PERSPEKTIF

dr. handito joewono

GOOD FOLLOWERSHIP
Saat mandi pagi pada hari ketika menulis artikel ini saya
merasa ada sesuatu yang tidak lengkap. Cam yang sering
menemani kami mandi ternyata pada pagi hari ini sedang ‘tidak
berisik’ sehingga saya ‘terlupa’ memasukkannya ke dalam
kamar mandi. Biasanya begitu mendengar saya terbangun,
doggy kecil kami - Cam spontan berteriak minta dikeluarkan
dari kandangnya yang ada di tengah rumah, dan dia segera
berlari masuk ke kamar mandi, lalu selonjoran di lantai kamar
mandi menemani kami. Sepertinya Cam happy selonjoran
santai di lantai kamar mandi. Mungkin karena lantainya adem.

8 Desember 2017
T
etapi artikel ini tidak tentang
mandi pagi. Cam yang sejak
lahir tahun lalu menjadi sahabat
kami di keluarga hampir selalu
menggonggong minta dikeluarkan
dari kandangnya begitu mobil kami
masuk rumah dan ‘giras’ melompat-
lompat kecil sambil bergumam
entah apa yang dia mau sampaikan.
Mungkin dia bilang udah kangen
menanti kami. Wajah ceria dan gaya
khasnya melompat alami membuat
suasana jadi ceria. Tetapi artikel ini
juga bukan tentang Cam yang sering
menggonggong takut ketika ada
kucing masuk rumah.
 
Artikel ini terinspirasi dari kejadian
beberapa hari lalu saat kami jalan pagi
di kompleks rumah dengan mengajak
Cam, yang seperti biasa kami biarkan
jalan di depan atau di belakang kami
tanpa tali. Meskipun dibiarkan lepas
bebas tetapi tetap saja Cam tidak
‘berani’ jauh-jauh dari kami. Dari sejak
kecil kami biasakan Cam berjalan di
bahu jalan sebelah kiri.
Ketika beberapa hari lalu kami ajak
Cam jalan, saya menyeberang dan
berjalan di bahu kanan jalan untuk
melihat renovasi salah satu rumah.
Cam ikut ke kanan jalan dan sesekali
dia balik ke kiri jalan. Mungkin dia
‘bingung’ harus ikut ‘pakem’ aturan
jalan di kiri jalan atau ikut ke kanan
jalan, dan akibatnya Cam mondar-
mandir di tengah jalan ketika ada
mobil dari arah depan kami yang
melintas.
 
Jangan kuatir, Cam tidak
mengalami kejadian apa-apa karena
mobil tadi berjalan pelan di kompleks
rumah dan langsung berhenti ketika
Cam melintas di tengah jalan. Saya
hardik Cam yang ‘bingung’ dan dia
mendekat kembali ke dekat kami yang
ada di sisi jalan yang ‘salah’.
 
Tut Wuri Handayani
Kejadian serupa yang dialami
Cam di atas bisa jadi biasa terjadi
di kehidupan sehari-hari termasuk
di perusahaan. Bisa jadi panutan
Desember 2017
atau senior kita memberi contoh
yang tidak sesuai aturan atau tidak
sesuai kebiasaan. Lalu bagaimana kita
bersikap?
 
Apakah Cam sebaiknya tetap
berjalan di kiri jalan? Ataukah Cam
ikut jalan di kanan jalan? Tentu saja
kalau berjalan di tengah jalan seperti
dilakukan Cam adalah tindakan
berbahaya sehingga Cam perlu
‘dibetulkan’. Memang tidak ada
jawaban yang benar-benar pasti
dalam hal ini, harus di kanan atau kiri
jalan. Dan kita nggak perlu terlalu
risau, karena kita kan bukan “Cam”.
Bila kejadian seperti itu terjadi di
kehidupan sehari-hari tentu kita punya
wisdom pribadi dan bisa memutuskan
akan tetap berjalan di kanan atau kiri.
Hanya saja apapun jawaban
kita, tetap saja perlu ingat kata-
kata bijak Ki Hajar Dewantara “Ing
Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo
Mangun Karso, Tut Wuri Handayani”
yang memberi referensi bagi kita
9
bagaimana menjadi pemimpin yang
baik. Pemimpin yang baik haruslah
menjadi panutan bagi anak buahnya,
pemimpin yang baik harus berjuang
bersama anak buahnya, dan pemimpin
yang baik harus dapat membuat
anak buahnya mandiri. Hanya saja
kali ini kita tidak sedang membahas
bagaimana menjadi leader yang baik,
tetapi lagi membahas bagaimana
menjadi follower yang baik. Tidak ada
leader yang baik tanpa keberadaan
follower yang baik.
 
