Anda di halaman 1dari 15

KOLERA

Kelompok 1A
Anggota Kelompok

Abiyasa Candra Kusuma P17333122401


Afifah Aida Rahma P17333122402
Aldi Ahmad Al Faritsi P17333122404
Alfin Komaru Zaman P17333122405
Alif Pradipto P17333122406
Alya Nur Aisyah P17333122407
Andita Putri Hanifah P17333122408
Andri Muhammad Nur P17333122409
Anisa Dwi Andini P173331224010
Latar Belakang
Penyakit kolera adalah penyakit diare akut Feces (kotoran manusia) yang terinfeksi oleh
yang disebabkan oleh infeksi usus akibat bakteri Vibrio cholerae banyak ditemui di
bakteri Vibrio cholera. Penyakit kolera sangat permukaan air. Melalui makanan, seperti
mudah menyebar jika tidak segera ditangani. sayuran yang telah dipupuk dengan feces
Wabah besar biasanya berhubungan dengan individu terinfeksi dan tidak dibersihkan pada
air yang terkontaminasi. Ada 4 mekanisme saat mengkonsumsinya. Oleh karena itu,
kontrol utama yang direkomendasikan oleh penularan bakteri ini dapat melalui air,
World Health Organization (WHO) yaitu makanan, maupun sanitasi lingkungan yang
pembuangan kotoran manusia yang hygienis, buruk dikarenakan telah terkontaminasi feces
pasokan air bersih, makanan yang bersih dan individu terinfeksi
dimasak, serta vaksinasi
Rumusan Masalah

1. Bagaimana penyebaran kolera terjadi?


2. Apa tanda dan gejala jika terkena kolera yang perlu di
waspadai?
3. Apa saja metode pengobatan yang efektif untuk
mencegah kolera?
4. ⁠Apa upaya yang bisa kita ajarkan kepada masyarakat
sebagai sanitarian?
5. ⁠Bagaimana dampak kolera terhadap kesehatan
masyarakat dan ekonomi suatu daerah?
6. Apa peraturan yang mengatur tentang penyakit kolera?
Tujuan

01 Agar masyarakat dapat mengetahui Apa itu


penyakit kolera.

Agar masyarakat mengetahui bagaimana


02 proses penyakit kolera dapat menular.

03 Agar masyarakat mengetahui bagaimana dampak dan


cara mencegah atau mengobati peyakit kolera tersebut.
Pembahasan

Kolera adalah penyakit infeksi bakteri yang


menyebabkan diare parah dan dehidrasi.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Vibrio
cholerae dan biasanya menyebar melalui air
atau makanan yang terkontaminasi.
Penyebaran Kolera

Penyebaran kolera terutama terjadi


melalui air dan makanan yang
terkontaminasi oleh bakteri Vibrio cholerae.
Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh
manusia melalui konsumsi makanan atau
minuman yang tercemar.
Gejala Penyakit Kolera

Diare yang encer seperti air dan berlimpah tanpa


01 rasa mulas.

Kotoran (tinja) atau feses yang semula berbau dan


02 berwarna berubah menjadi cairan putih keruh tanpa
bau amis atau busuk, melainkan seperti manis yang
menusuk.

Feses (cairan) yang memiliki tampilan seperti air


03 cucian beras bila di endapkan akan mengeluarkan
gumpalan-gumpalan yang berwarna putih.
Gejala Penyakit Kolera

Diare terjadi sampai berkali-kali dan dalam


04 jumlah yang banyak dalam satu waktu.

Muntah setelah didahului diare yang terjadi, namun


05 pada penderita tidak merasakan mual sebelumnya.

