Anda di halaman 1dari 3

Ringkasan BAB V

A. Menulis Puisi Model Membangun Rumah (Rasidatur)


Apa itu puisi?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi merupakan ragam sastra yang
bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga diartikan
sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat. Menurut Robert
Frost (Moc K, 1998:7), penyair Amerika klasik, mengatakan bahwa sebuah puisi menjadi
cetusan dalam kegembiraan dan berakhir dengan kebijaksanaan.

Puisi adalah sesuatu yang perlu dikatakan, dengan cara yang menarik perhatian pembaca.
Sebuah puisi mengungkapkan (1) ide, (2) emosi, dan (3) pengalaman atau ketiganya. Pada
dasamya, puisi adalah ekspresi artistik dari imajinasi yang menggunakan Bahasa indah. menulis
puisi, memerlukan sebuah desain yang indah. Desain puisi membutuhkan seorang penyair yang
handal. Penyair akan mengekspresikan dirinya seperti membangun rumah yang baik, indah, dan
penuh bunga-bunga.

Bagaimana contoh puisi yan baik ? Puisi harus disesuaikan dengan ciri ciri dan kaidah
kebahasaan dalam puisi itu sendri. Seperti yang telah kita ketahui bahwa masing masing karya
sastra pasti mempunyai ciri ciri khusus. Salah satunya ialah ciri ciri puisi tersebut. Puisi lama
sendiri memiliki ciri ciri seperti tidak diketahui nama pengarang puisinya, memiliki hubungan
dengan peraturan irama, baik, rima dan baris, dinamakan dengan sastra lisan karena dari mulut
ke mulut proses penyampaiannya, isinya mengenai fantastis dan kerajaan, serta menggunakan
majas yang klise dan tetap.

Sebuah puisi, adalah imajinasi yang diletakkan secara ringkas dan tepatnya ke dalam
bahasa yang paling ekspresif. Penyair menggunakan citraan, metafora, suara dan ritme, dan
aspek-aspek puisi. Ciri khas puisi, berbeda dengan prosa, adalah bahwa puisi ditulis dalam baris.
Sebuah puisi, adalah imajinasi yang diletakkan secara ringkas dan tepatnya ke dalam bahasa
yang paling ekspresif. Penyair menggunakan citraan, metafora, suara dan ritme, dan aspek-aspek
puisi.

Ciri khas puisi, berbeda dengan prosa, adalah bahwa puisi ditulis dalam baris. Tidak
seperti prosa, puisi tidak bergantung pada margin kanan untuk menentukan panjangnya baris.
Seperti pemilihan kata penyair, penempatan baris ini penting. Seperti bidang khusus lainnya,
puisi memiliki terminologinya sendiri, yang menggambarkan berbagai aspek puisi.

B. Menulis Puisi Model Berenang (Tegar sayang semua)

Menulis pusi seperti hal nya kita sedang berenang, perlu ketrampilan, keindahan, penuh
sensasi, dan menggembirakan. Dalam menulis pusis perlu juga latihan, jadi berenang itu adalah
metafor proses penciptaan puisi. (Moc K, 1998:8) Semakin baik anda berenang, semakin berada
di dalam. Dengan puisi mulailah katakanlah, dengan membaca Shakespear:

Haruskah aku membandingkanmu dengan hari musim panas?


Engkau lebih cantik dan lebih tenang:
Angin kencang memang mengguncang tunas kesayangan bulan Mei,
Dan sewa musim panas memiliki tanggal yang terlalu pendek;
Terkadang terlalu panas mata surga bersinar,
Dan sering kali kulit emasnya meredup;
Dan setiap adil dari adil terkadang menurun,
Secara kebetulan atau perubahan arah alam yang belum terpangkas:
Tapi musim panas abadimu tidak akan pudar
Juga tidak kehilangan kepemilikan yang adil itu;
Maut juga tidak akan membual bahwa kamu akan beristirahat di bawah naungannya,
Ketika dalam garis abadi ke waktu anda tumbuh;
Selama manusia bisa bernapas atau mata bisa melihat,
Begitu panjang umur ini, dan ini memberimu hidup.

C. Menulis Pusis Model Pedang

Penulisan puisi juga perlu adanya gaya tertentu, seperti hal nya sebuah pedang. Model
pedang, juga dapat digunakan, karena model tersebut dapat dikatan sebagai model yang tajam
seperti halnya pedang untuk perang. Pedang tidak harus untuk membunuh, pedang juga memiliki
keindahan. Dari keindahan itulah dapat dirancang sebagai model untuk proses dan hasil dalam
menulis sebuah puisi. Pedang juga sebagai gambaran dari kebajikan, kebajikan tersebut dibagi
menjadi tiga, yaitu:

a. Skema klasik adalah kemurnian/kebenaran diksi dan sintaksis.,


b. Kejelasan atau ketajaman, kontroversial dalam puisi kontenporer.,
c. Bukti atau citra.
D. Menulis Puisi Model Invensi

Menulis sebuah puisi itu membutuhkan invensi, invensi (invention) memiliki arti
penemuan. Penemuan adalah peran yang sangat vital dalam proses penulisan puisi. Invensi dapat
memerlancar kreativitas saat proses pembuatan puisi. Penemuan berkaitan erat dengan hal,
seperti ide, ilham, gaya, dan pengalaman lain. Shakespeare (Hunly, 2007:33) termasuk penyair
yang menemukan paling banyak gagasan luar biasa. Orang itu yang bisa disebut penyair karena
yang menciptakan puisi. Dia menciptakan puisi sejauh manusia dapat menciptakan apa saja.
Penyair adalah dia yang menemukan kegembiraan baru, bahkan jika itu sulit untuk menanggung
beban. Seseorang dapat menjadi penyair dalam bidang apa pun. Cukuplah seseorang
berpetualang dan mengejar penemuan baru.

Anda mungkin juga menyukai