Anda di halaman 1dari 13

Alhamdulillah, usaha penitipan anak membawa berkah

Indonesia memiliki penduduk muslim terbesar di dunia. Karena itu, usaha dengan konsep islami memiliki pasar yang
besar. Selain pendidikan, usaha dengan nuansa islami adalah tempat pendidikan anak. Selain dititipkan, anak juga
mendapat pelajaran agama sejak dini.
Konsep pendidikan islami semakin marak di Indonesia. Salah satu yang mengembangkan konsep islami itu adalah tempat
penitipan anak. Rumah Cerdas Baby School Moslem dan Khalifah Daycare adalah dua tempat penitipan anak usia di
bawah tiga tahun hingga usia sekolah dasar ini menawarkan jasa penitipan bernuasa islami.
Di dua penitipan anak ini, anak-anak tak dibiarkan bebas bermain, namun juga diberi pelajaran ringan mengenai agama
Islam.
Catur Mulyono, pemilik Rumah Cerdas Baby School Muslim di Malang, Jawa Timur mengatakan, setiap anak akan
mendapatkan pengenalan agama Islam melalui lagu-lagu, belajar huruf arab, mengaji, dan berdoa.
Selain itu, mereka juga belajar menggunakan bahasa positif agar karakter anak lebih baik. "Itu penting membentuk fondasi
dalam masa golden age. Selain bahasa Indonesia juga dikenalkan bahasa Inggris," katanya.
Metode pembelajaran yang diterapkan diharapkan mampu menjembatani pendidikan anak dari sekolah dengan pendidikan
oleh orang tua di rumah. Selain itu, seminggu dua kali juga diadakan belajar kontekstual dengan mengunjungi tempattempat yang punya nilai pengetahuan serta sejarah, seperti museum, tempat pembuatan baju muslim serta perpustakaan.
Untuk fasilitas itu, Rumah Cerdas mematok tarif uang pangkal untuk penitipan bayi dan anak usia 3 bulan hingga 6 tahun
sebesar Rp 1 juta dan biaya bulanan sebesar Rp 550.000. Lama penitipan di sini, mulai pukul 07.00 WIB sampai 16.00
WIB. Nah, kalau ada orang tua telat menjemput, dikenakan biaya over time sebesar Rp 5.000 per jam untuk member dan
Rp 7.000 untuk non-member.
Sedangkan kalau si buah hati selain dititipkan juga disekolahkan, ada tambahan biaya. Uang pangkal untuk baby school
usia 3 bulan sampai 2 tahun sebesar Rp 3 juta dan biaya bulanan sebesar Rp 300.000. Adapun untuk anak usia antara 4
tahun sampai 6 tahun, dipungut uang pangkal sebesar Rp 5 juta dan iuran per bulan Rp 300.000 reguler dan Rp 585.000
untuk program full day school.
Saat ini, Rumah Cerdas menampung 17 anak batita, 20 anak program baby school dan 42 anak usia playgroup dan TK.
Alhasil, dalam sebulan, omzet Rumah Cerdas menembus Rp 26 juta.
Adapun Khalifah Daycare saat ini telah tersebar di 60 lokasi di Indonesia. Berpusat di Batam, Kepulauan Riau, Khalifah
Daycare selain memberikan pendidikan Islami juga menanamkan jiwa kewirausahaan dengan pengenalan kegiatan usaha
berupa belajar luar ruang, seperti pembuatan tempe dan tahu.
Tak hanya itu, kebiasaan sopan santun, pola hidup sehat juga diterapkan. "Kami mengenalkan salat, baca iqra, azan serta
menghafal Al-Quran," kata Lilis Lesmanawati terwaralaba Khalifah Daycare di Bintaro, Tangerang Selatan sejak Juni
2011.
Tarif penitipan di Khalifaf sebesar Rp 1 juta per bulan dan titip harian sebesar Rp 95.000 untuk usia 1 tahun sampai 8
tahun. Adapun untuk program taman bermain usia 2 tahun sampai 4 tahun, dikenakan uang pangkal Rp 4 juta dan iuran Rp
300.000 per bulan.
Usia taman kanak-kanak antara 4 tahun sampai 5 tahun, dikenakan uang pangkal sebesar Rp 4,5 juta dan uang iuran Rp
400.000 per bulan. Dari usaha ini Lilis sanggup meraup omzet 10 juta per bulan.
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/1316588982/77955/Alhamdulillah-usaha-penitipan-anak-membawa-berkah-

Pertanyaan:
Mr Edu
Saya bekerja di Deplu dan kebetulan tempat tinggal saya berada dekat kantor (sekitar daerah Jalan Hang Lekir). Rumah
itu warisan orangtua dan luas tanahnya 800 m2, luas bangunan 400 m2 bertingkat dua dengan 6 kamar tidur. Saya dan

kakak, dua bersaudara, tinggal mengurus rumah itu. Kakak yang mantan guru TK sekarang tidak bekerja agar bisa
konsentrasi mengurus anak kembarnya yang sekarang berusia satu tahun.
Kakak mengusulkan membuka jasa penitipan anak, sebab banyak tetangga yang ibunya juga bekerja. Saya juga melihat
banyak teman kantor yang mengalami dilema wanita bekerja harus meninggalkan balita mereka. Banyak teman kantor
yang menyambut baik ide ini, juga dukungan kakak yang bersedia menjadi tenaga ahlinya. Cuma saya belum tahu banyak
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan jasa ini. Apa saja persiapannya, kemudian promosinya, lalu bagaimana
menetapkan harga dan berapa modal yang dibutuhkan. Mohon sarannya?
Ajeng Soemadibrata
Jawab:
Halo Mbak Ajeng,
Harus meninggalkan anak untuk pergi bekerja memang menjadi dilema wanita bekerja dimana pun. Kita sering merasa
bersalah manakala si kecil yang masih balita harus diasuh oleh orang lain. Bagi yang masih tinggal dengan orangtua
mungkin lebih berkurang rasa was-wasnya. Namun kita makin tak tega mengingat usia orangtua yang sudah sepuh
mungkin akan sangat kerepotan harus mengasuh balita yang sedang rewel-rewelnya.
Jadilah jasa pengasuhan anak begitu dibutuhkan saat ini, terutama di kota-kota besar, dimana para wanita umumnya juga
bekerja. Salah satunya adalah jasa penitipan anak, yaitu tempat yang menawarkan jasa pengasuhan anak. Pengasuhan di
sini lebih diarahkan untuk pendidikan tumbuh kembang anak. Jadi manfaatnya bukan sekedar dapat menitipkan anak saja,
tetapi juga memberikan kontribusi dalam pertumbuhan fisik dan perkembangan intelegensia anak.
Karena itu biasanya kita jumpai tempat penitipan anak lengkap dengan kurikulum pendidikannya. Untuk memenuhi
tuntutan inilah, maka paling tidak persiapan dalam membuka usaha jasa penitipan anak adalah sebagai berikut :
- Untuk tempatnya, rencananya akan menggunakan rumah Anda dengan tujuan mengambil pangsa pasar di sekitar rumah
dan lingkungan kantor Deplu. Anda bisa mengubah salah satu atau beberapa ruang di rumah Anda jadi taman bermain
anak.
- Pengetahuan dasar tentang mengasuh anak mutlak dibutuhkan. Dalam hal ini Anda membutuhkan tenaga ahli seperti
kakak Anda yang mantan guru TK cukup bisa diandalkan. Namun Anda tetap membutuhkan beberapa asisten lagi sebagai
tenaga pengasuh anak. Anda bisa mempekerjakan baby sitter untuk ini. Jika perlu, sewa juga ahli atau psikolog anak-anak.
Untuk baby sitter, di awal bisa mempekerjakan satu atau dua orang dulu. Sedangkan ahli anaknya bisa satu saja dulu.
Jumlah karyawan dan tenaga ahli bisa ditambah seiring dengan kenaikan jumlah pelanggan saja.
- Sarana operasional. Maksudnya alat-alat yang akan menunjang atau yang akan digunakan dalam operasional usaha.
Terdiri antara lain:
a. Alat bermain anak yang bisa disesuaikan dengan usia anak;
b. Makanan kebutuhan anak juga susu;
c. Perangkat perlengkapan bayi dan balita;
d. Peralatan administrasi seperti alat tulis kantor dan komputer
- Persiapan keuangan, terbagi dua yaitu investasi awal dan biaya operasional. Investasi awal atau modal awal di keluarkan
sekaligus didepan untuk membuka usahanya, contohnya tempat dan peralatan permainan. Karena sudah mempunyai
tempat sendiri Anda tidak perlu menyewa tempat lagi, tetapi renovasi, interior dan dekorasi mungkin diperlukan.
Selanjutnya untuk mendatangkan berbagai peralatan permainan juga dibutuhkan biaya. Besarnya relatife bisa kecil atau
besar tergantung jenis permainan yang disediakan. Sedangkan biaya operasional adalah biaya yang rutin dikeluarkan tiap
bulan, contoh makanan dan perlengkapan bayi serta gaji karyawan. Makanan dan perlengkapan bayi disedikan secukupnya
saja. Sedangkan gaji baby sitter bisa diterapkan gaji minimalis misalnya Rp 500 ribu, kemudian bisa bertambah
tergantung dengan jumlah anak yang diasuh.
Untuk tenaga ahli tentunya membutuhkan biaya tinggi karena itu disarankan untuk menawarkan skema bagi hasil dengan
pola 30%:70%. Dimana tenaga ahli mendapat bagian lebih besar karena keahliannya, dan usaha Anda berhak atas bagian
yang lebih kecil karena memberikan tempat praktek dan pengurusan administrasi.
Untuk tariff jasa disarankan berdasarkan harian, paket mingguan atau paket 3 bulan dan seterusnya. Anda bisa mulai
dengan harga kira-kira Rp 50 ribu per hari . Sedangkan tarif untuk paket besarnya proporsional namun sudah termasuk
konsultasi dengan tenaga ahli. Misalnya paket seminggu Rp 300 ribu dan mendapat konsultasi di akhir pekan. Anda bisa

menetapkan tarif lebih mahal jika fasilitas dan pelayanan yang disediakan lebih lengkap.
Adapun untuk tahap awal promosi dari mulut ke mulut akan sangat membantu, sebab jasa ini tingkat keberhasilannya
sangat dipengaruhi oleh rasa kepercayaan. Mulailah dulu dari anak-anak di sekitar lingkungan rumah Anda. Selain lebih
mudah mendapat kepercayaan karena sudah saling kenal, Anda dan kakak pun lebih mudah mengontrol kondisi yang
terbaik yang diinginkan anak seperti layaknya di rumah sendiri. Selanjutnya Anda bisa mulai menawarkan kepada temanteman kantor. Jangan lupa manfaatkan relasi atau rekan yang pernah menggunakan jasa Anda untuk merekomendasikan
usaha ini di lingkungan mereka.
Sukses ya
VIVAnews http://bisnis.vivanews.com/news/read/26683-bisnis_tempat_penitipan_anak

Sukses Berbisnis Tempat Penitipan Anak


Menjadi sebuah dilema bagi orangtua manapun, harus meninggalkan anak untuk pergi bekerja. Bagi orangtua terutama
kaum ibu, sering merasa bersalah manakala si kecil yang masih balita harus diasuh oleh orang lain. Tempat penitipan anak
menjadi solusi bagi orangtua, khususnya para ibu untuk mengurus buah hati mereka saat pekerjaan yang tak bisa mereka
tinggalkan. Di sinilah peluang bisnis kita. Yang kita perlukan hanya tempat dan baby sitter yang bisa kita cari di agenagen baby sitter. Jika diperlukan, sewa juga ahli atau psikolog anak. Kita harus jeli memilih para pengasuh yang jujur dan
bisa dipercaya untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk memulai bisnis jasa ini, modal utama kita adalah
tempat, kira-kira 95 meter. Lebih besar lebih baik. Tempat itu sebagian besar kita gunakan untuk tempat tidur anak dan
arena bermain. kita juga harus menyiapkan minimal dua orang baby sitter untuk merawat dan menjaga anak-anak tersebut.
semakin banyak baby sitter maka semakin baik.
Pengguna jasa kita adalah sebagian besar orangtua yang sibuk atau kurang mempunyai waktu pada jam-jam tertentu untuk
mengasuh anak mereka. Tumbuhkan kepercayaan kepada calon pengguna jasa kita. Karena itu merupakan sebagian
hambatan yang akan kita hadapi dalam bisnis jasa ini. Berikan sarana dan pelayanan yang berbeda dari tempat penitipan
anak yang lain, misalnya tempat yang bersih, arena bermain yang luas, mainan-mainan yang edukatif, makanan yang
bergizi, serta pengasuh yang penuh kasih sayang dan perhatian terhadap anak-anak. Jadi bukan hanya sekedar tempat, tapi
juga sebagai pengasuh yang mengarah pada pendidikan tumbuh kembang anak. Jadi manfaatnya bukan sekedar
menitipkan anak saja, tetapi juga memberikan kontribusi dalam pertumbuhan fisik dan perkembangan intelegensia anak.
Kita juga harus dapat memanfaatkan relasi untuk promosi bisnis jasa kita ini, teman-teman karyawan, kenalan-kenalan,
keluarga, bahkan tetangga untuk menginformasikan usaha ini dari mulut ke mulut. Akan semakin baik lagi bila kita berani
masuk ke kantor-kantor dan menawarkan kerjasama dengan perusahaan tersebut, yang tentu saja ada diskon khusus bagi
mereka. Jadi jangan ragu untuk meraih sukses dengan berbisnis jasa penitipan anak.

Tempat Penitipan Anak


Kebutuhan Dasar
Pengetahuan dasar tentang mengasuh anak.
Alat bermain anak yang dapat disesuaikan dengan usia anak. Pengadaan untuk berbagai alat bermain ini
membutuhkan biaya yang relatif, tergantung dengan alat yang disediakan. Sebagai awal, Anda bisa menyediakan
Rp. 3 jutaan. Perhitungkan juga biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan makanan anak atau biaya susu anak.
Sewa baby sitter atau pengasuh anak. Jika perlu, sewa juga ahli atau psikolog anak-anak. Untuk keperluan ini
memang dibutuhkan biaya ekstra tinggi. Untuk baby sitter bisa dengan gaji Rp. 500 ribu, sedangkan untuk ahli
anak biaya yang dikeluarkan tentu lebih tinggi. Sangat disarankan, untuk meminimalisir biaya, Anda dapat
bekerja sama dengan ahli anak dengan sistem bagi hasil. Demikian juga dengan baby sitter, Anda dapat
menetapkan gaji minimalis yang bisa bertambah seiring dengan bertambahnya anak yang diasuh.
Untuk tempat, Anda bisa mengubah salah satu ruang di rumah Anda menjadi taman bermain anak. Atau, jika
rumah Anda tidak memiliki ruang ekstra, Anda dapat menyewa tempat yang disulap menjadi kantor sekaligus

tempat bermain anak. Biaya sewa tempat atau rumah relatif, tergantung daerah Anda masing-masing, bisa mulai
dari sekitar Rp. 250 ribu per bulan hingga jutaan rupiah per bulannya.
Untuk karyawan, di awal bisa menggunakan baby sitter satu atau dua orang dulu sesuai kebutuhan. Sedang ahli
anaknya cukup satu dulu.
Persiapan
Untuk membuka tempat penitipan anak, mulailah dulu dari anak-anak di sekitar lingkungan yang Anda kenal. Selain lebih
mudah mendapat kepercayaan karena sudah saling kenal, Anda pun lebih mudah mengontrol kondisi yang terbaik yang
diinginkan anak seperti layaknya di rumah sendiri. Untuk tahap berikutnya, Anda bisa merambah ke anak-anak dari relasi
Anda di kantor atau relasi lain yang membutuhkan jasa ini karena kesibukan mereka di kantor.
Jasa seperti ini tingkat keberhasilannya dipengaruhi oleh promosi dari mulut ke mulut karena bisnis ini biasanya
dilandaskan rasa kepercayaan. Oleh karena itu, manfaatkan relasi atau rekan yang pernah menggunakan jasa Anda untuk
merekomendasikan usaha ini di lingkungan mereka. Selain itu, untuk sarana promosi, Anda bisa memberikan tawaran
antar jemput dan antar anak ke rumah.
Proyeksi Pendapatan
Untuk usaha ini, Anda bisa mulai dengan harga kira-kira Rp. 250 ribu per bulan. Bisa kurang atau lebih dari itu tergantung
dari pelayanan dan kelengkapan penitipan anak yang Anda buka.
Jika Anda menggunakan jasa ahli psikologi anak atau ahli gizi anak, Anda bisa menjadikan hal itu sebagai nilai lebih yang
bisa menaikkan tarif penitipan anak yang Anda miliki. Melalui konsultasi yang diberikan pada ibu atau keluarga si anak,
Anda bersama rekan Anda dapat menawarkan harga khusus untuk itu. Jika tidak, Anda pun bisa menawarkan jasa tersebut
dalam satu paket dengan biaya khusus pula. Misalnya, tarif mingguan Rp. 150 ribu plus konsultasi di akhir pekan.