Terjadinya kejang di area perut bisa juga dirasakan


06 dengan disertai nyeri yang sangat hebat.
Upaya Yang Dapat Dilakukan Sebagai

Sanitarian Terkait Kolera Terhadap Masyarakat

Peningkatan Sanitasi: Salah satu penyebab utama penyebaran kolera adalah


sanitasi yang buruk. Oleh karena itu, peningkatan sanitasi menjadi langkah
penting dalam pencegahan kolera. Ini bisa mencakup peningkatan fasilitas
toilet, pengelolaan limbah, dan akses ke air bersih.

Edukasi Masyarakat: Edukasi kepada masyarakat tentang cara pencegahan


kolera sangat penting. Ini bisa mencakup edukasi tentang pentingnya mencuci
tangan, memasak makanan hingga matang, menghindari makanan dan
minuman yang tidak higienis, dan minum air yang telah dimasak atau air
mineral botol.

Vaksinasi: Vaksinasi kolera dapat dilakukan bagi mereka yang berisiko tinggi
terkena kolera, seperti mereka yang akan bepergian ke daerah endemis kolera.
Upaya Yang Dapat Dilakukan Sebagai

Sanitarian Terkait Kolera Terhadap Masyarakat

Surveilans dan Pelacakan Kontak: Melakukan surveilans dan


pelacakan kontak bagi mereka yang terinfeksi kolera dapat membantu
mencegah penyebaran lebih lanjut.

Isolasi dan Karantina: Orang-orang yang terinfeksi kolera harus


diisolasi dan ditempatkan dalam karantina untuk mencegah
penyebaran penyakit.

Pengendalian Pergerakan: Pembatasan pergerakan, terutama di


daerah yang terkena wabah kolera, dapat membantu mencegah
penyebaran penyakit.
Dampak - Dampak Kolera

01 02
Dampak Kesehatan Dampak Ekonomi
Wabah ini membebani sistem kesehatan Kolera bisa menurunkan produktivitas
masyarakat karena meningkatnya dan pendapatan masyarakat yang
jumlah pasien, yang mengakibatkan terkena penyakit ini. Mereka mungkin
kekurangan sumber daya medis, dan harus menanggung biaya
penurunan kualitas pelayanan pengobatan, transportasi, dan
kesehatan secara keseluruhan. pemakaman yang tinggi.
Kesimpulan

1. Penyakit kolera (cholera) adalah penyakit infeksi saluran usus bersifat akut yang disebabkan oleh
bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk kedalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman
yang terkontaminasi.

2. Bakteri Vibrio cholerae berkembang biak dan menyebar melalui feaces (kotoran) manusia, bila
kotoran yang mengandung bakteri ini mengkon-taminasi air sungai dan sebagainya maka orang
lain yang terjadi kontak dengan air tersebut beresiko terkena penyakit kolera itu juga.

3. Cara pencegahan dan memutuskan tali penularan penyakit kolera adalah dengan prinsip sanitasi
lingkungan, terutama kebersihan air dan pembuangan kotoran (feaces) pada tempatnya yang
memenuhi standar lingkungan. Lainnya ialah meminum air yang sudah dimasak terlebih dahulu,
cuci tangan dengan bersih sebelum makan memakai sabun/anti-septik, cuci sayuran dangan air
bersih terutama sayuran yang dimakan mentah (lalapan), hindari memakan ikan dan kerang yang
dimasak setengah matang.
Saran

Adapun saran kepada seluruh masyarakat adalah hendaknya selalu


melakukan hidup bersih, melakukan sanitasi lingkungan, terutama menjaga
kebersihan air dan pembuangan kotoran (feaces) pada tempatnya yang
memenuhi standar lingkungan. Hal lainnya ialah meminum air yang sudah
dimasak terlebih dahulu, cuci tangan dengan bersih sebelum makan
menggunakan sabun/antiseptik, cuci sayuran dengan air bersih terutama
sayuran yang dimakan mentah (lalapan), hindari memakan ikan dan kerang
yang dimasak setengah matang. Hindari produk susu yang tidak
dipasteurisasi atau tidak disterilkan.
Terima

Kasih !

Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai