Ini adalah sebuah pelajaran yang menjelaskan ajaran mengenai Yesus Kristus, yakni tentang
pribadiNya dan tentang karyaNya yang didasarkan pada kesaksian Alkitab.
Tujuan dari pelajaran ini adalah supaya setiap pelajar mendapatkan ajaran yang benar
(Alkitabiah) tentang pribadi dan karya dari Yesus Kristus; sehingga dapat mempunyai pengenalan, iman,
dan ketaatan yang benar trhadap Dia. Sesuai dengan hal tersebut, Millard Erikson berkata: ‘ The study of
the person and work of Christ is at the very center of Christian Theology. For since Christians re by
definition belivers in and followers of Christ, their understanding of Christ must be central and
determinative of the very character of Christian Faith.”
Di dalam sejarah gereja dan iman Kristen, hal yang paling penting sering mnjadi persoalan dan
diperdebatkan adalah ajaran tentang Yesus Kristus atau sering disebut juga sebagai Kristologi. Hal-hal
yang diperdebatkan di dalam Kristologi adalah mencakup tentang pribadi dan karya dari Yesus Kristus.
sebagai contoh, ada beberapa teolog liberal masa kini, yang menyatakan bahwa tidaklah mungkin Yesus
sekaligus manusia dan juga Allah. karena adanya pandangan yang demikian, kemudian muncullah
persoalan-persoalan yang berkenan dengan metode untuk mempelajari Kristologi.
Metode”Kristologi dati Atas” (Christology from Above)
“Kristologi dari Atas” adalah suatu metode yang dipakai oleh gereja pada abad-abad permulaan
masehi sebagai dasar untuk mempelajari Kristologi. Beberapa ciri mendasar dari “Kristologi dari Atas”
adalah sebagaimana berikut ini:
1) Dasar utama untuk memahami Kristus adalah bukan Yesus yang bersifat historis, melainkan
pemberitaan (Kerygma) gereja tentang Kristus.
2) Iman kepada Kristus tidaklah didasarkan atau dilegitimasi oleh bukti –bukti yang bersifat historis
dan rasioal berkenaan dengan Krists, melainkan didasarkan pada pmberitaan gereja semata-
mata.
Metode “Kristologi dari Bawah” (Christologi from Below)
“Kristologi dari Bawah” adalah suatu metode yang dipakai oleh para teolog liberal pada masa
kini sebagai dasar untuk mempelajari Kristologi. Beberapa cirri mendasar dari “Kristologi dari
Bawah” adalah sebagaimana berikut ini:
1) Motif utama mempelajari Kristus adalah keraguan dan kecurigaan bahwa sangat mungkin
Kristus yang diajarkan di dalam teologia tradisional di dalam kenyataannya berbeda dengan
manusia Yesus yang pernah hidup di Palestina. Oleh sebab itu, kemudian muncullah sebuah
penyelidikan terhadap Yesus yag bersifat historis, yang disebut “the Quest of the Historical
Jesus.”
2) Keilahian Kristus tidak boleh dijadikan sebagai praanggapan lebih dulu, melinkan harus
merupakan kesimpulan akhir dari proses penyelidikan terhadap bukti-bukti yang bersifat historis
dan rasional berkenaan dengan Yesus. Jadi, permulaannya Yesus haruslah dipandang hanya
sebagai seorang manusia biasa dan tidak lebih daripada itu.
Metode “Kristologi Augustinian”
“Kristologi Augustinian” adalah metode terbaik yang digunakan untuk mempelajari Kristologi.
Di dalam iman mendahului rasio (akal) tetapi tidak dipisahkan sama sekali dari rasio. Titik permulaan
untuk mempelajari Kristologi adalah iman terhadap pemberitaan gereja tentang Kristus. selanjutnya, isi
dari pemberitaan gereja itu berfungsi sebagai praanggapan untuk mennafsirkan dan mengintegrasi
semua data yang diperoleh dari penyelidikan yang bersifat historis dan rasional terhadap diri Yesus.
Metode ini sesuai dengan contoh-contoh yang terdapat di dalam Alkitab (Mat 11:2-6; Luk 7:18-23; Yoh
3:1-2; 9:30-33).
Di dalam metode Kristologi Augustinian dua aspk yang sangat penting dipandukan menjadi satu,
yakni Yesus yang bersifat historis dan Kristus dalam iman Kristen. Kristus yang diberitakan sebagai kunci
untuk memahami Yesus yang bersifat hsitoris dan semua data tentang kehidupan Yesus digunakan
untuk mendukung pemberitaan yang menyatakan bahwa Yesus Kristus benar-benar adalah (Anak) Allah
sendiri.
Pada waktu gereja bergumul untuk memahami tentang keilahian Yesus Kristus, khususnya di
dalam hubunganNya dengan Allah Bapa, maka di dalam gereja pernah muncul beberapa ajaran yang
menyimpang seperti dua macam bidat berikut ini:
1) Ebionisme (Ebionit). Bdat ini merupakan sebuah kelompok sisa dari kekeristenan Yudais yang
ekstrim. Mereka mengajarkan bahwa Yesus adalah seorang manusia biasa yang sedemikian telah
memenuhi tuntutan Hukum Taurat, sehingga Allah memilih Dia untuk menjadi Mesia. Kesadaran
akan hal itu muncul segera setelah Yesus dibabtis, yakni pada saat Ia menerima Roh Kudus. Bidat
ini menolak keilahian Yesus, karena menurut mereka tidak sesuai dengan ajaran monoteisme.
2) Arianisme (Arian). Bidat ini muncul pada awal abad ke empat Masehi, yang berasal dari ajran
Arius, seorang penatua dari Aleksandria, Arius mengajarkan bahwa walaupun Yesus Kristus
disebut sebagai Allah, tetapi ia bukanlah Allah yang sejati dan Ia tidak setara dengan Allah di
dalam hakekat dan kekekalanNya. Menurut Arius sebelum adanya waktu Allah telah
menciptakan Kristus (Logos), sebagai ciptaan yang sulung dan sebagi agen untuk menciptakan
dunia ini. Kemudian pada waktu berinkarnasi, Kristus (Logos) itu masuk ke dalam tubuh seorang
manusia dan mengambil alih tempat roh manusia itu. jadi Yesus Kristus dianggap bukan Allah dan
juga bukan manusia yang sejati.
Alkitab terutama perjanjian Baru sangat jelas menyatakan tentang kemanusiaan Yesus Kristus.
kemanusian Yesus itu dapat dilihat dari berbagai kesaksia berikut ini:
1) Yesus mempunyai kelahiran dan silsilah sebagai manusia (Mat 1:1-17; Luk 2:1-7)
2) Yesus mempunyai tubuh manusia (Luk 2:40,52)
3) Yesus mempunyai pikiran manusia (Luk 2:52; Ibr 5:8) an juga Ia mempunyai perasaan manusia
(Mat 26:37-38; Yoh 11:33-36)
4) Yesus mempunyai keterbatasan-keterbatasan sebagaimana layaknya setiap manusia (Mat 4:1-2;
Yoh 4:6)
5) Yesus terlihat seperti seorang manusia biasa di hadapan orang-orang lain yang bertemu
denganNya (Mat 13:53-58;Yoh 10:33)
6) Yesus adalah satu-satunya manusia yang tidak berdosa sama sekali (Ibr 4:15;1 Yoh 3:5) hal inilah
yang membuat Dia memenuhi persyaratan untuk menjadi Juruslamat bagi manusia yang
berdosa dan menjadi pengantara antara Allah dan manusia (Ibr 7:25-28)
Pada abad-abad permulaan masehi, pada waktu gereja bertekun untuk mengajarkan ajaran
yang benar tentang Yesus Kristus, maka di dalam gereja pernah muncul beberapa ajaran yang
menyimpang mengenai kemanusiaan Yesus Kristus, seperti dua macam bidat berikut ini:
1) Doketisme (Doketik Gnostiksisme). Bidat ini mengajarkan bahwa kemanusiaan Yesus hanya
merupakan kemanusiaan yang semu, yakni sebuah bayangan yang kelihatannya seperti
manusia, tetapi sesungguhnya bukan.
2) Apollinarianisme. Bidat ini mengajarkan bahwa Yesus memang mempunyai tubuh manusia yang
sejati, tetapi tubuhNya itu hanya berisi jiwa/roh dan pikirannya binatang. Pada waktu Logos
menempati tubuh Yesus itu, maka kemudian Logos ,menguasai pikiran manusiaNya, pandangan
ini berusaha untuk mengutamakan keilahian Yesus, tetapi menghancurkan kemanusiaanNya
yang sejati.
Seperti Yesus Kristus, kemanusiaan Yesus Kristus adalah juga sangat signifikan bagi iman Kristen
dan orang-orang Kristen. Signifikansinya adalah sebagi berikut:
1) Penjelmaan (inkarnasi) Kristus menjadi manusia adalah hal yang bersifat soteriologis
(penyelamatan) bagi manusia yang berdosa (Mat 1:21)
2) Pendritaan dan kematian Kristus sebagi korban pengganti dan penebus manusia yang berdosa
menjadi sah. Hal ini disebabkan oelh dua hal, yaitu karena Kristus adalah manusia yang sejati
dan ia manusia yang tidak berdosa sama sekali (2 Kor 5:21)
3) Kristus telah menunjukan contoh (teladan) kepada manusia mengenai bagaimana seharusnya
hidup sebagai manusia di dalam dunia ini (Ibr 5:7-9;1 Yoh 2:6)
4) Kritus benar-benar dapat memahami kehidupan dan kesusahan (penderitan) manusia yang oelh
karena itu Ia menjadi Imam Besar (Pengantara) yang dapat disandari oleh umatNya (Ibr
2:18;4:15-16)
IV. Karya Yesus Kristus: Penyelamatan manusia
(Luk 24:44-49;1 Kor 15:1-8)
Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada bagian pendahuluan, bahwa mempelajari
Kristologi adalah mempelajari tentang pribadi Yesus Kristus dan juga mempelajari tentang
karyaNya untuk menebus /menyelamatkan manusia yang berdosa. Untuk membicarakan
tentang karya dari Yesus Kristus itu, maka ada lima aspek yang harus dibahas di dalamnya.
1) Persoalan kejatuhan manusia ke dalam dosa dan keberdosaan manusia yang harus
dipecahkan. Hakekat dosa adalah kegagalan manusia untuk memenuhi tuntutan hukum
Allah (1 Yoh 3:4-5)
2) Kebutuhan manusia akan keselamatan dari dosa dan hukuman dari Allah (1 Tes 1:10). Hal ini
adalah kebutuhan manusia yang paling utama.
3) Tuntutan dari keadilan Allah dan kasih Allah terhadap manusia yang berdosa (Yoh 3:16-18;
Rm 3:25-26)
Yesus Kristus dapat menyelamatkan manusia yang berdosa melalui ketaatanNya yang sempurna
dan menebus (menggantikan) semua orang yang ditebusNya. Ketaatan Yesus itu meliputi dua aspek:
1) Ketaatan yang aktif, yakni ketaatan yang sempurna dari Yesus terhadap Allah dan hukumanNya
di dalam seluruh kehidupanNya. Hal ini telah dilakukanNya utnuk menggantikan manusia (Roma
5:18-19;2 Kor 5:21)
2) Ketaatan yang pasif, yakni ketaatan dari Yesus utnuk menderita dan mati karena menanggung
dosa dan hukumannya. Hal ni telah dijalaniNya untuk menggantikan manusia ( 2 Kor 5:21).
Penderitaan Yesus juga meliputi dua aspek:
- Penderitaan Yesus di dalam seluruh kehidupanNya di dunia ini (Ibr 2:14-18;5:7-10)
- Penderitaan (dan kematian )Kristus di kayu salib ( Ptr 2:24;3:18)