Anda di halaman 1dari 7

-

TUGAS MATA KULIAH TEORI DAN TERAPAN


TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI PEMERINTAHAN

DOSEN : Dr. MEGANDARU W KAWURYAN, S. IP., M. Si

REVIEW BUKU
"DISTRUPTION"

OLEH :

ANDI MUAMMAR BASO MASYKUR


MTSP.35.3194

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
JAKARTA
2022
-

Review Buku

Judul Buku : Disruption

Penulis : Rhenald Kasali

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tahun : 2017

Buku Disruptian karya Rhenald Kasali menarik perhatian pembaca, dapat dilihat dari
judulnya yang berarti inovasi yang akan menggantikan seluruh sistem lama dengan cara-cara
baru dan kutipan pada sampul yang bertuliskan “tak ada yang tak bisa diubah sebelum dihadapi
motivasi saja tidak cukup” menghadapi lawan-lawan tak kelihatan dalam peradaban uber. Kata
ini sempat viral dan menjadi trending topik saat munculnya revolusi industri 4.0.
Buku ini menarik untuk dibaca karena dapat merubah mindset/pola pikir pembaca yang
dimana membahas contoh-contoh kasus, bagaimana perusahaan-perusahaan di berbagai belahan
dunia menghadapi era disrupsi. Salah satunya, menceritakan bagaimana cara
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk berupaya keras mendisrupsi dirinya sendiri. Telkom,
berusaha keluar dari perangkap model bisnis lama yaitu fixed line voice dengan berbagai
langkah, semisal bekerjasama dengan PT. Angkasa Pura II membangun smart airport,
mengembangkan sendiri UseeTV yang mendisrupsi bisnis TV kabel dan mendirikan perusahaan
yang kelak dikinel sebagai third party administrator dalam layanan kesehatan.
-

Tak hanya itu, di buku Disruption juga banyak memberikan gambaran sebuah peradaban
baru, yang ia sebut sebagai peradaban uber. Peradaban itu telah merubah manusia yang tadinya
times series menjadi realtime dan eksponensial. Mengubah mindset dari owning economy
menjadi sharing economy. Begitu juga, mengubah kebiasaan on the line economy menjadi on
demand economy dan sebagainya. Dalam buku tersebut, menyampaikan lebih baik berdamai dan
menciptakan cara-cara baru untuk menyambut era baru yang lebih inklusif pada hari esok.
Banyak sekali contoh-contoh kasus serangan perusahaan pendatang baru terhadap incumbent
yang bisa dijadikan inspirasi, atau bahan pembelajaran.
Secara garis besar buku Desruption membahas incumbent melawan entrant/start up.
Dalam hal ini, incumbent merupakan korporasi-korporasi bisnis yang sudah mapan dan besar
yang berhadapan dengan entrant/start up yaitu pendatang bisnis baru yang lebih lincah dan
cepat. Sehingga membuat kelompok incumbent terserang oleh para entrant, yang berhasil
mengambil market yang selama ini dikuasai oleh kelompok incumbent selama bertahun-tahun.
Tidak sedikit incumbent yang merasa kebingungan atas fenomena yang terjadi ini. Rhenald
Kasali menjelaskan fenomena ini dipicu oleh gelombang disrupsi yang merupakan sesuai yang
tidak bisa dihindari dan pilihannya yaitu kita menyerah karena terlindas oleh fenomena ini atau
kita menyesuaikan diri dan merespon tantangan atas fenomena/gelombang disrupsi ini.
Gelombang disrupsi dimaksud terdiri atas 3 (tiga) perubahan yang besar yaitu teknologi,
ekonomi dan geopolitik.
Menurut Rhenald Kasali, disrupsi adalah inovasi yang menggantikan seluruh sistem dan
cara-cara lama. Dalam bukunya menggambarkan teguran kepada incumbent, untuk mengganti
sistem dan cara lama untuk tidak dilindas oleh gelombang disrupsi. Buku Disruption dituangkan
ke dalam 5 (lima) bagian dan 16 bab, sebagai berikut :
Bagian 1 membicarakan Suatu Seting Baru, yang terdiri dari beberapa bab :
1. Lawan-lawan tak terlihat.
2. Pasar yang baru.
3. Nasib yang berbeda
Disini pembaca dapat memahami bahwa disrupsi adalah perubahan atau inovasi baru
yang menyasar ruang kosong yang tidak dipikirkan incumbent. Incumbent disini bukan hanya
pejabat struktural yang lama, yang sedang berkuasa, namun seperti itulah analoginya. Usaha
-

