Anda di halaman 1dari 1

HKUM4312-2

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/23.2 (2023.1)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : HKUM4312/Hukum Perlindungan Konsumen
Tugas :1

No. Soal
1. Sengketa antara Mustolih dan PT Sumber Alfaria Trijaya (PT SAT) berlanjut di Pengadilan Negeri
Tangerang, pada dasarnya adalah sengketa yang terkait dengan perlindungan konsumen. Mustolih
adalah seorang konsumen yang berbelanja di Alfamart, sebuah toko yang dikelola PT SAT. Sedangkan
PT SAT adalah pelaku usaha di bidang ritel. Baik Mustolih maupun PT SAT, keduanya tunduk pada
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Pertanyaan:
Terkait kasus tersebut bahwa didalam perlindungan konsumen terdapat dua istilah hukum, yakni hukum
konsumen (consumer law) dan hukum perlindungan konsumen (consumer protection law) merupakan
bidang hukum baru dalam akademik dan praktik penegakan hukum di Indonesia (Shofie, 2011). Menurut
analisis Anda, apakah sama hukum konsumen dengan hukum perlindungan konsumen jika keduanya
tunduk pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan mengapa dua
bidang hukum tersebut sulit untuk dipisahkan!

2. Sengketa antara Mustolih dan PT Sumber Alfaria Trijaya (PT SAT) berlanjut di Pengadilan Negeri
Tangerang, pada dasarnya adalah sengketa yang terkait dengan perlindungan konsumen. Mustolih
adalah seorang konsumen yang berbelanja di Alfamart, sebuah toko yang dikelola PT SAT. Sedangkan
PT SAT adalah pelaku usaha di bidang ritel. Baik Mustolih maupun PT SAT, keduanya tunduk pada
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Pertanyaan:
Istilah konsumen berasal dari ahli bahasa dan kata consumer (Inggris-Amerika) atau
consumen/consument (Belanda). Secara harfiah arti kata consumer itu adalah “(lawan dari produsen)
setiap orang yang menggunakan barang” (Nasution, 1999). Berikan analisa anda berdasarkan kasus
diatas jika Mustolih adalah sebuah perusahaan, apakah dapat tergolong sebagai konsumen?

3. Sengketa antara Mustolih dan PT Sumber Alfaria Trijaya (PT SAT) berlanjut di Pengadilan Negeri
Tangerang, pada dasarnya adalah sengketa yang terkait dengan perlindungan konsumen. Mustolih
adalah seorang konsumen yang berbelanja di Alfamart, sebuah toko yang dikelola PT SAT. Sedangkan
PT SAT adalah pelaku usaha di bidang ritel. Baik Mustolih maupun PT SAT, keduanya tunduk pada
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Pertanyaan:
Pelaku usaha adalah istilah yang digunakan pembuat undang-undang yang pada umumnya lebih dikenal
dengan istilah pengusaha. Ikatan sarjana ekonomi indonesia (ISEI) menyebut empat kelompok besar
kalangan pelaku ekonomi, tiga diantaranya termasuk kelompok pengusaha (pelaku usaha, baik privat
maupun publik). Ketiga kelompok usaha tersebut yaitu kalangan investor, produsen, distributor. (Sutedi,
2008). Berdasarkan kasus di atas, menurut anda apakah PT Sumber Alfaria Trijaya (PT SAT) berhak
mendapatkan perlindungan hukum? Berikan analisis hukum anda!

1 dari 1

Anda mungkin juga menyukai