Pertanyaan :
Apakah hukum berihram dengan menutup muka (masker) dimusim pandemi ini?
Jawaban :
Secara atsar (pendapat ulama terdahulu), terdapat dua pendapat yang berbeda antara para
imam madzahib terkait menutup wajah ketika berihram, untuk muslim laki laki imam Syafi’i
berpendapat mubah (boleh), adapun imam Hanafi, Maliki tidak membolehkan. Bagi
wanita jika tidak menimbulkan fitnah sebaiknya tidak menutup muka, tetapi jika
menimbulkan fitnah dan khawatir akan jatuh sakit karena debu, maka diperbolehkan.
Sementara Majelis Ulama Indonesia sendiri (MUI) mengeluarkan fatwa bahwa pemakaian
masker untuk perempuan yang sedang ihram haji atau umrah hukumnya adalah haram.
Fatwa MUI ini ditetapkan dalam musyawarah nasional ke-10 MUI di Jakarta Kamis 26
November 2020 lalu . Fatwa ini sendiri ditandatangani oleh Komisi Bidang Fatwa MUI yang
diketuai oleh Hasanuddin dan Sekretaris Asrorun Ni'am Sholeh.
Adapun dalih MUI terkait pengharamannya adalah karna penggunaan masker termasuk
pelanggaran terhadap larangan ihram atau mahdzurat al-ihram. Namun, jika keadaan
darurat atau kebutuhan mendesak, memakai masker bagi perempuan hukumnya boleh
(mubah),dengan beberapa syarat. Sedangkan memakai masker bagi laki-laki yang
berihram haji atau umrah hukumnya boleh (mubah).
Ketentuan Hukum
1. Memakai masker bagi perempuan yang sedang ihram haji atau umrah hukumnya
haram, karena termasuk pelanggaran terhadap larangan ihram (mahdzurat al-ihram),
sedangkan memakai masker bagi laki-laki yang berihram haji atau umrah hukumnya
boleh (mubah).
3. Dalam hal seorang perempuan yang memakai masker pada kondisi sebagimana
pada angka 2, terdapat perbedaan pendapat;