Anda di halaman 1dari 68

RESUME EKONOMI DIGITAL

Dosen Pengampuh: Endi Rahman, SE, MM

KELOMPOK 2
1. Ceisi Ikawati Mamonto (931421142)
2. Nur Juniansyah M.H Badjuka (931421102)
3. Mohammad Masud (931421103)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
T.A 2022/2023
BAB 1
ERA TEKNOLOGI DISRUPTIF
A. Pengertian Disrupsi
Disrupsi (disruption) istilah yang dipopulerkan oleh Clayton
Christensen dan Michael Porter sebagai kelanjutan dari tradisi berpikir
"harus berkompetisi, untuk bisa menang (for you to win, you've got to
make somebody lose)". Kedua profesor Harvard Business School ini telah
mendominasi dunia bisnis dalam 22-37 tahun terakhir. Perusahaan dari
segala jenjang dan industri perlu menerapkan teknologi baru guna
menciptakan model-model bisnis canggih yang mampu menghadirkan
nilai yang lebih besar bagi para pelanggan mereka karena ada lawan-lawan
yang tidak kelihatan yang berusaha untuk menggeser kedudukan mereka
(Kasali, dalam Risaldi Danang, 2018).
Secara bahasa, disruption artinya gangguan atau kekacauan;
gangguan atau masalah yang mengganggu suatu peristiwa, aktivitas, atau
proses (disturbance or problems which interrupt an event, activity, or
process). Menurut Merriam-Webster, disrupsi adalah tindakan atau proses
mengganggu sesuatu: istirahat atau gangguan dalam perjalanan normal
atau kelanjutan dari beberapa kegiatan, proses, dll. (Nurfadilah. November
19. 2018).
Secara praktis, disrupsi adalah perubahan berbagai sektor akibat
digitalisasi dan "Internet of Thing" (IoT) atau "Internet untuk Segala".
Contoh disrupsi adalah media cetak menjadi media online atau situs berita,
ojek pangkalan menjadi ojek online (ojol), taksi konvensional atau taksi
argo menjadi taksi online, mal atau pasar menjadi marketplace atau toko
online (e-commerce). Contoh disrupsi di bidang politik, misalnya
kampanye, kini lebih "meriah" di media sosial yang memiliki daya
jangkau audiens yang jauh lebih luas dan merata. Kampanye di media
sosial, seperti "perang tagar" dan "tweet war" (twar) lebih seru ketimbang
orasi di lapangan terbuka dengan ratusan atau ribuan orang, dan
digitalisasi lainnya. (Nurfadilah, November 19, 2018).
B. Tantangan di era disrupsi
Dalam teori bisnis, dikenal istilah "inovasi disruptif" (disruptive
innovation), yaitu inovasi yang menciptakan pasar baru dan jaringan nilai
dan akhirnya mengganggu pasar dan jaringan nilai yang ada,
menggantikan perusahaan, produk, dan aliansi terkemuka di pasar yang
sudah mapan. (Wikipedia). Bisnis yang tidak beradaptasi dengan era
disrupsi akan bangkrut, misalnya beberapa perusahaan yang telah
mengalami kebangkrutan karena tidak dapat beradaptasi antata lain:
Kodak, Nokia, dan Blockbuster dan sebagainya. Perusahaan berbasis
teknologi internet, seperti Google dan Facebook, bisa menjadi penguasa
ekonomi dunia.
Disrupsi terjadi disegala bidang kehidupan manusia baik bidang
social, budaya, ekonomi, hukum, pendidikan dan kesehatan. Pada
dasarnya disrupsi adalah inovasi yang akan menggantikan seluruh sistem
lama atau orang lama (incumbent) dengan cara-cara baru atau orang baru
(start up). Disrupsi menggantikan teknologi lama yang serba fisik dengan
teknologi digital yang menghasilkan sesuatu yang benar-benar baru dan
lebih efesien, juga lebih bermanfaat. (Kasali R, 2017:27),
Karena itu disrupsi bisa dikatakan perubahan positif karena
disrupsi merupakan sebuah inovasi yang dinamis, efektif dan efisien serta
serba cepat dan mengejutkan. Disrupsi adalah inovasi yang didukung oleh
teknologi informasi yang canggih. Disrupsi dan perkembangan serta
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saling bertautan
sebagaimana dirasakan hampir di setiap aspek kehidupan masyarakat.
Sebagaimana setiap kemajuan teknologi komunikasi yang lain, internet
masuk ke berbagai bentuk kehidupan masyarakat. Hal ini terjadi karena
komunikasi adalah salah satu kebutuhan yang mendasar pada masyarakat.
Teknologi internet berkembang dan menyatu dalam sebuah "dunia" atau
"ruang maya" atau sering disebut sebagai cyber-space, sebuah dunia atau
tempat orang dapat berkomunikasi. "bertemu", dan melakukan berbagai
aktivitas ekonomi/bisnis.
Dalam dunia bisnis, kata disrupsi adalah fenomena yang terjadi
yang diakibatkan oleh perubahan model bisnis lama kedalam model bisnis
baru yang dapat mengubah tatanan bisnis mulai dari upstream sampai
downstream-nya, mulai dari proses bisnis internal sampai eksternalitasnya.
Efek disrupsi ini menjadikan yang dulunya market leader dalam model
bisnis yang lama, menjadi tergerus dengan pemain baru yang
menggunakan model bisnis baru yang tentunya lebih efektif dan efisien.
Kalau diilustrasikan, disrupsi ini seperti tornado yang menyambar pohon
besar yang sedang berdiri kokoh.
Berikut adalah 7 cara yang dapat dilakukan oleh bisnis dalam
menghadapi era ini agar bisnis tidak kehilangan pelanggannya atau bahkan
mati. (Rhenald Kasali (dalam Kompas.com 2018).
1. Trend Watching
2. Research
3. Risk Management
4. Inovation
5. Switching
6. Patnership
7. Change Management
C. Peluang di Era Disrupsi
Lawan dari disrupsi (disruption) adalah keberlimpahan
(abundance). Walter Gretzky mengibaratkan disrupsi dan keberlimpahan
ibarat pemain bola. Era disruption adalah di mana bolanya sekarang. Era
abundance adalah kemana bolanya akan menuju. Ketika waktu yang
digunakan habis membicarakan era disrupsi, maka akan menjadi pemain
yang baik. Tapi jika menginginkan jadi pemain yang sukses besar, maka
arahkan energi pikiran dan ikhtiar untuk menyongsong era abundance.
Peter Diamandis (dalam Zainuddin, A.F. (2018, Januari 8).
membuktikan bahwa kemajuan teknologi secara eksponensial ini melalui 6
(enam) tahapan, yang disebut dengan "6D of Exponential Growth", yaitu:
1. Digitalization (Transformasi dari analog menuju digital di hampri
semua sector).
2. Deception (Banyak orang terlena karena awalnya kelihatan pelan dan
cumin riak-riak kecil, sampai pertumbuhan eksponensialnya
menyentuh "knee of the curve" artinya "titik lejit"
3. Disruption (Titik lejit menjadi reaksi atom yang mengguncang
kemapanan. Ini yang sedang kita ributkan sekarang dan membuat
banyak orang dan perusahaan panik, tapi ini hanya fase transisi menuju
3D terakhir).
4. Dematerialization (semua produk kehilanga wadah fisik untuk
ditranfer di "Cloud" alias awan digital tak bertepi. Demonetization (di
dalam "awan digital" tempat menyimpan segala hal itu hampir semua
biaya jadi turun drastic. Buku, music, film, ilmu, informasi,
komunikasi,
5. dan lain-lain tiba-tiba menjadi membludak volumenya, dan semakin
murah harganya)
6. Democratization (pada puncaknya, karena semua serba berkelimpahan
dan berbiaya minimal sekali, maka terjadilah era "abundance" atau
disebut "Free Economy" dan "Sharing Economy"
D. Transformasi Digital
Transformasi digital adalah evolusi bisnis, di mana departemen
pemasaran, penjualan, dan layanan pelanggan akan berkembang menjadi
lingkungan kerja digital yang terhubung dalam upaya meningkatkan
efisiensi operasional, laba yang tinggi, peningkatan loyalitas pelanggan,
dan kepuasan. (Barantum: 2019).
Melihat tren pasar dan hasil analisis dan adopsi teknologi, ada
beberapa hal menonjol dalam transformasi digital. Sistem berbasis cloud,
yang sebagian besar dipimpin oleh industry CRM, dengan cepat
menumbangkan system on-premise atau sistem yang menggunakan server
atau perangkat keras/perangkat lunak lainnya di tempat.
Perusahaan yang beralih ke platform cloud dapat memanfaatkan
berbagai system atau software yang dapat bekerja bersama. Sinergi antara
CRM dan aplikasi SaaS lainnya di cloud, memungkinkan perusahaan
untuk menciptakan lingkungan kerja digital yang intuitif dan efisien. Dari
platform cloud terpadu dan terintegrasi, perusahaan dapat membuat
laporan yang lebih besar, memecah silo dan memajukan otomaisasi
operasional.
E. Disrupsi dalam Perspektif Islam
Bagaimana disrupsi dalam kacamata syariah? Menyikapi orang
yang paling selamat dan mampu menjawab tantangan zaman adalah
mereka yanag tahu kehendak zaman Untuk menjawab itu, tidak mungkin
kita tercerabut dari akar. Bahkan, disrupsi paling besar di dunia Islam
terjadi pertama kali adalah pembukuan Al-Quran. Dalam sejarah Islam
Nabi Muhamaad tidak pernah menyuruh sahabat membukukan Al-Quran
dalam mushaf. Akan tetapi, setelah nabi wafat dan karena banyak
penghapal Al-Quran meninggal, maka sejak era khalifah Usman bin Afan,
Al-Quran resmi dibukukan menjadi mushaf Dari itulah, awal disrupsi
agama pertama kali dimulai. Apakah pembukuan itu buruk? Tentu tidak.
Justru jika dulu tidak dibukukan, kemungkinan besar Al-Quran lenyap jika
penghafal Al-Quran makin defisit. Artinya, dalam agama saja, disrupsi
menjadi keniscayaan, dan itu terjadi karena perubahan zaman yang tidak
stagnan. Sikap kita sebagai orang yang hidup di era milenial sangat
irasional jika menolak disrupsi. Oleh karena itu, bukan disrupsinya yang
kita tolak, melainkan cara berpikir dan bersikap pada disrupsi itu sendiri.
Menolak disrupsi, sama saja menolak perubahan dan akhirnya kita akan
tertinggal. Disrupsi membuat segala sesuatu kini menjadi serba cerdas
Lebih cerdas dan lebih efektif, efisien dan akurat.
Islam memandang bahwa perubahan adalah keniscayaan.
Karenanya, Al- Quran sebagai kitab suci umat Islam disebut: "shalihun
likulli al-zaman wa al- makan Artinya, Islam itu cocok (compatible) bagi
umat di setiap era dan tempat Di dalamnya terkandung nilai-nilai universal
yang tidak akan pernah usang ditelan zaman. Karakteristik Al-Quran yang
"memahami terhadap perubahan zaman, bagi yang meyakininya harus
mampu menyesuaikan terhadap perubahan lingkungan. Caranya?
Manfaatkanlah kemampuan intelektual dan emosialnya untuk bisa adaptasi
atas perubahan agar mampu bertahan dalam menghadapi kerasnya
kehidupan. Allah dalam QS: Al-Ra'd: 11 berkata: "Sesungguhnya Allah
tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."

BAB 2
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
A. Pengertian Revolusi Industri
Awal mula penggunaan istilah "Revolusi Industri" ditemukan
dalam surat oleh seorang utusan Prancis bernama Louis-Guillaume Otto
pada tanggal 6 Juli 1799, di mana dia menuliskan bahwa Prancis telah
memasuki era industrialise.." Dalam buku terbitan tahun 1976 yang
berjudul: Keywords: A Vocabulary of Culture and Society, Raymond
Williams menyatakan bahwa kata itu sebagai sebutan untuk istilah
"industri (https://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi Industri)
Revolusi Industri adalah perubahan besar, secara cepat, dan radikal
yang mempengaruhi kehidupan berbagai manusia sering disebut revolusi.
Istilah revolusi biasanya digunakan dalam melihat perubahan politik atau
sistem pemerintahan. Namun, Revolusi Industri di Inggris pada hakikatnya
adalah perubahan dalam cara pembuatan barang-barang yang semula
dikerjakan dengan tangan (tenaga manusia) kemudian digantikan dengan
tenaga mesin. Dengan demikian, barang-barang dapat dihasilkan dalam
jumlah banyak dengan waktu yang relatif singkat.
Pengaruh teknologi digital semakin masif dengan hidup manusia.
Itulah esensi dari revolusi industry 4.0 saat ini. Segala sesuatunya mulai
melekat dengan penggunaan internet (internet of things). Kondisi tersebut
menimbulkan potensi hilangnya sejumlah pekerjaan di masa depan.
Revolusi industri yang telah mulai mengubah cara hidup. cara bekerja, dan
cara kita berhubungan satu sama lain. Dalam skala, cakupan dan
kompleksitas, revolusi ini mengakibatkan transformasi yang jauh berbeda
dengan revolusi-revolusi sebelumnya. Sehingga perlu direspon oleh semua
kalangan pemangku kepentingan mulai dari kalangan publik dan swasta
sampai dengan akademisi maupun masyarat umum. Konsep dari revolusi
industry 4.0 yang selanjutnya disingkat menjadi RI 4.0 didefiniskan
sebagai perubahan yang revolusioner berbasiskan berbagai teknologi
terkini. Revolusi ini ditandai dengan munculnya cyber-physical-system,
Internet of Thing (IoT), Big Data, dan aneka layanan memanfaatkan IT.
Selain itu RI 4.0 dapat dikatakan sebagai perubahan revolusioner yang
terjadi ketika Teknologi Informasi diterapkan pada semua Industri.
Terdapat perubahan besar (megatrend) pada ketiga aspek utama RI
4.0 yaitu pada 1) aspek physical meliputi Automous Vehicle, 3D printing,
Advance robotic, dan material baru: 2) aspek digital yang ditandai dengan
telah hadirnya Internet of Things (IoT). Big data, Blockchain, dan
Platforms, dan 3) aspek Biologi yang progresnya telah mulai dirasakan
yaitu Genome dan biologi sintetis.
Kecepatan perobahan yang disebabkan oleh RI 4.0 tidak pernah
ada pada revolusi sebelumnya. Dibandingkan dengan revolusi industri
sebelumnya, RI 4.0 berkecepatan eksponensial, yaitu lambat di awal dan
selanjutnya bergerak sedemikan cepat sehingga mempengaruhi (disrupsi)
industri disetiap negara pada keseluruhan sistem produksi, management
dan tata kelola. Pengaruh RI 4.0 dapat dirasakan pada berbagai hal, yaitu
bisnis, ekonomi, negara, masyarakat, dan individu.
Pada bidang bisnis yang menjadi pusat perubahan adalah
bagaimana layanan terhadap pelanggan ditingkatkan. Pelayanan harus
diberikan sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Perusahaan yang tidak
dapat memenuhi ekspektasi pelanggan akan ditinggalkan pelanggannya.
Untuk keperluan tersebut maka perusahaan memerlukan informasi dari
Big Data yang datanya diperoleh dari berbagai platform media sosial
seperti Facebook, twitter, Instagram, waze, whatsapp, dll. Data pengguna
akan diolah dengan keilmuan datamining dan kecerdasan buatan untuk
selanjutnya memberikan informasi/rekomendasi tentang layanan unik pada
seorang pelanggan. Sebagai akibat tekanan dari Revolusi Industri 4.0
maka bisnis, industri, perusahaan meresponnya dengan produk dalam
model versi 'Beta' artinya adalah selalu terbuka perubahan untuk setiap
model operasi. Hari ini kita melihat adanya tuntutan bahwa perusahaan
perlu merespon pelanggannya secara realtime di manapun mereka berada.
B. Sejarah Revolusi Industri
1. Revolusi 1.0
Sebelum Revolusi Industri 1.0 terjadi, manusia memproduksi
barang atau jasa hanya mengandalkan tenaga otot, tenaga air, ataupun
tenaga angin. Hal ini memiliki kendala yang cukup besar, karena
seperti kita ketahui bahwa tenaga- tenaga tersebut cukup terbatas.
Misalkan tenaga otot: untuk mengangkat barang berat, bahkan dengan
menggunakan katrol, dibutuhkan istirahat berkala. Hal tersebut
merupakan bentuk non-efisiensi waktu dan tenaga.
2. Revolusi Industri 2.0
Revolusi Industri 2.0 tidak seterkenal Revolusi Industri 1.0.
Revolusi Industri 2.0 terjadi di awal abad 20. Sebelum adanya
Revolusi Industri 2.0, proses produksi memang sudah cukup
berkembang, tenaga otot tidak lagi banyak diperlukan. Pabrik pada
umumnya telah menggunakan tenaga mesin uap ataupun listrik.
Namun kendala lain ditemukan dalam proses produksi, yaitu proses
transportasi Untuk memudahkan proses produksi di dalam pabrik yang
umumnya cukup luas, alat transportasi untuk pengangkutan barang
berat seperti mobil sangat diperlukan.
3. Revolusi Industri 3.0
Pada Revolusi Industri 3.0 yang digantikan adalah manusianya.
Revolusi Industri 3.0 adalah penemuan mesin yang bergerak, yang
berpikir secara otomatis: komputer dan robot. Di saat ini, dunia
bergerak memasuki era digitalisasi.
C. Website
1. Definisi Website
Website adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur
internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi
dengan jaringan internet. Website merupakan komponen atau
kumpulan komponen yang terdiri dari teks, gambar, suara animasi
sehingga lebih merupakan media informasi yang menarik untuk
dikunjungi Secara garis besar, bisa digolongkan menjadi 3 bagian
yaitu: a) Website Statis, b) Website Dinamis, c) Website Interaktif.
Website Statis adalah web yang mempunyai halaman tidak
berubah. Artinya adalah untuk melakukan perubahan pada suatu
halaman dilakukan secara manual dengan mengedit code yang menjadi
struktur dari website tersebut.
Website Dinamis merupakan website yang secara struktur
diperuntukan untuk update sesering mungkin. Biasanya selain utama
yang bisa diakses oleh user pada umumnya, juga disediakan halaman
backend untuk mengedit kontent dari website. Contoh umum
mengenai website dinamis adalah web berita atau web portal yang
didalamnya terdapat fasilitas berita, polling dan sebagainya.
Website Interaktif adalah web yang saat ini memang sedang
booming. Salah satu contoh website interaktif adalah blog dan forum.
Di website ini user bisa berinteraksi dan beradu argumen mengenai apa
yang menjadi pemikiran mereka. Biasanya website seperti memiliki
moderator untuk mengatur supaya topik yang diperbincangkan tidak
keluar jalur.
2. Unsur-unsur Dalam Penyediaan Website atau Situs
Untuk menyediakan sebuah website, maka kita harus
menyediakan unsur-unsur penunjangnya, seperti halnya nama domain
atau biasa disebut dengan Domain Name atau URL adalah alamat unik
di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah
website, atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang
digunakan untuk menemukan sebuah website pada dunia internet.
Contoh: http://www.nama situs.com
Nama domain diperjualbelikan secara bebas di internet dengan
status sewa tahunan. Setelah Nama Domain itu terbeli di salah satu
penyedia jasa pendaftaran, maka pengguna disediakan sebuah kontrol
panel untuk administrasinya. Jika pengguna lupa/tidak memperpanjang
masa sewanya, maka nama domain itu akan di lepas lagi
ketersediaannya untuk umum. Nama domain sendiri mempunyai
identifikasi ekstensi/akhiran sesuai dengan kepentingan dan lokasi
keberadaan website tersebut. Contoh nama domain berekstensi
internasional adalah com, net, org, info, biz, name, ws. Contoh nama
domain berekstensi lokasi Negara Indonesia adalah:
1. co.id: Untuk Badan Usaha yang mempunyai badan hukum sah
2. acid: Untuk Lembaga Pendidikan
3. go.id: Khusus untuk Lembaga Pemerintahan Republik Indonesia
4. mil.id: Khusus untuk Lembaga Militer Republik Indonesia
5. or.id: Untuk segala macam organisasi yang tidak termasuk dalam
kategori "ac.id", "co.id", "go.id", "mil.id" dan lain lain.
6. war.net.id: untuk industri warung internet di Indonesia
7. sch.id: khusus untuk Lembaga Pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan seperti SD, SMP dan atau SMU.
8. web.id: Ditujukan bagi badan usaha, organisasi ataupun
perseorangan yang melakukan kegiatannya di World Wide Web.
3. Sejarah Web
Sejarah web, dikembangkan pertama kali oleh Sir Timothy John
Tim Berners-Lee. hanya saja pada saat itu web masih berjalan tanpa
terhubung jaringan. Web semakin popular ketika mulai terhubungan
jaringan internet, yaitu pada akhir tahun 80-an. Saat itu di laboratorium
CERN berlokasi di kota Geneva, Swiss menyatakan bahwa web bisa
diakses melalui jaringan dan dimiliki oleh siapa saja.

D. Revolusi Industri 4.0, Ancaman dan Peluang


Dalam Koran Sindo (2019) bahwa di Era Revolusi Industri 4.0
ditandai peran teknologi mengambil alih hampir sebagian besar aktivitas
perekonomian. Menyambut Revolusi Industri 4.0, pemerintah telah
bergerak cepat dengan membuat peta jalan (roadmap). Making Indonesia
4.0. Peta jalan yang diluncurkan awal tahun lalu sebagai arah yang jelas
dan langkah strategis untuk menuju negara yang tangguh, guna
mewujudkan Indonesia masuk 10 besar negara ekonomi terkuat pada
2030. Terkait langkah tersebut, pengembangan lima sektor industri
manufaktur diprioritaskan pada awal implementasi Revolusi Industri 4.0.
(Andreas Hassim. Juni 17, 2016).
Adapun lima sektor industri manufaktur yang mendapat perhatian
khusus dari pemerintah meliputi industri makanan dan minuman, tekstil
dan pakaian, automotif, elektronik, dan kimia. Diharapkan kelima sektor
industri tersebut dapat menjadi tulang punggung dalam peningkatan daya
saing yang sejalan perkembangan Revolusi Industri 4.0. Era Revolusi
Industri 4.0 di satu sisi memang melenyapkan sejumlah jenis pekerjaan,
namun di sisi lain menghadirkan berbagai jenis pekerjaan baru. Revolusi
industri keempat ini ditandai dengan meningkatnya konektivitas, interaksi,
batas antarmanusia, mesin dan sumber daya lainnya semakin konvergen
melalui teknologi informasi dan komunikasi. Setiap revolusi industri
ditandai sejumlah momentum yang menunjukkan perkembangan
kehidupan manusia dari waktu ke waktu.
E. Revolusi Industri dalam Perspektif Islam
Bagaimana revolusi industry 4.0 dalam perspektif Islam? Dengan
majunya peradaban manusia, banyak nilai-nilai keislaman yang meredup
dan sedikit demi sedikit hilang dari peredaran. Antara lain adalah
hilangnya sikap tanggung jawab keagamaan dan sosial (amanah) dari
individu dan msyarakat. Amanah di sini adalah kesediaan manusia untuk
memikul beban keagamaan (takalif syar'iyyah) sebagaimana diamanatkan
oleh Allah (lihat QS. Al Ahzab: 72, QS. Al A'raf: 172).
Bentuk berkurangnya amanah pada individu dan masyarakat
diantaranya seperti ketidak patuhan untuk melaksanakan kewajiban
agama, sikap acuh tak acuh kepada pendidikan agama pada anak-anak,
korupsi merajalela, tidak diindahkannya nilai- nilai moral atau etika, hidup
dalam suasana egoistis, menipisnya rasa empati kepada masyarakat yang
kekurangan. Saat ini, kehidupan umat manusia sangat dipengaruhi oleh
falsafah kehidupan ala barat yang serba pragmatis. Hal ini berawal dari
teori ekonomi liberal, kapitalisme, yang berimbas pada cara berpakaian,
kesenian, budaya dan sebagainya. Secara objektif bahwa kemajuan
teknologi telah membawa banyak kemaslahatan bagi kehidupan manusia.
Namun, kemajuan duniawi semata tidaklah diinginkan oleh Islam.
Nilai-nilai spiritual pada instrumen keagamaan belum bisa
mengubah sikap dan mentalitas masyarakat. Banyaknya masjid dan
musholla, banyaknya orang pergi haji, ternyata belum bisa banyak
mengubah sikap orang Islam. Nilai keagamaan seseorang masih
ditentukan berdasarkan bentuk lahiriah semata. Padahal yang terpenting
dalam kehidupan beragama adalah bagaimana nilai-nilai yang luhur itu
bisa membumi ditengah-tengah masyarakat seperti keadilan hukum,
keadilan ekonomi, keadilan sosial, semangat pluralitas (ta addudiyah),
ukhuwah (persaudaraan), baik ukhuwah islamiyah, ukhuwah insaniyyah,
dan ukhuwah diniyah, sadar lingkungan, empati terhadap sesama, mau
berbagi dan amal-amal sosial lainnya.
Manfaat Revolusi Industri 4.0, Revolusi industri 4.0 berdampak
pada cara industri beroperasi dan cara industri melayan consumen. Lincah
dan cepat beradaptasi adalah kunci keberhasilan industry meraih
keberhasilan. Berikut adalah alasan mengapa bisnis harus mengadopsi 4.0.
(Faspay, 2019).
1. Meningkatkan efisiensi
2. Menciptakan kesempatan berinovasi
3. Meningkatkan pengalaman customer
4. Mengurangi biaya operasional
BAB 3
EKONOMI DIGITAL
A. Konsep Digital
1. Definisi Digital
Digital berasal dari kata Digitus, dalam bahasa Yunani berarti
jari jemari. Apabila kita hitung jari jemari orang dewasa, maka
berjumlah sepuluh (10). Nilai sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix,
yaitu 1 dan 0, oleh karena itu Digital merupakan penggambaran dari
suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on
(bilangan biner). Semua sistem komputer menggunakan sistem digital
sebagai basis datanya. Dapat disebut juga dengan istilah Bit
(BinaryaDigit).
Konsep digital ini ternyata juga menjadi gambaran pemahaman
suatu keadaan yang saling berlawanan. Pada gambaran saklar lampu
yang ditekan pada tombol on. maka ruangan akan tampak terang.
Namun apabila saklar lampu yang ditekan pada tombol off, maka
ruangan menjadi gelap. Kondisi alam semesta secara keseluruhan
menganut sistem digital ini. Pada belahan bumi katulistiwa, munculnya
siang dan malam adalah suatu fenomena yang tidak terbantahkan.
Secara psikologis, manusia terbentuk dengan dua sifatnya, yaitu baik
dan buruk. Konsep Yin dan Yang ternyata juga bersentuhan dengan
konsep digital ini.
Menurut Tom E. Rolnicki, digital adalah gambar, dan grafis
yang mendeskrepsikan dalam bentuk numeris melalui piranti
komputer.
Digital adalah sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat
mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1.
Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1. sehingga
tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal
digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif
dekat Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal
yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit
merupakan istilah khas pada sinyal digital Sebuah bit dapat berupa nol
(0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah
(21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa
00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang
terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2 buah. Teknologi digital
memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan
pada teknologi analog, yaitu:
1. Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang
mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
2. Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak
mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
3. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam
berbagai bentuk.
4. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan
mengirimkannya secara interaktif.
B. Konsep Ekonomi Digital (Digital Economy)
1. Definisi Ekonomi Digital
Titah P. (Mei 7, 2012) menjelaskan bahwa Definisi Digital
Economy versi Encarta Dictionary adalah "Business transactions on
the Internet: the marketplace that exists on the Internet Pengertian
Digital Economy lebih menitik beratkan pada transaks dan pasar yang
terjadi di dunia internet. Pengertian yang lebih luas dari sekadar
transaksi atau pasar adalah New Economy yang menurut PC Magazine
adalah "The impact of information technology on the economy".
Pengertiannya lebih menonjolkan pada penerapan teknologi informasi
pada bidang ekonomi. Bisa dimengerti karena PC Magazine adalah
majalah khusus tentang dunia IT.
Majalah The Economist menyebutkan bahwa isitilah New
Economy lahir karena keberadaan IT dan globalisasi yang
menyebabkan terjadinya tingkat produktifitas dan pertumbuhan
(perusahaan atau negara) sangat tinggi. Istilah New Economy memang
pertama kali muncul di Amerika Serikat. Menurut studi Kauffman dan
ITIE New Economy diukur dengan sejumlah indikator yang
dikelompokkan dalam lima komponen yaitu pekerjaan berbasis
pengetahuan, globalisasi, dinamisme ekonomi transformasi ke digital
economy, dan kapasitas inovasi teknologis.
Ekonomi digital didefinisikan oleh Amir Hartman (dalam
Nurhsanah:2012) sebagai "the virtual arena in which business actually
is conducted, value is created and exchanged, transactions occur,
andone-to-one relationship mature by using any internet initiative as
medium of exchange" (Hartman, dalam Nurhasanah 2012).
Keberadaannya ditandai dengan semakin maraknya berkembang bisnis
atau transaksi perdagangan yang memanfaatkan internet sebagai
medium komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi antar perusahaan atau
pun antar individu
2. Perkembangan ekonomi digital
Keberadaan digital economy dipercaya mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi dan di Indonesia, transaksi digital semakin
berkembang. Penggunaan E-banking dalam transaksi ekonomi
semakin berkembang pesat. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia
juga ikut bersaing dalam dunia ekonomi digital. Economist
Intelligence.
Dari segi konektivitas Indonesia berada di urutan 145 dengan
kecepatan download 1.33Mb/s. Nilai ini sangat jauh dibandingkan
dengan kecepatan internet di negara-negara lainnya. Bahkan untuk
regional Asia Tenggara, Indonesia masih tertinggal dari negara lainnya.
(Ecodigi. Desember 14, 2018).
Dari segi lingkungan bisnis, dengan berkembangnya
penggunaan internet di sektor bisnis terjadi perubahan kultur dalam
berbisnis seperti hilang atau berkurangnya perantara atau broker dalam
bisnis sehingga mempersingkat saluran distribusi. Selain itu,
perusahaan-perusahaan di Indonesia juga banyak yang membangun
infrastruktur dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi
sebagai alat bantu dalam menghadapi persaingan dalam perekonomian
digital.
Dari segi sosial dan budaya, masyarakat Indonesia pada saat
ini sudah semakin maju. Terbukti menurut survei dari situs
WorlBank.org, Indonesia mengalami peningkatan pengguna internet
yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk
Indonesia mulai mengikuti perkembangan teknologi di dunia. Hal ini
juga menjadi parameter pertumbuhan perekonomian digital suatu
negara.
Dari segi lingkungan hukum, dalam menjaga kestabilan dan
keamanan teknologi informasi dan komunikaasi, terutama internet di
Indonesia. Departemen Komunikasi dan Informatika
Republikmeningkatkan daya saing produk dan jasa, baik di level mikro
maupun makro.
Dari segi konsumen, walaupun perkembangan pengguna
internet di Indonesia mulai meningkat. Namun, tidak menjamin
banyaknya jumlah konsumen dalam transaksi ekonomi digital. Hal ini
disebabkan masyarakat Indonesia lebih banyak menggunakan internet
untuk bermain game ataupun bersosialisasi dengan jejaring sosial.
Selain itu masih kurangnya kepercayaan konsumen dalam melakukan
transaksi online.
C. Karakteristik Ekonomi Digital
Ekonomi digital didefinisikan oleh Amir Hartman (dalam
Nurhasanah 2012) sebagai "the virtual arena in which business actually is
conducted, value is created and exchanged, transactions occur, and one-to-
one relationship mature by using any internet initiative as medium of
exchange" (Hartman, 2000). Keberadaannya ditandai dengan semakin
maraknya berkembang bisnis atau transaksi perdagangan yang
memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi, kolaborasi, dan
kooperasi antar perusahaan atau pun antar individu.
Untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan dalam
ekonomi digital, para pemain perlu memahami karakteristik dari konsep
yang menjadi landasan karena sangat berbeda dengan ekonomi klasik yang
selama ini dikenal. Tidak jarang bahwa perusahaan harus melakukan
transformasi bisnis agar dapat secara optimal bermain di dalam arena
ekonomi digital. Hal ini disebabkan karena untuk
mengimplementasikannya, diperlukan model bisnis yang sama sekali baru.
Bagi perusahaan baru (start-up company), untuk terjun ke bisnis ini
biasanya lebih mudah dibandingkan dengan perusahaan yang telah lama
berdiri. Statistik menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan lama
yang ingin memanfaatkan keberadaan ekonomi digital harus mengadakan
perubahan mendasar pada proses bisnisnya secara radikal (business
process reengineering).
Don Tapscott (1998) menemukan dua belas karakteristik penting
dari ekonomi digital yang harus diketahui dan dipahami oleh para praktisi
manajamen. yaitu: Knowledge. Digitazion, Virtualization,
Molecularization, Internetworking, Disintermediation, Convergence,
Innoavation, Prosumption, Immediacy, Globlization, dan Discordance.
Berikut adalah penjelasan singkat dari masing-masing aspek terkait
(Tapscott, 1998).
1. Knowledge
2. Digitization
3. Virtualization
4. Molecularization
5. Internetworking
6. Disintermediation
7. Convergencedi
8. Innovation
9. Prosumption
10. Immediacy
11. Globalization
12. Discordance
D. Uang Elektronik
Di era yang sangat modern seperti saat ini, memunculkan teknologi
yang canggih dalam beberapa bidang kehidupan manusia untuk
menjalankan aktivitasnya tak terkecuali kecanggihan yang dapat kita
rasakan dalam transaksi jual beli hanya dengan melalui internet. Yang
paling canggih, saat ini, telah terdapat transaksi mata uang digital yang
bernama Bitcoin. Dalam transaksinya, Bitcoin menawarkan sistem
transaksi dengan uang digital tanpa perantara pihak ketiga dalam
melakukan pembayarannya.
Dalam perekonomian modern, peranan uang bertambah sesuai
dengan bertambah fungsinya. Uang tidak lagi hanya dikenal sebagai alat
pertukaran, akan tetapi digunakan sebagai penghitung nilai (unit of
accounts), alat penimbun kekayaan (store of value), dan standar
pembayaran tundaan (standard of deferred payments), atau bahkan lebih
ekstrim uang digunakan sebagai barang komoditi. Perkembangan
teknologi dan perekonomian mendukung perubahan sistem pembayaran
yang baru yaitu uang digital. Di awali dengan sistem pembayaran dengan
menggunakan logam berharga seperti emas dan perak, lalu berubah
menjadi aset kertas seperti cek dan uang kertas. Selanjutnya, mengalami
perubahan sebagai dampak dari pola hidup masyarakat di kota-kota besar,
karena terhimpit dengan dengan waktu, kesibukan, dan karir sehingga
membuat fenomena baru dengan memilih transaksi menggunakan uang
elektronik.
Munculnya ide penciptaan mata uang baru tersebut berbasiskan
pada cryptography Penggunaan lain dari cryptography dapat menunjang
kehidupan masyarakat dalam bidang jual beli mata uang digital yang
disebut dengan cryptocurrency. Cryptocurrency adalah mata uang digital
yang tidak diberikan regulasi oleh pemerintah dan tidak termasuk mata
uang resmi. Konsep inilah yang menjadi dasar dalam melahirkan mata
uang digital yang saat ini kita kenal dengan istilah Bitcoin yang digunakan
sebagai alat pembayaran layaknya mata uang pada umumnya.
Perkembangan transaksi digital seperti ini tentu tidak dapat
dihindari oleh masyarakat, tetapi juga mendapatkan respon yang berbeda-
beda tidak hanya di Indonesia tapi di negara lain. Hingga saat ini, hanya
ada enam negara di dunia yang melegalkan transaksi Bitcoin yakni,
Jepang. Amerika Serikat, Denmark, Korea Selatan, Finlandia dan Rusia.
Bitcoin merupakan salah satu dari beberapa mata uang digital yang
pada awalnya muncul di tahun 2009 yang diperkenalkan oleh Satoshi
Nakamoto sebagai mata uang digital yang berbasiskan cryptography.
Bitcoin diciptakan oleh jaringan Bitcoin sesuai dengan kebutuhan dan
permintaan Bitcoin, melalui sistematis berdasarkan perhitungan
matematika secara pasti. Bitcoin juga merupakan pembayaran dengan
teknologi peer- to-peer dan open source. Setiap transaksinya akan
disimpan dalam database jaringan Bitcoin.
Pro dan kontra terkait penggunaan mata uang Bitcoin sebagai alat
transaksi pembayaran terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di
negara-negara lain. Hal ini dikarenakan Bitcoin belum memenuhi beberapa
unsur dan kriteria sebagai mata uang yang berlaku di Indonesia. Bitcoin
juga bukanlah mata uang yang dikeluarkan oleh negara, akan tetapi i
dikeluarkan melalui sistem cryptography jaringan-jaringan komputer. Dari
segi wujud, Bitcoin tidak berwujud koin, kertas, perak maupun emas Jika
dilihat dari sudut pandang kelebihan dan kekurangan tentu Bitcoin
memiliki keduanya jika digunakan sebagai mata uang, yaitu tidak adanya
payung yang mengatur peredaran mata uang Bitcoin. Selain itu tidak ada
satu lembaga hukum pun yang bertanggung jawab apabila terjadi
penyalahgunaan terhadap Bitcoin misalnya pencurian, money laundry,
penipuan, dan tindak pidana lainnya. Dari sisi kelebihannya. Bitcoin tidak
mengenal batas negara, tidak terpengaruh karena kondisi politik di
pemerintahan, berperan sebagai nilai lindung dari inflasi, dan sebagai salah
satu bentuk baru tabungan masyarakat yang diterapkan dengan sistem
yang tidak merepotkan karena peran bank sebagai perantara telah
dihilangkan Uang elektronik (selanjutnya disingkat unik) adalah alat
pembayaran yang diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetorkan terlebih
dahulu oleh pemegang unik kepada pihak penerbit. Selanjutnya uang
tersebut disimpan secara elektronik dalam suatu media uang elektronik
yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang dan
bukan penerbit yang memiliki fasilitas untuk menerima perpindahan uang
elektronik tersebut.
Nilai Unik yang disetorkan terlebih dahulu oleh Pemegang kepada
Penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam UU
Perbankan dan UU Perbankan Syariah. Konsekuensi dari pengkategorian
nilai Unik bukan sebagai simpanan harus diketahui dari awal oleh
Pemegang. Disamping itu, karena tidak termasuk sebagai simpanan maka
Unik yang dimiliki oleh Pemegang tidak termasuk yang dijamin oleh
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagaimana diatur dalam UU
Lembaga Penjamin Simpanan.
E. Uang Elektronik dan Ekonomi Digital dalam Perspektif Islam
1. Uang Elektronik
Bagaimana unik dalam persfektif Islam? Unik pada dasarnya
sama seperti uang biasa karena memiliki fungsi sebagai alat
pembayaran atas transaksi jual beli barang Beberapa ulama
berpendapat bahwa Unik adalah halal dengan berlandaskan kaidah
antara lain: (1) Setiap transaksi dalam muamalah pada dasarnya
diperbolehkan kecuali jika ada dalil yang mengharamkannya, maka
saat itu hukumnya berubah menjadi haram; dan (ii) Adanya tuntutan
kebutuhan manusia akan Unik, dan pertimbangan banyaknya
kemaslahatan yang ada di dalamnya.
Kaidah muamalah tersebut yang dilakukan dengan memegang
prinsip syariah halal hukumnya, sepanjang dalam penggunaan
berfungsi sebagai alat transaksi dan diyakini tidak memenuhi beberapa
unsur yang dilarang syariat, diantaranya (1) Tidak mengandung maysir
(unsur perjudian, untung-untungan atau spekulatif yang tinggi). karena
penyelenggaraan Unik didasarkan oleh adanya kebutuhan transaksi
pembayaran retail yang menuntut transaksi lebih cepat dan efisien,
tidak untuk transaksi yang mengandung maysir; (ii) Tidak
menimbulkan Riba yang berbentuk pengambilan tambahan; (iii)
Pertukaran antara nilai uang tunai dengan nilai Unik harus sama
jumlahnya (tamatsul) baik kualitas maupun kuantitasnya, jika tidak,
maka tergolong ke dalam bentuk riba al-fadl (tambahan atas salah satu
dua barang yang dipertukarkan dalam pertukaran barang ribawi yang
sejenis); (iv) Pertukaran antara nilai uang tunai dengan nilai uang
elektronik harus dilakukan secara tunai (taqabudh), jika tidak. maka
tergolong ke dalam bentuk riba al-nasiah (penundaan penyerahan salah
satu dari dua barang yang dipertukarkan dalam jual-beli barang ribawi
yang sejenis); (v) Tidak mendorong Israf (pengeluaran yang
berlebihan), karena penggunaan Unik bertujuan agar masyarakat
menggunakan uangnya sesuai dengan kebutuhan dan mencegah
masyarakat untuk membelanjakan uangnya secara berlebih-lebihan
serta adanya pembatasan jumlah saldo pada Unik; (vi) Tidak
digunakan untuk transaksi obyek haram dan maksiat menurut hukum
Islam.
2. Ekonomi Digital dalam Perspektif Islam
Bagaimana Ekonomi Digital dalam Perspektif Islam. Sejarah
mencatat, manusia mulai memenuhi kebutuhan hidupnya yang tdak
dapat ia produksi sendiri dengan cara melakukan barter (tukar-
menukar barang). Hingga saat ini, manusia melakukan aktivitas jual
beli dengan menggunakan mata uang. Interaksi antar manusia tercipta
salah satunya melalui proses jual beli.
Inilah yang kemudian dalam islam terjadi proses silaturahim.
Namun, tidak dapat dipungkiri semakin berkembangnya zaman
semakin cerdas manusia dalam melakukan terobosan-terobosan baru.
Teknologi-teknologi mulai tercipta bahkan bagai jamur yang tersebar
di mana-mana. Perkembangan teknologi ini patut diapresiasi karena
kehadirannya memudahkan segala aktivitas manusia. Namun dibalik
itu semua, perkembangan teknologi membuat dunia memasuki era
baru. Era yang kemudian disebut sebagai era digital. Era ini yang
membuat manusia seakan-akan bisa menembus ruang dan waktu.
Jikalau dipikir secara logika memang tidak masuk akal namun itulah
kenyataan yang terjadi. Ilmu pengetahuanlah yang membuat itu semua
bisa terjadi.
BAB 4
BISNIS DIGITAL DAN PERDAGANGAN ELEKTRONIK
(E-COMMERCE)
A. Konsep E-Commerce
1. Definisi E-Commerce
Istilah e-commerce adalah singkatan dari electronic commerce,
adalah proses jual beli yang terjadi antara pebisnis dan consumer tanpa
harus berada di toko fisik. Jadi transaksi jual beli yang berlangsung
lewat media elektronik, lebih tepatnya secara online.
Menurut | Putu Agus Eka Pratama, definisi E-commerce
menurut para ahli sebagai berikut:
1. Menrut Kim dan Moon, di tahun 1998 menyatakan bahwa e-
commerce adalah proses untuk mengantarkan informasi, produk,
layanan, dan proses pembayaran melalui kabel telepon, koneksi
internet, dan akses digital lainnya.
2. Menurut Baourakis, Korginatakis, dan Migdalas di tahun 2002
menyatakan bahwa e-commerce merupakan bentuk perdagangan
barang dan informasi melalui jaringan internet.
3. Menurut Quayle di tahun 2002 juta menambahkan bahwa e-
commerce didefinisikan sebagai berbagi bentuk pertukaran data
elektronik atau elektronik data interchange (EDI) yang melibatkan
penjual dan pembeli melalui perangkat mobile, e-mail, perangkat
terhubung mobile, di dalam jaringan internet dan intranet.
4. Chaffey di tahun 2007 menyempurnakan lagi definisi mengenai e-
commerce, dengan mempertimgangkan bahwa di tahun 2007
perembangan teknologi computer dan jaringan internet telah
menambah perubahan pada e-commerce, dengan munculnya
beragam teknologi keamanan, teknologi pembayaran online,
perangkat perangkat mobile (smartphone, handphone, tablet),
makin banyaknya organisasi dan pengguna yang terhubung ke
internet, dan mnuculnya berbagai teknologi pengembangan
aplikasi berbasis web. Sehingga kemudian dibuatlah perbaikan
definisi dari e-commerce. E-commerce didefinisikan sebagai
semua bentuk proses pertukaran informasi antara organisasi dan
stakeholder berbasiskan media elektronik yang terhubung ke
jaraingan internet.
E-commerce merupakan salah satu hasil dari perkembangan
teknolog internet. E-commerce adalah suatu proses berbisnis dengan
menggunakan teknologi elektronik yang menghubungkan antara
perusahaan, konsumen, dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektonik.
Dengan demikian pada prinsipnya bisnis dengan e-commerce
adalah bisnis tanpa warkat paperless trading. (Munir Fuady, 2002)
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut
konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan
pedagang perantara (intermediatenriess) dengan menggunakan jaringan-
jaringan computer (computer network) yaitu internet.
Hal ini disebabkan internet merupakan jaringan komputerisasi
yang sifatnya sangat global, yakni dapat diakses di seluruh belahan dunia
pada waktu yang tak terbatas atau dengan kata lain on-line 24 jam setiap
hari tanpa batas. Segala informasi dapat diakses kapanpun, di manapun
dan saat apa pun, sehingga dengan kecanggihan jaringan komputer
hestanto.web.id yang dinamakan internet ini dikreasikan oleh para
usahawan dan provider dari internet untuk memanfaatkan lahan ini sebagai
ajang komersialisasi, yakni menarik keuntungan sebesar-besarnya.
2. Latar belakang munculnya e-commerce
I Putu Agus Eka Pratama (2015), Terdapat tiga factor utama
penyebab munculnya e-commerce di era digital ini. Ketiga faktor
pemicu tersebut adalah adanya evolusi computer beserta dengan
hardware (perangkat keras computer) dan software (perangkat lunak
computer), perkembangan jaringan computer dan internet, serta
perubahan gaya hidup danpola piker manusia di era digital.
Sejarah perkembangan E-commerce di dunia di mulai dari
kemunculan internet yang kemudian terus berkembang sehingga
timbulah E-commerce.
Pada awalnya, internet merupakan koperasi komputer yang tidak
dimiliki siapa pun. Internet lahir pada tahun 1969 ketika sebuah
kelompok peneliti di Departemen Pertahanan Amerika berhubungan
dengan empat komputer di UCLA, Stanford Research Institute,
Universitas Utah, dan Universitas California di Santa Barbara.
Hubungan ini dilakukan untuk menciptakan sebuah jaringan untuk
berkomunikasi antara satu dengan yang lain mengenai proyek-proyek
pemerintah. Jaringan ini dikenal dengan istilah ARPAnet- ARPA
merupakan singkatan dari Advanced Research Project Agency yang
merupakan bagian dari Departemen Keamanan AS. Tiga tahun
kemudian, lebih dari lima puluh universitas dan agensi-agensi militer
telah terhubung bersama- sama dalam jaringan (network), dan jaringan
komputer yang lain mulai muncul di sekitar negara bagian (country)
dan dunia. Seiring dengan perkembangan ARPAnet, yang diikuti pula
dengan kerja sama jaringan antara militer dan kaum pendidik, dan
eksperimen NASA mengenai jaringan komputer, jaringan ini mulai
terhubungkan satu dengan yang lain (interconnected), inilah awal mula
dipakai istilah "Internet".
Perkembangan Teknologi Informasi telah berhasil menciptakan
infrastruktur informasi baru. Internet memiliki beberapa daya tarik dan
keunggulan bagi para konsumen maupun organisasi, misalnya dalam
hal kenyamanan, kecepatan data, akses 24 jam sehari, efisiensi,
alternatif ruang dan pilihan yang tanpa batas, personalisasi, sumber
informasi dan teknologi yang potensial dan lain lainnya. Dalam
konteks bisnis, internet membawa dampak transformasional yang
menciptakan paradigma baru dalam dunia bisnis berupa 'Digital
Marketing' Pada awal penerapan e-commerce yang bermula di awal
tahun 1970-an dengan adanya inovasi semacam Electronic fund
Transfer (EFT).
3. Dampak komunikasi elektronik pada bisnis tradisional
Pada era disrupsi sebagaimana dijelaskan di atas, seluruh
kegiatan akan bergerak menuju digitalisasi. di mana arah
perkembangan ekonomi masa depan akan bertumpu pada ekonomi
digital yang mengedepankan 2 (dua) elemen utama yaitu Pasar dan
Bakat.
Di era revolusi industri 4.0, mengubah tatanan sistem
perindustrian dari teknologi yang berkembang pesat menjadi teknologi
digital. Baik dari segi transportasi, perdagangan maupun perbankan.
Menjadikan semua sistem bisnis yang masih menerapkan konvensional
beralih pada digital. Perdagangan pada era digital sudah tidak
mengenal batas negara, maupun waktu. Bisa melakukan transaksi
tanpa berpindah tempat dan dalam waktu yang lebih efisien dan
menghemat biaya. Contoh menjamurnya taksi online, jual-beli online
dan kegiatan yang memanfaatkan teknologi daring.
Di era digitalisasi saat ini, segala kebutuhan manusia sangat
dipermudah dengan adanya jaringan internet, mulai dari informasi
hingga kebutuhan sehari-hari bisa dijangkau dengan mudah. Dampak
perkembangan digital ini mulai mengacu pada istilah baru, "frienemy"
yang berasal dari kata friend dan enemy: bahwa dunia digital bisa
menjadi teman maupun musuh dala satu waktu yang sama. (Dr. Agus
Sudibyo).
Seiring perkembangan teknologi, muncul istilah baru yaitu
Homo Digitalis yang artinya manusia yang menggunakan digital.
Karena hamper semua kegiatan manusia dilakukan dan dituangkan
dalam perangkat elektronik sehingga privasi individu menjadi
konsumsi public adalah hal yang biasa. Indonesia saat ini menjadi
sasaran strategis dalam kebijakan geopolitik digitalisasi Negara maju
seperti Amerika. Eropa dan China melalui Trilogi New Media yaiatu
Social Media, Search Engine dan e-commerce.
B. Perbedaan Bisnis Digital dan Perdagangan secara Elektronik
Bisnis digital adalah suatu jenis usaha yang memanfaatkan
kecanggihan teknologi ketika menciptakan sebuah produk ataupun
memasarkannya. Berbeda dengan yang kita pahami sebelumnya, bisnis
digital tidak semata terkait dengan penjualan produk tanpa wujud saja,
seperti perangkat lunak komputer (software). Bisnis digital juga tidak
hanya tentang produk fisik yang dikemas dalam bentuk digital seperti
ebook (buku elektronik). Lebih dari itu, semua jenis usaha yang menjual
produknya secara online, baik menggunakan website atau aplikasi
termasuk dalam ranah bisnis digital. Ecommerce adalah salah satu
contohnya. Produk bisnis digital bisa berupa barang ataupun jasa.
Pada praktiknya, banyak sekali contoh bisnis digital yang terbukti
mampu menghasilkan omset yang menggiurkan. Salah satu contohnya,
Ade Iskandar, lalah sosok di balik sukses datangya.com, sebuah website
yang menawarkan jasa pembuatan undangan online. Ide yang dimiliki
sungguh kreatif, berawal dari keinginan untuk mengurangi penggunaan
kertas undangan yang pada akhirnya terbuang sia-sia, ia membangun
bisnisnya dari nol. Bagaimana tanggapan masyarakat tentang bisnis ini?
Sangat baik! Hingga saat ini, jumlah undangan yang telah terkirim
mencapai 190 ribu.
Perdagangan elektronik (e-commerce) didefinisikan sebagai semua
pertukaran informasi yang dimediasi secara elektronik antara organisasi
dan pemangku kepent ingan eksternal. Dengan definisi ini, transaksi non-
keuangan seperti dukungan pel- anggan dan permintaan informasi lebih
lanjut juga akan dianggap sebagai bagian dari e-commerce. Kalakota dan
Whinston (1997) mengacu pada berbagai perspektif yang berbeda tentang
e-commerce yang masih berlaku sampai sekarang:
a. Perspektif komunikasi-penyampaian informasi, produk atau
layanan atau pembayaran dengan cara elektronik.
b. Perspektif proses bisnis-penerapan teknologi terhadap otomasi
transaksi bisnis dan alur kerja.
c. Perspektif layanan-memungkinkan pemotongan biaya silang
bersamaan dengan meningkatkan kecepatan dan kualitas
pemberian layanan.
d. Perspektif online-pembelian dan penjualan produk dan informasi
secara online.
C. Peluang Bisnis Digital
Bisnis digital ialah aktivitas promosi baik itu untuk sebuah brand
ataupun produk menggunakan media elektronik (digital). Puluhan tahun
silam, media digital marketing sangatlah terbatas, sebutlah televisi atau
radio yang hanya dapat menyampaikan informasi secara satu arah.
Dewasa ini, dengan perkembangan teknologi digital yang sangat
pesat serta penerimaan yang cukup luas dari hampir semua lapisan
masyarakat, tak ayal membuat model pemasaran digital adalah salah satu
channel utama. Beberapa contoh teknik pemasaran yang termasuk dalam
digital marketing:
 SEO-Search Engine Optimization
 Periklanan online - FB ads, Adwords, dll.
 Promosi media cetak Iklan televisi dan radio
 Billboard elektronik (video tron)
 Email marketing Mobile marketing
 dan lain-lain
D. Risiko dan HambatanBisnis Digital
Digital Marketing selain memiliki keunggulan yang luar biasa
menyimpan titik kelam risiko yang tinggi pula. Beberapa risiko yang dapat
kita temui secara langsung adalah cyber threat atau hacking. Namun, ada
beberapa juga risiko lainya yang akan menyebabkan digital marketing
menjadi bumerang juga. Akan dibahas selengkapnya di nyingspot.com.
a. Hacking/Cyber Threat
Mungkin sudah tidak asing lagi, pasti kalau sudah ada situs web
yang sudah lumayan mempunyai traffic stabil, ada saja orang yang
mau testing dan penetrasi tentang keamananya. Baik berupa coba-coba
login ke backend maupun hal yang lebih jauh dari itu. Namun, ini
belum seberapa. Serangan BOT lah yang justru sangat merepotkan.
Serangan ini membuat kacau hasil dari analytic. Kadang- kadang trafic
naik dan sebagainya sehingga hasil analisis untuk menentukan strategi
pun terganggu. Meskipun kita menggunakan firewall tercanggih
sekalipun, cyber threat ini masih menjadi ancaman yang serius untuk
pelaku bisnis digital marketing.
b. Fraud Copas Sembarangan
Sekilas, copas isi blog nyingspot.com ke website yang lain ga ada efek.
Tapi, ini biasanya akan membiaskan visitor kita juga. Benar ga sih
situs ini itu dan lain sebagainya. Bounce rate pun bisa terjadi gara-gara
hal ini. Dan yang lebih paten nya lagi adalah, ketika ada suatu orang
mengaku dari team kita untuk menjual sesuatu. Hmm.. Cukup risih
juga kan.
c. Market Problem
Risiko pemasaran memang sudah terjadi bahkan sebelum bisnis
dijalankan. krisis kepercayaan azas tidak percaya seringkali menjadi
kendala untuk mendapatkan klien / visitor. Namun hal ini bisa diakali
dengan melampirkan berbagai portofolio dan pelayanan yang serius
disertai dengan nilai hospitality yang tingggi.
d. Techies VS non Techies
Yaa namanya juga digital, pasti ketemu tuh antara orang digital
marketing. marketing dan orang teknik akut "techies". Biasanya ini
berbeda paham satu sama lain, untuk menghubungkanya semua stick
holder harus memahami techies itu apa, karena mau tidak mau, suka
atau tidak suka, digital marketing pasti harus ketemu orang teknik dan
harus mengerti sedikit besarnya tentang teknik. Jangan asal
mengampangkan, tapi build team sesuai kemampuan sehingga tujuan
tetap terjalani dengan segenap tenaga dan solutif.
(Nyingspot.com:2016)
E. E-commerce dalam Perspektif Islam
Transaksi jual beli yang dilakukan pada saat ini sudah didukung
oleh kemajuan teknologi yang semakin pesat. Internet merupakan salah
satu hal contoh kemajuan teknologi yang dapat digunakan sebagai media
transaksi jual beli. Jual beli online atau E-commerce merupakan transaksi
jual beli yang dilakukan menggunakan internet. Jual beli online atau E-
commerce ini dianggap praktis, cepat, dan mudah. Selain itu juga dapat
meminimalisir pengeluaran dan memaksimalkan dalam meraih
keuntungan.
Transaksi secara online menggunakan kontrak jual beli yang
disebut kontrak elektronik. Kontrak elektronik ini adalah perjanjian para
pihak yang dibuat melalui sistem elektronik. Dengan demikian suatu
transaksi online harus memenuhi syarat sahnya perjanjian sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 1320 Burgerlijk Wetboek. yaitu adanya
kesepakatan kedua belah pihak, kecakapan untuk melakukan perbuatan
hukum, adanya objek, dan adanya kausa yang halal (Marilang, 2013).
Persoalan mengenai transaksi jual beli online yakni dikarenakan
para pihak tidak bertemu secara fisik, sehingga kesepakatan antar kedua
belah pihak dilakukan secara elektronik. Jual beli online adalah suatu
proses membeli dan menjual produk- produk secara elektronik oleh
konsumen atau dari perusahaan ke perusahaan dengan komputer sebagai
perantara transaksi bisnis (Laudon, 1998). Akibatnya prinsip hukum yang
berlaku dalam dunia nyata, seperti waktu dan tempat terjadinya transaksi,
serta kapan suatu transaksi dinyatakan berlaku menjadi sulit ditentukan.
Akad Transaksi E-Commerce Yang Terdapat Dalam Jual Beli
Online Dalam wilayah hukum Islam, hingga detik ini e-commerce tidak
menjadi polemik dikalangan para ulama. Hal ini dikarenakan banyaknya
keuntungan-keuntungan, selain dari bentuk kejelasan yang dapat dipahami
bersama. Hal ini juga dikuatkan oleh beberapa fatwa yang melindungi
dalam bentuk berbeda dalam transaksi ini. Kaidah yang dapat diterapkan
berkiatan dengan al-"adat dan "urf". Sebut saja dalam hal ini misalnya "al-
"adatu muhkamatun" (Kebiasaan yang biasa dilakukan masyarakat, dapat
menjadikan tradisi hukum).

