Anda di halaman 1dari 3

BUKTI KEILAHIAN YESUS MENURUT INJIL1

Nama Jurnal : Bukti Keliahian Yesus Menurut Injil


Nama Penulis : Kalis Stevanus
Nama Penerbit : Teruna Bhakti
Tahun Terbit : 2020
Halaman : 82-96 (15 halaman)

Abstrak
Kelahiran Yesus merupakan inti dari Iman Kristen. Prinsip ini seringkali diragukan oleh
banyak kalangan. Tulisan ini pertujuan bukti-bukti yang kuat dan menyakinkan tetang
keilahian Yesus menurut keilahian Yesus menurut pemberitaan keempat Injil yang
mengindikasihkan keilahian Yesus.
Kata kunci: Injil; keilahian Yesus; kritologi; Yesus
Resensi.
Adakah ayat di dalam kempat Injil yang menulis bahwah Yesus pernah mengklaim diri-
Nya adalah? Dengan tegas kekristenan mengakui Yesus disebut sebagai ‘manusia sejati’
dan sekaligus Allah sejati ini tidak pernah dapat dijelaskan dengan orang non-Kristen
ajaran ini bukan hanya sekedar membingungkan banyak orang dari umat Kristen.Bangi
smenimbulkan salah mengerti.1 suatu kenyataan dari jaman ke jaman dapat kritik
negatif (baca serang) terhadap kelamin iman Kristen
pembahasan
Kepercayaan Kristan, yang dinyatakan dalam perjanjian Baru adalah bahwa Yesus dari
Nasaret, walapun dari Nasaret satu bribadi dan dulu dan sekarang selamanya adalah
Allah dan manusia. Inilah alasan yang mendasari tulisan ini guna menjawab kritik dan
tuduhan maupun menjawab bagi yang masih meragukan keilahian Yesus. Itu adalah
Allah merupakan doktrin dasar dalam kekristenan yang harus dipegang teguh oleh
gereja.Gereja Tidak boleh mengabaikan berbagai serangan yang meragukan keilahian
Yesus. Itu sendiri dan keilahian Yesus juga unik khususnya di dalam injil-injil. Yesus
kristus sebagai Allah merupakan kepercayaan yang berasal langsung dari pengakuan-
Nya sendiri. F F. dan W.J. Marten keperccayaan pada keilahian Kristus berasal dari
kenyaatan tentang Dia didalam alkitab.Tidak hanya dalam alkitab saja tetapi juga para
murid dan juga orang-orang Yahudi segera menyadari bahwa Ia menegaskan
kesetaraan-Nya dengan Allah (Yoh 5: 18). Yesus menyebut diri-Nya “Anak Allah”
(Luk 22: 70)

1
Kalis Stevanus, “Bukti Keilahian Yesus Menurut Injil.” Jurnal Teruna Bhakti, Vol. 2 No.2 (2020):82-
96.
Dalam Injil-Injil kita dapat menenmukan kisah-kisah di mana para penulis Injil
memberi informasi kepada pembacanya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah. (Mat.
16:16; Mar.8:29; Luk. 9: 20). Dan pengakuan Petrus tersebut dibenarkan atau diakuinya
oleh Yesus sendiri. Yesus memberkenalkan dirinya-Nya sebagai Mesias, Anak Allah
yang hidup secara terbuka didepan umum.
Berati Ia memiliki sifat-sifat yang sama dengan Allah. Penulis Injil Markus juga
mencacat kisah roh-roh jahat yang menyebut Yesus: “Engkaulah Anak Allah” (Mar 3:
11).Ungkapan atau sebutan ini mengekspresikan suatu kebenaran yang dalam mengenai
jati diri Yesus

sebenarnya, yang tidak diketahuinoleh orang-orang yang sedang berdiri di situ,


termasuk para murid-Nya, namu diketahui oleh oleh-oleh jahat tersebut. Roh-roh jahat
itu mengenal Yesus adalah Anak Allah. Itu berate roh-roh jahat itu mengakui keilahian
Yesus.
Injil Markus 14: 61-64 menulis: “…Iman besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi,
katanya: Apakah Engkau Mesias, Anak dari terpuji? Jawab Yesus: “Akualh Dia. Jawab
Yesus sangat jelas bahwa Ia menyamakan diri-Nya dangan Allah dengan berkata
“Akulah Dia.” Yesus secara teran-trangan.mengakui sebagai Allah yang sesungguhnya
di hadap hakim. Dengan demikian dapat tarik kesimpulan bahwa Yesus sendiri telah
menyatakan diri-Nya sebagai Allah dengan cara yang jelas bagi semua orang.
Pengakuan ini sebagai suatu penhujatan oleh para pemuka agama sehingga Dia
disalibkan.
Yesus mngakui atau menyamakan diri-Nya dengan Allah (Mrk 14:61-64)
Yesus menyabut Allah itu sebagai Bapa-Nya: “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh 10:
30); dan “Barangsiapa melihat Aku telah melihat Bapa” (Yoh 14:9). Yesus menggakui
bahwa “Aku dan Bapa adalah satu”, sekali orang-orang Yahudi mengambil batu untuk
melempar Yesus. Maka jawab orang Yahudi itu Engkau menyamakan diri-Mu dengan
(Yoh 10:33), Bagi orang Yahudi ini adalah lambang kehujatan, kerena tahu bahwa
dengan melakukan hal dengan jelas mengklaim sebagai Allah. (Yoh 5:17-18,) orang
Yahudi berusaha membunuh Dia karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya
sendiri.
Yesus mengakui diri-Nya ada sebelum Abraham.
Injil Yohanes memcacatan ungkapan: “kata Yesus kepada mereka: Aku berkata
kepadamu sesugguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah Ada” (Yoh.8:58). Menuurut
Perjanjian Lama hanya mengacu pada YHWH yang abadi dan yang sejak semula
sampai selama-lamanya. Pada Zaman Tuhan Yesus,sebutan “Akulah Aku” (ego eimi)
dalam bahsa Yunani merupakan padanan sebutan untuk YHWH; Nama yang dianggap
sacral dan paling dihormati oleh orang Yahudi sehingga mereka tidak berani
mengucpkannya sebelum Abraham jadi aku telah ada (ego eimi),
Kelebihan

Jurnal ini membuat bembacaa lebih mudah untuk memahami keilahian Yesus dan
Yesus adalah Anak Allah yang kekal dan hidup bembaca juga akan mengerti dan
memahami dengan baik
Kekurangan

Jurnal ini kalo boleh kata-katanya bisa diperbaiki lagi biar tidak terlalu sulit.
Pembahasan mengenai pengakuan secara langsungnya sangat singkat.

Anda mungkin juga menyukai