Anda di halaman 1dari 4

Nama: Frenly Syanno Padrepio Guntur

NIM: 2213511070
Statitiska

1. Diagram Pohon
Diagram pohon ialah salah satu cara untuk dapat menghitung atau mencacah berapa
banyak suatu kejadian atau jumlah anggota yang berperan dalam kejadian tersebut.
Diagram ini disebut diagram pohon karena bentuknya yang mirip seperti pohon.
Cabang-cabang pohon terpisah satu sama lain, yang pada gilirannya memiliki cabang
yang lebih kecil. Sama seperti pohon, diagram pohon bercabang dan bisa menjadi
sangat rumit.

Contoh:
Didalam Organisasi Pecinta Laut Bikini Bottom (OPLBB), akan diadakan pemilihan
anggota inti pengurus organisasi yang baru. Di akhir pemilihan terdapat 4 kandidat
yang lulus yaitu Garry (G) , Larry (L), Patrick (P), dan Spongebob (S). Posisi yang
sudah diamankan yaitu Ketua dan Wakil Ketua sisanya adalah sekretaris dan
Bendahara. Maka, berapa banyak kemungkinan susunan para kandidat yang akan
menempati posisi-posisi tersebut?

Susunan para kandidat yang akan menempati posisi-posisi tersebut dapat kita dapat
kita bentuk di dalam diagram pohon berikut ini.

Bisa kita lihat pada diagram pohon diatas misalkan salah satu dari keempat kandidat
sudah terpilih menjadi sekretaris, maka yang akan menjadi bendahara adalah sisanya
yang tidak terpilih. Jika G menjadi sekretaris maka bendaharanya kemungkinan
adalah diantara L, P, dan S. Begitu pula jika L, P, atau S yang menjadi sekretaris
sisanya lah yang kemungkinan menjadi bendahara. Maka, banyaknya kemungkinan
susunan para kandidat yang akan menempati posisi sekretaris dan bendahara OPLBB
adalah sebanyak 12 yaitu GL, GP, GS, LG, LP, LS, PG, PL, PS, SG, SL, dan SP.

2. Multiplication Principle
Multiplication Principle adalah metode yang menggunakan perkalian untuk
menyelesaikannya jumlah hasil atau kombinasi yang mungkin. jumlah kemungkinan
dalam satu set pilihan dikalikan dengan banyaknya kemungkinan dalam satu set
pilihan lainnya.
Jika ada:
n1 hasil percobaan acak E1
n2 hasil percobaan acak E2
... dan ...
nm hasil percobaan acak Em
lalu ada n1×n2×…×nm hasil percobaan komposit E1E2…Em

Contoh Kasus:
Yaklep ingin menghitung probabilitas dengan melempar sebuah dadu dan
sebuah koin dengan mendapatkan jumlah mata dadu enam dan gambar pada koin.
ketika dia melempar dadu bersisi enam yang adil dan melempar koin yang adil. 
Karena dadunya adil, dia memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan
angka 1, 2, 3, 4, 5, atau 6. Demikian pula, karena koinnya adil, dia memiliki peluang
yang sama untuk mendapatkan kepala atau sebuah ekor. Oleh karena itu, ia dapat
menggunakan pendekatan klasik untuk menetapkan probabilitas pada peristiwa yang
diinginkannya. Peluang kejadiannya adalah A, katakanlah:

N ( A)
P( A)=
N (S )

di mana N(A) adalah banyak cara dia bisa mendapatkan 6 dan satu kepala, dan
N(S) adalah jumlah semua hasil yang mungkin dari lemparan dan lemparannya. Tentu
saja hanya ada satu cara yang mungkin untuk mendapatkan 6 dan satu kepala. Karena
itu, N(A) hanya 1. Untuk menentukan N(S), dia bisa menghitung semua hasil yang
mungkin:

S={1H,1T,2H,2T,…}

dan kemudian menghitungnya. Sebagai alternatif, dia dapat menggunakan apa yang


disebut Prinsip Perkalian dan mengetahui bahwa untuk masing-masing dari 2
kemungkinan hasil pelemparan sebuah koin, terdapat tepat 6 kemungkinan hasil
pelemparan sebuah dadu. Oleh karena itu, harus ada 6(2)=12 kemungkinan hasil
dalam ruang sampel. 
1
Maka probabilitasnya adalah P(A) = = 0.083
12

3. Permutasi
permutasi adalah banyaknya cara untuk membuat susunan dengan jumlah anggota
tertentu dari anggota-anggota suatu himpunan dengan memperhatikan urutan.
Rumus-rumus permutasi:

 Permutasi Biasa

Misalnya diketahui himpunan memiliki anggota sejumlah n, maka susunan


terurut yang terdiri dari r buah anggota dinamakan permutasi r dari n, ditulis
sebagai P(n,r) dimana r lebih kecil atau sama dengan n.

 Permutasi Unsur Biasa

Misalkan diketahui suatu himpunan memiliki anggota sejumlah n, dimana


terdapat n1 anggota jenis 1 yang sama, n2 anggota jenis 2 yang sama, dst
maka permutasi anggota-anggota himpunan tersebut ditulis sebagai P(n;n1,n2,
…,nk). 

 Permutasi Siklik

Permutasi siklis adalah permutasi yang dibuat dengan menyusun unsur secara
melingkar menurut arah putaran tertentu. sangat umum Soalnya biasanya
tentang sususan orang di meja makan, meja rapat dsb.

Rumus nya sederhana : (n-1)! , dimana n adalah jumlah object/orang yang ada

Contoh:

 Di sebuah desa yang terletak di negeri Wano yaitu desa Konoha akan diadakan
pemilihan Hokage atau kepala desa dan wakilnya. Terdapat 7 kandidat kuat
yang nantinya akan terpilih menjadi Hokage dan juga pendamping atau wakil
Hokage. Berapa banyakah cara yang didapatkan dalam menentukan Hokage
dan wakilnya?

Jawab

 n=7
 r=2
n!
 P(n,r) =
( n−r ) !
7! 7 ! 7 .6.5 !
 P(7, 2) = = = = 42
( 7−2 ) ! 5! 5!

Jadi, ada 42 cara dalam penentuan Hokage dan wakilnya.

4. Kombinasi
Kombinasi adalah peluang dalam suatu kejadian yang melibatkan banyak elemen
namun tak memperhatikan urutannya. Kombinasi hanya ada 1 jenis tapi biasanya
dalam sebuah contoh soal akan dimodifikasi sehingga ada beberapa kombinasi yang
harus dihitung dalam sekali penghitungan.

Lambang notasi kombinasi adalah C. Jumlah anggota himpunan disebut dengan (n)
dan jumlah objek yang harus dipilih disebut (r). Dengan begitu, rumus kombinasi
yaitu:

Contoh:
Di sekolah Tadika Mesra, kelas aman akan dilakukan pemilihan kelompok yang akan
menjadi perwakilan untuk melakukan lomba menghitung beras di kompetisi nasional.
Dari 10 siswa dan siswi 3 orang tidak akan dipilih. Berapa banyakah cara yang
didapatkan dalam menentukan siswa dan siswi yang akan mewakili kelas aman?

Jawab
Dari 10 orang 3 diantaranya tidak terpilih, maka:
 n = 10 , r = 10 – 3 = 7
n!
 nCr =
( n−r ) ! r !
10 ! 10 !
 10C7 = =
( 10−7 ) !7 ! 3! 7 !
10.9.8 .7 !
 = 120
3!7!
Jadi ada 120 cara dalam menentukan siswa dan siswi yang akan menjadi
perwakilan.

Anda mungkin juga menyukai