Hasil Verifikasi Mustahik UPZ ASABRI
Hasil Verifikasi Mustahik UPZ ASABRI
Latar Belakang Menindaklanjuti Internal Memo dari Divisi Pengumpulan UPZ Nasional No.
80/IM/UPZ/III/2020 perihal Permohonan Support Verifikasi Data Mustahik UPZ
BAZNAS PT ASABRI, maka dilakukan survey oleh Tim Permohonan Publik kepada
mustahik bernama Normanih, Pratiwi, dan Sapuroh.
Hasil Verifikasi
Normanih Ibu Normanih mengajukan permohonan bantuan dana untuk kebutuhan hidup
sehari-hari. Beralamat di Jl. SMEA VI RT 003/RW 09 No.6, Kel. Cawang, Kec.
Kramatjati, Jakarta Timur. Ibu Normanih tinggal bersama suami, anak, menantu,
dan tiga orang cucu. Sehingga ada 7 orang yang tinggal di rumah Ibu Normanih,
rumah yang ditempati milik sendiri.
Suami Ibu Normanih saat ini tidak bekerja karena telah lanjut usia kondisinya
sedang sakit asam urat, Ibu Normanih juga mengidap penyakit diabetes. Selama ini
kebutuhan sehari-hari dipenuhi oleh anak dan menantunya. Menantu Ibu
Normanih bekerja di pabrik sepatu dengan penghasilan Rp 2.500.000,-.
Penghasilan tersebut menjadi sumber penghasilan utama bagi keluarga yang
beranggotakan 7 orang termasuk cucu yang masih bersekolah.
Suami Ibu Pratiwi bekerja sebagai admin di perusahaan kecil dengan penghasilan
Rp 2.500.000,-/bulan sejak tiga tahun yang lalu. Penghasilan tersebut digunakan
untuk biaya kontrakan Rp 1.000.000,- dan untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk
menambah penghasilan ia juga bekerja sebagi ojek jemputan namun
penghasilannya tidak menentu. Anak Ibu Pratiwi saat ini bersekolah kelas 2 SD.
Biaya kebutuhan anak terdiri dari uang saku sehari-hari, bimbingan belajar/les,
meja belajar, dan laptop. Laptop tersebut digunakan untuk mengerjakan tugas
sekolah.
Suami Ibu Sapuroh telah meninggal dunia pada 18 Maret 2020. Anak pertama Ibu
Sapuroh saat ini tidak bekerja karena sedang sakit dan memiliki gangguan bicara.
Satu-satunya anggota keluarga yang bekerja adalah anak ketiga yang biasanya
bekerja serabutan sebagai kuli bangunan jika ada panggilan kerja. Penghasilannya
tidak menentu dan ketika diseurvey saat ini sedang tidak ada pekerjaan. Sementara
itu ia memiliki seorang anak yang masih duduk di kelas 5 SD.
Kebutuhan Ibu Sapuroh dibantu oleh anaknya yang bekerja sebagai karyawan
dealer dengan mengirimkan uang sekitar Rp 200.000,- atau lebih, jumlahnya juga
tidak menentu. Jika tidak ada biaya Ibu Sapuroh akan berhutang ke tetangga.
LIA MUR
Catatan Pimpinan
AFK ISB
Kadiv Dir PP