BAB 5

ANALISIS PASAR UNTUK PERDAGANGAN SECARA ELEKTRONIK

A. Analisis Pasar on Line


Perdagangan elektronik (electronic commerce atau e-commerce) adalah penyebaran,
penjualan, pembelian, pemasaran barang dan jasa yang mengendalikan sistem
elektronik dan jasa yang mengandalkan sistem elektronik, seperti internet, televise,
atau jaringan computer lainnya.
E-Commerce melibatkan transfer dana dan pertukaran data elektronik, sistem
manajemen dan pengumpulan data secara otomatis. E-commerce adalah salah satu
bisnis yang paling sering digeluti oleh masyarakat di Indonesia karena memberikan
keuntungan yang menjanjikan.
B. Jenis-Jenis E-Commerce
Ada beberapa jenis e-commerce yang paling sering dipilih, antara lain:
 E-commerce Business to Business (B2B)

2. Manfaat E- Commerce

 Mempermudah komunikasi antara produsen dan konsumen


 Mempermudah pemasaran dan promosi barang atau jasa.
 Memperluas jangkauan calon konsumen dengan pasar yang luas.
 Mempermudah proses penjualan dan pembelian.
 Mempermudah proses penjualan dan pembelian
 Mempermudah pembayaran karena dapat dilakukan secara online/
 Mempermudah penyebaran informasi

C. Manfaat Analisis Pasar


Secara umum, manfaat dari analisis pasar adalah untuk memberikan gambaran
mengenai target dari pemasaran suatu produk yang dijual. Selanjutnya perusahaan
dapat melakukan pengembangan posisi produk dan strategi marketing untuk setiap
produk yang bersangkutan. Perlu diketahui bahwa ada manfaat penting yang didapat
setelah melakukan langkah-langkah melakukan analisis pasar, berikut manfaatnya:
a. Mendapatkan konsumen
b. Melihat Persaingan
c. Memanfaatkan Peluang
d. Mengurangi risiko
e. Rencana Jangka Panjang
f. Menjadi Trend Bisnis
g. Mendapatkan keuntungan dengan cepat
D. Lokasi dan Bisnis Model Perdagangan Online
1. Lokasi Perdaganan Online
Selain modal, marketing, packaging, dan kualitas produk, faktor lain yang memiliki
andil besar dalam kesuksesan suatu bisnis yaitu pemilihan lokasi bisnis.
Berikut ini website gratis untuk bisnis online:
a. WordPress (www.wordpress.com)
b. Blogspot (www.blogger.com)
c. OSCommerce (OSCommerce.com khusus untuk toko online)
2. Bisnis model perdagangan secara elektronik
Menurut Edi Edmon (Legal framework for e-commerce, @ edmon makarim, SH,
Kom, 1999)
Berdasarkan ruang lingkupnya, maka dapat diurutkan sebagai berikut;
 Electronic Busines adalah untuk lingkup aktivitas perdagangan dalam arti luas
 Electronic Commerce adalah untuk lingkup perdagangan/perniagaan yang di-
lakukan secara elektronik, termasuk;
 Perdagangan via Internet (Internet Commerce);
 Perdagangan dengan fasilitas Web Internet (Web Commerce), dan
 Perdagangan dengan Sistem Pertukaran Data Terstruktur Secara Elektronik
(Electronic Data Interchange).
E-commerce merupakan kepanjangan dari Electronic Commerce yang berarti
perdagangan yang dilakukan secara elektronik. Seperti halnya e-mail (Electronic
Mail) yang artinya sudah diketahui yaitu pengiriman surat secara elektronik. Dalam
buku Introduction to Information Technology, e-commerce berarti perdagangan
elektronik yang mencakup proses pembelian, penjualan, transfer, atau pertukaran
produk, layanan, atau informasi melalui jaringan computer, termasuk Internet
(Turban, 2005:181).
E. Analisis Pasar dalam Perspektif Islam
1. Konsep Analisis Pasar Dalam Islam
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengajarkan pada umatnya untuk
berdagang dengan menjunjung tinggi etika keislaman. Dalam beraktivitas ekonomi
umat Islam dilarang melakukan tindakan bathil. Namun harus melakukan kegiatan
ekonomi yang dilakukan saling ridho, sebagaimana firman Allah Ta'ala, yang artinya,
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." (QS. An-Nisaa: 29)
2. Petunjuk Umum Al-Quran Mengenai Pemasaran dan Penjualan
Dalam berdagang, pemasaran adalah disipilin bisnis strategi yang mengarahkan
proses penciptaan, penawaran dan perubahan values dari satu inisiator kepada
stakeholder- nya. Menurut prinsip syariah, kegiatan pemasaran harus dilandasi
semangat beribadah kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, berusaha semaksimal
mungkin untuk kesejahteraan bersama, bukan untuk kepentingan golongan apalagi
kepentingan sendiri.
Marketing menurut Islam memiliki nilai dan karakteristik yang menarik.
Pemasaran syariah meyakini, perbuatan seseorang akan dimintai
pertanggungjawabannya kelak. Selain itu, marketing syariah mengutamakan nilai-
nilai akhlak dan etika moral dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, marketing
syariah menjadi penting bagi para tenaga pemasaran untuk melakukan penetrasi
pasar.

BAB 6
INFRASTRUKTUR DIGITAL
A. Konsep Infrastruktur
1. Pengertian Infrastruktur
Pengertian "infrastruktur" seringkali disempitkan menjadi sarana-sarana
teknologis yang berwujud fisik, seperti jaringan kabel, perangkat keras,
dan bangunan-bangunan. Padahal, infrastruktur mengandung pula di
dalamnya berbagai hal yang "non- fisik, termasuk struktur sosial-budaya,
cara kerja, dan aspirasi masyarakat tempat infrastruktur itu berada.
 Sebuah infrastruktur tertanam (embeded) di dalam berbagai struktur,
pengaturan sosial, dan teknologi lain.
 Infrastruktur teknologi selalu tembus pandang (transparent), dalam
pengertian dapat "tersembunyi" walau dia mendukung suatu kegiatan.
 Jangkauan atau lingkup infrastruktur dapat bersifat spasial/ruang atau
temporal/ waktu karena ia menjangkau atau melingkupi lebih dari
sekadar satu kejadian atau satu lokasi.
 Infrastruktur merupakan sesuatu yang dipelajari sebagai bagian dari
keanggotaan suatu organisasi atau kelompok.
2. Komponen Infrastruktur Bisnis Digital
Infrastruktur Teknologi adalah pondasi atau sebuah kerangka yang
mendukung, suatu sistem dalam sebuah komputasi dan infrastuktur.
Teknologi informasi terdiri dari sumber daya fisik dan virtual yang akan
mendukung arus penyimpanan, pengolahan dan analisis data.
B. Pengenalan Teknologi Internet
a. Pengertian internet menurut para ahli:
1. Menurut Greenlaw and Hepp (2002:98), internet adalah sebuah system
informasi global yang terhubung secara logika oleh address yang unik
secara global yang berbasis pada Internet Protocol (IP), mendukung
Komunikasi dengan menggunakan TCP? IP, menyediakan,
menggunakan,dan membuatnya bisa diakses baik secara umum maupun
secara khusus.
2. Menurut Turban, Rainer, daan Potter (2005:674), internet adalah sebuah
jaringan besar yang menghubungkan jaringan computer baik dari
organisasi bisnis, organisasi pemerintahan, dan sekolah-sekolah dari
seluruh dunia secara langsung dan cepat.
C. Menciptakan Pelayanan Digital bagi Pelanggan
1. Pengertian Pelayanan di Era Digitalisasi
komunikasi, tetapi juga bermanfaat dalam pelayanan pelanggan. Sifat
teknologi yang serba cepat, juga memberikan dampak bagi karakteristik
pelanggan. Para pelanggan tentu ingin respons yang cepat ketika menghadapi
proses transaksi dan permasalahan lainnya. Semua itu bisa mereka sampaikan
melalui sosial media dari perusahaan yang berkaitan.
2. Fokus pada web services, cloud computing, arsitektur yang berorientasi
pelayanan
Cloud Computing merupakan layanan sumber daya komputasi (perangkat
keras sistem operasi, aplikasi, media penyimpanan, jaringan) melalui jaringan
baik intranet maupun internet yang melibatkan sejumlah server dan dapat
digunakan bersama- sama (berbagi sumber daya).
3. Memilih Hosting Providers
Hosting (disebut juga Web Hosting/sewa hosting) adalah penyewaan tempat
untuk menampung data-data yang diperlukan oleh sebuah website dan
sehingga dapat diakses lewat Internet. Data di sini dapat berupa file, gambar,
email, aplikasi/program/ script dan database. Pengertian Hosting dapat
diibaratkan sebagai contoh berikut; sebuah website
D. Digital Intern Melalui Intranet dan Extranet
1. Definisi Intranet
Intranet merupakan sebuah jaringan internal perusahaan yang dibangun
menggunakan teknologi internet (arsitektur berupa aplikasi web dan
menggunakan protokol TCP/ IP).
2. ungsi dan Implementasi Intranet
Jadwal perorangan dan kelompok (personal and group scheduling),
a. Pesan diterima ketika keluar (while were you out form).
b. Manajemen informasi bagi perorangan dan kelompok (personal/group
information management) dan
c. transfer dokumen secara langsung (straight document transfer)
3. Jenis pemanfaatan Intranet
Pemanfaatan Intranet dalam suatu organisasi, banyak digunakan untuk:
a. Human resource personal services
b. Material and logistic services, seperti penyediaan ruangan, barang dan
sebagainya.
c. Information system services, dll.
4. Human Resource Services
5. Information System Services
6. Komponen Pembentuk Intranet
7. Extranet
8. Standard pertukaran data
Dalam Widiantara A. (September 30, 2011) bahwa Pertukaran data elektronik
(bahasa inggris: EDI atau Electronic Data Interchange, juga Electronic
Document Interchange) adalah proses transfer data yang terstruktur, dalam
format standar yang disetujui, dari satu sistem komputer ke sistem komputer
lainnya, dalam bentuk elektronik.
E. Ekonomi Digital Peluang dan Tantangan Internet dalam Perspektif Islam
Islam selalu mengarahkan manusia pada jalan kebaikan dan mencari
kebahagiaan akhirat tanpa mengabaikan nasibnya di dunia. Rasulallah bersabda
mengenai hal ini: "Barang siapa yang menginginkan (kebahagiaan) dunia, maka
ia harus memiliki ilmunya; barang siapa menghendaki (kebahagiaan)
akhirat,maka ia harus mempunyai ilmunya, dan siapa pun yang ingin meraih
keduanya, maka ia harus memiliki ilmunya (Hadist Riwayat Bukhari dan
Muslim)"
Dari hadist tersebut maka disimpulkan bahwa seorang muslim pun harus dapat
beradaptasi dengan kemajuan teknologi untuk mencapai kebahagiaan mereka
sendiri di dunia tanpa mengabaikan kebahagiaan mereka di akhirat.

BAB 7
LINGUKUNGAN BISNIS SECARA ELEKTRONIK
A. Definisi E-Environment
E-Environment merupakan singkatan dari electronic environment atau yang
lebih kita kenal dengan lingkungan yang bersifat elektronik. Sekarang ini, e-
environment sudah mulai dikembangkan dan digunakan oleh beberapa
perusahaan besar. Adapun 6 langkah kekuatan utama yang terdapat di dalam
pemasaran lingkungan makro dalam e-environment, yaitu:
1) Faktor Demografis Lingkungan
2) Faktor Ekonomi Lingkungan
3) Faktor Alam
B. Lingkungan yang Hijau Terkait Pemakaian Internet
1. Pengertian Green Computing Menurut Philipson (2010, p4) dalam paper
berjudul A Green ICT Framework Undertanding and Measuring Green
ICT, Green ICT lebih dari sekadar mengurangi emisi karbon ataupun
mengurangi konsumsi energi ICT perusahaan. Green ICT adalah pusat
teknologi keberlanjutan. Green IT menyediakan: alat pengukuran, tempat
penyimpanan data, mekanisme pelaporan, dan teknik mitigasi yang
memungkinkan keberlanjutan.
C. Manfaaat Green Computing
Menurut Hanle, Green Computing mempunyai beberapa manfaat
Pengurangan polusi. stakeholder perusahaan. Manfaat untuk lingkungan:
 Mengurangi emisi karbondioksida,
 Mengurangi konsumsi sumber daya,
 Menaati peraturan (di masa depan)
Manfaat untuk perusahaan:
 Hemat beban listrika
 Mengurangi beban operasi data center,
 Membutuhkan lebih sedikit hardware.

