Alat musik ini berasal dari Sumatera Barat. Alat musik ini terbuat dari bambu tipis
atau bambu talang. Bambu talang dipercaya bisa mengeluarkan suara yang lebih
bagus dan merdu. Alat musik saluang termasuk golongan seruling, tapi pembuatannya
lebih sederhana. Cukup dengan membuat 4 lubang pada bambu talang. Sama seperti
seruling pada umumnya, saluang dimainkan dengan cara ditiup.
● Gambang Camar
Alat musik yang satu ini berasal dari Provinsi Riau. Gambang camar adalah jenis alat
musik melodis yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan benda khusus.
Gambang camar bentuknya seperti alat musik xilofon, yang terdiri dari 6 bilah kayu
hitam.
● Cangor
Cangor merupakan alat musik yang berasal dari Jambi. Cangor termasuk kedalam
jenis musik idio kordofon. Alat musik ini terbuat dari bahan bambu yang dipotong
dengan Panjang sekitar 40 cm, dan pada bagian kulit bambu dicungkil dan diganjal
dengan bantalan kay.
● Tenun
Alat musik ini berasal dari sumatera selatan. Alat musik tradisional Indonesia ini
dulunya sering digunakan Ketika para Wanita mengerjakan tenunan kain dan
Namanya diambil dari kegiatan tenun. Bahan yang digunakan untuk membuat alat
musik ini adalah dari kayu yang berbentuk persegi Panjang. Untuk memainkan alat
musik tenun ini cukup mudah yaitu dengan cara dipukul.
● Gitar Dambus
Alat musik ini berasal dari Bangka Belitung. Gitar dambus menyerupai dengan bentuk
seperti buah labu yang dibelah menjadi dua. Pada bagian perut gitar dambus diberi
lubang kosong dan dijadikan sebagai ruang resonansi. Lubang tersebut akan ditutup
dengan kulit kera atau kijang.
● Serunai
Alat musik ini berasal dari Bengkulu. Serunai merupakan alat musik tradisional
Indonesia yang berasal dari Suku Pekal di Kabupaten Mukomuko dan berbentuk
seperti terompet. Cara menggunakan alat musik ini adalah dengan cara ditiup. Serunai
terbuat dari bambu yang tumbuh di tepi sungai, bambu tersebut harus tipis sehingga
mudah diolah dan bersuara nyaring.
● Kompang
Alat musik ini berasal dari Lampung. Kompang merupakan alat musik tradisional
Indonesia yang terbuat dari kulit kambing. Alat musik kompang tersebar bersamaan
dengan penyebaran agama Islam di Indonesia. Kompang digunakan dengan cara
dipukul dan biasanya diiringi dengan lagu atau syair bernuansa islami.
● Angklung
Angklung berasal dari Jawa Barat. Alat musik ini terbuat dari bambu. Angklung tidak
hanya dikenal di Indonesia, tapi juga di mancanegara. Banyak warga asing yang
tertarik dengan alat musik yang berasal dari Jawa Barat ini. Cara memainkan
angklung ini cukup mudah, kamu hanya perlu menggerakkan tangan sembari
mengikuti ketukan anda.
● Gamelan
Alat musik ini berasal dari Jawa Tengah. Namun, tidak hanya dari provinsi tersebut,
sebab gamelan juga sering ditemui di berbagai daerah di nusantara, seperti misalnya
Bali, madura dan Lombok. Alat musik ini diduga sudah ada di Jawa sejak tahun 404
Masehi, dilihat dari adanya penggambaran masa lalu di relief Candi Borobudur dan
Prambanan.
● Genggong
Alat musik ini berasal dari Provinsi Bali. Bahan utama dari alat musik ini adalah
pelepah aren dan Bambu. Cara menghasilkan suara yang unik dari alat musik ini
adalah dengan menjadikan rongga mulut sebagai resonator sambil menarik-narik tali
yang terdapat pada ujung genggong. Penggunaan alat musik tradisional ini sering kali
ditemui dalam acara pernikahan.
3. Jenis alat musik berdasarkan sumber bunyi, cara mainnya, dan fungsinya
a) Alat musik berdasarkan sumber bunyi
● Idiofon. Idiofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan dasar
atau getaran badan alat musik. Contohnya angklung, gong, bonang, tamborin, dan
sejenisnya.
● Membranofon. Membranofon adalah alat musik yang sumber bunyinya dari selaput
atau membran pada badan alat musik. Biasanya, suara ini dihasilkan dari alat musik
yang dipukul dengan alat atau tangan. Contohnya drum, tifa, gendang, rebana, dan
sejenisnya.
● Aerofon. Aerofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari hembusan
atau getaran udara pada rongga alat. Biasanya, suara ini dihasilkan dari alat musik
yang ditiup. Contohnya flute, terompet, harmonika, saxophone, dan sejenisnya.
● Chordofon. Chordofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari senar
atau dawai. Biasanya, suara ini dihasilkan dari alat musik yang dipetik serta digesek.
Contohnya gitar, biola, ukulele, kecapi, sasando, dan sejenisnya.
● Elektrofon. Elektrofon adalah alat musik yang sumber bunyinya dihasilkan oleh
listrik. Contohnya keyboard, gitar listrik, bass listrik, dan sejenisnya.
b) Alat musik berdasarkan cara mainnya
● Alat musik petik. Alat musik petik akan menghasilkan suara saat senarnya
digetarkan atau dipetik. Tinggi rendah nada pada alat musik jenis ini dihasilkan dari
panjang pendeknya dawai. Contoh alat musik petik adalah gitar, ukulele, harpa,
sasando, dan sejenisnya.
● Alat musik gesek. Seperti namanya, alat musik jenis ini akan menghasilkan suara
kalau kita menggesek dawai atau senarnya. Sama seperti alat musik petik, tinggi
rendah nada tergantung pada panjang dan pendek dawai. Contoh alat musik gesek
adalah biola, viola, cello, dan sejenisnya.
● Alat Musik Tiup. Alat musik tiup akan menghasilkan suara saat lubang udara di
dalamnya digetarkan. Tinggi rendah nada ditentukan oleh frekuensi gelombang yang
dihasilkan panjang kolom udara dan bentuk instrumen. Sedangkan timbre dipengaruhi
oleh bahan dasar, konstruksi instrumen dan cara menghasilkannya. Contoh alat musik
tiup adalah saxophone, flute, trompet suling, dan sejenisnya.
● Alat Musik Pukul. Alat musik jenis ini akan menghasilkan suara saat kita memukul
atau menabuh bagian alat musik. Alat musik ini ada yang memiliki nada, ada juga
yang tak bernada. Contoh alat musik pukul adalah drum, kolintang, dan sejenisnya.
c) Alat musik berdasarkan fungsinya
● Alat Musik Melodis. Alat musik jenis melodis berperan untuk menciptakan sebuah
melodi dalam lagu. Ada berbagai jenis alat musik yang menghasilkan melodi dan
caranya pun beragam seperti ditiup, ditekan, digesek, dan lainnya. Contoh alat musik
yang memiliki fungsi melodis yaitu keyboard, pianika, harmonika, biola, saksofon,
dan lainnya.
● Alat musik ritmis. Alat musik ritmis memiliki fungsi untuk mengiringi tempo dalam
sebuah lagu. Ada berbagai jenis alat musik yang berfungsi untuk menghasilkan ritme
serta cara memainkannya pun beragam. Contohnya seperti tamborin, gendang, drum,
ketipung dan jenis lainnya.
● Alat Musik Harmonis. Alat musik harmonis memiliki fungsi untuk menciptakan
harmoni dalam sebuah lagu. Ada berbagai jenis alat musik yang berfungsi untuk
menghasilkan harmoni dan cara memainkannya pun beragam. Contohnya seperti alat
musik keyboard, gitar, piano, harpa, dan masih banyak lagi. Nah, perbedaan utama
dari ketiga jenis alat musik ini berada pada fungsinya, Kids. Alat musik melodis
hanya bisa memainkan salah satu nadanya saja. Sedangkan alat musik harmonis bisa
dimainkan secara bersamaan dan nadanya muncul bersamaan saat kita mainkan.
Sementara itu, untuk alat musik ritmis nadanya tetap atau kadang enggak bernada. Hal
ini karena fungsinya yang hanya mengatur tempo lagu saja.
Ie… ie… ie…bele wea seru molo mesa a.. a.. a.. a (2x)
Seru kai nonge nebu ola kobe one ie nonge ola baje wole a.. a.. a.. a
Ana susa apa ema ngala laka role molo doa ana eda doa a.. a.. a.. a
Ie… ie… ie…bele wea seru molo mesa a.. a.. a.. a (2x)
Seru kai nonge nebu ola kobe one ie nonge ola baje wole a.. a.. a.. a
Ana susa apa ema ngala laka role molo doa ana eda doa a.. a.. a.. a
Deku deku du dengu. Ende kau keka neku. Ende gha menge jonge. Du'a kita
more no kelimutu. Ta laja ghawa tau dari du'u. Lawo kelimara semba isi masa
So... be i~mu le. Nggembe nggengge Ende manggo walo. So… be i~mu le.
Pi'o rindo Ende mbere siro.
5. Unsur-unsur musik (nada, melodi, ritme, harmoni, tempo, dinamika, tangga nada,
akord)
● Nada
Nada merupakan sebuah penanda tinggi atau rendahnya sebuah bunyi. Peran pada
nada akan menentukan seberapa tepatnya ritme dalam proses terciptanya sebuah karya
musik. Nada menjadi sebuah bunyi beraturan yang memiliki bentuk frekuensi tunggal
tertentu.
● Melodi
Dilansir dari KBBI, melodi adalah susunan rangkaian tiga nada atau lebih dalam
musik yang terdengar berurutan secara logis serta berirama dan mengungkapkan suatu
gagasan. Melodi adalah suatu bentuk susunan bunyi tertentu yang berurutan dari
susunan dari tinggi ke rendahnya nada tertentu atau sebaliknya. Melodi yang indah
disusun dari rangkaian nada menjadi sebentuk frasa sesuai dengan urutan tinggi
rendah nada yang menjadi satu kesatuan. Melodi di dalam musik memiliki jangka
waktu atau durasi, misalnya melodi Z berdurasi tujuh detik.
● Harmoni
Harmoni adalah kombinasi nada yang membentuk bunyi yang selaras. Harmoni
adalah bentuk kumpulan dari nada dan melodi yang sudah memiliki keteraturan
sehingga menghasilkan lantunan musik yang enak didengarkan Ada dua bagian
penting di dalam harmoni, yaitu interval dan akor. Interval adalah susunan sejumlah
nada yang membentuk suara harmonis saat dibunyikan. Sementara itu, akor adalah
pengiring dari melodi. Akor inilah yang membuat musik terdengar harmonis,
Adjarian.
● Irama (Ritme)
Irama atau ritme adalah turun naik lagu atau bunyi yang beraturan. Di dalam musik,
irama biasanya menjadi penentu ketukan, Adjarian. Nah, beberapa contoh instrumen
irama diantaranya adalah piano, gitar, bass, dan drum.
● Birama
Berdasarkan KBBI, birama adalah satuan kelompok ketukan tetap yang dimulai
dengan ketukan kuat sampai ketukan kuat berikutnya. Birama adalah salah satu unsur
yang berbentuk ketukan dalam musik dengan waktu dan tempo tertentu secara teratur.
Birama ini biasanya disusun dengan jangka waktu atau durasi tertentu, Adjarian.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan ketukan yang harmonis sehingga enak
didengar.
● Tempo
Tempo adalah unsur yang berkaitan dengan kecepatan, jeda, atau durasi yang selalu
terkait dengan irama, Adjarian. Tempo adalah sebuah ukuran dari kecepatan birama
dalam sebuah lantunan lagu tertentu. Secara sederhana, di dalam musik tempo adalah
ukuran cepat atau lambat sebuah lagu. Tempo dihitung dengan ketukan per menit atau
dalam bahasa Inggris disebut beats per minute (BPM).
● Dinamika
Dinamika berkaitan dengan keras dan lembut suatu musik. Bagi penyanyi, dinamika
dapat membantu dalam hal penjiwaan, Adjarian. Dinamika adalah bentuk tanda yang
berkaitan dengan volume untuk menaikan nada sehingga dapat menghasilkan musik
yang enak didengarkan. Ada dua macam dinamika di dalam musik, yaitu dinamika
musik yang cenderung keras (crescendo) dan dinamika musik yang cenderung lembut
(decrescendo).
● Tangga Nada
Tangga nada adalah salah satu unsur musik yang terdiri atas nada-nada yang
kemudian tersusun berjenjang mulai dari nada paling dasar hingga nada yang paling
tinggi dalam lagu tertentu. Tangga nada adalah susunan yang berjenjang dan berasal
dari nada-nada pokok dari sebuah sistem nada. Mulai dari nada dasar sampai dengan
nada oktaf, yaitu do, re, mi, fa, so, la, si, do.
● Akord
Menurut Priyatmo Sudibyo dalam buku Teknik Praktis Bermain Organ dan Kibor
Tunggal (2008), akor sering juga disebut akord atau chord atau kunci, merupakan
kumpulan beberapa nada yang biasanya terdiri atas minimal tiga nada atau lebih dan
dimainkan secara bersamaan sehingga terdengar harmonis. Akor juga bisa diartikan
sebagai kombinasi interval nada yang tersusun dalam format tertentu. Pada dasarnya,
akor berhubungan erat dengan interval dan tangga nada musik. fungsi utama akor
ialah sebagai pengiring lagu, untuk memainkan musik serta improvisasi lagu.
Satu garapan musik kontemporer dengan media ungkap berbeda digarap kolaboratif oleh dua
seniman Wayan Dibia dan Keith Terry yaitu "Body Tjak". Karya ini merupakan seni
pertunjukan multikultural hasil kerja sama atau kolaborasi internasional yang memadukan
unsur-unsur seni dan budaya Barat (Amerika) dan Timur (Bali-Indonesia). "Body Tjak"
digarap dengan penggabungan unsur-unsur seni Kecak Bali dengan Body Music, sebuah jenis
musik baru yang menggunakan tubuh manusia sebagai "Body Tjak" digarap dengan
penggabungan unsur-unsur seni Kecak Bali dengan Body Music, sebuah jenis musik baru
yang menggunakan tubuh manusia sebagai sumber bunyi. Garapan bernuansa seni budaya
global ini, lahir dengan dua produksinya yaitu Body Tjak 1990 (BT90) dan Body Tjak 1999
(BT99) (Dibia, 2000:10). Kedua karya ini memang murni lahir dari keinginan seniman untuk
mengekspresikan jiwanya yang telah tergugah oleh dinamisme seni kecak dan body music.
Dengan berbekal pengalaman estetis masing-masing, dan diilhami oleh obsesi aktualitas
kekinian, kedua seniman sepakat melakukan eksperimen dalam bentuk workshop-workshop
sehingga lahirlah musik kontemporer Body Tjak. Dari segi alat musik sajian kontemporer
menggunakan perpaduan antara instrumen tradisional dan modern sehingga menambah
variasi suara yang dihasilkan. dari segi sikap penyaji bergerak sesuai alur cerita, seperti jalan,
berdiri, dan duduk.
*SENI RUPA*
● Color (Warna)
Unsur seni rupa selanjutnya adalah warna yang terdiri dari tiga properti, yaitu corak, nilai,
dan intensitas. Corak adalah nama warna, value adalah corak terang atau gelap, sedangkan
intensitas adalah kualitas dan tingkat kecerahan dari sebuah warna. Jika intensitasnya tinggi,
maka corak warna tersebut lebih cerah. Sebaliknya, jika intensitas rendah, corak warnanya
lebih gelap. Warna juga merupakan unsur yang paling mencolok pada suatu karya seni rupa.
Dalam seni rupa, warna secara estetika terbilang cukup subjektif tergantung dari daya cipta
pembuat karya seni. Akan tetapi dalam konteks teknikal, unsur warna dibagi menjadi
beberapa bagian. Bagian pertama adalah warna, artinya adalah warna apa yang akan
dihasilkan pada karya seni rupa tersebut. Lalu ada juga unsur warna yang memiliki value.
Dimana value disini berhubungan dengan gelap atau terangnya suatu warna yang digunakan.
Lalu ada juga warna yang memiliki intensitas. Artinya intensitas warna tersebut bisa
berkaitan dengan seberapa kuat dan lemah warna tersebut dalam sebuah karya.
● Texture (Tekstur)
Berdasarkan komponen-komponen di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian seni
rupa dapat dirasakan, dapat dilihat serta disentuh, atau bahkan kita dapat menyentuh hanya
dengan melihatnya saja. Tekstur adalah salah satu unsur yang berhubungan dengan interaksi
manusia. Karya seni rupa tak hanya bisa dirasakan secara visual. Namun suatu karya seni
rupa juga bisa dirasakan melalui bentuknya. Artinya tekstur juga merupakan suatu permukaan
yang bisa terasa ketika diraba. Akan tetapi pada karya 2D, tentukan merupakan suatu hal
semu. Tekstur dalam karya 2D juga harus tetap bisa memberikan getaran persepsi raba
kepada yang melihatnya, sehingga mereka bisa benar-benar mengerti jika tekstur memang
ada dalam karya 2D. Contoh unsur tekstur dalam seni rupa yang bisa dirasakan adalah
patung.
b) Prinsip Seni Rupa
Prinsip seni rupa merupakan cara penyusunan dan pengaturan unsurnya sehingga bisa
menciptakan suatu karya seni. Selain itu prinsip seni rupa juga bisa disebut sebagai asas seni
rupa yang menekankan beberapa prinsip desain. Beberapa prinsip desain tersebut adalah
seperti kesatuan, keseimbangan, irama, penekanan, kontras dan juga kejelasan.
● Prinsip Kesatuan
Kesatuan menjadi prinsip yang pertama dalam seni rupa. Agar bisa menciptakan kesatuan
dalam seni rupa diperlukan perpaduan hubungan antara semua unsur yang ada di dalam seni
rupa itu sendiri. Prinsip kesatuan bisa dicapai dengan beberapa pendekatan. Beberapa
pendekatan yang bisa dilakukan untuk menciptakan suatu kesatuan dalam seni rupa adalah
seperti kesamaan unsur, kemiripan unsur, keselarasan unsur, keterikatan hingga keterkaitan
semua unsur.
● Prinsip Keseimbangan
Prinsip yang berikutnya pada seni rupa adalah keseimbangan. Suatu karya yang tidak
seimbang bisa membuat orang yang melihatnya akan mendapatkan kondisi perasaan yang
tidak nyaman. Maka dari itu keseimbangan dalam seni rupa adalah suatu prinsip yang harus
diperhatikan. Keseimbangan dalam seni rupa dapat diciptakan dengan cara menjaga
kesimetrisan berbagai macam gambar yang ada. Selain itu keseimbangan dalam seni rupa
juga bisa diciptakan dengan membuat suatu keimbangan yang tak terlihat simetris namun
mampu memberikan keseimbangan secara psikologi. Contohnya adalah seperti sedikit warna
merah yang bisa memberikan keseimbangan terhadap penggunaan warna hijau yang begitu
banyak.
● Prinsip Irama
Irama dalam suatu karya seni rupa bisa diciptakan dari adanya pengulangan unsur yang
dilakukan secara teratur. Prinsip irama bisa terjadi pada suatu karya seni yang dilakukan
pengaturan terhadap unsur garis, raut, warna, tekstur dan gelap terang secara berulang-ulang.
Pengulangan unsur secara bergantian juga dapat disebut dengan irama alternatif. Lalu irama
dengan gerakan perubahan ukuran dari besar ke kecil disebut dengan irama progresif.
Selanjutnya ada juga irama dengan gerakan mengalun atau flowing secara berkelanjutan dari
kecil ke besar atau sebaliknya. Sedangkan untuk irama repetitif merupakan suatu irama yang
gerakannya adalah pengulangan bentuk, ukuran dan juga warna yang sama atau monoton.
● Prinsip Penekanan
Dalam seni rupa juga terdapat prinsip penekanan atau emphasis. Prinsip penekanan juga bisa
dibilang sebagai point of interest dalam suatu karya seni rupa. Menggunakan suatu objek
yang memiliki bentuk lebih dominan daripada yang lainnya bisa membuat menarik perhatian
khalayak umum untuk bisa melihat karya tersebut hanya dalam sekejap saja.
● Prinsip Proposisi
Kontras merupakan suatu perbedaan yang begitu mencolok dari dua atau lebih unsur yang
berbeda. Sebagai contohnya adalah titik putih dengan objek hitam, lalu bisa juga tekstur kain
dengan tekstur logam. Selain itu prinsip kontras juga bisa dijadikan metode untuk membuat
suatu penekanan atau gaya komunikasi yang ironi.
● Prinsip Kejelasan
Prinsip kejelasan merupakan suatu prinsip atau taraf kemudahan suatu karya bisa dimengerti.
Prinsip kejelasan lebih banyak ditemukan pada desain website, desain produk atau desain
interior. Dilihat dari beberapa prinsip yang dijelaskan di atas. Bisa dikatakan jika setiap
prinsip yang ada di dalam seni rupa dapat membuat suatu karya seni rupa yang begitu bagus
dan penuh akan keselarasan sekaligus mampu memikat mereka yang melihatnya.
● Naturalisme
Aliran naturalisme merupakan suatu aliran yang hendak menggambarkan lagi alam yang
serupa dan seakurat mungkin dengan referensi yang akan dilukisnya. Naturalisme adalah
ajang apresiasi untuk para seniman kepada alam. Umumnya, para seniman akan memilih
keadaan waktu tertentu misalnya senja atau golden hour, untuk melukis pemandangan yang
sangat istimewa dan luar biasa.
Ciri-Ciri Aliran Seni Lukis Naturalisme
a) Aliran ini sangat mengutamakan keakuratan dan kemiripan gambar pada lukisan
dengan objek yang akan dilukis sesuai dengan referensinya.
b) Senjata utama dari para pelukis adalah teknik dan kemampuannya.
c) Membawakan tema lukisan yang indah tapi berdasarkan kemurniannya.
d) Aliran naturalisme merupakan sebuah bentuk apresiasi para seniman untuk keindahan
alam.
e) Selalu mengangkat tema keindahan alam atau pemandangan yang ada di sekitar
seniman.
Tokoh Aliran Seni Lukis Naturalisme
John Constable, Jean-Baptiste-Camille Corot, Theodore Rousseau, Thomas Cole, Frederic
Edwin Church, Ilya Repin, Basuki Abdullah.
● Realisme
Realisme merupakan suatu aliran yang ingin menunjukkan suatu peristiwa, model tertentu,
atau suasana dengan keadaan sehari-hari, tanpa adanya drama atau dipilih kondisi yang
paling indah saja. Aliran tersebut mungkin saja tidak menjiplak dengan sempurna apa yang
mereka lihat, peristiwa, atau tema yang realistis, bukan hanya gambar saja.
Ciri Aliran Seni Lukis Realisme
a) Mengangkat tema mengenai peristiwa keseharian yang terjadi dan dialami oleh
orang-orang kebanyakan.
b) Menggambarkan mengenai masyarakat yang ada di dalam situasi yang nyata dan khas
dengan lingkungan sehari-hari mereka.
c) Karya realis akan menunjukkan tentang manusia dari semua kelas di dalam kondisi
dan situasi aslinya.
d) Realisme tidak pernah setuju dengan subjek seni yang dibesar-besarkan atau
dramatisasi ala aliran romantisisme.
e) Mempunyai detail gambar yang menyerupai aslinya atau natural menggunakan teknik
tinggi yang dikuasai oleh para pelukisnya.
Tokoh Aliran Seni Lukis Realisme
Gustave Courbet, Jean-François millet, Edouard Manet, James Whistler, John Singer Sargent,
Thomas Eakins
● Impresionisme
Impresionisme merupakan sebuah aliran seni lukis yang hanya melukis sebuah impresi
sekilas dari suatu subjek yang akan dilukis. Aliran tersebut muncul karena adanya kamera
yang sudah bisa mengambil alih fungsi dari seni sebagai salah satu media dokumentasi.
Dibandingkan dengan replika warna yang serupa dengan cara pandang manusia dalam
melihat, impresionisme hendak menggambarkan warna yang murni berdasarkan proses
terjadinya pembentukan warna secara alami. Umumnya, para penganut aliran impresionisme
akan melukis di alam terbuka dalam kurun waktu yang cukup singkat. Sehingga harus
mengorbankan keakuratan bentuk. Itulah alasan kenapa hasil lukisan mereka hanya sebatas
impresi saja. Sebab, mereka tidak sempat untuk menyelesaikan detail yang lebih jauh. Akan
tetapi, dari ketidaksempurnaan tersebut, justru muncul bentuk estetik baru yang tidak ada di
aliran lain seperti realisme, naturalisme, bahkan fotografi sekalipun.
Ciri-Ciri Aliran Seni Lukis Impresionisme
a) Gambar pada lukisannya cenderung tidak detail, lukisan hanya akan terlihat mirip
apabila dilihat dari jauh
b) Palet warna yang kontras dan cerah berdasarkan teori pengelompokan lingkaran
warna.
c) Fokus untuk melukis pantulan cahaya pada subjeknya
d) Memakai teknik kuas yang disebut dab, yaitu istilah luar untuk cocolan saus.
e) Tidak pernah menggunakan warna hitam.
Tokoh Aliran Seni Lukis Impresionisme
Claude Monet, Edgar Degas, Pierre-Auguste Renoir, Camille Pissarro, Alfred Sisley
● Fauvisme
Fauvisme biasanya menggunakan gaya yang serupa dengan impresionisme. Akan tetapi
menolak ide dasarnya yaitu peniruan alam. Aliran fauvisme ini adalah membuat warna
menjadi unsur seni yang independen. Warna tersebut tidak hanya menjadi warna baju, warna
kulit, atau warna langit. Tetapi menjadi salah satu unsur yang independen atau berdiri sendiri
tanpa menjadi representasi fisik apa saja.
Ciri-Ciri Aliran Seni Lukis Fauvisme
a) Warna yang mencolok yang tidak terlihat keakuratan pada model yang akan dilukis.
b) Bentuk gambar pada lukisan yang diiringi oleh garis tegas yang gelap.
c) Warna yang dipakai untuk mengekspresikan ide atau gagasan seniman, bukan hanya
sekedar pewarna.
d) Keakuratan yang detail dalam bentuk gambar pada referensi model ataupun subjek
dihiraukan.
e) Menyampaikan ide, gagasan, atau pesan pribadi dari pelukisnya.
Tokoh Fauvisme
Henri Matisse, Maurice de Vlaminck, Andre Derain, Kees van Dongen, Raoul Dufy, Georges
Braque.
● Ekspresionisme
Aliran ekspresionisme merupakan salah satu aliran yang mengedepankan ekspresi individu
seniman itu sendiri terhadap apa yang mereka ingat, lihat, dan rasakan. Dapat dikatakan
bahwa ekspresionisme merupakan aliran seni lukis yang menonjolkan ungkapan yang ada di
dalam jiwa. Ekspresionisme tidak akan membebankan ketelitian dan juga kesulitan melukis
di dalam karyanya. Oleh karena itu, aliran tersebut tidak mempunyai tingkat kemiripan yang
akurat bahkan sangat melenceng dari referensi alam.
