Anda di halaman 1dari 2

Eksplorasi Peristiwa-Peristiwa di Sekitar Kelahiran Yesus

1. Augustus (27 SM – 14 M), diwaktu terjadinya kelahiran Yesus, sensus yang berhubungan
dengan kelahiran, dan awal dari pemujaan kaisar.
2. Raja Herodes menyuruh bayi-bayi di Betlehem dibunuh tidak lama setelah Yesus lahir di
sana.
3. Betlehem muncul sebagai kota kelahiran Yesus, sama seperti kota asal Daud. Sesuai
dengan Mikha 5:2, raja mesianik lahir di kota Raja Daud.
4. Kisah orang Majus menggambarkan para astrolog dari Timur, mungkin Persia, sebagai
pelopor dari banyak non-Yahudi yang mau mengakui Yesus sebagai Kristus.
5. Orang Majus menyembah Yesus dan mempersembahkan tiga persembahan karena Sang
Raja telah lahir. Persembahan yang diberikan oleh orang Majus ini tidak menunjukkan
berapa banyak dari mereka yang datang pada waktu itu.
6. Anak-anak Herodes tidak memiliki kemampuan dan ambisi seperti ayah mereka, putra
Herodes memerintah atas bagian-bagian terpisah dari Palestina. Arkelaus atas Yudea,
Samaria, dan Idumea. Herodes Filipus atas Iturea, Trakhonitis, Gaulanitis, Auranitis, dan
Batanea, dan Herodes Antipas atas Galilea dan Perea.
7. Kesalahan pemerintahan Arkhelaus di Yudea, Samaria, dan Idumea menyebabkan dia
dicopot dari jabatannya dan dibuang oleh Augustus (6 M). Singkat periode, gubernur
Romawi yang memerintah wilayah mantan gubernur sebelumnya, salah satu gubernur itu,
Pontius Pilatus, yang mengadili Yesus.

Referensi:
Gundry, Robert H. A Survey Of the New Testament. Zondervan

Para gembala
 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak
mereka pada waktu malam.(Lukas 2:8)
 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan
bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku
memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir
bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu:
Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam
palungan."
 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara
sorga yang memuji Allah, katanya: Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi
dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.
 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-
gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk
melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."
 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang
sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka
memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua
orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada
mereka.
 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena
segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang
telah dikatakan kepada mereka.(Lukas 2:8-20)
 Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. (Lukas
2:19)

Penyingkiran ke Mesir
Menurut Injil Matius, ketika menerima kedatangan para orang Majus, raja Herodes yang
memerintah di Yerusalem ditanyai di mana bayi yang baru lahir, yang disebut-sebut sebagai
"Raja orang Yahudi" itu. Mendengar hal itu raja Herodes menjadi paranoid, setelah mengetahui
bahwa anak yang baru dilahirkan tersebut di kemudian hari akan menjadi raja dan ini dianggap
sebagai ancaman terhadap takhtanya. Karenanya ia berusaha untuk membunuh bayi Yesus
(Matius 2:1 -8). Herodes kemudian berinisiatif melakukan pembunuhan massal, termasuk atas
pihak yang tidak bersalah dengan harapan untuk menutupi ikhtiar pembunuhan seorang anak
(Matius 2:16-18). Akan tetapi seorang malaikat Allah muncul dalam mimpi untuk
memperingatkan Yusuf agar membawa sang bayi, Yesus, dan ibunya ke Mesir (Matius 2:13).
Dalam Injil Matius secara berulang kali dengan hati-hati dijelaskan bahwa Yusuf hanya sebagai
suami Maria, ibu dari Yesus, bukanlah sebagai ayah dari Yesus. Secara logis Mesir memang
adalah tempat aman untuk sebagai tempat perlindungan, karena keberadaannya berada di luar
kekuasaan kerajaan Raja Herodes, dan dalam Alkitab bagian Perjanjian Lama Mesir adalah
tempat yang umum bagi pelarian bagi mereka yang merasa tidak aman di Palestina. Pada saat
perjalanan ke Mesir dilakukan, keadaan Mesir dan Palestina adalah merupakan bagian dari
kerajaan Romawi, oleh karena itu membuat perjalanan mereka menjadi mudah dan relatif aman.

Anda mungkin juga menyukai