D. Penerapan Green Computing


1. Konsep Green Computing
Tidak heran bahwa regulasi metode Green Computing ini sudah lahir di
beberapa negara maju seperti Amerika yang mengeluarkan program
energy star tahun 1992. Kemudian di Eropa ada Swedish Confederation of
Professional Employees yang menyertifikasi produk peralatan komputer
dan perkantoran agar sesuai standar aturan baku.
2. Penerapan Green Computing dalam kehidupan sehari-hari
3. Pengertian Komputer
Menurut Hamacher dalam buku Computer Organization, komputer adalah
mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi
melalui input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program
yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi.
4. Pengertian lingkungan
Menurut Otto Soemarwoto, lingkungan adalah jumlah semua benda dan
kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi
kehidupan kita.
5. Pengertian global warming
Menurut Budianto (2000:195) dalam Rajaguguk, E dan Ridwan K (2001),
global warming adalah perubahan iklim global sebagai peristiwa naiknya
intensitas efek rumah kaca yang terjadi karena adanya gas dalam atmosfer
yang menyerap sinar panas yaitu sinar infra merah yang dipancarkan oleh
bumi. (David. Maret 5, 2014).
6. Pengertian Cloud Computing Disebut-sebut sebagai teknologi yang dapat
menghemat sejumlah besar energi. komputasi awan melibatkan
menggantikan server biasa dengan yang virtual. Daerah yang berbeda di
mana komputasi awan menemukan aplikasi mencakup penyimpanan data,
jaringan, sistem operasi, aplikasi perangkat lunak.
E. Ciri-Ciri Lingkungan Bisnis yang Islami
Bisnis Islami adalah bisnis yang dijalankan dengan menegakkan nilai-nilai
yang diajarkan oleh syariat Islam. Berarti, Lingkungan bisnis yang Islami
adalah lingkungan bisnis yang menegakkan nilai-nilai Islam. Nilai bisnis
Islami ini sifatnya universal karena bukan semata terkait dengan ritual ibadah,
sehingga bisa diterapkan oleh semua orang.
Ciri-ciri lingkungan bisnis yang Islami, berdasarkan azas ekonomi syariah,
yakni kemaslahatan,keseimbanga,persaudaraan, keadilan dan universal.
Pertama: menegakkan nilai kemaslahatan. Ciri pertama lingkungan
bisnis Islami adalah ketika lingkungan bisnis tersebut ditata dan dikelola
dalam rangka menegakkan kemaslahan, baik kemaslahatan dari sudut
pandang individu maupun kemaslahan umum. Perusahaan yang Islami akan
memikirkan kemaslahatan setiap SDM (Sumber Daya Manusia) yang terlibat
di dalamnya dan memperhatikan kepentingan umum. Bisnis yang Islami juga
akan memperhatikan AMDAL (Analisis Mengenai Dampai dan Lingkungan),
penerapan program penyaluran Zakat, Corporate Social Resposibility (CSR),
serta program social lainnya.
BAB 8
PEMASARAN DIGITAL (DIGITAL MARKETING)
A. Konsep Digital Marketing
Pemasaran Digital adalah salah satu strategi dalam memasarkan sebuah
merek dengan menggunakan media digital yang dapat menjangkau
konsumen secara cepat dan tepat waktu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemasaran digital diantaranya:
faktor psikologis, humanis, antropologi dan teknologi yang akan menadi
media baru dengan kapasitas besar, interaktif, dan multimedia. Hasil dari
era baru berupa interaksi anatara produsen, perantara pasar dan
konsumen.
Dalam aktivitas pemasaran digital terdapat istilah AID (Awareness,
Interest, Desire, dan Action). Admin. Agustus 14, 2019. Sebagai berikut:
1) Awareness (Kesadaran)
2) Interest (Ketertarikan)
3) Desire (Keinginan)
4) Action (Tindakan)

B. Perencanaan Marketing Digital


Rencana pemasaran digital adalah salah satu alat yang paling tepat pada
setiap perusahaan yang ingin berhasil di internet.
Berikut adalah langkah-langkah penting untuk mengembangkan rencana
pemasaran online yang efektif, (Fitriana Monica Sari. Juni 5, 2019)
1) Analisis Situasi
2) Temukan audiens target Anda
3) Analisis tujuan Anda
4) Kembangkan strategi yang akan Anda gunakan
5) Rencana aksi
Tiga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan sebuah
campaign:
1. Bagaimana cara bertukar informasi dengan konsumen; brand
melakukan komunikasi 2 arah dengan konsumen
2. Bagaimana menyediakan produk (dan jasa) dekat dengan konsumen;
produk mudah ditemukan oleh konsumen (well distributed and
placed)
3. Bagaimana mengelola perspepsi konsumen terhada
C. Strategi Pemasaran Digital
a. Search Engine Optimization (SEO)
b. Konten Marketing
c. Sosial Media Marketing
d. Pay-Per-Klik (PPC)
e. Affiliate Marketing
f. Native Ads
g. Otomatisasi Pemasaran
h. Email Marketing
D. Revolusi Strategi Pemasaran Tradisional Menuju Metode Modern
Pemasaran tradisional adalah bentuk pemasaran konvensional yangdukal
sebelum era internet merajalela. Ini adalah jenis strategi pemasaran yang
gak dikenal banyak publik karena sebagian besar populasi di seluruh
dunia pernah paling memakai dan menikmati metode ini Berikut evolusi
strategi pemasaran dari metode tradisional menuju metode modern yang
ditinjau dari empat unsur metode pemasaran tradisional:
1. Dari Surat Pos (Direct-Mail) Menuju Surat Elektronik (E-Mail)
2. Dari Cetak (Print) Menuju Blog atau Situs Web
3. Dari Siaran Televisi (Broadcasting) Menuju Online Video Advertising
4. Dari Telepon Menuju Gadget atau Smartphone
E. Pemasaran Digital dalam perspektif Islam
Menurut Fathoni M.A. (2018). Konsep pemasaran didominasi oleh bauran
pemasaran. Bauran pemasaran atau marketing mix adalah konsep
pemasaran dengan customer oriented yang menggunakan variabel-
variabel pemasaran yang dapat dikontrol, digunakan oleh pemasar untuk
mencapai tujuan pemasaran atau target pasar yang dituju.
Dari sekian banyak konsep pemasaran Islam yang ditawarkan, ada
titik kesepakatan dan titik perbedaan di antara mereka. Titik temu yang
dapat disepakati oleh para sarjana muslim dalam mengkaji pemasaran
Islam adalah bahwa kajian ini dimulai dari filsafat ekonomi Islam,
bersumber dari al-Qur'an dan hadis, serta prinsip- prinsip umum seperti
haramnya riba, judi, penipuan, dan lain sebagainya. Sedangkan perbedaan
tampak pada teori dan konsep pemasaran Islam yang dibangun dengan
berbagai metodologi dan pendekatan masing-masing. Konsep pemasaran
Islam haruslah dapat mewakili kepentingan perusahaan yang ingin
mendapatkan keuntungan optimal, namun harus tetap memperhatikan
kehalalan produk dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Selain itu,
harus ada keseimbangan antara kesejahteraan pegawai dan pemilik
saham. Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran
dalam konsep Islam aktivitas dalam menjalankan bisnis dari mulai
perencanaan, penciptaan dan penawaran kepada konsumen berdasarkan
ajaran Islam. Pemasaran Islam merupakan seluruh aktivitas pemasaran
yang nilai, prinsip dan dasar pemasarannya dilandaskan kepada hukum
syariah. Suap (rishwah), manipulasi suplai (ihtikar), manipulasi
permintaan atau penawaran (najash), culas dan curang (tadlis), dan
kezaliman (zdulm) merupakan tindakan-tindakan yang harus dihindari
oleh marketer dalam menjalankan aktivitas pemasarannya.

BAB 9

KONSEP CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT DALAM


BISNIS DIGITAL

A. Konsep CRM

1. Pengertian CRM

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Kotler dan Armstrong (2016).


CRM (Customer Relationship Management) yaitu proses membangun dan
memberikan produk yang sangat bernilai untuk konsumen sehingga konsumen
menjadi puas. Selanjutnya menurut Schiffman dan Kanuk (Schiffman et al., 2008)
menekankan bahwa CRM adalah cara perusahaan dalam membina relasi dengan
para pelanggan dengan tujuan memelihara kesetiaan dan komitmen pelanggan
untuk tetap menggunakan produk perusahaan yang bersangkutan. Pengertian lain
disampaikan Buttle (Iriana & Buttle, 2007) bahwa CRM didukung oleh data
konsumen yang berkualitas dan teknologi informasi.

2. Prinsip Dasar CRM

Pengambilan data input berupa data profil dari semua pelanggan dan
memberikan informasi yang sesuai kepada pelanggan berupa informasi tentang
customer history, kebutuhan-kebutuhan pasar dan isu-isu lain seputar
perkembangan pasar. Prinsip CRM terletak pada kemauan bisnis untuk
meningkatkan loyalitas dan kepuasan pelanggan tanpa menambah beban biaya
dan waktu. CRM merupakan suatu solusi yang relevan dalam penerapan investasi
teknologi informasi di masa kini. Jika perusahaan tidak dapat memahami siapa
pelanggan, dan apa yang mereka butuhkan, maka tidak dapat mempertahankan
mereka sebagai pelanggan yang setia. Jika perusahaan tidak mampu
mempertahankan pelanggan, maka tidak dapat bertahan dan memenangkan
persaingan bisnis (Toedt, 2014).

3. Tujuan dan Manfaat CRM

Keuntungan penerapan CRM dalam sebuah organisasi atau perusahaan


sangat bervariasi tergantung pada bidang bisnis yang ditekuni oleh organisasi
tersebut. CRM menjadi sangat penting bagi organisasi yang memiliki interaksi
yang sangat sering dengan pelanggannya dan pelanggan memiliki ketergantungan
untuk melakukan pembelian secara berulang, memiliki potensi untuk melakukan
pembelian produk lain (Kumar, 2010).

Dalam kegiatan operasional perusahaan, CRM dapat meningkatkan efisiensi


operasional internal perusahaan (Iacovou, Benbasat, & Dexter, 1995). CRM
mampu membuat perusahaan kembali mendesain proses kegiatan operasionalnya
agar lebih efisien seperti marketing dan pendukung pelanggan, efisiensi bagian
front office, dan produktivitas tenaga penjual yang dapat menurunkan biaya yang
berhubungan dengan pelanggan (Reichheld & Sasser, 1990). Manfaat dari CRM
(Tunggal, 2000) adalah:

1. Mendorong loyalitas pelanggan

2. Mengurangi biaya

3. Meningkatkan efisiensi operasional

4. Peningkatan Time to Market

5. Peningkatan pendapatan

6. implementasi CRM

B. Manajemen Akuisisi Pelanggan

a. Definisi Akuisisi Menurut Para ahli

 PSAK No. 2 paragraf 08 tahun 1999


Menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan), akuisisi
(acqusition) adalah suatu penggabungan usaha di mana salah satu
perusahaan yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva
neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree), dengan
memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau
mengeluarkan saham.
 Michael A. Hitt
Akuisisi yaitu memperoleh atau membeli perusahaan lain dengan cara
membeli sebagian besar saham dari perusahaan sasaran.
 PS Sudarsanan
Sebuah perjanjian, di mana sebuah perusahaan membeli aset atau saham
perusahaan lain, dan para pemegang saham dari perusahaan lain menjadi
sasaran akuisisi akan berhenti menjadi pemilik perusahaan.

C. Fokus pada komunikasi marketing bagi pelanggan,online PR,Online


Partneeships,interactive
Konsep Pemasaran Digital Pemasaran atau marketing dari sudut pandang
lama adalah cara mendesain produk, mengujinya, membuatnya, memberi brand,
mengemas, mementukan harga, dan mempromosikannya.

American Marketing Association (AMA) mendefinisikan istilah ini dengan


fokus pada konsumen, yakni sebagai suatu fungsi organisasional dan seperangkat
proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai kepada
konsumen, serta untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang memberi
keuntungan bagi organisasi dan stakeholder-nya (Moriarty, 2001:36).

Pemasaran digital atau Digital marketing adalah kegiatan pemasaran mulai


dari explorasi pasar, mengikat, dan mengeskusi pasar yang menggunakan media
horizontal. Digital marketing kini merupakan strategi yang sangat popular dan
digunakan oleh hampir sebagian besar marketers di seluruh dunia. Hal ini
merupakan dampak dari meningkatnya dunia internet dan teknologi, sehingga
membuat internet menjadi market yang sangat prospektif.

Digital marketing mencakup banyak teknik dan praktik yang terkandung


dalam kategori pemasaran internet. Digital marketing akan menghasilkan interaksi
antara produsen, perantara pasar, dan konsumen. Digital marketing juga memiliki
banya kelebihan yang tidak dimiliki oleh strategi marketing konvensional (offline
marketing), diantaranya adalah dalam hal measurement atau tolak ukur
keberhasilan dari sebuah strategi. Digital marketing memiliki banyak tools untuk
mengukur seberapa besar efektifitasnya, misalnya dengan menggunakan Google
Analytics. Pembahasan pemasaran digital, tentunya harus dijabarkan saluran-
saluran yang digunakan untuk pemasaran digital.

D. Adversting, Email Marketing,social media marketing


1. Definisi social media marketing
Social media marketing adalah kegiatan mempromosikan produk atau
layanan di platform media sosial menggunakan strategi tertentu. Definisinya
memang cukup sederhana, yaitu mempromosikan produk atau layanan di media
sosial. Akan tetapi, inti sebenarnya dari social media marketing terletak pada
strateginya.
2. Customer retention managemnet
Customer retention merupakan bentuk loyalitas yang berhubungan dengan
perilaku (behavioural loyalty) yang diukur berdasarkan perilaku beli konsumen
yang ditunjukkan dengan tingginya frekuensi konsumen membeli suatu produk
Sementara itu, loyalitas sendiri lebih mengacu pada sikap (attitudinal loyalty)
yang diukur berdasarkan komponen-komponen sikap, keyakinan, perasaan, dan
kehendak untuk melakukan pembelian (Buttle, 2004). Hal ini juga disampaikan
oleh Ennew dan Binks (1996) bahwa loyalitas dan retensi merupakan hal yang
berbeda. Para peneliti tersebut percaya bahwa loyalitas adalah attitudinal
construct atau berhubungan dengan sikap pelanggan terhadap perusahaan dan
retensi merupakan behavioral construct atau berhubungan dengan perilakunya
terhadap perusahaan. Ennew dan binks (1996) juga menyatakan bahwa
meskipun sikap dan perilaku berhubungan, positif attitude tidak selalu
menghasilkan perilaku pembelian ulang.
3. Customer Extension
Email marketing merupakan salah satu strategi pemasaran via media
elektronik yang banyak dilakukan oleh mereka yang berkecimpung di dunia bisnis
yang berbasis online.
Cara kerja email marketing sendiri adalah dengan mengirimkan kepada
konsumen yang telah menjadi pelanggan maupun calon konsumen yang belum
pernah membeli produk.
Selain email marketing sendiri, peranan browser atau mesin pencari seperti
Google Chrome juga bisa mempermudah kegiatan dalam mengakomodir
pemasaran yang dilakukan secara online dengan menambahkan ekstensi khusus
sebagai penunjang kegiatan tersebut.
4. Solusi teknologi untuk CRM
Customer Relationship Management (CRM) adalah salah satu bentuk
aplikasi Teknologi Informasi (TI) di departemen penjualan atau marketing suatu
perusahaan. Tetapi ide atau nafas dari CRM sendiri tidak lain dan tidak bukan
adalah pelayanan, contoh nyatanya bisa ditanyakan ke penjaga warung dekat
rumah yang mampu menjaga pelanggannya selama bertahun-tahun.
E. Customer Relatishiosip Management dalam Kajian Syari'ah
Hubungan nasabah dalam kajian syariah, dijelaskan dalam QS.Al-Maidah ayat
100,artinya sebagai berikut:
 "Katakanlah: Tidak sama yang buruk dengan yang baik meskipun
banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada
Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan".
Dalam pandangan Islam selanjutnya dikatakan bahwa penilaian subjektif dan tak
berwujud pelanggan terhadap merek (sesuatu yang baru/belum diketnal) disebut
dengan istilah ta'aruf. Proses ta'aruf ini dapat digambarkan dalam QS Al-
Hujurat:13, yang artinya sebagai berikut:
 "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku- suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang
paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal."

Tanpa adanya ta'aruf, proses hubugam kedua belah pihak menjadikan


miskomunikasi. Sehingga akan terjadi saling mencurigai diantara mereka. Etika
bisnis di dalam Islam juga menganjurkan adanya pelayanan yang baik, ramah,
mudah senyum dan sopan santun. Sehingga pelangga akan merasa puas sehingga
akan meningkatkan loyalitas terhadap eksistensi atau keberadaan perusahaan
secara timbal balik.

BAB 10

BUSINESS CASE

A. Konsep Business Case


1. Case untuk perusahaan kecil yang bergerak dalam bidang konsumtif
Business case merupakan kumpulan asumsi tentang bagaimana nilai
diciptakan. Asumsi ini harus diuji untuk memastikan bahwa hasil yang
diharapkan dapat dicapai. Business case juga harus didasarkan pada
indikator kualitatif dan kuantitatif yang memperkuat asumsi dan
memberikan dukungan bagi pengambil keputusan dalam menetapkan
investasi di masa datang. Business case terdiri atas input sumber daya
yang terbagi atas 3 aliran kerja yaitu kemampuan teknikal, kemampuan
operasional dan kemampuan bisnis. Setiap aliran kerja ini harus
didokumentasikan dengan data untuk mendukung keputusan investasi
dan proses manajemen portfolio yaitu: inisiatif, biaya. risiko, asumsi,
hasil dan metrik. (Hadi G. Desember 6, 2017).
Maksudnya adalah tujuan dari business case adalah untuk
menghasilkan manajemen bisnis dengan semua informasi yang
diperlukan untuk membuat keputusan apakah suatu proyek harus
didanai.
Syarat Business Case yang baik adalah sebagai berikut:
 Rincian semua kemungkinan dampak, biaya, dan manfaat
 Jelas membandingkan alternatif Secara obyektif mencakup
semua informasi yang berhubungan
 Sistematis dalam hal merangkum temuan
1) Identifikasi alternative
Dalam business case harus terdapat beberapa alternatif yang dicantumkan.
Pertama perlu dibuat base case terlebih dahulu tentang kondisi organisasi
jika tidak melakukan apa pun (proyek tidak berjalan), kemudian dibuat
beberapa strategi alternatif yang memungkinkan (misal mengubah proses
yang sekarang tanpa investasi di TI, business process engineering, adopsi
sistem dari area organisasi lain, membeli software package baru, atau
membuat solusi dari nol).
2) Mendefinisikan kemungkinan (feasibility)
Kemungkinan bisa tidaknya suatu proyek dijalankan (feasibility) perlu
dianalisis dari sisi ekonomis, teknis, organisasi dan sebagainya.
3) Mendefinisikan TCO (total cost of ownership) TCO dapat dikategorikan
menjadi:

 Biaya langsung atau biaya di depan (direct & up-front cost):


pembayaran awal untuk semua perangkat keras, perangkat lunak,
peralatan telekomunikasi, biaya pengembangan atau instalasi,
biaya konsultasi, dsb
 Biaya berjalan (ongoing cost): gaji, biaya training, biaya upgrade,
maintenance,supply, dsb Bi
4) Mendefinisikan Total Benefit of Ownership
Beberapa macam benefit suatu proyek dapat kita analisis sebagai berikut:
 Meningkatkan pekerjaan dengan value tinggi (misal adanya
teknologi yang
mengurangi pekerjaan dengan kertas)
 Meningkatkan akurasi dan efisiensi (misal mengurangi kesalahan,
duplikasi, atau jumlah tahap dari suatu proses bisnis)
5) Menganalisis alternatif menggunakan model finansial dan model penilaian
Terdapat beberapa model perhitungan finansial yang dapat kita gunakan
untuk menghitung pembobotan tiap altenatif yang kita buat, antara lain:
payback, break even, return on investment, net present value (mungkin
tidak akan kita bahas satu per satu di tulisan ini).
B. Membuat Business Case
Business case merupakan gambaran umum suatu proyek sebagai konsumsi
dari high level management untuk menentukan disetujui tidaknya proyek
tersebut. Dokumen ini memuat organizational value, feasibility, biaya,
manfaat, dan risiko dari proyek dan bukan merupakan anggaran atau
perencanaan proyek. Pada umumnya organizational value untuk suatu
proyek berfokus pada meningkatkan efektivitas (atau produktivitas) dan
mencapai efisiensi (atau menghemat biaya).
Menurut Jack, (dalam Astroboya. Februari 23, 2014) business case
yang
terdiri dari:
 Memuat secara rinci semua kemungkinan akibat, biaya dan
manfaat proyek Membandingkan alternative secara jelas
 Secara objektif memasukkan semua informasi yang berkaitan
C. Business Case dalam Investasi TI
Menurut Ratna TM. (Oktober 2, 2017) bahwa Business Case dalam
investasi TI berperan sebagai alat pengambil keputusan yang membantu
dalam mengidentifikasi dan mengukur dampak suatu keputusan tertentu
terhadap profitabilitas perusahaan serta perubahan perubahan yang akan
terjadi setelah sistem diterapkan. Busines Case juga mendefenisikan
kebutuhan bisnis investasi yang akan dilakukan dan juga mengkuantifikasi
biaya dan manfaat yang diakibatkan oleh investasi tersebut. Hal tersebut
akan menjelaskan apakah investasi TI layak untuk dilakukan dan untuk
menentukan kapan biaya dan manfaat dari dampak investasi TI dapat
dirasakan.
Berikut adalah langkah-langkah dalam membangun suatu Business
Case dalam
investasi TI
1. Jelaskan Permasalahan Bisnis
Langkah awal dalam mengerjakan Business Case adalah dengan
menentukan secara komprehensif masalah bisnis apa yang harus ditangani
oleh proyek investasi TI. Lingkungan bisnis harus ditinjau terlebih dahulu
sebelum menentukan aspek yang mendorong kebutuhan investasi. Aspek-
aspek yang dapat mendorong terciptanya kebutuhan investasi IT sebagai
berikut:
 Alasan dari permasalahan
 Setiap masalah yang berkaitan dengan sumber daya manusia, proses
atau teknologi
 Dampak dari permasalahan
 Masa di mana masalah harus dipecahkan
 Masalah bisnis umum yang memaksa perusahaan untuk mencari sistem
dan implementasi TI yang baru
2. Menilai Manfaat Potensial
Langkah kedua dalam mengembangkan bisnis investasi TI adalah
menentukan manfaatnya. Saat mengevaluasi berbagai opsi TI, organisasi
harus mempertimbangkan seberapa baik masing-masing opsi memberikan
manfaat pada hal berikut:
 Pertumbuhan bisnis, yang dapat dicapai dengan meminimalkan
biaya dan memperbaiki keseluruhan infrastruktur TI
 Otomasi proses yang dicapai melalui proses manual dan
penggelaran sistem yang memungkinkan mengurangi biaya
pegawai dan meminimalkan aktivitas
 Peningkatan keputusan dan efisiensi melalui business intelligence
dan real time report
 Kolaborasi yang lebih baik, yang dapat berkontribusi terhadap
kerja tim,pertukaran data dan keputusan yang tepat.
3. Memperkirakan Biaya Potensial Langkah ketiga dalam mengerjakan
Business Case adalah memperkirakan biaya proyek TI dan kemudian
menentukan total biaya untuk berbagai opsi IT yang dipertimbangkan,
apakah proyek tersebut hemat biaya dan bermanfaat. Dalam implementasi
TI. ada beberapa jenis biaya proyek:
 Akuisisi
 Biaya implementasi
 Biaya untuk perluasan implementasi Biaya kostumisasi dan
konfigurasi
 Biaya support dan administrasi
 Biaya system requirements
4. Menilai Kemungkinan Risiko
Proyek investasi TI dapat melibatkan berbagi risiko yang menentukan
penurunan nilai investasi. Memahami sikap terhadap pengelolaan risiko
investasi merupakan langkah keempat untuk kemajuan pengembangan
proyek investasi TI. Berikut adalah kelompok risiko yang umum terjadi
saat penerapan proyek investasi TI:
 Risiko Operasional
Kelompok ini mencakup dua risiko utama-adopsi pengguna yang
rendah dan keandalan operasi yang rendah. Risiko ini dapat diatasi
dengan menerapkan solusi handal yang user-friendly dan mudah
dinavigasi. Juga jangan lupa memasukkan catatan bisnis Anda
tentang pelatihan staf yang diperlukan untuk adopsi pengguna yang
lebih cepat.
 Risiko TI
Risiko TI dapat berupa kurangnya fungsi operasional, masa simpan
yang pendek dan ketidakpatuhan terhadap persyaratan teknologi.
Risiko ini dapat dikurangi dengan sistem yang menggabungkan
fungsionalitas komprehensif dan dapat dikonfigurasi serta
disesuaikan dengan perubahan persyaratan.
 Risiko Keuangan
Risiko keuangan adalah dampak dari ketidakpatuhan terhadap
solusi TI yang dipilih dengan anggaran awal.
5. Merekomendasi Solusi yang Lebih Disukai
Langkah kelima dalam membuat Business Case pada investasi TI adalah
merangkum ke-4 langkah sebelumnya dan menganalisis penemuan berikut
 Manfaat potensial dari setiap solusi yang diajukan
 Biaya potensial dari setiap solusi yang diajukan
 Risiko terkait dengan setiap solusi yang diajukan
Dengan menganalisis manfaat, biaya dan risiko dari setiap solusi yang
diajukan, kita dapat memilih solusi dengan manfaatnya besar, hemat biaya
serta memilik risiko yang rendah.
D. Bisnis dalam Perspektif Islam
Di era sekarang ini. Kebutuhan yang semakin kompleks menuntut
seseorang untuk memenuhi kebutuhannya terutama dalam bidang materi.
Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut banyak yang memilih bisnis
sebagai jalan keluarnya. Banyak kalangan yang berlomba-lomba
menginvestasikan hartanya untuk mendapatkan keuntungan di masa yang
akan datang. Dan dalam berinvestasi pasti perlu adanya modal
Berbagai cara dilakukan agar bisa mendapatkan modal tersebut
tidak terkecuali sampai mengesampingkan aturan-aturan agama dalam
mencari rezeki. Dari peristiwa ini pasti banyak sekali terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan melihat begitu ambisiusnya seseorang dalam mengejar
materi. Mulai dari cara yang halal sampai yang tidak. Untuk menangani
hal tersebut. Islam mengatur bagaimana cara berbisnis yang baik agar
tidak menimbulkan banyak kemudharatan nantinya. Seperti yang
terkandung dalam hadist berikut ini yang artinya:
"Dari Amr bin Syu'aib dari bapaknya dari kakeknya ia berkata:
"Rasulullah SAW bersabda: "Tidak halal menjual sesuatu yang
tidak engkau miliki, dan tidak boleh ambil keuntungan pada
sesuatau yang belum ada jaminan (kejelasan hukumnya)". (HR
Ibju Majah),
Dari hadist di atas dapat digambarkan seperti orang yang melakukan jual
beli terhadap barang hasil curian atau barang yang tidak jelas
kepemilikannya dan mengambil keuntungan dari barang tersebut.
Dalam dunia islam, kepemilikan modal dalam investasi ada yang
satu orang dan ada yang dua orang atu lebih. Untuk dua orang atau lebih
distilahkan dengan mudharabah dan musyarakah.
1. Mudharabah
Mudharabah merupakan akad kerjasama usaha antara dua pihak yaitu
pihak pertama sebagai pemilik dan yang menyediakan seluruh dana
dan ada pihak kedua sebagai pengelola dana. Keuntungan usaha dibagi
dan diatur dengan kesepakat dalam kontrak perjanjian, dan apabila
terdapat kerugian karena kelalaian si pengelola, maka pengelolalah
yang harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.
a. Macam-macam mudharabah
 Mudharabah mutlaqah
Mudharabah mutlaqah adalah penyertaan modal tanpa
syarat Pengusaha (mudarib) bebas menggunakan modalnya
untuk usaha apa saja dan mengelola sesuai keinginannya
asalkan bisa mendatangkanDalam dunia islam, kepemilikan
modal dalam investasi ada yang satu orang dan ada yang
dua orang atu lebih. Untuk dua orang atau lebih distilahkan
dengan mudharabah dan musyarakah. keuntungan.
Contohnya yaitu kerja sama antara pengusaha dengan bank.
 Mudharabah muqayyadah
Mudharabah muqayyadah adalah penyertaan modal dengan
syarat- syarat tertentu. Tidak semua usaha bisa dilakukan
dengan modal tersebut. Jadi, hanya usaha yang telah
ditentukan (perjanjian) yang boleh dijalankan dan dikelola.
Contohnya bisnis di jaman sekarang yang mencari member
atau nasabah dibawah naungan suatu perusahan, merek,
atau produk
b. Syarat mudharabah
 Masing-masing pihak memenuhi persyaratan wakalah
 Modal harus jelas jumlahnya. Harus berupa harga tukar
(tsaman) dan
 penyerahan harus tunai seluruhnya kepada pengusaha
Sebelum adanya pembagian keuntungan milik bersama,
presentase keuntungan dan waktu pembagian harus
disepakati bersama. dinyatakan dengan jelas
 Modal yang sudah diserahkan oleh pemodal kepada
pengelola akan dikelola dan mempunyai hak tanpa campur
tangan dan pihak pemodal .
 Kerugian ditanggung oleh pemodal, pihak pekerja juga
mengalami kerugian meskipun dari modal tapi dari hasil
kerjanya.
c. Rukun mudharabah
 Pemilik modal dan pengelola usaha
 Objek mudharabah (modal dan kerja)
 Persetujuan dua belah pihak (ijab qabul)
 Keuntungan

2. Musyarakah
Musyarakah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak atau lebih
yang kedua pihak memberikan kontribusi yang sama baik modal
maupun pelaksanaannya dengan adanya kesepakatan bersama bahwa
keuntungan dan kerugian ditanggung bersama sesuai kesepakatan yang
dibuat.
a. Macam-macam musyarakah
 Musyarakah yang tercipta karena warisan, wasiat atau
lainnya yang
mengakibatkan satu asset dimiliki oleh dua orang atau
lebih.
 Musyarakah akad (kontrak). Salah satu contohnya yaitu
modal ventura yaitu badan usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal dalam suatu
perusahaan pasangan usaha untuk jangka waktu tertentu.
b. Syarat musyarakah
 Harta (modal) dapat dinilai dengan uang
 Harta sesuai jenis dan macamnya
 Harta dicampur
 Satu sama lain boleh membelanjakan harta itu
 Untung rugi diterima sesui harta masing-masing

Sangat jelas, bahwa Islam mengatur dengan baik bagaimana cara berbisnis
dan menjaga kepemilikan yang baik agar dapat berkelanjutan dan membawa
manfaat bagi orang lain. Dalam berbisnis harus ada keterbukaan antara kedua
belah pihak baik keuntungan maupun risiko yang diterima.

Jadi alangkah baiknya untuk mengurangi terjadinya hal-hal yang tidak


dinginkan dalan dunia bisnis setiap individu harus memikirkan dengan baik
langkah apa yang sepatutnya diambil terutama dalam hal mencari harta (modal)
untuk memulai terjun ke dalam dunia bisnis. Karena dalam berbisnis tidak hanya
berfokus pada hasil yang di dapat tapi juga harus sesuai dengan norma-norma
yang ada baik norma agama. sosial, dan lainnya yang bertujuan untuk
kemaslahatan bersama. (Kompasinan. Maret 3, 2019)

BAB I1

ANALISIS DAN PERENCANAAN BISNIS DIGITAL

1. Definisi Perencanaan Bisnsis


Perencanaan adalah sebuah patokan untuk mempermudah manajer dalam
mencapai tujuan, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Khalis Ahmad (dalam Choerunisa R. April 1, 2018) Perencanaan
meliputi penetapan tujuan organisasi dan pembentukan keseluruhan
strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut serta pengembangan suatu
hierarki komprehensif dari rencana- rencana terintegrasi dan koordinasi
berbagai aktivitas.
2. Manfaat Perencanaan Bisnis
 Membantu Anda Mendapatkan Modal Anda mungkin seorang
wirausahawan baru yang sedang mencari investor untuk
mendukung usaha yang akan dijalanan.
 Menentukan Dan Memantau Tujuan Anda
Perencanaan bisnis memungkinkan Anda menentukan dan
memantau tujuan perusahaan. Anda bisa menganalisis bagaimana
sistem yang harus dilakukan.
 Menentukan Strategi Pemasaran
Dengan adanya perencanaan bisnis, perusahaan bisa menentukan
bagaimana cara atau strategi pemasarannya. Sehingga layanan atau
produk bisa dengan mudah ditemukan oleh konsumen. Bukan tidak
mungkin jangkauan pemasarannya akan lebih luas jika diatur
dengan baik.
 Mengelola Karyawan
 Elemen perencanaan bisnis ini memungkinkan Anda mengetahui
siapa yang ada di dalam perusahaan. Mengetahui jabatan yang
dipegang oleh seseorang serta bagaimana cara merekrut karyawan
yang bisa membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya.
3. Elemen Perencanaan Bisnis
Di bawah ini adalah beberapa elemen yang umum dan paling penting dari
rencana bisnis.
Produk dan layanan: Di sini, perusahaan dapat menguraikan
produk dan layanan yang akan ditawarkannya, dan juga menentukan
harga, masa pakai produk dan manfaat bagi konsumen.
Analisis pasar: Suatu perusahaan membutuhkan penanganan
sistem yang baik serta target pasarnya. Di bagian ini akan diuraikan
bagaimana persaingan.
Strategi pemasaran: Bagian ini menjelaskan bagaimana
perusahaan akan menarik minat dan mempertahankan pelanggannya agar
setia dengan produk atau layanan perusahaan.
Perencanaan keuangan: Agar perusahaan bisa berjalan dengan
normal tanpa ada masalah finansial, perusahaan harus melakukan
perencanaan keuangan.
Anggaran: Setiap perusahaan yang baik perlu memiliki anggaran.
Hal ini termasuk biaya yang berkaitan dengan kepegawaian,
pengembangan, produksi, pemasaran, dan pengeluaran lain sistem pun
yang terkait dengan bisnis.

Analisis situasi bisnis merupakan hal penting bagi setiap perencanaan dan perla
ditinjau secara berkala untuk memastikan kelangsungan berjalannya sebuah bisnis
Berikut adalah system faktor situasi bisnis yang perlu dianalisis

1) Kekuatan
Hal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi poin-poin kuat dari produk
pencitraan merek, dan program pemasaran, sehingga mengetahui apa yang
harus dibangun dalam setiap perencanaan.
2) Kelemahan
Hal yang perlu dilakukan adalah menemukan letak-letak kelemahan pada
produk, merek, dan program pemasaran dan bagaimana
menghilangkannya Misalnya saja perusahaan memiliki sebuah produk
lama dengan sistem baru.
3) Peluang
Analisis situasi bisnis perlu mencari peluang, seperti pasar pertumbuhan
baru yang sedang atau akan tren.
4) Ancaman
Hal ini termasuk perubahan eksternal yang dapat mengurangi penjualan
dan keuntungan bisnis.

A. Process Modelling
Business Process Modeling adalah pemodelan dari sebuah sistem
berdasarkan sebuah sehingga pemodelan tersebut dapat dianalisi dan
ditingkatkan. BPM biasanya lakukan oleh ahli subjek Proses modelling
dapat dilakukan berdasarkan log peristiwa
Tujuan dari Business Process Modeling adalah:
 Meningkatkan kecepatan proses.
 Mengurangi waktu siklus.
 Meningkatkan kualitas
 Mengurangi biaya (tenaga kerja, bahan, atau modal)

 Sejarah
Istilah Business Process Modeling (BPM) diciptakan pada
tahun 1960 di bidang rekayasa sistem oleh S. Williams pada
tahun 1967 artikelnya 'Business Process Modeling Improves
Administrative Control
Pada era 1990-an istilah 'proses' menjadi sebuah pandangan
untuk lebih produktif. Beberapa perusahaan di dorong untuk
berpikir secara proses, bukan fungsi dan prosedur Proses
berpikir terlihat pada rantai peristiwa di perusahaan dari
pembelian untuk pasokan, dari pesanan pengambilan penjualan,
dll. Metodologi lainnya seperti business process redesign,
business process innovation, business process management,
integrated business planning, dan metodologi semuannya
bertujuan untuk meningkatkan proses di seluruh fungsi yang
terdapat di perusahaan.

 Topik Utama
Dalam implementasiannya Business Process Modeling (BPM)
berkaitan dengan banyak ilmu-ilmu manajemen di mana teknis
dan proses-prosesnya berpengaruh untuk menekan mutu dari
sebuah manajemen dan pendekatan secara analitis dan juga
tangung jawab dalam hal peningkatan kualitas
1) Business Model
Business model adalah kumpulan elemen kecil untuk
membentuk sebuah nilai Business model mendeskripsikan
aspek inti dari bisnis baik formal maupun informal seperti:
 Bisnis
 Tujuan
 Strategi
 Infrastruktur
 Struktur Organisasi Praktik
 Proses operasional
 Kebijakan
2) Business Process Business process merupakan rantai atau
struktur kegiatan yang mengambarkan proses yang
menghasilkan suatu produk atau layanan. Busniness
Process terbagi menjadi 3 model:
 Management Process, berperan sebagai system yang
mengoperasikan manajemen umum seperti tata
kelola perusahaan.
 Operational Process, dapat diartikan sebagai nilai
utama dari segala proses operasional yang
dijalankan sudah merujuk ke nilai-nilai yang dituju
 Supporting Process, berperan sebagai elemen
pendukung di mana berfungsi untuk menyokong
proses utama yang dijalankan.
3) Teknik-Teknik BPM
 Proses bisnis notasi pemodelan (BPMN)
Proses implementasi grafis menggunakan alat-alat
standar
 Diagram UML
Pemodelan dengan cara visualisasi sebagai
spesifikasinya
 Teknik flowchart
Merupakan tipe diagram dengan beberapa simbol
sebagai media pencipta diagram alur.
 Data flow diagram
Proses menunjukkan bagaimana proses ini
menghubungkan bersama-sama melalui data dan
bagaimana proses berhubungan dengan pengguna
lain.
B. Data Modelling
a. Pengertian Data Modelling (Pemodelan Data)
Data Modelling (Pemodelan Data) adalah proses menghasilkan
diagram deskriptif hubungan antara berbagai jenis informasi yang akan
disimpan dalam database. Salah satu tujuan Data Modelling
(Pemodelan Data) adalah untuk menciptakan metode penyimpanan
informasi yang paling efisien sistem tetap menyediakan akses dan
pelaporan lengkap.
Pengertian Data Modelling (Pemodelan Data) menurut Para Ahli Agar
lebih memahami mengenai pengertian Data Modelling (Pemodelan
Data). kita perlu merujuk pada pendapat para ahli. Adapun definisi
Data Modelling (Pemodelan Data) Lainnya Termasuk:
Data Management Body of Knowledge (DMBOK) Menurut Data
Management Body of Knowledge (DMBOK), Data Modelling
(Pemodelan Data) adalah Proses menemukan, menganalisis, mewakili,
dan mengkomunikasikan persyaratan data dalam bentuk yang tepat
disebut Data Model (Model Data)." Dan "Data Model (Model Data)
menggambarkan dan memungkinkan suatu organisasi untuk
memahami datanya.
b. Manfaat Data Modelling (Pemodelan Data), terutama untuk Organisasi
adalah:
 Pengembangan perangkat lunak berkualitas tinggi.
 Mengurangi biaya
 Waktu lebih cepat ke pasar.
 Pemahaman yang jelas tentang ruang lingkup, kosa
kata, dan elemem pengembangan lainnya.
c. Apa Itu Data Model (Model Data)?
Data Model (Model Data) adalah acuan pada hubungan yang logis dan
aliran data antara berbagai elemen data yang terlibat dalam dunia
informasi. Ini juga mendokumentasikan cara data disimpan dan
diambil.
d. Tujuan Data Model (Model Data)
Seperti yang sudah Kami jelaskan sebelumnya pada pengertian Data
Modelling (Pemodelan Data) di atas, Tujuan utama menggunakan Data
Model (Model Data) dalam Data Modelling (Pemodelan Data) adalah:
 Memastikan bahwa semua objek data yang dibutuhkan oleh
database
diwakili secara akurat.
e. Jenis Data Model (Model Data) Ada terutama tiga jenis Data Model
(Model Data) dalam Data Modelling (Pemodelan Data) yaitu adalah
sebagai berikut:
 Konseptual
Data Model (Model Data) ini mendefinisikan APA yang berisi
sistem.

C. Perencanaan Proyek Teknologi Digital

1.Perencanaan

Perusahaan konsultan manajemen asal Amerika, McKinsey menyebut lima tren

aplikasi teknologi digital di dalam konstruksi:

 Teknologi Survey dan Geospasial High-definition (HD) yang


dapat berupa 3D laser scanningyang memanfaatkan
penggunaan drone (unmanned aerial vehicle, UAV) serta Light
Detection and Ranging (LIDAR)
 Building Information Modeling (BIM) yang kita bahas tadi.
 Kolaborasi dan mobilitas digital yang tak lain dikenal dengan
upaya paperless, yakni memanfaatkan teknologi digital untuk
mengintegrasikan alur kerja dan koordinasi sehingga tak butuh
lagi cara manual yang menghamburkan kertas.

2.Pendekatan security e commerce

Keamanan Komputer meliputi beberapa aspek diantaranya:

 Authentication, agar penerima informasi dapat memastikan keaslian pesan


tersebut dari orang yang dimintai informasi. Dengan kata lain informasi
tersebut benar-benar dari orang yang dikehendaki.
 Integrity. keaslian pesan yang dikirim melalui sebuah jaringan dan dapat
dipastikan bahwa informasi yang dikirim tidak dimodifikasi oleh orang
yang tidak berhak dalam perjalanan informasi tersebut. Nonrepudiation
merupakan hal yang bersangkutan dengan si pengirim.
D. Perencanaan dalam Perspektif Islam
Dalam bisnis, setiap tahun akan dibuat evaluasi kinerja baik melalui KPI.
Balanced Scorecard, atau metode lainnya, selanjutnya akan dibuat
prencanaan tahun berikutnya. Sebagaimana yang termaktub dalam Al-
Quran, Allah SWT berfirman dalam Surat Al- Hasyr ayat 18 yang artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".
Al-Quran sebagai petunjuk untuk rencana suatu tindakan. Al-Quran
merupakan kitab Allah yang paling sempurna dalam mengatur setiap hal,
baik urusan akhirat, social, kesehatan, maupun ekonomi termasuk
didalamnya proses perencanaan.
Imam Al-Gajali (dalam Choerunisa R. April 1, 2018). Kata
"perhatikan"mengandung makna bahwa setiap manusia harus
memperhatikan setiap perbuatan yang mereka kerjakan, serta harus
merencanakan selalu berbuat baik untuk haris esok. QS Al-Zalzalah ayat 7
dan 8: Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun,
niscaya dia akan melihat (balasan) nya dan barang siapa yang mengerjakan
kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.
Prinsip-prinsip perencanaan dalam Islam menurut Khalid Ahmad (dalam
Choerunisa R. April 1, 2018) adalah: 1) pemikiran ke depan berdasarkan
pengalaman masa lalu, 2) Penggunaan sumber daya secara rasinal, 3)
Konsultasi sebelum mengambil keputusan, 4) Menerapkan keadilan
kepada yang lain. Dan menurut MD Golam Mohouddin (dalam
Choerunisa R. April 1, 2018) adalah: 1) menerapkan tujuan berdasarkan
hukum yang sah, 2) pembuatan rencana melalui proses partisipasi dari
konsultatif, 3) menetapkan rencana dengan ketenangan dan pikiran tenang,
4) kesadaran akan fakta dan situasi, 5) ketergantungan kepada Allah SWT.
Ma Qaddamat Ligad yang artinya memperhatikan apa yang telah
dilakukan untuk hari esok pada firman Allah SWT tersebut dapat kita
tafsirkan dan kita buktikan bahwa Al-Qurna telah memperkenalkan teori
perencanaan baik berkaitan dengan perencanaan dalam kehidupan di dunia
maupun untuk kehidupan di akhirat. Dalam tafsir Ibnu Katsir menjelaskan
bahwa introspeksilah diri kalian sebelum kalin diintrospeksi dan lihatlah
amalan apa yang telah kalian simpan untuk bekal hari kiamat.
Di dalam kitab Al-Jami as-Shahif ath-Tirmiddzi juz IV halaman 838,
Rosulullah SAW bersabda, yang artinya: "Orang yang cerdas adalah orang
yang mampu menghitung hitung amal perbuatannya dan mempersiapkan
amalan untuk hari esko" (HRat Turmidzi).
Maka ayat dan hadits di atas dapat menjadi pemicu bagi yang punya usaha
atau ingin memiliki usaha.

BAB 12

PELAKSAAN DAN OPTIMALISASI PELAYANAN DIGITAL

A. Konsep Pelayanan Publik Digital


Pelayanan publik digital adalah solusi untuk mengubah sistem pelayanan
publik konvensional yang terkenal lambat dan boros. Walaupun masih
sangat sulit untuk bisa diterapkan di Indonesia, namun pelayanan publik
digital harus segera diaplikasikan untuk kenyamanan masyarakat.
1. Pelayanan Publik Digital Kunci Sukses E-Government Pelayanan publik
digital sejatinya harus digalakkan sedini mungkin. Dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi yang optimal, pemerintah
mengharapkan adanya peningkatan peran aparatur pemerintah dalam
melaksanakan tugas pelayanan publik..
2. Manfaat Pelayanan Publik Digital Pemerintah dalam hal ini harus
melakukan inovasi untuk meningkatkan pelayanan publik digital Selain
karena sudah menjadi kebutuhan yang mendesak.
Pelayanan pemerintah pada era digital ini yang diberikan kepada
masyarakat hendaknya haruslah:
 Transparan
 Secara elektronik (online)
B. Optimalisasi Pelayanan Bisnis Digital
1 (lima) alternatif cara membuat website berikut ini:
a. Membuat Website dari Nol dengan Cara Web Programming
Ibarat membangun rumah, metode pembuatan website dengan cara web
programming ini menuntut Anda melakukan semuanya sendiri.
b. Membuat Website Menggunakan Frame-Work Membuat website dengan
cara frame-work hampir mirip denagn web programming dari nol.
c. Membuat Website dengan CMS
Cara ketiga ini terbilang cukup mudah untuk dilakukan seorang pemula.
Tapi, ya tetap saja sih, Anda harus sedikit mempelajari hal-hal teknis.
CMS atau Content Management system merupakaan sebuah software
website/platform yang bertujuan untuk memudahkan seseorang mengelola
konten website tanpa harus memiliki pengetahuan seputar pemrograman.

d. Membuat Toko Online Secara Instant dari Platform


Cara keempat ini bisa dibilang sangatlah instant. Anda bisa mewujdukan
website ecommerce Anda dalam sekejab tanpa perlu edit-edit lagi.
C. Melakukan Testing
a. Keahlian yang Diperlukan untuk Sukses di Bisnis Digital
Revolusi digital yang kini marak menjadi perbincangan telah mengubah
cara pandang dan perilaku masyarakat dalam menjalani hidup. Teknologi
yang berkembang pesat di seluruh dunia memberikan perubahan besar
dalam melakukan kegiatan mulai dari urusan yang paling sederhana
hingga proses bisnis atau produksi di suatu industri.
1) Program Oversight
2) Product Manager
3) Strategy & Ecosystem Analyst
4) Marketing Expert
5) Consumer Insight Expert
6) Human-Centered Designer
D. Fokus pada Analisis Web
1. Mengukur Performansi Proses Bisnis Dan Contoh Pengukuran
Performansi Pada PT. ABCDE.
Dalam sebuah perusahaan diperlukan adanya pengukuran. Pengukuran
dilakukan untuk mengetahui keadaan/kondisi perusahaan saat ini, untuk
dievaluasi, apakah harus dilakukan perbaikan, atau dilakukan redesign
agar kondisi perusahaan dapat pulih dan menjadi lebih baik. Untuk
mengukur performansi proses bisnis sebaiknya performansi menjadi lebih
efektif dan optimal.diukur untuk setiap aktivitas tidak hanya di lihat di
akhir proses saja, agar pengukuran performasi menjadi lebih efektif dan
optimal.
Berikut adalah tujuan dilakukannya Pengukuran Performansi
 Untuk Memahami apa yang terjadi di perusahaan saat ini
 Evaluasi kebutuhan untuk melakukan perubahan
 Evaluasi impact untuk melakukan perubahan
 Memperbaiki kondisi out of control
 Menetapkan prioritas
 Memutuskan kapan tanggung jawab perlu ditingkatkan
 Menetapkan kapan memberikan training
 Merencanakan untuk menemukan harapan Pelanggan
 Memberikan jadwal yang realistik
E. Pelayanan dalam Perspektif Islam
1. Konsep Pelayanan
Pelayanan dapaat didefinisikan sebagai aktivitas seseorang,
sekelompok, dana tau organisasi baik langsung maupun tidak langsung
untuk memenuhi kebutuhan. Monir mengatakan bahwa pelayanan
adalah proses pemenuhan kebutuhan-kebutuhan melalui aktifitas orang
lain secara langsung (Pasolong, dalam Rachmadi M. dan Muslim:
2015)
Sedangkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (1993),
mengemukakan
bahwa pelayanan adalah segala bentuk ekgitanan pelayanan dalam
bentuk barang ataujasa dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan
masyarakat.
Pelayanan publik menurut Sinembela adalah sebagai setiap kegitan
yangn dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia yang
memiliki setiap kegiatan yang menguntungakan dalam suatu kumpulan
atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak
terikat pada suatu produk secara fisik. (Pasolong dalam Rachmadi M.
dan Muslim: 2015)
2. Konsep Islam dalam Pelayanan Masyarakat
Jauh-jauh Islam telah mengajarkan kepada seluruh umat manusia
untuk senantiasa memberikan pelayanan yang berkualitas,
sebagaimana firman Allah SWT. Yang artinya: "Hai orang-orang yang
beriman nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian dari hasil usahamu
yang baik-baik dan sebagian dari bumi untuk kamu. Dan jangalah
kamu memilih yang buruk-buruk lalu menafkahkan dari padanya,
padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Alla Maha
Kaya lagi Maha Terpuji. (QS.al-Bawarah [2]-267).
Apabila kita Tarik ke ranah pelayanan, maka ayat tersebut dapat
bermakna bahwa para petugas pelayan, hendaknya melayani dan
memperlakukan seseorang dengan baik sebagaimana ia
memperlakukan dirinya sendiri.(Rachmadi M. dan Muslim: 2015)

BAB 13

TECHNOPRENEURSHIP DI ERA GLOBALISASI

A. Konsep Entrepreneurship
Entrepreneurship berasal dari bahasa Prancis, yaitu perantara. Menurut para
ahli Entrepreneurship adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai
suatu usaha dan perkembangan usaha (Soeharto Prawiro, 1997). Sedangkan
menurut Robbin dan Coulter bahwa "Entrepreneurship is the process whereby
an individual or a group of individuals uses organized efforts and means to
pursue opportunities to create value and grow by fulfilling wants and need
through innovation and uniqueness, no matter what resources are currently
controlled" (Kewirausahaan adalah proses di mana seorang individu atau
kelompok individu menggunakan upaya yang terorganisir dan sarana untuk
mencari peluang untuk menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi
keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, tidak peduli sumber
daya apa yang dikendalikan).
Peter Druker mendefinisikan, "the practice of consistently converting good
ideas into profitable commercial ventures". Berdasarkan definisi di atas ada
beberapa kata kunci tentang pengertian entrepreneurship atau di Indonesia di
kenal dengan "kewirausahaan yaitu:
 Aktivitas manusia yang creative dan inovatif
 Kemampuan untuk membuat dan membangun yang belum ada
 Visi untuk bersedia mengambil risiko
 Kewirausahaan adalah ilmu, yang dapat di pelajari (Peter Druker).
B. Konsep Technopreneurship
1.Definisi Technopreneurship
Technopreneurship singkatan dari Technology Enterpreneurship yang berarti
gabungan dari
inovasi-inovasi dan teknologi (kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
tekhnologi)
dengan kewirausahaan (bekerja sendiri untuk mendatangkan keuntungan melalui
proses
bisnis). Technopreneurship bersumber dari sebuah invensi dan inovasi..
Technopreneurship
juga diartikan sebagai kumpulan dari beberapa inovasi yang berbasis tekhnologi.
Menurut Antonius Tanan (2008), Istilah technopreneurship merupakan gabungan
dari dua
kata yakni teknonologi dan enterpreneur. Kata teknologi berasal dari bahasa
yunani yang
berarti tindakan sitematis dari sebuah kecakapan, termasuk seni. Sedangkan
enterpreneur
merupakan tindakan komersialisasi terhadap suatu produk Sehingga Tanan
menyimpulkan
bahwa technopreneurship merupakan suatu proses komersialisasi produk-produk
teknologi
yang kurang berharga menjadi berbagai produk yang bernilai tinggi sehingga
menarik minat
konsumen untuk membeli atau memilikinya.
2.Aspek Pembentukan Karakter Technopreneurship

Berikut adalah beberapa aspek yang harus diperhatikan untuk menjadi seorang
technopreneur selain menyiapkan pengetahuan tentang teknologi:

1) Menggali diri
Kunci untuk mengidentifikasi jiwa pengusaha adalah dengan cara melihat
karakter seseorang, khususnya pada hal-hal yang menjadi kebiasaan, alami
dan dilakukan dengan baik.
2) Kemampuan yang Diperlukan
Keterampilan yang dibutuhkan oleh para pengusaha dapat dikelompokkan
menjadi tiga area utama: keterampilan teknis seperti menulis.
mendengarkan presentasi lisan, pengorganisasian, pembinaan, bekerja
dalam tim, dan teknis tahu bagaimana(know how), keterampilan
manajemen usaha termasuk hal-hal dalam memulai, mengembangkan, dan
mengelola perusahaan Keterampilan dalam membuat keputusan,
pemasaran, manajemen, pembiayaan, akuntansi, produksi, kontrol, dan
negosiasi juga sangat penting dalam membangun dan mengembangkan
usaha baru.
3) Memulai usaha
Ada empat subkategori menjadi wirausahawan
 Penemu, mendefinisikan konsep, unik, baru, penemuan atau
metodologi
 Inovator, menerapkan sebuah teknologi baru atau metodologi untuk
memecahkan masalah baru.
 Marketer, mengidentifikasi kebutuhan di pasar dan memenuhinya
dengan produk baru atau produk substitusi yang lebih efisien
 Oportunis, pada dasarnya sebuah broker, pialang, yang
menyesuaikan antara kebutuhan dengan jasa diberikan dan komisi
3. Produk-produk Technopreneurship
Sebagai sebuah usaha yang berlandaskan bisnis, technopreneurship
memiliki berbagai produk yang tentunya dapat digunakan oleh masyarakat
luas. Adapun bentuk-bentuk dari produk technopreneurship antara lain:

 Software
Software atau piranti lunak merupakan sebuah produk yang
diciptakan untuk membantu menjalankan berbagai fungsi dan tugas
manusia yang dijalankan dalam sistem komputer Menurut jenisnya
software terdiri atasClose Software Tidak diperkenankan dengan
alasan apa pun untuk menggunakan software ini tanpa ada
izinnyallisence).
 Hardware
Hardware atau piranti keras merupakan komponen komputer yang
bekerja secara elektronik, yang bertugas melakukan berbagai
operasi yang memastikan sistem komputer berjalan dengan
semestibya.
4. Konsep Technopreneurship
Di era persaingan global yang sangat ketat, inovasi usaha harus
diiringi dengan berbagai macam rekayasa teknologi agar dapat
melipatgandakan performa dari usaha tersebut. Pemanfaatan teknologi
mutakhir tepat guna dalam pengembangan usaha yang berdasarkan
pada jiwa entrepreneur yang mapan akan dapat mengoptimalkan
proses sekaligus hasil dari unit usaha yang dikembangkan. Inilah yang
disebut technopreneurship: sebuah kolaborasi antara penerapan
teknologi sebagai instrumen serta jiwa usaha mandiri sebagai
kebutuhan. Technopreneurship adalah suatu karakter integral antara
kompetensi penerapan teknologi serta spirit membangun usaha. Dari
sini, tumbuhlah unit usaha yang teknologis: unit usaha yang
memanfaatkan teknologi aplikatif dalam proses inovasi, produksi,
marketisasi, dan lain sebagainya.
5. Karakteristik Enterpreneur
Sebagai sebuah kolaborasi dari sebuah konsep, technopreneurship
tidak terlepas dari karakter enterpreneurship. Adapun karakter-
karakter yang dimiliki oleh seorang enterpreneurship antara lain:
 Melakukan hal-hal yang tidak mencari keuntungan semata
 Merasa nyaman bekerja dengan atau menggunakan teknologi
 Selalu mengeksploitasi ketidakpastian.
 Penemu bukan semata-mata meniru atau memungut dari alam
 Tidak berhenti pada peluang, tetapi membangun institusi
 Seorang yang berani menghadapi risiko
 Berfikir simpel
 Rela tumbuh dari bawah Tahu apa artinya cash on hand
 Modal utamanya bukanlah selalu uang
6. Technopreneurship vs Entrepreneurship
Saat membaca kata technopreneur, kemungkinan besar pikiran kita akan
tertuju pada dua hal, teknologi dan entrepreneurship atau kewirausahaan.
Terdapat perbedaan antara entrepreneurship biasa dan technopreneurship
(technology entrepreneurship). Technology entrepreneurship harus sukses
pada dua tugas utama, yakni:
menjaminbahwa teknologi berfungsi sesuai kebutuhan target pelanggan, dan
teknologi tersebut dapat dijual dengan mendapatkan keuntungan (profit).
Entrepreneurship biasa umumnya hanya berhubungan dengan bagian yang
kedua, yakni menjual dengan mendapatkan profit.
7. Technopreneur di Asia
Jika kita menengok ke 2-3 dekade yang lalu, maka sebut saja Taiwan, Korea
Selatan dan Singapura masih digolongkan sebagai Negara Berkembang.
Namun sekarang Negara-negara ini telah menjadi Negara maju dengan
perekonomian yang didasarkan pada Industri teknologi. Perkembangan Korea
diawali dengan industri tradisional kemudian diikuti oleh industri
semikonduktor. Sedangkan Singapura memiliki kontrak di bidang elektronik
dengan perusahaan-perusahaan barat kemudian diikuti juga oleh manufaktur
semikonduktor. Taiwan terkenal dengan industri asesoris Komputer Pribadi
(PC), Rahasia lain yang membuat perkembangan negara-negara ini melejit
adalah adanya inovasi.
Inovasi di bidang Teknologi Informasi inilah yang juga membuat India
berkembang dan menjadi incaran industri dunia barat baik bagi outsourcing
maupun penanaman modal. Contoh teknologi yang dikembangkan oleh India
adalah sebuah Handheld PC yang disebut sebagai Simputer. Simputer
dikembangkan untuk pengguna pemula dan dari sisi finansial adalah
pengguna kelas menengah bawah. Simputer dijalankan oleh prosesor berbasis
ARM yang murah dan menggunakan Sistem Operasi berbasis opensource.
Harga di pasaran adalah sekitar $200.
8. Technopreneurship di Indonesia
Sebagian besar wacana di negara kita mengarahkan Technopreneurship seperti
dalam definis
kedua di atas. Baik dalam seminar, lokakarya dan berita, maka bisa dijumpai
bahwa
pemakaian teknologi Informasi dapat menunjang usaha bisnis. Terlebih dimasa
krisis global
seperti sekarang ini, maka peluang berbisnis lewat Internet semakin digembar-
gemborkan.
Ada kepercayaan bahwa Technopreneurship menjadi solusi bisnis dimasa lesu
seperti ini.
Sebagai contoh, penggunaan Perangkat Lunak tertentu akan mengurangi biaya
produksi bagi
perusahaan Meubel. Jika sebelumnya. mereka harus membuat prototype dengan
membuat
kursi sebagai sample dan mengirimkan sample tersebut, maka dengan
pemakaian Perangkat
Lunak tertentu. maka perusahaan tersebut tidak perlu mengirimkan sample kursi
ke
pelanggan. namun hanya menunjukkan desain kursi dalam bentuk soft-copy saja.
Asumsi ini
tidak memperhitungkan harga lisensi software yang harus dibeli oleh perusahaan
meubel
tersebut.
C. Membangun Jiwa Technopreneurship Mahasiswa
Menjadi mahasiswa yang memilki usaha sendiri serta berwawasan
technopreneurship adalah
keinginan semua pihak, baik mahasiswa sendiri, institusi kampus, pemerintah
maupun
masyarakat. Namun, hal tidak semudah membalikan telapak tangan dan semua
itu butuh
proses. Faktanya mahasiswa lebih menyibukan diri dengan aktivitas akademis
dan organisasi
daripada berwirausaha. Umumnya hal ini terjadi karena kurangnya minat
sehingga tidak ada
semangat dan keberanian untuk memulai berwirausaha Semangat pun tidak
cukup untuk
mewujudkannya, tetapi butuh beberapa sikap atau prasyarat supaya jiwa
technopreneurship
dapat terwujud, diantaranya kemandirian, kejujuran, ketangguhan, kreativitas
serta iklim
yang kondusif sehingga lingkungan di mana mereka tinggal memberi semangat
untuk
berwirausaha. Setelah prasyarat terpenuhi maka mulailah melakukannya di
mulai dari hal
yang kecil sebagai bahan pembelajaran.
Menjadi seorang technopreneur tidaklah semudah membalikan
telapak tangan dan dibutuhkan sikap mental yang kuat. Minimal ada
beberap sifat yang harus dimiliki diantaranya sebagai berikut:
 Kemandirian
Mandiri atau tidak tergantung pada orang lain adalah syarat mutlak yang
harus dimiliki karena pada dasarnya seorang technopreneur adalah pemilik
dari usaha ersebut. Sehingga memiliki kekuasaan penuh untuk
mengendalikan usahanya. Dapat dibayangkan jika tergantung pada orang
lain maka seorang technopreneur tidak akan memiliki keleluasaan
mengelola usahanya sehingga tidak akan bisa berkembang.
 Kejujuran
Kejujuran adalah mata uang yang berlaku di mana-mana, begitulah
pepatah mengatakan. Sifat manusia adalah menyukai kebaikan dan
kejujuran adalah salah satu unsur kebaikan, sehingga sangat masuk akal
jika seorang technopreneur harus memiliki sifat jujur agar mampu
menjalin kerja sama dengan orang lain. Karena pada dasarnya kegiatan
technopreneur adalah berhubungan dengan orang lain untuk menciptakan
peluang bisnis yang dapat menghasilkan penghidupan. Secara singkat
dapat dikatakan technopreneur kejujuran = menjalin relasi = bisnis
prospektif.
 Ketangguhan
Untuk memulai dan menjalankan sebuah bisnis dibutuhkan ketangguhan.
Karena bisnis bersifat dinamis dan perubahan yang terjadi sangat fluaktif
dan bergerak sangat cepat. Oleh karena seorang technopreneur harus
benar-benar tangguh dan selalu siap dalam kondisi apa pun. Harus siap
mental ketika mengalami kerugian dan harus bijak ketika memeroleh
keuntungan baik besar ataupun kecil.
 Kreativitas
Kreativitas sangat penting dalam sebuah bisnis karena persaingan yang
sangat ketat. Oleh sebab itu diperlukan sebuah ide kreatif atau inovasi
sehingga tetap bisa bertahan. Fakta membuktikan hanya seorang
technopreneur yang kreatif yang mampu bertahan. Umumnya pasar
membutuhkan produk-produk yang unik dan dibuat kreatif sehingga tidak
mampu ditiru oleh kompetitornya. Ingat bahwa bisnis sangat dinamis, dan
untuk bertahan dengan kondisi itu diperlukan sebuah kreativitas yang
tingg)
 Iklim yang kondusif
Lingkungan sangat berpengaruh bagi apa pun dan siapa pun karena dari
sanalah seseorang akan mendapat sebuah yang sangat berharga untuk ia
kembangkan Jika ingin menjadi seorang dosen maka tinggal lah di tempat
para dosen berada. Begitu pula jika ingin menjadi technopreneur maka kita
harus banyak berhubungan dengan tecnopreneur pula. Dari sanalah kita
bisa memulai untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
pengembangan technopreneur Segera pindah lah dari zona nyaman kita
dan temukan temukan zona yang lebih nyaman agar kita mampu
menemukan peluang untuk pengembangan technopreneur.
A. Technopreneur dalam Pandangan Islam
1. Syarat Orang yang Melakukan Jual Beli Model Technopreneur
a. Saling Ridha
Dalam jual beli jenis apa pun, dianggap tidak sah hukumnya jika
salah satu dari penjual atau pembelinya terpaksa yang bukan dalam
hal yang benar. Allah SWT berfirman dalam QS an-Nisaa 29, yang
artinya: "Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara
kamu dan jangalah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu"
Rosulullah besabda: Sesungghnya jual beli itu atas dasar suka sama
suka" (HR Ibnu Hibban dan Ibnu Majjah dan lainnya). Keridhan
para pihak, penjual dan pembeli pada technopreneurship in bisa
dicek dari jejak obrolan chatting atau pesan (message) yang
dilakukan oleh para pihak. Jika pembeli tertarik terhadap produk
atau barang yang ditawarkan penjual, maka mereka bisa mengirim
pesan atau menyapa penjual lewat fasilitas dan media komunikasi
yang tersedia. Jejak pesanan chatting ini juga bisa menjadi dasar
bukti hukum apabila dikemudian hari terdapat kerugian yang
diterima oleh salah satu atau kedua pihak, misalnya penipuan.
Kecuali apabila jejak chatting dan menssage tersebut telah dihapus
atau dihilangkan dengan berbagai cara oleh pihak-pihak tertentu.
(Eko Suhartono dan Ary Setijadi: 2012)
b. Merdeka, Baligh dan Berakal
Orang yang melakukan jual beli model technopreneurship haruslah
orang yang merdeka, baligh dan berakal. Pada technopreneurship
orang yang berakad adalah orang yang merdeka, berakal dan dapat
membedakan (memilih), termasuk anak kecil yang sudah dapat
membedakan (memilih) namun dinyatakan valid (sah) tergantung
pada izin walinya Ciri-ciri pelaku technopreneur pada proses
kreatif da inovatif:
1) Memiliki jiwa kewirausahaan
2) Berani mengambil risiko
3) Mampu mengambil keputusan
4) Ada hak milik penuh barang pda pelaku technopreneur
2. Syarat Barang Yang Diakadkan (Ma'qu 'Alaih)
Dalam technopreneur untuk memiliki barang-barang yang akan
diproduksi dan dijual kembali haruslah memiliki modal. Modal tidak
selalu identik dengan modal yang berwujud (tangible) seperti uang dan
barang, tetapi juga modal yang tidak berwujud (intangible) seperti
modal intelektual, modal social, modal moral, dan modal mental yang
dilandasi agama.
Modal technopreneur dapat dibagi ke dalam empat jenis yaitu modal
intelektual. modal social dan moral, modal mental dan modal material.
(Eko Suhartono dan Ary Setijadi: 2012)
3. Kewirausahaan dan Perdagangan
Dalam pandangan Islam merupakan aspek kehidupan yang
dikelompokkankedalam masalah muamalah, yaitu masalah yang
berkenaan dengan hubungan yang bersifat horizontal antar manusia
dan tetap akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat. Manusia
diperintahkan untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke arah
yang lebih baik serta diperintahkan untuk berusaha mencari rizki
Semangat kewirausahaan diantaranya terdapat dalam QS. Hud:61.
QS Al-Mulk 15 dan QS Al-Jumuh:10, di mana manusia diperintahkan
Rosulullah besabda: Sesungghnya jual beli itu atas dasar suka sama
suka" (HR Ibnu Hibban dan Ibnu Majjah dan lainnya). Keridhan para
pihak, penjual dan pembeli pada technopreneurship in bisa dicek dari
jejak obrolan chatting atau pesan (message) yang dilakukan oleh para
pihak. Jika pembeli tertarik terhadap produk atau barang yang
ditawarkan penjual, maka mereka bisa mengirim pesan atau menyapa
muka bumi dan carilah karunia (rizki) Allah" (QS. al Jumu'ah 10).
Perjalanan bisnis Rosulullah selama bertahun-tahun memberikan
hikmah tentang bagaimana unsur-unsur manajemen usaha Rosulullah
SAW. Bahkan dalam aktifitas penggembalaan kambing yang dilakukan
oleh Rosulullah terdapat nilai-nilai luhur yang terkandung yaitu:
pendidikan rohani, latihan merasakan kasih sayang kepada kaum
lemah, serta kemampuan mengendalikan pekerjaan berat dan besar.
Antonio (2007) mengungkapkan hikmah dari kegiatan menggembala
kambing terhadap unsur-unsur manajemen adalah sebagai berikut:
1. Pathfinding (mencari) Mencari padang gembalaan yang subur,
2. Directing (mengarahkan) Mencari padang gembalaan yang subur.
3. Controlling (mengawasi) kambing Agar tidak tersesat atau terpisah
dari kelompok,
4. Protecting (melindungi) kambing gembalaan Dari hewan pemangsa
dan pencuri.
5. Reflecting (perenungan) Alam, manusia dan Tuhan

Trim (2009) mengungkapkan bahwa kredibilitas dan kapabilitas Nabi


Muhammad SAW terdapat dalam empat karakter unggulnya, yaitu
FAST (Fathonah, Amanab, Shiddiq dan Tabligh) ditambah faktor I,
yaitu Istiqomah.

Anda mungkin juga menyukai