Anda di halaman 1dari 51

KIPI VAKSIN IPV

Isu-Isu Penting

1 Apa itu KIPI?

2
Kemungkinan KIPI setelah
imunisasi IPV?

3
KIPI yang dilaporkan?

4
Bagaimana cara melaporkan
KIPI?

2| Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Tipe-tipe Virus Polio
 Terdapat 3 tipe virus polio
– Virus polio liar– 3 serotipe
• Tipe 1 – 342 kasus pada tahun 2014 (tipe ini adalah
satu-satunya tipe yang masih bersirkulasi)
• Tipe 2 – sudah dieliminasi pada tahun1999
• Tipe 3 – kasus terakhir dilaporkan pada tahun 2012
(masih dibutuhkan sertifikasi terhadap eradikasi virus polio
tipe 3)

3| Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Kejadian Kelumpuhan yang Berhubungan dengan Vaksin
Polio Oral (OPV)
 OPV memberikan perlindungan yang efektif terhadap penyakit polio, namun…
 Meskipun sangat jarang, tetapi kasus kelumpuhan dapat terjadi, yang disebabkan oleh OPV
– Vaccine Associated Paralytic Polio (VAPP)
• Virus pada vaksin berubah, menyerang sistem saraf sehingga mengakibatkan
kelumpuhan
• 1 kasus per 2,4 juta dosis OPV yang diberikan
• 250-500 kasus/tahun
• 40% dari total kasus VAPP adalah disebabkan oleh tipe 2 dari OPV
– Circulating Vaccine Derived Poliovirus (cVDPV)
• Strain virus bermutasi sehingga dapat menyebabkan penyakit pada sistem saraf yang
menyebar dari orang ke orang, utamanya terjadi di daerah dengan imunitas populasi
terhadap polio rendah
• 97% kasus cVDPV disebabkan oleh OPV tipe 2
• Cakupan imunisasi polio yang rendah merupakan faktor risiko utama
munculnya kasus cVDPV (pada tahun 2005, muncul 46 kasus cVDPV di
Jawa Timur)

4| Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Pada usia berapa imunisasi IPV diberikan?

 Berikan vaksin IPV pada usia 4 bulan, bersamaan dengan OPV4 dan DPT-HB-
Hib3/Penta3
 Vaksin IPV diberikan secepatnya setelah bayi usia 4 bulan
 Vaksin IPV diberikan sebagai tambahan pemberian 4 dosis OPV
 Vaksin OPV tetap merupakan vaksin utama untuk mencapai eradikasi polio
Usia (bulan) Imunisasi yg diberikan
0 Hep B0
1 BCG, OPV1
2 OPV2, DPT-HB-Hib1
3 OPV3, DPT-HB-Hib2
4 OPV4, DPT-HB-Hib3, IPV
9 Campak

5| Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Perbandingan OPV dan IPV?
Oral polio vaccine (OPV) Inactivated polio vaccine (IPV)
• Virus hidup yang dilemahkan • Virus yang dimatikan
• Diberikan dalam bentuk tetes • Diberikan melalui suntikan

• Telah berhasil menurunkan transmisi penyakit • Sangat efektif


polio di negara-negara berkembang • Umumnya digunakan di negara maju
• Harga lebih terjangkau • Harga lebih mahal
• Mudah untuk diberikan • Membutuhkan tenaga terlatih
• Memberikan imunitas mukosa • Memberikan imunitas melalui darah
• Melindungi kontak dekat yang tidak diimunisasi • Tidak berisiko menyebabkan VAPP atau
VDPV

Kedua vaksin dibutuhkan untuk mencapai eradikasi polio

6| Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Mengapa IPV?

 Vaksin IPV sangat aman dan tidak menyebabkan kelumpuhan

 Introduksi IPV merupakan fase menuju penghentian penggunaan


OPV setelah eradikasi virus polio liar berhasil dicapai

 Ketika penggunaan OPV dihentikan, maka selanjutnya IPV yang akan


memberikan perlindungan menyeluruh terhadap polio

 Pelaksanaan introduksi IPV juga dimanfaatkan untuk mengingatkan


kembali para orang tua/pengasuh mengenai pentingnya imunisasi
serta menginformasikan pada mereka imunisasi yang belum didapat
oleh anak-anak mereka dan imunisasi apa yang harus diberikan
selanjutnya
7| Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August
2019
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

 KIPI adalah?
 Kejadian medik
Terjadi setelah imunisasi
Menimbulkan perhatian
Diyakini disebabkan oleh imunisasi

 Kategori Pelaporan KIPI?

1. KIPI Ringan/Non Serius

2. KIPI Berat/Serius

8| Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Klasifikasi KIPI

 Lapangan?
1. Reaksi yg berkaitan dg Produk Vaksin
2. Reaksi yg berkaitan dg Kualitas Vaksin
3. Reaksi yg berkaitan dg Kesalahan Prosedur
4. Reaksi yg berkaitan dg Kecemasan & berhubungan dgn pelaks imunisasi
5. kejadian yg secara Kebetulan bersamaan.

 Kausalitas?

9| Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
reaksi yang berkaitan dengan produk vaksin

reaksi yang berkaitan dengan kualitas vaksin

reaksi yang berkaitan dengan adanya penyimpangan dalam


pemberian imunisasi)

reaksi yang berkaitan dengan kecemasan yang berlebihan yang


berhubungan dengan imunisasi

kejadian yang secara kebetulan bersamaan.

10 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Langkah Klasifikasi KIPI
LANGKAH 4 (Klasifikasi) Beri √ kotak yang tepat
LANGKAH 3 (Algoritma) Review semua langkah dan √ kotak yang tepat
LANGKAH 1 (KELAYAKAN)
I.
A.
Hubungan kasual konsisten
LANGKAH 2 (DAFTAR KIPI) Beri tanda √ pada kotak yang sesuai
dengan
Apakah ada bukti kuat untuk imunisasilain?
penyebab
Apakah pemeriksaan klinis, atau uji laboratorium pada pasien,
B. Indeterminate
YA B1. Hubungan
TDK TD* sementara
NA*
C. Hubungan kasual
inkonsisten dengan imunisasi
Keterangan

IIIkonsisten tetapi terdapat


mengkonfirmasi penyebab lain?
I A. Hubungan A. Hubungan
1.Kelengkapan
Eligibility (Kelayakan)
II. Apakah terdapat hubungan kausal yang diketahui
Terdapat
dengan vaksin/vaksinasi?A1. Reaksi terkait produk bukti yang cukup pasti C. Koinsiden
kausal Vaksin
Produk inkonsisten
(Vaccine product(s)) kausal inkonsisten
Apakah
terhadap
menyebabkan
Apakah
Nama satu atau lebih vaksin yang
Informasi
terdapat bukti dalam literatur
imunisasi
KIPI
yang tersedia
tes spesifik
bahkan jika
menunjukkan
diberikan
peran
Apakah diagnosis
vaksin bahwa vaksin ini dapat
secara
kausal
tepat?
dari vaksin atau
untuk vaksin menyebabkan
terhadap imunisasi
KIPI (kejadian yang
Apakah diagnosis memenuhi
Kondisi utama atau kondisi
komposisinya?
A2. Reaksi terkait defek yang disebabkan paparan

2. Data
berhubungan dengan
dan
diberikan sebelum KIPI? KIPI) yang valid? definisi kasus?
Kesalahan Imunisasi (Immunization Error)

Event Chek List (Pertanyaan terhadap sesuatu selain


Apakah terjadi kesalahan dalam meresepkan atau
memenuhi
ketidakpatuhan Ya terhadap kualitas
rekomendasi vaksin
penggunaan vaksin? vaksin baru)
(contoh: penggunaan melewati tanggal kadaluarsa, penerima Ya vaksin
syarat
salah, dll)

