Anda di halaman 1dari 9

pemahaman

masyarakat tentang
UU informasi & transaksi elektronik
Aggota
1. Ravinda Nindya Wulandari.
(A021221049)
2. A. Rohadatul’aisy.
(A021221050)
3. Siti Davina.
(A021221051)
4. Luthfi Hanif.
(E061221040)
5. Ullifha Nouvella Asrovie.
(E061221042)
6. Florencia Caroline.
(E061221044)
7. Rania Nur Izzati.
(E061221045)
Wh a t w e ' l l d i s c u s s
Apa konsep dari UU informasi dan
transaksi elektronik
Bagaimana realita dari UU informasi
dan transaksi elektronik
Apa saja masalah dan kasus yang
berkaitan dengan UU informasi dan
transaksi elektronik
Bagaimana solusi dari masalah dan
kasus yang berkaitan dengan UU
informasi dan transaksi elektronik
Konsep
Teknologi informasi merupakan teknologi digital yang
membantu manusia dalam membuat, mengomunikasikan,
menyimpan, mengubah dan menyebarkan informasi.
Cyber Law merupakan aspek hukum yang meliputi setiap
aspek yang berhubungan dengan subyek hukum yang
menggunakan dan memanfaatkan teknologi elektronik
yang dimulai saat online dan memasuki dunia cyber
atau maya. Cyber Law bertujuan dengan upaya
penanganan tindak pidana maupun pencegahan tindak
pidana. UndangUndang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik jo Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2016 (UU ITE) menjadi cyber law pertama
di Indonesia dan merupakan instrumen hukum yang
mengatur teknologi informasi dan transaksi elektronik.
Realita
Pelarangan tindakan yang
melanggar hak privasi dan Pelarangan tindakan yang
keamanan informasi. merusak nama baik orang lain.
UU ITE melarang tindakan yang UU ITE juga melarang tindakan yang
merugikan orang lain dalam hal merusak nama baik orang lain, baik
pelanggaran privasi dan keamanan melalui media sosial maupun situs
informasi. Misalnya, mengambil dan web. Misalnya, menyebarkan informasi
menyebarkan informasi pribadi orang palsu atau menghina seseorang
lain tanpa izin, serta melakukan secara online.
hacking dan penipuan online.

Penyebaran konten pornografi. Penghinaan terhadap


UU ITE juga melarang penyebaran pemerintah dan lembaga
konten pornografi di internet. Konten negara.
pornografi ini meliputi gambar, video, UU ITE melarang penghinaan

atau teks yang dapat merusak moral terhadap pemerintah dan lembaga

dan kesusilaan masyarakat. negara yang dilakukan melalui media


sosial dan internet. Hal ini dilakukan
untuk menjaga stabilitas keamanan
dan ketertiban masyarakat.

Masalah
Perjanjian jual beli, khususnya jual beli barang bergerak
merupakan perjanjian yang bersifat konsensual, yakni
mengikat pada saat terjadinya kesepakatan, walaupun
harganya belum dibayar dan barangnya belum
diserahkan. Kasus penipuan perjanjian jual beli online
adalah kasus yang terjadi di Kabupaten Barru Provinsi
Sulawesi Selatan pada tahun 2020.
Pada tahun 2018, Ahmad Dhani dijerat dengan UU ITE
karena dugaan pencemaran nama baik melalui media
sosial. Dhani diduga melakukan tindakan pencemaran
nama baik terhadap seorang pengacara bernama Eggy
Sudjana melalui akun Twitter pribadinya. Dhani
menyebarkan cuitan yang dianggap mengandung fitnah
dan menyebabkan kerugian bagi pengacara tersebut.
solusi
Solusi kasus pertama
Berdasarkan masalah hukum tersebut di atas, tentunya
dengan adanya kerugian yang dialami oleh pembeli maka
akan memberikan konsekuensi hukum berupa tanggung jawab
kepada penjual atas kerugian pembeli tersebut, baik tanggung
jawab pidana (pidana penjara) maupun tanggung jawab
denda sesuai dengan pengaturan UU ITE masalah akibat
penipuan online.

Solusi Kasus Kedua


Solusi yang dapat dilakukan diantaranya perlunya
masyarakat Mengetahui dan memahami UU ITE dengan
baik dan jelas ketentuan-ketentuan yang ada didalam UU
ITE termasuk larangan terkait pencemaran nama baik,
penghinaan, fitnah, dan tindakan lain yang dapat
melanggar hukum.
Kesimpulan
Seiring dengan berkembangnya teknologi
komunikasi, peradaban baru pun perlahan
masuk ke dalam masyarakat. Hal ini biasanya
berdampak dari efek globalisasi yang sangat
cepat dan berakhir memberikan dampak pada
memudarnya nilai, norma, kesusilaan dan
mendorong terjadinya perubahan perilaku
pidana melalui teknologi komunikasi. Contohnya
seperti penyebaran hoax atau berita palsu
yang sangat marak saat ini. Maka dari itu,
pemerintah membuat Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 mengenai
Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Thank You
for listening!

Anda mungkin juga menyukai