Anda di halaman 1dari 2

Kawasan Ekosistem Esensial: Upaya konservasi di luar kawasan konservasi

Kerangka acuan kerja untuk penyusunan buku hasil pembelajaran pelaksanaan proyek
KEE di Jawa Timur

Pemerintah bertangungjawab untuk melindungi keanekaragaman hayati (Kehati) di


Indonesia guna menjaga keseimbangan ekosistem dan penghidupan manusia. Untuk
mencapai tujuan tersebut, Pemerintah mengalokasikan hutan negara guna difungsikan
sebagai kawasan konservasi. Di Provinsi Jawa Timur, luas hutan konservasi yaitu 233
ribu hektar dari 1,3 juta hektar luas kawasan hutan negara. Pada sisi lain, mayoritas
Kehati tinggi yang hendaknya di lindungi justru berada di luar kawasan konservasi
tersebut. Sehingga, pemerintah Indonesia menginisiasi identifikasi dan pengelolaan
Kawasan Ekosistem Esensial (KEE).

Pada bulan Mei 2020 hingga April 2021, Aliansi Relawan untuk Penyelamatan Alam
menjadi pelaksana lapangan Proyek USAID-BIJAK (Bangun Indonesia untuk Jaga
Alam demi Keberlanjutan) yang berjudul “Penguatan kelembagaan forum pengelola
KEE untuk mencapai efektivitas pengelolaan melalui pendekatan multi-pihak dan
penguatan data keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan konservasi”. Adapun
lokasi proyek berada di KEE Teluk Pangpang Banyuwangi, KEE Pantai Taman Kili
Kili Trenggalek, KEE Mangrove Ujungpangkah Gresik, KEE Pulau Masakambing
Sumenep, dan 17 lokasi identifikasi dan verifikasi Kehati tinggi di Jawa Timur.

Terdapat empat kegiatan utama dalam proyek ini, yaitu : (1). Kajian kebutuhan untuk
penguatan kelembagaan forum pengelola KEE; (2). Penguatan fungsi kelembagaan
forum pengelola KEE untuk mencapai efektivitas pengelolaan KEE; (3). Meningkatkan
kapasitas anggota forum pengelola dan masyarakat dalam pengelolaan KEE; dan (4).
Melakukan inventarisasi dan verifikasi keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan
konservasi.

Guna menyebarluaskan dokomentasi proses dan hasil pembelajaran proyek kepada


pemerintah dan masyarakat luas, diperlukan publikasi dalam bentuk buku hasil
pembelajaran.

Penulisan buku ini dilakukan oleh Direktur Eksekutif ARuPA, Componen 3 USAID
BIJAK, dan Seluruh staf pelaksana proyek.

Waktu penulisan direncanakan pada bulan Mei 2021, dengan batas akhir penyerahan
draf tulisan pada tanggal 20 Mei 2021. Tanggal 21-30 Mei 2021, akan dilaksanakan
penyelerasan akhir. Diharapkan tanggal 1 Juni 2021 bisa naik cetak dan siap di
distribusikan secara online.
Adapun rancangan bagian/bab dalam buku ini antara lain:

1. Pendahuluan berisi tentang latarbelakang, pertanyaan kunci, dan metodologi.


(agus+mas jampes)
2. Gambaran umum masing-masing KEE (Wening + SO SL)
3. Kebutuhan penguatan kelembagaan pengelolaan KEE, berisi: (azwar)
3.1. Pentingnya kajian untuk mendapatkan rona awal dan kebutuhan penguatan
kelembagaan pengelola KEE
3.2. Temuan penting kajian parapihak, fiskal, biodiversity, dan sosial
3.3. Rekomendasi untuk penguatan kelembagaan berdasarkan kajian
4. Penguatan kelembagaan pengelola KEE, berisi: (Wening + SO SL)
4.1. Pendahuluan: memuat strategi apa yang dipakai untuk menguatkan
kelembagaan? Yaitu konsolidasi forum dengan adopsi hasil kajian; penyusunan
dokumen kelembagaan; penataan kawasan kee; dan penyusunan dokumen
pengelolaan.
4.2. Dinamika konsolidasi anggota forum pengelola KEE
4.3. Dinamika penataan kawasan KEE
4.4. Dinamika penyusunan dokumen kelembagaan
4.5. Dinamika penyusunan dokumen pengelolaan (rencana aksi & rencana tahunan)
4.6. Penutup: Pembelajaran penting yang di dapat.
5. Peningkatan kapasitas pengelola KEE, berisi: (Asman+DImas)
5.1. Pendahuluan: memuat tujuan dari pelatihan ini yaitu untuk kesejahteraan
masyarakat di area KEE; dan mengapa dipilih pelatihan silvofishery dan
ekowisata?
5.2. Dinamika Pelatihan silvofishery, memuat tentang identifikasi kebutuhan,
tujuan, proses persiapan, proses pelaksanaan, hasil, dan dampak
(Asman+wening)
5.3. Dinamika pelatihan ekowisata, memuat tentang ((( sda ))) (asman+al)
5.4. Dinamika penyusunan rencana bisnis ekowisata, ((( sda )))
6. Inventarisasi Kehati tinggi; berisi: (Azwar+Risma)
6.1. Inver Kehati tinggi, memuat tentang koordinasi dan penyepakatan metodologi;
pelaksanaan; dan singkronisasi dan pengolahan data.
6.2. Pembangunan sistem informasi (SI), memuat tujuan pembuatan SI, dinamika
pembangunan sistem, penyerahan kepada Dishut Jatim.
7. Dinamika pelaksanaan proyek dengan pendekatan multipihak, berisi tentang
suka duka dalam membangun singkronisasi kegiatan proyek dengan kegiatan
instansi terkait yaitu BPEE, BBKSDA Jatim, Dishut Jatim, dan USAID-BIJAK.
(ilmi+Krisna)
8. Dinamika internal pelaksana proyek, berisi tentang dinamika pembagian kerja
dan kerjasama tim pelaksana proyek ARuPA selama 1 tahun pelaksanaan proyek.
(Wening + Semua staf proyek: Admin+finance+program)
9. Kesimpulan Pembelajaran dan rekomendasi (mas Jampes+Agus dan semua
tim proyek)
9.1. Kesimpulan pembelajaran tentang enam bab (2-7)
9.2. Rekomendasi, berisi rekomendasi umum (KEE Ke depan) dan rekomendasi
khusus (bab 2-7)

Anda mungkin juga menyukai