Anda di halaman 1dari 7

MENGENAL AJARAN DARI ALKITAB TENTANG YESUS KRISTUS

Deskripsi dan tujuan pelajaran

Ini adalah sebuah pelajaran yang menjelaskan ajaran mengenai Yesus Kristus, yakni tentang
pribadiNya dan tentang karyaNya yang didasarkan pada kesaksian Alkitab.

Tujuan dari pelajaran ini adalah supaya setiap pelajar mendapatkan ajaran yang benar
(Alkitabiah) tentang pribadi dan karya dari Yesus Kristus; sehingga dapat mempunyai pengenalan, iman,
dan ketaatan yang benar trhadap Dia. Sesuai dengan hal tersebut, Millard Erikson berkata: ‘ The study of
the person and work of Christ is at the very center of Christian Theology. For since Christians re by
definition belivers in and followers of Christ, their understanding of Christ must be central and
determinative of the very character of Christian Faith.”

1. Beberapa Metode untuk Mempelajari Kristologi

Bacaan dari Alkitab: Matius 16:13-20

Di dalam sejarah gereja dan iman Kristen, hal yang paling penting sering mnjadi persoalan dan
diperdebatkan adalah ajaran tentang Yesus Kristus atau sering disebut juga sebagai Kristologi. Hal-hal
yang diperdebatkan di dalam Kristologi adalah mencakup tentang pribadi dan karya dari Yesus Kristus.
sebagai contoh, ada beberapa teolog liberal masa kini, yang menyatakan bahwa tidaklah mungkin Yesus
sekaligus manusia dan juga Allah. karena adanya pandangan yang demikian, kemudian muncullah
persoalan-persoalan yang berkenan dengan metode untuk mempelajari Kristologi.
Metode”Kristologi dati Atas” (Christology from Above)
“Kristologi dari Atas” adalah suatu metode yang dipakai oleh gereja pada abad-abad permulaan
masehi sebagai dasar untuk mempelajari Kristologi. Beberapa ciri mendasar dari “Kristologi dari Atas”
adalah sebagaimana berikut ini:
1) Dasar utama untuk memahami Kristus adalah bukan Yesus yang bersifat historis, melainkan
pemberitaan (Kerygma) gereja tentang Kristus.
2) Iman kepada Kristus tidaklah didasarkan atau dilegitimasi oleh bukti –bukti yang bersifat historis
dan rasioal berkenaan dengan Krists, melainkan didasarkan pada pmberitaan gereja semata-
mata.
Metode “Kristologi dari Bawah” (Christologi from Below)
“Kristologi dari Bawah” adalah suatu metode yang dipakai oleh para teolog liberal pada masa
kini sebagai dasar untuk mempelajari Kristologi. Beberapa cirri mendasar dari “Kristologi dari
Bawah” adalah sebagaimana berikut ini:
1) Motif utama mempelajari Kristus adalah keraguan dan kecurigaan bahwa sangat mungkin
Kristus yang diajarkan di dalam teologia tradisional di dalam kenyataannya berbeda dengan
manusia Yesus yang pernah hidup di Palestina. Oleh sebab itu, kemudian muncullah sebuah
penyelidikan terhadap Yesus yag bersifat historis, yang disebut “the Quest of the Historical
Jesus.”
2) Keilahian Kristus tidak boleh dijadikan sebagai praanggapan lebih dulu, melinkan harus
merupakan kesimpulan akhir dari proses penyelidikan terhadap bukti-bukti yang bersifat historis
dan rasional berkenaan dengan Yesus. Jadi, permulaannya Yesus haruslah dipandang hanya
sebagai seorang manusia biasa dan tidak lebih daripada itu.
Metode “Kristologi Augustinian”

“Kristologi Augustinian” adalah metode terbaik yang digunakan untuk mempelajari Kristologi.
Di dalam iman mendahului rasio (akal) tetapi tidak dipisahkan sama sekali dari rasio. Titik permulaan
untuk mempelajari Kristologi adalah iman terhadap pemberitaan gereja tentang Kristus. selanjutnya, isi
dari pemberitaan gereja itu berfungsi sebagai praanggapan untuk mennafsirkan dan mengintegrasi
semua data yang diperoleh dari penyelidikan yang bersifat historis dan rasional terhadap diri Yesus.
Metode ini sesuai dengan contoh-contoh yang terdapat di dalam Alkitab (Mat 11:2-6; Luk 7:18-23; Yoh
3:1-2; 9:30-33).

Di dalam metode Kristologi Augustinian dua aspk yang sangat penting dipandukan menjadi satu,
yakni Yesus yang bersifat historis dan Kristus dalam iman Kristen. Kristus yang diberitakan sebagai kunci
untuk memahami Yesus yang bersifat hsitoris dan semua data tentang kehidupan Yesus digunakan
untuk mendukung pemberitaan yang menyatakan bahwa Yesus Kristus benar-benar adalah (Anak) Allah
sendiri.

2. Pribadi Yesus Kristus: KeilahianNya


Bacaan dari Alkitab: Yohanes 1:1-5,18;20:26-29
Pertentangan mengenai keilahian Yesus Kristus adalah hal paling menonjol di dalam iman Kristen.
Sebab keilahian Kristus sangat berarti bagi iman orang-orang Kristen berkenaan dengan
pengetahuanNya, dan kelayakanNya untuk disembah. Oleh karena itu , Millard Erickson berkata: “one of
the most controversial and yet crucial topics of Christians theology is the deity of Christ. It lies at the
heart of our faith. For our faith rests on Jesus’ actually being God in human flesh, and not simply an
extraordinary human, even the most unusual person who ever lived.
Kesaksian Alkitab mengenai Keilahian Yesus Kristus
Alkitab, terutama Perjanjian Baru, sangat jelas menyatakan tentang keilahia Yesus Kristus. Keilahian
Yesus Kristus itu dapat dilihat dari berbagai kesaksian berikut:
1. Pengakuan-pengakuan dari Yesus tentang diriNya sendiri menyatakan bahwa Dia benar-benar
adalah Allah. hal ini dapat dilihat dari beberapa macam pengakuan Yesus berikut ini:
 Yesus menyatakan bahwa Dia mempunyai berbagai hak preogratif yang hanya dipunyai
Allah (Mat 9:1-8; Mrk 2:27-28; Yoh 11:25-26; 43-44; Mat 13:41; 24:31: Luk 12:8-9; 15:10;
Mat 25:31-46).
 Yesus menyatakan bahwa Dia mempunyai hubungan yang sangat unik dengan Allah Bapa
(Mat 26:63-65; Yoh 10:30; 14:6-11).
 Yesus menunjukan bahwa DriNya mmpunyai otoritas yang hanya dipunyai Allah (Mat
5:22,28,32,34,44; Yoh 6:35; Yoh 35; 8:12; 8:12; 10:9; 11:25; 14:6; 15:1,5).
 Yesus menerima pengakuan dan penyembahan yang diberikan kepadaNya sebagai Tuhan
dan Allah (Yoh 20:28)
2. Kesaksian-kesaksian di dalam Perjanjian Baru tentang atribut-atribut Ilahi yang dipunyai Yesus
juga menyatakan bahwa Dia adalah Allah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa macam atribut ilahi
berikut ini:
 Yesus mempunyai kekekalan (eternality) (Yoh 8:56-58; Why 1:8, 17-18; 2:8;22:13; 1 Tim
6:16)
 Yesus mempunyai kemahahadiran (omnipresence )(Mat 1:23; 18:20; 28:20).
 Yesus mempunyai kemahatahuan (omniscience) (Mrk 2:8; Yoh 2:24-25; 6:64;
16:30;21:17)
 Yesus mmpunyai kedaulatan Allah (sovereighty of god) (Mat 5:22, 28, 32, Yoh 10:17-18)
 Yesus mempunyai kemahakuasaan (omnipotence ) (Mat 8:26-27;Yoh 2:1-11)
 Yesus mempunyai hakekat (esensi) Allah (essence of God) (Flp 2:6; Kol 1:19)
3. Sebutan-sebutan di dalam Perjanjian Baru yang diberikan terhadap Yesus Kristus juga
menyatakan bahwa Dia adalah Allah. hal ini dapat dilihat dari dua sebutan yang sangat menonjol:
 “Tuhan” yang dikenakan terhadap Yesus (Mat 3:3; Yoh 20:28)
 “Allah” yang dikenakan terhadap Yesus (Yoh 1:1; Rm 9:5; Tit 2:13; Ibr 1:8;2 Pet 1:1)
4. Kesaksian-kesaksian di dalam Perjanjian Baru tentang kebangkitan Yesus dari kematian juga
menyatakan bahwa Dia adalah Allah (Yoh 10:17-18;11:25)
5. Kesaksian-kesaksian di dalam Perjanjian Baru tentang kenaikan Yesus ke Sorga juga menyatakan
bahwa memang Dia adalah Allah (Kis 7:56; Ibr 4:14;8:1)

