Pada aplikasi SITB pencatatan dan pelaporan untuk kegiatan farmakovigilans terdapat pada dua menu yaitu
pelaporan untuk KTD Serius dan MESO Harian
Pelaporan KTD/ESO Serius di SITB sudah terhubung langsung dengan e-MESO BPOM, artinya setiap KTD/ESO
Serius yang dilaporkan melalui SITB akan otomatis dilaporkan juga ke e-MESO BPOM.
3
1
2
TB 03 TBC RO
Rekapan MESO Harian Proporsi pasien TBC RO
yang dilakukan MESO
Harian =
Rumus Perhitungan Jumlah pasien mengalami KTD serius yang dilaporkan Proporsi yang mengalami
× 100%
Jumlah pasien TB RO yang memulai pengobatan yang mengalami KTD serius (𝑚𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙) KTD serius (meninggal)
yang dilaporkan =
Jumlah laporan KTD serius yang dikirim ke BPOM yang dilakukan penilaian kausalitas
Rumus Perhitungan pada tahun berjalan
× 100%
Jumlah laporan KTD serius yang dikirim ke BPOM pada tahun berjalan
Target 70%
Dari SITB
Sumber Data Numerator : Laporan feedback hasil penilaian kausalitas pada tahun berjalan
Denominator : Rekapan Laporan KTD serius yang dikirim ke BPOM pada tahun berjalan
Level Nasional
Rumus Perhitungan Jumlah laporan KTD serius yang terlaporkan ke SITB dalam waktu 24 jam Proporsi Laporan KTD serius
setelah kejadian diketahui oleh tim klinis yang dilaporkan ke SITB dalam
× 100%
Jumlah seluruh laporan KTD serius yang terlaporkan ke SITB waktu 24 jam =
Target 100%
(50 / 371 ) x 100% = 13%
Dari SITB
Sumber Data
Numerator dan Denominator : Rekapan Laporan KTD serius
16
3. Klik tab “Laporan KTD Serius”, selanjutnya untuk menambahkan pelaporan
KTD/ESO serius maka klik tombol 'Tambah' pada kolom 'Pelaporan KTD
Serius
19
6. Data pemeriksaan penunjang (hasil lab dan EKG dll) terisi otomatis yang terhubung
dari menu “Informasi Tambahan” - “Pemeriksaan Penunjang”
(Data tersebut harus dilengkapi terlebih dahulu sebelum menutup kasus).
20
7. Setelah menyimpan data maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini
21
PRESENTATION TITLE 20XX
Apabila pasien TBC RO tidak mengalami keluhan ESO maka menu MESO Harian di SITB
cukup dipilih “Tidak Ada Keluhan”
23
Setelah itu, klik tombol tambah pada jenis efek samping yang akan dipilih dan
akan muncul tampilan sebagai berikut:
24
ANALISIS DATA KTD/ESO PASIEN TBC RO
LATAR BELAKANG
Setiap Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) yang terjadi pada pasien baik yang serius maupun non serius memerlukan
manajemen yang tepat
Salah satu manajemen yang tepat yaitu “Mencatat dan Melapor” segala kejadian KTD/ESO
Pencatatan dan Pelaporan perlu dianalisis untuk memastikan setiap KTD/ESO ditatalaksana dengan baik
Dinas Provinsi/Kab/Kota perlu melakukan analisis disetiap Wilayah Binaan masing-masing
6. KELAINAN KONGENITAL
DAN/ATAU 7. KEJADIAN MEDIS LAINNYA
Dapat diketahui dari Fasyankes
dan Laporan Keluarga
serta “TB 03 SITB”
Diketahui dari Fasyankes dan Laporan Keluarga : Bersifat pasif sehingga analisis hanya dapat dilakukan jika fasyankes
melaporkan dalam “KTD Serius”
Pengecekan “TB 03 SITB”: dapat dilihat dari data setiap bulan oleh Dinas Kesehatan
Keterangan:
Silakan melakukan crosscheck Nama pasien meninggal apakah sudah terlapor sebagai Laporan KTD Serius atau tidak
Perlu diperhatikan bahwa laporan yang dilaporkan adalah Pasien yang meninggal dalam masa pengobatan (on treatment)
Cek Periode Kohort pasien mulai pengobatan dan periode dilaporkan hasil akhir pengobatannya. Pastikan tidak ada pasien yang terlewat
Pantau data pastikan tidak ada selisih kemudian koordinasikan dengan RS terkait (Apabila data pasien sudah ditutup di SITB maka
fasyankes tidak dapat melaporkan KTD Serius)
60 60
50
40 38.46153846
30
26.66666667 25
20
20 15
13
10
10 6 5 5
4
0
RSUP Persahabatan RSUP Fatmawati RSIJ Cempaka Putih RSUD Cengkareng
Jumlah Pasien Meninggal 10 15 13 20
Jumlah Pasien Lapor KTD 6 4 5 5
% 60 26.66666667 38.46153846 25
Jumlah Pasien Meninggal Jumlah Pasien Lapor KTD %
Pasien yang dilaporkan MESO Harian-nya adalah pasien yang mengalami KTD/ESO non-serius dan sudah dalam
menjalani pengobatan TBC RO.
Mencatatnya pada Buku Pengobatan TBC RO bagian 'Pemantauan Aktif Efek Samping Obat TBC RO' serta
melaporkannya ke SITB melalui menu 'MESO Harian‘
Maksimal waktu pengerjaan adalah 15 hari sejak tanggal kejadian/dilaporkan
Dinkes perlu memastikan fasyankes rujukan dan satelit dapat mengisi dan melakukan analisis data untuk deteksi
dini ESO sehingga mampu menatalaksana dengan baik sebelum menjadi KTD Serius
Pilih sesuai provinsi dan periode waktu yang ditentukan, penganalisis baik dilakukan setiap 6 bulan atau minimal 1 kali setahun?
Data
Data
merupakan
merupakan
per kejadian
per orang
Cara baca data: Dari Total pasien yang diobati di Jambi adalah 670
terdapat:
1. Mengalami Efek Samping : 3 pasien
2. Tidak mengisi Efek Samping (MESO Harian) : 667 Pasien
3. Tidak ada Efek Samping : 0 Pasien
Perlu diperhatikan : 35 34
30
25
22
20
15
15
10
10
7
5 5 5
5 4 4
3
2 2
1 1
0
RSUP RSPI Sulianti
RSUP Fatmawati RSUD Cengkareng
Persahabatan Saroso
Jumlah Pasien Ada ESO 5 4 3 1
Jumlah Pasien tidak ada ESO 2 4 2 1
Jumlah Pasien yang tidak mengisi MESO Harian 15 34 5 5
Jumlah Pasien Yang diobatin 22 42 10 7
Jumlah Pasien Ada ESO Jumlah Pasien tidak ada ESO Jumlah Pasien yang tidak mengisi MESO Harian Jumlah Pasien Yang diobatin
3,000
2,500
2,000
1,462
1,500
1,274 1,227 1,170
1,000 927
840
757
530
500 394 374 369 331 292 272 230 228 226 202 158 150 114 105 103 91 87 82 81
0
TIM KERJA TBC Sumber SITB per 30 Jan 2023 Workshop Autopsi Verbal 2023
LAPORAN JENIS EFEK SAMPING DKI JAKARTA TAHUN 2022 (2)
80
70 68
60 58
56
52
50
40
40
30 28
25 25 24
19
20 15 14 14
10 9
10 6
4
1 1 1 0
0
Dinas Provinsi/Kab/Kota perlu melakukan analisis data MESO aktif disetiap Wilayah Binaan masing-masing
Data dapat menjadi gambaran KTD Serius yang terjadi dan ESO yang terjadi pada pasien
Data ESO dapat menjadi deteksi awal untuk ditatalaksana agar tidak menjadi KTD Serius
Analisis data dapat dilakukan dalam 1 sd 2 kali dalam setahun
Analisis data dapat menjadikan bahan untuk penyediaan obat penanganan ESO seperti mual dan muntah dsb