Anda di halaman 1dari 4

Informasi Seminar:

 Big Data, Big Opportunity: Memahami Perilaku Virtual Konsumen di Era 4.0
 Tanggal : Kamis, 10 Oktober 2019
 Waktu : 09:00 – 12:00 WIB
 Tempat : Ruang 1 & 2 Universitas Bakrie, Kampus Plaza Festival,
Kuningan.

Pembicara:
1. Ir. Adi Ariantara, MM.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, serta Perdagangan
Provinsi DKI Jakarta
2. Roy Nicholas Mandey
Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia
(APRINDO)
3. Bertho D.P. Asmanto
Direktur Properti, Retail dan Resort PT Pembangunan
Jaya Ancol, Tbk.
Big Data, Big Opportunity:
Memahami Perilaku Virtual Konsumen di Era 4.0

Pada seminar kali ini yang dihelak pada tanggal 10 Oktober ini, topik utama
yang dibahas adalah bagaimana kita memahami perilaku konsumen di era 4.0 ini. Di
era yang serba teknologi ini, hal apapun semakin dipermudah dengan adanya
teknologi. Salah satunya adalah bidang produk dan jasa. Didukung dengan adanya
internet, membuat berbagai perusahaan start-up teknologi menciptakan berbagai
layanan yang dapat mempermudah kita dalam membeli suatu produk.
Semakin hari, setiap orang semakin produktif. Manusia saat ini selalu
melakukan hal yang penting terlebih dahulu. Banyak hal-hal yang dikesampingkan
dalam kehidupan saat ini di era digital ini. Salah satunya seperti ketika kita ingin
membeli produk. Seperti pakaian, peralatan rumah tangga, gadget, makanan,
bahkan sayur-sayuran. Banyak perusahaan yang memanfaatkan kondisi ini untuk
membuat media teknologi yang dapat mempermudah kehidupan manusia saat ini,
sehingga ketika kita ingin membeli atau mengonsumsi suatu produk, kita dapat
mendapatkannya tanpa harus ke toko. Kita bisa membelinya melalui internet dan
gadget kita.
Hal ini menyebabkan potensi
pasar digital Indonesia meningkat
tajam. Situasi ini dimanfaatkan oleh
berbagai pihak untuk membuat
perusahaan yang bergerak di bidang
jasa online. Contohnya seperti Gojek,
Pegi-pegi, Happyfresh, dll. Mereka
menyediakan layanan yang dapat
membantu para konsumen bisa
membeli produk secara online sehingga tidak perlu ke toko.
Bisa dilihat di foto dibawah, bahwa bisnis di Indonesia telah mengalami
transformasi yang sangat signifikan. Namun bisa disimpulkan bahwa transformasi
bisnis yang terjadi di Indonesia itu berubah dari bidang offline ke bidang online.
Contohnya seperti toko baju dan
toko makanan, untuk saat ini,
kisa bisa membelinya secara
online. Seperti di toko online
zalora untuk pakaian, dan
menggunakan aplikasi go-food
atau grab-food untuk membeli
makanan yang bisa diantar ke
rumah. Selain itu, di sektor jasa,
taksi dan ojek konvensional yang tadinya kita harus ke tempat pangkalan dulu, saat
ini kita lebih dipermudah dengan adanya aplikasi pemesanan taksi/ojek online.
Sehingga kita bisa memesan
dimanapun, dan sang driver akan
menjemput kita.
Di gambar disamping
terlampir data-data UKM(Usaha
Kecil-Menengah) yang ada di
Jakarta. Terlihat bahwa mayoritas
pedangang di Jakarta adalah
pengusaha mikro-kecil, dan
kebanyakan dari mereka berlokasi di trotoar. Mengapa hal ini menarik untuk
dibahas? Karena di era 4.0 ini, banyak pedangang UMK dan UMB yang
memanfaatkan media digital seperti pedagang makanan yang mendaftarkan
usahanya ke go-food dan grab-food. Karena mereka melihat potensi konsumen yang
lebih memilih untuk memesan online. Oleh karena itu, mereka mendaftarkan
usahanya agar bisa terdaftar di media pemesanan makanan online.

Anda mungkin juga menyukai