Anda di halaman 1dari 2

RABIES & KOLERA

1. DEFINISI PENYAKIT
Rabies adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pada hewan dan manusia.
Penyakit ini ditularkan melalui gigitan atau cakaran dari hewan yang tertular virus rabies,
terutama anjing, kucing, dan kelelawar. Rabies dapat menyebabkan gejala seperti demam,
sakit kepala, kejang, dan gangguan mental. Jika tidak diobati, rabies dapat berakibat fatal.

Kolera adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Penyakit ini
ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri tersebut.
Gejala kolera meliputi diare yang sangat parah, mual, muntah, dan dehidrasi. Jika tidak
diobati, kolera dapat berakibat fatal dalam waktu yang sangat singkat karena kehilangan
cairan tubuh yang bberlebihan

2. KEJADIAN PENYAKIT
Rabies:
Gigi hewan yang tertular virus rabies, seperti anjing, kucing, dan kelelawar, dapat
menyebabkan seseorang tertular rabies. Gejala awal rabies pada manusia antara lain
demam, sakit kepala, dan rasa gatal atau terbakar di area gigitan. Gejala lebih lanjut dapat
berkembang menjadi kejang, halusinasi, kesulitan bernafas, dan koma. Setelah gejala
berkembang, rabies hampir selalu berakibat fatal pada manusia.

Kolera dapat menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri
Vibrio cholerae. Gejala kolera termasuk diare yang sangat parah, mual, muntah, dan
dehidrasi. Kolera dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang sangat singkat karena
kehilangan cairan tubuh yang berlebihan. Penyakit ini lebih sering terjadi di daerah dengan
sanitasi dan air bersih yang buruk.

3. PENYEBAB PENYAKIT
Rabies disebabkan oleh virus rabies yang menyerang sistem saraf pada hewan dan manusia.
Virus ini dapat ditularkan melalui gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi, terutama
anjing, kucing, dan kelelawar.

Kolera disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Bakteri ini dapat ditemukan di lingkungan
alami seperti air dan tanah, dan menyebar melalui makanan atau minuman yang
terkontaminasi. Kolera lebih sering terjadi di daerah dengan sanitasi dan air bersih yang
buruk.

4. KELUARAN PENYAKIT
Seseorang yang tertular rabies dapat mengalami keluaran sebagai berikut:
a. Kematian akibat komplikasi yang disebabkan oleh virus rabies
b. Kesulitan bernapas atau kegagalan pernapasan
c. Koma
d. Kehilangan fungsi otak dan sistem saraf
e. Gangguan mental atau perilaku yang tidak biasa
f. Kejang-kejang.

Seseorang yang terinfeksi kolera dapat mengalami keluaran sebagai berikut:


a. Kematian akibat dehidrasi dan komplikasi yang disebabkan oleh kolera
b. Kehilangan berat badan yang signifikan
c. Diare cair yang parah, seringkali dengan warna air yang jernih atau putih
d. Dehidrasi yang parah, seperti mulut dan kulit kering, nadi cepat, dan tekanan darah
rendah
e. Kejang-kejang atau kehilangan kesadaran.

5. PENGELOLAAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT


Rabies:
a. Vaksinasi sebelum terkena gigitan hewan yang terinfeksi rabies adalah cara paling
efektif untuk mencegah rabies pada manusia.
b. Jika seseorang telah tertular rabies, pengobatan segera dengan serum dan vaksin
rabies dapat mencegah perkembangan penyakit.
c. Hindari kontak dengan hewan liar atau tidak dikenal, terutama anjing, kucing, dan
kelelawar.
d. Jangan biarkan hewan peliharaan melarikan diri tanpa pengawasan.
e. Segera bersihkan luka gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi dengan air
dan sabun, dan konsultasikan dengan dokter.

Kolera:
a. Pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air bersih secara teratur, terutama
sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.
b. Pastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi bersih dan aman dikonsumsi, seperti
memasak makanan dengan baik dan memilih air bersih untuk diminum.
c. Hindari makanan dan minuman yang dapat terkontaminasi bakteri, seperti makanan dan
minuman dari warung yang tidak higienis.
d. Vaksinasi kolera tersedia untuk mereka yang tinggal atau bepergian ke daerah dengan
risiko kolera yang tinggi.
e. Jika Anda terjangkit kolera, perawatan medis yang tepat dan cepat dapat mencegah
perkembangan penyakit yang parah.
f. Menjaga sanitasi dan kebersihan lingkungan sekitar juga sangat penting untuk
mencegah penyebaran kolera. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya bersama untuk
meningkatkan kondisi sanitasi dan air bersih di daerah-daerah yang rentan terhadap
penyakit ini.

Anda mungkin juga menyukai