Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMPENSASI TERHADAP

KINERJA GURU DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI


VARIABEL INTERVENING PADA SD DR. WAHIDIN
SUDIROHUSODO
Hartono, Simon Ivanka, Mbayak Ginting, Purnaya Sari Tarigan
Program Studi Manajemen, Fakultas Bisnis, Universitas Mikroskil, Medan
e-mail: hartonophen06@gmail.com,simonner22@gmail.com, mbayak@mikroskil.ac.id,
purnaya.sari@mikroskil.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi dan kompensasi terhadap
kinerja guru dan kepuasan kerja sebagai variabel intervening pada SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Non Random Sampling (Non
Probability Sampling), yaitu Saturation Sampling (Sampel Jenuh). Responden penelitian
adalah seluruh guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo yang berjumlah 45 orang. Metode analisis
data menggunakan analisis jalur (Path Analysis). Berdasarkan penelitian diperoleh variabel
motivasi dan kompensasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja,
sedangkan variabel motivasi dan kompensasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja.
Namun, variabel kepuasan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
Kemudian, variabel kepuasan kerja tidak memediasi variabel motivasi dan kompensasi
terhadap kinerja guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo. Hasil Adjusted R Square adalah sebesar
0,455, hal ini menunjukkan bahwa variabel motivasi, kompensasi berpengaruh sebesar 45,5%
terhadap kinerja. Sementara sisanya sebesar 54,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Motivasi, Kompensasi, Kinerja, Kepuasan kerja

Abstract
This study aims to analyze the effect of motivation and compensation on teacher performance
and job satisfaction as intervening variables at SD Dr. Wahidin Sudirohusodo. The sampling
technique used was Non Random Sampling (Non Probability Sampling), namely Saturation
Sampling. Research respondents were all elementary school teachers Dr. Wahidin
Sudirohusodo, totaling 45 people. The data analysis method uses path analysis. Based on the
research, it is found that the motivation and compensation variables partially have a significant
effect on job satisfaction, while the motivation and compensation variables partially have no
effect on performance. However, the job satisfaction variable partially has a significant effect
on performance. Then, the job satisfaction variable did not mediate the motivation and
compensation variables on the performance of the Dr. SD teacher. Wahidin Sudirohusodo. The
result of Adjusted R Square is 0.455, this shows that the motivation variable, compensation has
an effect of 45.5% on performance. While the remaining 54.5% is influenced by other
variables not examined in this study.

