Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

HADIS GHARAR DAN GHISSY

Disusun Oleh :
Kelompok II
1. Mawar (1100122028)
2. Windari Umar ( 1100122026 )
3. Ince ayu deviana aminarti riswan ( 1100122021 )

HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
TAHUN AJARAN 2023
Hadis Gharar

Hadis Riwayat Imam Muslim Nomor Hadis 2783

‫و حدثنا أبو بكر بن أيب شيبة حدثنا عبد اهلل بن إدريس وحيىي بن‬: ٢٧٨٣ ‫صحيح مسلم‬
‫سعيد وأبو أسامة عن عبيد اهلل و حدثين زهري بن حرب واللفظ له حدثنا حيىي بن سعيد عن‬
‫عبيد اهلل حدثين أبو الزناد عن األعرج عن أيب هريرة قال هنى رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم‬
‫عن بيع احلصاة وعن بيع الغرر‬
Shahih Muslim 2783: Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dan Yahya bin Sa'id serta Abu Usamah dari
Ubaidillah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb
sedangkan lafazh darinya, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari 'Ubaidillah
telah menceritakan kepadaku Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang jual beli dengan cara hashah (yaitu: jual beli
dengan melempar kerikil) dan cara lain yang mengandung unsur penipuan.
Perawi pertama : Abu Bakar

Takhrijul Hadis (Penelusuran Hadis)


1. Shahih muslim, no 2783
2. Imam Tirmidzi , no 1151
3. Abu Daud, no 2932
4. Imam an nasai, no 4442
5. Ibnu majah, no 2185

Mufradat ( Arti Kosa Kata Dalam Hadis )

Dan telah menceritakan:‫وحدثان‬


Jual beli: ‫بيع‬
Hashah:‫الحصاة‬
Yang mengandung‫وعن‬
Unsur gharar:‫بيع الغرر‬
Syarhul Hadis ( Pandangan Ulama)
-Ibnu Mundhir berpendapat bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw yang telah
melarang jual-beli gharar yang termasuk Didalamnya cabang-cabang jual-beli.
Hal tersebut terjadi pada Semua jual-beli yang diakadkan oleh pihak-pihak yang
Bertransaksi dan mengandung ketidaktahuan baik pada penjual dan
pembeli,maupun salah satu diantara keduanya.
- Imam Nawawi menjelaskan, “Larangan Rasulullah atas transaksi gharar
merupakan sesuatu yang sangat pokok dan penting dalam jual beli. Oleh sebab
itu, Imam Muslim menempatkannya di awal pada kitab shahihnya. Banyak Kasus
jual beli bahkan tidak terbatas jumlahnya yang masuk dalam kategori gharar.
Misalnya jual beli yang Mengandung cacat, jual beli yang tidak ada barangnya,
Tidak diketahui obyeknya, tidak mampu diserahterimakan, Jual beli yang tidak
dimiliki secara sempurna oleh penjual, Jual beli ikan dalam kolam yang berisikan
banyak air, air Susu yang diperah dan berbagai macam jual beli lainnya.
Semuanya adalah jual beli bathil karena mengandung Gharar dan tidak dalam
keadaan mendesak.
-Ibnu al-Athir berkata, “Gharar adalah sesuatu yang Zahirnya dapat
mempengaruhi dan dalamnya dibenci. Zahirnya membuat tidak jelas pada diri
pembeli dan Dalamnya tidak diketahui.

Fiqhul Hadis ( Kandungan hadis)


Larangan menipu antar sesama. Meski cara yang dilakukan tidak bertentangan
dengan akal sehat, tetapi karena tujuannya mendapat keuntungan lebih dengan
mengelabuhi orang lain, maka tetap tidak diperbolehkan.
HADIS GHISSY

Hadis riwayatl al-Bukhari no 7151 dan Muslim no 142


َ ْ‫س َّل َم يَ ُق ْو ُل َما مِ ن‬
‫ع ْب ٍد‬ َ ‫ع َل ْي ِه َو‬َ ‫ص َّلى هللا‬ َ ‫ سَمِ ْعتُ َرسُ ْو ُل هللا‬:َ‫ قَال‬،ُ‫س ٍار َر ِض َي هللا ِع ْنه‬ َ َ‫عَنْ َم ْع ِق ِل ب ِْن ي‬
َ‫علَ ْي ِه ا ْل َجنَّة‬
َ ُ‫ ِإ ََّّل ح ََّر َم هللا‬،ِ‫اش ل َِر ِع َّي ِته‬
ٌّ ‫غ‬َ ‫ َي ُموتُ َي ْو َم َي ُموتُ َوه َُو‬،ً‫ست َْرعِي ِه هللاُ َر ِع َّية‬
ْ ‫َي‬
Dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Aku mendengar
Rasulullah ‫ﷺ‬bersabda, ‘Tidaklah seorang hamba yang Allah berikan kepadanya
wewenang mengatur rakyat, dan ketika (hari di mana) dia meninggal
dunia, sementara dia dalam kondisi menipu rakyatnya, melainkan Allah akan
haramkan surga’
Perawi pertama: Ma’qil bin Yasar

Takhrijul Hadis (Penelusuran Hadis)


1. Imam Al-Bukhari no 7151
2. Muslim no 142

Mufradat Hadis ( Kosa Kata Hadis )


Dari ma’qil:‫عن معقل‬
Mendengar‫سمعت‬
Hamba Allah‫عبد‬
Berikan kepadanya ‫يسترعية‬wewenang
Mengatur rakyat‫رعية‬
Dan ketika‫يموت‬
Hari dimana‫يوم‬
Dia meninggal dunia‫يموت وهو‬
Dalam kondisi menipu rakyat‫غاش‬
Melainkan‫ال‬
Mengharamkan ‫حرم‬
Baginya surga‫عليهالجنة‬
Syarhul Hadis ( Pandangan Ulama )
- Al-Baghawi mengatakan bahwa penipuan atau kecurangan adalah jual beli
hukumnya haram sama halnya menutup-nutupi kecacatan dan harga barang.
-Ibnu Hajar Al-Haitami berpendapat bahwa setiap orang yang mengetahui bahwa
barang dangangannya terdapat kecacatan maka ia harus benar-benar
memberitahukan dengan pembelinya.

Fiqhul Hadis ( Kandungan Hadis)


Syariat Islam sangat melarang perbuatan tipu daya dan curang Dalam hal apapun,
dan apabila seorang hamba melakukan tipu daya maka Allah akan haramkan
surga baginya.
Kesimpulan

Gharar menurut bahasa adalah al-khatar (sesuatu yang belum Diketahui) suatu
akad mengandung unsur penipuan ke Gharar menurut bahasa adalah al-khatar
(sesuatu yang belum diketahui) suatu akad mengandung unsur penipuan ketika
tidak ada kepastian atau ketidakjelasan. Sedangkan menurut istilah gharar adalah
hal yang belum diketahui hasilnya atau apa yang belum diterima hasilnya atau
apa-apa yang belum diketahui hakikat dan takarannya.
Ghissy dalam praktik transaksi jual-beli dapat diartikan sebagai upaya
menyembunyikan cacat barang dan mencampur dengan barang-barang baik
dengan yang buruk. Praktik ghisy atau penipuan ini dapat dilakukan tidak hanya
oleh penjual tapi juga pembeli. Oleh karenanya, melihat dampak yang
menyebabkan terjadinya kerugian di salah satu pihak maka ghisy menurut syariat
Islam merupakan transaksi yang terlarang dan tidak mendapatkan keberkahan.
Daftar Pustaka

Ali, Atabik. 1998. Kamus Al-Ashri, Yogyakarta: Multi Karya


Grafika.
Bakar, Anwar Abu. 2009. Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung:
Sinar Baru Algensindo.
CD ROM Lidwa Pusaka i-software – Kitab9 Imam Hadis.
Ishak, Abu. 1995. Muhadzab. Beirut: Darul Kutub.
Karim, Adiwarman A. 2013. Bank Islam Analisis Fiqih dan
Keuangan, Jakarta: RajaGrafindo.
Qal’aji , Muhammad. T.th. Mu’jam Lugah al-Fuqaha’, Maktabah
Syamilah.

Anda mungkin juga menyukai