READING
Luk 1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di
hadapan Allah.
Luk 1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan
hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Luk 1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan
mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
Luk 1:33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-
Nya tidak akan berkesudahan."
Luk 1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum
bersuami?"
Luk 1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang
Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus,
Anak Allah.
Luk 1:36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki
pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
Luk 1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
Luk 1:38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
STORY
WINNING POINT
Meresponi dengan iman kehadiran Yesus dan mukjizat-Nya dalam hidup kita
Komentar Zakaria:
Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan
terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya." (Luk. 1:18)
Zachariah said to the angel, “Do you expect me to believe this? I’m an old man and my wife
is an old woman.” (Luk. 1:18. The Message)
Zechariah asked the angel, “How can I be sure of this? I am an old man and my wife is well
along in years.” (Luk. 1:18. NIV)
Komentar Maria:
Mary asked the angel, “But how can I have a baby? I am a virgin.” (Luk. 1:34. The New
Living Translation)
"How will this be," Mary asked the angel, "since I am a virgin?" (Luk. 1:34. The New Living
Translation)
Kata “how” atau “bagaimana” yang dilontarkan oleh Maria dalam bahasa aslinya adalah pos yang
bersifat interogatif, dengan cara apa, dengan cara bagaimana 12
Maria dan Zakaria, dua-duanya mendapatkan kabar yang sama, bahwa mereka akan mendapat
mujizat berupa seorang anak. Tetapi respon keduanya sangat berbeda. Ketika menerima kabar dari
malaikat Gabriel, Zakaria bertanya “Bagaimana mungkin” (dengan meminta tanda), tetapi Maria
bertanya “Bagaimana caranya” (karena ia belum bersuami). Bila Zakaria meragukan berita itu,
Maria bertanya bagaimana caranya ia dapat turut serta dalam rencana Allah bagi hidupnya.
Secara ilmu pengetahuan, pertanyaan Zakaria dapat dibenarkan, karena ia melihat secara natural
(alam) bahwa lansia seumurnya dan isterinya tidak lagi dapat menghasilkan keturunan. Tetapi
Zakaria gagal untuk melihat Allah yang sanggup bekerja di luar hal-hal yang biasa. Sebaliknya Maria
dapat melihat hal yang jauh lebih tinggi dari pada yang natural, yaitu hal-hal supranatural yang
dapat Allah kerjakan. Ironisnya, Zakaria seorang imam yang seharusnya mengerti hal-hal
supranatural.
1Zodhiates, S. 2000, c1992, c1993. The complete word study dictionary : New Testament (electronic ed.) . AMG Publishers: Chattanooga, TN
2Strong, J. 1996. The exhaustive concordance of the Bible : Showing every word of the test of the common English version of the canonical
books, and every occurence of each word in regular order. (electronic ed.) . Woodside Bible Fellowship.: Ontario
Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan
terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya." (Luk. 1:18)
Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia (Luk. 1:38)
Zakaria meminta penjelasa, “Bagaimana aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi?” Tetapi Maria
menerima kabar tersebut tanpa meminta penjelasan lebih lanjut setelah mengetahui bagaimana
caranya ia akan hamil.
Bayangkan saja bila malaikat menjelaskan dengan detail apa yang akan terjadi:
bahwa Maria saat hamil besar harus naik keledai minimum 3 hari 3 malam untuk mencapai
Betlehem
bahwa ia harus melahirkan di sebuah kandang yang jorok
bahwa ibunya tidak dapat mendampingi atau menolong kelahiran bayinya, seperti layaknya
ibu-ibu muda lainnya
bahwa suatu hari nanti ia akan melihat anak yang dilahirkan, dibesarkan, dikasihinya akan
mati disiksa dengan kejam di depan matanya
Bila Maria mengetahui detail-detail ini sebelum terjadi, mungkin ia berpikir dua kali untuk menerima
mujizat/hal-hal yang mustahil dari Allah.
Kadang cara Allah bekerja untuk memberkati/menyelesaikan persoalan kita melalui mujizat tidak
seperti yang kita bayangkan. Tetapi percayalah, bahwa apa yang Allah berikan selalu baik dan
membawa berkat.
Mujizat yang diatur (“begini saya mau mujizat itu terjadi, Tuhan”) bukanlah mujizat. Bila Anda
mengharapkan sebuah mujizat, pastikan bahwa Anda siap menerima bagaimanapun cara Allah
bekerja.
Jer 32:27 "Sesungguhnya, Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apapun yang
mustahil untuk-Ku?
CLOSING
Setelah mendengar berita kelahiran Yesus, Maria bernyanyi:
Pujian yang dinyanyikan oleh Maria ini sering di sebut “The Magnificat” (dari bahasa Latin “magnify”
atau memuliakan/membesarkan). 3 Bila dilihat dengan teliti, Maria mengenal Allah dengan baik. Ia
menyebutkan karakter-karakter Allah:
Maria mengenal Allah sebagai Allah yang berkuasa dapat melakukan segala sesuatu, tetapi juga Allah
yang peduli pada orang yang rendah hati dan lapar. Ia adalah Allah yang rindu untuk memenuhi
kebutuhan umat-Nya. Maria memiliki pandangan yang jelas tentang siapa Alllah.
Yesus lahir di hari Natal ini, untuk membawa kembali manusia pada Allah... untuk mengenal Dia.... dst
3Wiersbe, W. W. 1997, c1992. Wiersbe's expository outlines on the New Testament . Victor Books:
Wheaton, Ill.