Anda di halaman 1dari 6

Imunisasi

drg. Herawati Arif, MKM


1. Sebutkan tujuan imunisasi
Meningkatkan titer antibodi seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit sampai pada batas optimum, sehingga apabila
orang tersebut terpapar dengan penyakit tersebut, ia tidak
menderita penyakit tersebut.
2. Sebutkan tujuan program imunisasi 2013
Tujuan umum
:
Turunnya angkat kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Tujuan khusus :
o Tercapainya Universal Child Immunization yaitu cakupan
imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada bayi
di seluruh desa/kelurahan
o Tercapainya eliminasi tetanus maternal dan neonatorum
(insiden di bawah 1 per 1000 kelahiran hidup dalam satu
tahun)
o Tercapainya pemutusan rantai penularan poliomyelitis
dan sertifikasi bebas polio
o Tercapainya eliminasi campak
o Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman dan
pengelolaan limbah medis (safe injection practice and
waste disposal management)

3. Mengapa anak perlu diimunisasi?


4. Imunisasi dasar dan lanjutan
Imunisasi dasar pemberian imunisasi awal untuk mencapai
kadar kekebalan di atas ambang perlindungan
Imunisasi lanjutan imunisasi ulangan untuk
mempertahankan tingkat kekebalan di atas ambang
perlindungan atau untuk memperpanjang masa perlindungan
5. Bulan Imunisasi Anak Sekolah
Bentuk operasional dari imunisasi lanjutan pada anak sekolah
yang dilaksanakan pada bulan tertentu setiap tahunnya dengan
sasaran anak kelas 1, 2, dan 3 sekolah dasar di seluruh
Indonesia
6. Universal Child Immunization

Keadaan tercapainya imunisasi dasar lengkap pada semua bayi


(anak berumur di bawah 1 tahun)
7. Rantai vaksin atau cold chain
Merupakan pengelolaan vaksin, meliputi penyimpanan dan
distribusi sesuai dengan prosedur untuk menjaga vaksin
tersimpan pada suhu (2-80C) dan kondisi (terhindar dari sinar
matahari) yang ditetapkan
8. Crash program
Kegiatan yang ditujukan untuk wilayah yang memerlukan
intervensi secara cepat karena masalah khusus, seperti:
Angka kematian bayi tinggi, angka PD3I tinggi
Infrastruktur (tenaga, dana, sarana) kurang
Untuk memberikan kekebalan pada kelompok sasaran yang
belum mendapatkan pada saat imunisasi rutin
9. PIN atau Pekan Imunisasi Nasional
Suatu upaya untuk mempercepat pemutusan siklus kehidupan
virus polio importasi dengan cara memberikan vaksin polio
kepada setiap bayi tanpa mempertimbangkan status imunisasi
sebelumnya, dilakukan 2 kali sebanyak 2 tetes dengan selang
waktu 1 bulan.
Pemberian vaksin polio pada waktu PIN di samping untuk
memutus rantai penularan juga berguna sebagai booster atau
ulangan.
10. Untuk menentukan target cakupan, diperlukan data yang
lengkap mengenai
Peta wilayah dengan jumlah penduduk/sasaran
Data wilayah, jumlah tenaga, jumlah peralatan imunisasi,
unit pelayanan imunisasi yang ada
Data kesakitan dan kematian
Hasil analisis PWS, hasil evaluasi
11.

12.
13.

Cara perhitungan perencanaan kebutuhan vaksin


Jumlah sasaran imunisasi
Target cakupan yang diharapkan untuk setiap jenis imunisasi
Indeks pemakaian vaksin tahun lalu
Jadwal pemberian imunisasi dasar
Kerja sama lintas program imunisasi
Keterpaduan KIA imunisasi
Keterpaduan imunisasi surveilans

14.

Keterpaduan KB kesehatan (imunisasi, gizi, diare)


Keterpaduan UKS imunisasi
Kerja sama lintas sektoral
Kerja sama imunisasi Departemen Agama
Kerja sama imunisasi Departemen Dalam Negeri
Kerja sama imunisasi Departemen Pendidikan Nasional
Kerja sama imunisasi Organisasi (IDI, IDAI, POGI, IBI, PPNI,
dll)

15. Missed opportunity dan drop out


Missed opportunity ibu datang membawa anaknya untuk
diimunisasi pada jadwal yang telah ditetapkan namun tidak
mendapat imunisasi
Drop out ibu tidak datang membawa anaknya untuk
menerima vaksin selanjutnya setelah kontak pertama karena
tidak tahu manfaat ataupun akibat bila tidak diimunisasi
16. Mengapa bisa terjadi missed opportunity
Stok vaksin habis
Petugas tidak datang
Kontraindikasi terlalu luas
17. Kontraindikasi imunisasi
Penyakit kulit luas, sehingga tidak ada lokasi penyuntikkan
yang sehat
Riwayat kejang
Demam > 380C
Anak dengan gizi buruk
ISPA dengan ronkhi atau sesak nafas
Diare dengan dehidrasi
18. Masalah program imunisasi
Input
o Stok dan distribusi vaksin yang tidak memadai, vaksin
kadaluarsa
o Sistem cold chain yang kurang baik
o Jumlah disposable spuit steril yang terbatas
o Sarana prasarana tiak memenuhi standar

Proses
o Kurangnya motivasi tenaga kesehatan
o Vaksin yang rusak
o Jadwal imunisasi berubah-ubah
o Akses ke pelayanan imunisasi kurang

Output
o Pencatatan dan pelaporan program imunisasi masih
belum baik
o Drop out dan missed opportunity masih tinggi karena
kontraindikasi imunisasi terlalu banyak
o Cakupan imunisasi masih kurang

Outcome
o Angka kecacatan dan kematian akibat PD3I masih tinggi

19. Pemantauan PWS imunisasi


Stok vaksin
Sistem cold chain
Feedback dari warga untuk mengetahui kepuasan
Cakupan imunisasi
Evaluasi apakah pelaksanaan sesuai dengan rencana
kegiatan
Tolak ukur:
Cakupan imunisasi kontak pertama (BCG, Polio1, DPT1)
Cakupan imunisasi kontak terakhir (DPT4, Polio4, campak)
Drop out rate (Polio 1 Campak / Polio1)
20. Hal-hal perusak vaksin
Suhu terlalu panas (>80C)
Suhu terlalu dingin (<20C)
Paparan sinar matahari langsung (terutama BCG dan
campak)
Terpapar udara ruangan > 3 jam
21. Cara penyimpanan vaksin yang benar
Vaksin disimpan dalam lemari es dengan suhu 2-80C,
dilengkapi thermometer dan thermostat untuk mengukur
suhu tempat penyimpanan yang diletakkan di antara
tumpukan vaksin
Catat suhu tempat penyimpanan 2 kali/hari
Tidak boleh meletakkan vaksin di rak pintu lemari es
Tidak boleh membuka-tutup lemari es > 2 kali/hari
Jangan memasukkan makanan atau minuma ke dalam lemari
es yang berisi vaksin karena akan menyebabkan frekuensi
membuka kulkas menjadi lebih sering
Jangan menempatkan vaksin yang sudah dibuka maupun
yang sudah kadaluarsa dalam lemari es tempat
penyimpanan vaksin lainnya
Semua vaksin tidak boleh terkena sinar matahari langsung

Vaksin campak, polio, BCG boleh diletakkan di dekat freezer


Pelarut vaksin bubuk (NaCl atau aqua bidest) dimasukkan
juga ke dalam kulkas

22. Apakah vaksin polio boleh disimpan di freezer?


23. Jenis kekebalan tubuh dan contohnya
Kekebalan aktif alami perlindungan yang dihasilkan sistem
kekebalan tubuh seseorang setelah menderita suatu
penyakit (contoh: kekebalan setelah terkena cacar air)
Kekebalan aktif buatan kekebalan yang diperoleh setelah
seseorang mendapatkan imunisasi dasar dan ulangan
(contoh: kekebalan terhadap polio setelah mendapatkan
vaksin polio)
Kekebalan pasif alami perlindungan yang diberikan oleh
zat antibodi yang diberikan ibunya ketika masih berada
dalam kandungan (contoh: antibodi bayi terhadap tetanus)
Kekebalan pasif buatan kekebalan tubuh yang diperoleh
karena suntikan serum untuk mencegah penyakit tertentu
(contoh: pemberian Anti Tetanus Serum/ATS)
24. Apa yang dimaksud dengan eradikasi polio?
Suatu keadaan tidak ditemukan kasus polio setelah 3 tahun
berturut-turut setelah program PIN terakhir
25. Apakah Indonesia sudah bebas polio?
Menurut WHO tahun 2014, Indonesia sudah bebas polio. Vaksin
polio oral tetap dilanjutkan untuk alasan eradikasi global
26. Alasan program imunisasi menjadi prioritas
Imunisasi memberikan dampak yang cepat dalam menurunkan
angka kesakitan dan kematian bayi dan balita, memiliki
jangkauan luas, dan tidak membutuhkan tenaga professional
Catatan: imunisasi dapat dilakukan oleh Juru Imunisasi/Jurim
(syarat: dapat menyuntik, dapat membaca dan menulis)
27. Mengapa vaksin diberikan selang 1 bulan?
Pembentukan antibodi mencapai puncaknya dalam 1 bulan,
setelah itu menurun. Vaksin diberikan ulang setelah 1 bulan
untuk mencegah penurunan antibodi dan merangsang
pembentukan antibodi yang optimal
28. Tolak ukur keberhasilan program imunisasi
Target cakupan bayi berusia 0-11 bulan mendapat kontak
pertama imunisasi 100% dan imunisasi dasar lengkap 90%, drop
out rate < 10%

29. Apa saja yang harus dijelaskan pada ibu saat imunisasi?
Apa itu imunisasi
Tujuan pemberian
Manfaat pemberian
Akibat bila tidak diberikan
Jadwal pemberian
Tempat pemberian
30. Apa itu herd immunity?
31. Bagaimana menghitung cakupan imunisasi?
32. Apa yang dimaksud imunisasi dasar lengkap?
33. Apa yang dimaksud vaksin belum lengkap dan vaksin
tidak lengkap?
34. Apa tujuan booster?
35. Definisi rate, ratio, proporsi
36. Usaha untuk eliminasi tetanus neonatorum

Anda mungkin juga menyukai