Apakah kondisi fisik vaksin (contoh: A3.II.Reaksi


Apakah vaksin (atau komposisi) diberikan Apakah terdapat
secara
terkait
warna,
tidak steril?
kekeruhan, adanya B2. Faktor pertimbangan
I. Apakah
substansi terdapat
asing,
hubungan
dll) abnormal saat diberikan?
kausal III. Apakah terdapat
kesalahan kesalahan pada menghasilkan tren yang
3. Algoritma
Apakah terdapat
bukti kuat
vaksinator
saat persiapan vaksin oleh
untuk kesalahan produk, kesalahan pelarut, bukti kuat untuk
(contoh:
IV. Review faktor
yang diketahui
pelaksanaan imunisasi
pencampuran tidak tepat, pengisian spuit tidak tepat, dll)? bertentangan antara Tidak
Apakah penyebab
terdapat lain? Tidak
kesalahan dalam penanganan vaksin (contoh: Tidak menyangkal kualifikasi lain
gagalnya cold chain selama pengiriman, dengan penyimpanan, dan/atau hubungan kausal konsisten
saat imunisasi, dll)?
Apakah vaksin diberikan secara tidak A4. Ansietas terkait
vaksin/vaksinasi?
tepat? (contoh: kesalahan
hubungan kausal? dengan
dan inkonsisten
dosis, tempat atau cara pemberian; kesalahan ukuran jarum
imunisasi imunisasi
4. Classification
suntik, dll)
Immunization Anxiety
Ya
Dapatkah KIPI disebabkan kegelisahan akibat imunisasi (contoh:
vasovagal, hiperventilasi atau penyakit terkait stress)?
II. (waktu). Jika “Ya”pada pertanyaan di II, apakah KIPI berada di dalam time window peningkatan risiko?
Tidak terdapat Tidak dapat ditentukan (Unclassifiable) Tidak IV D.
Apakah KIPI terjadi dalam time window yang sesuai setelah
pemberian vaksin? II (Waktu). Apakah Apakah KIPI
III. Informasi yang
Apakah terdapat bukti kuat untuk menyangkal hubungan
Unclassifiable
Tidak terklasifikasi?
Tuliskan KIPI terjadi dalam
kausalitas?
Apakahtersedia dan
terdapat
kausalitas?
IV. memenuhi
bukti kuat untuk
Buat pertanyaan tentang kausalitas disini
informasi
menyangkal
time window
Yang diperlukan
Faktor kualifikasi lain untuk klasifikasi
hubungan

Apakah KIPI dapat terjadi secara independen tanpa vaksinasi


Ya
syarat
(background rate)? peningkatan risiko?
Untuk klasifikasi
Apakah vaksin/vaksinasi ____________________ menyebabkan ___________________________ ? (Kejadian direview di Langkah 2)
Apakah KIPI merupakan manifestasi dari kondisi kesehatan yang
lain?
Apakah KIPI yang sebanding terjadi setelah dosis vaksin yang
Ya
*B1: Merupakan sinyal potensial dan dapat dipertimbangkan untuk dilakukan investigasi
sama sebelumnya?
Apakah terdapat paparan terhadap faktor risiko potensial atau
toksin sebelum KIPI?
Simpulkan klasifikasi:
Apakah terdapat penyakit akut sebelum KIPI terjadi?
Apakah KIPI yang terjadi sebelumnya tidak berhubungan
II A.menyimpulkan
Dengan bukti yang tersedia, kami
dengan vaksinasi? Hubungan IV A. Hubungan
bahwa klasifikasinya IV B. IV C. Hubungan
adalah ______________________________________ karena
Apakah pasien menggunakan obat-obatan sebelum vaksinasi?
kausal konsisten
Apakah terdapat sebab biologis yang masuk akal bahwa vaksin kausal konsisten Indeterminate kausal inkonsisten
dapat menyebabkan KIPI?
terhadap imunisasi
*TD: Tidak Diketahui, NA: Not Applicable terhadap imunisasi terhadap
imunisasi
11 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August
2019
Kesalahan Prosedur
 Kesalahan dalam penyiapan, penanganan, dan penyimpanan
vaksin atau pemberian imunisasi
 Dapat dicegah
 Sering merupakan proporsi terbesar dari KIPI yang terjadi
 Identifikasi dan koreksi adalah hal yang sangat penting
 Contoh:
– Suntikan tidak steril
– Salah lokasi penyuntikan
– Pemberian vaksin yang beku

12 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Koinsiden (Kejadian Kebetulan)
 Terjadi setelah imunisasi, tetapi tidak disebabkan oleh vaksin atau prosedur
pemberiannya

 Terjadi selama masa bayi dimana merupakan masa rentan terkena penyakit dan
kondisi neurologis kongenital menjadi jelas terlihat

 Gejala yang timbul bersifat sementara, dan tak terhindarkan ketika memberikan
imunisasi pada kelompok usia ini

 Estimasi jumlah kasus koinsiden setelah pemberian imunisasi dapat dihitung


berdasarkan insiden normal penyakit dan kematian yang terjadi pada kelompok
usia ini dan cakupan imunisasi

13 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Reaksi Kecemasan

 Reaksi terkait kecemasan sebagai akibat dari suntikan


imunisasi
 Tidak terkait dengan imunisasi, tetapi hanya karena
takut terhadap suntikan
 4 kemungkinan kejadian kecemasan :
– Pingsan
– Hiperventilasi
– Muntah
– Kejang

14 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Klasifikasi Reaksi Vaksin

 Reaksi Ringan  Reaksi berat- Memerlukan


Penanganan Cepat dan
– Kejadian yang terjadi dalam Tepat
kurun waktu bbrp jam – Biasanya tidak mengakibatkan
– Terjadi dengan cepat masalah jangka panjang
– Tidak terlalu membahayakan – Bisa menimbulkan kecacatan
– Lokal: Nyeri, pembengkakan, – Jarang mengancam kehidupan
kemerahan di lokasi suntikan – Termasuk kejang dan reaksi alergi
– Sistemik: demam, rasa tidak yang disebabkan oleh reaksi
nyaman, nyeri otot, sakit tubuh terhadap komponen
kepala, atau tidak ada nafsu tertentu dalam vaksin
makan

15 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Beberapa kejadian berat dapat menjadi
SERIUS
KIPI serius:
– Setiap kejadian medis yang tidak diinginkan
– terjadi setelah pemberian imunisasi,
– menyebabkan rawat inap, kecacatan yang menetap,
mengancam kehidupan atau kematian

16 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Perbedaan Antara Reaksi Serius dan Berat

– Dapat menyebabkan kecacatan, namun jarang


menyebabkan kematian
– Harus dilaporkan
– Sebagian besar tidak menyebabkan masalah jangka
panjang
– Reaksi berat meliputi reaksi serius dan reaksi berat
lainnya

17 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
KIPI pasca imunisasi IPV?

IPV adalah vaksin yang sangat aman


Tidak ditemukan KIPI sistemik yang serius
Vaksin yang dilemahkan– Oleh karena itu,
tidak ada risiko kelumpuhan yang
berhubungan dengan vaksin
Aman, dapat diberikan bersamaan
dengan vaksin lainnya yang telah
direkomendasikan, termasuk OPV
18 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August
2019
KIPI yang harus dilaporkan?
 Semua KIPI
– Non Serius: form bulanan

 Semua kematian

 Semua yang dirawat

 Semua kejadian yang berat & tidak biasa


–  form lengkap (analisis causalitas)

19 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Bagaimana alur pelaporan KIPI ?
Gambar 1. Alur pelaporan dan pelacakan KIPI Serius

 Melalui sistem pelaporan KIPI  Permenkes 42


Menteri Kesehatan

Komnas PP-KIPI Ditjen PP & PL BPOM


Cq. Subdit Imunisasi
Produsen
Vaksin
Website Keamanan Vaksin

Komda PP-KIPI Dinas Kesehatan Balai POM


Provinsi

Dinas Kesehatan Rumah Sakit


Kabupaten/Kota

Puskesmas
Memberikan laporan
Mengirimkan laporan
Pelacakan
Masyarakat
Koordinasi

20 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Pelaksanaan Investigasi KIPI

 Beberapa laporan KIPI dibutuhkan penyelidikan lebih


lanjut oleh pengelola program
– Mengidentifikasi vaksin yang diduga
– Periksa SOP dan sebab lain yang mungkin menjadi penyebab
kesalahan
– Kasus lain penyebab KIPI /cluster
– Bandingkan risiko latar belakang dilaporkan KIPI
– Konfirmasi (atau mengusulkan) diagnosis dan menentukan hasil
– Bekerja sama dengan para ahli, di KOMDA dan KOMNAS PP KIPI
untuk menentukan penyebab KIPI

21 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Informasi Penting dalam Laporan KIPI?

 Informasi identitas
 Informasi ttg Vaksin
– Jenis
– Tanggal Imunisasi
– Pabrik Vaksin
– Lot/kadaluarsa
– Lokasi/teknis imunisasi dll.
 Kronologis KIPI
 Tindakan medis yang sudah
dilakukan
 Laporan lengkap

22 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Keamanan Vaksin IPV
 Vaksin IPV merupakan salah satu vaksin yang paling aman

 Kadang-kadang dilaporkan efek simpang berupa pembengkakan,


kemerahan dan nyeri para tempat suntikan, demam ringan dan rasa
tidak nyaman.

 Vaksin IPV bisa diberikan bersamaan dengan vaksin lain tanpa


mempengaruhi efektifitas vaksin lain tersebut

 Kejadian KIPI vaksin IPV tidak meningkat apabila diberikan bersamaan


dengan vaksin lain (baik sebagai vaksin tunggal maupun kombinasi)

23 |12 Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Komunikasi terkait KIPI

 Memberi keyakinan pada orang tua


 Jangan memberikan ketidak pastian/kebingungan
 Menyampaikan bahwa laporan KIPI akan ditindak
lanjuti sepenuhnya
 Informasikan pada masyarakat terkait tindak lanjut

24 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Pesan Kunci
 KIPI ringan atau serius perlu ditindak lanjuti
 Laporan KIPI harus dilaporkan melalui sistem pencacatan
pelaporan KIPI
 Profil keamanan IPV sangat baik
 Kebanyakan bayi yang mendapatkan IPV tidak mengalami efek
simpang/KIPI
 Dalam Kasus KIPI
– Yakinkan keluarga
– Jangan memberi ketidakpastian
– Investigasi lengkap
– Komunikasi dan Informasi yang jelas dan lengkap

25 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Sekian

Terima Kasih

26 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Tingkat Kejadian Reaksi Sistemik & Lokal

1=Ringan 2=Sedang 3=Berat


Demam > 38.0 – 38.5 >38.5-39.0 > 39.0
Nyeri Lokal Bayi bereaksi bila Bayi menangis bila Bayi menangis bila
tempat suntikan di tempat suntikan di tungkai digerakkan
sentuh sentuh
Kemerahan, Seluruh reaksi Diameter terbesar Reaksi meluas keluar
bengkak, reaksi termasuk dalam reaksi termasuk dari lingkaran besar
lokal lain pada lingkaran kecil diantara kedua
tempat suntikan lingkaran
Rewel Bayi menangis lebih Bayi menangis Bayi menangis tanpa
dari biasanya tetapi dengan nada tinggi dapat dihentikan
dengan ketinggian yang tidak biasa selama lebih dari 3
nada normal jam.
Reaksi Sistemik lain Bisa di toleransi menimbulkan Sangat mengganggu
ketidaknyamanan/ aktifitas, memerlukan
mempengaruhi pengobatan.
aktivitas sehari-hari

27 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Kategori - Reaksi Pengamatan

28 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Manfaat

Setiap bayi yang ikut dan selesai dalam studi ini mendapat
manfaat :

• Kebal terhadap penyakit : difteri, tetanus, pertussis, hepatitis B


dan Haemophylus influenzae tipe b.

•Mendapat pengobatan /perawatan selama periode pengamatan

• Mendapatkan termometer, dan bahan kontak

29 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Vaksin DPT/HB/Hib (Pentabio)

 Satu dosis vaksin mengandung:


– Purified Diphtheria toxoid ≥ 30IU/SHD*
– Purified tetanus toxoid ≥ 60IU/SHD*
– Inactivated Bordetella pertussis ≥ 4 IU/SHD*
– HBsAg 10 g
– PRP-TT 10 g
– Aluminum Phosphate 1.5 mg
– Natrium Chloride 4.5 mg
– Thimerosal 0.025mg

 *Single Human Dose

30 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Tata Cara Pengamatan

 Melakukan penjelasan dan KIE imunisasi serta


mendatangani formulir Persetujuan Setelah Penjelasan (
PSP)

 memeriksa kriteria inklusi dan eksklusi,

 Nomor inklusi dari mulai nomor 0001-4000,

 Masing2 provinsi mendapat 1000 subjek terbagi 2


kabupaten

 Tiap kabupaten, dipilih 5 puskesmas, masing2 puskemas


31 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August
100 subjek
2019
Hasil Pengamatan

32 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Distribusi Subjek

33 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Demam  Waktu Pengamatan

34 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Demam  Waktu Pengamatan Pentabio 1,2,3

35 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Demam

Demam / 30 Menit Hari ke 1 Hari Ke 2 Hari ke 3 Hari ke


Pentabio n % n % n % n % n %
Pentabio 1 7 0,18 224 5,63 43 1,08 7 0,18 6 0,15
Ringan 5 0,13 184 4,63 39 0,98 6 0,15 3 0,08
Sedang 2 0,05 34 0,85 4 0,10 1 0,03 1 0,03
Berat 0 0,00 6 0,15 0 0,00 0 0,00 2 0,05
Pentabio 2 11 0,28 153 3,85 43 1,08 56 1,41 15 0,38
Ringan 9 0,23 126 3,17 39 0,98 44 1,11 9 0,23
Sedang 2 0,05 23 0,58 4 0,10 8 0,20 4 0,10
Berat 0 0,00 4 0,10 0 0,00 4 0,10 2 0,05
Pentabio 3 16 0,40 181 4,55 43 1,08 34 0,85 25 0,63
Ringan 10 0,25 149 3,75 39 0,98 29 0,73 19 0,48
Sedang 6 0,15 21 0,53 4 0,10 3 0,08 5 0,13
Berat 0 0,00 11 0,28 0 0,00 2 0,05 1 0,03
Total 34 0,85 558 14,03 129 3,24 97 2,44 46 1,16

36 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Kejadian Rewel  Waktu Pengamatan
30 Menit Hari ke 1 Hari Ke 2 Hari ke 3 Hari ke 4-28
Rewel
n % n % n % n % n %
Rewel 912 22,93 1360 34,19 300 7,541 112 2,815 62 1,559
Tidak Ada 3066 77,07 2618 65,81 3678 92,46 3866 97,18 3916 98,44
Total 3978 100 3978 100 3978 100 3978 100 3978 100

37 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Kejadian Rewel  Waktu
Pengamatan
Rewel / 30 Menit Hari ke 1 Hari Ke 2 Hari ke 3 Hari ke 4-28
Pentabio n % n % n % n % n %
Pentabio 1 3978 100 3978 100 3978 100 3978 100 3978 100
Ya 310 7,79 505 12,69 160 4,02 40 1,01 14 0,35
Tidak Ada 3668 92,21 3473 87,31 3818 95,98 3938 98,99 3964 99,65
Pentabio 2 3978 100 3978 100 3978 100 3978 100 3978 100
Ya 283 7,11 414 10,41 140 3,52 28 0,70 13 0,33
Tidak Ada 3695 92,89 3564 89,59 3838 96,48 3950 99,30 3965 99,67
Pentabio 3 3978 100 3978 100 3978 100 3978 100 3978 100
Ya 319 8,02 441 11,09 156 3,92 2 0,05 35 0,88
Tidak Ada 3659 91,98 3537 88,91 3822 96,08 3976 99,95 3943 99,12

Rewel ~ Waktu ~ Jenis Pentabio

25,00
% Kejadian Rewel

20,00 8,02
11,09
15,00 7,11 10,41 3,92
0,05
10,00 7,79 12,69
3,52 0,88
5,00 Pentabio 3
0,00 0,70 0,33
4,02 Pentabio 2
30 Menit 1,01
Hari ke 1 0,35
Hari Ke 2 Pentabio 1
Hari ke 3
Hari ke 4-28

38 | Inactivated poliovirus
30 Menit vaccine AEFI monitoring,
Hari keModule
1 6 I 11 August Hari Ke 2 Hari ke 3 Hari ke 4-
2019
Pentabio 1 7,79 12,69 4,02 1,01 0,35
Rewel

39 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Nyeri Lokal

40 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Nyeri Lokal  Pentabio

41 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Nyeri Lokal

42 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Pembengkakan
Klasifikasi 30 Menit Hari ke 1 Hari Ke 2 Hari ke 3 Hari ke 4-28
Pembengkakan n % n % n % n % n %
/ Pentabio/HiB 1378 34,64
Pembengkakan 1484 37,31 782 19,66 398 10,01 185 4,651
Tidak Ada 2600 65,36 2494 62,69 3196 80,34 3580 89,99 3793 95,35
Total 3978 100 3978 100 3978 100 3978 100 3978 100

43 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Pembengkakan

44 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Pembengkakan

45 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Kemerahan
Kemerahan 30 Menit Hari ke 1 Hari Ke 2 Hari ke 3 Hari ke 4-28
n % n % n % n % n %
Kemerahan 541 13,60 867 21,79 699 17,57 457 11,49 254 6,39
Tidak Ada Kemerahan 3437 86,40 3111 78,21 3279 82,43 3521 88,51 3724 93,61
Total 3978 100,00 3978 100,00 3978 100,00 3978 100,00 3978 100,00

Kemerahan Menurut Waktu Pengamatan

25,00 21,79
% Kejadian Kemerahan

20,00
17,57
15,00 13,60
10,00
11,49
5,00
0,00 6,39
30 Menit
Hari ke 1 Kemerahan
Hari Ke 2
Hari ke 3
Hari ke 4-28

46 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
30 Menit Hari ke 1 Hari Ke 2 Hari ke 3 Hari ke 4-28
Kemerahan

47 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Kemerahan  Pentabio1.2.3 
Waktu

48 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Reaksi Lain

49 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Perbandingan

Reaksi PMS Fase III WHO

Demam 14,03% 25,3% ~ 50%


Rewel 34,19% 47,8% ~60%
Incosolable crying 0,18% 0,17% ~ 1%
Nyeri 87,23% * 47,8% 40 - 80%
Kemerahan 21,79% 17,1% 40 - 80%

Pembengkakan 37,31% 17,2% 40 - 80%

* Perbedaan interpretasi nyeri pd PMS lebih bervariasi, dan jmlh subjek,


pelaksana (bidan, perawat,dokter) dan puskesmas banyak, pd CT 3 jmlh
subjek sedikit dan pelaksana dr.Sp.A

50 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019
Kesimpulan

Berdasarkan studi ini pemberian vaksin


pentabio pada bayi aman, reaksi lokal
dan sistemik dapat ditoleransi.

51 | Inactivated poliovirus vaccine AEFI monitoring, Module 6 I 11 August


2019

Anda mungkin juga menyukai