Anda di halaman 1dari 43

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI MEDIA

GAMBAR TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 LINGGAPURA KECAMATAN
SELAGAI LINGGA
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Oleh :
NAMA : WIWIN SHOLEKAWATI
NIM : 856953086

SD NEGERI 3 LINGGAPURA
KECAMATAN SELAGAI LINGGA
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
2022

i
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI MEDIA
GAMBAR TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 LINGGAPURA KECAMATAN
SELAGAI LINGGA
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Oleh :
NAMA : WIWIN SHOLEKAWATI
NIM : 856953086

SD NEGERI 3 LINGGAPURA
KECAMATAN SELAGAI LINGGA
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
2022

ii
Judul Penelitian : PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS
MELALUI MEDIA GAMBAR TERHADAP
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA
KELAS IV SD NEGERI 3 LINGGAPURA
KECAMATAN SELAGAI LINGGA TAHUN
PELAJAJARAN 2022/2023
Nama Peneliti : WIWIN SHOLEKAWATI
NIM : 856953086
NUPTK :
Jabatan : Guru Kelas
Tempat Tugas : SD Negeri 3 Linggapura Kec.Selagai Lingga

Menyetujui,
Pengawas Sekolah Peneliti,

HERMAWAN, S.Pd WIWIN SHOLEKAWATI


NIP.197603242014101001

Mengetahui,
Kepala SD Negeri 3 Linggapura
Kecamatan Selagai Lingga

SULASTRI, S.Pd.SD
NIP.196304021986032008

iii
MOTTO

"Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia"


Nelson Mandela

iv
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Judul Penelitian : PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS


MELALUI MEDIA GAMBAR TERHADAP
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA
KELAS IV SD NEGERI 3 LINGGAPURA
KECAMATAN SELAGAI LINGGA TAHUN
PELAJAJARAN 2022/2023
Penyusun : WIWIN SHOLEKAWATI
NIM : 856953086
Program Studi : S-1 PGSD
Tempat Mengajar : SD Negeri 3 Linggapura
Jumlah Siklus Perbaikan : 2 siklus

Masalah yang merupakan focus perbaikan :


Siswa kurang fokus dalam memperhatikan materi yang disampaikan
Materi disajikan dengan metode konvensional (ceramah)
Siswa kurang tertarik dengan materi

Linggapura, 12 november 2022


Mengetahui,
Kepala SD Negeri 3 Linggapura Pembimbing

SULASTRI, S.Pd.SD TRISNAWATI, M.Pd


NIP. 196304021986032008 NBM.0226118801

v
ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah "Peningkatan Keterampilan Menulis melalui Media


Gambar terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri 3
Linggapura Kecamatan Selagai Lingga Kabupaten Lampung Tengah”.
Penelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan menulis melalui media
gambar terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri
3 Linggapura Kecamatan Selagai Lingga Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian
ini termasuk penelitian tindakan kelas (Class room action research) yang
bertujuan meningkatkan kemampuan menulis melalui penerapan media gambar.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam bentuk kegiatan bersiklus yang
terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
refleksi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan menulis
melalui media gambar terhadap pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SD
Negeri 3 Linggapura Kecamatan Selagai Lingga Kabupaten Lampung Tengah
yang ditandai dengan tercapainya ketuntasan belajar secara individu dan
kelompok, yakni pada siklus I sebanyak 13 orang atau 65%, pada siklus II
sebanyak 20 orang atau 100%. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran
menulis dapat meningkatkan motivasi, minat belajar, dan keaktivan siswa,
perhatian siswa terhadap kegiatan belajar mengajar, hal ini ditandai dengan
berkurangnya siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat pembelajaran, rasa
percaya diri siswa yang ditandai dengan semakin banyaknya siswa yang ingin
tampil ke depan untuk mengerjakan soal di papan tulis.

Kata Kunci: Menulis, Gambar, Pengajaran

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan PTK ini sebagai
tugas perkuliahan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) semester VII (Tujuh) masa
registrasi 2022.2
Dengan terselesainya laporan ini, perkenenkan penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
Bapak Erfen Paizal S.Pd selaku pengelola S-1 PGSD Pokjar Kalirejo yang telah
memfasilitasi penulis dalam menyusun laporan ini.
Ibu Trisnawati,M.Pd selaku Tutor/Dosen yang telah banyak membantu
meluangkan waktu, tenaga dan fikiran untuk memberikan bimbingan dan arahan
selama penyusunan laporan ini.
Ibu Sulastri S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah SDN 3 Linggapura Kec. Selagai
Lingga Kab. Lampung Tengah yang telah memberi izin dan banyak mendukung
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Rekan-rekan Mahasiswa S-1 PGSD Pokjar Kalirejo Semester VII sebagai rekan
diskusi dalam penyusunan laporan penelitian ini.
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil
hingga terselesainya penyusunan laporan ini, Penulis menyadari masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu kesan dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan akan penulis terima dengan senang hati.

Linggapura, 12 November 2022


Penulis

Wiwin Sholekawati

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
MOTTO
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Menulis
B. Gambar Sebagai Media Pembelajaran
C. Kerangka Pikir
D. Hipotesis Tindakan
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi, subjek, dan Waktu Penelitian
B. Rencana Tindakan penelitian
C. Prosedur Penelitian
D. Teknik analis data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan modern saat ini, penguasaan bahasa tulis bagi seseorang
mutlak diperlukan. Namun, pada kenyataannya pembelajaran menulis di
sekolah kurang begitu memadai. Hal itu disebabkan karena internal diri siswa
itu sendiri dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang ada
pada diri siswa itu sendiri yang menganggap menulis merupakan sebagai
beban, hal yang kurang menarik dan sangat sulit. Sedangkan faktor eksternal
merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa, misalanya faktor guru
sebagi pengajar kurang memotivasi dan menarik minat belajar siswa.
Akhadiah (1993: 64) menyatakan bahwa siswa Sekolah Dasar dituntut harus
mampu menggunakan ejaan, kosakata, dan mampu membuat kalimat dan
menghubung hubungkan kalimat yang runtut dalam satu paragraf sesuai
dengan tingkat kemampuannya. Pada siswa kelas IV menurut standar
Kompetensi yang harus dikuasai siswa dalam aspek menulis adalah mampu
menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan
penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dll).
Mengarang pada prinsipnya ialah bercerita tentang sesuatu yang ada dalam
angan angan yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Mengarang merupakan
keseluruhan kegiatan seseorang mengumpulkan gasasan dan
menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada orang lain untuk dipahami.
Dalam proses karang mengarang setiap ide perlu dilibatkan pada suatu kata,
kata-kata dirangkai menjadi sebuah kalimat membentuk sebuah paragraf, dan
paragraf-paragraf akhirnya mewujudkan sebuah karangan. Sedangkan
karangan merupakan hasil dari kegiatan mengarang, yaitu perwujudan
gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dipahami oleh
orang lain.

1
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi pada siswa kelas IV SD Negeri
3 linggapura Kecamatan Selagai Lingga, dalam menulis karangan siswa pada
umumnya belum menguasai aspek aspek menulis. Melihat realita diatas
bahwa proses pembelajaran selama ini yang berlangsung dikelas belum
memenuhi harapan guru, siswa dan sekolah. Hal ini karena guru dalam
menyampaikan materi hanya monoton saja, sehingga membuat siswa bosan.
Selain itu guru dalam proses pembelajaran hanya memakai metode ceramah
membuat siswa pasif, mengantuk atau bermain sendiri. Disamping itu guru
dalam menyampaikan materi tanpa media pembelajaran. Jadi proses
pembelajaran selama ini banyak kekurangan, seperti diuraikan diatas tentang
pemakaian metode yang monoton media pembelajaran yang tidak sesuai
maupun penyampaian materi yang tidak menarik siswa. Setelah menelaah
proses pembelajaran yang sudah berlangsung dan sudah dilaksanakan dan
diuraikan diatas maka permasalahan terletak pada guru sebagai panyaji
materi.
Untuk membantu siswa dalam memudahkan kegiatan mengarang
penggunaan media pembelajaran gambar dirasakan sangat tepat untuk
membantu siswa dalam keterampilan mengarang. Dengan melihat gambar,
siswa dapat menarik kesimpulan dari gambar tersebut kemudian dapat
menguraikan dalam bentuk tulisan. Berkaitan dengan penggunaan media
gambar, Tarigan (1996:210) mengemukakan, “Mengarang dengan
menggunakan media pembelajaran gambar berarti melatih dan mempertajam
daya imajinasi siswa.” Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
gambar merupakan cara atau daya upaya untuk menyusun atau menulis suatu
tulisan dengan menerjemahkan isi pesan visual ke dalam bentuk tulisan.

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan penelitian ini, yaitu:
“Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis melalui penggunaan
media gambar terhadap pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SD
Negeri 3 Linggapura Kecamatan Selagai Lingga Kabupaten Lampung
Tengah?"
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan menulis melalui
media gambar terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV
SD Negeri 3 Linggapura Kecamatan Selagai Lingga Kabupaten Lampung
Tengah.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah sebagai berikut:
1) Bagi Guru
Memberikan pemahaman dan membantu guru yang berkesulitan dalam
pembelajaran menulis pada umumnya sehingga problematik yang
dihadapi selama ini dapat diatasi dengan menggunakan metode
pengajaran dan media yang sesuai.
2) Bagi siswa
Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar
khususnya dalam bidang menulis baik aspek kognitif maupun afektif
3) Bagi sekolah
Memberikan masukan berupa pemahaman teori baru tentang
peningkatan keterampilan menulis melalui media gambar siswa SD
Negeri 3 Linggapura Kecamatan Selagai Lingga Kabupaten Lampung
Tengah.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Menulis Di Sekolah Dasar


1. Pengertian Menulis
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian menulis yaitu
sebagai berikut:
Menurut Djuanda (2007, hlm. 180) “menulis adalah suatu proses dan
aktivitas melahirkan gagasan, pikiran, perasaan kepada orang lain atau
dirinya melalui media bahasa berupa tulisan”.
Menurut Resmini dkk. (2009, hlm. 215) “menulis itu berhubungan dengan
membaca, mewicara dan menyimak. Baik menulis maupun membaca,
mewicara dan menyimak memiliki fungsi untuk manusia dalam
mengkomunikasikan pesan melalui bahasa”.
Tarigan (dalam Resmini, N & Dadan Djuanda, 2007, hlm.115)
berpendapat bahwa “menulis adalah menurunkan atau melukiskan
lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang
difahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-
lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa gambar itu”.
Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa menulis
adalah suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi
secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan menggunakan
simbol-simbol bahasa berupa lambang dan lain-lain yang dapat dipahami
semua yang membaca atau yang menerima tulisan tersebut.
2. Kemampuan Menulis
Kemampuan menulis ialah keterampilan seseorang menggunakan bahasa
tulis sebagai alat, baik media untuk memaparkan isi jiwanya, penghayatan,
dan pengalamannya secara teratur.

4
3. Pengertian Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa
yang harus dimiliki oleh siswa. Terdapat beberapa pengertian
keterampilan menulis yang diungkapkan oleh beberapa tokoh berikut ini:
a) Atar Semi, mengartikan keterampilan menulis sebagai tindakan
memindahkan pikiran dan perasaan ke dalam bahasa tulis dengan
menggunakan lambang-lambang.
b) Harris, mengartikan keterampilan menulis sebagai kemampuan
menggunakan bahasa untuk menyatakan ide, pikiran atau perasaan
kepada orang lain dengan menggunakan bahasa tulis.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian keterampilan
menulis di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis ialah
keterampilan menuangkan ide, gagasan, perasaan dalam bentuk bahasa
tulis sehingga orang lain yang membaca dapat memahami makna isi tuisan
tersebut dengan baik.
4. Pembelajaran Menulis
Menulis Permulaan
Pembelajaran ini meliputi persiapan menulis dengan melatih siswa
memegang pensil dan menggoreskannya di kertas, menulis huruf dan
merangkainya menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, dan kata
menjadi kalimat sederhana.
Menulis Kreatif (Lanjutan)
Proses menuangkan ide atau gagasan sebagai wujud pengendalian pikiran-
pikiran kreatif agar dapat menjadi tulisan yang baik dan menarik. Dalam
pembelajaran ini dapat dikelompokkan menjadi 4 pokok bahasan yaitu:
Pengembangan paragraf, Menulis surat dan laporan, Pengembangan
bermacam-macam karangan, Menulis puisi dan naskah drama.

5
5. Penilaian Tulisan
Pendekatan penilaian karangan atau tulisan yang umumnya digunakan
oleh guru bahasa dalam menilai karangan murid ada dua macam yaitu:
pendekatan penilaian holistik dan pendekatan penilaian analitik. Kedua
macam penilaian ini digunakan secara bergantian sesuai dengan tujuan
karangan. Jika penilaian ditujukan untuk mengetahui gambaran umum
tentang kemampuan murid menggunakan bahasa tulis, maka yang
digunakan adalah pendekatan penilaian holistik. Sebaliknya, jika penilaian
diadakan dalam rangkaian proses belajar mengajar dalam kebutuhan
diagnostik, maka digunakan pendekatan penilaian analitik.

B. Gambar sebagai Media Pembelajaran Menulis


Gambar merupakan tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dan
sebagainya) yang dibuat dengan coretan yang menarik sehingga membentuk
lukisan yang indah (Alwi, 2005: 329). Gambar merupakan perwakilan suatu
objek yang menyerupai aslinya yang didesain sedemikian rupa untuk
menghasilkan nilai keindahan. Selain yang dipaparkan tersebut, gambar
sangat beragam. Dalam pembelajaran, gambar yang biasa dikenal dan cocok
diterapkan yaitu gambar bencana alam, pemandangan/lingkungan, dan
karikatur dapat membantu murid menciptakan ide dan gagasan. Gambar
dengan berbagai tampilan model dan bentuk, juga menarik minat belajar
menulis anak. Menampilkan gambar dalam pembelajaran menulis maka
murid akan menulis segala yang ditangkap oleh panca indranya, terutama
melalui penglihatan. Misalnya, menampilkan gambar kuda, maka murid akan
menuliskan idenya dalam bentuk kelompok kata tentang kuda, berlari, maka
rumput, berkaki empat, dan sebagainmya. Dengan demikian, melalui
tampilan gambar, murid akan mudah menciptakan kosakata lalu
dikembangkan menjadi sebuah kalimat yang membentuk sebuah karangan.

6
C. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Menurut Depdiknas dalam M. Muslich (2010:115) mata pelajaran Bahasa
Indonesia di berikan di semua jenjang pendidikan formal.dengan demikian
diperlukan Standar Kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia yang
memadai dan efektif sebagai alat berkomunikasi, berinteraksi sosial, media
pengembangan, ilmu, dan alat pemersatu bangsa.

D. Kerangka Pikir
Penelitian ini difokuskan pada peningkatan keterampilan menulis melalui
media gambar siswa kelas IV SD Negeri 3 Linggapura Kecamatan Selagai
Lingga Kabupaten Lampung Tengah. Pelaksanaannya dilakukan dengan
menampilkan gambar dengan tema sesuai dengan karakter siswa SD, seperti
gambar animasi. Siswa mengamati dan menyaksikan gambaran-gambaran
kejadian dan fenomena dalam gambar yang ditampilkan. Berdasarkan
gambar yang dilihat, lalu dituangkan dalam bentuk tulisan. Isi tulisan tersebut
yaitu tentang karakteristik, ciri dan perwajahan suatu objek. Hasil tulisan
(karangan) siswa dianalisis sehingga menghasilkan temuan. Dari hasil
temuan tersebut dapat ditarik kesimpulan tentang peningkatan keterampilan
menulis melalui media gambar pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Linggapura
Kecamatan Selagai Lingga Kabupaten Lampung Tengah. Secara skematis,
kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan berikut ini:

7
E. Hipotesis tindakan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah jika media atau alat peraga digunakan
maka akan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, maka hasil bbelajar
bahasa indonesia kelas IV SD Negeri 3 linggapura Kecamata Selagai Lingga
Kabupaten Lampung Tengah Tahun ajaran 2021/2022 akan meningkat pula

8
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian.


1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah guru dari siswa kelas IV SDN 3 linggapura
Kecamatan Selagai Lingga Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2022/2023
dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari 8 orang siswa laki-laki dan 12
orang siswa perempuan.
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN 3 Linggapura Kecamatan Selagai
Lingga Kabupaten Lampung Tengah.
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semetser ganjil Tahun pelajaran
2022/2023 waktu pelaksanaan selama 2 bulan yaitu bulan Oktober sampai
dengan November 2022.
B. Rencana Tindakan Penelitian
Untuk mampu menjawab permasalahan, ada beberapa faktor yang diselidiki,
yaitu:
1. Faktor siswa, yaitu melihat persentase kehadiran siswa, siswa yang
bertanya materi pelajaran yang belum dimengerti, siswa yang mampu
menjawab pertanyaan lisan guru, siswa yang menyelesaikan tugas, siswa
yang meminta bantuan saat bekerja, siswa yang melakukan kegiatan lain
saat bekerja, dan siswa yang mengerjakan tugas di depan atau di papan
tulis.
2. Faktor proses, yaitu melihat keaktifan siswa, interaksi siswa dengan guru
dan antarsiswa dengan siswa lainnya dalam proses belajar mengajar.
Faktor hasil, yaitu melihat hasil kemampuan menulis siswa setelah tes
akhir yang diberikan setiap siklus.

9
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri 2 (dua) siklus, tiap siklus
dilaksanakan sesuai perubahan yang dicapai. Untuk melihat penguasaan
siswa dalam menulis, maka diberikan tes dalam setiap siklus, sedangkan
observasi awal dilakukan untuk mengetahui hasil belajar.
Secara lebih rinci prosedur penelitian tindakan ini dijabarkan sebagai berikut:
SIKLUS I
1. Perencanaan
Langkah –langkah yang harus dilakukan dalam tahap perencanaan oleh
peneliti bersama guru adalah menyiapkan perangkat pembelajaran.
Kemudian dilanjutkan menyiapkan media pembelajaran dan membuat
lembar observasi untuk mengamati kondisi pembelajaran di kelas ketika
pelaksanaan tindakan berlangsung.
2. Pelaksanaan
Adapun langkah-langkah pelaksanaannya sebagai berikut:
Kegiatan awal
 Menyusun bahan ajar berupa buku siswa dan menyiapkan media
pembelajaran
 Menyiapkan lembar observasi dan catatan lapangan.
 Membuat skenario pembelajaran hingga selesai.
Kegiatan Inti
 Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok.
 Guru memberi gambar pemandangan pada setiap kelompok
 Siswa diminta menulis terkait apa saya yg dilihat pada gambar sesuai
petunjuk guru.
 Siswa melakukan tanya jawab bersama guru.

10
Kegiatan Akhir
 Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk menuliskan hasil kerja
siswa di papan tulis
 Siswa bersama guru menyebutkan kata dan kalimat yg ditulis siswa
 Guru memberi penguatan terhadap hasil belajar yang telah dikuasai
siswa dengan memberi PR.
 Guru menutup kelas dan memberitahukan kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya.
3. Observasi
Proses observasi yang dilakukan dalam hal ini adalah mendokumentasikan
pengaruh tindakan yang diberikan selama proses pembelajaran menulis
berupa pengamatan terhadap kondisi selama pelaksanaan tindakan
berlangsung. pada akhir siklus pertama diakhiri dengan tes. Berdasarkan
hasil observasi, catatan lapangan dan hasil tes, maka siklus berikutnya
dapat dilaksanakan.
4. Refleksi
Hasil yang diperoleh dalam tahap observasi dikumpulkan dan dianalisa.
Dari analisis tersebut peneliti dapat melihat dan merefleksikan apakah
tindakan yang dilakukan dapat meningkatkan proses pembelajaran menulis
siswa. Hal-hal yang dianggap kurang diperbaiki dan yang sudah baik
dipertahankan untuk selanjutnya.

11
SIKLUS II
Langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada siklus II ini merupakan
hasil refleksi dari siklus I. Oleh karena itu, langkah-langkah yang
dilakukan relatif sama dengan siklus I dengan mengadakan beberapa
perbaikan dan penyempurnaan sesuai dengan kenyataan yang telah
ditemukan di lapangan.
1. Perencanaan
Langkah –langkah yang harus dilakukan dalam tahap perencanaan oleh
peneliti bersama guru adalah menyiapkan perangkat pembelajaran.
Kemudian dilanjutkan menyiapkan media pembelajaran dan membuat
lembar observasi untuk mengamati kondisi pembelajaran di kelas
ketika pelaksanaan tindakan berlangsung.
2. Pelaksanaan
Adapun langkah-langkah pelaksanaannya sebagai berikut:
Kegiatan awal
 Menyusun bahan ajar berupa buku siswa dan menyiapkan media
pembelajaran
 Menyiapkan lembar observasi dan catatan lapangan.
 Membuat skenario pembelajaran hingga selesai.
Kegiatan Inti
 Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok.
 Guru memberi gambar pemandangan pada setiap kelompok
 Siswa diminta menulis terkait apa saya yg dilihat pada gambar
sesuai petunjuk guru.
 Siswa melakukan tanya jawab bersama guru.

12
Kegiatan Akhir
 Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk menuliskan hasil
kerja siswa di papan tulis
 Siswa bersama guru menyebutkan kata dan kalimat yg ditulis siswa
 Guru memberi penguatan terhadap hasil belajar yang telah dikuasai
siswa dengan memberi PR.
 Guru menutup kelas dan memberitahukan kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya.
3. Observasi
Proses observasi yang dilakukan dalam hal ini adalah
mendokumentasikan pengaruh tindakan yang diberikan selama proses
pembelajaran menulis berupa pengamatan terhadap kondisi selama
pelaksanaan tindakan berlangsung. pada akhir siklus pertama diakhiri
dengan tes. Berdasarkan hasil observasi, catatan lapangan dan hasil tes,
maka siklus berikutnya dapat dilaksanakan.
4. Refleksi
Hasil yang diperoleh dalam tahap observasi dikumpulkan dan dianalisa.
Dari analisis tersebut peneliti dapat melihat dan merefleksikan apakah
tindakan yang dilakukan dapat meningkatkan proses pembelajaran
menulis siswa. Hal-hal yang dianggap kurang diperbaiki dan yang
sudah baik dipertahankan untuk selanjutnya.

D. Teknik Analisis Data


Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
kuantitatif dan kualitatif. Untuk analisis kuantitatif digunakan statistik
deskriptif, yaitu rata-rata dan persentase, standar deviasi, tabel frekuensi,
persentase nilai terendah dan tertinggi, sedangkan analisis kualitatif yang
digunakan adalah kategorisasi. Kategorisasi yang digunakan untuk
menentukan kategori skor.

13
Tabel. Format Distribusi Skor Menulis Melalui Media Gambar pada Murid
SD Negeri 3 Linggapura KecamatanSelagai Lingga Kabupaten Lampung
Tengah.
No Interval (Dalam Skor) Kategori Frekuensi Persentase
1 0-34 Sangat Rendah
2 35-54 Rendah
3 55-64 Sedang
4 65-84 Tinggi
5 85-100 Sangat Tinggi
Jumlah 50 100

Tabel. Format Distribusi Frekuensi, Persentase, serta Kategori Ketercapaian


Pembelajaran Menulis Melalui Media Gambar pada Murid SD Negeri 3
Linggapura Kecamatan Selagai Lingga Kabupaten Lampung Tengah pada
Siklus I sampai II.
Tes Interval Nilai Kategori Frekuensi Presentase(%)
belajar
Siklus I Nilai 65 Tuntas
sampai II Keatas
Nilai 64 Tidak
Kebawah Tuntas

14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Hasil Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan awal yang dilakukan dalam perencanaan siklus I adalah
menelaah kurikulum khususnya materi pembelajaran bahasa Indonesia
dan menentukan materi untuk siklus I, yaitu menulis. Kemudian
mempelajari bahan yang diajarkan dari berbagai sumber seperti buku-
buku yang membahas tentang menulis.
Membuat rencana pembelajaran untuk setiap pertemuan, yaitu pada
pertemuan pertama materi yang dibahas adalah konsep umum menulis,
ciri-ciri tulisan dan pertemuan kedua, yaitu langkah menulis, dan pada
pertemuan ketiga diadakan tes siklus I.
Menyediakan sarana pendukung yang diperlukan, membuat lembar
observasi untuk melihat keaktifan siswa pada saat proses belajar-
mengajar dan membuat soal sebagai alat evaluasi.
b. Pelaksanaan
Tahap ini adalah inti dari penelitian tindakan kelas. Guru yang
mengajar bertindak sebagai orang yang memberikan tindakan di kelas.
Pada siklus I dalam menyajikan materi menggunakan metode inkuiri
disertai dengan metode tanya-jawab yang dilakukan secara langsung
oleh guru.
Kegiatan Awal
Guru memberi salam serta mengkondisikan kelas dan melakukan
absensi, selanjutnya guru memulai kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan penguatan non verbal berupa mimik wajah serius dengan
memandang tajam ke seluruh siswa, memandang tajam merupakan
penguatan negatif yang diberikan guru untuk menampakkan

15
kewibawaan sekaligus untuk memusatkan perhatian siswa. disertai
dengan metode tanya-jawab yang dilakukan secara langsung oleh guru.
Kegiatan Inti
Pada kesempatan ini guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai
dengan langkah-langkah dengan menggunakan media/alat peraga.
 Guru memerintahkan siswa untuk membentuk kelompok yang
setiap kelompoknya terdiri dari 5-6 orang anggota. Pada kegiatan
pembagian kelompok ini sebagian besar siswa umumnya masih
kurang paham akan apa yang diperintahkan oleh guru namun guru
segera menjelaskan pembagian kelompok- kelompoknya.
 Guru memberikan kertas bergambar pemandangan. Pada awal
pembelajaran ini banyak siswa yang memperhatikan kertas
bergambar tersebut yang dibagikan kepada masing-masing
kelompok.
 Langkah selanjutnya yaitu meminta siswa untuk mendiskusikan
dengan kelompoknya masing-masing terkait apa saja yg ada pada
gambar yang telah diberikan.
 Guru kemudian memberikan latihan menulis terkait apa yg ada
pada gambar. Dalam menyelesaikan soal latihan guru berkeliling
kelas mengontrol siswa yang masih perlu dibimbing dengan
memberikan penguatan pendekatan.
 Siswa diberi kesempatan untuk membacakan hasil tulisan didepan
kelas kemudian memberikan penguatan verbal dengan kata-kata
pujian dan penguatan non verbal berupa acungan jempol pada
siswa yg telah membacakan tulisannya

16
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan bertanya kepada
siswa mengenai hal-hal yang belum dipahami. Guru juga memberikan
penguatan dan bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman tentang
materi yang dipelajari. Guru juga membimbing siswa membuat
kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dipelajari, sekaligus
memberikan PR pada siswa. Guru menutup kelas dan memberitahukan
kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Pada pertemuan kedua, di awal pertemuan guru membahas tugas siswa.
Pada buku tugas mereka telah dilengkapi dengan penguatan simbol
berupa komentar dengan kata pujian, ”Ya, bagus tingkatkan lagi”
(sebagai penguatan simbol) bila siswa mengerjakan tugas dengan benar
dan “Cobalah lagi, kamu pasti bisa!” pada tugas siswa yang belum
dikerjakan dengan baik. Selanjutnya guru melanjutkan materi pelajaran
seperti halnya pada pertemuan pertama dan memberikan soal-soal
latihan menulis di papan tulis. Siswa yang menjawab benar diberi
variasi antara penguatan verbal yaitu pujian “tepat sekali”, kemudian
diberi pula penguatan non verbal dengan tepuk tangan. Dengan cara ini
tampak para siswa mulai termotivasi mengerjakan tugas di papan tulis.

17
c. Observasi
Pada tahap observasi dilakukan langsung oleh peneliti. Hasil observasi
tingkah laku siswa, yaitu:
1) Motivasi siswa dalam belajar dengan menggunakan media ambar
masih kurang
2) Masih ada siswa tidak mengerjakan pekerjaan rumah.
3) Siswa yang menjawab pertanyaan pada saat diajukan pertanyaan
tentang materi pelajaran masih kurang.
4) Banyak siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat pembahasan
materi pelajaran.
5) Siswa yang mengajukan diri untuk mengerjakan soal di papan tulis
masih kurang.
6) Siswa yang mengerjakan soal di papan tulis dengan benar masih
kurang.
7) Siswa yang mengajukan diri membaca karangan di depan masih
kurang.
8) Siswa yang menanggapi pekerjaan dari siswa yang lain masih
kurang.
9) Siswa yang antusias belajar sampai selesai masih kurang.
Dari hasil observasi mengenai tingkah laku siswa di atas dapat
disimpulkan bahwa banyak siswa yang tidak aktif dan malas
mengemukakan pendapat, setelah diberi penguatan terlihat beberapa
siswa mulai aktif dan pada pertemuan kedua siswa mulai aktif
walaupun yang aktif hanya siswa-siswa tertentu.

18
d. Analisis Hasil Tes (Evaluasi)
Dari pelaksanaan siklus I, yaitu pembelajaran dengan menggunakan
media gambar pada materi menulis, diperoleh hasil analisis statistik
deskriptif yang berkaitan dengan hasil belajar dari 20 siswa. Adapun
statistik distribusi skor hasil belajar siswa dapat dilihat dalam tabel
berikut ini:
Tabel 4.1. Hasil Evaluasi Hasil Belajar pada Siklus I
NO KODE SISWA L/P NILAI
1 MG1 L 76
2 MG2 L 61
3 MG3 L 58
4 MG4 L 72
5 MG5 L 77
6 MG6 L 62
7 MG7 L 60
8 MG8 L 62
9 MG9 P 51
10 MG10 P 83
11 MG11 P 70
12 MG12 P 70
13 MG13 P 70
14 MG14 P 80
15 MG15 P 74
16 MG16 P 80
17 MG17 P 70
18 MG18 P 68
19 MG19 P 80
20 MG20 P 70

19
Tabel 4.2. Distribusi Skor Menulis Melalui Media Gambar pada Siswa
kelas IV SD Negeri 3 Linggapura Kecamatan Selagai Lingga
Kabupaten Lampung Tengah pada Siklus I
No INTERVAL KATEGORI FREKUENSI PRESENTASE
(DALAM
SKOR)
1 0-54 Sangat 1 5
Rendah
2 55-64 Rendah 5 25
3 65-74 Sedang 8 40
4 75-84 Tinggi 6 30
5 85-100 Sangat 0 0
Tinggi
Jumlah 20 100

Dari Tabel di atas terlihat bahwa secara umum hasil belajar menulis
melalui media gambar terhadap pembelajaran bahasa Indonesia siswa
kelas IV SD Negeri 3 Linggapura Kecamatan Selagai Lingga
Kabupaten Lampung Tengah pada Siklus I belum maksimal. Hal ini
terlihat dari persentase untuk kategori sangat tinggi dan tinggi masih
rendah. Hasil ini yang menjadi salah satu bahan refleksi untuk
pertemuan pada siklus II.
Berdasarkan tabel tersebut diketahui pula distribusi frekuensi,
persentase, serta kategori ketercapaian ketuntasan belajar siswa dalam
peningkatan keterampilan menulis melalui media gambar terhadap
pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 3 Linggapura
Kecamatan Selagai Lingga Kabupaten Lampung Tengah pada siklus I
ditunjukkan pada tabel berikut:

20
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi, Persentase, serta Kategori Ketercapaian
Pembelajaran Menulis Melalui Media Gambar pada Pembelajaran
Bahasa Indonesia Siswa kelas IV SD Negeri 3 Linggapura pada siklus I
TES INTERVAL KATEGORI FREKUENSI PRESENTASE
BELAJAR NILAI (%)
SIKLUS I Nilai 70 Tuntas 13 65%
Keatas
Nilai 70 Tidak 7 35%
Kebawah Tuntas

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar menulis melalui


media gambar terhadap pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV
SD Negeri 3 Linggapura Kecamatan Selagai Lingga Kabupaten
Lampung Tengah pada siklus I sebesar 65% atau 13 siswa berada dalam
kategori tuntas dan sebanyak 7 orang atau 35% berada dalam kategori
tidak tuntas. Hal ini berarti bahwa masih perlu perbaikan pada siklus
berikutnya, khususnya pada perbaikan sikap dan perilaku siswa.
Berdasarkan kriteria hasil belajar mengenai ketuntasan kelas, yaitu 85%,
data hasil penelitian pada siklus satu dianggap belum tuntas kelas
karena yang tuntas mencapai hanya 65% dari 20 orang siswa. Penelitian
ini perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya, yaitu siklus II.

21
e. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi rekan guru dan tanggapan/masukan
mengenai model pengajaran ini, maka yang perlu dibenahi adalah:
1) Penguatan dan motivasi yang diberikan kepada siswa perlu
ditingkatkan.
2) Struktur dan variasi kelas perlu diubah yaitu dengan memasukkan
satu atau lebih tutor yang bisa membimbing teman kelompoknya
agar setiap siswa (individu) dapat dapat berprestasi.
3) Kesulitan siswa memahami materi, melakukan praktik menulis
perlu dibantu.
4) Kesulitan siswa mengamati gambar dan mengembangkan menjadi
tulisan perlu dituntun.
Dari uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa banyak masalah yang
dihadapi siswa dan senantiasa dipecahkan masalahnya pada siklus II.
Masalah tersebut diketahui pula berdasarkan hasil tes yang nilai siswa
masih rendah.

2. Hasil siklus II
a. Perencanaan
Kegiatan awal yang dilakukan dalam perencanaan siklus II adalah
menelaah kurikulum khususnya materi pembelajaran bahasa Indonesia
dan menentukan materi untuk siklus II, yaitu menulis. Kemudian
mempelajari bahan yang diajarkan dari berbagai sumber seperti buku-
buku yang membahas tentang menulis.
Membuat rencana pembelajaran untuk setiap pertemuan. pada
pertemuan pertama materi yang dibahas adalah konsep umum menulis,
ciri-ciri tulisan dan pertemuan kedua, yaitu langkah menulis, dan pada
pertemuan ketiga diadakan tes siklus II. Menyediakan sarana
pendukung yang diperlukan, membuat lembar observasi untuk melihat
keaktifan siswa pada saat proses belajar mengajar soal sebagai alat
evaluasi.
22
Selain itu, mempersiapkan komponen lain yang dapat meningkatkan
semangat dan motivasi belajar siswa.
b. Pelaksanaan
Tahap ini adalah inti dari penelitian tindakan kelas. Guru yang
mengajar bertindak sebagai orang yang memberikan tindakan di kelas.
Pada siklus II dalam menyajikan materi menggunakan metode inkuiri
disertai dengan metode tanya-jawab yang dilakukan secara langsung
oleh guru.
Kegiatan Awal
Guru memberi salam serta mengkondisikan kelas dan melakukan
absensi, selanjutnya guru memulai kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan penguatan non verbal berupa mimik wajah serius dengan
memandang tajam ke seluruh siswa, memandang tajam merupakan
penguatan negatif yang diberikan guru untuk menampakkan
kewibawaan sekaligus untuk memusatkan perhatian siswa. disertai
dengan metode tanya-jawab yang dilakukan secara langsung oleh guru.
Kegiatan Inti
Pada kesempatan ini guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai
dengan langkah-langkah dengan menggunakan media/alat peraga.
 Guru memerintahkan siswa untuk membentuk kelompok yang
setiap kelompoknya terdiri dari 5-6 orang anggota. Pada kegiatan
pembagian kelompok ini sebagian besar siswa umumnya masih
kurang paham akan apa yang diperintahkan oleh guru namun guru
segera menjelaskan pembagian kelompok- kelompoknya.
 Guru memberikan kertas bergambar pemandangan. Pada awal
pembelajaran ini banyak siswa yang memperhatikan kertas
bergambar tersebut yang dibagikan kepada masing-masing
kelompok.
 Langkah selanjutnya yaitu meminta siswa untuk mendiskusikan
dengan kelompoknya masing-masing terkait apa saja yg ada pada
gambar yang telah diberikan.
23
 Guru kemudian memberikan latihan menulis terkait apa yg ada
pada gambar. Dalam menyelesaikan soal latihan guru berkeliling
kelas mengontrol siswa yang masih perlu dibimbing dengan
memberikan penguatan pendekatan.
 Siswa diberi kesempatan untuk membacakan hasil tulisan didepan
kelas kemudian memberikan penguatan verbal dengan kata-kata
pujian dan penguatan non verbal berupa acungan jempol pada
siswa yg telah membacakan tulisannya
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan bertanya kepada
siswa mengenai hal-hal yang belum dipahami. Guru juga memberikan
penguatan dan bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman tentang
materi yang dipelajari. Guru juga membimbing siswa membuat
kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dipelajari, sekaligus
memberikan PR pada siswa. Guru menutup kelas dan memberitahukan
kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Pada pertemuan kedua, di awal pertemuan guru membahas tugas siswa.
Pada buku tugas mereka telah dilengkapi dengan penguatan simbol
berupa komentar dengan kata pujian, ”Ya, bagus tingkatkan lagi”
(sebagai penguatan simbol) bila siswa mengerjakan tugas dengan benar
dan “Cobalah lagi, kamu pasti bisa!” pada tugas siswa yang belum
dikerjakan dengan baik. Selanjutnya guru melanjutkan materi pelajaran
seperti halnya pada pertemuan pertama dan memberikan soal-soal
latihan menulis di papan tulis. Siswa yang menjawab benar diberi
variasi antara penguatan verbal yaitu pujian “tepat sekali”, kemudian
diberi pula penguatan non verbal dengan tepuk tangan. Dengan cara ini
tampak para siswa mulai termotivasi mengerjakan tugas di papan tulis.

