Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Review Pendidikan Islam

Volume 01, Nomor 02, Desember 2014

PENGEMBANGAN MADRASAH MELALUI PROGRAM


KEMITRAAN PENDIDIKAN AUSTRALIA INDONESIA
DI MTs. MANBAUL ULUM MOJOPUROGEDE BUNGAH GRESIK

Shofiyah
MTs. Manbaul Ulum Mojopurogede Bungah Gresik

Abstrak; Pada tahun 2012 MTs. Manbaul Ulum menjadi sekolah sasaran
Program Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia. Program inilah yang
sangat membantu Madrasah dalam melakukan perbaikan-perbaikan sehingga
akhirnya pada tahun 2013 MTs Manbaul Ulum mendapatkan predikat A
dengan nilai yang cukup memuaskan 91. Tujuan penelitian ini diharapkan
menambah khazanah keilmuan baik untuk Stakeholder maupun warga MTs.
Manbaul Ulum. Sehingga dapat dijadikan bahan informasi, bahan introspeksi,
dan penentuan kebijakan. Kepada Pemerintah dalam hal ini adalah Kemenag
dan Madrasah develpoment Center (MDC) Jawa Timur. Disamping itu dapat
memberikan informasi akurat tentang pelaksanaan salah satu program
pengembangan madrasah sebagai bahan pertimbangan untuk memajukan
madrasah melalui program-program lain yang sejenis. Penelitian ini
menggunakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu suatu studi untuk
menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat pada suatu objek yang
diteliti. Setting penelitian ini berada di MTs. Manbaul Ulum dengan data yang
diperoleh dari observasi dan interview kepada warga civitas akademika
sekolah tempat peneliti mengajar dan mendedikasikan ilmunya. Hasil
penelitian menggambarkan bahwa dengan adanya program Program
Kemitraan Pendidikan Australia di MTs. Manbaul Ulum mengantarkan
madrasah menjadi lebih bermutu, terlihat dari manajemen madrasah, SDM
para pendidik yang sudah terlatih, pembelajaran madsarah .

Kata kunci: Program Kemitaraan Pendidikan Australia Indonesia,


pengembangan madrasah. Madrasah Development Center (MDC)
Shofiyah

PENDAHULUAN
Dirjen Pendidikan Islam (Pendis), Prof. Dr. Nur Syam, menegaskan
setiap madrasah kini harus memiliki keunggulan yang berbeda di antara
madrasah dan lembaga pendidikan setara lainnya karena tuntutan
masyarakat terhadap kualitas pendidikan makin menguat. “Tidak ada jalan
lain bagi madrasah, selain harus tampil beda dengan keunggulan yang dimiliki
juga harus berkualitas dari sisi penyelenggaraan pendidikan,”
(dakwatuna.com: 10 Mei 2014)
Madrasah Tsanawiyah Manbaul Ulum Mojopurogede Bungah Gresik
merupakan lembaga pendidikan Islam yang berada di bawah naungan
Kementrian Agama. Dalam usianya yang masih relatif muda berkat semangat
dan kerja keras yang tidak mengenal lelah oleh seluruh warganya, kini telah
menunjukkan diri sebagai lembaga pendidikan Islam yang modern, terutama
jika dilihat dari penampilan fisik dan akademiknya. Sampai saat ini MTs.
Manbaul Ulum Mojopurogede Bungah Gresik selain memiliki sarana dan
prasarana sebagai daya dukung pengembangan keilmuan yang dibutuhkan
juga memiliki tenaga pengajar yang cukup handal, baik dari sisi kualitas
maupun kuantitas. Sarana dan prasarana itu meliputi laboratorium,
perpustakaan, masjid, asrama, pusat sumber belajar bersama (PSBB),
bengkel keterampilan serta fasilitas seni dan olah raga.
Keinginan yang kuat lembaga ini adalah menampilkan sosok
madrasah modern yang bukan hanya sekedar tempat transformasi ilmu yang
berlangsung secara formal dan bersifat mekanis. Lebih dari itu ingin
menjadikan dirinya benar-benar sebagai rumah ilmu, yakni sebagai rumah
ilmu para penghuninya yang selalu berciri khas mengedepankan keberanian
yang bertanggung jawab, kebebasan yang didasari kekuatan nalar yang
kokoh, dan keterbukaan dalam menerima segala informasi keilmuan yang
diperlukan. Lembaga pendidikan sebagai rumah ilmu, tentunya para
lulusannya diharapkan dapat mewujudkan sumberdaya manusia yang
memiliki kekokohan intelektual, kedalaman spiritual, moral yang tinggi, dan
ketrampilan yang handal. Semua itu akan termanifestasikan dalam bentuk
kesalehan teologis maupun kesalehan sosial serta memiliki visi yang jelas
dan berwawasan luas.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan paparkan gambaran
singkat program Program Kemitaraan Pendidikan Australia Indonesia di
MTs. Manbaul Ulum bagaimana perannya dalam mengembangkan mutu
madrasah sehinga akhirnya cita-cita mendapatkaan pengakuan dari
pemerintah dengan terakreditasi predikat A
Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk: Mendiskripsikan proses
pelaksanaan program Program Kemitaraan Pendidikan Australia Indonesia

170 Jurnal
Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2015
Pengembangan Madrasah Melalui Program
Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia

di MTs. Manbaul Ulum Mojopurogede Bungah Gresik, Mendiskripsikan


dampak pelaksanaan Program Kemitaraan Pendidikan Australia Indonesia di
MTs. Manbaul Ulum Mojopurogede Bungah Gresik, dan mendiskripsikan
tentang tanggapan warga MTs. Manbaul Ulum tentang Program Kemitaraan
Pendidikan Australia Indonesia di MTs. Manbaul Ulum Mojopurogede
Bungah Gresik.
Adapun penelitian ini diharapkan bermanfaat: (a) Bagi Stakeholder
dan warga MTs. Manbaul Ulum, (b) Bagi Pemerintah dalam hal ini adalah
Kemenag dan MDC. Diharapkan dapat memberikan informasi akurat tentang
pelaksanaan salah satu program pengembangan madrasah sebagai bahan
pertimbangan untuk memajukan madrasah melalui program-program lain
yang sejenis, (c) Bagi para pembaca, diharapkan dapat memberikan
informasi, wacana dan wawasan baru.
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian ( Moleong,2002). Menurut shah
(dalam Nasir, 1999) desain penelitian dibagi atas 6 jenis yaitu 1) Desain
penelitian yang ada control, 2) Desain studi deskriptif dan analitis, 3) Desain
untuk studi lapangan, 4) Desain untuk studi evaluatif dan 5) Desain dengan
menggunakan data primer dan sekunder. Desain untuk studi deskriptif
dan analitis adalah suatu studi untuk menemukan fakta dengan interpretasi
yang tepat, yang termasuk dalam desain ini adalah studi formulatif dan
eksploratif yang bertujuan hanya untuk mengenal fenomena-fenomena untuk
studi selanjutnya. Pada penelitian ini analisa dikerjakan berdasarkan data
lapangan.
Sumber data dalam penelitian ini adalah bukti fisik pelaksanaan
Program Kemitaraan Pendidikan Australia Indonesia di MTs. Manbaul Ulum
serta tanggapan warga sekolah atas pelaksanaan Program Kemitaraan
Pendidikan Australia Indonesia. Data diambil melalui observasi dan
interview. Sumber data ini ditentukan berdasarkan teknik purposif sampling,
yaitu teknik sampling yang berdasarkan pada alasan tertentu. Diantara
alasan-alasan tersebut adalah: MTs. Manbaul Ulum Mojopurogede yang
merupakan salah satu Madrasah yang menjadi sasaran Program Kemitaraan
Pendidikan Australia Indonesia, dan Peneliti mengajar di Madrasah tersebut,
sehingga secara langsung mengalami dan merasakan Program Kemitaraan
Pendidikan Australia Indonesia.

Jurnal 171
Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
Shofiyah

KAJIAN PUSTAKA
Pengembangan Madrasah yang Unggul
Dhofier (1982:176) Lembaga Pendidikan Agama Islam pertama
didirikan di Indonesia adalah dalam bentuk pesantren dengan karakternya
yang khas "religius oriented". Mampu meletakkan dasar-dasar pendidikan
keagamaan yang kuat, untuk membekali para santri tentang ajaran Islam
tetapi juga kemampuan untuk menyebarkan dan mempertahankan
Islam, maka diperlukan adanya lembaga pendidikan yang dapat
mengarahkan anak dalam bertingkah laku yang baik. Yang mana lembaga
tersebut diperlukan sebuah lingkungan yang mengarahkan pada pendidikan
yang bermutu dan Islami.
Kata "madrasah" dalam bahasa Arab adalah bentuk kata "keterangan
tempat" (zharaf makan) dari akar kata "darasa". Secara harfiah "madrasah"
diartikan sebagai "tempat belajar para pelajar", atau "tempat untuk
memberikan pelajaran". Dari akar kata "darasa" juga bisa diturunkan kata
"midras" yang mempunyai arti "buku yang dipelajari" atau "tempat belajar";
kata "al-midras" juga diartikan sebagai "rumah untuk mempelajari kitab
Taurat". Kata "madrasah" juga ditemukan dalam bahasa Hebrew atau Aramy,
dari akar kata yang sama yaitu "darasa", yang berarti "membaca dan belajar"
atau "tempat duduk untuk belajar". Dari kedua bahasa tersebut, kata
"madrasah" mempunyai arti yang sama: "tempat belajar". Jika diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia, kata "madrasah" memiliki arti "sekolah" kendati
pada mulanya kata "sekolah" itu sendiri bukan berasal dari bahasa Indonesia,
melainkan dari bahasa asing, yaitu school atau scola (Muhaimin, 1993:305).
Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia relatif lebih
muda dibanding pesantren. Ia lahir pada abad 20 dengan munculnya
Madrasah Manba'ul Ulum Kerajaan Surakarta tahun 1905 dan Sekolah
Adabiyah yang didirikan oleh Syekh Abdullah Ahmad di Sumatera Barat
tahun 1909 (Malik Fadjar, 1998). Madrasah berdiri atas inisiatif dan realisasi
dari pembaharuan sistem pendidikan Islam yang telah ada. Pembaharuan
tersebut, menurut Karl Sternbrink (1986), meliputi tiga hal, yaitu: (1) Usaha
menyempumakan sistem pendidikan pesantren, (2) Penyesuaian dengan
sistem pendidikan Barat, (3) Upaya menjembatani antara sistem pendidikan
tradisional pesantren dan sistem pendidikan Barat.
Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam kini ditempatkan sebagai
pendidikan sekolah dalam sistem pendidikan nasional. Munculnya SKB tiga
menteri (Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Menteri
dalam Negeri) menandakan bahwa eksistensi madrasah sudah cukup kuat
beriringan dengan sekolah umum. Di samping itu, munculnya SKB tiga
menteri tersebut juga dinilai sebagai langkah positif bagi peningkatan mutu

172 Jurnal
Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2015
Pengembangan Madrasah Melalui Program
Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia

madrasah baik dari status, nilai ijazah maupun kurikulumnya (Malik Fadjar,
1998). Di dalam salah satu diktum pertimbangkan SKB tersebut disebutkan
perlunya diambil langkah-langkah untuk meningkatkan mutu pendidikan
pada madrasah agar lulusan dari madrasah dapat melanjutkan atau pindah
ke sekolah-sekolah umum dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Madrasah Development Center (MDC)


Madrasah Development Center adalah suatu lembaga yang
mempunyai Visi “Menjadi Pusat Penggerak Pendidikan Islam Menuju Standar
Nasional yang Akuntabel, Efektif, dan Kompetitif”. Visi tersebut dijabarkan
dalam beberapa misi diantaranya yaitu:
a. Mendampingi madrasah dalam membangun kapasitas untuk
meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan menuju madrasah
berstandar nasional;
b. Membantu madrasah dalam meningkatkan profesionalitas guru dan
kinerja madrasah yang inovatif dan partisipatif dalam mewujudkan
sinergitas madrasah dan stakeholder madrasah;
c. Membantu madrasah dalam melakukan akuntabilitas publik yang berbasis
perencanaan dan hasil (Madrasah Development Center Provinsi Jawa
Timur: Copyright © 2014)
Untuk mencapai visi dan misi di atas MDC melakukan segala upaya
pemberdayaan madrasah (schools empowerment) untuk menyediakan sistem
pendidikan bermutu kepada masyarakat yang harus ditunjang tiga aspek,
yaitu manajemen yang rapi, tenaga pendidikan profesional, serta dana dan
fasilitas pendidikan yang memadai. Madrasah yang dikelola dengan tertib
dan rapi akan memiliki kesempatan besar untuk menjadi sebuah lembaga
pendidikan yang berkualitas. Jika tiga apek tersebut dimiliki oleh madrasah,
madrasah akan dapat mencapai standar atau patokan yang dijadikan pagu,
yaitu standar nasional pendidikan. Oleh karena itu, pembinaan dan
pengembangan madrasah diarahkan untuk memenuhi standar nasional
pendidikan tersebut. Tidak tertutup kemungkinan, apabila suatu madrasah
telah mampu mencapai standar mutu pendidikan yang bersifat nasional
tersebut, menggunakan standar yang setara dengan sekolah yang bertaraf
internasional.
Madrasah Development Center (MDC) Jawa Timur Kanwil Kemenag
Jawa Timur merupakan Sub-National Implementing Partners (SNIP) yang
memiliki tugas dalam melakukan penguatan dan peningkatan kapasitas
madrasah pada tiga kabupaten di tahap satu yaitu; kabupaten Bojonegroro,
Gresik dan Kota Surabaya

Jurnal 173
Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
Shofiyah

Program Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia


Program Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia merupakan
inisiatif Pemerintah Australia dalm berpartisipasi dalam peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia. Salah satu tujuan program tersebut adalah untuk
mendukung Kementerian Agama (Kemenag) dalam menerapkan Kerangka
Strategis Program Akreditasi Madrasah. Dalam implementasinya, Kemitraan
Pendidikan Australia Indonesia membentuk School System and Quality (SSQ)
Komponen 3 Akreditasi Madrasah guna mendukung Unit Pelaksana Program
Akreditasi Madrasah (UPPAM) yang dibentuk oleh Kemenag.
Dukungan Akreditasi Madrasah ini dilaksanakan dalam tiga tahap.
Tahap I melibatkan tujuh provinsi sasaran dan sampai dengan 600 madrasah
sasaran, Tahap II memilih sampai dengan 900 madrasah sasaran dan sampai
dengan 500 madrasah pada Tahap III.
Dalam mengelola pelaksanaan program ini di propinsi dan
kabupaten/kota sasaran yang sebarannya begitu luas, salah satu pendekatan
strategis yang digunakan adalah UPPAM dan Komponen 3 memilih lembaga
mitra lokal (Sub-National Implementing Partners-SNIP) di setiap propinsi
sasaran. Proses seleksi lembaga mitra ini diawali dengan penerimaan
proposal dari berbagai lembaga yang tertarik untuk menjadi lembaga mitra.
Secara nasional, ada 35 proposal yang masuk. Untuk menilai kesesuaian
terhadap kriteria yang telah ditetapkan, UPPAM dan Komponen 3 melakukan
seleksi administrasi terhadap semua proposal tersebut.
Tiga belas lembaga lolos seleksi administrasi. Proses pemilihan
lembaga mitra dilanjutkan dengan penilaian lapangan (in-field assessment)
dengan mengunjungi kantor calon lembaga mitra yang lolos. Dalam proses
ini, dilakukan wawancara terhadap para pengurus lembaga sebagai upaya
menilai kesiapan calon lembaga mitra. Pada gilirannya, Komponen 3 dan
UPPAM akan menetapkan tujuh calon lembaga mitra yang direkomendasikan
kepada Direktur Pendidikan Madrasah dan untuk mendapat persetujuan dari
Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia
Setelah rekomendasi diterima, calon lembaga tersebut diminta untuk
menyusun secara mendetail proposal kegiatan, rencana keuangan,
monitoring dan evaluasi serta pelaporannya. Proses ini akan dilengkapi
kegiatan orientasi bagi lembaga terpilih untuk finalisasi item-item kontrak,
cakupan, program dan anggaran yang mendetail.
Program akreditasi madrasah ini, lembaga mitra ini secara umum
akan mengkoordinasikan dan mensosialisasikan kegiatan akreditasi
madrasah dengan stakeholder akreditasi madrasah dan melaksanakan
berbagai pelatihan yang dibutuhkan.

174 Jurnal
Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2015
Pengembangan Madrasah Melalui Program
Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia

Pada tingkat madrasah, lembaga mitra memfasilitasi madrasah dalam


membuat Rencana Kerja Madrasah (RKM) dengan menggunakan Evaluasi
Diri Sekolah/Madrasah (EDSM), memonitor penerapan block grant
madrasah, memperkuat jaringan madrasah dengan lembaga pemerintah dan
non pemerintah dan melalukan pendampingan madrasah secara intensif
untuk mencapai delapan Standar Nasional Pendidikan. (Program Kemitraan
Pendidikan Indonesia-Australia, Komponen 3; 10 Mei 2014)

PEMBAHASAN
Gambaran Pelaksanaan Program Kemitaraan Pendidikan Australia Indonesia
di MTs. Manbaul Ulum Mojopurogede
Menjadi Madrasah sasaran program Kemitaraan Pendidikan Australia
Indonesia adalah merupakan kehormatan dan keberuntungan bagi MTs.
Manbaul Ulum. Meskipun begitu pada mulanya program ini menjadi
penyebab perseteruan antara pengurus pesantren dengan pimpinan Unit
Madrasah Tsanawiyah. Hal ini disebabkan karena kemauan pengurus yang
tidak sejalan dengan apa yang diharapkan dari program ini. Pengurus
menginginkan dana block grant yang didapat melalui program Kemitaraan
Pendidikan Australia Indonesia dipergunakan untuk pembangunan gedung
asrama santri yang berada disebelah timur MTs Manbaul Ulum atau untuk
membangun Perpustakaan. Alhamdulillah perseteruan itu tidak berlangsung
lama akhirnya, pengurus memahami apa yang diinginkan dari program
Kemitaraan Pendidikan Australia Indonesia dan juga akan mendukung
program ini dengan berencana membuatkan ruang perpustakaan untuk MTs.
Manbaul Ulum.
Sesuai dengan cakupan kegiatan program Kemitaraan Pendidikan
Australia Indonesia yaitu, memfasilitasi madrasah dalam membuat Rencana
Kerja Madrasah (RKM) dengan menggunakan Evaluasi Diri
Sekolah/Madrasah (EDSM), memonitor penerapan block grant madrasah,
memperkuat jaringan madrasah dengan lembaga pemerintah dan non
pemerintah dan melalukan pendampingan madrasah secara intensif untuk
mencapai delapan Standar Nasional Pendidikan. Maka gambaran
pelaksanaan program Kemitaraan Pendidikan Australia Indonesia di MTs.
Manbaul Ulum adalah sebagai berikut:
Pertama, Peningkatan SDM warga Madrasah, dengan kegiatan
pembuatan dan penyempurnaan Rencana Kerja Madrasah (RKM) dengan
menggunakan Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah (EDSM) dan
mensosialisasikan RKM tersebut kepada warga Madrasah. Selama ini

Jurnal 175
Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
Shofiyah

sebenarnya RKM sudah dibuat namun sifatnya masih pokoknya buat, belum
benar-benar melihat EDS/M. Pelatihan pembuatan KTSP dokumen 2, dan
pelatihan IT untuk guru.
Kedua, Program difokuskan pada penciptaan sekolah sehat dan asri
dengan adanya kegiatan perbaikan taman, Perbaikan Toilet dan Cuci Tangan,
Perbaikan Ruang Kelas, Perbaiakan Fasilitas UKS, Pengelolaan Sampah
Organik dan Unorganik.
Ketiga, Kegiatan Perbaikan Sarana Pra-sarana diantaranya yaitu,
pengadaan alat kesenian, pengadaan alat olah raga, pemenuhan fasilitas di
perpustakaan, dan perbaikan peralatan Tata Usaha.
Secara umum seluruh kegiatan yang terlaksana memberikan manfaat
secara langsung pada warga madrasah.
Tanggapan Warga MTs. Manbaul Ulum tentang Pelaksanaan Program
Kemitaraan Pendidikan Australia Indonesia di MTs. Manbaul Ulum
Mojopurogede
Dari hasil interview yang menggunakan teknik Snow Ball Sampling
dengan sebelas orang warga madrasah, maka dapat disimpulkan beberapa
macam tanggapan dari beberapa pertanyaan berikut:

Segi Positif dari Program Kemitaraan Pendidikan Australia Indonesia


Program bantuan yang biasa didapatkan madrasah berupa uang dan
membuat pelaporan. Namun di program Kemitaraan Pendidikan Australia
Indonesia ini berbeda, selain mendapatkan uang, madrasah juga dibantu
dengan berbagai macam pelatihan untuk Kepala madrasah dan guru.
Ditambah lagi adanya pendampingan langsung oleh mentor dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan program. Banyak perubahan
lebih baik dari program ini untuk madrasah, dan yang paling menonjol
perubahan itu terletak pada meningkatnya minat baca siswa. Ini adalah hal
yang disampaikan Bapak Kepala Madrasah.
Salah seorang guru sains, ibu Lia menyatakan:
“Saya merasakan perubahan yang berarti sejak adanya program
Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia ini…. Saya telah mengikuti
beberapa pelatihan yang bermanfaat guna menunjang tugas saya
sebagai guru. Diantaranya adalah pelatihan Dokumen 2 KTSP, dan
PAIKEM. …Dalam pelatihan PAIKEM disini kita belajar untuk
meningkatkan metode pembelajaran yang lebih baik dan menarik bagi
siswa. Saya juga menjadi lebih tahu bagaimana mempersiapkan
perangkat mengajar, membuat indikator pencapaian pembelajaran.

176 Jurnal
Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2015
Pengembangan Madrasah Melalui Program
Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia

Pelatihan KTSP membantu saya untuk bisa membuat dokumen 2, saya


jadi tahu mana yang boleh atau tidak boleh dilakukan dalam proses
belajar mengajar. Kalau tidak mengerti saya tinggal telpon mentor yang
selalu siap membantu saya bila ada kesulitan. Saya biasa menunjukkan
ke mentor perangkat pembelajaran yang saya buat untuk mendapat
masukan apa yang masih kurang dan perlu diperbaiki”

Melihat apa yang disampaikan bu Lia dapat kita tarik kesimpulan


bahwa Program SSQ berhasil meningkatkan kualitas guru.
Hasil wawancara dengan Waka Kurikulum Bapak Nurul Huda adalah
sebagai berikut:
“Di MTs. Manbaul Ulum, semenjak adanya program SSQ ini saya melihat
telah terjadi banyak perubahan yang luar biasa, dan bagi saya
perubahan yang paling terlihat dari semua itu adalah pada peningkatan
kualitas guru di madrasah. Sebelumnya, saya tahu betul bagaimana
kondisi guru di madrasah. Para guru ini saat mengajar hanya
menggunakan metode DDCH (Dengar, Duduk, Catat, dan Hafal).
Sekarang setelah ada program SSQ guru sudah bias memanfaatkan IT
dan menggunakan sumber belajar yang bervariasi”

Mayoritas guru di MTs manbaul Ulum menyatakan hal yang senada


dengan yang disampaikan oleh Ibu Lia dan Bapak nurul Huda.
Lain lagi yang disampaikan oleh Bapak Komite Sekolah Bapak H.
Musbihin, beliau menyatakan bahwa uang bantuan dari Kemitaraan
Pendidikan Australia Indonesia telah berhasil menjadi umpan pada kail
terhadap masyarakat untuk berpartisipasi memajukan madrasah. Ini terbukti
terselesaikannya bangunan perpustakaan Madrasah dengan dana dari
masyarakat. Sedangkan dana dari Kemitaraan Pendidikan Australia
Indonesia dipergunakan untuk melengkapi fasilitas perpustakaan.
Hasil wawancara dengan beberapa siswa dapat didapat beberapa
informasi diantaranya yaitu: 1) Sekarang mereka senang menghabiskan
waktu luang diperpustakaan, karena suasana yang nyaman serta buku
koleksinya bagus-bagus. 2) Halaman madrasah yang rindang membuat
mereka betah bermain dan berdiskusi dihalaman madrasah. 3) Toilet yang
memadahi mempermudah mereka untuk melakukan aktifitas BAK dan BAB,
tanpa harus keluar dari lingkungan Madrasah. 4) Adanya kegiatan daur ulang
sampah memberikan kontribusi bagi mereka untuk latihan kerja sekaligus
mendapatkan penghasilan dari pemanfaatan waktu luang mereka. 5) Alat
kesenian (drum band dan qosidah serta band muslim) yang lengkap
membuat mereka nyaman ikut kegiatan ekstra Seni.

Jurnal 177
Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
Shofiyah

Segi Negatif dari Programa Kemitaraan Pendidikan Australia Indonesia


Ketika saya bertanya tentang segi negatif dari program SSQ, mayoritas
responden sulit menjawabnya. Ada beberapa jawaban yang diungkapkan
oleh para guru, diantaranya yaitu sulit dalam pelaporanya, hal ini karena
belum terbiasa dengan pola pelaporan dari kemitraan pendidikan Australia
Indonesia, kegiatan PBM sedikit terganggu dengan kegiatan-kegiatan
pelatihan yang dijadwalkan di program Kemitaraan Pendidikan Australia
Indonesia. Karena sebagian guru harus mengikuti pelatihan yang
dilaksanakan

Dampak Pelaksanaan Program Kemitaraan Pendidikan Australia Indonesia di


MTs. Manbaul Ulum Mojopurogede Bungah Gresik
Banyak hal yang telah dihasilkan dari program SSQ, baik secara fisik
ataupun Non-Fisik. Diantaranya yaitu:
Pertama, Peningkatan SDM warga Madrasah, dengan kegiatan
pembuatan dan penyempurnaan Rencana Kerja Madrasah (RKM) dengan
menggunakan Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah (EDSM) dan
mensosialisasikan RKM tersebut kepada warga Madrasah. Selama ini
sebenarnya RKM sudah dibuat namun sifatnya masih pokoknya buat, belum
benar-benar melihat EDS/M. kegiatan kedua adalah Pelatihan pembuatan
KTSP dokumen 2, dalam pelatihan ini guru dilatih cara membuat perangkat
pembelajarannya sekaligus ada micro teaching nya. Pelatihan ini sangat
bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran juga
meningkatkan kreatifitas guru untuk berinovasi pada pembelajaran.
Pelatihan ketiga adalah pelatihan IT untuk guru. Pelatihan ini merupakan
program tambahan untuk memenuhi kebutuhan guru akan kemampuan
untuk memanfaatkan IT. Dan dampaknya sangat terlihat. Dengan pelatihan IT
memotivasi guru untuk menggunakan IT dalam Pembelajaran. Setelah
pelatihan ini permintaan kredit Laptop di Koperasi Pesantren meningkat.
Dan mayoritas guru sudah memiliki Laptop dan hal ini sangat berdampak
signifikan dalam proses pembelajaran. Pembuatan Ulangan Harian, yang
biasanya TU yang harus mengetik, sekarang guru sudah berdaya menyiapkan
UHnya sendiri.
Kedua, Program difokuskan pada penciptaan madrasah sehat dan asri
salah satu program kegiatannya adalah perbaikan taman, Dengan program
ini, halaman madrasah tampak rindang dan asri. Sering kali guru dan siswa
beristirahat dan berdiskusi bersama dibawah rindangnya pepohonan di
taman sekolah. Kegiatan selanjutnya yaitu perbaikan toilet dan cuci tangan,
perbaikan toilet merupakan hal yang penting untuk pemenuhan kebutuhan

178 Jurnal
Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2015
Pengembangan Madrasah Melalui Program
Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia

warga madrasah. Selama ini toilet madrasah sangat minim. Hal ini
menyebabkan para siswa akan menggunakan toilet asrama. Dengan
menggunakan toilet asrama, kedisiplinan siswa kurang terkontrol. Terkadang
siswa yang ijin ke toilet akan mampir ke asrama untuk tidur ataupun sekedar
tidur-tiduran dengan teman. Dengan adanya toilet madrasah yang memadahi,
siswa tidak lagi keluar dari area madrasah.sehingga kedisiplinan siswa
terpantau dengan baik. Selanjutnya yaitu perbaikan Ruang Kelas ini
bertujuan untuk menciptakan kondisi ruang kelas yang nyaman dan menarik
yang sebelumnya agak kusam. Kalau ruang kelas nyaman dan menarik siswa
akan nyaman di kelasnya. Perbaikan Fasilitas UKS juga dilakukan dengan
melengkapi peralatan agar UKS memenuhi standar pelayanan P3K, kegiatan
selanjutnya yaitu pengelolaan Sampah Organik dan Unorganik. Kegiatan ini
dilakukan oleh semua siswa yang dikoordinir kelasnya masing-masing. Hasil
dari daur ulang sampah hasilnya dikelola langsung oleh siswa dan menjadi
harta kekayaan kelas dan dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri. Strategi
ini ternyata cocok untuk memompa motivasi siswa untuk berlomba-lomba
melakukan daur ulang sampah dan mendapatkan keuntungan sebanyak-
banyaknya.
Ketiga, Kegiatan Perbaikan Sarana Pra-sarana. Diantaranya yaitu,
pengadaan alat kesenian, pengadaan alat olah raga, bertujuan meningkatkan
motivasi siswa untuk ikut serta dalam ekstra seni dan olah raga. pemenuhan
fasilitas di perpustakaan ternyata dapat meningkatkan kunjungan siswa ke
perpustakaan untuk membaca ataupun meminjam koleksi buku yang ada.
Program selanjutnya yaitu pemenuhan peralatan Tata Usaha. Dengan
lengkapnya peralatan yang dibutuhkan tata usaha, secara signifikan
meningkatkan pelayanan terhadap warga sekolah.
Hasil nyata adalah suksesnya kegiatan akreditasi madrasah, karena
pendampingan yang inten dari pengawas pendamping program Kemitaraan
Pendidikan Australia Indonesia, serta pembinaan yang dilakukan oleh MDC,
Alhamdulillah Madrasah Tsanawiyah Manbaul Ulum Terakreditasi A dengan
nilai yang memuaskan 91.
Hal diatas merupakan paparan mengenai dampak program SSQ baik
secara fisik maupun non fisik.
Berdasarkan hasil interview dan observasi lapangan. Dapat
dipaparkan bahwa program Kemitaraan Pendidikan Australia Indonesia
telah memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan madrasah. Banyak
perubahan-perubahan positif yang terjadi dimadrasah. Perubahan tersebut
dapat dilihat secara langsung seperti iklim madrasah yang bersih, asri dan
rindang. Perpustakaan, toilet yang nyaman, peralatan olah raga dan kesenian
yang semakin lengkap. Perubahan juga dapat dilihat dalam proses belajar

Jurnal 179
Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
Shofiyah

mengajar, penggunaan IT dan iklim yang nyaman untuk berdiskusi antar


guru, pimpinan ataupun dengan siswa. Hasil puncak dari program SSQ adalah
dengan terakreditasinya MTs. Manbaul Ulum dengan nilai akreditasi A (91).
Hal ini tidak terlepas dari usaha warga madrasah dan pendampingan yang
inten dari pengawas pendamping program Kemitaraan Pendidikan Australia
Indonesia, serta pembinaan yang dilakukan oleh MDC Jawa Timur

PENUTUP

Kesimpulan
Dari analisis data, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tanggapan
warga madrasah menunjukkan bahwa program Kemitaraan Pendidikan
Australia Indonesia ini telah memberikan kontribusi positif terhadap
kemajuan madrasah. Banyak perubahan-perubahan positif yang terjadi
dimadrasah. Hasil nyata adalah suksesnya kegiatan akreditasi madrasah,
karena pendampingan yang inten dari pengawas pendamping program
Kemitaraan Pendidikan Australia Indonesia, pembinaan yang dilakukan oleh
MDC, dan sampailah pada harapan besar bersama bahwa Madrasah
Tsanawiyah Manbaul Ulum Terakreditasi A dengan nilai yang memuaskan
91.

Saran
Bagi Stakeholder dan warga MTs. Manbaul Ulum diharapkan dapat
memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai bahan informasi, bahan
introspeksi, dan penentuan kebijakan. Bagi Peemerintah dalam hal ini adalah
Kemenag dan MDC Jawa Tuimur . Diharapkan dapat memberikan informasi
akurat tentang pelaksanaan salah satu program pengembangan madrasah
sebagai bahan pertimbangan untuk memajukan madrasah melalui program-
program lain yang sejenis.

180 Jurnal
Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2015
Pengembangan Madrasah Melalui Program
Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimih, 1999, ”Metode Penelitian”, Jakarta: Galia Indonesia


(Dokumen KTSP, 2013:16
Dhofier, Z. Tradisi Pesantren. (Jakarta: LP3ES.1982)
Fadjar, M.A. (1998). Madrasah dan Tantangan Modernitas. Bandung: Mizan
Hasyim Farid, Drs., M.Ag. 2009. Strategi Madrasah Unggul. Yogyakarta:
Prismasophie.
Moleong, L.J., Prof., Dr., MA., 2004, “Metodologi Penelitian Kualitatif”,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Muhaimin, Abd. Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam,(Bandung,Penerbit
Trigenda Karya, 1993 ) hal 305
Nasir, Muhammad, 1999, ”Metode Penelitian”, Jakarta: Galia Indonesia
Sternbrink. K.A. (1986). Pesantren, Madrasah dan Sekolah. Jakarta: LP3ES.
Dakwatuna.com: 10 Mei 2014)
Madrasah Development Center Provinsi Jawa Timur: Copyright © 2014)
Program Kemitraan Perndidikan Indonesia – Australia, Komponen 3::10 Mei
2014)

Jurnal 181
Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2014

Anda mungkin juga menyukai