Ciri-Ciri Aliran Seni Lukis Ekspresionisme
a) Tidak akan mengutamakan kemiripan objek yang mereka lukis.
b) Sapuan kuas yang ekspresif dan berani atau bekas kuas dibiarkan terlihat dan tidak
ditutup-tutupi.
c) Teknik melukis yang terlihat naif atau amatir tapi tetap mempunyai komposisi yang
baik.
d) Mementingkan ekspresi jiwa individu seniman dibandingkan dengan menjiplak alam.
e) Menggunakan warna sebagai salah satu simbol untuk suatu hal, tidak sebagai pewarna
objek saja.
Tokoh Ekspresionisme
Ernst Ludwig Kirchner, Wassily Kandinsky, Kathe Kollwitz, Paul Klee, Chaim Soutine, Max
Beckmann
● Kubisme
Aliran kubisme merupakan suatu aliran yang memuat berbagai sudut pandang dari suatu
objek di dalam satu gambar yang sama. Sehingga menghasilkan lukisan yang terdeformasi
dan terfragmentasi. Aliran yang satu ini juga menyederhanakan objek sampai menyerupai
bentuk geometris. Suatu objek lukis bisa terdiri dari berbagai angle secara bersamaan sampai
menghasilkan kejanggalan yang estetis.
Ciri-Ciri Aliran Kubisme
a) Memakai beberapa perspektif sekaligus di dalam satu gambar.
b) Melakukan dekonstruksi dan deformasi terhadap objek yang dilukis seperti halnya
posisi mulut tertukar dengan posisi mata.
c) Menyederhanakan objek menjadi serupa dengan bentuk yang geometris.
d) Mengeksplorasi bentuk terbuka dan memadukan latar dengan objek yang ada di
depannya.
e) Di dalam fase kedua kubisme, banyak memakai benda sehari-hari sebagai salah satu
kolase atau potongan koran.
Tokoh Kubisme
Pablo Picasso, Georges Braque, Fernand Leger, Juan Gris, Robert Delaunay, Sonia Delaunay.
● Dadaisme
Dadaisme merupakan aliran yang tidak bisa membuat sebuah karya indah secara fisik. Tapi
bermuatan kritik tajam ataupun pesan sosial dengan cara membuat suatu sindiran tidak
langsung, hingga ke ungkapan langsung yang cukup provokatif kepada kaum berwenang
yang dinilai membuat keputusan negatif. Aliran dadaisme akan memancarkan keindahan
estetis dari sisi yang jarang dimuat dalam keindahan.
Ciri-Ciri Aliran Dadaisme
a) Menampilkan sebuah gambar yang tidak indah namun provokatif.
b) Berisi tentang pesan yang mempertanyakan kembali arti dari seni, peran seniman, dan
estetika secara umum.
c) Menyampaikan seruan anti perang melalui pesan satir ataupun sindiran pada
kekejaman perang.
d) Berisi mengenai pesan anti kaum borjuis yang ada masa tersebut dianggap
mengakibatkan adanya Perang Dunia I.
e) Menggunakan objek “readymade” atau sesuatu yang sudah ada, seperti halnya objek
sehari-hari seperti sendok, gelas, toilet, dan lain sebagainya.
Tokoh Dadaisme
Francis Picabia, Marcel Duchamp, Man Ray, Hannah Hoch, Sophie Taeuber-Arp, Andre
Breton.
● Surealisme
Surealisme merupakan aliran seni lukis yang menghadirkan gambar objek yang nyata dalam
keadaan tidak mungkin terjadi di dalam dunia nyata. Sehingga citranya seperti yang ada di
dalam mimpi. Gambar yang nyata namun dalam kondisi yang tidak nyata, seperti halnya:
gambar manusia melayang, jam dinding yang meleleh, atau potret wajah dengan mulut dan
hidung yang posisinya tertukar. Aliran surealisme biasanya menggunakan pendekatan teori
psikologi Freud. Dimana aliran tersebut mengeksplorasi alam bawah sadar dan citra mimpi
seorang manusia sebagai salah satu gambaran dari sebuah hasrat manusia.
Ciri-Ciri Aliran Seni Lukis Surealisme
a) Memuat gambar suatu objek yang nyata dalam kondisi yang tidak nyata.
b) Pencitraan seperti yang ada di dalam mimpi.
c) Mempunyai kontras yang tinggi, itu artinya, ada wujud besar yang bersebelahan
dengan wujud yang kecil.
d) Memainkan imajinasi yang ada di dalam mimpi dengan dunia nyata.
e) Terlihat seperti fantasi tapi tetap berpegangan pada referensi dunia nyata.
Tokoh Aliran Seni Lukis Surealisme
Salvador Dali, Andre Breton, Hans Arp, Max Ernst, Alberto Giacometti, Joan Miro.
● Seni Grafis : Seni grafis merupakan seni rupa yang dibuat menggunakan cetakan.
Contohnya ialah stempel, sablon, dan kayu.
● Desain Komunikasi Visual : Desain komunikasi visual merupakan salah satu contoh
karya seni rupa dua dimensi. Karya ini merupakan karya seni yang dibuat dengan
menggunakan aplikasi komputer dan dicetak di atas kertas. Contoh karya seninya
adalah pamflet, brosur, banner, dan sebagainya.
b) Karya Tiga Dimensi
● Seni Terapan (Applied Art)
Karya seni jenis ini dapat digunakan sebagai benda pakai yang berfungsi membantu
pekerjaan manusia. Semakin nyaman digunakan oleh manusia maka semakin bagus karya
seni tersebut. Contoh: kursi kayu, meja kayu, rak bambu, lemari rotan, gendang, dan lain-lain.
● Seni Rupa Murni (Pure Art)
Karya seni jenis ini diciptakan hanya semata-mata untuk dinikmati keindahannya saja.
Semakin indah dilihat maka semakin bagus karya seni tersebut. Contoh: patung sebagai
maskot suatu lembaga, bangunan tugu, dan lain-lain.
b) Tujuan
Karya seni patung ialah salah satu jenis karya seni rupa tiga dimensi, karya seni patung
mampu menawarkan keindahan lewat bentuknya yang konkrit, ialah dengan bentuk tiga
dimensi. Dengan demikian seni patung dapat dicicipi dari berbagai arah pandang. Seni patung
yang diciptakan dalam bentuk tiga dimensi mempunyai tujuan untuk membuat puas batin
seniman yang membuatnya dan juga sebagai sarana komunikasi antara seniman dan apresian.
Ragi merupakan pakaian adat untuk pria di Suku Lio, Ende. Secara harfiah, Ragi artinya
sarung.Ragi adalah tenun ikat yang dibuat oleh perempuan Lio dan bercorak serta didominasi
warna gelap atau hitam dengan garis-garis vertikal. Dalam kebudayaan orang Lio, Ragi yang
dikenakan oleh seseorang menunjukkan status dan kedudukan orang tersebut. Ada yang
disebut Ragi Sura, sarung dengan motif garis-garis vertikal dan Ragi Sura Rembe atau Mbao
yakni sarung dengan motif garis-garis horisontal. Ukuran Ragi juga berbeda, Ragi One Loo
atau One Pobe ukurannya lebih kecil dan pendek. Sementara Ragi One Ria atau Ragi One
Repa, besar dan panjang, khusus untuk para pemimpin tertinggi atau penguasa adat atau
Mosalaki Pu’u. Lambu diartikan sebagai baju yang sering digunakan oleh kaum pria.
Biasanya berwarna putih polos.
Sementara Luka berarti selendang. Luka bisa dikenakan menyilang baik di bahu kiri atau
bahu kanan atau digantung di leher. Bisa juga diikat di pinggang apabila tidak memakai baju.
Luka merupakan hasil kerajinan ikat dan tenun. Lesu dikenakan dengan cara diikat di kepala
dan bukan terbuat dari tenun. Sebagai pelengkap baju adat, Lesu biasanya diikat membentuk
kerucut di kepala. Lesu hanya digunakan oleh orang-orang yang memiliki kuasa tertentu.
Karena itu selain jadi simbol kekuasaan juga lebih pada pemimpin dan nilai kepemimpinan.
Sebelum Lesu dipakai, dilakukan ritual seperti Engge Ragi, Podi Lesu, Nggubhu atau Bao
Luka sebagai simbol kebesaran. Ritual ini akan dilaksanakan saat prosesi Wake Laki atau
seremoni kepada seseorang saat dinobatkan sebagai Mosalaki.
b) Perempuan
Dikutip dari Serenade Dua Cinta oleh Ade Nastiti, lawo artinya kain tenun yang biasanya
digunakan untuk perempuan, sedangkan lambu artinya baju tradisional. Lawo Lambu
merupakan pakaian tradisional yang sering dipakai perempuan dari Kabupaten Ende. Lawo
berupa sarung tenun ikat yang terdiri dari banyak jenis. Sementara itu, Lambu berbentuk
seperti Baju Bodo dari Suku Bugis. Modelnya sangat sederhana, berbentuk segi empat,
dengan empat lubang untuk badan, kepala, dan kedua tangan. Aksesoris yang biasa
digunakan bersamaan saat mengenakan Lawo Lambu adalah tusuk konde, anting emas,
gelang gading, gelang emas, hingga kalung emas. Suku Ende yang berakulturasi dengan
budaya dan agama Islam umumnya berjilbab sehingga rambutnya tidak terlihat (dikonde).