Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN BEST PRACTICE

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PUZZLE DALAM PENINGKATAN


MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA DI KELAS III SDI AL-AKBAR MOJOKERTO

Disusun Oleh:

Nama : Khoirun Nisa, S.Pd.


Unit Kerja : SDI Al-Akbar

SDI AL-AKBAR
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN MOJOKERTO
TAHUN 2023
HALAMAN PENGESAHAN

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PUZZLE DALAM PENINGKATAN


MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA DI KELAS III SDI AL-AKBAR MOJOKERTO

Ini merupakan hasil kerja sendiri dan telah dipraktikkan di


Kelas : III-B
Tanggal : 28 November 2023

Disahkan oleh
Kepala Sekolah Penyusun
SDI Al-Akbar

Muhammad Shirojudin, S.Pd Khoirun Nisa, S.Pd


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nyalah sehingga penulisan laporan Best Practice dengan judul “Penerapan
Media Pembelajaran Puzzle Dalam Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik Pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas III SDI Al-Akbar Mojokerto” dapat
terselesaikan dengan baik.
Dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan banyak
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih kepada:
 Yayasan Al-Akbar yang telah memberikan fasilitas dan kenyamanan dalam
mengajar di sekolah ini.
 Bapak Muhammad Shirojudin, S.Pd, selaku Kepala Sekolah yang meluangkan
waktunya untuk membagikan ilmu kepada penulis dan tak pernah lelah untuk
memberikan bimbingan kepada penulis.
 Guru SDI Al-Akbar yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama praktek
yang dilakukan oleh penulis.
 Seluruh siswa kelas tiga SDI Al-Akbar tahun ajaran 2023/2024 yang membantu
terlaksananya best practice ini.
 Orang Tua, suami dan keluarga penulis yang senantiasa memberikan dorongan dan
do’a untuk kesuksesan penulisan laporan ini.
Penulis meyakini bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu sangat diharapkan segala saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak demi
perbaikan laporan.

Bangsal, 30 November 2023


Penulis

Khoirun Nisa, S.Pd.


BAB I : AWAL

Pembelajaran mengenai mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada


materi hak dan kewajiban di SDI Al-Akbar sesuai dengan kurikulum 2013 dan
merupakan pendekatan yang mengintegrasikan serta beorientasi berpikir tingkat tinggi.
Dalam praktik pembelajaran kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini, penulis
menggunakan buku pintar Bahasa Indonesia kelas tiga terbitan yudistira.
Penulis meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di
kelas. Namun nyatanya dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti
materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu, penulis masih
berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan
materi. Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), C2
(memahami), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran
yang berorientasi pada keterampilan berpikir atau nalar. Penulis juga jarang
menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan
anak-anak tampak tidak ceria.
Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan dari beberapa siswa
diperoleh informasi bahwa siswa bosan mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan
guru dengan menggunakan metode ceramah. Selain ceramah, metode yang dilakukan
guru adalah penugasan. Sebagai siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya
bersifat teoritis atau sekedar mencatat menyalin dari papan tulis.
Oleh karena itu, penulis mengambil suatu tindakan yang cocok untuk mengatasi
masalah-masalah tersebut sebagai solusi yang akan dijadikan cara untuk menjadi siswa
lebih aktif, termotivasi, dan semangat dalam proses kegiatan belajar di kelas. Oleh
karenanya penulis dirasa perlu untuk action di kelas dengan memberikan tindakan yang
berjudul: “Penerapan Media Pembelajaran Puzzle Dalam Peningkatan Minat Belajar
Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas III SDI Al-Akbar
Mojokerto”
BAB II : TANTANGAN

Hambatan yang saya temui selama mengajar di kelas yaitu:


 Siswa sering merasa bosan karena metode yang digunakan ceramah
 Siswa kurang tanggap atau aktif ketika pembelajaran sedang berlangsung
 Siswa kurang fokus saat di kelas atau ketika guru menjelaskan materi,
alhasil materi yang tersampaikan tidak ditangkap dengan baik oleh siswa.
 Perbedaan kognitif siswa, sehingga siswa yang menyelesaikan tugas
terlebih dahulu mengganggu siswa yang belum selesai mengerjakan tugas.
BAB III : AKSI

Pada bab aksi, penulis akan menceritakan action ketika praktik baik. Awal
masuk kelas, seperti biasanya mengucapkan salam, menanyakan kabar, dan mengabsen
siswa. Memberikan yel-yel semangat untuk mengecek keaktifan kelas. Siswa dibagikan
kertas yang berisi lagu hak dan dan kewajiban nada abang tukang bakso yang kemudian
di tempel di buku catatan. Penulis memberikan contoh dengan diiringi musik nada abang
tukang bakso. Alhamdulillah, sudah terlihat antusias siswa saat bernyanyi bersama.
Penulis menanyai siswa materi hak dan kewajiban berdasarkan lagu yang dinyanyikan.
Setelah dirasa siswa sudah mulai memahami, penulis membagikan happy notes
yaitu berupa kertas berbentuk gambar sekolah yang nantinya akan digunting, diwarna
dan ditulis hak dan kewajiban di sekolah. Lalu ditempel di buku catatan agar terlihat
menarik untuk dilihat maupun dipelajari. Terlihat siswa lebih semangat dan antusias
ketika menggunting, mewarna dan menulis.
Agar siswa lebih memahami materi hak dan kewajiban penulis menggunakan
media pembelajaran puzzle dari kertas. Media ini penulis buat untuk mini games
berkelompok. Siswa yang tercepat menyelesaikan dan menjawab dengan baik dan benar
akan mendapatkan reward berupa tambahan nilai. Siswa terlihat sangat bersemangat
berkompetisi agar menyelesaikan paling awal. Penulis dan siswa bersama-sama
mengoreksi hasil pekerjaan kelompok. Kemudian siswa dilatih untuk kerja secara
mandiri dengan mengerjakan soal evaluasi.
BAB IV : PERUBAHAN

Setelah melakukan praktik baik, terlihat sekali banyak perubahan pada peserta
didik. Berdasarkan pengamatan penulis, peserta didik menjadi lebih aktif dalam
pembelajaran, mereka lebih menyukai jika dilibatkan secara langsung dalam
pembelajaran. Peserta didik juga lebih menyukai jika ada mini gamesnya, berkompetisi
dengan teman-teman lebih seru dan menantang kata salah satu siswa dikelas tiga. Peserta
didik yang biasanya terlihat kurang semangat, ketika penulis menggunakan media
pembelajaran puzzle, mereka lebih semangat dan sangat senang sekali. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan nilai evaluasi individu yang sebagian besar mendapatkan nilai
sempurna.
LAMPIRAN - LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai