A: Jerami : 10 kg , C/N : 50
B : Daun Hijauan : ? Kg : C/N :
(10 X 50) + (B X 12 )
= 30
10 + B
500 + (12 B) = 30 ( 10 + B)
500 = 300 + 30 B – 12 B
200 = 18 B B= 200/18 = 10.22 kg
KELOMPOK I
Untuk mendapatkan C/N Ratio
30: 1.
Berapakah jerami yang harus
dicampurkan pada 5 kg
potongan rumput-rumputan dan
20 Kg kotoran hewan.
KELOMPOK II
Untuk mendapatkan C/N Ratio
30: 1.
Berapakah jerami yang harus
dicampurkan pada 7 kg
potongan rumput-rumputan dan
25 Kg kotoran hewan.
KELOMPOK III
Untuk mendapatkan C/N Ratio
30: 1.
Berapakah jerami yang harus
dicampurkan pada 5 kg
potongan rumput-rumputan dan
15 Kg kotoran hewan.
Pembuatan KOMPOS
A. BANGUNAN
1. Tidak terkena sinar matahari secara langsung
2. Vetilasi udara cukup
3. Bahan bangunan bisa terbuat dari kayu dan bambu
4. Lantai bangunan terbuat dari bambu
5. Atap terbuat dari seng/genteng
B. ALAT-ALAT
1. Cangkul 6. Ember
2. Gacok 7. Thermometer
3. Sekop 8. Gelas Ukur
4. Emrat 9. Sendok Makan
5. Karung
C. MEMBUAT
Bahan Baku
1. Jerami padi yang sudah dipotong-potong (2-5 cm) : 2 bagian
2. Sekam : 2 bagian
3. Dedak halus : 1/10 bagian
Larutan Mikroba
1. Air : 2 Liter
2. Molase : 2 sdm
3. MOL : 1 Liter
Cara Pembuatan
1. Campurkan bahan baku tersebut secara merata
2. Buat larutan mikroba sesuai dengan urutan dan aduk secara merata
3. Siramkan larutan mikroba tersebut secara perlahan kedalam adonan
sampai mencapai kebasahan 30-40% atau dengan ciri-ciri, bila dikepal
dengan tangan air tidak keluar dari adonan, danbila kepalan dilepas
maka adonan akan megar
4. Adonan digundukan sampai ketinggian 15-20 cm, kemudian tutup dengan
karung goni atau karung plastik
5. Periksa suhu adonan setiap hari, pertahankan suhu pada kisaran 40-50 oC
jika lebih adonan diaduk sampai suhunya turun dan ditutup kembali.
6. Setelah 3-5 hari adonan sudah menjadi kompos dan siap untuk digunakan
Kandungan Hara Jerami
Sumber: Canet et al., (2008)
Unsur Hara Kandungan Hara Satuan
N organik 0,957 %
C organik 49,2 %
C/N ratio 51,2
Natrium(Na) 0,028 %
Fosfor (P205) 2,48 %
Potasium (K20) 0,143 %
MgO 0,129 %
CaO 0,566 %
Fe 420 mg/kg
Mn 62,8 mg/kg
Cu 3,6 mg/kg
Zn 18,9 mg/kg
Cd <3 mg/kg
Ni 8,59 mg/kg
Pb <5 mg/kg
Cr 6,29 mg/kg
Perbandingan Rasio C/N dalam Beberapa Bahan Organik
Nama Bahan Organik Rasio C/N
Urin 0.8 : 1
Darah 3 : 1
Buangan pemotongan hewan 2 : 1
Tinja 6 : 1 hingga 10 : 1
Lumpur aktif 6 : 1
Sampah sayur-sayuran 12 : 1 hingga 20 : 1
Sampah dapur campur 15 : 1
Pupuk hijau 14 : 1
Ganggang laut 19 : 1
Kulit kentang 20 : 1
Jerami gandum 40 : 1 hingga 125 : 1
Jerami padi 50 : 1 hingga 70 : 1
Jerami jagung 100 : 1
Serbuk gergaji 500 : 1
Kertas koran 50 : 1 hingga 200 : 1
Kayu 200 : 1 hingga 400 : 1
Kertas 150 : 1 hingga 200 : 1
Daun-daunan (segar) 10 : 1 hingga 40 : 1
Daun-daunan (kering) 50 : 1 hingga 60 : 1
Daun dadap muda 11 : 1
Daun tephrosia 11 : 1
Kulit kopi 15 : 1 hingga 20 : 1
Batang pohon pangkasan, cabang 15 : 1 hingga 60 : 1
Pangkasan teh 15 : 1 hingga 17 : 1
Bungkil biji kapuk 10 : 1 hingga 12 : 1
Bungkil kacang tanah 7 : 1
Kotoran sapi 20 : 1
Kotoran ayam 10 : 1
Kotoran kuda 25 : 1
Cemara, buah/jarum 60 : 1 hingga 110 : 1
Kopi bubuk/endapan 20 : 1
Apel, buah 21 : 1
Kulit kayu 100 : 1 hingga 130 : 1
Sampah buah-buahan 35 : 1
Rumput-rumputan potongan/liar (segar) 12 : 1 hingga 25 : 1
Jagung, bonggol 60 : 1
Kacang-kacangan 15 : 1
HASIL PENGGALIAN SDA
Setelah selesai berlatih pesert dapat menjelaskan :
PENGEMBANGAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) SEBAGAI
DEKOMPOSER, AKTIVATOR DAN NUTRISI
1. Mikroorganisme Aerob
Yang sifatnya terbuka, artinya dalam proses
fermentasi memerlukan banyak udara.
2. Mikroorganisme Anaerob
Yang sifatnya tertutup, artinya dalam proses
fermentasinya tidak memerlukan banyak udara
CONTOH-CONTOH PRODUK
MIKROORGANISME FERMENTASI