Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion

Edisi 2, Volume 1, Tahun 2013

TUGAS DAN FUNGSI KEPOLISIAN DALAM PERANNYA SEBAGAI


PENEGAK HUKUM MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 2
TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN

KASMAN TASARIPA / D 101 08 313

ABSTRAK
Masalah Keamanan dan Ketertiban Masyarakat merupakan suatu
kebutuhan dasar yang senantiasa diharapkan masyarakat dalam
melaksanakan aktifitas sehari-hari. Karena dengan adanya rasa aman dan
tertib dalam kehidupan bermasyarakat, akan dapat menciptakan kehidupan
yang harmonis dikalangan masyarakat dan yang tidak kalah pentingnya akan
dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat dalam melaksanakan
aktifitas sehari-hari. Sebaliknya apabila kondisi strata masyarakat dihadapkan
pada kondisi tidak aman akan menganggu tatanan kehidupan bermasyarakat
yang pada gilirannya pemenuhan taraf hidup akan terganggu pula dan
suasana kehidupan mencekam/penuh ketakutan seperti yang terjadi di
beberapa tahun lalu waktu masih konflik di Poso dan Morowali, Ambon,
Papua yang harus dibayar mahal dengan korban jiwa, harta dan berbagai
fasilitas sarana dan prasarana. Untuk menciptakan, menjaga dan melindungi
masyarakat Indonesia dari segala bentuk ketidak-amanan dan ketidak-tertiban
maka Kepolisian Republik Indonesia haruslah bekerja ekstra dan tentunya
juga harus di dukung oleh fasilitas, norma dan moral yang memadai.
Dengan begitu dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa hukum dan
penegak hukum merupakan sebagian faktor penegakan hukum yang tidak bisa
diabaikan, jika diabaikan akan menyebabkan tidak tercapainya penegakan
hukum yang diharapkan”. Berkenaan dengan hal tersebut, ternyata Polri
mempunyai tatanan luas, ia tidak hanya berfungsi dalam kaitannya dengan
proses pidana saja, tetapi mencakup pula selaku pengayom yang memberikan
perlindungan dan pelayanan pada masyarakat serta selaku pembimbing
masyarakat ke arah terwujudnya tertib dan tegaknya hukum demi terjaminnya
keamanan dan ketertiban masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan
dalam negeri. Dan yang terpenting adalah bagaimana Polri dalam
melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik sehingga dapat diterima oleh
masyarakat sehingga dapat menjaga keamanan dan ketertiban dengan
memperoleh dukungan maksimal dari masyarakat.

Kata Kunci : Tugas Dan Fungsi Kepolisian Sebagai Penegak Hukum


Fungsi tersebut merupakan
I. PENDAHULUAN sebagian dari implementasi Pasal 1
A. Latar Belakang ayat (5) UU Nomor 2 Tahun 2002
tentang Kepolisian Negara Republik
Tugas pokok dan fungsi Polri,
Indonesia menetapkan bahwa:
selain sebagai pengayom masyarakat
juga sebagai penegak hukum. Keamanan dan ketertiban
masyarakat adalah suatu kondisi
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 2, Volume 1, Tahun 2013

dinamis masyarakat sebagai salah azasi manusia. Atau dengan kata lain
satu prasyarat terselenggaranya harus bertindak secara professional
proses pembangunan nasional yang dan memegang kode etik secara ketat
ditandai oleh terjaminnya tertib dan dan keras, sehingga tidak terjerumus
tegaknya hukum serta terbinanya kedalam prilaku yang dibenci
ketentraman yang mengandung masyarakat .
kemampuan membina serta Masyarakat dan polisi
mengembangkan potensi dan merupakan dua kegiatan yang tidak
kekuatan masyarakat dalam bisa di pisahkan. Tanpa masyarakat,
menangkal, mencegah, dan tidak akan ada polisi dan tanpa polisi,
menanggulangi segala bentuk proses-proses dalam masyarakat tidak
pelanggaran hukum dan akan berjalan dengan lancar dan
bentukbentuk gangguan lainnya produktif.
dapat meresahkan masyarakat. Kenyataan tersebut di atas,
Sejalan dengan hal tersebut, menurut Barda Nawawi Arief3,
Soerjono Soekanto1 berpendapat bahwa Polri dalam menjalankan
bahwa: “hukum dan penegak hukum tugasnya berperan ganda baik sebagai
merupakan sebagian faktor penegak hukum maupun sebagai
penegakan hukum yang tidak bisa pekerja sosial (sosial worker) pada
diabaikan, jika diabaikan akan aspek sosial dan kemasyarakatan
menyebabkan tidak tercapainya (pelayanan dan pengabdian). Prilaku
penegakan hukum yang diharapkan”. masyarakat dan penegak hukum
Penegakan hukum, penjagaan menurut Soerjono Soekanto4
keamanan dan ketertiban masyarakat berpendapat bahwa :
(Kamtibmas)2 serta pelayanan dan Salah satu fungsi hukum baik
pengayoman masyarakat adalah tugas sebagai kaidah maupun sebagai
pokok polisi sebagai profesi mulia, sikap tindak atau perilaku teratur
yang aplikasinya harus berdasarkan adalah membimbing perilaku
undang-undang yang berlaku dan hak manusia. Masalah pengaruh hukum
tidak hanya terbatas pada timbulnya
1 Soerjono Soekanto, Faktor-faktor ketaatan atau kepatuhan pada
yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Cet hukum, tapi mencakup efek total
Kelima, dari hukum terhadap sikap tindak
Rajawali, Jakarta, 2004, hlm., 5. atau prilaku baik yang bersifat
2 Keamanan dan ketertiban positif maupun negatif.
masyarakat adalah suatu kondisi dinamis Pembaharuan Undang-undang
masyarakat sebagai salah satu prasyarat
terselenggaranya proses pembangunan Kepolisian Indonesia, UU No. 2
nasional dalam rangka tercapainya tujuan Tahun 2002 dimaksudkan untuk
nasional yang ditandai oleh terjaminnya lebih memantapkan kedudukan dan
keamanan, ketertiban, dan tegaknya peran Polri sebagai fungsi
hukum, serta terbinanya ketenteraman, pemerintahan meliputi pemeliharaan
yang mengandung kemampuan membina keamanan dan ketertiban masyarakat,
serta mengembangkan potensi dan
kekuatan masyarakat dalam menangkal,
penegakan hukum, perlindungan dan
mencegah, dan menanggulangi segala
bentuk pelanggaran hukum dan bentuk- 3 Barda Nawawi, Bunga Rampai
bentuk gangguan lainnya yang dapat Kebijakan Hukum Pidana, PT. Citra Aditya
meresahkan masyarakat, Pasal 1 angka Bakti, Bandung, 2005, hlm., 5.
(5) Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 4 Soerjono Soekanto, Efektivitas
tentang Kepolisian Negara Republik Hukum Dan Peranan Sanksi, Remaja Karya,
Indonesia. Bandung, 2005, hlm., 10.
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 2, Volume 1, Tahun 2013

pengayoman dan pelayanan kepada pemerintahan suatu polis atau


masyarakat yang menjunjung tinggi kota.
hak asasi manusia5, harus bebas dari W.J.S.
pengaruh kekuasaan pihak manapun, Poerwadarminta,7
yakni yang dilaksanakan secara memberikan arti pada kata polisi
merdeka terlepas dari pengaruh sebagai badan pemerintahan
kekuasaan pemerintah dan pengaruh yang bertugas memelihara
kekuasaan lainnya. keamanan dan
Berdasarkan latar belakang di ketertiban umum seperti
atas, yang terpenting adalah menangkap orang yang melanggar
bagaimana Polri dalam melaksanakan undang-undang atau pegawai
peran dan fungsinya dengan baik negara yang bertugas menjaga
sehingga dapat diterima oleh keamanan.
masyarakat sehingga dapat menjaga
Menurut Pasal 5 ayat (1) UU
keamanan dan ketertiban dengan
No. 2 Tahun 2002 :
memperoleh dukungan maksimal dari
masyarakat. “Kepolisian Negara
B. Rumusan Masalah Republik
Dari uraian-uraian di atas, Indonesia merupakan alat negara
penulis dapat menarik permasalahan yang berperan dalam memelihara
sebagai berikut : keamanan dan ketertiban
masyarakat, menegakkan hukum,
1. Bagaimanakah tugas dan fungsi serta memberikan perlingdungan,
Kepolisian dalam perannya pengayoman, dan pelayanan
sebagai penegak hukum menurut kepada masyarakat dalam rangka
UU No 2 Tahun 2002 tentang terpeliharanya keamanan dalam
Polri? negeri”.
2. Faktor-faktor apakah yang B. Peran dan Fungsi Polri
menghambat peran dan fungsi Polri sebagai agen penegak
kepolisian dalam melaksanakan hukum dan pembina keamanan
tugasnya? dan ketertiban masyarakat.
Konsepsi tugas, fungsi dan peran
Polri yang bersumber dari
landasan yang masih relevan
II. PEMBAHASAN namun masih perlu diorintasikan
dengan perkembangan masyarakat.
1. Pengertian Polisi Dan
Penegakan Hukum Polri dengan
keberadaannya membawa
A. Pengertian Polisi
empat peran strategis, yakni:
Menurut Soebroto
1. Perlindungan masyarakat;
Brotodiredjo6, istilah polisi
berasal dari istilah Yunani Kuno 2. Penegakan Hukum;
“politeia” yang berarti 3. Pencegahan pelanggaran
hukum;
5 Pasal 4 Undang-undang Nomor 2 4. Pembinaan Keamanan dan
Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Ketertiban masyarakat.
Republik Indonesia
6 Soebroto Brotodirejo, Polri Sebagai 7 W.J.S.Poerwadarminta, Kamus
Penegak Hukum, Sespimpol. Bandung,1989, Umum Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka,
hlm.,2. Jakarta, 1985, hlm.,763.
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 2, Volume 1, Tahun 2013

Sebagaimana diatur`dalam Secara konseptual menurut


ketentuan UU No. 2 Tahun 2002 Soerjono Soekanto11,
tentang Polri secara gamblang “penegakan hukum terletak
dirumuskan bahwa tugas pokok pada kegiatan menyerasikan
Polri adalah penegak hukum, hubungan nilainilai yang
pelindung, pengayom dan dijabarkan di dalam
pembimbing masayarakat terutama kaedahkaedah yang mantap dan
dalam rangka kepatuhan dan mengejawantah serta sikap
ketaatan pada hukum yang tindak sebagai rangkaian
berlaku. penjabaran nilai akhir dan untuk
Dalam ketentuan Undang- menciptakan, memelihara dan
undang tersebut, ada dua hal yang mempertahankan pergaulan
mendasar tugas utama Polri hidup. Penegakan hukum tidak
sebagaimana yang termuat dalam bisa terlepas dari hak asasi
Tribrata maupun Catur Prasetya manusia, namun dengan adanya
Polri. Sebagaimana diatur dalam alat-alat paksa khusus
UU No. 2 Tahun 2002, khususnya (bijzonder dwangmiddelen) yang
pada Pasal 13. Dalam ketentuan
dimaksud alat paksa disini
Pasal 13 ditegaskan bahwa Polri
bukan merupakan pemaksaan
bertugas:
fisik melainkan alat pemaksa
a. memelihara keamanan dan yang sah diatur oleh ketentuan
ketertiban perundangundangan seperti
masyarakat; penangkapan, penahanan dan
b. menegakkan hukum; dan penyitaan”.
c. memberikan perlindungan, Menurut C.S.T Kansil12
pengayoman dan pelayanan sekurangkurangnya ada 3 (tiga)
kepada masyarakat8. konsep hukum yang pernah
Oleh Satjipto Rahardjo9 ditemukan orang yaitu :
sebagai penegakan hukum (Law 1. Hukum sebagai asas moralitas
Enforceman atau asas keadilan yang bernilai
Officer) dan pemulihan ketertiban universal dan menjadi bagian
(Order maintenance). inheren sistem hukum alam
C. Penegakan Hukum 2. Hukum sebagai kaidah-kaidah
Penegakan hukum positif yang berlaku pada suatu
merupakan suatu proses untuk waktu tertentu dan tempat
mewujudkan keinginankeinginan tertentu dan terkait sebagai
dalam hukum agar menjadi produk eksplisit suatu sumber
kewajiban dan ditaati oleh kekuasaan
masyarakat10. 3. Hukum sebagai institusi sosial
yang riil dan fungsional di
8 Pasal 13, UU No. 2 Tahun 2002
dalam proses-proses
9 Satjipto Rahardjo,
Penyelenggaraan Keadilan Dalam
Masyarakat Yang Sedang Berubah, 11 Seorjono Soekanto, Hukum Acara
MasalahMasalah Hukum, Nomor 1-6 Tahun Pidana,
X/10 hlm., 20. Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
10 Baringbing Simpul, RE, Semarang, 2006, hlm., 7.
Mewujudkan Supremasi Hukum, 12 Kansil. C.S.T, Pengantar Ilmu
Pusat Kegiatan Reformasi, Jakarta, 2001, Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai
hlm., 55. Pustaka, Jakarta, 1992, hlm., 12.
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 2, Volume 1, Tahun 2013

pengarahan dan pembentukan memelihara dan mempertahankan


pola-pola perilaku yang baru. kedamaian pergaulan hidup.
Penegakan hukum menurut Peranan Polri menurut Pasal 1
Liliana Tedjosaputro 13 adalah ayat (5) UU No. 2 Tahun 2002
suatu proses untuk mewujudkan tentang Kepolisian Negara Republik
keinginan-keinginan hukum Indonesia yaitu:
menjadi kenyataan. Keinginan- “keamanan dan ketertiban
keinginan hukum disini adalah masyarakat adalah suatu kondisi
pikiran-pikiran badan pembuat dinamis masyarakat sebagai salah
undang-undang yang dirumuskan satu prasyarat terselenggaranya
dalam peraturan perundang- proses pembangunan nasional yang
undangan hukum itu, dan ini akan ditandai oleh terjaminnya tertib
turut menentukan bagaimana dan tegaknya hukum serta
penegakan hukum itu dijalankan. terbinanya ketentraman yang
2. Tugas Dan Fungsi Kepolisian mengandung kemampuan membina
Dan Kendala Dalam Penegakan serta mengembangkan potensi dan
Hukum kekuatan masyarakat dalam
A. Tugas dan Fungsi Kepolisian menangkal, mencegah, dan
Sebagai Penegak Hukum menanggulangi segala bentuk
Menurut UU Nomor 2 Tahun pelanggaran hukum dan bentuk-
2002 tentang Kepolisian Negara bentuk gangguan lainnya dapat
Republik Indonesia meresahkan masyarakat’
Istilah Penegak Hukum (law Peranan Polri yang diuraikan di
enforcement officer) yang dalam atas adalah sejalan dengan fungsi
arti sempit hanya berarti Polisi Kepolisian yang ditetapkan dalam
tetapi dapat juga mencakup Jaksa. UU No. 2 Tahun 2002 tentang
Akan tetapi di Indonesia biasanya Kepolisian sebagai berikut:
diperluas pula dengan para Hakim 1. Pasal 2 UU No. 2 Tahun 2002
dan ada kecenderungan kuat fungsi Kepolisian adalah :
memasukkan pula dalam “salah satu fungsi pemerintahan
pengertian penegak hukum ini negara di bidang pemeliharaan
adalah Pengacara (advokat). kemanan dan ketertiban masyarakat,
Dalam pengertian luas terakhir ini, penegak hukum, perlindungan,
dapat dipergunakan terjemahan pengayoman, dan pelayanan kepada
dari rechthandhaving, yang artinya masyarakat”. 2. Pasal 5 ayat (1) UU
penegakkan hukum. Secara No. 2 Tahun 2002, “Kepolisian
konsepsional, maka inti dan arti Negara Republik Indonesia
penegakkan hukum terletak pada merupakan alat negara yang berperan
kegiatan menyerasikan nilai-nilai dalam memelihara keamanan dan
yang terjabarkan di dalam kaidah- ketertiban masyarakat, menegakkan
kaidah yang mantap dan hukum, serta memberikan
mengejawantah dan sikap tindak perlingdungan, pengayoman, dan
sebagai rangkaian penjabaran nilai pelayanan kepada masyarakat dalam
tahap akhir, untuk menciptakan, rangka terpeliharanya keamanan
dalam negeri”.
13 Liliana Tedjosaputro, Etika 3. Dalam rangka melaksanakan
Profesi Notaris; Penegakan Hukum, PT ketentuanketentuan dalam Pasal
Bayu Indra Grafika, 5 UU No. 2 Tahun 2002, maka
Yogyakarta, 1995, hlm., 55.
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 2, Volume 1, Tahun 2013

sesuai dengan Pasal 13 UU No. hukum acara pidana dan


2 Tahun 2002, Kepolisian perundang-undangan
Negara mempunyai tugas lainnya.
pokok: Kenyataan tersebut di atas,
a. memelihara keamanan dan menurut Barda Nawawi Arief14,
ketertiban bahwa Polri dalam menjalankan
masyarakat; tugasnya berperan ganda baik
b. Menegakkan hukum; dan sebagai penegak hukum (dibidang
peradilan pidana) maupun sebagai
c. Memberikan perlindungan,
pekerja sosial (sosial worker) pada
pengayoman, dan pelayanan
aspek sosial dan kemasyarakatan
kepada masyarakat.
(pelayanan dan pengabdian).
4. Pasal 14 UU No. 2 Tahun 2002,
Selanjutnya, secara universal
mengatur mengenai
fungsi lembaga kepolisian
pelaksanaan tugas pokok sesuai
mencakup dua hal yaitu
yang dimaksud Pasal 13 UU
pemeliharaan keamanan dan
No. 2 Tahun 2002, bertugas:
ketertiban (peace & order
a. melaksanakan pengaturan, maintenance) dalam penegakan
penjagaan, pengawalan, dan hukum (law enforcement).
patroli terhadap kegiatan
B. Faktor Penghambat Kepolisian
masyarakat dan pemerintah
sesuai kebutuhan; Dalam Melaksanakan Tugasnya
b. menyelenggarakan segala Dalam rangka penegakan hukum
kegiatan dalam rangka Polri sangat dipengaruhi oleh
menjamin keamanan, faktor-faktor Penghambat Dalam
ketertiban, dan kelancaran Pelaksanaan fungsinya yang saling
lalu lintas di jalan; berkaitan dengan beberapa situasi
c. membina masyarakat untuk dan kondisi masyarakat setempat.
meningkatkan partisipasi Dalam praktik penegakan
masyarakat, kesadaran hukum, pihak Kepolisian
hukum masyarakat serta menghadapi berbagai kendala,
ketaatan warga masyarakat baik yang bersifat operasional
terhadap hukum dan maupun prosedural legal dan
peraturan kemudian kendala ini tidak
perundangundangan; memberikan hasil yang optimal
d. turut serta dalam pembinaan dalam upaya menekan kenaikan
hukum nasional; angka kriminalitas, bahkan terjadi
sebaliknya. Semua hambatan-
e. memelihara ketertiban dan hambatan tersebut di atas
menjamin keamanan umum; bermuara pada modelmodel
f. melakukan koordinasi, pendekatan yang dipergunakan
pengawasan, dan pembinaan yang harus didukung dengan
teknis terhadap kepolisian profesionalisme, mental,
khusus, penyidik pengawai pendidikan bagi setiap anggota
negeri sipil, dan bentuk- Polri.
bentuk pengawasan
swakarsa; Berkenaan dengan hal
tersebut, untuk mengetahui
g. melakukan penyelidikan dan
penyidikan terhadap semua 14 Barda Nawawi Arief, Kebijakan
tindak pidana sesuai dengan Kriminal, Bahan Seminar, 2005, hlm., 5.
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 2, Volume 1, Tahun 2013

hambatan-hambatan terhadap beberapa kasus dugaan


peran dan fungsi yang dilakukan terorisme yang terjadinya
oleh kepolisian pada umumnya penganiayaan terhadap orang
dan Polmas pada khususnya, yang diduga sebagai pelaku
dengan mempergunakan seperti kasus yang terjadi di
faktorfaktor umum yang Polres Poso.
mempengaruhi proses penegakan b. Keterampilan Penegak
hukum15 ialah: Hukum keterampilan Polri
1. Faktor hukumnya sendiri; tidak dapat mengikuti
2. Faktor penegak hukum, yaitu kemajuan teknologi yang
pihakpihak yang membentuk begitu cepat dan umit,
maupun seperti pengetahuan tentang
menerapkan hukum; Teknologi Informasi,
banking system kepolisian
3. Faktor sarana atau fasilitas;
sangat terbatas jika
4. Faktor masyarakat, yaitu dibandingkan dengan
lingkungan dimana hukum pengetahuan tersangkanya.
terasebut berlaku atau Sehingga Polri sebagai
diterapkan; penyidik tidak dapat
5. Faktor kebudayaan, yaitu melakukan penyidikan
sebagai hasil karya, cipta dan secara maksimal. Selama ini
rasa yang didasarkan pada karsa Polri didik dan terbiasa
manusia dalam pergaulan terhadap kejahatan yang
hidup. bersifat konvensional. white
Dalam pembahasan ini collar crime merupakan
penulis hanya membatasi tiga tugas yang paling berat
faktor yang paling dominan dan sementara sebagai seorang
menentukan keberhasilan Polri penyidik mempunyai beban
sesuai dengan tujuan dalam sistem tugas yang banyak karena
peradilan pidana. porsonil kepolisian yang
1. Faktor aparat/Petugas mempunyai tugas dalam hal
penyidikan sangat terbatas,
a. Moral Penegak Hukum.
Hubungan moral dengan sehingga menimbulkan
kelebihan beban tugas.
penegakan hukum adalah
menentukan suatu keberhasilan 2. Faktor Fasilitas/Peralatan
dalam penegakan hukum, Pendukung
sebagaimana diharapkan oleh Ketersedian fasilitas atau
tujuan hukum. Moral penegak biasa disebut dengan istilah
hukum adalah salah satu aspek sarana dan prasarana
yang sangat menentukan dalam pendukung proses penegakan
menjalankan peran dan fungsi hukum merupakan salah satu
Polri, ini dapat dilihat dengan faktor penting yang ikut
adanya kasus korupsi yang mempengaruhi bekerjanya
melibatkan oknum kepolisian fungsi hukum secara efektif
dalam kasus Koorlantas, 3. Kaidah Hukum atau
Peraturan Itu
15 Soerjono Soekanto, Sendiri
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Penegakan Hukum, op.cit, Berdasarkan kenyataan
hlm.,8. yang ada bahwa faktor hukum
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 2, Volume 1, Tahun 2013

atau undangundang itu sendiri benturan yang dapat merugikan


merupakan faktor yang menjadi masyarakat dan citra Polri sendiri.
hambatan dalam pelaksanaan 2. Sebaiknya polri y sebagai penegak
tugas. hukum dalam melaksanakan tugas
dan wewenangnya tidak
III. PENUTUP melakukan pilih kasih dalam
A. Kesimpulan menindaki pelaku tindak pidana
1. Tugas dan Fungsi Kepolisian
Sebagai Penegak Hukum Menurut
UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian Negara Republik
Indonesia dapat dilihat pada Pasal
2 UU No. 2 Tahun 2002 mengenai
fungsi Kepolisian. Fungsi
kepolisian adalah “salah satu
fungsi pemerintahan negara di
bidang pemeliharaan kemanan dan
ketertiban masyarakat, penegak
hukum, perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan
kepada masyarakat”.
2. Faktor penghambat kepolisian
dalam melaksanakan tugasnya
dalam penegakan hukum yaitu :
a. Faktor hukumnya sendiri;
b. Faktor penegak hukum, yaitu
pihak-
pihak yang membentuk
maupun
menerapkan hukum;
c. Faktor sarana atau fasilitas;
d. Faktor masyarakat, yaitu
lingkungan dimana hukum
terasebut berlaku atau
diterapkan;
e. Faktor kebudayaan, yaitu
sebagai hasil karya, cipta dan
rasa yang didasarkan pada karsa
manusia dalam pergaulan
hidup.
B. Saran
1. Sebaiknya masyarakat turut
membantu tugas Kepolisian
sehingga terjalin hubungan yang
baik antara masyarakat dan Polri
dan sehingga terhindar dari
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion Edisi 2,
Volume 1, Tahun 2013

sehingga dimata masyarakat citra polisi tidak


buruk
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion Edisi 2,
Volume 1, Tahun 2013

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-Buku
Barda Nawawi. Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana. PT. Citra Aditya Bakti.
Bandung. 2005.
………………. Kebijakan Kriminal. Bahan Seminar. 2005.
Baringbing Simpul, RE, Mewujudkan Supremasi Hukum, Pusat Kegiatan Reformasi.
Jakarta. 2001.
Kansil. C.S.T. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.
1992.
Liliana Tedjosaputro. Etika Profesi Notaris; Penegakan Hukum. PT Bayu Indra Grafika.
Yogyakarta. 1995.
Satjipto Rahardjo. Penyelenggaraan Keadilan Dalam Masyarakat Yang Sedang Berubah,
Masalah-Masalah Hukum, Nomor 1-6 Tahun X/10.
Soebroto Brotodirejo. Polri Sebagai Penegak Hukum. Sespimpol. Bandung.1989.
Soerjono Soekanto, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Cet Kelima.
Rajawali. Jakarta. 2004.
…………………… Efektivitas Hukum Dan Peranan Sanksi, Remaja Karya. Bandung.
2005
………………….. Hukum Acara Pidana. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Semarang. 2006.
W.J.S.Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia. PN Balai Pustaka. Jakarta. 1985.

B. Peraturan Perundang-Undangan
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia.

Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion Edisi 2,


Volume 1, Tahun 2013

BIODATA

KASMAN TASARIPA, Lahir di Sampeantaba, 26 Januari 1988, Alamat


Rumah BTN. Roviga Residence 1 Tondo Palu Sul-Teng, Nomor Telepon
+6282377717456, Alamat Email kasman.zoya@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai