Anda di halaman 1dari 6

Paper Praktikum 5 Rabu, 5 April 2023

Mata Kuliah: Pembangunan Masyarakat dalam Ekowisata

IDENTIFIKASI BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT


DI KAMPUNG WISATA PULO GEULIS

Disusun Oleh:
Praktikum B1
Kelompok 1
Kelompok 5
Kelompok 6

Dosen:
Leonard Dharmawan, S.P., M.Si

Asisten Dosen:
Alvionita Ritawati, S.Hut

PROGRAM STUDI EKOWISATA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2023
I. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada 4 April 2023. Praktikum ini menggunakan


studi kasus Kampung Wisata Pulo Geulis di RW 04, Kelurahan Babakan Pasar,
Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat. Hasil praktikum akan
dikumpulkan pada hari Selasa, 4 April 2023 pukul 23.59 WIB di Google Drive.

B. Alat dan Bahan

Praktikum yang dilaksanakan mengidentifikasi bentuk pratisipasi masyarakat


di Kampung Wisata Pulo Geulis dilakukan menggunakan bantuan alat dan bahan.
Alat dan bahan dalam praktikum tersebut sebagai berikut.
Tabel 1 Alat yang digunakan dalam Proses Penyelesaian Praktikum
No Alat Fungsi
1 Alat tulis Sebagai alat untuk mencatat data selama praktikum.
2 Modul Bahan referensi dalam penyelesaian tugas.
3 Word Media untuk menyelesaikan paper.
4 Tallysheet Media untuk mencatat data selama di lapangan.
5 Zoom Meeting Media diskusi selama pembuatan paper praktikum.
6 Laptop Menyelesaikan laporan berdasarkan data hasil praktikum.
Praktikum ini tidak hanya membutuhkan alat saja, namun hal yang dibutuhkan
dalam praktikum juga terdapat bahan. Bahan berupa objek masyarakat yang berada
di Kampung Wisata Pulo Geulis, Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah.

C. Tahapan Kerja

Tahapan kerja adalah langkah-langkah yang harus dilaksanakan guna mencapai


tujuan. Praktikum tersebut dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah agar dapat
mencapai tujuan. Adapaun tahapan kerja dalam praktikum ini sebagai berikut.
1. Melakukan observasi lapang ke Kampung Wisata Pulo Geulis,
2. Melakukan wawancara beberapa masyarakat Kampung Wisata Pulo Geulis,
3. Mencatat data yang diperoleh selama melakukan observasi dan wawancara,
4. Menganalisis data untuk dijadikan bahan pembuatan paper praktikum,
5. Menyusun hasil praktikum ke dalam paper praktikum.

D. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam identifikasi bentuk partisipasi


masyarakat yaitu wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan. Metode
wawancara dilakukan dengan narasumber berupa masyarakat di Kampung Wisata
Pulo Geulis yakni Pak RW dan pertanyaan diajukan bersifat terbuka.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bentuk partisipasi masyarakat yang terdapat di Kampung Wisata Pulo Geulis


dilakukan dalam sebuah wadah organisasi. Organisasi yang turut berperan dalam
mengelola Kampung Wisata Pulo Geulis antara lain Pokdarwis, Kompepar,
Dasawisma PKK, Karang Taruna, dan Kelompok UMKM. Berikut penjelasannya.

A. Kelompok UMKM

Kelompok Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) merupakan salah satu


kelompok yang berpartisipasi dalam pengelolaan Kampung Wisata Pulo Gulis.
Kampung ini telah memiliki 23 usaha mikro, kecil, dan menengah yang ditetapkan
oleh pihak Pemerintahan Kota Bogor semasa peresmian kampung wisata ini.
UMKM di kampung wisata ini telah bekerjasama dengan Hotel 101 Suryakencana
dan Yayasan Baitul Maal PLN. Pihak yang terlibat dalam usaha ini yaitu
sekelompok masyarakat Kampung Wisata Pulo Geulis. Bentuk partisipasi yang
diberikan berupa penjualan produk makanan dan kerjinan sebagai oleh-oleh
wisatawan. Produk makanan seperti kuliner atau jajanan pasar yang sudah memiliki
usaha. Beberapa produk UMKM Pulo Geulis juga masuk ke dalam menu Hotel 101,
seperti kue balok, roti unyil, dan bakpao. Produk UMKM Pulo Geulis tidak hanya
makanan namun juga kerajinan tangan, seperti produk rajutan tas dan sepatu hingga
produk kreatif kaligrafi dan lukisan wajah. Produk UMKM tersebut juga sebagai
oleh-oleh yang bisa dibeli oleh wisatawan yang berkunjung ke Pulo Geulis.

B. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)

Kelompok sadar wisata merupakan organisasi atau lembaga di tingkat


masyarakat yang anggotanya terdiri dari pelaku kepariwisataan yang memiliki
kepedulian dan tanggung jawab dan berperan sebagai penggerak dalam
mengembangkan kepariwisataan dan dapat meningkatkan pembangunan daerah
melalui kepariwisataan bagi masyarakat di daerah wisata. Pembentukan pokdarwis
di Kampung Pulo Geulis dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada
masyarakat mengenai pentingnya keterlibatan masyarakat secara langsung dalam
menjaga dan mengembangkan pariwisata di kampong tersebut. Kelompok sadar
wisata di Kampung Pulo Geulis sudah terbentuk sejak tahun 2017 seiring dengan
perkembangan Kampong Pulo Geulis menjadi suatu kampong wisata. Pokdarwis
ini masih terus berkembang sampai sekarang sebagai upaya dalam pengembangan
Kampung Pulo Geulis. Pokdarwis Kampung Pulo Geulis diikuti oleh sebagian
masyarakat Kampung Pulo Geulis.
Kelompok sadar wisata dibentuk sebagai wadah partisipasi masyarakat Pulo
Geulis dalam memegang peran penting terhadap keberhasilan pengembangan
wisata. Pokdarwis berperan dalam pengembangan komunikasi pariwisata yang
terjadi di dalam atau di luar Kampung Pulo Geulis. Pokdarwis juga berperan dalam
peningkatan atraksi wisata di Kampung Pulo Geulis dan pengelolaan wisata dengan
melibatkan banyak pihak yang bersangkutan seperti masyarakat, pemerintah, dan
swasta. Pokdarwis di Kampung Pulo Geulis memiliki relasi yang cukup efektif
dengan stakholder dan pihak lain sehingga dapat mengembangkan kualitas dan
kuantitas program wisata di Kampung Pulo Geulis. Pokdarwis juga berperan dalam
memanfaatkan potensi daya tarik wisata yang terdapat di Kampung Pulo Geulis.
Pokdarwis di Kampung Pulo Geulis ikut berpartisipasi dalam pembuatan
keputusan, penerapan keputusan, menikmati hasil dan evaluasi kegiatan di
Kampung Pulo Geulis. Bentuk partisipasi pokdarwis dalam pengembangan
Kampung Pulo Geulis adalah ikut berpartisipasi sebagai pemandu wisata.

C. Karang Taruna

Karang taruna merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang diakui


keberadaannya dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial dan terdapat hampir di
seluruh desa/kelurahan di Indonesia. Karang taruna terbentuk karena adanya rasa
tanggung jawab dan peduli para anggotanya khususnya para pemuda. Organisasi
sosial ini memiliki tugas untuk membina dan mengembangkan potensi pemuda
sehingga tercipta pemuda dengan potensi kepribadian yang baik untuk menciptakan
keadaan yang lebih baik di masa mendatang. Karang taruna di Kampung Pulo
Geulis dibentuk untuk menjadi wadah atau tempat pembinaan dan pengembangan
dalam kegiatan ekonomi, sosial dan budaya beserta pemanfaatan semua potensi
yang ada di lingkungan masyarakat.
Karang taruna tidak hanya berperan dalam pembinaan remaja saja, namun juga
berpartisipasi dalam pembangunan Kampung Pulo Geulis dari awal pembentukan
hingga menjadi kampung wisata saat ini. Partisipasi karang taruna melibatkan
banyak pihak yang terdiri dari masyarakat dan pemerintah. Bentuk partisipasi
melalui berbagai upaya seperti menata dan memperbaiki serta menyempurnakan
lokasi wisata yang kurang memadai, serta membantu meningkatkan sosial ekonomi
masyarakat dengan memperkenalkan potensi Kampung Pulo Geulis kepada
masyarakat luar. Karang taruna beserta pemerintah kampung Pulo Geulis juga
melakukan pengembangan beberapa produk lokal dan perawatan fasilitas
penunjang lainnya. Partisipasi anggota Karang Taruna di setiap kegiatan.
Keanggotaan karang taruna terdiri dari pemudia berusia 13-45 tahun dalam
lingkungan kelurahan.

D. Kolompok Penggerak Pariwisata (Kompepar)

Kompepar atau kelompok penggerak pariwisata adalah salah satu unsur


masyarakat pariwisata yang berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam
membangun dunia kepariwisataan. Kompepar dibentuk berdasarkan ketentuan dan
kebijakan pemerintah. Kompepar Pulo Geulis merupakan salah satu kepanjangan
tangan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor untuk mengembangkan
dan mempromosikan objek wisata di wilayahnya serta menunjang program
kegiatan kota sehat yang dipersyaratkan keberadaan kompepar di setiap objek
wisata. Kompepar Pulo Geulis diketuai oleh Bapak Hamzah dan diikuti oleh 14
anggota. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh Kompepar Pulo Geulis yaitu
mengadakan koordinasi dengan objek dan daya tarik wisata serta sarana pariwisata
di Kampung Pulo Geulis. Kompepar Pulo Geulis sudah berdiri sejak kampung ini
berdiri yakni pada tahun 2017 dan terus berkembang hingga sekarang.
Kompepar Pulo Geulis berpartisipasi dalam menggerakkan kepariwisataan
yang ada di Kampung Pulo Geulis. Salah satu kegiatan yang dilakukan kompepar
adalah menjadi perwakilan bidang pariwisata di Kampung Pulo Geulis.
Penandatanganan kerjasama penggunaan produk UMKM antara Kampung Pulo
Geulis dengan Panorama Group dan Hotel 1O1 Kota Bogor diwakili Kompepar
Pulo Geulis sebagai lembaga yang berwenang di Kampung Pulo Geulis. Selain itu,
kompepar juga berwenang untuk menyediakan tempat untuk pengembangan
wisata. Kompepar Pulo Geulis menyiapkan lokasi yang nantinya akan dijadikan
calon pusat oleh-oleh khas Kampun Etnik Pulo Geulis.

E. Dasawisma PKK

Dasawisma PKK merupakan kelompok ibu yang berasal dari 10 kepala


keluarga (KK) rumah yang bertetangga untuk mempermudah jalannya suatu
program. Setelah terbentuk kelompok, nantinya salah satu orang akan ditunjuk
sebagai ketua. Pengembangan Kampung Pulo Geulis dilaksanakan melalui
pembentukan Poskesdes, yakni salah satu upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat (UKBM) yang dibentuk di Kampung Pulo Geulis dalam rangka
mendekatkan atau menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat
Kampung Polu Geulis meliputi kegiatan, seperti:
1. kegiatan peningkatan hidup sehat (promotif)
2. Pencegahan penyakit (preventif)
3. Pengobatan (kuratif) yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
4. Kegiatan sadar imunisasi
Kampung Pulo Geulis dikembangkan melalui penyiapan masyarakat,
pengenalan masalah, perumusan tindak lanjut pencapaian terutama kesepakatan
pembentukan Poskesdes dan dukungan sumber daya. Sadar hidup sehat yang dapat
diimplentasikan oleh penanggulangan demam berdarah dengan melalui 3M yaitu
menguras, menutup dan mengubur. Tujuan dari kegiatan berbasis masyarakat yang
dilakukan oleh dasawisma PKK adalah terciptanya sistem kesiapsiagaan dan
kewaspadaan dini di masyarakat. Khususnya terhadap kemungkinan terjadinya
masalah-masalah kesehatan dan penyakit yang akan merugikan bahkan mengancam
masyarakat. Adanya dasawisma memiliki peranan penting sebagai wadah kegiatan
masyarakat dalam pelaksanaan program-program kegiatan gerakan PKK di tingkat
Kampung Pulo Geulis.
III. KESIMPULAN

Partisipasi masyarakat yang terdapat di Kampung Wisata Pulo Geulis


dilakukan dalam sebuah wadah organisasi. Organisasi yang turut berperan dalam
mengelola Kampung Wisata Pulo Geulis antara lain Pokdarwis, Kompepar,
Dasawisma PKK, Karang Taruna, dan Kelompok UMKM. Organisasi tersebut
saling berkaitan untuk mengelola kampung wisata secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai