Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

SERVICE LEARNING PROJECT

KEREN ≠ NAKAL

Ketua: Angely Maria Susanto (01071210067)


Anggota:

Bryan Setyoputra (01071210026)

Celine Aurielle (01071210036)

Emanuela Clarisa Karina (01071210053)

Rachel Olivia Sabatini (01071210193)

MATA KULIAH WAWASAN DUNIA KRISTEN 2


STUDENT LIFE DEPARTMENT
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
TANGERANG, October - 2022
1.1 KEGIATAN SERVICE LEARNING PROJECT
Service Learning kelompok kami ditugaskan ke SD Wijaya Kusuma Pratama pada
hari Sabtu, 15 Oktober 2022. Acara kami diadakan melalui pemaparan materi dan games
yang sudah diatur dalam pembagian tugas kelompok dan tersusun dalam rundown acara.
Materi yang disampaikan adalah mengenai masalah pubertas, yang dimana terpisah untuk
laki-laki dan perempuan. Pada sesi games, kami mengajak peserta untuk bermain bersama
di lapangan yang bertujuan untuk membangun rasa bekerja sama mereka serta kepercayaan
diri mereka di dalam sebuah kelompok. Pada saat pelaksanaan acara, kegiatan kami
berjalan dengan lancar dan tepat waktu sesuai dengan rancangan acara. Para peserta
mengikuti acara dengan baik dan sangat antusias dengan materi yang kami bawakan.
Mitra sendiri mengisi feedback form untuk menilai kegiatan yang kami adakan,
apakah acara berjalan dengan lancar dan memberikan dampak yang baik kepada sekolah
serta para muridnya. Feedback form ini sendiri bertujuan untuk mengevaluasi kami yang
akan tertera pada laporan setelah kegiatan.

1.2 REFLEKSI DIRI


1. Angely Maria Susanto
Melalui proses Service Learning Project (SLP), saya merasa bersyukur dan bisa
belajar untuk memberikan pengetahuan yang sudah saya pelajari kepada orang lain. Saya
melihat bahwa materi yang dibawakan juga menjadi masalah umum yang sering terjadi
pada anak-anak maupun remaja di zaman sekarang. Oleh karena itu, menurut saya, melalui
Service Learning Project ini, setidaknya saya dan teman-teman saya bisa berkontribusi
kepada mereka melalui kegiatan yang kami laksanakan. Tuhan menganugerahkan saya
untuk bisa memberikan ilmu kepada orang lain dan secara tidak langsung, saya juga
membawa kesenangan untuk mereka dengan melihat keantusiasan dan kebahagiaan
mereka selama acara berlangsung.

2. Bryan Setyoputra
Sebelum melakukan Service Learning Project, saya tidak begitu khawatir akan
pendidikan di Indonesia. Saya mendapatkan kualitas edukasi yang cukup baik dengan
segala fasilitas yang memadai selama ini. Namun, setelah melakukan Service Learning
Project, saya melihat realita yang sesungguhnya bahwa pendidikan di Indonesia, terutama
pengetahuan terhadap edukasi seks masih sangat minim. Pemerataan edukasi pada

2
beberapa sekolah memang tidak sebaik itu. Selain itu, saya juga melihat problem-problem
lainnya yaitu seperti minimnya fasilitas yang berguna untuk menunjang proses pengajaran
yang ada pada sekolah Wijaya Kusuma Pratama. Selain itu, saya juga merasakan begitu
sulitnya untuk mengajar dan menjadi seorang guru. Mengajar bukanlah hal yang mudah,
apalagi apabila murid-murid sibuk sendiri dan tidak memperhatikan. Oleh karena itu, saya
merasa sangat bersyukur dengan kondisi yang saya miliki saat ini. Dengan segala hal yang
saya miliki saat ini dan edukasi yang saya miliki, saya merasa tergerak untuk memberikan
edukasi lebih banyak lagi kepada orang-orang. Saya harap nantinya di lain kesempatan
saya dapat memberikan edukasi kepada orang-orang agar saya bisa membagikan ilmu yang
saya dapatkan.

3. Celine Aurielle
Melalui project ini, saya merasa lebih bersimpati karena saya melihat anak-anak
kecil zaman sekarang mengasosiakan perilaku nakal dengan menjadi keren, seperti dengan
mengatakan kata kotor ataupun dengan berkelahi untuk melihat siapa yang lebih kuat.
Selain itu, kami juga melakukan sesi pengajaran tentang kesehatan sistem reproduksi.
Maka dari itu, saya juga melihat bahwa banyak anak yang tidak mengetahui cara menjaga
sistem reproduksinya karena mengalami menstruasi sejak usia dini. Maka dari itu, banyak
sekail anak-anak yang secara personal bertanya kepada saya terkait pengalaman atau
pertanyaan mereka seputar menstruasi. Secara keseluruhan, saya senang dan bangga karena
diberikan kesempatan untuk memberikan informasi baru dan dampak positif kepada
mereka yang membutuhkan.

4. Emanuela Clarisa Karina


Melihat kondisi Indonesia, peningkatan angka pergaulan bebas setiap harinya
membuat khawatir semua orang termasuk diri saya. Maka dari itu, melalui pelajaran WDK
2, kegiatan Service Learning membuka peluang bagi mahasiswa FK-UPH untuk
mengambil peran lebih. Bukan hanya diangan-angan, melalui kegiatan KAT 3 saya beserta
teman-teman mampu terjun secara langsung untuk mengambil peran kecil yang dapat
berdampak luar biasa bagi kehidupan murid SD Wijaya Kusuma.

3
Pemberian edukasi seksual pada murid usia pre-pubertas merupakan langkah yang
tepat. Tidak dapat dipungkiri, kami sempat terkejut dengan banyaknya murid-murid yang
mengucapkan kata kasar dan bergaul dengan tingkah dewasa. Maka dari itu, saya dan
teman-teman bersyukur dapat membawakan materi tentang pergaulan, terkhusus
pendidikan seksual. Terdapat beberapa kisah yang menjadi perhatian kami, salah satunya
adalah seorang anak yang bertanya "apakah boleh hubungan suami istri dilakukan bersama
bapak sendiri?". Usut punya usut, ternyata anak tersebut memiliki masalah dalam keluarga
dan diperlakukan dengan tidak senonoh di rumahnya.
Menurut saya, tidak terdapat banyak perubahan yang langsung terlihat pada murid
SD Wijaya Kusuma. Namun saya percaya bahwa ilmu yang kami sampaikan akan terus
diingat dan menjadi perubahan besar untuk hidup anak-anak di SD Wijaya Kusuma.

5. Rachel Olivia Sabatini


Melalui kegiatan Service Learning yang dilakuan di SD Wijaya Kusuma, saya
mengetahui bahwa masih ada beberapa anak-anak yang masih belum paham mengenai
pentingnya Pendidikan seksual. Ini terjadi karena stigma yang masih menganggap hal
tersebut adalah sesuatu yang tabu, tapi ini penting untuk diajarkan kepada anak-anak
terutama Ketika mereka berada pada usia transisi beranjak ke usia dewasa. Hal ini
bertujuan mereka dapat lebih paham dalam cara menyikap perubahan-perubahan yang
terjadi dalam diri mereka dan lebih melindungi dari supaya terhindar dari pergaulan yang
tidak baik. Melalui projek ini, saya bersyukur bahwa Tuhan memberikan kesempatan bagi
saya untuk membagikan pengetahuan yang saya miliki untuk dapat dibagikan kepada anak-
anak. Ketika melakukan diskusi kelompok, banyak dari mereka yang antusias untuk
bertanya seputar perubahan bentuk tubuh, menstruasi, perubahan emosional yang mereka
rasakan. Dari kegiatan ini, saya ingin untuk terus dapat membagikan edukasi yang positif
kepada orang lain sehingga sebagai ciptaan-Nya kita dapat mengetahui kuasa Tuhan yang
telah menciptakan kita sebagai makhluk ciptaan yang unik dibandingkan ciptaan lainnya.

1.3 LAPORAN KEUANGAN

4
PEMASUKAN

Pemasukan Jumlah

Uang Pribadi Rp334.000,00

Total Pemasukan Rp334.000,00

PENGELUARAN

Unit dan Jumlah Harga


No Satuan Jumlah
Keterangan Unit Satuan

Transportasi
1 2 - Rp50.000,00 Rp100.000,00
(Toll)

2 Balon 20 pcs Rp1.000,00 Rp20.000,00

3 Tali Kur 1 pcs Rp15.000,00 Rp15.00,00

4 Frame A3 1 pcs Rp30.000,00 Rp30.000,00

5 String Bag 10 pcs Rp16.000,00 Rp160.000,00

6 Print Sertifikat 1 lembar Rp5.000,00 Rp5.000,00

7 Print Feedback 2 lembar Rp2.000,00 Rp4.000,00

Total Rp334.000,00

SURPLUS / BALANCE / DEFICIT Rp0-,

5
1.4 DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai