Anda di halaman 1dari 70

Setelah mengikuti

pembelajaran Peserta mampu


menguasai pupuk organik
PUPUK ORGANIK
(KEPMENTAN NO 02 Pert/HK/060/1/10/06
Pupuk yang sebagian besar atau
seluruhnya terdiri dari bahan organik yang
berasal dari tanaman atau hewan yang telah
melalui proses rekayasa, dapat berbentuk
padat atau cair yang digunakan untuk
mensuplai bahan organik, memperbaiki
sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Pupuk Organik
Pupuk organik FERMENTASI
alami

ADALAH LIMBAH/BAHAN ORGANIK


YANG DIBUSUKKAN PADA SUATU
ADALAH LIMBAH/BAHAN ORGANIK
TEMPAT . PROSESNYA SECARA
YANG DIBUSUKKAN PADA SUATU
ALAMI TIDAK ADA CAMPUR
TEMPAT YANG DIATUR SUHU DAN
TANGAN MANUSIA DAN
KELEMBABANNYA SEHINGGA
MEMERLUKAN WAKTU YANG
TERBENTUK KOMPOS DENGAN C/N
LAMA
RATIO RENDAH . TEKNIK
PENGOMPOSAN DENGAN
MENGGUNAKAN JASA
MIKROORGANISME BERUPA
PEROMABAKAN SENYAWA
KOMPLEKS MENJADI SENYAWA-
SENYAWA SEDERHANA SEHINGGA
MUDAH DISERAP OLEH
PERAKARAN TANAMAN
MANFAAT PUPUK ORGANIK
MEMPERBAIKI NUTRISI BAGI TANAMAN

MEMPERBAIKI STRUKTUR TANAH

MENAMBAH KEMAMPUAN TANAH MENAHAN AIR

MENINGKATKAN AKTIVITAS BIOLOGI TANAH

MENINGKATKAN pH PADA TANAH ASAM

TIDAK MENIMBULKAN MASALAH LINGKUNGAN

MENINGKATKAN KETERSEDIAAN UNSUR MIKRO


KEGIATAN YANG PERLU
DIPERHATIKAN DALAM PEMBUATAN
KOMPOS
1. STRUKTUR BAHAN
2. PENCAMPURAN BAHAN
(UNTUK MENGHASILKAN C/N YANG RENDAH)
3. SYARAT BANGUNAN
- TIDAK TERKENA SINAR MATAHARI
- VENTILASI UDARA CUKUP
C/N Ratio
C: Carbon : Sumber energi : proses metabolisme dan
perbanyakan sel bakteri,
N: Nitrogen : sintetis protein atau pembentukan
protoplasma

C …. Tinggi : proses penguraian lama


…..Rendah : N berlebihan : Amonia ( NH3) ……
Meracuni bakteri
RUMUS PERHITUNGAN

(Berat A x Ratio A) + (Berat B x Ratio B)


C/N
Berat A + Berat B Ratio
Contoh :
Diperlukan :C/N : 30

A: Jerami : 10 kg , C/N : 50
B : Daun Hijauan : ? Kg : C/N :

(10 X 50) + (B X 12 )
= 30
10 + B

500 + (12 B) = 30 ( 10 + B)
500 = 300 + 30 B – 12 B
200 = 18 B B= 200/18 = 10.22 kg
KELOMPOK I
Untuk mendapatkan C/N Ratio
30: 1.
Berapakah jerami yang harus
dicampurkan pada 5 kg
potongan rumput-rumputan dan
20 Kg kotoran hewan.
KELOMPOK II
Untuk mendapatkan C/N Ratio
30: 1.
Berapakah jerami yang harus
dicampurkan pada 7 kg
potongan rumput-rumputan dan
25 Kg kotoran hewan.
KELOMPOK III
Untuk mendapatkan C/N Ratio
30: 1.
Berapakah jerami yang harus
dicampurkan pada 5 kg
potongan rumput-rumputan dan
15 Kg kotoran hewan.
Pembuatan KOMPOS

A. BANGUNAN
1. Tidak terkena sinar matahari secara langsung
2. Vetilasi udara cukup
3. Bahan bangunan bisa terbuat dari kayu dan bambu
4. Lantai bangunan terbuat dari bambu
5. Atap terbuat dari seng/genteng

B. ALAT-ALAT
1. Cangkul 6. Ember
2. Gacok 7. Thermometer
3. Sekop 8. Gelas Ukur
4. Emrat 9. Sendok Makan
5. Karung
C. MEMBUAT
Bahan Baku
1. Jerami padi yang sudah dipotong-potong (2-5 cm) : 2 bagian
2. Sekam : 2 bagian
3. Dedak halus : 1/10 bagian

Larutan Mikroba
1. Air : 2 Liter
2. Molase : 2 sdm
3. MOL : 1 Liter

Cara Pembuatan
1. Campurkan bahan baku tersebut secara merata
2. Buat larutan mikroba sesuai dengan urutan dan aduk secara merata
3. Siramkan larutan mikroba tersebut secara perlahan kedalam adonan
sampai mencapai kebasahan 30-40% atau dengan ciri-ciri, bila dikepal
dengan tangan air tidak keluar dari adonan, danbila kepalan dilepas
maka adonan akan megar
4. Adonan digundukan sampai ketinggian 15-20 cm, kemudian tutup dengan
karung goni atau karung plastik
5. Periksa suhu adonan setiap hari, pertahankan suhu pada kisaran 40-50 oC
jika lebih adonan diaduk sampai suhunya turun dan ditutup kembali.
6. Setelah 3-5 hari adonan sudah menjadi kompos dan siap untuk digunakan
Kandungan Hara Jerami
Sumber: Canet et al., (2008)
Unsur Hara Kandungan Hara Satuan
N organik 0,957 %
C organik 49,2 %
C/N ratio 51,2
Natrium(Na) 0,028 %
Fosfor (P205) 2,48 %
Potasium (K20) 0,143 %
MgO 0,129 %
CaO 0,566 %
Fe 420 mg/kg
Mn 62,8 mg/kg
Cu 3,6 mg/kg
Zn 18,9 mg/kg
Cd <3 mg/kg
Ni 8,59 mg/kg
Pb <5 mg/kg
Cr 6,29 mg/kg
Perbandingan Rasio C/N dalam Beberapa Bahan Organik
Nama Bahan Organik Rasio C/N
Urin 0.8 : 1
Darah 3 : 1
Buangan pemotongan hewan 2 : 1
Tinja 6 : 1 hingga 10 : 1
Lumpur aktif 6 : 1
Sampah sayur-sayuran 12 : 1 hingga 20 : 1
Sampah dapur campur 15 : 1
Pupuk hijau 14 : 1
Ganggang laut 19 : 1
Kulit kentang 20 : 1
Jerami gandum 40 : 1 hingga 125 : 1
Jerami padi 50 : 1 hingga 70 : 1
Jerami jagung 100 : 1
Serbuk gergaji 500 : 1
Kertas koran 50 : 1 hingga 200 : 1
Kayu 200 : 1 hingga 400 : 1
Kertas 150 : 1 hingga 200 : 1
Daun-daunan (segar) 10 : 1 hingga 40 : 1
Daun-daunan (kering) 50 : 1 hingga 60 : 1
Daun dadap muda 11 : 1
Daun tephrosia 11 : 1
Kulit kopi 15 : 1 hingga 20 : 1
Batang pohon pangkasan, cabang 15 : 1 hingga 60 : 1
Pangkasan teh 15 : 1 hingga 17 : 1
Bungkil biji kapuk 10 : 1 hingga 12 : 1
Bungkil kacang tanah 7 : 1
Kotoran sapi 20 : 1
Kotoran ayam 10 : 1
Kotoran kuda 25 : 1
Cemara, buah/jarum 60 : 1 hingga 110 : 1
Kopi bubuk/endapan 20 : 1
Apel, buah 21 : 1
Kulit kayu 100 : 1 hingga 130 : 1
Sampah buah-buahan 35 : 1
Rumput-rumputan potongan/liar (segar) 12 : 1 hingga 25 : 1

Jagung, bonggol 60 : 1
Kacang-kacangan 15 : 1
HASIL PENGGALIAN SDA
Setelah selesai berlatih pesert dapat menjelaskan :
PENGEMBANGAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) SEBAGAI
DEKOMPOSER, AKTIVATOR DAN NUTRISI
1. Mikroorganisme Aerob
Yang sifatnya terbuka, artinya dalam proses
fermentasi memerlukan banyak udara.
 