Menjadi follower yang baik di
era sekarang tidak cukup hanya
‘manut’ mengikut begitu saja apa
yang digariskan atau diperintahkan.  Followership tidak hanya terjadi dalam
Follower yang baik juga haruslah
follower yang ‘siap’ berada di posisi
depan, di tengah dan di belakang
seperti pemimpin yang baik. Pada
masa kini dibutuhkan follower(s) yang
siap ditempatkan di posisi manapun.
Follower jaman sekarang haruslah
follower yang siap atau disiapkan
untuk sewaktu-waktu menjadi
pemimpin baru. Perubahan cepat dan
revolusi inovasi yang sedang terjadi
seringkali mengharuskan terjadinya
perubahan besar dalam waktu
singkat sehingga bisa jadi tampil atau
ditampilkan leader-leader baru dari
para follower baik.
Ketika menyelesaikan tulisan
ini, saya sedang berada di acara
penganugerahan BUMN branding
and marketing award di mana Arrbey
menjadi mitra yang terkait dengan
penilaian pada para BUMN, anak
BUMN dan pemimpin pemasaran
di suasana bisnis yang sedang
berubah cepat atau disruption era
saat ini. Setelah menyimak dengan
seksama presentasi finalis - lebih
dari 50 BUMN dan anak BUMN, saya
berkesimpulan bahwa pada banyak
10
BUMN kita sedang terjadi proses
perubahan yang dijiwai dan diniati
untuk menghasilkan perusahaan-
perusahaan milik negara yang
semakin baik.
Pada para BUMN tersebut
tercipta, dan sebagian besar sedang
diciptakan, follower-follower yang
berkualitas baik. Tersampaikannya ide-
ide kreatif dari anak muda generasi
milenial di banyak BUMN memberi
harapan baru akan lahirnya leader-
leader baru yang baik di kemudian
hari.
Followership in Business
hubungan antar manusia khususnya
antara pemimpin dan yang dipimpin,
tetapi juga terjadi dalam hubungan
antar perusahaan. Tidak seluruh
perusahaan bisa menjadi market
leader. Hanya ada satu market leader
di setiap kategori bisnis, yang lainnya
menjadi market follower (s).
Karena hanya ada satu market
leader, maka tidak semestinya
setiap perusahaan atau produk rela
mati-matian untuk memenangkan
kompetisi. Tentu saja hal ini bukan
dimaksudkan untuk mengurangi
semangat menjadi market
leader. Kemampuan dan tekad
menjadi market leader tetaplah
harus menggelora pada setiap
pemimpin manajemen produk atau
perusahaan. Hanya saja dengan
memahami situasi persaingan di
era perubahan cepat sekarang
ini yang sedang membutuhkan
kesiapan diri dan sumberdaya untuk
berubah, dibutuhkan juga mindset
untuk menjadi good follower bila
kesempatan menjadi market leader
sedang tidak terbuka atau masih jauh.
Belum lagi pada banyak kompetisi
bisnis sekarang ini, banyak kejadian
Desember 2017
dengan hadirnya perusahaan yang
belum ‘berhasil’ menjual produk,
apalagi menjadi market leader,
tetapi nilai valuasi perusahaan
startup yang didirikannya
sudah sangat besar. Memahami
keberhasilan di bisnis jaman
sekarang membutuhkan kearifan
untuk melihatnya dari beragam
sudut pandang indikator.
Good followership juga akan
membuat suasana kompetisi
relatif lebih kondusif untuk
bersaing dengan ‘akal sehat’
tanpa terlalu keburu nafsu untuk
meraih kemenangan pasar dengan
mengorbankan apapun asal
tujuannya tercapai.
Menjadi market follower,
setidaknya selama periode
waktu tertentu, bisa membantu
perusahaan membangun
kekuatan berkompetisi yang
lebih konstruktif dan membantu
menciptakan iklim kompetisi
yang lebih sehat dan lebih
menguntungkan bagi pihak-pihak
terkait,
DR. HANDITO JOEWONO
Chief Strategy Consultant ARRBEY
handito.joewono@gmail.com
www.arrbey.com