Anda di halaman 1dari 3

Bentuk Ketimpangan Sosial dan Dampak Kesenjangan di Berbagai Sektor Penulis: Farizqa

Ayuluqyana Putri tirto.id - Kamis, 11 Feb 2021 21:35 WIB

Baca selengkapnya di artikel "Bentuk Ketimpangan Sosial dan Dampak Kesenjangan di


Berbagai Sektor", https://tirto.id/f92V.

tirto.id - Sebagaimana banyak negara berkembang lainnya, Indonesia hingga kini masih
harus menghadapi masalah kesenjangan sosial. Istilah terakhir, sering pula disebut dengan
ketimpangan sosial. Hal ini dikarenakan sulitnya masyarakat kelas bawah dalam merasakan
apa itu yang dinamakan pemerataan sumber daya. Gambaran ketimpangan sosial di
Indonesia sempat terekam dalam laporan riset terbitan Oxfam dan International NGO Forum
on Indonesia Development (lNFlD) pada 2017 berjudul "Menuju Indonesia yang Lebih
Setara."

Baca selengkapnya di artikel "Bentuk Ketimpangan Sosial dan Dampak Kesenjangan di


Berbagai Sektor", https://tirto.id/f92V.

Laporan tersebut menyimpulkan kekayaan kolektif empat orang terkaya di Indonesia, yang
tercatat sebesar 25 miliar dolar AS, sama dengan gabungan harta 100 juta orang termiskin.
Meskipun begitu, kesenjangan sosial tidak hanya terjadi di negara berkembang.
Kesenjangan sosial juga menjadi persoalan di negara-negara maju. Sebagaimana dilansir
laman UGM, President of International Consortioum of Social Development, Professor
Manohar Pawar pernah menjelaskan bahwa kesenjangan sosial terjadi karena tingginya
pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi distribusi pendapatan yang merata.

Baca selengkapnya di artikel "Bentuk Ketimpangan Sosial dan Dampak Kesenjangan di


Berbagai Sektor", https://tirto.id/f92V.

dibaca normal 3 menit Home Sosial Budaya Bentuk Ketimpangan Sosial dan Dampak
Kesenjangan di Berbagai Sektor Penulis: Farizqa Ayuluqyana Putri tirto.id - Kamis, 11 Feb
2021 21:35 WIB Ada beragam bentuk ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.
Ketimpangan sosial juga dapat berdampak ke berbagai sektor. tirto.id - Sebagaimana
banyak negara berkembang lainnya, Indonesia hingga kini masih harus menghadapi
masalah kesenjangan sosial. Istilah terakhir, sering pula disebut dengan ketimpangan sosial.
Hal ini dikarenakan sulitnya masyarakat kelas bawah dalam merasakan apa itu yang
dinamakan pemerataan sumber daya. Gambaran ketimpangan sosial di Indonesia sempat
terekam dalam laporan riset terbitan Oxfam dan International NGO Forum on Indonesia
Development (lNFlD) pada 2017 berjudul "Menuju Indonesia yang Lebih Setara." Laporan
tersebut menyimpulkan kekayaan kolektif empat orang terkaya di Indonesia, yang tercatat
sebesar 25 miliar dolar AS, sama dengan gabungan harta 100 juta orang termiskin.
Meskipun begitu, kesenjangan sosial tidak hanya terjadi di negara berkembang.
Kesenjangan sosial juga menjadi persoalan di negara-negara maju. Sebagaimana dilansir
laman UGM, President of International Consortioum of Social Development, Professor
Manohar Pawar pernah menjelaskan bahwa kesenjangan sosial terjadi karena tingginya
pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi distribusi pendapatan yang merata. Beragam Bentuk
Ketimpangan Sosial Kesenjangan atau ketimpangan sosial adalah kondisi saat perbedaan
batas kemampuan finansial dan status sosial terjadi di antara masyarakat yang hidup di
sebuah wilayah, demikian mengutip publikasi resmi BPMK Kemdikbud. Situasi ketimpangan
sosial biasa terjadi jika pembagian akses untuk memanfaatkan sumber daya di suatu
wilayah tidak seimbang dan merata. Dengan adanya ketidaksamaan dalam pemilikan
sumber daya dapat memicu kerugian pada pihak tertentu. Akhirnya, muncul jurang pemisah
antara masyarakat miskin dan orang kaya. Baca juga: Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial
dari Ekonomi hingga Pendidikan Dalam kehidupan masyarakat, ketimpangan sosial bisa
mewujud dalam beragam bentuk. Sesuai dengan penjelasan dalam modul Sosiologi terbitan
Kemdikbud, setidaknya terdapat enam bentuk ketimpangan sosial. Berikut daftar 6 bentuk
ketimpangan sosial. 1. Ketimpangan desa dan kota Bentuk ketimpangan ini ditandai dengan
adanya arus urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota, yang menyebabkan
tingkat kesejahteraan di perdesaan menurun dan meningkatkan jumlah pemukiman kumuh,
kriminalitas, serta pengangguran di kota. 2. Kesenjangan kualitas sumber daya manusia
Kesenjangan pembangunan diri manusia menyebabkan ada sebagian orang memiliki
kesempatan untuk mengembangkan kapasitasnya dan ada juga yang tidak. Situasi ini bisa
terjadi karena belum meratanya akses terhadap pendidikan berkualitas. 3. Ketimpangan
antargolongan sosial ekonomi Bentuk kesenjangan sosial ini diperlihatkan dengan semakin
meningkatnya ketimpangan ekonomi di antara golongan-golongan dalam masyarakat.
Kesenjangan ekonomi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: Menurunnya
pendapatan per kapita akibat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi tanpa diiringi
peningkatan produktivitas. Ketidakmerataan hasil pembangunan antardaerah. Rendahnya
mobilitas sosial akibat sikap mental tradisional yang kurang menyukai persaingan dan
kurang usaha. Hancurnya industri kerajinan rakyat akibat monopoli pengusaha bermodal
besar. 4. Ketimpangan kepemilikan aset Kesenjangan ini terihat dari penyebaran aset yang
tidak merata di masyarakat. Jadi, kepemilikan aset masih terkonsentrasi dalam skala besar
di kalangan perusahaan swasta besar. Aset ini dapat berupa kekayaan yang dimiliki
perusahaan, seperti bangunan, alat produksi, hak kuasa (paten, merek dagang) dan lain
sebagainya. 5. Ketimpangan antar-sektor ekonomi Ketimpangan jenis ini bisa berupa
pemberian tempat istimewa untuk sebagian sektor saja. Sebagai conton sektor properti
mendapat tempat yang lebih istimewa daripada pertanian. 6. Ketimpangan antarwilayah dan
subwilayah Proses pembangunan negara yang cenderung fokus pada perkotaan
menyebabkan fasilitas pada wilayah pedesaan menjadi sangat terbatas. Kelengkapan
infrastruktur desa jelas jauh terbelakang apabila dibandingan dengan di perkotaan. Bentuk
ketimpangan jenis ini juga bisa terlihat dari konsentrasi ekonomi di perkotaan, terutama ibu
kota, sehingga daerah hanya mendapatkan porsi aktivitas perekonomian yang kecil.
Dampak Kesenjangan Sosial Mayoritas bentuk-bentuk kesenjangan sosial di atas
bersinggungan dengan sektor ekonomi. Akan tetapi, upaya mengurangi kemiskinan belum
tentu berhasil menyelesaikan ketidaksetaraan sosial. Sejumlah pihak justru
memperdebatkan apakah kemiskinan sekadar menjadi gejala atau penyebab dari
ketimpangan sosial. Sebab, ketimpangan sosial bisa berpengaruh atau berdampak ke
banyak sektor. Dikutip dari situs The Equality Trust, kesenjangan sosial mempengaruhi
berbagai sektor kehidupan berikut ini. 1. Ekonomi Tingginya tingkat ketimpangan
pendapatan berdampak pada melonjaknya utang, ketidakstabilan ekonomi, serta inflasi.
Perilaku kelompok pemilik modal yang terus melipatgandakan kekayaannya cenderung
melanggengkan adanya jurang pemisah antara masyarakat kelas bawah dan kelas atas. 2.
Pendidikan dan Mobilitas Sosial Aspek mobilitas sosial sangat berkaitan erat dengan
variabel ketidakmerataan pendapatan. Dengan tingkat disparitas pendapatan yang tinggi
akan menghasilkan tingkat mobilitas sosial yang rendah. Faktor seseorang memiliki
penghasilan besar ataupun kecil kurang lebih ditentukan oleh kualitas pendidikannya. 3.
Hukum Kesenjangan sosial berkorelasi dengan tingkat kejahatan di suatu wilayah. Ketika
jurang pemisah masyarakat ekonomi lemah dengan golongan kaya terlalu dalam, sebagian
orang berpotensi akan menghalalkan segala cara untuk mengais pendapatan. Akibatnya,
tindak kriminal dalam bentuk apa pun dapat terjadi secara masif. 4. Kesehatan Terdapat
riset yang menyimpulkan bahwa masyarakat dengan pembagian sumber daya merata
cenderung memiliki harapan hidup tinggi, tingkat kematian orang dewasa dan bayi rendah,
serta terhindar dari penyakit mental, dan obesitas. Manusia saat ini yang lebih perhatian
pada kondisi mental seseorang, menyadarkan masyarakat bahwa ketimpang sosial tidak
hanya menyerang kesehatan manusia secara fisik melainkan juga psikis. 5. Politik
Kepercayaan dan keaktifan rakyat suatu negara turut dipengaruhi oleh tingkat ketimpangan
sosial yang terjadi. Di negara dengan ketimpangan sosial tajam, kepercayaan rakyat
terhadap pemerintah akan cenderung rendah. Dengan rendahnya kepercayaan rakyat pada
pemerintah dapat memicu tumbuhnya sikap berontak terhadap kebijakan negara. Baca juga
artikel terkait SOSIOLOGI atau tulisan menarik lainnya Farizqa Ayuluqyana Putri (tirto.id -
Sosial Budaya)

Baca selengkapnya di artikel "Bentuk Ketimpangan Sosial dan Dampak Kesenjangan di


Berbagai Sektor", https://tirto.id/f92V.

Anda mungkin juga menyukai