Anda di halaman 1dari 39

EVALUASI PROGRAM CAKUPAN IMUNISASI IPV (INACTIVATED P

OLIO VACCINE) DI DESA BUMI SARI PUSKESMAS TANJUNG SAR


I NATAR TAHUN 2020
(Laporan Evaluasi Program)

Oleh:
Dila Aulia
1818012080

Pembimbing:
dr. Sahab Sibuea, M.Sc
dr. Farida Listiani, M. KM., Sp. KKLP

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Kejadian kematian anak berusia bawah lima tahun


(balita) pada negara berpenghasilan rendah dan
menengah diperkirakan meningkat  daya tahan
tubuh anak yang belum sempurna (He et al., 2017)

Menurut WHO, sekitar 6,2 juta anak dan remaja di bawah usia
15 tahun meninggal, sebagian besar karena penyebab yang
dapat dicegah.

Di indonesia, angka kematian anak dari tahun ke tahun yang


menunjukkan penurunan
PD3I
Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi

TBC
Pertusis

PD3I IPV
OPV
Difteri Campak-
rubella
PD3I

Tetanus Polio

Hep. B

Radang Paru-paru
Meningitis
Latar Belakang
Menurut Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018 yang dikeluarkan oleh
Kemenkes, imunisasi IPV memiliki presentase paling kecil diantara imunisasi lainya yaitu
59,67% di seluruh Indonesia.

Sesuai namanya, imunisasi polio


dapat mencegah penyakit
poliomielitis. Poliomielitis atau yang Tahun 2016 Indonesia mulai
lebih dikenal dengan polio merupakan meberlakukan pemberian imunisasi IPV
penyakit menular yang dapat secara nasional
menyebabkan kelumpuhan dan atrofi
otot yang ireversibel, bahkan
kematian pada anak. Tahun 2018, di provinsi Lampung
capaian IPV 55,22%

Berapa di PKM Tanjung


Sari ?
Latar Belakang

Capaian imunisasi IPV pada tahun 2020 di Puskesmas Tanjung Sari Natar
sebesar 30,3% dari target 95%

Bagaimana evaluasi dan alternative pemecahan masalah


Rumusan
pada program imunisasi IPV (Inactivated Polio Vaccine)
Masalah di Puskesmas Tanjung Sari Natar pada tahun 2020
Tujuan Khusus

Tujuan Umum 1. Mengetahui secara khusus program


dan cakupan program IPV (Inactivated
Mengevaluasi program cakupan Polio Vaccine) di Puskesmas
Tanjung Sari Natar
pelayanan imunisasi IPV 2. Mengetahui dan menentukan
(Inactivated Polio Vaccine) di permasalahan dari pelaksanaan
Puskesmas Tanjung Sari Natar program imunisasi IPV (Inactivated
Tahun 2020 02
Polio Vaccine) di Puskesmas Tanjung
Sari Natar
3. Menentukan alternatif pemecahan
masalah dalam meningkatkan angka
cakupan pelayanan imunisasi IPV
(Inactivated Polio Vaccine) di
Puskesmas Tanjung Sari Natar
Manfaat
BAGI PENULIS

1. Menerapkan ilmu kedokteran komunitas yang telah diperoleh selama proses perkuliahan
2. Mengetahui dan menganalisa kendala yang mungkin akan dihadapi dalam menjalankan suatu
program kesehatan dan menentukan langkah yang harus dilakukan.
3. Memperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang evaluasi program imunisasi di Puskesmas
Tanjung Sari

BAGI PUSKESMAS

1. Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam pelayanan kesehatan lingkungan di wilayah


kerjanya khususnya mengenai program imunisasi IPV.
2. Memperoleh masukan sebagai umpan balik agar tercapai target dari puskemas khususnya
program imunisasi IPV

BAGI MASYARAKAT

1. Terciptanya perbaikan kesehatan masyarakat melalui pencegahan penyakit khususnya penyakit


polio.
2. Terciptanya pelayanan kesehatan yang bermutu khususnya bagi masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Sari Natar.
TINJAUAN PUSTAKA
IMUNISASI
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi, berarti diberikan kekebalan
terhadap suatu penyakit tertentu.

Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan
sakit atau hanya mengalami sakit ringan

Imunisasi Aktif Imunisasi Pasif


pemberian bibit penyakit yang telah proses peningkatan kekebalan tubuh dengan
dilemahkan (vaksin) cara pemberian zat immunoglobulin

IMUNISASI HERD IMMUNITY


Kebalnya sebagian besar sasaran ini secara tidak
langsung akan turut memberikan perlindungan bagi
kelompok usia lainnya
IMUNISASI

Imunisasi Program

1. Imunisasi rutin
a) Imunisasi dasar
b) Imunisasi lanjutan
2. Imunisasi tambahan
3. Imunisasi khusus

Jenis imunisasi dasar


IMUNISASI

Imunisasi Pilihan

1. Pneumonia dan meningitis yang disebabkan oleh


pneumokokus
2. Diare yang disebabkan oleh rotavirus
3. Influenza
4. Cacar air (varicella)
5. Gondongan (mumps)
6. Campak jerman (rubella)
7. Demam tifoid
8. Hepatitis A
9. Kanker leher rahim yang disebabkan oleh Human
Papillomavirus
10. Japanese Enchephalitis
11. Herpes zoster
12. Hepatitis B pada dewasa
13. Demam berdarah.
IMUNISASI
IMUNISASI
IMUNISASI POLIO
 Imunisasi polio merupakan imunisasi yang bertujuan mencegah penyakit
poliomielitis.

1950 1963 1988

Enhanced potency IPV


Inactivated (Salk) Poliovirus
mulai digunakan trivalen yang menggunakan
Vaccine (IPV) mendapat
virus polio secara oral molekul yang lebih besar
lisensi pada tahun 1955 dan
(OPV) secara luas dan menimbulkan
langsung digunakan secara
kadar antibodi lebih tinggi
luas.
mulai digunakan
IMUNISASI POLIO
 IPV merupakan virus yang sudah mati dengan formaldehid,
 OPV adalah virus yang masih hidup dan mempunyai kemampuan enterovirulen, tetapi tidak bersifat
patogen karena sifat neurovirulensinya sudah hilang

Cara pemberian dan dosis dari imunisasi IPV:

• Disuntikkan secara intra muskular atau subkutan dalam, dengan dosis 0,5 ml.
• Dari usia 2 bulan, 3 suntikan berturut-turut 0,5 ml harus diberikan pada interval satu atau
dua bulan.
• IPV dapat diberikan setelah usia bayi 6, 10 dan 14, sesuai dengan rekomendasi dari WHO.
• Bagi orang dewasa yang belum imunisasi diberikan 2 suntikan berturut-turut dengan
interval satu atau dua bulan.
IMUNISASI POLIO
Strategi yang dicanangkan saat ini adalah, sebagai berikut:

1. Pemberian tOPV beralih ke bOPV yang dilakukan serentak di


seluruh dunia pada bulan April 2016. Indonesia sejak tahun 2016 sudah
melaksanakan program imunisasi
2. Mengenalkan setidaknya 1 dosis IPV pada imunisasi rutin
IPV yang bersamaan dengan
sebagai “priming”. Maka jika terjadi KLB polio karena cVDPV
dilakukannya imunisasi OPV atau
type2, akan langsung terjadi booster (penguat). Untuk
Polio 1-4
Indonesia, IPV disarankan diberikan bersamaan dengan
pemberian OPV yang terakhir.
3. Memberhentikan penggunaan OPV dan melanjutkan
dengan IPV saat infeksi virus polio liar sudah tidak ada di
dunia.
4. Melakukan penelitian untuk memproduksi IPV dengan harga
murah dan terjangkau.
METODE EVALUASI
Kerangka Konsep
INPUT PROSES OUTPUT
  • Pelaksanaan kegiatan  
SDM: dokter 5 orang, perawat 15 Posyandu dengan Tercapainya
orang, bidan 21 orang, tenaga protokol kesehatan target imunisasi
kesehatan masyarakat 3 orang, gizi 2 • Sosialisasi dan IPV
orang pembinaan imunisasi
IPV pada posyandu dan
Sarana: 1 unit puskesmas, posyandu kelas ibu
  • Ketersediaan vaksin
Sasaran: surviving infant sebanyak yang cukup
573 orang • Pengumpulan data
mengenai program
imunisasi IPV

OUTCOME
Pencapaian cakupan imunisasi IPV di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Sari Natar Tahun 2020
Pengumpulan Data

Pengumpulan Data

Sumber Data Primer Sumber Data Sekunder


• Pengamatan di wilayah • Laporan program imunisasi
kerja Puskesmas Tanjung khususnya mengenai imunisasi
Sari Natar IPV di wilayah kerja Puskesmas
• Wawancara dengan Tanjung Sari Natar
pemegang pelaksana
Program Imunisasi di
Puskesmas Tanjung Sari
Natar
Cara Analisis

Menentukan Menetapkan Identifikasi


masalah yang prioritas penyebab
terjadi masalah masalah

Menyusun Menentukan Menentukan


prioritas faktor alternatif prioritas cara
penyebab pemecahan pemecahan
masalah masalah masalah
GAMBARAN WILAYAH KERJA
PUSKESMAS TANJUNG SARI NAT
AR
 Puskesmas Tanjung Sari termasuk dalam wilayah Kabupaten Lampung Selatan.

 Wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sari Natar terletak di Kecamatan Natar dengan luas
wilayah 4.771 km2 meliputi 5 desa binaan terdiri dari Desa Muara Putih, Desa Krawang
Sari, Desa Tanjung Sari, Desa Bumi Sari, dan Desa Way Sari.

Luas Jarak Desa ke Waktu


No Desa Wilayah Puskesmas tempuh
(Km2) (Km) (menit)

1. 1.685 10 15
Muara Putih

2. Krawang Sari 1.062 15 20

3. 1.110 0 0
Tanjung Sari

4. Bumi Sari 301 3 5

5. Way Sari 640 10 15

Puskesmas 4.771 Km2


Jumlah
NO KATEGORI TENAGA
PNS PTT TKS
1 Dokter spesialis 0 0 0
2 Dokter umum 5 0 0
3 Dokter gigi 1 0 0
4 Bidan D1 2 0 0
5 Bidan D3 9 4 6
6 Perawat DIII/DIV/Skep 8 0 6
7 Perawat gigi 1 0 0
8 Apoteker atau sarjana farmasi 1 0 0
9 DIII farmasi atau asisten apoteker 2 0 0
10 DIV/sarjana gizi 0 0 0
11 DI/III gizi 2 0 0
12 Sarjana kesmas 3 0 0
13 Tenaga sanitasi 3 0 0
14 Analis Lab 2 0 0
15 Non Kesehatan Struktural 1 0 0
16 SMA 0 0 1
17 SMP 0 0 1
Program
Promosi Kesehatan P2M KB
Penyuluhan PHBS, UKBM, De STP, Pelacakan Kasus: TB, K PKPR, TT Catin, Pelayanan K
sa Siaga, Sosialisasi Program usta, DBD, Malaria, Flu Burun B Pasangan Usia Subur (PU
Kesehatan,Survey PHBS, Pen g, ISPA, Diare, IMS, Penyuluh S), Penyuluhan KB
ilaian Strata Posyandu an Penyakit Menular

Gizi Sanitasi dan Kes-ling KIA


Penimbangan Bayi Balita, Pel Pengawasan Kesehatan Lingk ANC, PNC, Pertolongan Pers
acakan dan Perawatan Gizi B ungan SPAL, SAMI-JAGA, Pe alinan, Rujukan Ibu Hamil Rist
uruk, Stimulasi dan Deteksi Di meriksaan Sanitasi TTU , Insti i, Pelayanan Neonatus, MTBS
ni Tumbang, Penyuluhan Gizi tusi Perkantoran, SJN

25
Program
Upaya Kesehatan Pengemb Program Pengobatan
angan Poli Umum, Poli Gigi (Rawat Jalan), Apotek, Unit Gawat Da
○ Usia lanjut rurat (UGD), Perawatan Penyakit (Rawat Inap), Pertolonga
○ Perawatan Kesehatan n Persalinan (Kebidanan)
Masyarakat
○ Kesehatan Jiwa
○ Kesehatan Gigi
Program Kesehatan Penunjang
○ Pengobatan Tradisional
Komplementer Apotek
○ Upaya Kesehatan Kerja Pelayanan Laboratorium

26
HASIL EVALUASI DAN
PEMBAHASAN
Identifikasi Masalah
Data capaian program imunisasi dasar tahun 2020
  Target Muara Putih Krawang Tanjung Bumi Way Total
(%) Sari Sari (%) Sari (%) Sari (%) (%)
(%)
Hb0 95% 104,8 91,0 101,7 82,6 100,0 95,3
BCG 95% 108,6 60,3 68,7 70,2 90,0 77,1
Polio 1 95% 108,6 60,3 68,7 70,2 92,0 77,3
DPT 1 95% 111,4 65,4 83,8 62,1 84,0 80,3
Polio 2 95% 111,4 65,4 83,8 62,1 84,0 80,3
DPT 2 95% 106,7 74,4 85,5 70,8 82,0 83,4
Polio 3 95% 106,7 70,5 86,0 72,0 84,0 83,6
DPT 3 95% 104,8 70,5 89,9 68,9 86,0 83,8
Polio 4 95% 104,8 70,5 89,9 68,9 86,0 83,8
IPV 95% 62,9 24,3 19,6 16,8 28,0 30,3
Campak 95% 92,4 48,7 162,0 49,1 66,0 93,7
Identifikasi Masalah
Surviving Infant
No. Kelurahan
Laki-laki Perempuan Total
1 Muara Putih 54 51 105
2 Krawangsari 40 38 78
3 Tanjungsari 92 87 179
Surviving Infant 4 Bumisari 83 78 161
No Kelurahan Laki-laki % Peremp % Total % 5 Waysari 26 24 50
uan
Jumlah 295 287 573
1 Muara Putih 35 64,8 31 60,8 66 62,9
2 Krawang 10 25% 9 23,7 19 24,3
sari
3 Tanjung 15 16,3 20 23 35 19,6
Sari
4 Bumi 15 18,1 12 15,4 27 16,8
Sari
5 Waysari 7 26,9 7 29,2 14 28,0
Jumlah 82 25,2 79 28,4 161 30,3
Total capaian program imunisasi IPV di Wilayah
Data Capaian Per-Desa Program Imunisasi IPV di Wilayah Kerja Kerja Puskesmas Tanjung Sari pada tahun
Puskesmas Tanjung Sari Tahun 2020 2020 sebesar 30,3% data tersebut merupakan
data tahunan (Januari – Desember 2020)
dimana terlihat bahwa belum tercapainya target
95% yang telah ditetapkan.
Identifikasi Masalah
Data Capaian Program Imunisasi Dasar Tahun 2020
yang Dibandingkan dengan Target Capaian

Dapat disimpulkan dari tabel tersebut bahwa


semua desa tidak mencapai target.
Menetapkan Prioritas Masalah

No Permasalah Urgency Seriousness Growth Jumlah Point


Kesehatan
1 Muara Putih 2 3 3 8
2 Krawang Sari 2 3 4 9
3 Tanjung Sari 2 4 3 9
4 Bumi Sari 3 3 5 11
5 Waysari 2 3 4 9

Prioritas desa yang dipilih berdasarkan metode USG yaitu


Desa Bumi Sari
Penentuan
Prioritas Masalah
ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH
Memilih Prioritas Pemecahan Masalah

Efektivitas Efisiensi
Jumlah
No Alternatif Pemecahan Masalah M I V C
(MIV/C)
1 Melakukan rapat koordinasi mengenai
pencapaian, kondisi dan perkembangan dari
program imunisasi, kemudian mencari cara 4 4 4 3 21,3
agar masyarakat tertarik untuk melakukan
imunisasi.
2 Bekerjasama dengan pelayanan tenaga
kesehatan lintas sektor seperti praktek bidan
maupun rumah sakit di sekitar wilayah kerja 3 4 3 2 18
Puskesmas Tanjung Sari Natar untuk saling
mendata balita yang telah melakukan imunisasi.
3 Melakukan lokakarya mini secara rutin untuk
meningkatkan koordinasi antara lintas sektor 3 4 4 3 16
dan puskesmas.
Alternatif Pemecahan Masalah

melakukan rapat koordinasi mengenai pencapaian, kondisi dan perkembangan dari


program imunisasi, kemudian mencari cara agar masyarakat tertarik untuk
melakukan imunisasi.

• Kurangnya koordinasi antara lintas program atau lintas sektor dengan faskes pemerintah,
berkaitan dengan menurunnya kinerja program imunisasi untuk mengajak masyarakat
untuk datang ke posyandu untuk memberikan imunisasi kepada anaknya.
• Rapat koordinasi dimaksudkan sebagai langkah bersama antar lintas sektor dan lintas
program untuk mencatat balita yang telah ataupun belum melakukan imunisasi sehingga
dapat dilakukan pendektan yang lebih mendalam kepada orang tua yang belum
memeberikan imuniasasi kapa anaknya.
• Hal ini dapat menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat Penyakit yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) sehingga juga akan mencegah terjadinya KLB.
Kesimpulan
Angka capaian program imunisasi IPV pada tahun 2020 di Puskesmas Tanjung Sari Natar
1 adalah sebesar 30,3%, angka ini masih dibawah tolak ukur yang telah ditetapkan yaitu 95%.
Hal ini menjadi prioritas masalah dalam pelaksanaan program KIA di Puskesmas Tanjung
Sari Natar tahun 2020.

2 Penyebab rendahnya angka capaian program imunisasi IPV adalah belum terdapat kerjasama
program imunisasi dengan lintas program atau lintas sektor

3 Alternatif pemecahan masalah yaitu melakukan rapat koordinasi mengenai pencapaian,


kondisi dan perkembangan dari program imunisasi, kemudian mencari cara agar masyarakat
tertarik untuk melakukan imunisasi.
SARAN
• Melakukan rapat koordinasi mengenai pencapaian, kondisi dan perkembangan dari program
imunisasi, kemudian mencari cara agar masyarakat tertarik untuk melakukan imunisasi.

• Melakukan lokakarya mini untuk meningkatkan kerjasama tim, memantau cakupan pelayanan
puskesmas serta membina peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi
puskesmas terkait dengan program imunisasi.

• Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan primer agar dapat ikut serta secara aktif dalam
memberikan dukungan terutama kepada bidan kelurahan yang terlibat agar dapat menjalankan
program imunisasi dan melakukan sosialisasi pada kader agar tercapainya target imunisasi IPV.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai