Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Seni Rupa, Vol. 11 No.

1, Tahun 2022, 25-35


http:/e/journal.unesa.ac.id/index.php/va

PERANCANGAN BUKU BERBASIS INFOGRAFIS SEBAGAI MEDIA PROMOSI


PONDOK PESANTREN AL-AMANAH SIDOARJO
Bahrudin Khoiron Nizar 1, Muhamad Ro’is Abidin2
1
Prodi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
Email: bahrudinnizar@mhs.unesa.ac.id
2
Prodi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
Email: roisabidin@unesa.ac.id

Abstrak
Pesantren di Indonesia mulai berkembang luas, Salah satunya adalah Pondok Pesantren Al-Amanah.
Pondok Pesantren Al-Amanah merupakan pesantren modern yang terletak di desa Junwangi dan
dikelilingi oleh persawahan. Pesantren Al-Amanah memiliki 3 lembaga, yaitu Madrasah Aliyah
Bilingual, SMP Bilingual Terpadu, dan SD Antawirya. Selain Pondok Pesantren Al-Amanah, banyak
Pesantren yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat seperti Pesantren Tebu Ireng, Amanatul
Ummah, dan Gontor. Oleh karena itu Pondok Pesantren Al-Amanah perlu untuk mengembangkan
promosi Pesantren melaluli berbagai media promosi. Dalam penelitian ini akan dirancang media
promosi berupa buku berbasis Infografis. Tujuan penelitian ini adalah Mendeskripsikan proses
perancangan buku berbasis infografis Pesantren Al-Amanah Sidoarjo dan Menghasilkan perancangan
buku berbasis infografis Pesantren Al-Amanah Sidoarjo sebagai media promosi. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Metode
analisis data dalam perancangan ini menggunakan SWOT (Strength, Weaknes, Opportunity, Threath)
dan metode perancangan menggunakan metode menurut Lazuardi dan Sukoco (Kelley & Brown,
2019) Design thinking (Emphatize, Define, Ideate, Prototype, Test). Penelitian ini menghasilkan
media utama berupa buku berbasis infografis dan media pendukung berupa poster, pembatas buku,
dan tote bag. Dengan perancangan buku berbasis infografis ini dapat meningkatkan strategi promosi
Pesantren Modern Al-Amanah Junwangi.

Kata kunci : Infografis, Media promosi, Pesantren Al-Amanah

Abstract
Islamic boarding schools in Indonesia are starting to expand, one of which is the Al-Amanah Islamic
Boarding School. Al-Amanah Islamic Boarding School is a modern Islamic boarding school located
in Junwangi village and surrounded by rice fields. Al-Amanah Islamic Boarding School has 3
institutions, namely the Bilingual Aliyah Madrasa, the Integrated Bilingual Junior High School, and
the Antawirya Elementary School. In addition to the Al-Amanah Islamic Boarding School, there are
many Islamic boarding schools that are already widely known by the public, such as the Tebu Ireng,
Amanatul Ummah, and Gontor Islamic Boarding Schools. Therefore, Al-Amanah Islamic Boarding
School needs to develop the promotion of Islamic Boarding Schools through various promotional
media. In this research, a promotional media will be designed in the form of an infographic-based
book. The purpose of this study is to describe the process of designing an infographic book based on
the Al-Amanah Islamic Boarding School Sidoarjo and produce an infographic book design based on
the Al-Amanah Islamic Boarding School Sidoarjo as a promotional medium. This study uses
qualitative methods with data collection through interviews and observations. The data analysis
method in this design uses SWOT (Strength, Weaknes, Opportunity, Threath) and the design method
uses according to Lazuardi dan Sukoco (Kelley & Brown, 2019) the Design thinking (Emphatize,
Define, Ideate, Prototype, Test). This research resulted in the main media in the form of infographic-
based books and supporting media in the form of posters, bookmarks, and tote bags. It is hoped that
the design of this infographic-based book can improve the promotion strategy of the Al-Amanah
Junwangi Modern Islamic Boarding School.

Keywords : Infographics, Promotional media, Al-Amanah Islamic Boarding School

25
Bahrudin Khoiron Nizar, Jurnal Seni Rupa, 2022, Vol. 11 No. 1, Tahun 2022, 31-35

Pondok Pesantren merupakan lembaga infogafis yang bertujuan untuk menyampaikan


pendidikan yang memiliki sistem asrama, informasi tentang pondok pesantren Al-Amanah,
didalamnya santri akan menerima pendidikan yang ditujukan kepada calon para peserta didik
tentang agama islam dengan pengajian atau baru dan masyarakat luar. peneliti berharap
madrasah yang dinaungi oleh Pesantren tersebut. dengan adanya buku berbasis infografis ini
Menurut Muh. Idris Usman (2013:105) Pesantren Al-Amanah bisa meningkatkan
Pesantren di Indonesia tumbuh dan berkembang ketertarikan para calon peserta didik dan
sangat pesat. Sepanjang abad ke18 sampai masyarakat terhadap Pondok Pesantren
dengan abad ke-20, pesantren sebagai lembaga Al-Amanah.
pendidikan Islam semakin dirasakan Penelitian ini merujuk pada penelitian
keberadaannya oleh masyarakat secara luas, terdahulu yang relevan dengan penelitian yang
sehingga kemunculan pesantren di tengah sedang dilakukan. Berikut adalah penelitian
masayarakat selalu direspons positif oleh terdahu yang relevan. Yang pertama Ajeng
masyarakat. Resnatika, Sukaesih, Nuning Kurniasih dari
Salah satunya yaitu Pondok Pesantren Al- Universitas Padjadjaran dalam Jurnal yang
Amanah Junwangi diasuh dan didirikan oleh berjudul Peran Infografis sebagai media
KH. Nurcholis misbah dan memiliki lembaga promosi dalam pemanfaatan Perpustakaan.
yang dinaungi yaitu Madrasasah Aliyah Penelitian tersebut menjelaskan tentang peran
Bilingual, SMP Bilingual Terpadu, dan SD infografis, bahwa informasi yang disajikan
Antawirya. Dari ketiga lembaga tersebut dengan infografis pembaca mudah menerima
menerapkan sistem full day school, kegiatan informasi yang disampaikan. Dan untuk
pembelajaran dimulai pukul 06.30 WIB sampai penelitian yang kedua oleh Ni Putu Dhea
pukul 15.00 WIB, setelah itu santri akan kembali Pramesti dari Institut Seni Indonesa dengan
ke asrama masing-masing untuk melakukan jurnal berjudul Infografis sebagai Media
kegiatan di pesantren. Untuk santri SD Promosi Bali Safari di Masa Pandemi Covid-19.
Antawirya setelah kegiatan pembelajaran Penelitian tersebut merancang Infografis Bali
langsung kembali ke rumahnya masing-masing. safari yang sudah dibuka kembali akan tetapi
Pesantren Al-Amanah Junwangi mewajibkan pengunjung harus tetap mematuhi protokol
santri untuk melakukan percakapan kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-
menggunakan 2 Bahasa, yaitu Bahasa Arab dan 19. Dari penelitan tersebut, Peneliti melakukan
Bahasa Inggris. Untuk penerapannya, yaitu satu perancangan buku berbasis infografis sebagai
minggu menggunakan Bahasa Arab dan satu media promosi Pondok Pesantren Al-Amanah
minggunya lagi menggunakan Bahasa Inggris. Junwangi. Perancangan media promosi tersebut
Selain penerapan 2 Bahasa, Pesantren ini diharapkan Pondok Psantren Al-Amanah dapan
memiliki berbagai fasilitas yang meliputi bersaing dengan para kompetitornya.
Asrama, Masjid, Lapangan olahraga, UKS, dll. Rumusan masalah dari penelitian ini
Saat ini jumlah santriwan dan santriwati yang meliputi. 1) Bagaimana proses perancangan
sedang menempah ilmu di pesantren modern buku berbasis infografis Al-Amanah?, 2)
Al-Amanah mencapai 1.893. Bagaimana hasil dari perancangan buku berbasis
Selain Pondok Pesantren Al-Amanah, infografis Al-Amanah?. Berdasarkan pada
Banyak juga Pesantren yang sudah berdiri permasalahan tersebut maka tujuan perancangan
terlebih dahulu, seperti Pesantren Tebu Ireng, ini adalah sebagai berikut.1) Mendeskripsikan
Tambak Beras, Amanatul Ummah, Bumi proses perancangan buku berbasis infografis
sholawat dan Gontor. Dengan adanya pesantren Pesantren Al-Amanah Sidoarjo, 2) Menghasilkan
tersebut Pesantren Al-Amanah harus bisa perancangan buku berbasis infografis Pesantren
mengatasi masalah dalam mengembangkan Al-Amanah Sidoarjo sebagai media promosi.
media promosi.
Demikianlah penelitian ini merancang METODE PERANCANGAN
sebuah media promosi yang bisa membantu Penelitian ini menggunakan metode
Pesantren Al-Amanah sehingga bisa bersaing kualitatif dengan menerapkan metode design
dengan Pesantren yang sudah berdidiri lebih thinking dalam proses perancangan. Data yang
dahulu dari Pesantren Al-Amanah. Dengan diperoleh oleh peneliti berupa wawancara
membuat media promosi berupa buku berbasis

26
“Perancangan Buku Berbasis Infografis Sebagai Media Promosi Pondok Pesantren Al-Amanah Sidoarjo”

dengan narasumber dan informasi yang berkaitan


dengan Pondok Pesantren Al-Amanah Junwangi.
Identifikasi data dilakukan untuk
menemukan permasalahan dalam Pondok
Pesantren Al-Amanah dalam bersaing dengan
kompetitornya, dan dilanjut dengan proses
pengumpulan data dengan metode wawancara
dan observasi.
Peneliti membutuhkan data yang bisa Gambar 1. Design thingking
menunjang penelitian. Data Tersebut berupa data (Sumber : UKRIDA.ac.id)
primer dan sekunder. Untuk sumber dari data
primer adalah diperoleh dari proses wawancara. Emphatize berisi tentang identifikasi data
Menurut Sugiyono (2013:194) wawancara dilanjut dengan analisis data yang didapat dari
digunakan sebagai teknik pengumpulan data informasi yang berkaitan tentang Pesantren Al-
apabila peneliti ingin melakukan studi Amanah Sidoarjo. Identifikasi data diperoleh
pendahuluan untuk menemukan suatu dari pengumpulan data tentang Pondok
permasalahan. Wawancara ini dilakukan dengan Pesantren Al-Amanah. Informasi diperoleh oleh
M. Ulil Albab, S.Pd.I selaku anak dari Pengasuh peneliti dengan wawancara, observasi dan
Pesantren Al-Amanah. Data yang diperoleh dari dokumentasi. Analisis data menggunakan
wawancara berupa catatan mengenai fasilitas, metode SWOT metode ini memberikan cara
keunggulan pesantren, serta pendapat tentang sederhana untuk memperkirakan cara terbaik
perancangan buku berbasis infografis ini. untuk melaksanakan sebuah strategi.
Data sekunder diperoleh dengan observasi Freddy (2009:18) menjelaskan bahwa,
Pondok Pesantren Al-Amanah. Sugiyono analisis SWOT didasarkan pada logika yang
(20013:64) menjelaskan bahwa observasi adalah dapat memaksimalkan Strenght (kekuatan),
kemampuan seseorang untuk menggunakan Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang),
pengamatannya melalui hasil kerja panca indra Threats (ancaman) . Analisis SWOT sangat
mata serta dibantu dengan panca indra lainnya. diperlukan yaitu untuk menguji kelayakan
Melalui observasi, peneliti belajar tentang sebuah produk dengan faktor :
perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.. 1. Strenght (kekuatan) adalah segala sumber
Dalam hal ini peneliti datang di tempat daya yang dimiliki oleh Pesantren Al-
Pesantren Al-Amanah Sidoarjo untuk Amanah Sidoarjo. baik sumber daya
melakukan pengamatan berupa informasi atau manusia, keterampilan, dan keunggulan.
aktivitas yang terjadi di Pesantren. 2. Weakness (kelemahan) merupakan suatu
Tahap selanjutnya yaitu menerapkan keterbatasan atau kekurangan dalam
metode design thinking. Menurut Lazuardi dan Pesantren Al-Amanah Sidoarjo.
Sukoco (Kelley & Brown, 2019) Design 3. Opportunities (peluang) adalah merupakan
thinking mempertimbangkan kebutuhan kesempatan yang ditunggu oleh masing-
pengguna dan menggabungkannya dengan masing perusahaan, karena kesempatan ini
kemampuan teknologi yang sesuai, sehingga bersifat menguntungkan bagi Pesantren Al-
mampu menjadi produk bisnis yang baik karena Amanah Sidoarjo.
memberikan kelayakan dan solusi efektif bagi 4. Threats (ancaman) berbeda dengan peluang,
suatu permasalahan. ancaman memiliki sifat yang tidak
Menurut Arvira swarnadwitya (2020) menguntungkan bagi Pesantren Al-Amanah
dalam webnya, tahapan design thinking meliputi Sidoarjo karena dapat mengancam posisi
emphatize, define, ideate, prototype, test. perusahaan tersebut.

Define, Setelah penelit melakukan


indntifikasi data dan analisis data, maka perlu
menggambarkan sebuah pandangan yang
menjadi dasar dari produk yang akan dibuat,
yaitu merancang media promosi buku berbasis
infografis.

27
“Perancangan Buku Berbasis Infografis Sebagai Media Promosi Pondok Pesantren Al-Amanah Sidoarjo”

Ideate, bertujuan untuk menghasilkan lembar informasi, serta menggunakan komputer


sejumlah besar ide yang kemudian dapat disaring sebagai media pengolahannya.
dan dipotong menjadi yang terbaik dalam solusi
desain produk yang kreatif dan lebih baik. b. Tipografis dalam infografis
Sehingga dapat diterapkan pada produk yang Pemilihan jenis dan karakter huruf sangat
dibuat oleh peneliti. Setelah menentukan ide yang mempengaruhi keberhasilan suatu desain.
di dapat maka dilanjutkan pada konsep desain Dibaca atau tidak sebuah pesan tergantung pada
yang di terapkan. Konsep yang diterapkan adalah penggunaan huruf dan cara penyusunannya.
membuat konsep buku berbasis infografis Dalam desain grafis, tipografi merupakan hal
menggunakan gaya flat design dan mencari yang berkaitan dengan komunikasi. Menurut Lia
reverensi yang sesuai dengan data dan Anggraini (2014:50) Tipografi merupakan
menyesuaikan karakteristik dan tujuan Pondok bagian dari kehidupan manusia modern saat ini.
Pesantren Al-Amanah Sidoarjo. Adanya kebutuhan untuk memandang yang lebih
Prototype, Setelah melalui konsep kreatif, indah dari huruf, membuat insan kreatif selalu
langkah selanjutnya adalah menvisualisasikan setiap berusaha menampilkan seni penataan huruf
detail yang ada dibuku menggunakan style Flat semaksimal mungkin.
Design. Dalam sebuah desain infografis salah satu
Test, Bertujuan untuk melakukan uji coba elemen pendukng yang penting adalah tipografi.
produk kepada validator supaya mendapatkan Tipografi dalam infografi berperan sebagai
masukan untuk membuat produk menjadi lebih penyajian informasi dan agar informasi yang
baik dan melakukan perbaikan pada produk yang disampaikan dengan baik, serta jenis font dan
sudah ada. ukuran harus seirama.
Menurut Rustan (2010:46) klasifikasi
KERANGKA TEORITIK tipografi berdasarkan sejarah ada 4, yaitu Old
a. Infografis style, Sans serif, Script, Display. Dari ke empat
Menurut Febrianto Saptodewo (2014:194) jenis tipografi, jenis tipografi yang relevan dalam
Infografis berasal dari kata Infographics dalam penelitian ini adalah Sans serif.
Bahasa Inggris yang merupakan singkatan dari Sans serif Pada awal kemunculannya, font
Information + Graphics adalah bentuk jenis ini disebut Grotesque karena pada jaman
visualisasi data yang menyampaikan informasi itu bentuk huruf tanpa serif dikira unik dan aneh
kepada pembaca, sehingga mudah dipahami (grotesque artinya aneh). Hingga kini orang
lebih muda. Inggris masih suka menyebut huruf tanpa serif
Menurut Lonkow (2014:30) infografis dapat dengan istilah Grotesque. Salah satu ciri font ini
dibagi menjadi tiga jenis yaitu : adalah tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya
1. Infografis Statis dan memiliki ketebalan huruf yang sama.
Infografis yang disajikan dalam bentuk Dibawah ini merupakan contoh pengaplikasian
cerita diam, narasi, dan eksploratif. gaya tipografi sans serif dalam infografis.
2. Infografis Bergerak
Infografis ini dapat digunakan pada media
audio visual seperti televisi atau media
sosial lainnya.
3. Infografis Interaktif
Infografis yang diterapkan pada website dan
pengguna bisa langsung berinteraksi dengan
informasi yang ditampilkan melalui website
tersebut.
Berdasarkan pengertian tentang infografis
diatas, peneliti menyimpulkan dan menyesuaikan
dengan permasalahan yang diambil. Infografis
adalah media yang informsi yang disampaikan
dengan teks-teks disertai gambar yang saling
mendukung. Hal ini ditunjukan untuk Gambar 2. Sans serif dalam infografis
menyampaikan informasi tentang Pesantren Al- (Sumber : printerest.com)
Amanah sebagai tema perancangan media
promosi dan di visualisasikan dalam bentuk

28
“Perancangan Buku Berbasis Infografis Sebagai Media Promosi Pondok Pesantren Al-Amanah Sidoarjo”

c. Penerapan Flat design dalam infografis disebut dengan tint, sedangkan warna yang
Anindita & Riyanti (2016:8) menjelaskan diubah menjadi tua dengan menambahkan
bahwa flat design berasal dari kata flat yang sedikit warna hitam disebut dengan shade.
berarti rancangan dan design yang memiliki arti Dalam desain infografis yang selama ini ditemui
desain atau rancangan, secara singkat flat design oleh peneliti, warna value sering diterapkan
memiliki arti sebagagai desain yang datar. Flat dalam suatu infografis yang menimbulkan kesan
design memiliki ciri desain yang bebas dari flat.
ornamen serta memiliki kesan yang bersih dan
rapi. Oleh karena itu pemilihan huruf yang
bersih dan jelas dapat muda dilihat dan dibaca.

Gambar 4. Contoh warna value dalam infografis


(Sumber : kominfo.go.id)

Pemilihan warna value dipilih untuk


diterapkan dalam proses perancangan buku
berbasis infografis sebagai media promosi
Pondok Pesantren Al-Amanah.

e. Layout dalam infografis


Gambar 3. Flat design dalam infografis Didalam suatu karya grafis, besar
(Sumber : pinterest.com) kemungkinan tidak hanya membuat satu atau
dua pesan saja. Oleh karena itu perlu diatur
Dari penjelasan diatas peneliti memilih gaya urutan dimana informasi yang akan dilihat oleh
flat design dikarenakan dapat membantu pembaca yang mana kesatu, kedua, dan
masyarakat dalam menerima informasi dengan seterusnya,. Oleh karena itu materi publikasi di
mudah. Sedangkan flat icon merupakan sebuah desain berdasarkan urutan atau alur sehingga
tanda yang mengandung kemiripan rupa yang masyarakat dapat dengan mudah memprosess
mudah dimengerti oleh masyarakat. informasi yang ada di dalamnya.
Anggraini (2016 : 74) menjelaskan bahwa
d. Warna dalam infografis layout merupakan tata letak ruang atau bidang
Warna merupakan unsur penting dalam yang bisa kita lihat pada majalah, website, iklan
obyek desain, karena dengan warna orang bisa televisi, bahkan susunan funitur disalah satu
menampilkan informasi dan menyampaikan ruangan dirumah kita.
pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk Dalam desain infografis, layout merupakan
visual secara jelas. Menurut Lois prang (1876) salah satu hal yang penting dalam proses
yang dikutip oleh Sigit purnama (2010:115) pembuatan desain. Salah satunya yaitu mengatur
warna dibagi menjadi 3 dimensi, yang kemudian tata letak tipografi dan visual yang disajiakan
disebut the prang system, yaitu: heu, value, dan kepada pembaca agar seirama, sehing para
intensity. Dari ketiga dimensi tersebut value. pembaca bisa dengan mudah memahami
Value merupakan terang atau gelapnya suatu finformasi yang disampaikan.
warna. Semisal warna biru yang dibuat menjadi
biru muda (high-value) dan warna biru yang
menjadi biru tua (low-value). Warna yang
dimudahkan dengan menambakan warna putih

29
“Perancangan Buku Berbasis Infografis Sebagai Media Promosi Pondok Pesantren Al-Amanah Sidoarjo”

g. Bagian-bagian buku
Buku merupakan kumpulan kertas yang
berisi suatu informasi dan dijilid menjadi satu,
dimana setiap lembarnya terdapat tulisan dan
gambar. Buku juga memberikan banyak manfaat
bagi penggunanya, segala jenis informasi dan
pengetahuan dapat disampaikan dan disajikan
dalam bentuk buku, hingga terdapat sebuah
pepatah yang mengatakan bahwa buku adalah
sumber ilmu. Buku memiliki beberapa jenis,
mulai dari memberikan informasi, hiburan, dan
menambah wawasan. Selain itu buku terdiri dari
bagian-bagian yang penting sehingga buku
menjadi layak cetak.
Suwarno (2011:77) menyebutkan mengenai
bagian-bagian penyusun buku secara umum.
Struktur atau bagian-bagian buku secara umum
tersebut adalah sebagai berikut:
1) Cover
Gambar 5. Contoh layout dalam infografis a. Cover depan dan belakang
(Sumber : pinterest.com)
Merupakan tampilan luar buku atau
f. Media promosi disebut dengan sampul.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia b. Punggung buku
promosi adalah memperkenalkan suatu produk Terletak disamping buku sebagai
untuk meningkatkan penjualan dengan pelindung ketebalan buku.
melakukan pameran, perikalanan, demonstrasi, c. Endordement
dan usaha lain yang bersifat persuasif Kalimat yang ditulis di belakang cover
Pada hakikatnya promosi adalah suatu sebagai pendukung.
bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud d. Lidah cover
dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas Berisi foto beserta riwayat hidup
pemasaran yang berusaha menyebarkan peneliti.
informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau 2) Halaman preliminaries
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan Halaman ini merupakan pendahuluan
produknya agar bersedia menerima, membeli, dari sebuah buku yang perlu
dan loyal pada produk yang ditawarkan disampaikan sebelum menuju isi utama
perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, buku.
2002:219). Berdasarkan definisi tersebut dapat 3) Bagian utama
disimpulkan bahwa promosi adalah arus Bagian ini merupakan isi utama yang
informasi yang mengajak atau mengingatkan ada dalam sebuah buku.
target audien atau konsumen untuk membeli 4) Bagian postliminary
suatu produk. Bagian ini diletakan antara di akhir buku
Salah satu media media promosi adalah untuk menutup isi buku, yang terdiri atas
menggunakan media cetak. media cetak adalah catatan penutup, lampiran, daftar
media yang mengutamakan penggunaan pesan pustaka, dan biografi peneliti.
visual yang dihasilkan dari proses percetakan
seperti majalah, brosur, dan poster. HASIL DAN PEMBAHASAN
Media cetak diterapkan dalam penelitian ini Hasil pembahasan ini diperoleh dengan
karena hasil dari penelitian ini berupa buku menggunakan metode perancangan design
berbasis infografis yang dicetak di kertas ukuran thinking, yang meliputi emphatize, define, idiate,
a4 dan media penduung berupa poster, pembatas prototype, test. Berikut adalah rinciannya:
buku, dan tote bag.

30
“Perancangan Buku Berbasis Infografis Sebagai Media Promosi Pondok Pesantren Al-Amanah Sidoarjo”

a. Emphatize b. Define
Ditahap ini peneliti melakukan proses Pada tahap ini peneliti melakukan analisis
identifikasi data pada Pesantren Al-Amanah data yang sudah diperoleh melalui tahap
dengan menggunakan metode wawancara dan emphatize. Metode SWOT digunakan pada tahap
observasi. Proses ini dilakukan untuk ini untuk membuat evaluasi kekuatan,
mengumpulkan data tentang Pondok Pesantren kelemahan, peluang dan ancaman pada Pondok
Al-Amanah.
Pesantren Al-Amanah, berikut adalah rincianya :
Pondok Pesantren Al-Amanah adalah
Kekuatan (strength) yang dimiliki oleh
sebuah lembaga pendidikan Islam yang terletak
Pesantren Al-Amanah adalah memiliki 3
di Ds. Junwangi, Kec. Krian, Kab. Sidoarjo.
lembaga yaitu Madrasah Aliyah Bilingual, SMP
Berdirinya Pondok Pesantren Modern Al-
Bilingual, dan SD Antawirya. Selain itu
Amanah telah memberikan wacana baru bagi
Pesantren Al-Amanah juga dilengkapi oleh
dunia pendidikan Islam khususnya di daerah
fasilitas yang memadahi.
Krian karena pada saat itu masih jarang sekali
Kelemahan (weakness) Pesantren Al-
ada pondok pesantren yang berbasis modern.
Amanah merupakan kategori Pesantren baru
Pada tahun 1987, KH. Nurcholis Misbah
yang berdiri Jawa. Dengan media promosi buku
memutuskan untuk hijrah dan menempati desa
berbasis infografis diharapkan bisa bersaing
Junwangi yang berjarak sekitar 1 km dari desa
dengan pesantren lain yang ada di Jawa.
Mojosantren. Seiring berjalannya waktu, KH.
Peluang (opportunity) Pesantren Al-
Nurcholis Misbah mulai menegaskan
Amanah adalah memiliki asrama dan fasilitas
langkahnya dengan meresmikan dan
yang dapat mendukung proses belajar para
mendaftarkan pondok pesantren yang beliau
santri.
bangun. Tepatnya pada tanggal 12 Agustus tahun
Ancaman (Threath) Pesantren Al-Amanah
1992, Pondok Pesantren Modern Al-Amanah
merupakan masih baru yang berdiri Jawa.
telah terdaftar di Kantor Departemen Agama
Sedangkan di Jawa banyak pesantren yang
Kabupaten Sidoarjo sebagai TPA/TPQ dengan
sudah lama berdiri, sehingga Pesantren Al-
nomor 00.s.35.15.17.271. Madrasah Diniyah
Amanah memiliki banyak pesaing di Jawa.
juga terdaftar di Kantor Departemen Agama
Setelah peneliti melakukan indentifikasi data
Kabupaten Sidoarjo dengan nomor Kd. 13. 15 / 4
PP. 008 / 1351/ 2007. Untuk SMP Bilingual dan analisis data maka perlu sebuah gambaran
Terpadu berdiri pada tanggal 25 juli 2007, yang menjadi dasar dari media promosi yang
dengan SK izin operasional akan dirancang, sehingga Pondok Pesantren Al-
421.3/3200/404.3.14/2008. Amanah dapat bersaing dengan Pesantren lain
Disamping itu, Pondok Pesantren Al- dalam bidang promosi.
Amanah juga merupakan sebuah lembaga
pendidikan yang memberikan pembinaan dan c. Idiate
pengembangan ilmu pengetahuan serta Setelah selesai menganalisis data dilanjutkan
kepribadian diri individu yang tidak hanya dengan konsep kereatif. Strategi kreatif
menekankan pada aspek moralitas Islami saja, merupakan menntukan langkah-langkah desain,
tetapi juga pada aspek-aspek keterampilan yang dengan diawali menentukan konsep media
promosi yang akan dirancang, yaitu media
kompeten. Keterampilan dalam hal ini adalah
promosi berupa buku berbasis infografis.
keterampilan dalam mengaplikasikan bahasa
Konsep yang digunakan dalam perancangan
asing (Bahasa Arab dan Bahasa Inggris) secara
buku berbasis infografis ini adalah tema modern
produktif. Pesantren juga menerapkan sistem full
dengan gaya flat desain. Tema tersebut sesuai
day school, kegiatan pembelajaran dimulai pukul
dengan keadaan Pesantren Al-Amanah Sidoarjo
06.30 WIB sampai pukul 15.00 WIB.
yang merupakan pesantren modern yang
Pondok Pesantren Al-Amanah juga memilili
merupakan perpaduan antara Modern dan
fasilitas yang mendukung para santri dalam
Islami.
melakukan kegiatan akedemik maupun kegiatan
Konsep infografis ini mempertimbangkan unsur
non akademik. Fasilitas tersebut meliputi
desain yang meliputi kesederhanaan,
asrama, masjid, tempat olahraga, laboratorium,
keseimbangan, kesatuan dan penekanan.
UKS, kantin, dll.
Infografis ini menampilkan ilustrasi yang
mengarah pada gaya 2D.

31
“Perancangan Buku Berbasis Infografis Sebagai Media Promosi Pondok Pesantren Al-Amanah Sidoarjo”

Untuk konsep tipografi dalam perancangan Sidoarjo dibentuk dalam satu media dan ada 2
ini menerapkan unsur islami, akan tetapi tidak layout yang berbeda.
semua bagian buku akan ditrapkan konsep ini.
Bagian yang diterapkan dengan konsep ini yaitu
kover buku, sub bab buku dibagian Profil
Pondok Pesantren Al-Amanah, dan poster.
Sedangkan untuk pemilihan warna dipilih dari
logo lembaga masing-masing.

d. Prototype
Tahap ini merupakan proses visualisasi
setelah melakukan pembuatan konsep pada tahap
define. Langkah pertama adalah pembuatan
sketsa ilutrasi yang akan diterapkan pada media
berbasis infografis ini.

Gambar 8. Layout infografis


(Sumber : Nizar, 2022)

Setelah proses pemuatan layout langkah


selanjutnya menggabungkan desain yang sudah
selesai dibuat dengan informasi yang sudah
didapatkan melalui proses penelitian dan
diterapkan pada layout yang sudah ada.
Gambar 6. Sketsa
(Sumber : Nizar, 2022)

Setelah proses pembuatan sketsa, langkah


selanjutnya adalah proses visualisasi
menggunakan software Adobe Ilustrator. Berikut
adalah hasi visualisasi:

Gambar 7. hasil visualisasi


(Sumber : Nizar, 2021)

Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan


Gambar9. Hasil infografis
layout, tujuan dibuatnya layout adalah untuk (Sumber : Nizar, 2022)
menyatukan beberapa elemen pembentuk desan.
Elemen tersebut mempunyai peran masing- Isi dari infografis ini meliputi lembaga yang
masing yang penting dalam proses pembuatan ada di naungan Pesantren Al-Amanah Sidoarjo,
desain. Perancangan buku berbasis Infografis yaitu Madrasah Aliyah Bilingual, SMP Bilingual
sebagai media promosi Pesantren Al-Amanah Terpadu, SD Antawirya, Dan juga fasilitas yang
ada di dalamnya. Serta progam khusus yang ada

32
“Perancangan Buku Berbasis Infografis Sebagai Media Promosi Pondok Pesantren Al-Amanah Sidoarjo”

dipesantren yaitu, STE - Sanggar Takhfidz menerapkan sebagai media promosi Pesantren
Entreprenur dan SKT - Sanggar Kutubut Turost. Al-Amanah. Media pendukung selanjutnya
Pemilihian warna peneliti menggambil berupa tote bag yang berfungsi sebagai tempat
warna dari logo tersebut sehigga dapat menyatu penyimpanan media utama.
dengan desainnya sendiri. Untuk pemilihan font
dalam kover buku menggunakan font awal
ramadhan, font tersebut dipilih karena
menunjukan kesan islami. Sedangkan untuk
pemilihan font dalam narasi adalah font Myriad
Pro. Setelah proses visualisasi selesai media ini
dicetak diatas kertas art paper 150 untuk kover
sedangkan untuk isi mennggunakan artpaper
120.
Setelah proses visualisasi buku berbasis
infografis selasai, selanjutnya adalah proses
visualisasi media pendukung yang meliputi
poster, pembatas buku, dan tote bag.

Gambar12. Tote bag


(Sumber : Nizar, 2022)

Test
Setelah proses prototype selesai, langkah
selanjutnya adalah melakukan tahap test. Pada
tahap ini bertujuan untuk melakukan validasi
produk kepada validator supaya mendapatkan
masukan untuk membuat produk menjadi lebuh
baik dan melakukan perbaikan pada produk yang
Gambar 10. Poster sudah ada.
(Sumber : Nizar, 2022) Validator pertama yang bertugas untuk
menilai dari aspek desain produknya yaitu Bapak
Tujuan dibuatnya poster ini untuk Dwi Prasetya, S.Sn., M.Pd. sebagai ahli desain.
memberikan informasi kepada audien tentang Validasi desain dilakukan dua kali, dikarenakan
Pesantren Al-Amanah malalui motto khasnya media pertama yang dibuat peneliti masih
yaitu “ Pesantren biasa untuk mereka yang kurang dari penilaian, sehingga masih belum
bercita-cita menjadi luarbiasa”. Seteleah proses layak untuk dipakai dalam media promosi.
visualisasi poster selesai, maka poster akan Validasi ke dua pada tanggal 11 september 2021
dicetak dengan ukuran A3 dan menggunakan dilakukan penilaian terhadap produk. Dari
jenis kertas artpaper. penilaian keseluruhan produk untuk pemilihan
font dan warna sudah sesuai sedangkan untuk
ilustrasi ada sedikit perbaikan dari segi anatomi
tubuh. Untuk layout sudah sesuai, sehingga
kesatuan keseluruhan sudah bagus. Total nilai
validasi dari segi desain secara keseluruhan yaitu
Gambar 11. Pembatas buku
(Sumber : Nizar, 2022) 96%.

‫ خير جليس في الزمان كتاب‬yang artinya “sebaik-


baik teman duduk di setiap waktu adalah buku”.
kata mutiara tersebut diletakan pada pembatas
buku yang dibuat oleh peneliti. Pembatas buku
ini dibuat untuk mendukung media utama dalam

33
“Perancangan Buku Berbasis Infografis Sebagai Media Promosi Pondok Pesantren Al-Amanah Sidoarjo”

Berikut adalah hasil karya yang sudah Sumber : Nizar, 2022


direvisi :

Gambar 13. Layout infografis Gambar 17. Hasil infografis


setelah revisi setelah revisi
(Sumber : Nizar, 2022) Sumber : Nizar, 2022

Gambar 14. Layout infografis


Setelah revisi
(Sumber : Nizar, 2022)

Gambar 18. Poster setelah revisi


(Sumber : Nizar, 2022)

Berikut adalah tautan yang dicantumkan oleh


peneliti untuk melihat secara menyeluruh media
buku berbasis infografis Pondok Pesantren Al-
Amanah Sidoarjo:
1. Tautan media utama
https://drive.google.com/file/d/108laXbOgDaHT
yH34gzWj3VMpi0Hx5xHz/view?usp=shar

Gambar 15. Kover depan dan belakang


(Sumber : Nizar, 2022)

2. Tautan media pendukung


https://drive.google.com/file/d/1TfBMxORwNc5
waGBsEX6lVM1eqEwGxDt4/view?usp=sharing

Validator kedua Bapak M. Ulil Albab, S.Pd.I


yang bertugas untuk menilai dari aspek
kesesuaian informasi yang ada dalam
perancangan buku berbasis infografis. Informasi
yang disampaikan dalam perancangan ini sudah
sesuai dengan informasi yang ada pada Pondok
Pesantren Al-Amanah Sidoarjo, kecuali dalam
Gambar 16. Hasil infografis
setelah revisi visi dan misi pesantren kurang sesuai sehingga

34
“Perancangan Buku Berbasis Infografis Sebagai Media Promosi Pondok Pesantren Al-Amanah Sidoarjo”

harus dilakukan revisi. Total nilai validasi dalam Anggraini S., Lia, dkk. 2014. Desain
kelengkapan dan kesesuaian informasi yang Komunikasi Visual: Dasar-dasar Panduan
disampaikan yaitu 84%. Untuk Pemula. Bandung: Nuansa
Cendikia.
SIMPULAN DAN SARAN Idris, Muhammd Usman. 2013.”Pesantren
Perancangan buku berbasis Infografis ini Sebagai Lembaga Pendidikan Islam
(Sejarah Lahir, Sistem Pendidikan, dan
dibuat untuk membantu Pesantren Al-Amanah
Perkembangannya Masa Kini)”. Jurnal Al
untuk menjelaskan tentang Pesantren dan
Hikmah Nol. XIV No. 1.
lembaga yang di dalamnya yang dengan cara Lonkow dkk. 2014. Infografis: Kedasyatan cara
menambahkan ilustrasi dengan gaya flat design. bercerita visual (terjemahan). Jakarta: PT
Penelitian perancangan ini menggunakan SWOT Gramedia Pustaka Utama.
sebagai analisis data, sedangkan proses Lutfi Lazuardi, Muhammad & Sukoco, Iwan.
perancangan memakai metode design thinking 2019 “Design Thinking David Kelley &
yang terdiri dari emphatize, define, ideate, Tim Brown: Otak Dibalik Penciptaan
prototype, test. Aplikasi Gojek”. Universitas Padjadjaran,
Hasil dari penelitian perancangan ini terdiri Vol.2 No.1
dari 2 jenis yakni media utama dan media Nugroho, Sarwo. 2015. Manajemen Warna Dan
pendukung. Media utama berupa buku berbasis Desain. Yogyakarta : CV ANDI OFFSET
infografis sedangkan mediapendukung berupa Purnama, Sigit. 2010. “Elemen Warna Dalam
Pengembangan Multimedia Pembelajaran
poster, pembatas buku, dan tote bag.
Agama Islam” Al-Bidayah, Vol. 2 No.1.
Pembuatan buku berbasis infografis ini Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang
diawali dengan mengumpulkan dukumen tentang Kreatif dan Analisis Kasus. Jakarta: PT
Pesantren Al-Amanah, selanjutnya mulai Gramedia Pustaka Utama.
membuat sketsa menggunakan pensil dan Rustan, Surianto. 2013. Font And Typografi.
dilanjutkan proses visualisasi menggunakan Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
software Adobe Ilustrator. Setelah melalui Rustan, Surianto. 2009. LAYOUT Dasar dan
proses visualisaasi, langkah selanjutnya adalah Penerapannya. Jakarta : PT Gramedia
dicetak dalam kertas artpaper dengan ukuran A5 Pustaka Utama.
dan setelah dicetak media harus diuji oleh ahli Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan
desain serta pihak pesantren. Dan hasil dari (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
validsi tersebut media ini layak untuk menjadi R&D). Bandung: ALFABETA, cv.
Suwarno, Wiji. 2011. Perpustakaan & Buku:
media promosi Pesantren Al-Amanah Sidoarjo.
Wacana Penelitian & Penerbitan.
Hasil validasi dari ahli desain dan materi
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
menyatakan bahwa perancangan ini layak untuk Saptodewo, Febrianto. 2014. “Desain Infografis
digunakan. Sebagai Penyajian Data Menarik. Jurnal
Bagi peneliti selanjutnya, jika ingin meneliti Desain. Vol. NO.03.
mengenai Pesantren Al-Amanah dapat Swarnadwitya, Arvira. (2020). “Design
melakukan secara spesifik mengenai informasi Thinking: Pengertian, Tahapan Dan
tentang pesantren. Diharapkan untuk peneliti Contoh Penerapannya”. Diunduh pada 5
selanjutnya bisa menambahkan foto dalam juli 2022,
karyanya, sehingga media yang dirancang lebih dari:https://sis.binus.ac.id/2020/03/17/desig
menarik. Dan untuk Pondok Pesantren Al- n-thinking-pengertian-tahapan-dan-contoh-
Amanah agar selalu mengembangkan media penerapannya/
promosi media promosi dan membuat inovasi Sofiyan, Fery. (2017). “Mengenal Tipografi”.
Diunduh pada 5 juli 2022, diunduh dari:
baru dalam pembuatan media promosi.
http://ferysofian.blogspot.com/2017/10/m
engenal-tipografi.html
REFERENSI
Anindita & Riyanti. 2016. “Tren Flat Design
dalam Desain Komunikasi Visual”. DKV
Universitas Trisakti, Vol. 1 No. 1.

35

Anda mungkin juga menyukai