DI SUSUN OLEH :
NIM. 2020074
MAIRA ZARTI
NIM. 2020063
RAFI SONIKO
NIM. 2020071
SALSABILLA
NIM. 2020082
DOSEN PEMBIMBING:
UNIVERSITAS ADZKIA
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan idayahnya
sehingga penulis dapat menyusun makalah Pembelajaran Keterampilan Berbahasa ini dengan
lancar.Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang syafaatnya
sangat kita harapkan di yaumil akhir kelak.
Penulis berterima kasih kepada Ibu Sry Afpani, M. Pd yang sudah memberikan
bimbingan dan arahan sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.
Penulis juga menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak kekurangan dalam hal
penulisan maupun kata-kata yang belum tepat. Oleh karena itu penulis meminta maaf dan juga
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih dan semoga dapat bermanfaat serta menambah pengetahuan bagi
pembaca maupun selaku penulis sendiri.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….........
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………
BAB I………………………………………………………………………………………
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………
A. Latar Belakang……………………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………
C. Tujuan Penulis………………………………………………………………………
BAB II………………………………………………………………………………………
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………
A. Evaluasi Pembelajaran………………………………………………………………
B. Teknik Seorang Guru Dalam Mengajarkan Keterampilan Menyimak Pada Siswa
Sekolah Dasar………………………………………………………………………
C. Penilaian Berbasis Kelas dalam Pembelajaran Menyimak........................................
D. Aspek Penilaian Kemahiran Menyimak.....................................................................
E. Contoh Pelaksanaan Penilaian dalam Pembelajaran Menyimak................................
BAB III…………………………………………………………………………………….
PENUTUP…………………………………………………………………………………
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………
B. Saran…………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara secara umum dapat diartikan sebagai suatu penyampaian ide atau gagasan, pikirn
kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami
oleh orang lain (Salimah, 2011:191). Seorang pembicara menghasilkan bahasa melalui kegiatan
berbicara, kegiatan berbicara merupakan aktifitas memberi dan menerima bahasa,
menyempaikan gagasan dan pesan pada waktu yang hampir bersamaan, antara penutur atau
pembicara dan pendengar. Untuk itulah keterampilan berbicara disebut sebagai kegiatan yang
bersifat aktif produktif melalui kegiatan berbicara seseorang dapat menyampaikan ide atau pesan
yang ingin disampaikan kepada orang lain dalam kegiatan berkomunikasi.
Menilai keterampilan berbicara siswa bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan harus dapat
menilai kemampuan mengomunikasikan gagasan yang tentu saja mencakup kemampuan
menggunakan kata, kalimat, wacana yang sekaligus mencakup lemampuan koknitif dan
pisikomotorik. Arikunto (2012: 50) menyatakan evaluasi merupakan salah satu variabel yang
menentukan keberhasilan belajar, sehingga guru dituntut untuk professional dan kreatif. Evaliasi
dalam proses pembelajaran pada dasarnya memfokuskan bagaimana guru dapat mengetahui
efektivitas hasil pengajaran yang telah dilakukan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu evaluasi pembelajaran ?
2. Bagaimana teknik seorang guru dalam mengajarkan keterampilan menyimak pada
siswa sekolah dasar?
C. Tujuan Penulis
1. Untuk mengetahui apa itu evaluasi pembelajaran
2. Untuk mendeskripsikan teknik guru dalam mengajarkan keterampilan menyimak
disekolah dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah berjalan
agar dapat membuat penilaian (judgement) dan perbaikan yang dibutuhkan untuk
memaksimalkan hasilnya. 19-Februari-2021
1. Arikunto
2. Rina Febriana
3. Zainal Arifin
Menurut Arifin (2017, hlm. 2) evaluasi adalah suatu komponen penting dan tahap
yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran.
4. Ralph Tyler
5. Norman E. Gronlund
Menurut Gronlund (1976) dalam (Purwanto, 2013, hlm. 3) evaluasi adalah suatu
proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana
tujuan-tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa.
B. Teknik Seorang Guru Dalam Mengajarkan Keterampilan Menyimak Pada Siswa
Sekolah Dasar
a. Teknik Pembelajaran Menyimak
Teknik atau cara pengajaran menyimak di Sekolah Dasar dapat dilakukan secara
variatif untuk menghindari kesan yang monoton terhadap strategi mengajar guru di
Sekolah Dasar. Selain itu, melalui penggunaan teknik menyimak yang beragam
menjadikan pembelajaran lebih menarik bagi siswa. Adapun beberapa teknik menyimak
yang dapat digunakan guru dalam proses belajar mengajar di Sekolah Dasar, di antaranya
adalah sebagai berikut.
Guru memberi informasi kepada salah seorang siswa kemudian informasi tersebut
disampaikan kepada siswa di dekatnya; begitu seterusnya, informasi disampaikan secara
beranting. Siswa yang menerima informasi terakhir, mengucapkan keras-keras informasi
tersebut di hadapan teman-temannya. Dengan demikian, kita tahu apakah informasi itu
tetap sama dengan sumber pertama atau tidak. Jika tetap sama, berarti daya simak siswa
sudah cukup baik, akan tetapi, bila informasi pertama berubah setelah beranting, ini
berarti daya simak siswa masih kurang
Guru membacakan sebuah wacana yang dapat berupa artikel atau cerita di
hadapan siswa, dan siswa diminta menyimak baik-baik. Sebelum siswa menyimak, guru
memberi penjelasan tentang apa-apa yang pernah disimak. Setelah guru selesai
membacakan, guru dapat meminta siswa, misalnya:
f. menemukan ciri-ciri atau gaya bahasa yang digunakan dalam wacana yang
dibacakan;
Dalam penggunaan teknik ini, guru dituntut untuk dapat membaca dengan baik
sesuai dengan jenis wacana yang dibacanya. Oleh karena itu, guru perlu menyiapkan
benar-benar bahan bacaan dan cara membacanya, jangan sampai siswa mengalami
kesulitan memahami isi yang disimaknya hanya karena pembacaan yang kurang siap.
Guru terlebih dahulu menyiapkan rekaman melalui kaset (tape recorder), CD,
ataupun laptop yang berisi ceramah, pembacaan puisi, pidato, cerita/dongeng, drama, dan
sebagainya. Kemudian guru memberi petunjuk-petunjuk sebelum kaset di putar tentang
hal-hal yang perlu disimak. Setelah itu guru memutar rekaman yang telah disiapkan
sebelumnya (dongeng, misalnya). Siswa diminta menyimak baik-baik. Rekaman dapat
diputar ulang bila siswa belum dapat mengikuti tentang apa yang diputar. Kemudian
siswa diberikan tugas menjawab pertanyaan-pertanyaan untuk menguji pemahamannya
terhadap rekaman yang disimaknya, seperti:
Dalam penggunaan teknik ini, guru membacakan sebuah wacana sekali, siswa
diminta menyimak baik-baik. Kemudian, guru membacakan lagi wacana tersebut dengan
cara membaca paragraf awal penuh, sedangkan paragraf berikutnya ada beberapa kata
atau kelompok kata yang dihilangkan. Setelah itu, tugas siswa adalah memikirkan
konteks wacana dan mengisi tempat yang kosong dengan kata-kata atau peristilahan atau
kelompok kata yang asli dari wacana yang dibacakan sebelumnya.
5. Teknik Parafrase
Dalam penggunaan teknik ini, guru terlebih dahulu menyiapkan sebuah puisi
untuk disimak oleh siswa. Setelah itu, guru membacakan puisi yang telah disiapkan
dengan jelas. Kemudian setelah siswa selesai menyimak, siswa secara bergiliran disuruh
menceritakan kembali isi puisi yang telah disimaknya dengan kata-kata sendiri. Dalam
menerapkan teknik ini, guru harus menyesuaikan dengan perkembangan kebahasaan
siswa, agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai tujuan.
Sesuai dengan nama teknik ini, penyimak terlibat dalam pembicaraan. Dalam
pelaksanaan teknik ini guru dapat menugaskan siswa mengadakan wawancara, misalnya
dengan guru wali, guru pengajar bahasa Bali, budayawan. Sebelum mengadakan
wawancara, siswa diminta menyiapkan apa yang perlu ditanyakan kepada orang yang
diwawancarai. Tugas selanjutnya siswa menyusun hasil wawancara yang kemudian
diserahkan kepada guru untuk teliti.
Teknik ini senada dengan teknik simak libat cakap yang mementingkan
keterlibatan penyimak dalam pembicaraan. Penyimak di sini hanya berlaku sebagai
pemerhati yang penuh minat, tekun menyimak apa yang disampaikan oleh pembicara
sehingga penyimak dapat memahami isi pembicaraan, tujuan pembicaraan, menganalisis
apa yang dibicarakan, serta akhirnya menilai isi pembicaraan.
8.Simak Rangkuman
1.siswa menyimak wacana yang dibacakan oleh guru dan dicatat oleh setiap siswa
9.Menemukan Benda
Guru menyiapkan sejumlah benda. Benda itu sebaiknya yang sudah dikenal siswa.
Benda-benda dimasukkan ke dalam kotak terbuka. Guru menyebutkan nama benda, siswa
mencari bendanya dalam kotak dan menunjukkan kepada guru atau temannya.
kalimat yang panjang dapat dicari dengan beberapa kata kunci yang terdapat
dalam kalimat Melalui kata-kata kunci itu kita sampai pada isi singkat bahan simakan.
Contoh:
Aspek Nonkebahasaan:
Tompkins dan Hosskison menyatakan bahwa terdapat enam kiat yang dapat
kita gunakan untuk belajar menangkap gagasan inti simakan, yaitu membentuk
citraan,mengelompokan, mengajukan pertanyaan, mengorganisasi, mencatat, dan
memusatkan perhatian. Selain itu, perlunya menggunakan metode dan teknik dalam
pembelajaran menyimak sehingga memudahkan guru dalam mengajarkan
pembelajaran menyimak.
B. Saran
https://serupa.id/evaluasi-pembelajaran/
Taufina. 2016. Mozaik Penilaian Pembelajaran Bahasa dan Apresiasi Sastra Indonesia
di Sekolah Dasar. Bandung: CV. Angkasa