KELOMPOK II. Gharar Dan Ghissy
KELOMPOK II. Gharar Dan Ghissy
Disusun Oleh :
Kelompok II
1. Mawar (1100122028)
2. Windari Umar ( 1100122026 )
3. Ince ayu deviana aminarti riswan ( 1100122021 )
و حدثنا أبو بكر بن أيب شيبة حدثنا عبد اهلل بن إدريس وحيىي بن: ٢٧٨٣ صحيح مسلم
سعيد وأبو أسامة عن عبيد اهلل و حدثين زهري بن حرب واللفظ له حدثنا حيىي بن سعيد عن
عبيد اهلل حدثين أبو الزناد عن األعرج عن أيب هريرة قال هنى رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم
عن بيع احلصاة وعن بيع الغرر
Shahih Muslim 2783: Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dan Yahya bin Sa'id serta Abu Usamah dari
Ubaidillah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb
sedangkan lafazh darinya, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari 'Ubaidillah
telah menceritakan kepadaku Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang jual beli dengan cara hashah (yaitu: jual beli
dengan melempar kerikil) dan cara lain yang mengandung unsur penipuan.
Perawi pertama : Abu Bakar
Gharar menurut bahasa adalah al-khatar (sesuatu yang belum Diketahui) suatu
akad mengandung unsur penipuan ke Gharar menurut bahasa adalah al-khatar
(sesuatu yang belum diketahui) suatu akad mengandung unsur penipuan ketika
tidak ada kepastian atau ketidakjelasan. Sedangkan menurut istilah gharar adalah
hal yang belum diketahui hasilnya atau apa yang belum diterima hasilnya atau
apa-apa yang belum diketahui hakikat dan takarannya.
Ghissy dalam praktik transaksi jual-beli dapat diartikan sebagai upaya
menyembunyikan cacat barang dan mencampur dengan barang-barang baik
dengan yang buruk. Praktik ghisy atau penipuan ini dapat dilakukan tidak hanya
oleh penjual tapi juga pembeli. Oleh karenanya, melihat dampak yang
menyebabkan terjadinya kerugian di salah satu pihak maka ghisy menurut syariat
Islam merupakan transaksi yang terlarang dan tidak mendapatkan keberkahan.
Daftar Pustaka