PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(NAPZA) atau istilah yang populer dikenal masyarakat sebagai NARKOBA (Narkotika
dan Bahan Obat berbahanya) merupakan masalah yang sangat kompleks, yang
sama multidispliner, multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif yang
ratus tahun yang lalu, salah satu bahan mentah sejenis zat psikoaktif yang disebut
dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) masih bermanfaat bagi pengobatan, namun bila
disalahgunakan atau digunakan tidak menurut indikasi medis atau standar pengobatan
terlebih lagi bila disertai peredaran dijalur ilegal, akan berakibat sangat merugikan bagi
sudah sampai ke kota-kota kecil diseluruh wilayah Republik Indonesia, mulai dari
tingkat sosial ekonomi menengah bawah sampai tingkat sosial ekonomi atas. Dari data
yang ada, penyalahgunaan NAPZA paling banyak berumur antara 15–24 tahun.
Tampaknya generasi muda adalah sasaran strategis perdagangan gelap NAPZA. Oleh
karena itu kita semua perlu mewaspadai bahaya dan pengaruhnya terhadap ancaman
diindonesia. Lebih dari tiga ratus tahun yang lalu, salah satu bahan mentah sejenis zat
terdapat lebih dari 3,5 juta pengguna zat psikoaktif [Badan Narkotika Nasional,2006],
dalam jumlah tersebut, hanya kurang dari 10 ribu orang yang tersentuh layanan
‘’terapi’’. 10000 orang dalam terapi subtitusi metadon, 500 orang terapi subtitusi
communities, kelompok bantu diri/ self-help group]. 2000 orang dalam layanan medis
lain dan sekitar 40000 orang menjadi penghuni lembaga pemasyarakatan dan tahanan
polisi.
ISI
1. NAPZA
yang bila masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama
otak/susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan
menitik beratkan pada upaya penanggulangan dari sudut kesehatan fisik, psikis, dan
sosial. NAPZA sering disebut juga sebagai zat psikoaktif, yaitu zat yang bekerja pada
2. NARKOBA
sangat populer di masyarakat termasuk media massa dan aparat penegak hukum yang
sebetulnya mempunyai makna yang sama dengan NAPZA. Ada juga menggunakan
istilah Madat untuk NAPZA Tetapi istilah Madat tidak disarankan karena hanya
NARKOTIKA : adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
golongan :
Narkotika Golongan I :
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, dan
Narkotika Golongan II :
morfin, petidin).
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau
2. PSIKOTROPIKA
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
- Sedatif & Hipnotika (obat penenang, obat tidur): MG, BK, DUM, Pil koplo dan
lain-lain
Yang dimaksud disini adalah bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif diluar yang
menekan susunan syaraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan
- Golongan C : kadar etanol 20-45 %, (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny
Walker, Kamput.)
Inhalansia (gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut) mudah menguap berupa
senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga,
kantor dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalah gunakan, antara lain :
rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya
GolonganI.
Adalah jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini
dan tidak sadarkan diri. Golongan ini termasuk Opioida (morfin, heroin/putauw,
kodein), Sedatif (penenang), hipnotik (otot tidur), dan tranquilizer (anti cemas) dan
lain-lain.
2. Golongan Stimulan(Upper)
Adalah jenis NAPZA yang dapat merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan
kegairahan kerja. Jenis ini membuat pemakainya menjadi aktif, segar dan bersemangat.
Zat yang termasuk golongan ini adalah : Amfetamin (shabu, esktasi), Kafein, Kokain
3. Golongan Halusinogen
Adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah
perasaan dan pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda
sehingga seluruh perasaan dapat terganggu. Golongan ini tidak digunakan dalam
akibat pemakaiannya :
A . OPIOIDA
Nama jalannya putauw, ptw, black heroin, brown sugar. Heroin yang murni berbentuk
bubuk putih, sedangkan heroin yang tidak murni berwarna putih keabuan. Dihasilkan
dari cairan getah opium poppy yang diolah menjadi morfin kemudian dengan proses
morfin.
Opioid sintetik yang mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin. Opiat
atau opioid biasanya digunakan dokter untuk menghilangkan rasa sakit yang sangat
(analgetika kuat). Berupa pethidin, methadon, Talwin, kodein dan lain-lain. Reaksi dari
pemakaian ini sangat cepat yang kemudian timbul rasa ingin menyendiri untuk
menikmati efek rasanya dan pada taraf kecanduan sipemakai akan kehilangan rasa
percaya diri hingga tak mempunyai keinginan untuk bersosialisasi. Mereka mulai
lainnya.
B . KOKAIN
Kokain mempunyai dua bentuk yaitu : kokain hidroklorid dan free base. Kokain
berupa kristal pitih. Rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dari free base. Free base
tidak berwarna/putih, tidak berbau dan rasanya pahit - Nama jalanan dari kokain
adalah koka,coke, happy dust, charlie, srepet, snow salju, putih. Biasanya dalam bentuk
bubuk putih.
bagian berbaris lurus diatas permukaan kaca atau benda-benda yang mempunyai
yang melalui suatu proses menjadi bentuk padat untuk dihirup asapnya yang populer
disebut freebasing. Penggunaan dengan cara dihirup akan berisiko kering dan luka
Efek rasa dari pemakaian kokain ini membuat pemakai merasa segar, kehilangan
nafsu makan, menambah rasa percaya diri, juga dapat menghilangkan rasa sakit
dan lelah.
C. KANABIS
indica. Pada tanaman ganja terkandung tiga zat utama yaitu tetrehidro
D. AMPHETAMINES
warna putih dan keabuan,digunakan dengan cara dihirup. Sedangkan yang berbentuk
dengan nama Ekstasi atau Ecstacy. Nama lain : xtc, fantacy pils, inex, cece, cein,
Terdiri dari berbagai macam jenis antara lain : white doft, pink heart, snow white,
alumunium foil dan asapnya dihisap, atau dibakar dengan menggunakan botol
kertas. Bentuk yang bisa didapatkan seperti kertas berukuran kotak kecil sebesar
seperempat perangko dalam banyak warna dan gambar, ada juga yang berbentuk pil,
kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan
bereaksi setelah 30-60 menit sejak pemakaian dan hilang setelah 8-12 jam.
Efek rasa ini bisa disebut tripping. Yang bisa digambarkan seperti halusinasi
terhadap tempat. Warna dan waktu. Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu.
Hingga timbul obsesi terhadap halusinasi yang ia rasakan dan keinginan untuk hanyut
membuat paranoid.
F. SEDATIF-HIPNOTIK (BENZODIAZEPIN)
Digolongkan zat sedatif (obat penenang) dan hipnotika (obat tidur). Nama
jalanan dari Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp. Pemakaian benzodiazepin
dapat melalui : oral,intra vena dan rectal. Penggunaan dibidang medis untuk
G. SOLVENT / INHALANSIA
Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup.Contohnya :Aerosol, aica
aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tiner,uap bensin. - Biasanya digunakan
secara coba-coba oleh anak dibawah umur golongan kurang mampu/ anak jalanan. Efek
yang ditimbulkan : pusing, kepala terasa berputar, halusinasi ringan, mual, muntah,
H. ALKOHOL
dari proses fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi-umbian. Dari proses fermentasi
diperoleh alkohol dengan kadar tidak lebih dari 15%, dengan proses penyulingan di
pabrik dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Nama
jalanan alkohol : booze, drink. Konsentrasi maksimum alkohol dicapai 30-90 menit
tubuh dan cairan tubuh. Sering dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah maka
orang akan menjadi euforia, namun sering dengan penurunannya pula orang menjadi
depresi.
yang menunjukan ciri pemakaian yang bersifat patologik yang perlu di bedakan
fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah NAPZA yang makin
timbul gejala putus zat (withdrawal syamptom). Oleh karena itu ia selalu berusaha
lebih berat.
perasaan-perasaan tersebut.
atau okupasional yang ditandai oleh : tugas dan relasi dalam keluarga tak
terpenuhi dengan baik,perilaku agresif dan tak wajar, hubungan dengan kawan
terganggu, sering bolos sekolah atau kerja, melanggar hukum atau kriminal dan
Agar tidak berlanjut pada tingkat yang lebih berat (ketergantungan), maka
factor yang terkait dengan individu, faktor lingkungan dan faktor tersedianya zat
(NAPZA). Tidak terdapat adanya penyebab tunggal (single cause) Faktor-faktor yang
1. Faktor individu :
sebab remaja yang sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial
yang pesat merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan NAPZA. Anak
atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi
Rasa kurang percaya diri (low selw-confidence), rendah diri dan memiliki
Putus sekolah
2. Faktor Lingkungan :
faktor orang tua yang ikut menjadi penyebab seorang anak atau remaja menjadi
a. Lingkungan Keluarga
Orang tua kurang peduli dan tidak tahu dengan masalah NAPZA
Tata tertib atau disiplin keluarga yang selalu berubah (kurang konsisten)
b. Lingkungan Sekolah
d. Lingkungan masyarakat/sosial
3. Faktor Napza
Banyaknya iklan minuman beralkohol dan rokok yang menarik untuk dicoba
faktor lingkungan keluarga dan teman sebaya/pergaulan tidak selalu sama besar
pergaulan, bisa saja seorang anak yang berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup
Kelompok Risiko Tinggi adalah orang yang belum menjadi pemakai atau terlibat
dalam penggunaan NAPZA tetapi mempunyai risiko untuk terlibat hal tersebut,
mereka disebut juga Potential User (calon pemakai, golongan rentan). Sekalipun tidak
mudah untuk mengenalinya, namun seseorang dengan ciri tertentu (kelompok risiko
dibandingkan dengan yang tidak mempunyai ciri kelompok risiko tinggi. Mereka
1. ANAK :
Ciri-ciri pada anak yang mempunyai risiko tinggi menyalahgunakan NAPZA antara
lain :
Anak yang sulit memusatkan perhatian pada suatu kegiatan (tidak tekun)
2. REMAJA :
Remaja yang mempunyai rasa rendah diri, kurang percaya diri dan mempunyai
tinggi/bahaya
3. KELUARGA
Orang tua yang terlalu menuntut anaknya secara berlebihan agar berprestasi
diluar kemampuannya
Orang tua yang kurang memberi perhatian pada anak karena terlalu sibuk
Orang tua yang tidak memiliki standar norma baik-buruk atau benar-salah yang
jelas
1. Perubahan Fisik
Bila kelebihan disis (overdosis) : nafas sesak,denyut jantung dan nadi lambat,
kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap bekas
suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan jarum
suntik)
Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk dikelas
Sering berpegian sampai larut malam,kadang tidak pulang tanpa memberi tahu
lebih dulu
Sering mendapat telepon dan didatangi orang tidak dikenal oleh keluarga,
kemudian menghilang
Sering berbohong dan minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tak jelas
Heroin, pada dirinya, dalam kamarnya, tas nya atau laci meja terdapat antara lain :
Jarum suntik insulin ukuran 1 ml, kadang-kadang dibuang pada saluran air di
kamar mandi,
Kertas timah bekas bungkus rokok atau permen karet, untuk tempat heroin
dibakar.
F. Diagnosis
Retardasi mental
Pemeriksaan Psikiatrik
yang sering kali terdapat bersamaan dengan penggunaan zat psikoaktif. Ansietas ,
Gangguan Emosi
Gangguan Bicara
Gangguan Psikomotorik
Gangguan Persepsi
tergolong sangat ideal, namun banyak orang tidak mampu atau mempunyai motivasi
untuk mencapai tujuan ini, terutama kalau ia baru menggunakan NAPZA pada fase-
fase awal. Pasien tersebut dapat ditolong dengan meminimasi efek-efek yang langsung
atau tidak langsung dari NAPZA. Sebagian pasien memang telah abstinesia terhadap
salah satu NAPZA tetapi kemudian beralih untuk menggunakan jenis NAPZA yang
lain.
pencegahan relaps .Bila pasien pernah menggunakan satu kali saja setelah “clean”
3. Memperbaiki fungsi psikologi dan fungsi adaptasi sosial. Dalam kelompok ini,
H. Prognosis
atau terjadi eksaserbasi, di seling dengan remisi total atau parsial. Kemungkinan
kambuh terbesar adalah dalam satu tahun pertama sesudah berhenti menggunakan
napza.
Prognosis gangguan mental dan prilaku ini sangat bergantung pada banyak
buruk. Bila dalam satu keluarga terdapat lebih dari satu penggguna napza,
prognosisnya lebih buruk. Demikian pula bila terdapat depresi berat. Sikap keluarga
yang tidak mendukung proses penyembuhan, lingkungan pergaulan yang buruk, dan
Joewana, Satya. 2004..Gangguan Mental dan Prilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif.
Jakarta;EGC