Anda di halaman 1dari 5

JOY TO THE WORLD

GEMBALA

READING
Luk 2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka
pada waktu malam.
Luk 2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar
meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
Luk 2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan
kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
Luk 2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
Luk 2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin
dan terbaring di dalam palungan."
Luk 2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga
yang memuji Allah, katanya:
Luk 2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara
manusia yang berkenan kepada-Nya."
Luk 2:15 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala
itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang
terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."
Luk 2:16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang
berbaring di dalam palungan.
Luk 2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada
mereka tentang Anak itu.
Luk 2:18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu
kepada mereka.
Luk 2:19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
Luk 2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala
sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan
kepada mereka.

WINNING POINT
Kehadiran Kristus membawa harapan, di tengah pandemi yang penuh tatangan

STORY

Malam yang Damai?

Coba bayangkan malam Natal pertama saat Yesus dilahirkan. Mungkin tidak sedamai yang kita
bayangkan…
Tidak lama setelah Maria melahirkan, Dinas Kesehatan mengirimkan utusan menemui Maria dan
Yusuf, untuk memberi pengarahan tentang mengutamakan kebersihan bagi bayi yang baru
dilahirkan. Mereka membawa serta seorang dokter anak untuk melakukan imunisasi bagi bayi
tsb.

Tak lama datanglah Dinas Peternakan, untuk memastikan bahwa semua ternak, termasuk sapi,
di kandang tersebut bebas dari penyakit sapi gila, antrax atau penyakit ternak yang lain.

Datang pula Komisi Perlindungan Anak, yang mendengar bahwa ada orang tua yang tega
melahirkan anaknya di sebuah kandang dan menidurkan anaknya di sebuah tempat makan
binatang.

Kemudian, datanglah serombongan polisi yang mendengar sekelompok massa tak dikenal (para
gembala) bergerombol datang ke kandang tempat Yesus dilahirkan setelah mendengar
“hasutan” dari sebuah sumber yang tak dapat dikonfirmasi. Para polisi ini ingin memastikan
bahwa keadaan aman terkendali, dan tidak ada keributan terjadi di malam itu.

Menyusul Kantor Imigrasi dan Departemen Luar Negeri yang mendengar ada tiga pejabat
penting dari luar negeri datang untuk melihat seorang bayi yang baru dilahirkan.

Terakhir dan yang terpenting, Kantor Perpajakan tidak lupa mengirimkan staff nya setelah
mendengar bahwa ada sejumlah besar emas yang dibawa masuk dari luar negeri untuk
diberikan pada Maria dan Yusuf…

Rasanya malam itu jauh dari kesan “damai”. Yang jelas bukan lagi malam kudus yang sunyi senyap…

TRUTHS THAT SET YOU FREE


Seperti itu juga, dua tahun terakhir ini jauh dari kesan “damai” karena pandemi. Semua mengalami
disrupsi. Namun di tengah-tengah suana seperti ini pula, Yesus hadir dan memberi damai serta suka
cita.

LATAR BELAKANG
Situasi saat Yesus dilahirkan mungkin mirip seperti saat ini, penuh kekacauan, konflik dan masalah.
Sejarah mencatat, bila bangsa Israel berontak terhadap Allah, Allah mengijinkan hukuman dengan
tujuan mengajak mereka untuk berbalik kepada-Nya. Saat itu, bangsa Israel tidak dibuang ke bangsa
lain, tetapi mereka dijajah oleh kekaisaran Roma yang terbentang di hampir sebagian besar dunia Barat
pada waktu itu. Kekaisaran Roma menetapkan pajak yang berat, menempatkan tentara-tentara di tiap
wilayah, menerapkan budaya dan nilai-nilai Romawi yang sering tidak cocok dengan budaya setempat
(gladiator, perbudakan dll). Di samping itu, peperangan, kemiskinan, ketidakadilan terus terjadi. Orang
kehilangan arah dan tujuan, harus berjuang untuk hidup. 1

Di tengah-tengah keadaan seperti inilah Malaikat datang memberi kabar kepada para gembala:

1Richards, L., & Richards, L. O. 1987. The teacher's commentary. Includes index. Victor Books: Wheaton, Ill.
Luk 2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku
memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:

Luk 2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara
manusia yang berkenan kepada-Nya."

KABAR BAIK UNTUK SEMUA


Luk 2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka
pada waktu malam.
Luk 2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar
meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
Luk 2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan
kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
Luk 2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.

Banyak orang lain yang bisa diberi kabar suka cita: umat Israel yang tinggal di kota, para imam dan nabi,
pemerintah Roma, atau orang-orang lain. Tetapi Allah mengirimkan kabar ini secara khusus pada para
gembala. Di jaman itu, para gembala ada di urutan paling bawah dalam status sosial. Pekerjaan mereka
membuat mereka dikucilkan dari sinagog (tempat ibadah) dan membuat mereka secara agama “tidak
kudus” (ceremonially unclean). Tetapi dalam kasih karunia-Nya, Allah justru memberikan pengumuman
pertama tentang kelahiran Yesus pada para gembala yang hina ini. 2 Allah ingin memastikan bahwa
semua orang dari semua kalangan mendengar kabar baik tentang suka cita dan damai sejahtera ini.
Bahkan supaya mereka yang paling rendah dan hina pun (seperti para gembala ini) dapat merasakan
suka cita yang sama. Bukan hanya untuk gembala, tapi kabar baik itu untuk seluruh bangsa, termasuk
bangsa-bangsa yang saat ini belum mengenal-Nya.

KABAR DAMAI SEJAHTERA


Luk 2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
Luk 2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin
dan terbaring di dalam palungan."
Luk 2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga
yang memuji Allah, katanya:
Luk 2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara
manusia yang berkenan kepada-Nya."

Kapan bumi pernah damai? Perang, kesulitan ekonomi, pandemi melanda. Damai seperti apa yang bisa
kita harapkan di bumi? Tetapi malaikat mengatakan “damai sejahtera di bumi di antara manusia yang
berkenan kepada-Nya.” Ada damai yang Allah siapkan bagi manusia yang berkenan kepada-Nya, bahkan
di tengah gejolak dunia yang tidak ada habisnya.

2Wiersbe, W. W. 1997, c1992. Wiersbe's expository outlines on the New Testament . Victor Books: Wheaton, Ill.
Anak yang lahir adalah Raja Damai:
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang
pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa,
Bapa yang Kekal, Raja Damai. (Yesaya 9:7)

Sebagai Raja Damai, Yesus mendamaikan kita, orang berdosa, dengan Allah. Ia juga yang memberikan
kedamaikan dalam hati kita. Kata “damai” dari kata eirene yang artinya damai, ketenangan, istirahat.
Orang berpikir bahwa ia dapat hidup damai bila tidak ada masalah dalam hidupnya, bila usahanya selalu
lancar, atau bila dunia ini berhenti berperang, atau bila pandemi ini berlalu. Tetapi kita tahu bahwa
keadaan ini tidak dapat ditemukan selama kita masih hidup di dunia. Yesus memberikan damai
sejahtera yang melampaui segala akal, sehingga apapun yang terjadi dalam hidup kita atau dalam dunia,
kita dapat merasakan damai sejahtera.

Tidak ada damai di luar, kalau kita tidak punya damai di dalam diri
Tidak ada damai di dalam diri, kalau kita tidak berdamai dengan Allah.

Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus
Yesus (Fil. 4:7)

Bila orang dunia berpikir bahwa damai hanya bisa terjadi bila tidak ada konflik atau masalah, maka Allah
dapat memberikan damai sejahtera walaupun kita berada di tengah konflik atau masalah. Bila orang
dunia berusaha mendapatkan damai dengan cara menghindari kesulitan atau melakukan “positive
thinking”, damai yang dari Allah berdasarkan keyakinan kita bahwa Allah berkuasa penuh (in control)
dalam kehidupan kita. Bahwa tidak ada satu hal pun dalam kehidupan kita yang luput dari
pemeliharaan-Nya.

KABAR YANG MENGUBAH HIDUP


Luk 2:16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang
berbaring di dalam palungan.
Luk 2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada
mereka tentang Anak itu.
Luk 2:18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu
kepada mereka.
Luk 2:19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
Luk 2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala
sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan
kepada mereka.

Para gembala sangat bersemangat menjadi bagian dari perayaan kelahiran Yesus, ketika mereka
didatangi oleh malaikat. Mereka tidak bisa tinggal diam mendengar berita yang begitu luar biasa,
sehingga mereka mengabarkannya pada yang lain:
Luk 2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada
mereka tentang Anak itu.
Luk 2:18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu
kepada mereka.

APLIKASI: kelahiran Yesus adalah kabar baik yang perlu disampaikan pada orang lain.

Lalu, para gembala itu kembali sebagai orang-orang yang hidupnya sudah diubahkan/transformasi.
Mereka memuji dan memuliakan Allah.

CLOSING
Seperti para gembala,
 Kita menyambut kehadiran Yesus dengan penuh sukacita dan semangat. Kabar kelahiran Yesus
menjadi kabar terbaik sepanjang sejarah dunia ini.
 Kita mengabarkan kehadiran Yesus pada orang lain
 Kita menerima kabar baik ini, dan seperti para gembala, mereka kembali dengan kehidupan
yang sudah diubah/transformasikan.
Mari menyambut Yesus... dst

Anda mungkin juga menyukai