Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi dan kompensasi terhadap
kinerja guru dan kepuasan kerja sebagai variabel intervening pada SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Non Random Sampling (Non
Probability Sampling), yaitu Saturation Sampling (Sampel Jenuh). Responden penelitian
adalah seluruh guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo yang berjumlah 45 orang. Metode analisis
data menggunakan analisis jalur (Path Analysis). Berdasarkan penelitian diperoleh variabel
motivasi dan kompensasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja,
sedangkan variabel motivasi dan kompensasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja.
Namun, variabel kepuasan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
Kemudian, variabel kepuasan kerja tidak memediasi variabel motivasi dan kompensasi
terhadap kinerja guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo. Hasil Adjusted R Square adalah sebesar
0,455, hal ini menunjukkan bahwa variabel motivasi, kompensasi berpengaruh sebesar 45,5%
terhadap kinerja. Sementara sisanya sebesar 54,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
Abstract
This study aims to analyze the effect of motivation and compensation on teacher performance
and job satisfaction as intervening variables at SD Dr. Wahidin Sudirohusodo. The sampling
technique used was Non Random Sampling (Non Probability Sampling), namely Saturation
Sampling. Research respondents were all elementary school teachers Dr. Wahidin
Sudirohusodo, totaling 45 people. The data analysis method uses path analysis. Based on the
research, it is found that the motivation and compensation variables partially have a significant
effect on job satisfaction, while the motivation and compensation variables partially have no
effect on performance. However, the job satisfaction variable partially has a significant effect
on performance. Then, the job satisfaction variable did not mediate the motivation and
compensation variables on the performance of the Dr. SD teacher. Wahidin Sudirohusodo. The
result of Adjusted R Square is 0.455, this shows that the motivation variable, compensation has
an effect of 45.5% on performance. While the remaining 54.5% is influenced by other
variables not examined in this study.
1
1. PENDAHULUAN
Dalam sebuah yayasan tentunya aset merupakan hal yang krusial salah satunya adalah guru,
penggerak yang dapat menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yayasan. Kinerja guru
dianggap sangat penting karena berkaitan dengan semua dasar-dasar serta tindakan yang
dilakukan oleh guru dalam rangka pencapaian profesionalitasnya dan berdampak pada
pengembangan organisasi atau lembaga Pendidikan [1]. Tentu yayasan harus memperhatikan
dan mengevaluasi kinerja guru guna menjaga standar yang diinginkan. Kualitas sekolah tidak
akan berkembang dengan baik, jika tidak didukung oleh seluruh elemen sekolah termasuk guru
dan kepala sekolah dalam mengelola sekolah agar memenuhi standar yang telah ditetapkan
menuju ke arah yang lebih baik [2]. Faktor yang dapat mendorong guru untuk dapat
meningkatkan kinerjanya yaitu motivasi dan kompensasi. Ketika seseorang mendapat motivasi
dan kompensasi yang cukup tentu itu berhubungan dengan Kepuasan kerja. Kepuasan kerja juga
dapat menentukan kinerja yang dihasilkan. Seseorang membutuhkan motivasi untuk
menghadapi suatu masalah ataupun tantangan yang sulit.
Guru merupakan aset yayasan yang sangat penting. Salah satu faktor yang mempengaruhi
kinerja adalah motivasi. Motivasi seperti pencapaian, penghargaan, pentingnya pekerjaan,
pelayanan kebijakan personalia dan pengembangan diri pada Yayasan SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo berdasarkan data hasil pra survei dapat memotivasi sebagian besar guru SD Dr.
Wahidin Sudirohusodo. Namun, sebagian besar guru tidak termotivasi untuk melakukan
tanggung jawabnya sendiri tanpa dipaksa dan juga supervisi serta hubungan antara atasan
dengan guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo juga tidak mendorong sebagian besar guru. Selain
itu, ada juga faktor kompensasi. Kompensasi non finansial seperti lingkungan kerja yang
diberikan Yayasan SD Dr. Wahidin Sudirohusodo belum cukup baik bagi beberapa guru
berdasarkan data hasil pra survei. Kompensasi berupa bonus, gaji, upah, dan komisi (insentif)
yang diberikan kepada guru-guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo belum cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Kompensasi non finansial berupa pengembangan karir seperti
promosi atau pengakuan hanya diberikan kepada guru tertentu saja. Faktor selanjutnya yang
memediasi adalah kepuasan kerja. Hampir sebagian guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo puas
dalam bekerja jika pekerjaan diberikan yayasan SD Dr. Wahidin Sudirohusodo telah
diselesaikan. Kepuasan guru dalam bekerja juga dipengaruhi oleh hubungan dengan atasan dan
rekan kerja serta kompensasi yang diberikan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik penulis tertarik untuk
mengangkat tema ini lebih jauh dengan judul “Pengaruh Motivasi dan Kompensasi Terhadap
Kinerja Guru dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo”.
Adapun tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kompensasi
terhadap kepuasan kerja guru pada SD Dr. Wahidin Sudirohusodo secara parsial dan juga
pengaruh motivasi dan kompensasi terhadap kinerja guru pada SD Dr. Wahidin Sudirohusodo
secara parsial serta pengaruh kepuasan terhadap kinerja guru pada SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo secara parsial dan pengaruh motivasi dan kompensasi terhadap kinerja guru pada
SD Dr. Wahidin Sudirohusodo yang dimediasi kepuasan kerja.
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan
dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan teori mengenai motivasi, kompensasi,
kinerja guru, dan Kepuasan kerja. Penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai
pedoman ataupun masukkan untuk meningkatkan kinerja guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo
di masa sekarang dan masa yang akan datang.
2
2. KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1. Kajian Pustaka
Motivasi
Motivasi menurut Suparno Eko Widodo adalah kekuatan yang ada dalam seseorang,
yang mendorong perilakunya untuk melakukan tindakan. Hamzah B. Uno mengungkapkan
motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang untuk mengadakan
perubahan tingkah laku [3].
Kompensasi
Menurut Sunyoto, kompensasi tidak hanya dalam berbentuk finansial saja (gaji, upah,
komisi, bonus, uang asuransi, uang pensiun dan lain-lain) tetapi dapat berbentuk bukan
finansial (seperti, kenyamanan lingkungan kerja dan tantangan kerja). Menurut
Mangkuprawira, kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai penukar
kontribusi jasa mereka pada perusahaan [3].
Kepuasan Kerja
Sedangkan Hani Handoko berpendapat bahwa kepuasan kerja adalah keadaan
emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang
pekerjaan mereka. Jadi kepuasan kerja cerminan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya [3].
Kinerja
Menurut Maier, prestasi kerja guru adalah kesuksesan guru dalam melaksanakan suatu
pekerjaan. Prestasi kerja guru adalah hasil kerja guru yang dicapai seseorang dari tingkah laku
kerjanya dalam aktivitas kerja [3].
2.2 Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Variabel Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja
Motivasi adalah suatu usaha sadar untuk mempengaruhi perilaku seseorang supaya
mengarah tercapainya tujuan organisasi. Motivasi memiliki peran yang penting terhadap
kepuasan kerja. Motivasi yang baik secara intrinsik maupun ekstrinsik akan membuat guru
puas ketika bekerja walaupun tanpa paksaan atau perintah. Ketika guru puas dalam bekerja
tentu pekerjaan yang dilakukan akan maksimal serta efisien dan efektif [3].
H1 : Motivasi Berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja Guru SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo.
Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja
Kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima sebagai balasan dari pekerjaan
yang diberikannya. Baik berupa upah per jam ataupun gaji periodik yang didesain dan dikelola
oleh bagian personalia Peranan kompensasi sangat penting bagi yayasan untuk menciptakan
kepuasan kerja pada guru. Guru dapat dikatakan puas dalam bekerja apabila kompensasi yang
diberikan telah cukup. Untuk itu, kompensasi menjadi hal yang sangat penting untuk
diperhatikan oleh yayasan agar dapat menciptakan kepuasan guru dalam bekerja [3]
H2 : Kompensasi Berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja Guru SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo.
Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Guru
Motivasi adalah suatu usaha sadar untuk mempengaruhi perilaku seseorang supaya
mengarah tercapainya tujuan organisasi. Kompensasi juga memiliki peran penting dalam
meningkatkan kinerja guru. Dalam rangka meningkatkan kinerja guru, yayasan harus
memberikan kompensasi yang cukup kepada guru. Jika kompensasi yang diberikan cukup,
maka kinerja guru akan meningkat dan sebaliknya jika kompensasi yang diberikan kurang,
maka itu akan berdampak pada penurunan kinerja guru [3]
H3 : Motivasi Berpengaruh Terhadap Kinerja Guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo.
3
Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Guru
Kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima sebagai balasan dari pekerjaan
yang diberikannya. Baik berupa upah per jam ataupun gaji periodik yang didesain dan dikelola
oleh bagian personalia. Kompensasi juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kinerja
guru. Dalam rangka meningkatkan kinerja guru, yayasan harus memberikan kompensasi yang
cukup kepada guru. Jika kompensasi yang diberikan cukup, maka kinerja guru akan meningkat
dan sebaliknya jika kompensasi yang diberikan kurang, maka itu akan berdampak pada
penurunan kinerja guru [3]
H4 : Kompensasi Berpengaruh Terhadap Kinerja Guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo.
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangi dan mencintai pekerjaannya.
Sikap tersebut dicerminkan oleh moral kerja, disiplin kerja yang tinggi dan prestasi kerja yang
meningkat. Biasanya orang yang puas akan pekerjaannya terlihat dari cara dia menikmati
pekerjaannya baik di dalam maupun di luar pekerjaannya. Kepuasan kerja guru menjadi faktor
yang sangat penting dalam menentukan kinerja dari seorang guru. Jika guru merasa puas dalam
bekerja, tentu saja itu akan berdampak pada kinerjanya. Ada banyak hal yang dapat
menentukan kepuasan guru dalam bekerja. Maka dari itu, yayasan harus selalu memperhatikan
faktor-faktor yang menjadi kepuasan guru dalam bekerja, agar kinerja dari setiap guru dapat
meningkat [3]
H5 : Kepuasan Kerja Berpengaruh Terhadap Kinerja Guru SD Dr. Wahidin
Sudirohusodo.
Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Guru Melalui Kepuasan Kerja Sebagai
Variabel Intervening
Motivasi adalah suatu usaha sadar untuk mempengaruhi perilaku seseorang supaya
mengarah tercapainya tujuan organisasi. Para guru tentunya ingin bekerja dengan kepuasan
dikarenakan ketika guru merasa puas dalam bekerja maka, pekerjaan atau kinerja yang
dihasilkan juga dapat meningkat. Jika pihak yayasan ingin kinerja dari setiap guru meningkat,
maka pihak yayasan perlu memberikan motivasi yang baik kepada para gurunya, agar
kepuasan kerja dari setiap guru dapat meningkat [3]
H6 : Motivasi Berpengaruh Terhadap Kinerja Guru Melalui Kepuasan Kerja Guru SD
Dr. Wahidin Sudirohusodo Sebagai Variabel Intervening.
Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Guru Melalui Kepuasan Kerja Sebagai
Variabel Intervening
Kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima sebagai balasan dari pekerjaan yang
diberikannya. Baik berupa upah per jam ataupun gaji periodik yang didesain dan dikelola oleh
bagian personalia. Agar kinerja guru meningkat, tentu saja guru harus merasa puas dalam
bekerja. Kompensasi menjadi faktor yang penting dalam menentukan kepuasan guru dalam
bekerja dan jika guru merasa puas dalam bekerja itu juga akan berdampak pada kinerjanya.
Untuk dapat memberikan rasa puas kepada para guru agar dapat meningkatkan kinerjanya,
tentu saja pihak yayasan harus memperhatikan kompensasi yang akan diberikan kepada setiap
guru [3]
H7 : Kompensasi Berpengaruh Terhadap Kinerja Guru Melalui Kepuasan Kerja Guru
SD Dr. Wahidin Sudirohusodo Sebagai Variabel Intervening.
3. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian metode kuantitatif dengan
pendekatan deskriptif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.Tujuan penelitian kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan model matematis, teori dan/atau hipotesis yang berkaitan
4
dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian krusial dalam penelitian kuantitatif
[4]. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Non Random Sampling (Non
Probability Sampling) yaitu, Saturation Sampling (Sampel Jenuh). Non random sampling
merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak dipilih secara acak. Unsur populasi yang
terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang
sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi
adalah guru SD Dr. Wahidin Sudirohusodo. Populasi penelitian berjumlah 45 guru di tingkat
SD (Sekolah Dasar).
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
1) Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Motivasi
Dari analisis data variabel motivasi, perolehan skor terendah (minimum) adalah 1, skor
tertinggi (maximum) adalah 5 dan nilai modus (mode) adalah 5, artinya responden lebih
banyak menjawab sangat setuju pada variabel motivasi.
Kompensasi
Dari analisis data variabel kompensasi, perolehan skor terendah (minimum) adalah 1,
skor tertinggi (maximum) adalah 5 dan nilai modus (mode) adalah 5. Artinya, responden lebih
banyak menjawab sangat setuju dengan pernyataan yang ada pada variabel kompensasi.
Kinerja
Dari analisis data variabel kinerja, perolehan skor terendah (minimum) adalah 1, skor
tertinggi (maximum) adalah 5 dan nilai modus (mode) adalah 5. Artinya, responden lebih
banyak menjawab sangat setuju dengan pernyataan yang ada pada variabel kinerja.
Kepuasan Kerja
Dari analisis data variabel kepuasan kerja, perolehan skor terendah (minimum) adalah 1,
skor tertinggi (maximum) adalah 5 dan nilai modus (mode) adalah 2. Artinya, responden lebih
banyak menjawab tidak setuju dengan pernyataan yang ada pada variabel kepuasan kerja.
2) Hasil Uji Kualitas Data
Uji Validitas
Berdasarkan hasil uji validitas menunjukkan bahwa ke-39 pertanyaan dinyatakan valid,
karena nilai hitung > rtabel yaitu 0.293955 sehingga pernyataan-pernyataan tersebut dapat
dipergunakan dalam penelitian.
Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha untuk
semua variabel dalam penelitian ini bernilai > 0,70. Hal ini menandakan bahwa kuisioner
penelitian ini reliabel sehingga dapat diteruskan untuk melakukan penelitian.
3) Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolinearitas
Tabel 1. Hasil Uji Multikolinearitas Model I
Co e ffic ie nts a
5
Co e ffic ie nts a
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1.437 0.457 3.140 0.003
MOTIVASI 0.284 0.168 0.275 1.692 0.098 0.421 2.375
KOMPENSASI 0.037 0.124 0.050 0.298 0.767 0.403 2.483
KEPUASAN_KERJA 0.360 0.150 0.467 2.401 0.021 0.294 3.401
Berdasarkan data pada tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai Tolerence Values motivasi dan
kompensasi adalah diatas nilai ketetapan yaitu 0.1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF)
semua variabel independen adalah lebih kecil dari nilai ketetapan yaitu 10. Begitu juga data
pada tabel 2 dapat dilihat nilai Tolerence Values motivasi, kompensasi dan kepuasan kerja
adalah diatas nilai ketetapan yaitu 0.1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) variabel
independen dan variabel intervening adalah lebih kecil dari nilai ketetapan yaitu 10. Oleh
karena itu dalam penelitian ini dikatakan bahwa kedua model regresi tidak mengalami masalah
multikolineritas.
Uji Normalitas
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov Model I
On e -S amp le Ko lmo g o ro v -S mirn o v Te s t
Unstandardized
Residual
N 45
Norm al Param eters a ,b Mean 0,0000000
Std. Deviation 0,42767480
Most Extrem e Differences Absolute 0,132
Positive 0,070
Negative -0,132
Test Statistic 0,132
Asym p. Sig. (2-tailed) .048c
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .333d
95% Confidence Lower 0,196
Interval Bound
Upper 0,471
Bound
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 45 sampled tables with starting seed 299883525.
Berdasarkan data pada tabel 3 diatas, dapat dilihat bahwa nilai Kolmogrov Smirnov
adalah 0,208 dan signifikan pada Monte Carlo. Sig. (2-tailed) model regresi pertama adalah
0,089 > 0,05 sedangkan pada tabel 4 diatas Monte Carlo. Sig. (2-tailed) model regresi kedua
adalah 0,333 > 0,05d dengan demikian residual terdistribusi secara normal.
Tabel 5. Hasil Uji Glejser Model I a
Co e ffic ie n ts
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 0,023 0,013 1,797 0,079
MOTIVASI 0,092 0,049 0,630 1,870 0,068
KOMPENSASI -0,094 0,089 -0,355 -1,055 0,297
a. Dependent Variable: ABS_RES1
Berdasarkan hasil uji pada tabel 5 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel
motivasi dan kompensasi lebih besar dari 0.05, begitu juga hasil uji pada tabel 6 dapat dilihat
6
bahwa nilai signifikansi variabel motivasi, kompensasi dan kepuasan kerja lebih besar dari
0.05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
4) Hasil Analisis Jalur (Path Analysis)
Berdasarkan data dari 45 responden, setelah dilakukan pengujian menggunakan SPSS 25, maka
diperoleh dua persamaan analisis jalur sebagai berikut:
Kepuasan Kerja = 0,447 Motivasi + 0,481 Kompensasi + 0,542 standart error
Kinerja = 0,275 Motivasi + 0,050 Kompensasi + 0,467 Kepuasan Kerja + 0,675 standart error
5) Uji Hipotesis
Pengujian Secara Parsial (Uji t)
Tabel 7. Hasil Uji Parsial Variabel Motivasi dan Kompensasi terhadap Kinerja
Co e ffic ie nts a
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -0.553 0.463 -1.195 0.239
MOTIVASI 0.598 0.146 0.447 4.099 0.000
KOMPENSASI 0.467 0.106 0.481 4.414 0.000
a. Dependent Variable: KEPUASAN_KERJA
11