24
c. Observasi
Pada tahap observasi dilakukan langsung oleh peneliti. Hasil observasi
tingkah laku siswa, yaitu:
1) Motivasi siswa dalam belajar dengan menggunakan media gambar
dikategroikan baik.
2) Siswa yang mengerjakan pekerjaan rumah dikategroikan baik.
3) Siswa yang menjawab pertanyaan pada saat diajukan pertanyaan
tentang materi pelajaran dikategroikan baik.
4) Siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat pembahasan materi
pelajaran berkurang.
5) Siswa yang mengajukan diri untuk mengerjakan soal di papan tulis
meningkat.
6) Siswa yang mengerjakan soal dipapan tulis dengan benar meningkat.
7) Siswa yang mengajukan diri membaca karangan di depan masih
meningkat.
8) Siswa yang menanggapi pekerjaan dari siswa yang lain meningkat.
9) Siswa yang antusias belajar sampai selesai dikategroikan baik .
Dari hasil observasi mengenai tingkah laku siswa di atas dapat
disimpulkan bahwa siswa aktif mengemukakan pendapat, setelah diberi
penguatan terlihat beberapa siswa mulai aktif.

d. Analisis Hasil Tes (Evaluasi)


Dari pelaksanaan siklus II, yaitu pembelajaran dengan menggunakan
media gambar pada materi menulis, diperoleh hasil analisis statistik
deskriptif yang berkaitan dengan hasil belajar dari 20 siswa. Statistik dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:

25
Tabel 4.4. Hasil Evaluasi Hasil Belajar pada Siklus II
NO KODE SISWA L/P NILAI
1 MG1 L 76
2 MG2 L 80
3 MG3 L 80
4 MG4 L 75
5 MG5 L 80
6 MG6 L 90
7 MG7 L 78
8 MG8 L 79
9 MG9 P 80
10 MG10 P 85
11 MG11 P 78
12 MG12 P 75
13 MG13 P 79
14 MG14 P 80
15 MG15 P 74
16 MG16 P 80
17 MG17 P 78
18 MG18 P 80
19 MG19 P 80
20 MG20 P 85

26
Tabel 4.5. Distribusi Skor Menulis Melalui Media Gambar pada Siswa kelas
IV SD Negeri 3 Linggapura Kecamatan Selagai Lingga Kabupaten
Lampung Trngah pada Siklus II.
No INTERVAL KATEGORI FREKUENSI PRESENTASE
(DALAM SKOR)
1 0-54 Sangat 0 0
Rendah
2 55-64 Rendah 0 0
3 65-74 Sedang 1 5
4 75-84 Tinggi 16 80
5 85-100 Sangat 3 15
Tinggi
Jumlah 20 100

Dari Tabel di atas terlihat bahwa secara umum hasil belajar menulis melalui
media gambar terhadap pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SD
Negeri 3 Linggapura Kecamatan Selagai Lingga Kabupaten Lampung
Tengah pada Siklus II dikategorikan membaik. Hal ini terlihat dari
persentase untuk kategori sangat tinggi (100%). Hasil ini yang menjadi
salah satu bahan refleksi untuk dijadikan temuan penelitian.
Berdasarkan tabel tersebut diketahui pula distribusi frekuensi, persentase,
serta kategori ketercapaian ketuntasan belajar siswa dalam peningkatan
keterampilan menulis melalui media gambar terhadap pembelajaran bahasa
Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 3 Linggapura Kecamatan Selagai
Lingga pada siklus II ditunjukkan pada tabel 16 berikut:

27
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi, Persentase, serta Kategori Ketercapaian
Pembelajaran Menulis Melalui Media Gambar pada Pembelajaran Bahasa
Indonesia Siswa pada Siklus II.
TES INTERVAL KATEGORI FREKUENSI PRESENTASE
BELAJAR NILAI (%)
SIKLUS II Nilai 70 Tuntas 20 100%
Keatas
Nilai 70 Tidak 0 0
Kebawah Tuntas

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa hasil belajar menulis melalui media
gambar terhadap pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri
3 Linggapura Kecamatan Selagai Lingga Kabupaten Lampung Tengab
pada siklus II sebesar 100% atau semua siswa dikategorikan tuntas. Hal ini
berarti bahwa pembelajaran menulis dengan media gambar sudah
meningkat.
Berdasarkan kriteria hasil belajar mengenai ketuntasan kelas, yaitu 85%,
data hasil penelitian pada siklus II ini dianggap tuntas karena yang tuntas
mencapai hanya 100% atau semua sampel dari 20 siswa.
e. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi rekan guru dan tanggapan/masukan mengenai
model pengajaran ini, maka yang mempengaruhi peningkatan hasil belajar
menulis adalah:
1) Penguatan dan motivasi yang diberikan kepada siswa.
2) Struktur dan variasi kelas diubah.
3) Kesulitan siswa memahami materi, melakukan praktik menulis sudah
dibantu.
4) Kesulitan siswa mengamati gambar dan mengembangkan menjadi
tulisan sudah dituntun.

28
B. Pembahasan
Berdasarkan penyajian analisis data, diuraikan peningkatan keterampilan
menulis melalui media gambar terhadap pembelajaran bahasa Indonesia siswa
kelas IV SD Negeri 3 Linggapura Kecamatan Selagai Lingga Kabupaten
Lampung Tengah. Dapat dinyatakan bahwa siswa yang mengikuti proses
belajar mengajar selama penelitian berlangsung adalah 20 orang. Hasil
analisis kualitatif dan kuantitatif, terlihat pada dasarnya palaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan media gambar memberikan perubahan
hasil belajar yaitu terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II.
Berdasarkan hasil observasi siswa pada siklus I diketahui bahwa
pembelajaran melalui media gambar dapat mengaktifkan siswa, walaupun
peningkatannya masih kecil. Hal ini terlihat pada tabel persentase kehadiran
siswa, siswa yang menjawab pertanyaan guru; siswa yang mengajukan diri
mengerjakan soal di papan tulis dan peningkatan ini masih tergolong kurang.
Hal ini sangat dipengaruhi oleh rasa percaya diri siswa yang kurang untuk
tampil di depan kelas. Melihat keadaan demikian guru berusaha membangun
rasa percaya diri siswa dengan jalan memotivasi melalui pemberian
penguatan.
Didalam pelaksanaan pembelajaran masih terdapat berbagai kekurang-
kekuangan yang dilakukan oleh guru. Namun hal tersebut segera diperbaiki
oleh guru untuk peningkatan hasil belajar yang diinginkan. Berikut ini adalah
beberapa kekurangan guru di dalam pelaksanaan pembelajaran yang
ditemukan melalui observasi:
1) Pada kegiatan awal, dalam hal ini mempersiapkan media gambar yang
digunakan guru belum maksimal.
2) Penyajian materi yang disampaikan guru belum sepenuhnya dimengerti
oleh siswa.
3) Guru belum maksimal menanamkan konsep pembelajaran tentang
keterampilan menulis siswa.

29
4) Guru belum maksimal dalam membimbing siswa dalam kegiatan
keterampilan menulis dengan menggunakan media gambar dalam kegiatan
pembelajaran.
5) Guru kurang maksimal membimbing siswa dalam kegiatan menulis.
Kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran pada siklus I ini
berdampak pada hasil belajar siswa. Berikut ini hasil evaluasi pelaksanaan
pembelajaran siklus I, dari hasil tes yang diberikan menunjukan bahwa: dari 20
siswa yang menjadi subyek penelitian terlihat bahwa belum ada siswa yang
mendapatkan nilai 85-100 dengan kategori sangat tinggi. Sedangkan siswa
yang mendapatkan nilai 75-84 dengan kategori tinggi sebanyak 6 siswa atau
30%, siswa yang mendapatkan nilai 65-74 dengan kategori sedang sebanyak 8
siswa atau 40%, dan siswa yang mendaptakan niai 55-64 dengan kategori
rendah sebanyak 5 siswa atau 25%, dan siswa yang mendapatkan nilai 0-54
dengan kategori sangat rendah sebanyak 1 siswa atau 5%. Jika kita melihat dari
hasil evaluasi di atas, maka perlu diadakan perbaikan-perbaikan kesalahan
yang terjadi dalam pembelajaran tersebut. Perbaikan-perbaikan tersebut
dilakukan oleh peneliti pada siklu selanjutnya, yakni pada siklus II.
Sedangkan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di siklus II ini
menunujukan keberhasilan penelitian yang sangat signifikan dibandingkan
penelitian yang dilakukan pada siklus I. Keberhasilan siklus kedua mencapai
kualifikasi Baik (B) karena pada kegiatan pembelajaran yang terakhir siswa
mampu melaksanakan semua indikator-indikator yang direncanakan oleh
peneliti. Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah memahami betul langkah-
langkah pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Hasil tes siswa
yang diperoleh pada siklus II ini adalah sebagai berikut:
Dari 20 siswa yang mengikuti pambelajaran di kelas, yang mendapatkan nilai
≥70 sebanyak 20 siswa atau 100%. Dengan kata lain seluruh siswa yang
mengikuti pembelajaran meningkat hasil belajarnya. Jika kita bandingkan
dengan hasil evaluasi yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut: pada
siklus I siswa yang mendapatkan nilai ≥70 sebanyak 13 siswa atau 65%, pada

30
siklus II seluruh siswa telah mendaptkan nilai ≥70 atau 100% telah meningkat
hasil belajarnya.
Kesimpulan data yang diperoleh dari hasil tes siklus I, II dapat dilihat pada
grafik dibawah ini:

Dari grafik di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan
media gambar dalam pembelajaran keterampilan menulis dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Linggapura Kecamatan Selagai La
ngga Kabupaten Lampung Tengah. Dengan melihat indikator keberhasilan
yang ditetapkan maka penelitian ini telah berhasil, olehnya pada penelitian di
siklus II ini dihentikan karena menggangap hasil pencapaian telah berhasil.
Dengan begitu hipotesis yang dibangun oleh peneliti yakni jika media gambar
diterapkan dalam pembelajaran keterampilan menulis maka hasil belajar siswa
kelas IV SD Negeri 3 Linggapura Kecamatan Selagai Lingga Kabupaten
Lampung Tengah dapat meningkat, sudah tercapai sesuai dengan yang
diinginkan.

31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dapat
disimpulkan bahwa :
1. Terjadi peningkatan keterampilan menulis melalui media gambar terhadap
pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 3 Linggapura
Kecamatan Selagai Lingga Kabupaten Lampung Tengah yang ditandai
dengan tercapainya ketuntasan belajar secara individu dan kelompok,
yakni pada siklus I sebanyak 13 orang atau 65%, pada siklus II sebanyak
20 orang atau 100%
B. Saran Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan diatas, maka dapat
diajukan saran saran untuk meningkatkan Keterampilan menulis siswa pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV di SDN 3 linggapura
Kecamatan Selagai Lingga Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran
2022/2023.
1) Bagi Guru Dan Sekolah
Pihak sekolah hendaknya memperhatikan media dan model pembelajaran
pada semua mata pelajaran di sekolah guna mendukung proses
pembelajaran dan media dan alat peraga pembelajaran yang digunakan
dalam pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan media / alat
peraga membutuhkan pengelolaan kelas dan penggunaan waktu yang tepat
sehingga diperlukan rencana kegiatan yang tepat agar pembelajaran dapat
berjalan maksimal seperti yang diharapkan.
Guru diharapkan lebih meningkatkan kemampuan dalam mengelola
pembelajaran yang menarik, sehingga anak tidak merasa jenuh bila
mendapat pelajaran dari guru.

32
2) Bagi Siswa
Siswa diharapkan memotivasi dirinya sendiri untuk giat dalam belajar
menulis di sekolah maupun dirumah karena pembelajaran yang
berlangsung disekolah tidaklah cukup tetapi juga harus dilanjutkan
dirumah agar pembelajaran yang diterima di sekolah lebih bermakna .
3) Bagi Peneliti
Bagi peneliti lain atau berikutnya yang melakukan penelitian di bidang ini,
diharapkan peneliti ini dapat menjadi gambaran, informasi dan masukan
tentang penggunaan media / alat peraga terhadap aktivita belajar siswa
kelas VI di SDN 3 Linggapura Tahun Pelajaran 2022/2023.

33
DAFTAR PUSTAKA

Bana Musfiratun.2013.Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi


melalui Pendekatan Konsektual dengan Media Gambar Seri pada Siswa Kelas IV
b SDN Wonosari 02 Semarang.Semarang: SDN Wonosari.
Darmadi, Kaswan. 1996. Meningkatkan Kemampuan Menulis. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta.
Dimiyati.dkk. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: De Press.
Enre,Fachruddin Ambo dkk.1985.Bahasa Indonesia ( Buku Pegangan Mata
Kuliah Dasar Umum ).Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang
Enre, Fachruddin Ambo. 1994. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Ujung
Pandang: Badan Penerbit IKIP Ujung Pandang.
Halim, Amran. 2004. Teknik Pengajaran Menulis. Jakarta: Djambatan.
Nurgiyantoro, Burhan. dkk. 2001. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
Sagala Syaiful .2004. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Suparno.Rahim.2004. Deskripsi dan Narasi dalam Menulis 1.Jakarta: Universitas
Terbuka
Suparno.Rahim.2006.Keterampilan Dasar Menulis.Jakarta:Universitas Terbuka.
Suparno. 2007. Keterampilan Dasar Menulis untuk Pencapaian Standar
Kompetensi. Jakarta:Depdikbud
Syafi’e Imam. 2001. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Tebuka
Syamsuri. 2007. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Depdikbud
Tarigan, Henry Guntur. 1987. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Tarigan, Djago. 1996. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan
Pengembangannya. Bandung: Angkasa
Tolla, Achmad. 1991. Keterampilan Menulis Murid Kelas II SMAN di Kotamadya
Ujung Pandang. Laporan Penelitian. Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang.

34
35

Anda mungkin juga menyukai