Anda di halaman 1dari 1

Berserah Kepada Tuhan

(Lukas 1:26-32)

Salah satu renungan natal yg paling krusial merupakan kita wajib mengingat buat selalu berserah pada
Tuhan. Dalam poly khotbah natal, kita acapkalikali diingatkan bagaimana Maria secara datang-datang
diberi memahami bahwa beliau mengandung bayi menurut Tuhan. Tidak hanya Maria yg kaget, oleh
tunangan, Yosef, jua kaget menggunakan keterangan ini. Stigma hamil pada luar nikah tentu dipercaya
menjadi aib yg membuat malu dalam masa itu & terancam sanksi mati. Lalu bagaimana Maria & Yosef
mampu menghadapi pergumulan ini? a. Bertanya pada Malaikat Saat diberi memahami bahwa pada
perutnya mengandung bayi seseorang mesias, Maria nir membisu begitu saja. Kepada Malaikat Gabriel,
Maria menanyakan cara buat menghadapinya. Dalam Lukas 1 ayat 34-35 disebutkan, “Kata Maria pada
malaikat itu:

“Bagaimana hal itu mungkin terjadi, lantaran saya belum bersuami?” “Jawab malaikat itu kepadanya:

“Roh Kudus akan turun atasmu & kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau, karena itu, anak
yg akan kau lahirkan itu akan diklaim Kudus, Anak Allah,”. b. Rendah Diri & Pasrah Dalam setiap
renungan natal, kita jua diajak buat rendah diri pada hadapan Tuhan. Meski resah waktu diberi
memahami Malaikat Gabriel bahwa dirinya akan mengandung Yesus, Maria menggunakan rendah hati
mengatakan, “Sesungguhnya saya ini merupakan hamba Tuhan, jadilah padaku berdasarkan
perkataanmu itu,” (Lukas 1:

38). Dari ayat ini, kita diajarkan bahwa menjadi seseorang hamba Tuhan, kita nir mempunyai kuasa apa
pun. Namun, misalnya yg disampaikan Malaikat Gabriel (Lukas 1:

37), bahwa nir terdapat yg tidak mungkin bagi Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai