Anda di halaman 1dari 1

TUGAS 1 TUTON HKUM4312/HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Contoh Kasus :

Sengketa antara Mustolih dan PT Sumber Alfaria Trijaya (PT SAT) berlanjut di Pengadilan
Negeri Tangerang, pada dasarnya adalah sengketa yang terkait dengan perlindungan
konsumen. Mustolih adalah seorang konsumen yang berbelanja di Alfamart, sebuah toko
yang dikelola PT SAT. Sedangkan PT SAT adalah pelaku usaha di bidang ritel. Baik
Mustolih maupun PT SAT, keduanya tunduk pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen.

Pertanyaan :

1. Terkait kasus tersebut bahwa didalam perlindungan konsumen terdapat dua istilah hukum,
yakni hukum konsumen (consumer law) dan hukum perlindungan konsumen (consumer
protection law) merupakan bidang hukum baru dalam akademik dan praktik penegakan
hukum di Indonesia (Shofie, 2011). Menurut analisa anda, apakah sama hukum konsumen
dengan hukum perlindungan konsumen jika keduanya tunduk pada Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan mengapa dua bidang hukum tersebut sulit
untuk dipisahkan!

2. Istilah konsumen berasal dari ahli bahasa dan kata consumer (Inggris-Amerika)
atau consumen/consument (Belanda). Secara harfiah arti kata consumer itu adalah “(lawan
dari produsen) setiap orang yang menggunakan barang” (Nasution, 1999). Berikan analisa
anda berdasarkan kasus diatas jika Mustolih adalah sebuah perusahaan, apakah dapat
tergolong sebagai konsumen?

3. Pelaku usaha adalah istilah yang digunakan pembuat undang-undang yang pada umumnya
lebih dikenal dengan istilah pengusaha. Ikatan sarjana ekonomi indonesia (ISEI) menyebut
empat kelompok besar kalangan pelaku ekonomi, tiga diantaranya termasuk kelompok
pengusaha (pelaku usaha, baik privat maupun publik). Ketiga kelompok usaha tersebut yaitu
kalangan investor, produsen, distributor. (Sutedi, 2008). Berdasarkan kasus di atas, menurut
anda apakah PT Sumber Alfaria Trijaya (PT SAT) berhak mendapatkan perlindungan
hukum? Berikan analisis hukum anda!

Selamat Mengerjakan Tugas!

Anda mungkin juga menyukai