Anda di halaman 1dari 3

MASAIL FIQIYAH FIE IBADATIL HAJJ

Dana F Naja | 201910020311043

Pertanyaan :

Apakah hukum berihram dengan menutup muka (masker) dimusim pandemi ini?

Jawaban :

Secara atsar (pendapat ulama terdahulu), terdapat dua pendapat yang berbeda antara para
imam madzahib terkait menutup wajah ketika berihram, untuk muslim laki laki imam Syafi’i
berpendapat mubah (boleh), adapun imam Hanafi, Maliki tidak membolehkan. Bagi
wanita jika tidak menimbulkan fitnah sebaiknya tidak menutup muka, tetapi jika
menimbulkan fitnah dan khawatir akan jatuh sakit karena debu, maka diperbolehkan.

Sementara Majelis Ulama Indonesia sendiri (MUI) mengeluarkan fatwa bahwa pemakaian
masker untuk perempuan yang sedang ihram haji atau umrah hukumnya adalah haram.

Fatwa MUI ini ditetapkan dalam musyawarah nasional ke-10 MUI di Jakarta Kamis 26
November 2020 lalu . Fatwa ini sendiri ditandatangani oleh Komisi Bidang Fatwa MUI yang
diketuai oleh Hasanuddin dan Sekretaris Asrorun Ni'am Sholeh.

Adapun dalih MUI terkait pengharamannya adalah karna penggunaan masker termasuk
pelanggaran terhadap larangan ihram atau mahdzurat al-ihram. Namun, jika keadaan
darurat atau kebutuhan mendesak, memakai masker bagi perempuan hukumnya boleh
(mubah),dengan beberapa syarat. Sedangkan memakai masker bagi laki-laki yang
berihram haji atau umrah hukumnya boleh (mubah).

Penjabaran terkait darurat atau kebutuhan mendesak yang dimaksud yakni :

- adanya penularan penyakit yang berbahaya.


- adanya cuaca ekstrim atau buruk.
- ketiga adanya ancaman kesehatan yang apabila tidak memakai masker dapat
memperburuk kondisi kesehatan.
Majelis Ulama Indonesia memberikan rekom kepada pemerintah agar seluruh pihak yang
terkait dengan pelaksanan haji dan umrah lebih memperhatikan serta menjaga kesehatan para
jamaahnya. Selain itu, jamaah yang akan menggunakan masker hendaknya memilih masker
yang suci dan sesuai standar kesehatan yang telah ditentukan. Adapun ketentuan hukum
lengkap sebagai berikut :

Ketentuan Hukum

1. Memakai masker bagi perempuan yang sedang ihram haji atau umrah hukumnya
haram, karena termasuk pelanggaran terhadap larangan ihram (mahdzurat al-ihram),
sedangkan memakai masker bagi laki-laki yang berihram haji atau umrah hukumnya
boleh (mubah).

2. Dalam keadaan darurat atau kebutuhan mendesak (al-hajah al-syar’iyah), memakai


masker bagi perempuan yang sedang ihram haji atau umrah hukumnya boleh
(mubah).

3. Dalam hal seorang perempuan yang memakai masker pada kondisi sebagimana
pada angka 2, terdapat perbedaan pendapat;

a. wajib membayar fidyah

b. tidak wajib membayar fidyah.

4. Keadaan darurat atau kebutuhan mendesak (al-hajah alsyar’iyah) sebagaimana


dimaksud pada angka 2 antara lain:

a. adanya penularan penyakit yang berbahaya;

b. adanya cuaca ekstrim/buruk;

c. adanya ancaman kesehatan yang apabila tidak memakai

masker dapat memperburuk kondisi kesehatan.

Dikutip dari Fatwa Majelis Ulama Indonesia No.003/MUNAS X/


MUI/XI/2020, Terkait Pemakaian Masker Bagi Orang Yang Berihram.

Anda mungkin juga menyukai