Penyimpangan-penyimpangan di dalam sejarah gereja

Pada waktu gereja bergumul untuk memahami tentang keilahian Yesus Kristus, khususnya di
dalam hubunganNya dengan Allah Bapa, maka di dalam gereja pernah muncul beberapa ajaran yang
menyimpang seperti dua macam bidat berikut ini:

1) Ebionisme (Ebionit). Bdat ini merupakan sebuah kelompok sisa dari kekeristenan Yudais yang
ekstrim. Mereka mengajarkan bahwa Yesus adalah seorang manusia biasa yang sedemikian telah
memenuhi tuntutan Hukum Taurat, sehingga Allah memilih Dia untuk menjadi Mesia. Kesadaran
akan hal itu muncul segera setelah Yesus dibabtis, yakni pada saat Ia menerima Roh Kudus. Bidat
ini menolak keilahian Yesus, karena menurut mereka tidak sesuai dengan ajaran monoteisme.
2) Arianisme (Arian). Bidat ini muncul pada awal abad ke empat Masehi, yang berasal dari ajran
Arius, seorang penatua dari Aleksandria, Arius mengajarkan bahwa walaupun Yesus Kristus
disebut sebagai Allah, tetapi ia bukanlah Allah yang sejati dan Ia tidak setara dengan Allah di
dalam hakekat dan kekekalanNya. Menurut Arius sebelum adanya waktu Allah telah
menciptakan Kristus (Logos), sebagai ciptaan yang sulung dan sebagi agen untuk menciptakan
dunia ini. Kemudian pada waktu berinkarnasi, Kristus (Logos) itu masuk ke dalam tubuh seorang
manusia dan mengambil alih tempat roh manusia itu. jadi Yesus Kristus dianggap bukan Allah dan
juga bukan manusia yang sejati.

Signifikansi dari keilahian Yesus Kristus


Keilahian Yesus Kristus adalah sangat signifikan bagi iman Kristen dan orang-orang
Kristen. Signifikansinya adalah sebagai berikut:
1) Manusia yang berdosa dimungkinan untuk mengenal Allah yang benar dan mempunyai
kembali hubungan dan persekutuan denganNya melalui Yesus Kristus (Yoh 1:18)
2) Penebusan bagi manusia yang berdosa melaui karya dari Yesus Kristus adalah keselamatan
yang berasal dari Allah (Yun 2:9-10)
3) Penebusan melaui karya dari Yesus Kristus itu dapat menyelamatkan banyak orang yang
berdosa (Mat 20:28)
4) Yesus Kristus adalah pribadi yang layak disembah sebagai Allah (Flp 2:9-11; Ibr 1:6;Why 1:17)

III. Pribadi Yesus Kristus: kemanusiaanNya


(YOh 1:14; 1 Yoh 4:2-3)
Walaupun di dalam sejarah gereja ajaran tentang kemanusiaan Yesus Kristus tidak
dipertentangkan sehebat seperti ajaran tentang keilahianNya, tetapi ajaran tentang
kemanusiaan Yesus juga merupakan salah satu bagian yang sangat fundamental di dalam
iman Kristen.

Kelahiran Yesus Kristus melalui seorang perawan


Pembahasan tentang kemanusiaan Yesus Kristus harus dimulai dengan membalas
kelahiranNya sebagi manusia melaui seorang perempuan yang masih perawan, yakni Maria.
Sebab Alkitab, khususnya kitab-kitab Injil Sinoptik, menyatakan bahwa Yesus dikandung dan
dilahirkan oleh Maria melalui suatu karya ajaib dari Roh Kudus, yaitu dengan tanpa adanya
benih dai seorang laki-laki (Mat 1:18-25;Luk 1:26-38)
Kelahiran Yesus Kristus melalui perawan Maria adalah juga sangat signifikan bagi iman
Kristen dan orang-orang Kristen. Signifikansinya adalah sebagaimana berikut ini:
1. Kelahiran Kristus melalui perawan Maria menyatakan bahwa keselamatan bagi manusia
yang berdosa hanya dapat dikerjakan oelh Allah (Yunus 2:9-10;Luk 1:37)
2. Kelahiran Kristus melalui perawan Maria menyatakan bahwa Allah telah menggenapi
janji-janjiNya untuk memberikan seorang Juruslamat kepaa manusia yang berdosa dari
benih perempuan (Kej 3:15).
3. Kelahiran Krsitus melaui perawan Maria telah melindungi kemanusiaan Kristus dari
pencemaran oleh dosa yang diturunkan dari Adam kepada seluruh keturunannya (luk
1:35)
4. Kelahiran Kristus melaui perawan Maria telah memungkinkan terjadinya penyatuan akan
dua natur di dalam diri Kristus, yakni keilahian yang sejati dan kemanusiaan yang sejati
( 1Tim 2:5)

Kesaksian Alkitab mengenai kemanusiaan Yesus Kristus

Alkitab terutama perjanjian Baru sangat jelas menyatakan tentang kemanusiaan Yesus Kristus.
kemanusian Yesus itu dapat dilihat dari berbagai kesaksia berikut ini:

1) Yesus mempunyai kelahiran dan silsilah sebagai manusia (Mat 1:1-17; Luk 2:1-7)
2) Yesus mempunyai tubuh manusia (Luk 2:40,52)
3) Yesus mempunyai pikiran manusia (Luk 2:52; Ibr 5:8) an juga Ia mempunyai perasaan manusia
(Mat 26:37-38; Yoh 11:33-36)
4) Yesus mempunyai keterbatasan-keterbatasan sebagaimana layaknya setiap manusia (Mat 4:1-2;
Yoh 4:6)
5) Yesus terlihat seperti seorang manusia biasa di hadapan orang-orang lain yang bertemu
denganNya (Mat 13:53-58;Yoh 10:33)
6) Yesus adalah satu-satunya manusia yang tidak berdosa sama sekali (Ibr 4:15;1 Yoh 3:5) hal inilah
yang membuat Dia memenuhi persyaratan untuk menjadi Juruslamat bagi manusia yang
berdosa dan menjadi pengantara antara Allah dan manusia (Ibr 7:25-28)

Penyimpangan-penyimpangan di dalam sejarah gereja

Pada abad-abad permulaan masehi, pada waktu gereja bertekun untuk mengajarkan ajaran
yang benar tentang Yesus Kristus, maka di dalam gereja pernah muncul beberapa ajaran yang
menyimpang mengenai kemanusiaan Yesus Kristus, seperti dua macam bidat berikut ini:

1) Doketisme (Doketik Gnostiksisme). Bidat ini mengajarkan bahwa kemanusiaan Yesus hanya
merupakan kemanusiaan yang semu, yakni sebuah bayangan yang kelihatannya seperti
manusia, tetapi sesungguhnya bukan.
2) Apollinarianisme. Bidat ini mengajarkan bahwa Yesus memang mempunyai tubuh manusia yang
sejati, tetapi tubuhNya itu hanya berisi jiwa/roh dan pikirannya binatang. Pada waktu Logos
menempati tubuh Yesus itu, maka kemudian Logos ,menguasai pikiran manusiaNya, pandangan
ini berusaha untuk mengutamakan keilahian Yesus, tetapi menghancurkan kemanusiaanNya
yang sejati.

Signifikan dari kemanusiaan Yesus Kristus

Seperti Yesus Kristus, kemanusiaan Yesus Kristus adalah juga sangat signifikan bagi iman Kristen
dan orang-orang Kristen. Signifikansinya adalah sebagi berikut:

1) Penjelmaan (inkarnasi) Kristus menjadi manusia adalah hal yang bersifat soteriologis
(penyelamatan) bagi manusia yang berdosa (Mat 1:21)
2) Pendritaan dan kematian Kristus sebagi korban pengganti dan penebus manusia yang berdosa
menjadi sah. Hal ini disebabkan oelh dua hal, yaitu karena Kristus adalah manusia yang sejati
dan ia manusia yang tidak berdosa sama sekali (2 Kor 5:21)
3) Kristus telah menunjukan contoh (teladan) kepada manusia mengenai bagaimana seharusnya
hidup sebagai manusia di dalam dunia ini (Ibr 5:7-9;1 Yoh 2:6)
4) Kritus benar-benar dapat memahami kehidupan dan kesusahan (penderitan) manusia yang oelh
karena itu Ia menjadi Imam Besar (Pengantara) yang dapat disandari oleh umatNya (Ibr
2:18;4:15-16)
IV. Karya Yesus Kristus: Penyelamatan manusia
(Luk 24:44-49;1 Kor 15:1-8)
Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada bagian pendahuluan, bahwa mempelajari
Kristologi adalah mempelajari tentang pribadi Yesus Kristus dan juga mempelajari tentang
karyaNya untuk menebus /menyelamatkan manusia yang berdosa. Untuk membicarakan
tentang karya dari Yesus Kristus itu, maka ada lima aspek yang harus dibahas di dalamnya.

1) Persoalan kejatuhan manusia ke dalam dosa dan keberdosaan manusia yang harus
dipecahkan. Hakekat dosa adalah kegagalan manusia untuk memenuhi tuntutan hukum
Allah (1 Yoh 3:4-5)
2) Kebutuhan manusia akan keselamatan dari dosa dan hukuman dari Allah (1 Tes 1:10). Hal ini
adalah kebutuhan manusia yang paling utama.
3) Tuntutan dari keadilan Allah dan kasih Allah terhadap manusia yang berdosa (Yoh 3:16-18;
Rm 3:25-26)

Yesus Kristus adalah satu-satunya Juruslamat yang Sah


Berdasarkan kesaksian dari Alkitab, ternyata di kolong langit ini hanya ada satu pribadi
yang telah memenuhi semua tuntutan dari Allah untuk menjadi Juruslamat (Penebus) bagi
manusia yang berdosa, yaitu hanya pribadi Yesus Kristus. penyebab hal itu adalah Karena
tiga persyaratan mutlah yang dituntut utnuk menjadi Juruslamat, telah dipnuhi oleh Yesus
Kristus:
1) Yesus adalah manusia yang sejati keturunan dari Adam (Luk 3:23-38)
2) Yesus adalah manusia keturunan dari Adam yang tidak berdosa (Ibr 4:15;1 Yoh 3:5)
3) Yesus adalah Allah yang sejati (Yoh 1:1,18;20:28; Mat 20:28)

Ketaatan dari Yesus Kristus yang menebus (Menyelamatkan)

Yesus Kristus dapat menyelamatkan manusia yang berdosa melalui ketaatanNya yang sempurna
dan menebus (menggantikan) semua orang yang ditebusNya. Ketaatan Yesus itu meliputi dua aspek:

1) Ketaatan yang aktif, yakni ketaatan yang sempurna dari Yesus terhadap Allah dan hukumanNya
di dalam seluruh kehidupanNya. Hal ini telah dilakukanNya utnuk menggantikan manusia (Roma
5:18-19;2 Kor 5:21)
2) Ketaatan yang pasif, yakni ketaatan dari Yesus utnuk menderita dan mati karena menanggung
dosa dan hukumannya. Hal ni telah dijalaniNya untuk menggantikan manusia ( 2 Kor 5:21).
Penderitaan Yesus juga meliputi dua aspek:
- Penderitaan Yesus di dalam seluruh kehidupanNya di dunia ini (Ibr 2:14-18;5:7-10)
- Penderitaan (dan kematian )Kristus di kayu salib ( Ptr 2:24;3:18)

Signifikansi dari kematian Yesus Kristus


Kematian Yesus Kristus adalah sangat signifikan bagi iman Kristen dan orang-orang Kristen.
Signifikansinya adalah sebagi berikut:
1)
1) Menggantikan manusia yang berdosa menanggungosa dan hukumannya (1 Kor 15:3;2 Kor
5:21;1Ptr 2:24)
2) Menebus manusia yang berosa dari dosa dan hukumannya (Mat 20:28;1 Kor 6:20)
3) Memenuhi tuntutan hukum Allah terhadap dosa (Roma 3:25-26)
4) Memuaskan tuntutan keadilan Allah (Rm 3:25-26;8:3-4)
5) Meredakan murka Allah (Rm 3:25;5:9;1 Tes 1:10)
6) Mendamaikan manusia dengan Allah (Rm 5:1-2; 2 Kor 5:18-21)

Signifikansi dari kebangkitan Yesus Kristus


Seperti kematian Yesus Kristus, kebangkitan Yesus Kristus dari kematian adalah juga
sangat signifikan bagi iman Kristen dan orang-orang Kristen. Signifikansinya adalah sebagimana
berikut ini:
1) Membuktikan dan meneguhkan kebenaran dari iman Kristen (1 Kor 15:12-19)
2) Menyatakan keabsahan karya penebusan dari Yesus Kristus (1 Kor 15:17-18)
3) Membuktikan dan meneguhkan kemesiasan dan keilahian Yesus Kristus (Yoh 10:17-
18; 1 Kor 15:3-6)
4) Memperbaharui hidup Kristen (kini) dan menjamin pembaruan tubuh orang-orang
Kristen (kelak) (Rm 6:1-14;1 Kor 15:20-23, 53-55).

Anda mungkin juga menyukai