Rini Tjitrasari Pilih Bisnis Penitipan Anak


Entrepreneurs Tue, 09 Sep 2003 10:13:00 WIB
Mendidik buah hati memang bukan suatu pekerjaan rumah yang mudah. Apalagi pengaruh kesibukan karier, tidak
memungkinkan untuk sepenuhnya memperhatikan anak-anak. Bahkan terkadang banyak diantara mereka yang
menggunakan jasa baby sitter dalam membantu mengurus anak.
Seperti halnya, yang dirasakan oleh Rini Tjitrasari seorang wanita pengusaha di bidang playgroup dan child care.
Berawal dari keinginan kuatnya, untuk menularkan ilmu yang telah dicapai kepada orangtua lain. Maka ia
memberanikan diri membuka usaha ini.
Bermodalkan awal Rp 250 juta, Rini membuka bisnis di bidang penitipan serta pendidikan anak-anak balita. Saat itu, ia
menjadi pengusaha ketiga yang membuka child care dan playgroup di kawasan Lippo Supermall Karawaci.
Dalam menginformasikan jasa pelayanannya itu, Rini bersemangat keras dengan didukung oleh keuletannya untuk terus
melakukan berbagai macam promosi, seperti lewat majalah, pameran, buku direktori Yellow Pages, serta dari mulut ke
mulut.
Di bawah bendera Sun Flower Child Care and Playgroup, dalam waktu satu bulan pertama sekolahnya ini mampu
memperoleh murid sampai dengan 60 orang. "Saya memang tidak menyangka, bisa dapat hasil yang begitu cepat," tutur
perempuan kelahiran 9 Mei 1970.
Dalam melakukan promosi, ia memiliki trik khusus. Promo tidak dibatasi dengan waktu, tetapi pembatasannya
dilakukan berdasarkan jumlah murid yang mendaftar. Seperti misalnya memberikan potongan khusus sebesar 50%
sampai dengan pendaftaran yang ke-200."
Ia menjelaskan cara ini dinilainya lebih efektif menjaring murid. "Karena mereka tidak dikejar-kejar waktu, jadi
konsumen juga akan lebih tertarik," tuturnya.
Ketika memulai usaha ini, sekolah tersebut menempati ruangan sebesar 100 m2. Disertai berbagai fasilitas yang
mendukung seperti ruang kelas, ruang bermain, tempat tidur, kamar mandi, serta dapur. Suasana memang dibuat
senyaman mungkin, bagaikan tinggal didalam rumah.

Penataan interiornya, memang sengaja dipilihkan dengan memberikan warna-warna yang eye-catching. Sehingga anakanak tidak jenuh dengan suasana monoton saja.
Guna menjamin kenyamanan, lantai dilapisi dengan double carpet agar lebih empuk dan aman bagi anak-anak.
Sedangkan untuk kerentanan dari alergi debu bagi mereka, dia juga menyediakan alat khusus yang mampu mengikat
debu secara maksimal. Pelayanan dalam penyediaan fasilitas serta pendidikan yang bermutu tinggi bagi anak-anak,
menjadi perhatian utama bagi dirinya.
Dibantu oleh empat orang tenaga pengajar. Dengan pembagian kelas hanya sebanyak tiga kelas. Rini mampu menangani
seluruh murid. Ketika itu, kelas terbagi dalam kelas baby, walking two to two, two to four.
Namun atas dasar pertimbangan, bahwa pertumbuhan bayi berusia dua tahun sangat berbeda dengan usia empat tahun.
Maka, ia memisahkannya menjadi empat kelas yaitu baby, walking two to two, two to three, three to four.
Untuk dapat menangani seluruh murid yang ada, maka saat ini total guru menjadi 10 orang dengan pembagian, setiap
tiga orang pengajar mengawasi maksimal sepuluh anak.
Bahasa pengantar
Keunikan dari usahanya ini adalah dari penggunaan bahasa pengantarnya. Anak-anak akan dipandu serta diajarkan
menggunakan bahasa Inggris dalam melakukan aktivitas secara keseluruhan di dalam kelas.
Untuk menghindari kejenuhan tehnik pengajaran dengan sistem konvensional. Maka cara pembelajaran yang dipilih
adalah 90 persen bermain sambil belajar, dan selebihnya melakukan latihan.
"Jadi guru berinteraksi tidak dengan menerangkan seperti layaknya, tapi menjelaskan sambil bernyanyi dan bermain
untuk melatih otot maupun otak mereka." tambahnya.
Menurut dia, dengan cara pembelajaran yang dipilih ini diharapkan mampu mencakup kesembilan intellegensia dari
masing-masing anak. Antara lain matematika, alfabet, inter dan intra personal, oral, spasial, serta visual.
Selain itu guna mendukung kurikulum yang ada serta mengasah otak anak dalam bidang teknologi, disediakan juga
beberapa perangkat komputer anak.
Pihaknya, berusaha memberikan pendidikan dalam bentuk tersendiri. "Lain dari yang pernah ditawarkan," ujar wanita
lulusan Universitas Petra jurusan sastra Inggris.
Berbeda dengan tempat penitipan anak pada umumnya, di Sunflower mereka juga akan diajak belajar di dalam kelas.
Berinteraksi bersama guru serta anak lainnya dan melakukan segala aktifitas yang berhubungan dengan pendidikan.
Mengingat jumlah murid yang terus berkembang dari tahun ke tahun, sekarang ini ruangan sekolah menjadi dua kali
lipat lebih besar dari sebelumnya. Memang diakuinya, penggunaan lahan di dalam pusat perbelanjaan kurang maksimal.
Tapi ia menyiasatinya dengan mendekor, serta menyediakan perlengkapan bermain yang hampir sama dengan di
outdoor.
Tapi, menurut dia, berlokasi di dalam sebuah mal banyak juga manfaatnya. Anak-anak dapat belajar langsung
berinteraksi dengan benda-benda yang ada di sekitarnya. Seperti melalui supermarket mereka dapat mengenal langsung
buah-buahan ataupun benda lainnya.
Bisnis yang telah dirintis sejak dua tahun lalu ini merupakan realisasi terhadap kepeduliannya terhadap anak-anak.
"Karena saya pernah juga merasakan, bagaimana anak saya tidak dapat berbicara sampai dengan umur dua tahun,"
ujarnya kepada Bisnis.
Saat itu, kekhawatiran Rini mulai menjadi-menjadi, pasalnya anak perempuan semata wayangnya diperkirakan
menderita autisme. Berbagai usaha telah ditempuh antara lain dengan berkonsultasi ke beberapa dokter maupun
psikiater, namun tidak juga membuahkan hasil yang maksimal.
Ketakutan selalu membayang-bayangi benak ibu dari Levani Vivian Nurtanto. "Kalau khawatir terus tentu saja tidak
akan berhasil," ucapnya. Maka timbulah dorongan yang sangat kuat dari dalam dirinya, ia memutuskan keluar dari
pekerjaan dan memberikan perhatian penuh terhadap anaknya.

Pengorbanannya memang membuahkan hasil maksimal. Setelah anaknya tidak lagi dibawah asuhan baby sitter,
melainkan diurusnya sendiri maka kurang lebih satu tahun sang anak bisa berbicara, bahkan sekarang ia cerewet sekali,
sambungnya.
Memang ia mengakui peran serta seorang ibu dalam mendidik anak sangat besar. Untuk itu, ia tidak segan-segan untuk
meninggalkan pekerjaan demi buah hatinya. Dan memulai dengan bisnis baru yang cukup menjanjikan. (m2)
sumber gb : www.carenetri.org/ bbcampaign.html
www.cfmeu-forestdivision.com.au/ breastfeeding_at_work.html

Menjaga untung dari usaha penitipan anak


Share
dibaca sebanyak 1979 kali

0 Komentar
Sudah lazim, di kota-kota besar semacam Jakarta, suami dan istri, dua-duanya bekerja. Sebagian dari para orang tua
mempercayakan buah hatinya yang masih balita kepada pengasuh alias baby sitter di rumah. Nah, bagi yang tidak punya
pembantu, jelas ini masalah besar.
Peluang tersebut yang kemudian ditangkap oleh beberapa orang yang kemudian membuka jasa penitipan anak. Tidak
hanya di sekitar perumahan, tapi juga muncul di mal atau pusat perbelanjaan yang dekat dengan kantor orang tua si anak.
My Daycare, misalnya, yang buka menyatu dengan arena bermain My Playmall di Mall Of Indonesia, Kelapa Gading.
Mereka menerima penitipan anak mulai usia enam bulan hingga lima tahun.
My Daycare yang baru buka tahun lalu mengklaim, mereka menawarkan lingkungan yang aman bagi balita dan program
yang mendukung perkembangan anak. Salah satunya, belajar aktif yang membangun kepercayaan dan kemandirian si
anak.
Dofia A. Soewardjan, License Manager My Daycare, mengatakan, untuk bisa menitipkan anak di My Daycare, orang tua
harus membayar biaya pendaftaran sebesar
Rp 2 juta dan biaya bulanan Rp 1,5 juta. Biaya bulanan itu hanya untuk penitipan satu shift, mulai pukul 09.00 hingga
13.00. Untuk shift berikutnya, tetap dikenai biaya yang sama sebesar Rp 1,5 juta.
"Kelebihan My Daycare adalah penerapan kurikulum play-based dan program child development. Selain itu, di sini
tersedia psikolog, fisioterapis, dokter anak, dan dokter gigi," ungkap Dofia.
Saat ini, My Daycare baru memiliki satu gerai di Mall of Indonesia, Jakarta Utara. Rencananya PT Golden Anugerah
Kencana, pengelola My Daycare akan membuka satu tempat lagi di Senayan City, Jakarta Selatan. "Sejauh ini, kami belum
ada outlet milik mitra," kata Dofia.
Baru tahun ini
Untuk mempercepat pertumbuhan bisnisnya, mulai tahun ini, Golden Anugerah menawarkan waralaba My Daycare. Dofia
mengatakan, untuk jadi mitra, calon investor harus menyiapkan investasi awal paling tidak Rp 560 juta-Rp 600 juta. Dana
itu untuk renovasi tempat penitipan anak, sewa tempat, peralatan, plang nama My Daycare, biaya operasional awal, serta
izin usaha. "Kami memungut franchise fee Rp 50 juta," ujarnya.
Selain franchise fee, juga ada royalty fee sebesar 5% dari omzet per bulan. Kontrak antara mitra dengan My Daycare
berlaku selama jangka waktu enam tahun.
Nantinya, My Daycare juga akan menyediakan panduan perekrutan tenaga kerja. Namun, mitra harus menyiapkan tenaga
kerja dengan minimal pendidikan SMA. "Syarat nomor satu adalah, suka dengan anak-anak," kata Dofia.
Dengan investasi sebesar itu, Golden Anugerah menargetkan balik modal baru dalam waktu sekitar tiga tahun. Omzet per
bulan rata-rata sebesar Rp 45 juta.

Tak hanya di pusat perbelanjaan, gerai My Daycare juga bisa didirikan di lokasi strategis lain, seperti di dekat perumahan.
Luas minimal tempat penitipan anak sekitar 350 m2.

PT Golden Anugerah Kencana


Senayan City Lt. 4,
Jl Asia Afrika, Jakarta
Telp. 021-72781501

Reguk Untung dari Bisnis Penitipan Anak


Berita Bisnis | redaktur I | July 25, 2011 at 1:00 pm
Seringnya mendengar curhat teman-teman yang mengeluh soal kesulitan mengasuh anak pada saat jam kantor, melahirkan
ide bisnis bagi kedua wanita ini. Herni Prabawa dan Rina Ekayanti pun sepakat membentuk usaha Jasa Penitipan
Anak. Kebetulan, mereka berdua telah memiliki sekolah yaitu TK & PlayGroup Primagama Cabang Gunung Pasir,
Balikpapan, Kalimantan Timur, maka jadilah Primananda Home Day Care, sebagai layanan tambahan dari TK &
PlayGroup Primagama. Primananda juga menerima penitipan anak untuk umum.
Jam belajar sekolah di tingkat dasar yang hanya berkisar 2 jam, seringkali menyulitkan bagi orangtua yang harus
menjemput dan mengasuh anaknya setelah jam sekolah usai, dikarenakan mereka masih terikat jam kerja. Karena itulah
kami hadir, kata Herni Prabawa, pemilik Primananda.
Kehadiran Primananda Home Day Care memang bisa menjadi solusi bagi orang tua yang sibuk bekerja. Pasalnya,
Primananda mempunyai layanan Full Home Day Care yaitu konsep penitipan komplit dengan pengajaran yaitu Pelatihan
IQRO (untuk yang muslim), Calistung- Membaca, Menulis, Berhitung (Quantum) serta English for Kids.
Dengan layanan full ini, orangtua dapat melanjutkan pekerjaannya dengan tenang karena tidak disibukkan lagi dengan
urusan menjemput dan mengasuhnya, tambah Rina Ekayanti. Pangsa pasar bisnis ini memang membidik ibu-ibu pekerja
yang sangat kesulitan dalam hal pengasuhan anak.
Lokasi Primananda Home Day Care yang terletak di pusat kota dekat dengan sarana pendidikan lainnya dan pusat
perkantoran sangat memudahkan bagi para orangtua dalam menjangkau tempat kami. Ini memudahkan bagi orangtua
dalam antarjemput ataupun memantau anak yang dalam pengasuhan. Kami juga menyediakan layanan antarjemput, kata
Rina.
Menurut Rina, bisnis ini juga bisa dilakukan di rumah. Namun konsep dipakai harus tertata rapi baik dari pelayanan dan
segi manajemen sepeti halnya Primananda. Mulai dari sarana bermain dan belajar yang lengkap, tenaga pengajar dan
pengasuh yang sabar dan penyayang serta terlatih. Lalu ada fasilitas makan pagi, siang dan snack time semua merupakan
menu sehat yang terjadwal. Anak-anak yang dititipkan pun sudah di-cover dengan asuransi.
Soal pemasaran, bisa dilakukan melalui brosur yang disebar ke pusat pusat perkantoran,perbelanjaan maupun ke pusat
pendidikan. Bagi yang tertarik untuk terjun ke bisnis penitipan anak sesuai dengan konsep Primananda, kami siap
memebantu, kata Herni.
Sebagai gambaran investasi awal sekitar Rp 25 juta. Dalam perhitungannya, keuntungan dari merawat si buyung ini dalam
sebulan bisa mencapai sekitar Rp 5 juta. Kalkulasi tersebut berlaku untuk 10 anak asuh.

Tempat Penitipan Anak Dan Karir


Posted on Januari 9, 2008 by Tabloid Jubi
Jubi Kehadiran anak bagi pasangan suami istri dalam suatu keluarga merupakan suatu karunia yang tak ternilai harganya.
Terkadang dalam satu pasangan rumah tangga yang belum mendapatkan keturunan merasah resah akan kehadiran buah
hati mereka. Bahkan sering juga kita jumpai adanya pasangan suami istri yang berusaha mendapatkan anak dengan jalan
mengadopsi atau mengasuh anak orang lain berdasarkan persetujuan mereka.
Bagi pasangan suami istri yang kedua-duanya meniti karier, pembagian waktu untuk mengurusi keluarga tentu merupakan

suatu kendala yang cukup rumit. Untuk membina dan membesarkan seorang anak sejak balita peran orang tua, terutama
sang ibu sangat besar. Perkembangan balita ini tentu akan selalu mengarah pada orang tuanya. Apa yang dilakukan orang
tua akan bisa menjadi contoh bagi pertumbuhan prilaku sang anak. Terlebih dari itu, seorang ibu akan selalu membina dan
mengayomi anaknya hingga bertumbuh menjadi anak cerdas dan dapat diandalkan masa mendatang.
Lantas, bagaimana dengan pasangan suami istri yang kedua-duanya bekerja? Walaupun sangat dimungkinkan untuk
seorang ibu atau seorang bapak membawa anaknya ke tempat kerja, namun tentunya hal tersebut akan menjadi masalah,
bukan saja bagi suami istri tersebut tapi juga lingkungan kerja suami istri tersebut. Apalagi jika anak-anaknya masih
berusia dibawah lima tahun yang membutuhkan perhatian khusus. Memang biasanya suami istri yang bekerja memiliki
pengasuh atau baby sitter untuk anak-anak mereka yang ditinggalkan saat bekerja. Namun saat ini berkembang salah satu
jasa yang melayani penitipan anak yang tidak hanya berfungsi sebagai pengasuh balita tapi juga mendidik balita untuk
mandiri. Jasa penitipan anak yang dikenal dengan Tempat Penitipan Anak (TPA) ini menjadi suatu alternatif bagi kalangan
ibu-ibu yang sedang meniti karir.
Jeni Barkis salah seorang pengelola TPA yang ada di Jalan Trikora No 9 kompleks perumahan dosen, saat ditemui Jubi
baru-baru ini mengungkapkan kalau animo masyarakat, terutama suami istri yang keduanya meniti karier saat ini semakin
meningkat. Meningkatnya animo masyarakat inilah yang membuat Jeni memutuskan untuk mendirikan TPA.
Ibu yang akrab dengan anak-anak ini mulai membuka jasa penitipan sejak dua tahun lalu. Sebelumnya ia juga perrnah
bekerja sebagai pengasuh anak-anak pada pada penitipan yang dikelola oleh Dharma Wanita Universitas Cendrawasih.
Namun TPA yang dikelola oleh ibu-ibu Dharma Wanita ini kekurangan tenaga penagsuh sehingga akhirnya TPA tersebut
terpaksa ditutup.
Dengan bermodalkan pengalaman tersebut dan beberapa pelatihan yang sempat ia ikuti selama dirinya masih berstatus
sebagai pengasuh seperti pelatihan Perkembangan Psikologi anak, menu empat sehat lima sempurna dan sistim pendidikan
luar sekolah (PLS) ia mulai merintis usaha TPA sendiri dan dibantu oleh anak-anaknya.
Setelah penitipan yang dikelola Dharma Wanita ini berhenti cukup banyak para orang tua yang menelpon saya untuk
menjaga anaknya. jelasnya sambil menggendong seorang anak.
Saat itu dirinya merasa berat untuk menerima tawaran tersebut me
ngingat untuk menjaga seorang anak saja cukup berat. Apalagi harus membuka sebuah TPA tentu membutuhkan tenaga
yang ekstra. Namun karena ibu-ibu yang pernah menitipkan anaknya terus mendesak, akhirnya tawaran tersebut
diterimanya juga.
Dalam ruangan dengan ukuran sekitar 5 kali 5 meter yang cukup sederhana dimana hanya terdapat dua buah ranjang anak
serta tikar-tikar, ibu Jeni mulai merintis usahanya. Ruangan ini juga sekaligus sebagai ruang tamu bagi orang tua yang
hendak menitipkan anaknya.
Walaupun kondisi ruangan ini cukup kecil dan sederhana namun ibu-ibu yang menitipkan anaknya silih berganti datang
sejak usaha ini dibuka dua tahun lalu.
Sejak di buka mulai tahun 2006 hingga saat ini penitipan ini telah mengasuh cukup banyak anak. Sudah banyak yang
telah keluar karena mulai masuk usia sekolah. Sekarang kami sedang mengasuh 14 anak yang berasal dari sekitar
kompleks ini ujar ibu Jeni sambil mengendong seorang anak yang baruh saja dititipkan orang tuanya.
Sebagian besar ibu-ibu yang menitipkan anak-anaknya di TPA tersebut berstatus PNS. Mereka pada umumnya sudah
mengenal ibu Jeni sehingga tidak ragu untuk menitipkan anak-anak mereka.
Penitipan ini sangat membantu kami agar bisa bekerja dengan baik di kantor. Selain itu pengalaman ibu Jeni dalam
mengasuh dan mendidik anak sudah tidak ragukan lagi. Anak-anak yang didiknya cukup disiplin dan penurut. ujar ibu
Sustiani salah satu dari orang tua anak kepada Jubi.
Lanjutnya, dengan adanya penitipan semacam ini tugas sebagai pegawai dapat dilakukan tepat waktu. Penitipan ini juga
dimulai dari pagi hari hingga sore hari sehingga pada saat kita melakukan aktivitas dikantor kita tidak merasa terbeban
akan keadaan anak kita.
Selain itu perawatan-perawatan lainnya seperti memandikan anak maupun makanan sudah dilakukan di penitipan ini
sehingga setiap sore anak-anak hanya tinggal dijemput saja.
Penitipan yang dikelola ibu Jeni memang cukup banyak membantu warga dilokasi ini sekalipun cukup banyak kendala
yang masih mereka dapatkan serta kondisi dan peralatan yang masih sangat minim. permainan anak-anak yang masih
sangat minim
Permainan bagi anak-anak memang sangat penting, karena melalui permainan ini anak-anak akan mampu mencari
kesibukannya sendiri. Terutama bagi anak-anak yang masih berumur dibawah 4 tahun. Dengan adanya permainan ini juga
dapat mengarahkan perhatian dan banyak hal yang anak-anak dapatkan dari permainan tersebut. jelasnya.
Anak-anak yang dititip pada penitipan ini bukan hanya sekedar dijaga dan diasuh saja namun juga diisi dengan kegiatankegiatan berhitung dan mengenal abjad. Sebab menurut ibu Jeni, penitipan anak tentu mempunyai peranan penting dalam
penentuan karakter anak sehingga mereka harus mengetahui karakter dari masing-masing anak.
Usia-usia balita ini merupakan fase yang sangat penting dalam mendidik dan mengarahkan anak. Pada umur-umur seperti
ini mereka akan berusaha meniru apa yang orang lain lakukan, sehingga anak-anak ini butuh figure atau panutan yang baik
agar nantinya mempunyai karakter dan pembawaan yang dapat lebih terarah. jelasnya sambil mempersilahkan seorang
pelanggannya masuk.
Ibu Jeni sangat memahami berbagai macam karakter anak. Menurutnya, ia selalu mengarahkan anak-anaknya yang bekerja
dengannya untuk memberikan didikan kepada anak-anak yang dititipkan sesuai karakter masing-masing anak. Karena
karakter masing-masing anak berbeda, ada yang nakal, suka rewel, ada yang pendiam sehingga perawatnya harus
memahami karakter-karakter tersebut agar bia memberikan bentuk didikan yang pas bagi anak yang bersangkutan.

Hal ini merupakan suatu faktor penting yang harus diperhatikan dalam mendidik anak-anak karena mereka ini
dikumpulkan dalam suatu ruangan. Jangan sampai diantara anak itu sendiri yang saling memperlihatkan contoh yang
kurang baik pada teman-temannya. tegas ibu Jeni.
Khusus bagi anak-anak yang hampir memasuki usia sekolah, perlu diberikan pengenalan-pengenalan angka maupun huruf
agar saat memasuki usia sekolah tidak terlalu kaku atau merasa asing dengan lingkungan dimana anak tersebut bersekolah.
Penitipan ini cukup diminati para warga dan kita akan berusaha membenahi beberapa kekurangan yang masih ada
sekarang ini. ujar ibu Jeni.
Untuk meningkatkan pelayanan TPAnya, Ibu Jeni telah berencana membenahi status dari TPAnya. Sebab menurutnya,
meskipun saat ini sudah banyak yang menitipkan anak-anak mereka di TPAnya, TPAnya masih dikelola secara
kekeluargaan. Pengelolaannya benar-benar masih bersifat kekeluargaan sehingga belum terorganisir. Ia akan membentuk
TPAnya sebagai sebuah Yayasan agar lebih terorganisir dan lebih mendapat kepercayaan dari orang tua anak, terutama
dalam penjagaan dan merawat anak .
Ia juga memahami bahwa untuk mendirikan suatu yayasan memang membutuhkan dana lebih tetapi mereka akan berusaha
semaksimal mungkin dan bekerjasama dengan puihak-pihak lain sehingga penitipan ini mampu menampung lebih dari apa
yang dilakukan sekarang ini, dan sekarang ini kita berjalan sesuai dengan apa yang ada sekarang ini.
Menurut Ibu Jeni Dengan pengelolahan penitipan dalam bentuk yayasan banyak kemudahan yang akan didapatkan.
Misalnya saja masalah kesehatan, hal ini akan lebih terkontrol karna melalui yayasan kita mampu bekerjasama dengan
pihak Posyandu dalam hal imunisasi, dimana kerjasama tersebut juga akan semakin meringankan beban orang tua anak.
Selain itu keuntungan yang didapatkan adalah kesehatan anak-anak yang dititipkan dapat dikontrol secara teratur dan
berkelanjutan.
Untuk menjaga kelancaran penitipan yang dikelolanya ada beberapa persyaratan yang harus disepakati dengan masingmasing orang tua anak, misalnya biaya penitipan selama 1 bulan setiap anak dibebankan sebesar 150.000. Untuk masalah
konsumsi masing-masing orang tua anak sudah menyiapkannya dari rumah. Selain itu apabila ada anak yang mengalami
gangguan kesehatan menurutnya hal ini langsung segera dikonfirmasikan kepada pihak orang tua yang bersangkutan untuk
segera melakukan tindakan.
Jadi setiap mendaftarkan seorang anak, alamat yang jelas serta nomor kontak orang tua tidak ketinggalan. ujar Ibu Jeni
(Yunus Paelo)

Tempat Penitipan Anak telah Jadi Kebutuhan


Selasa, 29 Maret 2011
DARI luar, bangunan mungil dua lantai di belakang gedung utama kantor pusat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI
Jalan Gatot Subroto, Jakarta, itu tampak sunyi. Seperti tidak ada aktivitas apa pun di sana. Beberapa mainan anak tampak
teronggok rapi di halaman. Itulah Tempat Penitipan Anak (TPA) Tunas Bangsa yang dikembangkan Dharma Wanita
Persatuan BPK RI.
Ketika wartawati Koran Tokoh datang berkunjung siang itu, beberapa anak sedang bermain ditemani dua pengasuh,
sedangkan seorang anak usia dua tahun tampak sedikit rewel dan sedang berusaha ditenangkan pendampingnya. Dia
sedang tidak enak badan, ujar Aida Nurleli, kepala pelaksana harian TPA Tunas Bangsa sambil membalur tubuh bocah
itu dengan minyak kayu putih.
Beginilah suasana sehari-hari di TPA Tunas Bangsa yang tiap harinya menerima rata-rata 10-12 anak usia 6 bulan sampai
6 tahun. Mereka umumnya anak-anak karyawan/i kantor pusat BPK RI yang dititipkan di sana sementara orangtua
mereka bekerja. Namun, kadang ada juga satu-dua anak karyawan yang berasal dari luar kantor BPK. Tetapi, prioritas
tetap karyawan dalam, ucap Aida yang bekerja di TPA Tunas Bangsa sejak berdiri hampir tiga tahun lalu lalu.
Kehadiran TPA di kantor-kantor sepertinya sudah menjadi kebutuhan seiring makin meningkatnya jumlah wanita yang
bekerja di kantoran. Apalagi belakangan ini sering terjadi kasus yag terkait pengasuh anak (baby sitter) maupun pekerja
rumah tangga (PRT) yang tidak terampil, bahkan kasus penculikan anak oleh PRT. Kasus-kasus semacam itu membuat
resah orangtua yang meninggalkan anaknya yang masih balita di rumah, karena harus bekerja.
Saya dulu sempat punya baby sitter, namun sejak terjadi kasus penculikan, saya kerap was-was dan tidak tenang bekerja
di kantor. Apalagi baby sitter saya itu pernah membuat kesalahan, entah jajanan apa yang diberikan kepada anak saya
sampai akhirnya ketika saya pulang kantor mendapati anak saya muntah-muntah. Untung segera dibawa ke rumah sakit
dan mendapat pertolongan. Lalu saya pecat dia. Padahal saya mengambil baby sitter itu di tempat penyedia jasa pembantu
dan pengasuh anak, dengan biaya mahal. Saya menggaji dia pun cukup tinggi. Lalu untuk sementara anak ditangani
kemenakan, tetapi kan tidak bisa lama karena dia pun memiliki kesibukan, tutur Rustini, yang bekerja sebagai pegawai
negeri di Kantor Kementerian Hukum dan HAM.
Akhirnya dia memutuskan untuk menitipkan anaknya semata wayang yang baru berusia lima tahun di TPA terdekat
rumahnya. Saya dan suami bekerja. Jadi kami titip ke TPA dekat rumah, kebetulan di situ juga ada program PAUD-nya.
Sore pulang kantor, saya atau suami menjemputnya. Saya dan suami juga bisa lebih tenang bekerja, ungkap Rustini yang
bersuamikan seorang guru.

Di Ibu Kota bisnis TPA pun bermunculan. Mulai dari TPA kelas biasa-biasa yang biayanya meriah, sampai TPA sedang
dengan harga relatif terjangkau, sampai TPA mewah dengan tarif aduhai bahkan dengan menerapkan uang pendaftaran
hingga jutaan rupiah. Saya pernah beberapa kali menggunakan jasa TPA di sekitar Ambasador. Lumayan mahal, sehari
Rp 250 ribu. Itu terpaksa karena kemenakan saya yang biasa menjaga anak sedang pulang kampung, ucap Meike, yang
bekerja di sebuah kantor konsultan di Jalan Jenderal Sudirman.
Maduratna Suryo Ekawoto, Ketua TPA Tunas Bangsa, mengungkapkan, jumlah orangtua untuk menitipkan anak di TPA
makin meningkat, khususnya di lingkungan BPK tempat TPA Tunas Bangsa berada.
Sekarang kami kewalahan, karena tempat terbatas sementara begitu banyak anak karyawan yang ingin dititipkan. Untuk
lebih adil, akhirnya kami memakai sistem harian, bukan bulanan. Jadi siapa lebih dahulu mendaftar, dia yang mendapat
tempat, tutur Maduratna yang sehari-hari akrab disapa Bu Eko ini.
Program PAUD
TPA Tunas Bangsa mengenakan tarif Rp 60.000 per hari untuk karyawan dalam dan Rp 75.000 untuk karyawan luar. Di
sini tarifnya relatif murah karena mendapat subsidi dari bantuan sukarela pejabat eselon I dan II, ungkapnya.
TPA Tunas Bangsa mengacu pada TPA yang ada di Departemen Pendidikan Nasional yang juga menerapkan program
PAUD (pendidikan anak usia dini). Sebelum mendirikan TPA ini, kami melakukan observasi ke beberapa departemen
yang juga memiliki TPA. Departemen Sosial, departemen pertama yang memiliki TPA. Kami juga pergi ke Depdiknas
karena di sana diterapkan program PAUD. Lalu, kami juga pergi ke Bulog yang konon sejak puluhan tahun lalu memiliki
TPA. Kami memutuskan mencontoh TPA di Diknas karena ada program PAUD-nya, tutur Bu Eko.
Menurut Aida, anak-anak yang dititipkan bukan sekadar bermain dan tidur tetapi juga mendapat pendidikan. Agenda
aktivitas harian sudah disusun rapi, untuk pelajaran disesuaikan dengan tema. Tetapi, yang pasti tiap pagi, mereka akan
berolah raga ringan, lalu bermain sambil bernyanyi. Anak-anak mendapat makan tiga kali sehari dengan menu yang
disesuaikan dengan usia anak. Kami menyediakan makanan, tetapi susu dan pampers orangtua masing-masing yang
menyediakannya, tuturnya.
Undang Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menyebutkan, pekerja atau buruh perempuan yang anaknya
masih menyusui, harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya termasuk selama jam bekerja. Terkait
peraturan tersebut, pemilik perusahaan berkewajiban memenuhi hak menyusui karyawan perempuannya dengan
menyediakan tempat penitipan anak dan ruang pojok ASI.
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar mengungkapkan, sejauh ini kantor
pemerintah atau BUMN belum banyak yang memiliki TPA dan ruang pojok ASI. Sedangkan perusahaan swasta, khusus di
Jakarta, baru sekitar 50% yang memiliki. Karena itu, sosialisasi tentang hal ini memang harus dilakukan terus-menerus.
Memang, kata Linda, tidak ada sanksi terhadap pemilik perusahaan yang tidak menyediakan tempat penitipan anak dan
ruang pojok ASI karena tiap perusahaan memiliki kebijakan berbeda-beda. Namun, hendaknya menjadi pertimbangan,
karena jika pemilik perusahaan menyediakan tempat penitipan anak dan ruang pojok ASI, akan menguntungkan
perusahaan juga. Sebab, pekerja perempuan dapat bekerja dengan tenang dan tetap produktif tanpa melupakan kodratnya
sebagai ibu, ujarnya. dia
Assalamualaikum,
Saya dengan seorang teman membuka usaha tempat penitipan anak, playgroup dan taman kanak-kanak fullday di kota
saya. Targetnya adalah ibu-ibu bekerja yang memerlukan tempat pendidikan yang baik dan aman untuk anak-anak mereka
selama mereka bekerja. Mulai dibuka sejak tanggal 2 februari yang lalu. Pada saat launching, banyak yang datang dan
antusias dengan program yang kami tawarkan. Tetapi ketika pendaftaran telah dibuka, hanya 5 orang anak yang mau
masuk ke sekolah kami. Hingga hari ini sudah 2 minggu berjalan. Setiap hari biasanya lumayan banyak yang datang dan
bertanya, tapi setelah itu tidak balik lagi. Kami juga sudah melakukan promosi dengan menyebarkan brosur kemanakemana. Tapi hingga sekarang jumlah anak yang ingin masuk ke sekolah kami masih belum bertambah. Kemungkinan
besar karena faktor biaya yang dari info beberapa orang kami dengar terlalu mahal. Kalau dibandingkan biaya playgroup
yang sudah ada dimana waktu belajarnya hanya 3-4 jam per hari biaya sekolah kami memang lebih mahal. Tapi biaya yang
kami tawarkan sudah cukup murah dibanding sekolah sejenis di kota kami yg menggunakan sistem fullday. Kami juga
menyediakan makan siang dan snack 2 kali sehari dengan menu yang seimbang. Strategi apalagi yang sebaiknya kami
lakukan untuk memajukan usaha ini?
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
www.bisnis2121.com/internetmarketing/
Amanda
Jawaban

Waalaikumussalam Wr.Wb.
Saudari Amanda yang dirahmati Allah.
Sebelum kita membuat dan meluncurkan sebuah produk (sekolah termasuk produk jasa di bidang pendidikan0 ada
beberapa hal yang harus dipertahatikan: Siapa calon pembeli produk atau jasa kita, dimana mereka tinggal 9jauh atau dekat
dengan tempat usaha kita), berapa kemampuan mereka untuk membeli produk atau jasa yang akan kita jual. apa
kebiasaan2 serta tuntutan mereka, ingin dipandang sepeti apa usaha kita dll. Dalam bahasa marketingnya biasa disebut
dengan STP (Setgmentasi Targeting Positioning).
Target pertama dalam memasarkan produk setelah mempertimbangkan STP adalah memenuhi syarat AIDA (Awareness
Interest Desire Action) Pertama-tama kita harus membuat orang tertarik dulu dengan produk atau jasa yang kita jual. Kalau
tertarik saja tidak bagaimana mungkin orang mau membeli. Buat mereka tertarik dengan produk atau jasa yang kita jual.
Agar mereka tertarik produk atau jasa kita harus beda dengan yang sudah ada. Kalau sama saja orang tidak akan tertarik.
Dari mana kita tau mereka akan dan harus tertarik dengan jasa atau produk yang kita jual. Ada dua cara; Pertama lewat
orang lain yang pernah datang ke sekolah Anda dan merasakan sekolah ini BEDA dan bagus kemudian mereka
menceritakannya kepada orang yang mereka kenal. Kedua karena mereka baca selebaran, brosur, spanduk atau iklan yang
Anda buat kemudian mereka tertarik dan datang ke sekolah Anda.
Nah ketika mereka membaca ini, disinilah skript atau kata-kata yang tertulis harus menarik. Pembaca hanya punya waktu 3
detik saja untuk memuti\uskan apakan meneruskan membaca atau membuang brosur tersebut ke tempat sampah. Disinilah
pentingnya Head Lines atau judul pembuka serta isi pesan yang disampaikan harus memenuhi unsur USP.
U=Ultimate Advantage. Apa bedanya sekolah Anda dibandingkan dengan sekolah yang lain. Disini Anda harus
merumuskan untuk membuat sebanyak mungkin perbedaan atau nilai tambah kelolah Anda dibanding pesaing. Apakah
paling murah. Gratis tas, sepatu dan rekreasi 2x setahun, dst silahkan Anda rumuskan sendiri
S=Sensasional Over. Sensasi apa yang bisa Anda berikan sehingga orang mau menyekolahkan Anak mereka disana.
Masih ingat iklan telepho selular yang bilang Gratis nelepon seharian? Insya Allah Dijamin hafal Quran setelah 5 tahun
dst
P=Powerful Promise. Terbang bersama Lion Air Pulang Bawa BMW. Masih ingat iklan ini? nah gara-gara iklan ini Lion
Air kebanjiran penumpang sampai ratusan persen meningkat. Hadiahnya BMW benar2 diundi setiap 6 bulan artinya hanya
2x setahun alias hanya 300 juta saja. Sementara mereka mendapatkan puluhan miliar, jadi apa artinya. Powerfull bukan!
Semoga bermanfaat. Belajar lagi lebih banyak tentang bisnis dengan mengklik disini
Valentino Dinsi (Spiritual Entrepreneur)
Lengkapi wawasan Anda tentang bisnis dengan belajar di www.bisnis2121.com dan spiritual di
www.8Rahasia.com (eramuslim)

USAHA JASA PENITIPAN ANAK ( DAY CARE)


sumber :sentrakukm.com
PROSPEK USAHA
Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Makasar, Semarang, Bandung, Denpasar dan masih banyak lainnya,
jasa penitipan anak (day care) menjadi salah satu alternatif tempat untuk menjaga si kecil saat orang tua pergi bekerja.
Segmen pasar dari usaha ini terutama adalah rumah tangga yang suami istreri bekerja sementara dirumahnya tidak ada
pengasuh atau keluarga lain yang dimintai tolong untuk menjaga anak. Dengan pertumbuhan penduduk yang tergolong
tinggi, yaitu sekitar 2,5 % per tahun ditambah dengan migrasi penduduk yang tinggi dari desa ke kota, akan semakin
banyak anak-anak balita usia pra sekolah yang membutuhkan tempat penitipan yang aman dan terjamin pengawasannya.
Jasa yang dapat ditawarkan meliputi:
Layanan antar jemput ASI bagi ibu yang menyusui
Fasilitas webcam yang memungkinkan orang tua memantau si kecil
Ada laporan perkembangan kesehatan anak setiap bulannya
Perbandingan jumlah pengasuh dengan jumlah anak harus sesedikit mungkin
Ruangan yang aman dan nyaman dengan gaya interior khas yang disukai anak-anak
TIPS KEBERHASILAN USAHA
Usaha bisa berjalan, pelanggan banyak dan mendapatkan keuntungan yang besar merupakan impian dari setiap orang yang
membuka usaha. Sudah barang tentu ini semua ingin dapat diwujudkan sesegera mungkin setelah kita melakukan

investasi pada tahun pertama. Berikut ini adalah tips agar bisnis kita langgeng dan sukses:
1. Jangan cepat puas dengan apa yang sudah kita raih, kita harus terus belajar untuk selalu memperbaiki pelayanan,
2. Kenali pelanggan kita sebaik-baiknya
3. Punya uang saja tidak cukup, kita harus tetap punya gairah untuk sukses dalam bisnis, komitmen untuk bekerja keras
dan profesional
4. Pisahkan keuangan pribadi dan keuangan usaha
5. Mulailah membuat catatan untuk setiap penerimaan dan pengeluaran
6. Buat evaluasi untuk membandingkan target penjualan dengan rencana, selain itu evaluasi juga berfungsi untuk
mengetahui kelemahan yang ada sehingga bisa segera diperbaiki
7. Jangan terburu-buru melakukan ekspansi jika perusahaan belum benar-benar mantap
8. Kenali pesaing kita dengan baik untuk selalu memacu kita melakukan koreksi dan perbaikan pelayanan
9. Tips dan trik agar bisnis day care Anda mampu memenangkan persaingan
o Sediakan layanan antar jemput ASI bagi ibu yang menyusui;
o Sediakan webcam yang memungkinkan orang tua memantau si kecil;
o Perbandingan jumlah pengasuh dan anak yang dititipkan hendaknya sesedikit mungkin agar anak tidak terabaikan;
o Ada laporan perkembangan dan kesehatan anak di setiap bulannya;
o Renovasi ruang rumah yang akan dipakai dengan gaya interior khas yang disukai anak-anak. Warna-warna utama,
merah, kuning, hijau mampu memberi semangat anak-anak tersebut untuk bermain dan betah di tempat tersebut.
FAKTOR KRITIS PADA KEBERHASILAN USAHA
Dalam setiap bisnis faktor kritis yang menentukan adalam manajemen usaha seperti:
Adanya perencanaan usaha yang baik yang dijadikan pedoman uasa
Mengorganisasikan orang, material, alat, modal dan waktu dalam pembagian kerja dan tugas yang tepat pada orang yang
tepat. Biasanya untuk pemula seluruh pekerjaan masih diorganisasikan dan dikendalikan oleh pemilik (one man show)
Menggerakkan para pekerja untuk tetap memiliki motivasi dan produktivitas tinggi
Manajemen arus kas terutama untuk mengendalikan prilaku konsumtif yang akhirnya besar pengeluaran dari pada
pemasukan
Khusus untuk usaha penitipan anak faktor pengasuh dan keamanan tempat adalah faktor kritis yang harus selalu
diperhatikan untuk meningkatkan kepercayaan orang tua.
TEKNIS MELAKUKAN USAHA
Diperlukan renovasi ruangan untuk menciptakan rumah yang aman bagi anak-anak, misalnya: ruangan yang bersih, tidak
ada dinding yang lembab, ventilasi udara dan cahaya cukup baik, tidak banyak nyamuk dan serangga, cat dinding dan
perabotan yang tidak beracun, instalasi listrik yang aman, tidak ada perabotan/furniture yang bersudut tajam, ada toilet
untuk anak, wastafel yang mudah terjangkau, lantai tidak licin.
Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan:
Tempat tidur dan boks bayi,
Meja makan dan kursi anak
Perlengkapan tidur
Rak buku
Lemari tempat menyimpan mainan, peralatan makan,
Mainan anak-anak seperti puzzle, lego, mainan susun, mainan angka, mainan huruf, binatang, alat-alat rumah tangga, alat
musik, buku cerita, CD/VCD untuk anak.
Pengasuh yang cakap dan terlatih untuk mengasuh anak
ASPEK LEGALITAS
Izin usaha yang mutlak harus dimiliki antara lain Izin Gangguan dan Izin Keramaian. Izin keramaian diperlukan karena
usaha ini mungkin akan menimbulkan semacam ketidaknyamanan di saaat orang membutuhkan istirahat. Anak-anak kecil
kan biasanya suka bermain-main dan berteriak.
Izin keramaian ini bisa Anda urus di Kepolisian dengan membawa berkas sebagai berikut :
1. Surat Pengantar dari Kelurahan;
2. Fotokopi Kartu Keluarga;
3. Fotokopi KTP;
4. Formulir yang diisi lengkap
Selain kewajiban memiliki izin usaha tersebut, jangan tinggalkan kewajiban Anda (perusahaan) membayar pajak.
Mengurus NPWP dapat Anda lakukan di Kantor Pelayanan Pajak setempat dengan membawa fotokopi KTP, fotokopi
Akta Perusahaan (jika berbadan hukum) dan pas foto terbaru
ANALISA USAHA
Analisis usaha sangat ditentukan oleh sekala usaha dapat didekati dengan kapasitas atau volume penjualan jasa per periode
dan dan asumsi-asumsi yang dijadikan dasar perhitungan. Sebagai simulasi, sekala usaha dan asumsi usaha penitipan anak
(day care) yang disajikan ini adalah sebagai berikut:
1. Usaha dilakukan di rumah. sementara mengabaikan investasi untuk tanah dan bangunan,

2. Modal usaha seluruhnya berasal dari modal sendiri (keluarga)


3. Metoda penyusutan menggunakan metoda garis lurus
4. Pajak PPH dan PPN diabaikan.
Investasi untuk peralatan
Peralatan dan investasi non alat yang diperlukan:
1. Renovasi ruangan Rp 10.000.000
2. Peralatan dan perlengkapan ( mainan, tempat tidur, kursi makan, bangku,dll) Rp 30.000.000,Penyusutan untuk kendaraan dihitung untuk 5 tahun dengan nilai sisa nihil.
Pembelian bahan-bahan
- Belanja bahan habis pakai per bulan ( crayon, spidol, kertas, dll) Rp 1.000.000,- Belanja bahan makanan per bulan Rp 1.500.000,Biaya usaha per bulan
- Gaji 6 orang pengasuh @ Rp 1.000.000,- Gaji 2 orang pembimbing @ Rp 1.250.000,- Dokter 2 kali kedatangan @ Rp 100.000,- Dokter gigi 1 kali kedatanngan Rp 100.000,- Karyawan di dapur Rp 800.000,Perkiraan Pendapatan Per Bulan
- Pendapatan jasa penitipan bayi 3 orang @ Rp 1.200.000,- pendapatan jasa penitipan balita 12 orang @ Rp 900.000,- Pendapatan tambahan dari keterlambatan dijemput rata-rata 2 orang per hari, 2 jam @ Rp 15.00.000,-

PROYEKSI LABA RUGI


TAHUN 1
KETERANGAN
Bulanan (Rp)
A. PENDAPATAN
1. Pendapatan jasa penitipan bayi 3 orang @ Rp 1.200.000,2. pendapatan jasa penitipan balita 12 orang @ Rp 900.000,3. Pendapatan tambahan dari keterlambatan dijemput
rata-rata 2 orang per hari, 2 jam @ Rp 15.00.000,B. BIAYA BAHAN
Bahan dan perlengkapan
Makanan dan minuman
C. LABA KOTOR (A - B)
D. BIAYA USAHA
1. Gaji 6 orang pengasuh
2. Gaji 2 orang pembimbing
1. Dokter umum
1. Dokter gigi
1. . Biaya penyusutan
E. TOTAL BIAYA USAHA
F. LABA USAHA (C - E)
G. B E P (E/C) 100%

Tahunan (Rp)

3.600.000
10.800.000

43.200.000
129.600.000

1.800.000

21.600.000

1.000.000
1.500.000

12.000.000
18.000.000

Total
(Rp)
194.500.000

30.000.000
164.500.000
6.000.000
2.500.000
200.000,100.000,-

72.000.000
30.000.000
2.400.000
1.200.000
8.000.000
106.400.000
58.100.000
64,7 %

Anda mungkin juga menyukai