Anda di halaman 1dari 3

Nama : Firdo Manihuruk

Nim : E10020020
Kelas : A Peternakan
Tugas: Kuis Kewirausahaan

1). Menurut prof. Reinald Kasali ada 10 ledakan Ekonomi dan kehidupan. Sebutkan dan jelaskan.

Jawaban
kreativitas, home sweet home, wisata luar ruangan, pembuat konten, kolaborasi dengan teknologi,
kecerdasan, artifical living, useless generation, pendidikan non degree, great resignation
(pengunduran diri besar-besaran).
10 Ledakan
-Renald Kasali memaparkan, telah terjadi sepuluh ledakan yang meliputi lima ledakan ekonomi dan
lima ledakan kehidupan.
-Pertama, ledakan kreativitas. “Hati-hati Bapak-Ibu sekalian, selama pandemi manusia jadi lebih
kreatif. Hidup tertekan biasanya menjadi lebih kreatif,” terangnya.
-Dia mencontohkan ketika pengusaha yang punya rumah makan di tengah kota tiba-tiba sepi.
“Akhirnya mereka tidak buka cabang, tapi mereka buka dapur. Dapur di buka di pinggiran, barang
bisa diantar ke rumah-rumah lewat ojek online,” jelas pria kelahiran Jakarta, 13 Agustus 1960.
- itu, ada situs-situs kreatif yang pengunjungnya semakin banyak. Misal Pinterest yang jadi rujukan
mendapat gagasan-gagasan. Dia mengaku salah satu pengguna aktifnya.
-Kedua, ledakan home sweet home. Tiba-tiba rumah mulai didandani. Penjualan keramik, semen,
hiasan rumah, dan tanaman meningkat. “Zaman dulu belinya pohon mangga atau rambutan, zaman
sekarang belinya janda bolong, monstera. Karena rumah semakin kecil, penduduknya lebih padat,”
jelasnya.
-Ketiga, ledakan wisata luar ruang. Di bidang wisata juga diam-diam terjadi pergeseran. Dia
memaparkan, masyarakat lebih minat wisata di tengah sawah, bukit, dan air terjun.
Ledakan Kolaborasi dengan Teknologi
-, ledakan pembuat konten. “Kemana pelarian anak muda yang kehilangan pekerjaan? Mereka
membuat konten!” ujar Komisaris Utama PT Angkasa Pura 2 periode 2015-2019.
- pengamatannya menunjukkan, hampir semua orang sekarang iseng membuat konten.
Sebagiannya, sukses menghasilkan uang. “Tidak hanya artis, non artis juga tiba-tiba menjadi
pembuat konten yang pengikutnya belasan ribu,” kata Rhenald.
-Kelima, ada ledakan kolaborasi dengan teknologi. Keenam, ledakan kecerdasan. “Sayangnya
bukan kecerdasan manusia yang berkembang, melainkan kecerdasan buatan. AI (Artificial
Intellegence) bisa bercakap-cakap dengan kita, bisa memprediksi harga saham,” urainya.
-Ketujuh, artificial living. Kata Rhenald, semua mulai dibikin buatan. Mulai tanaman, kecerdasan,
sampai istri artificial.
-Kedelapan, muncul ledakan useless generation. Dia mengungkap, 90 persen aktivitas di kantor
cabang bank bisa diganti dengan robot. “Jangan bayangkan robot berbentuk manusia! Ada non
humanoid robot, bisa berbentuk kotak atau software,” terangnya.
-Misal pada pekerjaan customer service (CS). Rhenald terkejut saat tahu di bank besar yang biasa
mempekerjakan lima ribu orang CS di berbagai kota, hari ini jadi nol orang. “Diganti dengan chat bot
dengan nama cantik seperti Sabrina, Jema,” ujarnya.
Perlu Kecerdasan Baru
-Rhenald Kasali mengajak para pendidik memikirkan akibatnya. “Bapak-Ibu pendidik, perhatikan
nama fakultas, jurusan, dan mata kuliah masih sama dengan 30 tahun yang lalu. Kita harus
memperbaruinya secara fundamental!” imbaunya.
-, perlu kecerdasan baru yang mendorong anak-anak berkembang. Yaitu ledakan kesembilan,
pendidikan non degree. Ledakan di dunia online ini kata dia harus dipercepat.
- mencontohkan Fiki Naki yang tidak kuliah tapi menguasai sembilan bahasa asing. Di antaranya,
Rusia, Romania, Perancis, Spanyol, Mandarin, dan Denmark. Dengan keterampilan bahasanya, dia
bikin konten berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai negara tersebut.
-Sementara itu, lanjut Rhenald, banyak yang belajar di fakultas sastra. “Belajarnya lebih
menekankan sastra, bukan bahasanya. Sehingga setelah lulus mereka mengalami kegalauan,”
ungkapnya.
-“Tapi, tanpa pendidikan tinggi, manusia tidak bisa membangun bangunan tinggi. Karena pendidikan
tinggi memberikan struktur, metodologi, kemampuan riset, yang lebih besar dari non degree,” kata
Rhenald Kasali.
-Dia kemudian menekankan pentingnya kombinasi antara metodologi dan aplikasi. Terakhir, ledakan
open science yang dia nilai penting sekali bagi dosen.
-Selain itu, ada ledakan lainnya yang menurutnya perlu diperhitungkan, karena bisa berdampak
pada kehidupan yang lebih besar. Seperti ledakan investor baru. Di mana kini muncul 2,3-3 juta
investor baru dipasar modal Indonesia.
-Penyebabnya, anak muda generasi milenial dan generasi Z mudah membeli saham secara online.
Modal 11 ribu sudah bisa beli saham. Dia menduga, mungkin karena bunga di bank kecil sekali.
-, juga ada ledakan great resignation (pengunduran diri besar-besaran). “Seperempat juta orang di
Amerika tiba-tiba resign, beralih kerja yang lebih balance,” ungkap Rhenald. (*)

2). Sekarang kita menghadapi suatu era baru-era disruption (Peradaban Uber). Sebutkan 5 ciri-
cirinya dan jelaskan!

Jawaban
Pertama adalah penggunaan waktu, teknologi mengubah penggunaan waktu dari linear menjadi
lateral (real-time). Yang dimaksud dengan linear adalah berurutan, contohnya untuk mendapatkan
taksi di jalan, maka kita harus mengantri. Namun dengan sistem lateral (real-time) maka kita bisa
memesan taksi/kendaraan secara on-demand dimana permintaan kita akan disebar ke pengendara
yang terdekat. Penggunaan teknologi memungkinkan hal tersebut terjadi, sehingga seluruh proses
mendapatkan percepatan yang signifikan. Lagi-lagi teknologi juga membantu agar proses ini bisa
terjadi dengan cepat.

Yang kedua, pola bisnis. Di jaman dulu, jika kita ingin berbisnis maka kita harus memiliki semuanya
sendiri. Istilahnya kita harus punya modal yang cukup untuk bisa menjalankan roda bisnis tersebut
sendiri (owning economy). Pada model ekonomi baru ini, dimana banyak fungsi-fungsi pendukung
sebuah bisnis justru bisa berdiri sendiri karena bisa digunakan secara terbuka maka ketimbang
harus memiliki modal yang cukup besar untuk membeli aset, maka yang dilakukan adalah
memanfaatkan aset-aset yang dimiliki oleh pihak lain dengan ikatan kerjasama. Dengan kata lain
yang dilakukan adalah berbagi (sharing economy).

Yang ketiga sebenarnya berhubungan dengan poin pertama yaitu penggunaan teknologi yang
memungkinkannya sebuah permintaan bisa diproses dengan segera secara on-demand, yang
mustahil dilakukan di masa sebelumnya. Saat konsumen menghendaki maka saat itu pulalah
layanan bisa disajikan. Dengan kombinasi teknologi GPS, big data serta interaksi yang dilakukan
oleh calon penumpang lewat aplikasi maka satu putaran proses bisa berjalan dengan baik.

Yang keempat, pola-pola permintaan-penawaran yang dulunya berlaku tunggal, maka kini terjadinya
pada jejaring dimana banyak pihak yang bisa ikut terlibat. Ribuan jejaring ikut andil dalam
mempercepat dan memperkuat proses disruption ini.

Yang kelima, kompetisi yang terjadi tidak kasat mata, sehingga mempersulit bagi pihak-pihak yang
masih menggunakan sistem lama untuk mengatur langkah untuk men-counter-nya. Di jaman dulu
kita bisa memperkirakan kekuatan sebuah perusahaan taksi dengan cara melihat besarnya jumlah
armada yang mereka miliki. Namun kini siapapun tanpa ada identitas khusus bisa menjadi bagian
dari Uber.

3). Era disruption membutuhkan disruptive regulation, disruptive culture, disruptive mindset dan
disruptive marketing. Jelaskan!

Jawaban
Distruptive regulation adalah proses di mana perkembangan baru dalam teknologi, sistem, atau
praktik memutuskan regulator dari kerangka hukum pendukungnya atau tujuan yang ingin dicapai.
Distruptive culture adalah budaya “di mana orang merasa aman secara psikologis untuk
mengungkapkannya, untuk mengatakan hal-hal yang mungkin tidak populer atau yang mungkin
bertentangan dengan norma,”
Disruptive mindset adalah pola pikir yang selalu terbuka dan mampu melihat kesempatan-
kesempatan baru dalam setiap perubahan
Disruptive marketing adalah melakukan strategi pemasaran dengan cara baru yang mengalahkan
cara-cara lama.

4). Sebutkan dan jelaskan lima karakter dari perilaku orang yang growth mindset!

Jawaban
a). tahan menghadapi rintangan
b). siap menghadapi tantangan baru
c). melihat usaha sebagai bagian untuk menjadi mahir
d). mendapatkan pelajaran dan inspirasi dari keberhasilan orang lain
e). belajar dari kritikan

Anda mungkin juga menyukai