Anda di halaman 1dari 2

Salam jumpa kembali ibu tutor yang saya hormati serta rekan-rekan semua yang saya banggakan,

izinkan saya menanggapi perihal materi diskusi 3 ini. Semoga kalian semua selalu diberikan
kesehatan dan kemudahan rezeki. 

Dengan adanya situasi pandemi Covid-19 sekarang ini, perkembangan bisnis kecil di
Indonesia kian semakin redup. Usaha yang telah dbangun bertahun-tahun bisa gulung tikar
seketika. Dampak dengan adanya Covid-19 memberikan situasi yang sangat signifikan pada
perekonomian bisnis kecil. Laporan Organisation for Economic Co-operation and Development
(OECD) menyebutkan bahwa pandemi ini berimplikasi terhadap ancaman krisis ekonomi besar
yang ditandai dengan terhentinya aktivitas produksi di banyak negara, jatuhnya tingkat konsumsi
masyarakat, hilangnya kepercayaan konsumen, jatuhnya bursa saham yang pada akhirnya
mengarah kepada ketidakpastian (Nalini, 2021).
Ketatnya pembatasaan sosial wilayah adalah antsipasi sebaran virus yang sangat cepat.
Wren dan Lewis (2020) menemukan kecenderungan bahwa pandemi Covid-19. Tidak hanya
merugikan sisi kesehatan, virus ini bahkan mempengaruhi perekonomian negara-negara di
seluruh dunia, tak tekecuali Indonesia. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang
memiliki kedudukan khusus di perekonomian Indonesia juga terdampak secara serius.
Berdasarkan data BPS diketahui jumlah UMKM mencapai 64,2 juta unit per 2018. Angka
tersebut mencapai 99,9 persen dari keseluruhan usaha yang beroperasi di Indonesia. UMKM
berkontribusi 60,3% dari total Produk Domestik Bruto (PDB), dan menyerap 97% dari total
tenaga kerja serta 99% dari total lapangan kerja. Banyaknya UMKM tentu berpengaruh besar
terhadap perluasan kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja serta membantu pembentukan
Produk Domestik Bruto.
Dengan ini daya beli masyarakat semakin berkurang, ke tenaga kerjaan semakin di
minimalisir. Tak sedikit masyarakat yang kehilangan pekerjaan nya. Pada aspek perusahaan,
pandemi ini telah mengganggu kinerja perusahaan-perusahaan terutama yang bergerak dalam
sektor perdagangan, transportasi, dan pariwisata. Kebijakan social distancing yang kemudian
diubah menjadi physical distancing atau jaga jarak aman berdampak pada penurunan kinerja
perusahaan yang kemudian diikuti oleh pemutusan hubungan kerja. Itu sebabnya sebagian
masyarakat sangat berhati-hati untuk mengatur pemasukannya, sehingga dapat berpengaruh pada
konsumsi atau tingkat daya beli masyarakat, masyarakat terlebih mementingkan kebutuhan
pokok dibanding bahan pangan atau jajanan yang lainnya. Para bisnis kecil mengalami berbagai
kerugian akibat adanya Covid-19.

Harapan saya, semoga Pandemi Covid-19ini segera berakhir!


Teimakasih, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penyampaian karena kritik dan saran
diperlukan. Semangat belajar!

Sumber Referensi :
Betty Silfia Ayu Utami Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Sektor UMKM di Indonesia
(2021)
https://journal.uwks.ac.id 

Anda mungkin juga menyukai