Keywords: Motivation, Compensation, Performance, Job satisfaction

1
1. PENDAHULUAN
Dalam sebuah yayasan tentunya aset merupakan hal yang krusial salah satunya adalah guru,
penggerak yang dapat menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yayasan. Kinerja guru
dianggap sangat penting karena berkaitan dengan semua dasar-dasar serta tindakan yang
dilakukan oleh guru dalam rangka pencapaian profesionalitasnya dan berdampak pada
pengembangan organisasi atau lembaga Pendidikan [1]. Tentu yayasan harus memperhatikan
dan mengevaluasi kinerja guru guna menjaga standar yang diinginkan. Kualitas sekolah tidak
akan berkembang dengan baik, jika tidak didukung oleh seluruh elemen sekolah termasuk guru
dan kepala sekolah dalam mengelola sekolah agar memenuhi standar yang telah ditetapkan
menuju ke arah yang lebih baik [2]. Faktor yang dapat mendorong guru untuk dapat
meningkatkan kinerjanya yaitu motivasi dan kompensasi. Ketika seseorang mendapat motivasi
dan kompensasi yang cukup tentu itu berhubungan dengan Kepuasan kerja. Kepuasan kerja juga
dapat menentukan kinerja yang dihasilkan. Seseorang membutuhkan motivasi untuk
menghadapi suatu masalah ataupun tantangan yang sulit.
Guru merupakan aset yayasan yang sangat penting. Salah satu faktor yang mempengaruhi
kinerja adalah motivasi. Motivasi seperti pencapaian, penghargaan, pentingnya pekerjaan,
pelayanan kebijakan personalia dan pengembangan diri pada Yayasan SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo berdasarkan data hasil pra survei dapat memotivasi sebagian besar guru SD Dr.
Wahidin Sudirohusodo. Namun, sebagian besar guru tidak termotivasi untuk melakukan
tanggung jawabnya sendiri tanpa dipaksa dan juga supervisi serta hubungan antara atasan
dengan guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo juga tidak mendorong sebagian besar guru. Selain
itu, ada juga faktor kompensasi. Kompensasi non finansial seperti lingkungan kerja yang
diberikan Yayasan SD Dr. Wahidin Sudirohusodo belum cukup baik bagi beberapa guru
berdasarkan data hasil pra survei. Kompensasi berupa bonus, gaji, upah, dan komisi (insentif)
yang diberikan kepada guru-guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo belum cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Kompensasi non finansial berupa pengembangan karir seperti
promosi atau pengakuan hanya diberikan kepada guru tertentu saja. Faktor selanjutnya yang
memediasi adalah kepuasan kerja. Hampir sebagian guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo puas
dalam bekerja jika pekerjaan diberikan yayasan SD Dr. Wahidin Sudirohusodo telah
diselesaikan. Kepuasan guru dalam bekerja juga dipengaruhi oleh hubungan dengan atasan dan
rekan kerja serta kompensasi yang diberikan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik penulis tertarik untuk
mengangkat tema ini lebih jauh dengan judul “Pengaruh Motivasi dan Kompensasi Terhadap
Kinerja Guru dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo”.
Adapun tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kompensasi
terhadap kepuasan kerja guru pada SD Dr. Wahidin Sudirohusodo secara parsial dan juga
pengaruh motivasi dan kompensasi terhadap kinerja guru pada SD Dr. Wahidin Sudirohusodo
secara parsial serta pengaruh kepuasan terhadap kinerja guru pada SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo secara parsial dan pengaruh motivasi dan kompensasi terhadap kinerja guru pada
SD Dr. Wahidin Sudirohusodo yang dimediasi kepuasan kerja.
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan
dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan teori mengenai motivasi, kompensasi,
kinerja guru, dan Kepuasan kerja. Penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai
pedoman ataupun masukkan untuk meningkatkan kinerja guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo
di masa sekarang dan masa yang akan datang.

2
2. KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1. Kajian Pustaka
Motivasi
Motivasi menurut Suparno Eko Widodo adalah kekuatan yang ada dalam seseorang,
yang mendorong perilakunya untuk melakukan tindakan. Hamzah B. Uno mengungkapkan
motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang untuk mengadakan
perubahan tingkah laku [3].
Kompensasi
Menurut Sunyoto, kompensasi tidak hanya dalam berbentuk finansial saja (gaji, upah,
komisi, bonus, uang asuransi, uang pensiun dan lain-lain) tetapi dapat berbentuk bukan
finansial (seperti, kenyamanan lingkungan kerja dan tantangan kerja). Menurut
Mangkuprawira, kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai penukar
kontribusi jasa mereka pada perusahaan [3].
Kepuasan Kerja
Sedangkan Hani Handoko berpendapat bahwa kepuasan kerja adalah keadaan
emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang
pekerjaan mereka. Jadi kepuasan kerja cerminan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya [3].
Kinerja
Menurut Maier, prestasi kerja guru adalah kesuksesan guru dalam melaksanakan suatu
pekerjaan. Prestasi kerja guru adalah hasil kerja guru yang dicapai seseorang dari tingkah laku
kerjanya dalam aktivitas kerja [3].
2.2 Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Variabel Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja
Motivasi adalah suatu usaha sadar untuk mempengaruhi perilaku seseorang supaya
mengarah tercapainya tujuan organisasi. Motivasi memiliki peran yang penting terhadap
kepuasan kerja. Motivasi yang baik secara intrinsik maupun ekstrinsik akan membuat guru
puas ketika bekerja walaupun tanpa paksaan atau perintah. Ketika guru puas dalam bekerja
tentu pekerjaan yang dilakukan akan maksimal serta efisien dan efektif [3].
H1 : Motivasi Berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja Guru SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo.
Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja
Kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima sebagai balasan dari pekerjaan
yang diberikannya. Baik berupa upah per jam ataupun gaji periodik yang didesain dan dikelola
oleh bagian personalia Peranan kompensasi sangat penting bagi yayasan untuk menciptakan
kepuasan kerja pada guru. Guru dapat dikatakan puas dalam bekerja apabila kompensasi yang
diberikan telah cukup. Untuk itu, kompensasi menjadi hal yang sangat penting untuk
diperhatikan oleh yayasan agar dapat menciptakan kepuasan guru dalam bekerja [3]
H2 : Kompensasi Berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja Guru SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo.
Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Guru
Motivasi adalah suatu usaha sadar untuk mempengaruhi perilaku seseorang supaya
mengarah tercapainya tujuan organisasi. Kompensasi juga memiliki peran penting dalam
meningkatkan kinerja guru. Dalam rangka meningkatkan kinerja guru, yayasan harus
memberikan kompensasi yang cukup kepada guru. Jika kompensasi yang diberikan cukup,
maka kinerja guru akan meningkat dan sebaliknya jika kompensasi yang diberikan kurang,
maka itu akan berdampak pada penurunan kinerja guru [3]
H3 : Motivasi Berpengaruh Terhadap Kinerja Guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo.
3
Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Guru
Kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima sebagai balasan dari pekerjaan
yang diberikannya. Baik berupa upah per jam ataupun gaji periodik yang didesain dan dikelola
oleh bagian personalia. Kompensasi juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kinerja
guru. Dalam rangka meningkatkan kinerja guru, yayasan harus memberikan kompensasi yang
cukup kepada guru. Jika kompensasi yang diberikan cukup, maka kinerja guru akan meningkat
dan sebaliknya jika kompensasi yang diberikan kurang, maka itu akan berdampak pada
penurunan kinerja guru [3]
H4 : Kompensasi Berpengaruh Terhadap Kinerja Guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo.
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangi dan mencintai pekerjaannya.
Sikap tersebut dicerminkan oleh moral kerja, disiplin kerja yang tinggi dan prestasi kerja yang
meningkat. Biasanya orang yang puas akan pekerjaannya terlihat dari cara dia menikmati
pekerjaannya baik di dalam maupun di luar pekerjaannya. Kepuasan kerja guru menjadi faktor
yang sangat penting dalam menentukan kinerja dari seorang guru. Jika guru merasa puas dalam
bekerja, tentu saja itu akan berdampak pada kinerjanya. Ada banyak hal yang dapat
menentukan kepuasan guru dalam bekerja. Maka dari itu, yayasan harus selalu memperhatikan
faktor-faktor yang menjadi kepuasan guru dalam bekerja, agar kinerja dari setiap guru dapat
meningkat [3]
H5 : Kepuasan Kerja Berpengaruh Terhadap Kinerja Guru SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo.
Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Guru Melalui Kepuasan Kerja Sebagai
Variabel Intervening
Motivasi adalah suatu usaha sadar untuk mempengaruhi perilaku seseorang supaya
mengarah tercapainya tujuan organisasi. Para guru tentunya ingin bekerja dengan kepuasan
dikarenakan ketika guru merasa puas dalam bekerja maka, pekerjaan atau kinerja yang
dihasilkan juga dapat meningkat. Jika pihak yayasan ingin kinerja dari setiap guru meningkat,
maka pihak yayasan perlu memberikan motivasi yang baik kepada para gurunya, agar
kepuasan kerja dari setiap guru dapat meningkat [3]
H6 : Motivasi Berpengaruh Terhadap Kinerja Guru Melalui Kepuasan Kerja Guru SD
Dr. Wahidin Sudirohusodo Sebagai Variabel Intervening.
Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Guru Melalui Kepuasan Kerja Sebagai
Variabel Intervening
Kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima sebagai balasan dari pekerjaan yang
diberikannya. Baik berupa upah per jam ataupun gaji periodik yang didesain dan dikelola oleh
bagian personalia. Agar kinerja guru meningkat, tentu saja guru harus merasa puas dalam
bekerja. Kompensasi menjadi faktor yang penting dalam menentukan kepuasan guru dalam
bekerja dan jika guru merasa puas dalam bekerja itu juga akan berdampak pada kinerjanya.
Untuk dapat memberikan rasa puas kepada para guru agar dapat meningkatkan kinerjanya,
tentu saja pihak yayasan harus memperhatikan kompensasi yang akan diberikan kepada setiap
guru [3]
H7 : Kompensasi Berpengaruh Terhadap Kinerja Guru Melalui Kepuasan Kerja Guru
SD Dr. Wahidin Sudirohusodo Sebagai Variabel Intervening.

3. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian metode kuantitatif dengan
pendekatan deskriptif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.Tujuan penelitian kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan model matematis, teori dan/atau hipotesis yang berkaitan
4
dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian krusial dalam penelitian kuantitatif
[4]. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Non Random Sampling (Non
Probability Sampling) yaitu, Saturation Sampling (Sampel Jenuh). Non random sampling
merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak dipilih secara acak. Unsur populasi yang
terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang
sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi
adalah guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo. Populasi penelitian berjumlah 45 guru di tingkat
SD (Sekolah Dasar).
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
1) Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Motivasi
Dari analisis data variabel motivasi, perolehan skor terendah (minimum) adalah 1, skor
tertinggi (maximum) adalah 5 dan nilai modus (mode) adalah 5, artinya responden lebih
banyak menjawab sangat setuju pada variabel motivasi.
Kompensasi
Dari analisis data variabel kompensasi, perolehan skor terendah (minimum) adalah 1,
skor tertinggi (maximum) adalah 5 dan nilai modus (mode) adalah 5. Artinya, responden lebih
banyak menjawab sangat setuju dengan pernyataan yang ada pada variabel kompensasi.
Kinerja
Dari analisis data variabel kinerja, perolehan skor terendah (minimum) adalah 1, skor
tertinggi (maximum) adalah 5 dan nilai modus (mode) adalah 5. Artinya, responden lebih
banyak menjawab sangat setuju dengan pernyataan yang ada pada variabel kinerja.
Kepuasan Kerja
Dari analisis data variabel kepuasan kerja, perolehan skor terendah (minimum) adalah 1,
skor tertinggi (maximum) adalah 5 dan nilai modus (mode) adalah 2. Artinya, responden lebih
banyak menjawab tidak setuju dengan pernyataan yang ada pada variabel kepuasan kerja.
2) Hasil Uji Kualitas Data
Uji Validitas
Berdasarkan hasil uji validitas menunjukkan bahwa ke-39 pertanyaan dinyatakan valid,
karena nilai hitung > rtabel yaitu 0.293955 sehingga pernyataan-pernyataan tersebut dapat
dipergunakan dalam penelitian.
Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha untuk
semua variabel dalam penelitian ini bernilai > 0,70. Hal ini menandakan bahwa kuisioner
penelitian ini reliabel sehingga dapat diteruskan untuk melakukan penelitian.
3) Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolinearitas
Tabel 1. Hasil Uji Multikolinearitas Model I
Co e ffic ie nts a

Uns tandardized Standardized


Coeffi cients Coefficients Collinearity Statis tics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Cons tant) -0.553 0.463 -1.195 0.239

MOTIVASI 0.598 0.146 0.447 4.099 0.000 0.590 1.696


KOMPENSASI 0.467 0.106 0.481 4.414 0.000 0.590 1.696

a. Dependent Variable: KEPUASAN_KERJA

Tabel 2. Hasil Uji Multikolineritas Model II

5
Co e ffic ie nts a
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1.437 0.457 3.140 0.003
MOTIVASI 0.284 0.168 0.275 1.692 0.098 0.421 2.375
KOMPENSASI 0.037 0.124 0.050 0.298 0.767 0.403 2.483
KEPUASAN_KERJA 0.360 0.150 0.467 2.401 0.021 0.294 3.401

a. Dependent Variable: KINERJA

Berdasarkan data pada tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai Tolerence Values motivasi dan
kompensasi adalah diatas nilai ketetapan yaitu 0.1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF)
semua variabel independen adalah lebih kecil dari nilai ketetapan yaitu 10. Begitu juga data
pada tabel 2 dapat dilihat nilai Tolerence Values motivasi, kompensasi dan kepuasan kerja
adalah diatas nilai ketetapan yaitu 0.1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) variabel
independen dan variabel intervening adalah lebih kecil dari nilai ketetapan yaitu 10. Oleh
karena itu dalam penelitian ini dikatakan bahwa kedua model regresi tidak mengalami masalah
multikolineritas.
Uji Normalitas
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov Model I
On e -S amp le Ko lmo g o ro v -S mirn o v Te s t

Uns tand ard ized


Re s idu al
N 45
No rm al Mea n 0.00 0 000 0
Pa ram ete rs a,b Std. D evia tio n 0.4 4 524 18 6
Mo s t Extrem e Abs olute 0.2 08
Diffe ren ces Pos itive 0.0 82
N eg ative -0 .2 08
Te s t Statis tic 0.2 08
As ym p . Sig. (2 -taile d) .00 0 c
Mo nte Ca rlo Sig. .08 9 d
Sig. (2-tailed) 9 5% Co nfide nce L ow er 0.0 06
Inte rval Bou nd
U pp er 0.1 72
Bou nd
a. Te s t dis tribu tio n is No rm a l.
b. Ca lcula te d from da ta .
c. L illiefors Sign ifica nce Correction .
d. Ba s e d on 4 5 s am p led tab le s with s ta rting s e ed 2 000 00 0.

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov Model II


On e -S a m p le Ko lm o g o ro v -S m irn o v Te s t

Unstandardized
Residual
N 45
Norm al Param eters a ,b Mean 0,0000000
Std. Deviation 0,42767480
Most Extrem e Differences Absolute 0,132
Positive 0,070
Negative -0,132
Test Statistic 0,132
Asym p. Sig. (2-tailed) .048c
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .333d
95% Confidence Lower 0,196
Interval Bound
Upper 0,471
Bound
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 45 sampled tables with starting seed 299883525.

Berdasarkan data pada tabel 3 diatas, dapat dilihat bahwa nilai Kolmogrov Smirnov
adalah 0,208 dan signifikan pada Monte Carlo. Sig. (2-tailed) model regresi pertama adalah
0,089 > 0,05 sedangkan pada tabel 4 diatas Monte Carlo. Sig. (2-tailed) model regresi kedua
adalah 0,333 > 0,05d dengan demikian residual terdistribusi secara normal.
Tabel 5. Hasil Uji Glejser Model I a
Co e ffic ie n ts

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 0,023 0,013 1,797 0,079
MOTIVASI 0,092 0,049 0,630 1,870 0,068
KOMPENSASI -0,094 0,089 -0,355 -1,055 0,297
a. Dependent Variable: ABS_RES1

Tabel 6. Hasil Uji Glejser Model II


Co e ffic ie nts a
Uns tandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Cons tant) 0.205 0.292 0.703 0.486
MOTIVASI -0.013 0.107 -0.028 -0.117 0.907
KOMPENSASI -0.012 0.079 -0.036 -0.148 0.883
KEPUASAN_KERJA 0.059 0.096 0.175 0.614 0.543
a. Dependent Variable: ABS_RES2

Berdasarkan hasil uji pada tabel 5 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel
motivasi dan kompensasi lebih besar dari 0.05, begitu juga hasil uji pada tabel 6 dapat dilihat

6
bahwa nilai signifikansi variabel motivasi, kompensasi dan kepuasan kerja lebih besar dari
0.05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
4) Hasil Analisis Jalur (Path Analysis)
Berdasarkan data dari 45 responden, setelah dilakukan pengujian menggunakan SPSS 25, maka
diperoleh dua persamaan analisis jalur sebagai berikut:
Kepuasan Kerja = 0,447 Motivasi + 0,481 Kompensasi + 0,542 standart error
Kinerja = 0,275 Motivasi + 0,050 Kompensasi + 0,467 Kepuasan Kerja + 0,675 standart error
5) Uji Hipotesis
Pengujian Secara Parsial (Uji t)
Tabel 7. Hasil Uji Parsial Variabel Motivasi dan Kompensasi terhadap Kinerja
Co e ffic ie nts a
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -0.553 0.463 -1.195 0.239
MOTIVASI 0.598 0.146 0.447 4.099 0.000
KOMPENSASI 0.467 0.106 0.481 4.414 0.000
a. Dependent Variable: KEPUASAN_KERJA

Tabel 8. Hasil Uji Parsial Variabel Motivasi, Kompensasi, dan Kinerja


Co e ffic ie n ts a
Uns tandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Cons tant) 1.437 0.457 3.140 0.003
MOTIVASI 0.284 0.168 0.275 1.692 0.098
KOMPENSASI 0.037 0.124 0.050 0.298 0.767
KEPUASAN_KERJA 0.360 0.150 0.467 2.401 0.021

a. Dependent Variable: KINERJA

a. Dependent Variable: Rata_Rata_Kepuasan_Nasabah


Berdasarkan tabel 7 dan tabel 8 di atas menunjukkan bahwa nilai thitung dan
signifikansi (sig) secara parsial dari masing-masing variabel sebagai berikut:
1) Hasil pengujian diperoleh untuk pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja guru SD
Dr. Wahidin Sudirohusodo menunjukkan nilai thitung variabel motivasi (X1) adalah 4,099
> ttabel sebesar 2,0167 dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.05 sehingga hipotesis H0
ditolak dan Ha diterima yang artinya motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
2) Hasil pengujian diperoleh untuk pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja guru SD
Dr. Wahidin Sudirohusodo menunjukkan nilai thitung variabel kompensasi (X2) adalah
4,414 > ttabel sebesar 2,0167 dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.05 sehingga hipotesis
H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya kompensasi berpengaruh terhadap kepuasan
kerja.
3) Hasil pengujian diperoleh untuk pengaruh motivasi terhadap kinerja guru SD Dr.
Wahidin Sudirohusodo menunjukkan nilai thitung variabel motivasi (X1) adalah 1,692 <
ttabel sebesar 2,0167 dengan nilai signifikansi 0.098 > 0.05 sehingga hipotesis H0
diterima dan Ha ditolak yang artinya motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja.
4) Hasil pengujian diperoleh untuk pengaruh kompensasi terhadap kinerja guru SD Dr.
Wahidin Sudirohusodo menunjukkan nilai thitung variabel kompensasi (X2) adalah 0,298
< ttabel sebesar 2.01808 dengan nilai signifikansi 0.767 > 0.05 sehingga hipotesis H0
diterima dan Ha ditolak yang artinya kompensasi tidak berpengaruh terhadap kinerja.
5) Hasil pengujian diperoleh untuk pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru SD Dr.
Wahidin Sudirohusodo menunjukkan nilai thitung variabel kinerja (Y) adalah 2,401 > t tabel
sebesar 2,0167 dengan nilai signifikansi 0.021 < 0.05 sehingga hipotesis H0 ditolak dan
Ha diterima yang artinya kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja.
6) Uji Sobel
a) Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja
Berdasarkan hasil thitung diperoleh nilai 0,388 sedangkan nilai ttabel adalah 2,0167
maka thitung < ttabel dengan demikian kepuasan kerja tidak memediasi pengaruh
motivasi terhadap kinerja guru SD Dr Wahidin Sudirohusodo.
7
b) Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja
Berdasarkan hasil thitung diperoleh nilai 0,408 sedangkan nilai ttabel adalah 2,0167
maka thitung < ttabel dengan demikian kepuasan kerja tidak memediasi pengaruh
kompensasi terhadap kinerja guru SD Dr Wahidin Sudirohusodo.
c) Koefisien Determinan (R2)
Hasil koefisien determinasi (Adjust R Square) diperoleh Sebesar 0,826 atau 82,6%
yang berarti kepuasan nasabah dipengaruhi oleh Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk, Promosi
dan Citra Perusahaan sebesar 82,6% dan sisanya 17,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.2 Pembahasan
1) Pengaruh Variabel Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja guru SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo
Berdasarkan hasil uji variabel motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja dengan thitung sebesar 4,099 > ttabel sebesar 2,0167 dan nilai signifikansi 0.000 <
0.05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Jika dihubungkan dengan hasil distribusi jawaban
responden untuk semua pertanyaan kuesioner, Pada pernyataan “Saya selalu mengerjakan tugas
yang menjadi tanggung jawab tanpa disuruh oleh pimpinan.”, “Saya merasa puas setelah
menyelesaikan pekerjaan saya.” dan “Saya senang dengan pekerjaan yang saya kerjakan saat
ini.”. Ini menunjukkan guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo puas dalam bekerja dikarenakan
tanpa adanya paksaan guru – guru di SD Dr. Wahidin Sudirohusodo puas dan senang dalam
bekerja. dimana rata- rata responden menjawab setuju dengan motivasi yang diberikan dan
kebanyakan guru telah mengajar diatas dari 6 tahun ini menunjukkan bahwa guru puas dengan
motivasi yang diberikan tanpa mempehatikan motivasi tersebut merupakan motivasi yang
bagus atau tidak. Maka dari itu motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
2) Pengaruh Variabel Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja guru SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo
Berdasarkan hasil uji variabel kompensasi secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja dengan thitung sebesar 4,414 > ttabel sebesar 2,0167 dan nilai signifikansi
0.000 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa kompensasi
berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo. Dapat diketahui
bahwa responden mempresepsikan sangat setuju terhadap pernyataan “Saya merasa gaji yang
saya terima dapat meningkatkan produktivitas saya dalam bekerja” dan “Jumlah tunjangan hari
raya yang diberikan sesuai”. Dimana ini menunjukkan bahwa jika guru SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo menerima gaji dan juga tunjungan yang diberikan sesuai maka guru – guru SD
Dr. Wahidin Sudirohusodo puas dalam melaksanakan kewajibannyaDimana banyak guru yang
telah bekerja lama (diatas 6 tahun). Berarti kompensasi yang diberikan SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo dapat mempengaruhi kepuasan kerja guru yang mana jika guru puas dalam
bekerja maka guru tersebut akan bertahan lebih lama.
3) Pengaruh Variabel Motivasi Terhadap Kinerja guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo
Berdasarkan hasil uji variabel motivasi secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja dengan thitung sebesar 1,692 < ttabel sebesar 2,0167 dan nilai signifikansi 0.098 >
0.05 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Dapat disimpulkan bahwa motivasi tidak
berpengaruh terhadap kinerja guru dikarenakan faktor usia yang membuat guru – guru
kesulitan jika ingin mencari pekerjaan yang lain. Hal ini juga dapat dilihat pada hasil kuesioner
dimana pada pernyataan “Supervisi membantu guru untuk meningkatkan kinerja mengajar.”
dan ” Supervisi membuat saya bekerja lebih keras demi tercapainya tujuan yayasan SD Dr.
Wahidin Sudirohusodo.” Sebagian besar guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo menjawab “tidak
setuju”. Berdasarkan pembahasan pengaruh motivasi terhadap kinerja, dapat dijelaskan bahwa
8
kinerja tidak hanya dipengaruhi oleh motivasi. Perlu diketahui bahwa setiap hasil kinerja
seorang guru tidak selalu meningkat jika adanya motivasi..
4) Pengaruh Variabel Kompensasi Terhadap Kinerja guru SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo
Berdasarkan hasil uji variabel kompensasi secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja dengan thitung sebesar 0,298 < ttabel sebesar 2,0167 dan nilai signifikansi 0.767 >
0.05 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Tujuan dari pemberian kompensasi adalah untuk
membalas jasa guru atas kontribusinya dalam membantu yayasan dalam mencapai tujuannya.
Hal ini yang menyebabkan guru di SD Dr Wahidin Sudirohusodo tidak lagi mencari pekerjaan
yang lebih menjanjikan dikarenakan sudah merasa kompensasi yang diberikan sudah cukup
dan jika ingin beralih ke pekerjaan yang lain tentu dapat menjadi hambatan terhadap guru itu
sendiri dikarenakan jika ingin beralih pekerjaan, belum tentu kompensasi yang diberikan dapat
lebih baik. Maka dari itu kompensasi tidak berpengaruh terhadap kinerja di SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo.
5) Pengaruh Variabel Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja guru SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo
Berdasarkan hasil uji variabel kepuasan kerja secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja dengan thitung sebesar 2,401 > ttabel sebesar 2,0167 dan nilai signifikansi 0.021 <
0.05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat diketahui bahwa pada pernyataan “Saya
senang dengan pekerjaan yang saya kerjakan saat ini.” “Saya merasa puas setelah
menyelesaikan pekerjaan saya.” banyak responden yang menjawab “sangat setuju”. Ini
menunjukkan bahwa guru – guru SD Dr. Wahidin senang dan merasa puas ketika
menyelesaikan pekerjaannya. Dari hasil kuesioner dapat diketahui bahwa guru – guru di SD
Dr. Wahidin Sudirohusodo memiliki kepuasan dalam bekerja sehingga kinerja yang dihasilkan
juga maksimal dikarenakan guru – guru di SD Dr. Wahidin Sudirohusodo bekerja secara
maksimal dalam setiap kewajiban yang dijalankan tanpa adanya paksaan dari pimpinan dan
juga selalu berusaha untuk melaksanakan setiap pekerjaannya tepat waktu
6) Pengaruh Variabel Motivasi Terhadap Kinerja guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo
Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening
Berdasarkan hasil uji sobel pengaruh motivasi terhadap kinerja melalui kepuasan kerja
thitung diperoleh nilai 0,378 sedangkan nilai t tabel adalah 2,0167 maka thitung < t tabel dengan
demikian hipotesis ditolak yakni kepuasan kerja tidak memediasi pengaruh motivasi terhadap
kinerja guru SD Dr Wahidin Sudirohusodo. Berdasarkan pembahasan pengaruh motivasi
terhadap kinerja melalui kepuasan kerja di atas dapat dijelaskan bahwa kepuasan kerja tidak
mampu memediasi pengaruh motivasi terhadap kinerja.
7) Pengaruh Variabel Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja guru SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo
Berdasarkan hasil thitung diperoleh nilai 0,238 sedangkan nilai ttabel adalah 2,0167 maka
thitung < ttabel dengan demikian hipotesis ditolak yakni kepuasan kerja tidak memediasi
pengaruh kompensasi terhadap kinerja guru SD Dr Wahidin Sudirohusodo. Berdasarkan
pembahasan pengaruh motivasi terhadap kinerja melalui kepuasan kerja di atas dapat
dijelaskan bahwa kepuasan kerja tidak mampu memediasi pengaruh kompensasi terhadap
kinerja.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1) Secara parsial variabel motivasi dan kompensasi berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo. Variabel motivasi dan kompensasi
secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja. Sedangkan variabel kepuasan kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo.
9
2) Berdasarkan hasil analisis jalur dan uji sobel variabel kepuasan kerja tidak memediasi
pengaruh motivasi terhadap kinerja guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo dan diketahui juga
bahwa variabel kepuasan kerja tidak memediasi pengaruh kompensasi terhadap kinerja
guru SD. Dr Wahidin Sudirohusodo.
3) Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi (Adjusted R Square) diperoleh sebesar 0,455.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel motivasi, kompensasi berpengaruh sebesar 45,5%
terhadap kinerja. Sementara sisanya sebesar 54,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
5.2 Saran
1) Bagi perusahaan
a) Variabel motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja, sehingga penting bagi yayasan
untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan motivasi terhadap guru SD Dr.
Wahidin Sudirohusodo. Variabel motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja. Maka dari
itu untuk mempengaruhi kinerja, motivasi bukanlah hal yang utama untuk mendorong
kinerja guru agar lebih baik lagi. Peneliti menyarankan pimpinan yayasan untuk menjalin
hubungan yang lebih baik dengan guru di SD Dr. Wahidin Sudirohusodo sehingga
motivasi yang sudah baik dapat dirasakan oleh seluruh guru SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo.
b) Variabel kompensasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja, diharapkan agar Yayasan
tetap mempertahankan dan bahkan meningkatkan kompensasi yang diberikan kepada
guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo. Variabel kompensasi tidak berpengaruh terhadap
kinerja. Peneliti menyarankan agar yayasan mempertimbangkan untuk memberikan
kompensasi secara finansial dan non finansial yang lain seperti bonus, insentif, komisi,
dan lingkungan kerja yang lebih nyaman yang sebelumnya belum diberikan oleh yayasan
SD Dr. Wahidin Sudirohusodo.
c) Variabel kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja, diharapkan agar yayasan tetap
mempertahankan dan bahkan meningkatkan kepuasan kerja yang diberikan kepada guru
SD Dr. Wahidin Sudirohusodo. Namun, variabel kepuasan kerja tidak memediasi
pengaruh variabel motivasi dan kompensasi terhadap kinerja. Sehingga peneliti
menyarankan agar yayasan juga memperhatikan faktor lain yang dapat mempengaruhi
kinerja secara tidak langsung selain dari motivasi dan kompensasi melalui kepuasan
kerja, seperti dengan adanya kepemimpinan dan budaya organisasi yang baik serta
posisi / jabatan yang jelas di SD Dr. Wahidin Sudirohusodo.
2) Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini harap dapat digunakan sebagai referensi dalam melakukan penelitian
selanjutnya dan untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk mengubah atau menambahkan
variabel-variabel yang tidak diteliti pada penelitian ini seperti variabel kepemimpinan,
komitmen organisasi, kompetensi dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] A. Selvia, Azhar and Gimin, "Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru
di Sekolah Menengah Pertama Negeri se Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri
Hilir," Jurnal Pendidikan Tambusai, vol. 5, no. 2, pp. 2633-2637, 2021.
[2] D. Setyawan and A. B. Santosa, "Pendidikan, Kompetensi Kepala Sekolah dan Guru
sebagai Basis Pencapaian Mutu," Jurnal Ilmu Pendidikan, vol. 3, no. 5, pp. 3269 - 3276,
2021.
[3] Ajabar, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020.
[4] Hardani, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu Group
10
Yogyakarta, 2020.

11

Anda mungkin juga menyukai