Anda di halaman 1dari 2

Teologi Fundamental Pert.

10
Christopher Davinci Rettob-1323019003

Ringkasan Materi
Pertemuan ini merupakan kelanjutan materi sebelumnya. Materi ini masih berbicara
mengenai kredibilitas dari pewahyuan itu dipertanyakan dan bagaimana umat beriman
memahami pewahyuan. Dalam materi ini banyak membahas mengenai Yesus. Yesus yang
dibahas disini adalah bagaimana gelar Yesus dapat dipahami.
Dalam materi ini, saya diajak untuk memahami bagaimana kredibilitas Yesus sebagai
Mesias dan Putera Allah. Yesus sebagai Mesias ingin membuktikan bahwa Yesus adalah sosok
Mesias yang telah digambarkan dalam PL. Dimana dalam Perjanjian Lama telah disebutkan
bahwa Mesias adalah seorang penyelamat yang akan menyelamatkan bangsa Israel. Mesias yang
akan membebaskan Bangsa Israel dari penindasan. Konsep Mesias inilah yang kemudian
menjadi kerinduan akan Bangsa Israel sampai kini.
Lantas, bagaimana memahami Yesus sebagai Mesias bagi pemahaman orang kristiani.
Kesadaran dan pemahaman akan Yesus sebagai Mesias ini memang bukan kesadaran yang sekali
jadi. Perlu penyelidikan yang serius mengenai pernyataan ini. Maka teologi fundamental pun
berusaha untuk mencari kebenaran mengenai hal ini.
Penyelidikan ini bukan dilakukan untuk mencari celah untuk menyalahkan kebenaran
wahyu ini. Penyelidikan ini dilakukan semata-mata untuk mencari dasar pembuktian yang kuat.
Dasar dan pembuktian ini diperlukan agar orang Kristiani tidak mengimani sesuatu tanpa
mengetahui dasar-dasar yang kuat dan kredibel.
Kembali pada pemahaman sebagai Mesias, pemahaman mesias yang melekat pada
bangsa Israel inilah yang kemudian membuat banyak orang Israel mendambakan sesuatu yang
berlatarbelakang dengan maksud dan tujuan kehadiran Yesus. Dimana pemahaman yang salah
mengenai Mesias membuat Yesus kelak akan ditolak dan dianggap sebagai penipu besar dalam
sejarah bangsa Israel.
Kehadiran Yesus membawa perubahan mindset akan pemahaman Mesias bagi orang
Kristiani. Dimana Yesus yang mati di salib, akhirnya membawa pada pemahaman bahwa mesias
bukanlah sesuatu yang bersifat politik, melainkan mesias yang akan menyelamatkan manusia
dari dosa dan maut. Yesus yang hadir sungguh sebagai Raja yang membawa damai dan
keselamatan bagi seluruh umat manusia.
Sedangkan Yesus sebagai Putera Allah memang merupakan sesuatu yang sulit diterima
pada saat itu. Bagi orang Israel, menyebut diri sebagai anak Allah merupakan orang yang
mempunyai dosa yang besar karena telah menyamakan dirinya dengan Allah. Yesus yang hadir
di tengah-tengah Bangsa Israel beberapa kali secara gamblang dan berani menyebutkan bahwa
Dia lah Putera Allah. Bahkan Yesus menyebutkan bahwa ia Allah ada dalam Dia dan Dia ada
dalam Bapa. Sungguh pernyataan yang kurang ajar dan tak masuk akal bagi orang Israel.
Maka memahami Yesus sebagai Putera Allah perlu memahami lagi bagaimana kesatuan
Trinitas. Dimana Bapa, Putra, Roh Kudus adalah suatu satu kesatuan. Allah Bapa yang mengutus
Yesus dan Dirahmati Roh Kudus adalah satu kesatuan yang tak bisa terpisahkan. Maka benar
jika Yesus mengatakan bahwa ia ada di dalam Bapa dan Bapa di dalam Dia karena memang
Yesus merupakan satu kesatuan dengan Allah Bapa.
Refleksi
Dalam suatu pastoral yang ada di Paroki, pernah saya mendapatkan pertanyaan dari salah
seorang OMK. Pertanyaan itu kurang lebih sama dengan pertanyaan yang dipersoalkan dalam
materi kali ini. Bagaimana memahami Yesus sebagai Mesias sekaligus Tuhan. Mendapatkan
pertanyaan ini, karena belum menerima pembelajaran teologi Fundamental, saya hanya
mendasarkannya dengan Kitab Suci dan bagaimana sejarah pemahaman Mesias. Saya belum
sampai pada pemahaman bahwa Yesus sebagai Mesias ternyata ada pemahaman-pemahaman
lain yang lebih kuat.
Setelah belajar ini dan bertemu dengan diskurusus ini, saya juga berusaha melihat dalam
kehidupan diri saya. Apakah saya selama ini sudah sungguh melihat Yesus sebagai Mesias ini
dan berusaha menghidupinya dalam kehidupan sehari-hari. Apakah semua itu sudah berbuah dan
tumbuh dalam hidup saya. Inilah yang berusaha saya lihat lagi.
Pemahaman Yesus yang taken granted ditambah saya dibaptis ketika masih bayi,
membuat pemahaman saya mengenai Yesus seolah sudah ada begitu saja dan tidak saya
berusaha untuk mencari kebenaran dan kredibilitasnya. Inilah yang sesali karena ketika sudah
menjadi frater pertanyaan ini terus saja muncul dan dipertanyakan.
Maka saya juga akhirnya berusaha untuk belajar kembali. Apalagi kelak sebagai seorang
imam yang tugasnya adalah menyelamatkan jiwa-jiwa, pemahaman mengenai hal-hal ini
diperlukan. Pemahaman yang menyeluruh dan juga benar mengenai Yesus dan kebenarannya
yang ini menjadi bahan bagi saya.

Anda mungkin juga menyukai