2. Mikroorganisme Anaerob
Yang sifatnya tertutup, artinya dalam proses
fermentasinya tidak memerlukan banyak udara
CONTOH-CONTOH PRODUK
MIKROORGANISME FERMENTASI

1. Effective Mikroorganisme (EM-4)


Ini termasuk mikroorganisme bakteri anaerob
karena sifatnya tertutup. Jenis mikroorganisme
yang terkandung dalam EM-4 sebagian besar
mengandung genus Lactobacilus (Bakteri asam
laktosa).
 
2. M-FA
Mikroorganisme ini dapat hidup ditempat terbuka
dan tertutup. Karena M-FA mengandung bakteri
Lactobacilus sp. Sifat bakteri ini mampu dalam
aerob dan anaerob (fakultatif) berfungsi
merombak gula (laktosa).
3. Bio Aktivator Plus Fertolamik
Bio aktivator plus ini mengandung Bakteri Pelarut
Posfat (BPP) Azotobakter dan Bakteri
Sellutotalatik. Fertolamik ini mampu
meningkatkan serapan P dalam tanah (hasil uji
coba Lab. Biologi dan Bioteknologi Tanah
UNPAD 2008)

4. Mikroorganisme Lokal (MOL)


MOL ini belum ada rekomendasi/ketentuan
sehingga bakteri yang terkandungnya belum
jelas, tapi ini merupakan hasil temuan
berdasarkan pengalaman, pada umumnya
hasilnya bisa digunakan.
Bahan : Cara mengembangkan :
Bonggol pisang : 1,00 kg Gula merah diiris tipis – tipis
Gula merah : 0,35 kg Masukkan air kelapa dalam ember dan tambahkan
Air kelapa : 2,50 l irisan gula serta aduk hingga rata
Air beras : 7,00 l Kupas bonggol pisang timbang 1,00 kg dan parut
Masukkan parutan bonggol pisang dalam larutan
Alat : gula dan masukkan air beras aduk hingga rata
Timbangan, literan, parut, Tutup dengan kertas koran dan ikatlah dengan tali
golok, pisau, ember, rapia.
pengaduk, kertas koran, Tulis jenis mol, tanggal pembuatan dan nama
tali rapia. kelompok.
Simpan selama satu minggu
Penggunaan :
Untuk kompos ( dekomposer ) dicampur air dengan
perbandingan 1 : 5 ( 1 liter MOL : 5 liter air )
Untuk tanaman padi 400 cc untuk 14 l air
disermprotkan setiap 10 hari sekali sampai tanaman
umur 40 hari.
Bahan : Cara mengembangkan :
Keong mas : 1, 00 kg Gula diiris tipis-tipis
Gula merah : 0,35 kg Masukkan air kelapa dalam ember dan tambahkan
irisan gula serta aduk hinggga rata
Air kelapa : 2,50 ltr
Timbang keong mas 1,00 kg, masukkan kedalam
Air beras : 7,00 ltr karung dan hancurkan
Masukan hancuran keong mas dalam larutan gula
Alat : dan masukkan air beras aduk hingga rata
Timbangan, literan, Tutup dengan kertas koran dan ikatlah dengan tali
karung platik, golok, rapia
pisau, ember, Tulis jenis mol, tanggal pembuatan dan nama
pengaduk, kertas kelompok
koran, tali rapia dan Simpan selama satu minggu
Penggunaan :
spidol
Untuk kompos ( dekomposer ) disaring dicampur air
dengan perbandingan 1 : 10 ( 1 liter MOL : 10 liter air )
Untuk tanaman padi 400 cc untuk 14 l air
disemprotkan setiap 10 nhari sekali sampai tanaman
umur 40 hari.
Bahan : Cara pengembangan :
limbah dapur : 1,00 kg Gula diiris tipis – tipis
Gula merah : 0,35 kg Masukkan air kelapa dalam ember dan tambahkan
Air kelapa : 2,50 ltr irisan gula serta aduk hingga rata
Air beras : 7,00 ltr Timbang limbah dapu 1,00 kg dan hancurkan
Masukkan hancuran limbah dapur dalam larutan gula
Alat : dan masukkan air beras aduk hingga rata
Timbangan, literan, golok, Tutup dengan kertas koran dan ikatlah dengan tali
pisau, ember. pengaduk, rapia
kertas koran, tali rapia Tulis jenis mol, tanggal pembuatan dan nama
kelompok.
Simpan selama satu minggu
Penggunaan :
Untuk kompos (dekomposer) di saring di campur air
dengan perbandingan 1 : 10 ( 1 liter MOL : 10 liter air )
Untuk tanaman padi 400 cc untuk 14 l air
disermprotkan setiap 10 hari sekali sampai tanaman
umur 40 hari.
Bahan : Cara mengembangkan :
Buah-buahan : 1,00 kg Gula diiris tipis-tipis
Gula merah : 0,35 kg Masukkn air kelapa dalam ember dan tambahkan
Air kelapa : 2,50 ltr irisan gula serta aduk hingga rata
Air beras : 7,00 ltr Kupas buah-buahan, timbang dan hancurkan
Masukkan hancuran buah-buahan dalam larutan gula
Alat : dan masukkan air beras aduk hingga rata
Timbangan, literan, golok,
pisau, Ember, pengaduk, Tutup dengan kertas koran dan ikatlah dengan tali
kertas Koran, tali rapia rapia
dan spidol Tulis jenis mol, tanggal pembuatan dan nama
kelompok
Simpan selama satu minggu
Penggunaan :
Untuk kompos (dekomposer) di saring dicampur air
dengan
Perbandingan 1 : 10 ( 1 liter MOL : 10 liter air )
Untuk tanaman padi 400 cc untuk 14 l air
disemprotkan setiap 10 hari sekali sampai tanaman
umur 40 hari.
1. Lactobacillus Sp. Sifat bakteri ini mampu hidup dalam keadaan aerob dan an-
aerob (facultatif) dan thermofilix berfungsi merombak gula (lactosa)
2. Bacillus Sp. Sifat facultatif berfungsi merombak karbohidrat (macam-macam
zat tepung)
3. Cellulomonas, Sifat facultatif berfungsi merubah serat-serat kasar seperti
selulosa dan hemisellosa menjadi senyawa gula yang merupakan makanan bagi
organisme lain, seperti cacing
4. Scaharomyces Sp, Ragi perombak karbohidrat
5. Rhizobium, Bakteri penambah Nitrogen
6. Actionomycetes, Bakteri dekomposisi bersifat aerob berfungsi medekomposisi
selulosa dan bahan organik lainnya yang resisten
7. Streptomyces, Merupakan jamur penghasil antibiotik
Bakteri fotosintesis 1. Membentuk zat-zat yang bermanfaat dari sekresi
akar tumbuhan, bahan organik dan gas-gas
berbahaya (misalnya hidrogen sulfida) dengan
menggunakan sinar matahari dan panas bumi
sebagai sumber energi. Zat-zat bermanfaat itu
antara lain asam amino, asam nukleik, zat-zat
bioaktif dan gula semuanya mempercepat
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
2. Meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme
lainnya
Bakteri asam laktat 1. Menghasilkan asam laktat dari gula
2. Menekan pertumbuhan mikroorganisme yang
merugikan, misalnya Fusarium
3. Meningkatkan percepatan perombakan bahan-
bahan organik
4. Dapat menghancurkan bahan-bahan organik
seperti lignin dan selulosa, serta memfermentasi
kannya tanpa menimbulkan pengaruh-pengaruh
merugikan yang diakibatkan oleh bahan-bahan
organik yang tidak terurai
Ragi 1. Membentuk zat antibakteri dan bermanfaat bagi
pertumbuhan tanaman dari asam amino dan
gula yang dikeluarkan oleh bakteri fotosintesis
2. Meningkatkan jumlah sel aktif dan
perkembangan akar
Actinomycetes 1. Menghasilkan zat-zat antimikrobe dari asam
amino yang dihasilkan oleh bakteri fotosintesis
dan bahan organik
2. Menekan pertumbuhan jamur dan bakteri

Jamur fermentasi 1. Menguraikan bahan organik secara cepat untuk


menhasilkan alkohol, ester dan zat-zat
antimikrobe
2. Menghilangkan bau-bau serta mencegah
serbuan serangga dan ulat yang merugikan.

Anda mungkin juga menyukai