Anda di halaman 1dari 2

Latar belakang

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan khusus pada suatu bidang
tertentu. Suatu profesi biasanya mempunyai asosiasi profesi, kode etik, serta melalui proses
sertifikasi dan lisensi khusus di bidang profesi tersebut. Seseorang yang memiliki suatu profesi
tertentu, disebut profesional. Sedangkan Non Profesi adalah pekerjaan atau kegiatan yang tidak
bergantung pada suatu keahlian tertentu, sehingga untuk melakukan pekerjaan tersebut tidak
memerlukan lisensi khusus di bidangnya.

Kegiatan wawancara yang telah dilakukan guna memperoleh informasi dari narasumber. Hasil
diskusi dari kelompok kami memutuskan untuk mewawancarai seorang bidan dan juga seorang
pedagang yang mana tujuannya adalah untuk mengetahui perbedaan pada profesi dan non profesi.

Dengan terlaksananya kegiatan wawancara ini, maka insya Allah kami telah memenuhi tugas pada
mata kuliah “Konsep Kebidanan” dengan harapan kami bisa mendapatkan nilai yang memuaskan
dan semoga kedepannya hasil wawancara ini bisa bermanfaat bagi semua orang, khususnya
mahasiswa/mahasiswi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang.

I. Tujuan
Terpenuhinya tugas pada mata kuliah “Konsep Kebidanan” serta kiranya mendapatkan
informasi mengenai pekerjaan profesi dan non profesi, juga dapat memaparkan perbedaan
antara profesi dan non profesi.
II. Topik
Tema dari wawancara yang dilakukan ini adalah tanya jawab mengenai profesi dan non
profesi, syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin praktik pada pekerjaan
profesi dan non profesi.

Hasil wawancara
Narasumber pertama yang kami pilih adalah ibu maisarah. Beliau merupakan seorang
pedagang kue dari Pulau Belitung. Bu Maisarah lahir di Pongok, 16 Juli 1971. Beliau
merupakan lulusan SMEA atau Sekolah Menengah Ekonomi Atas yang melanjutkan hidupnya
sebagai pedagang kue. Beliau membangun usaha itu sendiri selain untuk menyambung
kehidupan namun juga untuk membiayai anaknya kuliah di salah satu perguruan tinggi ter-
akreditasi di Bangka Belitung.

Karena kepandaian beliau adalah di bidang ini dan juga pekerjaan beliau sangat didukung
oleh keluarga, tidak heran jika kue dagangan beliau selalu laris dari waktu ke waktu. Bu
maisarah biasanya berangkat tidak menentu untuk menjajakan dagangan kuenya, biasanya
beliau mulai beraktivitas dari pukul 8 pagi dengan jam pulang tidak menentu, tergantung
banyaknya pelanggan yang membeli jajanannya. Jika pelanggan sepi, tak heran jika beliau
pulang di malam hari.

Selama berkarir di bidang ini tidak sedikit suka dan duka yang ibu maisarah dapatkan. Salah
satunya adalah di masa pandemi seperti sekarang jajanan yang dijual oleh bu maisarah
cenderung sepi, dikarenakan tidak banyak pelanggan yang datang karena menjaga diri dari
kerumunan orang ramai. Namun semangat beliau dalam mencari rezeki patut untuk
1
diterapkan di kehidupan sehari-hari. Salah satu hal yang membuat beliau semangat bekerja
adalah anak perempuannya yang sedang menempuh kuliah. Beliau berharap bisa
menguliahkan anaknya hingga selesai dengan pekerjaan yang berkah.

Selain itu bu maisarah juga kadang mengalami kendala dan kesulitan karena penghasilan
yang tidak tetap dan bergantung dengan ramainya pelanggan. Sehingga beliau kerap
mengganti strategi dalam berdagang agar beliau bisa meminimkan resiko kerugian, yaitu
dengan mengurangi jumlah kue yang sedikit peminatnya dan menggantinya dengan
menambah jumlah kue yang ramai peminatnya.

Bu maisarah juga mempunyai cita-cita beberapa tahun kedepan yaitu beliau berharap
dagangan kue beliau semakin berkembang dan ramai peminatnya, sehingga bisa dicicipi oleh
warga Indonesia yang ingin bernostalgia dengan aneka jajanan zaman dahulu.

Narasumber yang kami pilih berikutnya adalah ibu Maria Montesari, Am. Keb beliau
merupakan seorang bidan yang berdomisili di Desa Baturusa, Kecamatan Merawang

Anda mungkin juga menyukai