Rekomendasi ITAGI
Introduksi Imunisasi IPV dosis ke-2
3
WHO Position Paper:
Polio Vaccines June 2022
SLIDE ITAGI
4
WHO Position Paper: Polio Vaccines
June 2022
• Semua anak di seluruh dunia harus divaksinasi polio dengan dosis lengkap, dan setiap negara
SLIDE ITAGI
harus berusaha untuk mencapai dan mempertahankan tingkat cakupan yang tinggi untuk
mendukung komitmen global dalam memberantas polio.
• Semua negara yang menggunakan OPV dalam program imunisasi nasional, WHO
merekomendasikan 3 dosis bOPV dan 2 dosis IPV sebagai jadwal vaksinasi.
• Di negara endemik polio dan di negara yang berisiko tinggi untuk impor dan penyebaran virus
polio, WHO merekomendasikan pemberian 3 dosis bOPV dan diikuti dengan 2 dosis IPV.
• Dua dosis IPV memberikan kekebalan terhadap kelumpuhan dari virus polio tipe-2 dan
meningkatkan kekebalan terhadap virus polio tipe 1 dan 3.
• Sebagai alternatif untuk suntikan IPV IM dosis penuh, negara-negara dapat mempertimbangkan
untuk menggunakan dosis fraksional (1/5 dari dosis IPV penuh)
5
Latar Belakang Pemberian IPV Dosis-2
• Pada masa transisi menuju eradikasi polio, virus polio liar tipe-2
SLIDE ITAGI
6
Alasan Pemberian IPV Dosis-2
• Menghentikan kejadian VAPP (vaccine associated polio paralytic), kejadian
polio yang disebabkan oleh vaksinasi OPV
SLIDE ITAGI
• Pada pemberian IPV-2 dosis, imunitas yang dihasilkan oleh dosis IPV
pertama dapat dengan cepat ditingkatkan oleh dosis IPV kedua, terlihat dari
titer antibodi yang tinggi diharapkan dapat mengurangi pencegahan
terjadinya cVDPV2.
• Terjadi aktifasi sistem imun terhadap polio P2 sehingga jika terjadi KLB
cVDVP cukup diberikan mOPV2 (monovalen polio-2)
• Memperkuat respons intestinal dan humoral yang berguna untuk menekan
KLB polio akibat importasi.
7
Kajian ITAGI untuk Pemberian IPV Dosis-2
SLIDE ITAGI
ITAGI telah melakukan kajian dua kali untuk pemberian IPV dosis-2,
8
Kajian Pemberian Imunisasi IPV dosis ke dua
19 Juni 2020
1. Data hasil studi kadar antibodi polio pada program imunisasi rutin dengan
SLIDE ITAGI
Ref.
1. Fadlyana E, Dhamayanti M, Tarigan R, Mulia Sari R, Bachtiar NS, Kartasasmita CB, Rusmil K. Immunogenicity and safety profile of a primary dose of bivalent oral polio vaccine
given simultaneously with DTwP-Hb-Hib and inactivated poliovirus vaccine at the 4th visit in Indonesian infants. Vaccine 2020;38:1962-7.
9 2. WHO position paper: polio vaccines, June 2022
Kajian Pemberian Imunisasi IPV dosis ke dua
19 Juni 2020 (2)
SLIDE ITAGI
10
Vaksin Polio
1 2 https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/polio/hcp/vaccine-associated-paralytic-polio-faq.html#:~:text=Vaccine%2Dassociated%20paralytic%20poliomyelitis%20(VAPP,carries%20no%20risk%20of%20VAPP.
https://www.gavi.org/vaccineswork/what-vaccine-derived-polio?gclid=CjwKCAjw586hBhBrEiwAQYEnHR7q4ni_073SdfSNsHr4BYIdd_8DzDeNdQe3VPpSw3mDT5FvNVQb3xoCqtMQAvD_BwE
SLIDE ITAGI
13
Immunogenicity and safety profile of a primary dose of bivalent oral polio vaccine given
simultaneously with DTwP-Hb-Hib and inactivated poliovirus vaccine at the 4th visit in Indonesian
infants
Fadlyana E, Dhamayanti M, Tarigan R, Mulia Sari R, Bachtiar NS, Kartasasmita CB, Rusmil K.
Vaccine 2020;38:1962-7.
SLIDE ITAGI
Metode
• Diteliti pada bayi yang telah mendapat IPV satu kali yang diberikan bersama OPV ke-4.
• Dinilai titer antibodi, serokonversi, GMT dan peningkatan titer antibodi
Hasil
Antibody Pre-dose IPV (%) Post dose – 4 (%)
• Peningkatan titer antibod (4 kali)
titer
pada saat pre dose IPV dibandingkan pasca
IPV 1 dosis: antibody P2 lebih rendah P1 60 97,2
daripada P1 dan P3 P2 0 16,1
P3 39.9 97,9
14
Serokonversi anti Polio tipe 2 pada IPV 1 vs 2 vs 3x
IPV 1 x IPV 2 x IPV 3 x
Umur 6-8 mgg:32-39% 1,2
USA
SLIDE ITAGI
1. Simasathien S et al. Scand J Inf Dis. 1994; 26:731–8. 4. Resik S et al. New Eng J Med. 2013; 368:416–24
2. Hird TR et al. PLoS Pathogens. 2012; 8(4)e1002599 5. Dayan GH et al. New Eng Med J. 2007; 356:1536–44
3. Robertson SE et al. Lancet. 1988; Apr 23; 1(8591):897–9
6. Faden H et al. J Inf Dis. 1990; 162:1291–7
15
Kajian Lanjutan Pemberian Imunisasi IPV-2 Dosis
3 Agustus 2021
• Pertemuan SAGE tanggal 5-7 Oktober 2020, mencatat bahwa produksi IPV telah
SLIDE ITAGI
16
Pilihan Jadwal IPV dua dosis
SAGE merekomendasikan agar dosis IPV kedua diperkenalkan pada semua negara yang saat
ini memberikan satu dosis IPV dan bOPV dalam jadwal imunisasi rutin.
SLIDE ITAGI
A L T E R NATIF 1 A L T E R NATIF 2
Jadwal IPV dosis pertama pada usia 14 Jadwal IPV dosis pertama pada usia 6 minggu
minggu (bersamaan dengan DTP3/Pentavalen- (bersamaan dengan DTP1/Pentavalen-1) dan dosis
3), dan dosis IPV kedua setidaknya 4 bulan IPV kedua pada 14 minggu (dengan DTP3/Penta3).
kemudian (dapat bertepatan dengan vaksin Jadwal ini mempunyai keuntungan memberikan
lain yang diberikan pada usia 9 bulan). Jadwal perlindungan sejak dini, namun imunogenisitas
ini memberikan imunogenisitas tertinggi dan lebih rendah. Jika memilih jadwal ini harus
dapat dilakukan menggunakan IPV dosis menggunakan IPV dosis penuh dan tidak
penuh atau IPV intradermal fraksional. dianjurkan fIPV karena imunogenisitas lebih
17 rendah apalagi diberikan pada usia dini.
Kesimpulan
• Melalui kajian dari berbagai publikasi bahwa titer antibodi P2 kurang
SLIDE ITAGI
tinggi pada pemberian bOPV 3x dan IPV 1x, dibaningkan antibody P1 dan
P3
• Merujuk pada WHO position paper 2022, yang menganjurkan pemberian
IPV dosis ke-2 untuk meningkatkan titer antibodi P2
• Mengingat ketersediaan vaksin IPV saat ini telah mencukupi, maka ITAGI
menyetujui pemberian IPV dosis ke-2 pada jadwal program imunisasi
nasional yang diberikan pada usia 9 bulan.
18
SLIDE ITAGI
19
Terima Kasih