Sri Huning Mustika Tuban: Tobong Lakon Manasuka Paraga Pramanaraga Anekawarna
Sri Huning Mustika Tuban: Tobong Lakon Manasuka Paraga Pramanaraga Anekawarna
Pada jaman Kerajaan Majapahit, Kadipaten Tuban dipimpin seorang adipati yang bernama Adipa
Suralawe. Ia mempunyai dua putra dan seorang putri. Mereka adalah Raden Wiratmaya, Raden
Wiratmaka, dan Putri Sri Huning.
ludruksuromenggolo.blogspot.com/2017/01/sri-huning-mustika-tuban.html 1/8
3/13/23, 5:25 AM Sri Huning Mustika Tuban - Ludruk Suromenggolo
Hal yang seharusnya tak terjadi, Raden Wiratmaya jatuh cinta pada adiknya yang cantik jelita.
HOME Ternyata
TOBONG rasaLAKON
cintanyaMANASUKA
kepada Putri Sri Huning
PARAGA tak bertepuk ANEKAWARNA
PRAMANARAGA sebelah tangan. Meski tembok
penghadang yang jadi pembatas, mereka tetap saling mencintai. Dengan sekuat tenaga mereka
berusaha lenyapkan perasaan terlarang itu.
Hingga akhirnya, pada suatu hari sang ibunda mereka menceritakan yang sesungguhnya pada
Raden Wiratmaya. Betapa terkejutnya pria tampan itu setelah mendengar penuturan sang ibunda
Tenyata Putri Sri Huning yang jelita bukan saudara kandungnya. Putri Sri Huning adalah seorang
anak angkat. Ayah Putri Sri Huning adalah pejuang kadipaten yang telah gugur di medan perang
pada saat perjadi pertikaian berdarah di Kerajaan Majapahit kala itu. Sri Huning yang saat itu ma
sangat kecil dan belum tahu apa-apa diasuh oleh keluarga kadipaten.
Raden Wiratmaya sangat senang mendengan hal itu. Karena itu berarti, bersama Putri Sri Hunin
dalam jalinan asmara yang suci bukanlah suatu kesalahan. Raden Wiratmaya pun bergegas
menceritakan yang sebenarnya telah terjadi selama ini kepada wanita pujaan hatinya.
Sri Huning sangat senang mendengar hal itu. Ternyata cinta yang meraka rasakan selama ini
bukanlah cinta yang salah. Bunga-bunga asmara yang tadinya layu, kini telah mekar kembali.
Justru semakin merekah, sangat indah menghiasi taman hati mereka berdua.
Tanpa menyia-nyiakan sedikitpun waktu, Raden Wiratmaya dan Putri Sri Huning bergegas
menemui ayahanda mereka, Sang Adipati Tuban. Namun, ternyata hal yang tak mereka harapka
mau atau tidak harus mereka terima sebagai kenyataannya. Kembali melayukan bunga cinta yan
baru saja kembali mekar.
Raden Wiratmaya dan Putri Sri Huning terlambat mengutarakan perasaan yang telah lama merka
simpan dalam hati. Sang Adipati telah terlanjur meminang Putri Kadipaten Bojonegoro yang
bernama Kumala Retna untuk putra sulungnya. Lamaran itu telah diterima oleh keluarga Kadipat
Bojonegoro. Sabda seorang pandhita dan penguasa tidak boleh diubah-ubah.
Akhirnya, Raden Wiratmaya pergi ke Kadipaten Bojonegoro sebagai seorang calon pengantin
dengan hati yang hancur berkeping-keping, karena impiannya untuk dapat bersanding bersama
Putri Sri Huning di pelaminan pupus sudah. Semua kerabat Kadipaten Tuban mengiringi penjalan
Raden Wiratmaya ke Bojonegoro. Begitu pula Putri Sri Huning, meski berat untuk ia melangkah,
tetap mengiringi perjalanan itu.
Ketika pernikahan itu berlangsung, tak di sangka tiba-tiba datanglah pasukan Kadipaten Lamong
yang merasa tidak terima atas penolakan dari Kadipaten Bojonegoro. Mereka juga berusaha
memboyong paksa Putri Kumala Retna. Prajurit Tuban yang mengiringi kerabat Kadipaten Tuban
segara ikut membantu prajurit Bojonegoro. Putri Sri Huning pun ikut berperang bersama para
prajurit. Seorang putri terlibat dalam sebuat peperangan, bukan hal yang wajar dan tidak lah
mudah. Semua itu dilakukan kerena cinta untuk pujaan hatinya.
Akhirnya Putri Sri Huning berhadapan dengan Adipati Lamongan. Walaupun telah menghabiskan
seluruh kemampuan dan tenaga yang ia miliki untuk penyerang pria tangguh itu, tak membuat Sr
Huning mampu bertahan. Ia terbunuh dalam pertempuran itu, sama seperti kematian orang tua
kandungnya.
Mendengar berita bahwa Putri Sri Huning terbunuh oleh Adipati Lamongan, amarah Raden
Wiratmaya berkobar. Ia berusaha membalas kematian Putri Sri Huning. Namun sayang, ia gagal
membalas dendam, Sang Pangen turut gugur di medan laga yang kejam.
Kesedihan yang teramat dalam dirasakan oleh Adipati Tuban dan istrinya. Kedua buah hati yang
sangat mereka sayangi, si sulung dan si bungsu harus pergi dan tak akan pernah bisa kembali.
ludruksuromenggolo.blogspot.com/2017/01/sri-huning-mustika-tuban.html 2/8
3/13/23, 5:25 AM Sri Huning Mustika Tuban - Ludruk Suromenggolo
Kesedihan dan amarah Adipati Tuban sangat memuncak dan tak dapat di bendung lagi, Tanpa
HOME berpikir
TOBONGdua kali
LAKONdan tak sedikit punPARAGA
MANASUKA ada keraguan, Adipati Tuban
PRAMANARAGA maju ke medan pertempuran. Ia
ANEKAWARNA
menyerang Adipati Lamongan. Ia hadapi sendiri musuh yang telah berhasil, membunuh kedua
anaknya dalam pertempuran. Dengan usaha yang tak mudah, Adipadi Tuban akhirnya bisa
mengalahkan Adipati Lamongan.
Terbunuhnya Raden Wiratmaya dan Putri Sri Huning tak membuat Kadipaten Tuban gagal
berbesanan dengan Kadipaten Bojonegoro. Kini Putri Kumolo Ratno dinikahkan dengan Raden
Wiratmaka, adik Raden Wiratmaya.
Pada akhirnya, Raden Wiratmaya dan Putri Sri Huning tak akan pernah terlupakan. Mereka selal
dikenang. Betapa tulusnya rasa cinta mereka. Mereka rela berkorban satu sama lain, bukan cinta
yang tumbuh karena nafsu saja. Namun sungguh tulus dari hati. Ketulusan cinta mereka terbaya
sudah. Selalu dapat bersanding bersama, meski bukan di dunia.
Katresnane Wiratmaya
Tinampi dene Rara Sri Huning
Senadyan wekasan nira
Prapteng lampus alabuh negara
reff :
Katresnane Wiratmaya
ludruksuromenggolo.blogspot.com/2017/01/sri-huning-mustika-tuban.html 3/8
3/13/23, 5:25 AM Sri Huning Mustika Tuban - Ludruk Suromenggolo
RELATED POSTS
Suminten Edan Video Pentas Lakon "Raja Calon Lura... Joko Sambang
1 komentar:
http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/5-kota-romantis-di-eropa-yang-wajid.html
HOME TOBONG LAKON MANASUKA PARAGA PRAMANARAGA ANEKAWARNA
http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/emak-emak-zaman-now-paling-kepo-4-hal.html
http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/terkuak-alasan-di-balik-krisis-kfc-yang.html
Balas
Agar dapat memberikan komentar, klik tombol di bawah untuk login dengan Blogger.
SOCIAL SHARE
TENTANG KAMI
ludruksuromenggolo.blogspot.com/2017/01/sri-huning-mustika-tuban.html 5/8
3/13/23, 5:25 AM Sri Huning Mustika Tuban - Ludruk Suromenggolo
Dhandhanggula Serat
HOME TOBONG LAKON MANASUKA PARAGA PRAMANARAGA ANEKAWARNA Tripama
Serat Tripama adalah
salah satu karya sastra
karya KGPAA
Mangkunagara IV. Para
pinisepuh ...
Sawunggaling
Sawunggaling atau Jaka
Barek atau Raden Mas
Tumenggung
Sawunggaling merupakan
salah satu ...
Makna Simbolik
Pakaian Warok
Apabila sudah mengenal
Warok Ponorogo,
sebenarnya ia sudah
mulai mengenal sebagian
ciri khas ...
Sekilas Tentang
Ponorogo
Kabupaten Ponorogo
adalah salah satu
kabupaten di provinsi
Jawa Timur. Kabupaten ini
terletak ...
Jejak Sejarah
Kadipaten Sumoroto
di Gunung Srandil
Ada 9 desa perdikan di
Ponorogo, diantaranya
Setono, Pulung Merdiko,
Menang, Nglarangan ...
Kembang Rawe
Ceritane wong seneng
tunggal sak bale,
Wiwitane lungguh jejer
sabendinane.. Saya suwe
saben ...
ludruksuromenggolo.blogspot.com/2017/01/sri-huning-mustika-tuban.html 6/8
3/13/23, 5:25 AM Sri Huning Mustika Tuban - Ludruk Suromenggolo
Koor
HOME TOBONG LAKON MANASUKA PARAGA PRAMANARAGA ANEKAWARNA Koor adalah acara
perdana pada setiap
pertunjukan seni ludruk.
Koor merupakan tembang
yang ...
Waria di Panggung
Ludruk
Waria di Panggung
Ludruk (Esai Fandy
Hutari, Ruang Gramedia,
23 September 2016)
Karya ...
ARSIP
► 2018 (7)
▼ 2017 (57)
Februari (2)
Januari (55)
► 2016 (13)
► 2015 (1)
EVENTS
FIND US ON FACEBOOK
178,610
MENGENAI SAYA
Ludruk Suromenggolo
ludruksuromenggolo.blogspot.com/2017/01/sri-huning-mustika-tuban.html 7/8
3/13/23, 5:25 AM Sri Huning Mustika Tuban - Ludruk Suromenggolo
ludruksuromenggolo.blogspot.com/2017/01/sri-huning-mustika-tuban.html 8/8