yang mapan, merek yang sudah terkenal, profesi yang sudah nyaman, itu juga incumbent.
Incumbent adalah "penguasa" pada urusan atau suatu bisnis tertentu.
Disrupsi umumnya menyasar konsumen tingkat bawah dengan harga sangat murah.
Karenanya, pada mula-mula pendatang baru ini, oleh incumbent, dianggap sebagai abal-abal,
tidak berkualitas, tidak mengikuti aturan dan sebutan atau label lainnya. Sementara incumbent
berusaha selalu meningkatkan performa, pelayanan, demi memberikan servis kepada pelanggan
setia agar tidak pindah ke lain hati. Dengan cara incumbent ini akhirnya ada yang ketinggalan
difikirkan, yakni masyarakat kelas bawah luput diperhatikan. Taksi online Gojek, Grab,
Tokopedia, Bukalapak dan sejenisnya adalah disrupsi yang menyasar konsumen kelas bawah
yang kemudian mampu menggoyah incumbent yang selama ini telah mapan.
Pada bagian 2 dibungkus dengan judul Dari Aplikasi Mencari Teori, yang terdiri dari
beberapa bab :
1. Berasing dengan model bisnis.
2. Keberhasilan sulit dipertahankan?
3. Disruption theory : Perjalanan inovatif.
4. Koreksi dan respon atas Teori Cristensen.
Teori disrupsi diusung oleh Clayton Christensen pada thaun 1997. Beberapa catatan
penting pada bab ini diantaranya From Zero to One. Kita tidak harus meniru semua yang telah
dibangun pencipta dunia baru. Mereka telah mendisrupsi dari tidak ada menjadi ada, dari nol
menjadi satu. Kasali mengungkapkan, jika anda selalu mengerjakan  yang biasa anda kerjakan,
anda akan mendapat apa yang biasa anda peroleh. Artinya yang akan didapat ya itu-itu saja.
Jangan harap anda mendapatkan hal-hal yang luar biasa jika yang anda lakukan yang biasa-biasa
saja. 
Rhenald Kasali mengilustrasikan bahwa bumi menyelamatkan isinya melalui inovasi.
Inovasi telah terjadi bahkan ribuan kali, menghancurkan alat-alat lama, perilaku lama, kekuasaan
lama, bahkan lapangan kerja lama. Beberapa disrupsi yang menggerus dari yang lama misalnya:
- Kereta kuda terdisrupsi oleh mobil Ford dengan mesin uap
- Perawat kuda digantikan montir mobil
- Ladang rumput hilang digantikan pompa bensin berikut tambang minyaknya
- Bengkel pedati hilang munculbengkel mobil, ada pabrik ban
- Toko onderdil pedati tergantikan toko onderdil mobil, muncul jasa parkir
-

- Pabrik es batu kehilangan pasar ketika ada kulkas


- Kamera film terdisrupsi oleh kamera digital
- Telepon rumah sekarang hampir tidak terpakai digantikan ponsel
- Sekolah tradisional dipaksa bergeser ke sekolah online
- Uang tunai semakin tergantikan dengan uang elektonik
Rhenald Kasali mengutip dari Clayton M Christensen bahwa Distuption technology
should be framed as marketing challenges, not a technological one. Disrupsi teknologi perlu
dimaknai sebagai tantangan pemasaran, bukan sekedar suatu teknologi saja.
Bagian 3 menekankan perlunya Menyerang atau Diserang, yang terdiri dari beberapa bab:
1. Self-disruption.
2. Re-shape or Create.
3. Create : Menciptakan sesuatu yang baru.
Dalam 3 bab pada bagian ini Rhenald Kasali menguraikan bahwa disrupsi harus dimulai
dari kelincahan diri sendiri dulu. Cara pandang terhadap disrupsi itu dulu yang perlu berubah.
Karena ketangkasan itu berawal dari paham, namun kemudian melakukan. Ada tiga quote
penting disini:
- Singa yang mengembik ibarat manusia bergelar tinggi tapi selalu tak berani
melakukan eksekusi. Ia hanya mengembik.
- Singa yang lapar ibarat kambing di musim kawin, menanduk tanpa sempat berfikir.
- Disrupsi akan terjadi jika pemimpin bagai singa yang lapar atau kambing yang
mengaum.
Pada bagian 4 Rhenald Kasali mengisyaratkan bahwa Mindset adalah bagian penting,
yang terdiri dari beberapa bab :
1. Disruptive mindset.
2. Disruptive Mindset vs Steady Mindset.
3. Disruptive society dan peranan birokrasi.
Tanpa perubahan mindset perubahan tidak akan pernah terjadi.
Pada bagian 5 (akhir) Rhenald Kasali mengemukakan akibat-akibat dari disrupsi, yang
terdiri dari beberapa bab :
1. Pangan, pemerintahan, olahraga dan pendidikan.
2. No ordinary disruption.
-

3. Akhir dari suatu zaman.


Banyak perubahan yang terjadi dalam bidang pangan, pemerintahan, olah raga, dan
bahkan pendidikan di Indonesia.
Menurut Rhenald Kasali, ada lima hal penting dalam disruption, yaitu :
1. Disruption akan berakibat penghematan banyak biaya melalui proses bisnis yang
menjadi lebih simpel. Karena kebutuhan manusia yang dibutuhkan sekarang ini
cukup dengan order lewat aplikasi di smartphone maka segala kebutuhan akan
tersedia dengan cepat.
2. Disruption akan membuat kualitas apapun yang dihasilkannya lebih baik ketimbang
yang sebelumnya. Kualitas dari segi produk dan pelayanan. Mereka terus berinovasi
untuk memenuhi kebutuhan hidup agar lebih praktis.
3. Disruption berpotensi menciptakan pasar baru, atau membuat mereka yang selama ini
ter-eksklusi menjadi ter-inklusi. Membuat pasar yang selama ini tertutup menjadi
terbuka. Sekelompok perusahaan baru seperti gojek misalnya mereka memiliki
komunitas sopir sepeda motor/ mobil yang terhubung secara online 24 jam. Jadi
kapan pun kita butuh bepergian cukup panggil gojek/grab yang siap mengantar.
4. Disruption akan menghasilkan produk/jasa yang jauh lebih mudah diakses atau
dijangkau oleh para penggunanya. Karena sudah modern maka dalam melayani
customer menggunakan aplikasi lewat smartphpne. Jadi siapapun jika memiliki
smartphone maka dengan mudah bisa mengkases informasi.
5. Disruption membuat segala sesuatu kini menjadi serba smart. Lebih pintar, lebih
menghemat waktu dan lebih akurat. Itulah yang diharapkan di abad 21 ini serba
pintar, efisien dan efektif.
Adapun Kelebihan buku Disruption, sebagai berikut :
- Buku ini memberikan banyak contoh punahnya perusahaan besar nasional ataupun
internasional yang tidak siap menerima perubahan global. Sehingga kita bisa
menimba pengalaman harus melakukan disrupsi agar tidak ketinggalan dan tidak
punah tergerus oleh majunya zaman.
- Adanya perubahan baru dalam berpikir yaitu disruptive mindset. Sedia setiap saat,
real time, terbuka. Jangan berpikir liniear tapi harus berpikir cepat dan eksponensial.
-

- Buku ini layak dibaca oleh orang tua dalam mempersiapkan masa depan anaknya.
Pemerintah dalam mengatur kebijakan agar sejalan dan bisa menjawab tantangan
abad 21 ini. Pengusaha dalam menjalankan bisnisnya agar tidak gagal. Pendidik
untuk memperkenalkan dunia pada siswanya. Pelajar/mahasiswa untuk menyiapkan
diri sebelum terjun langusng ke dunia nyata.Masyarakat umum juga pastinya agar
memiliki distruptive mindset dan meninggalkan kebiasaan yang sudah tidak lagi
relevan dengan perubahan zaman.

Anda mungkin juga menyukai