Anda di halaman 1dari 4

1

Jangan Takut!
Lukas 2: 8-15

Saudaraku, kelahiran Yesus Kristus diawali dengan pemberitaan/nubuatan para Nabi,


diantaranya yang sangat terkenal adalah nubuatan nabi Yesaya 9:5, “Sebab seorang anak
telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada
di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa
yang Kekal, Raja Damai.” Kelahiran Raja Damai ini akan mengubahkan dunia dan nasib
seluruh manusia. Nubuat tentang kelahiran Yesus sang Raja Damai ini baru digenapi
beberapa ratus tahun kemudian setelah disampaikan oleh nabi Yesaya.

Kita tahu sejak awal Peranjian Lama, Allah sering berbicara kepada umat-Nya, mulai
dengan bicara langsung, lalu melalui tanda alam, dan terakhir melalui para nabi. Setelah
Perjanjian Lama selesai, yaitu ditutup dengan kitab Maleakhi, Allah diam dan tidak
berfirman/berbicara selama lebih kurang 400 tahun, dalam bahasa inggris disebut silent
ages. 400 tahun ini dikenal juga dengan zaman intertestamental, artinya zaman antara
Perjanjilan Lama dan Perjanjian Baru. Umat Yahudi atau Israel merasa gelisah, karena belum
pernah selama itu Allah tidak berbicara kepada mereka. Setelah 400 tahun Allah berdiam,
barulah Allah kembali berbicara/berfirman kepada manusia dengan perantaraan malaikat
tentang penggenapan nubuat nabi Yesaya, yaitu tentang kelahiran raja damai. Dan dengan
lahirnya Yesus, dimulailah zaman Perjanjian Baru. Kita baca dulu Lukas 2:8-15.

Jadi, masuk akal ketika Tuhan kembali mau berinteraksi dengan manusia melalui
perantaraan malaikat, manusia menjadi takut. Apalagi setelah melewati 400 tahun masa
Allah berdiam, tentu generasi umat Israel atau Yahudi dimasa kelahiran Yesus adalah
keturunan yang belum pernah mencicipi zaman Perjanjian Lama. Zaman dimana Allah begitu
dekat dengan umat-Nya. Maka itu ketika malaikat muncul untuk menyampaikan berita
sukacita, ekspresi orang Yahudi adalah ketakutan, baik itu kepada para gembala, Yusuf
Maria, Zakharia Elisabeth dll. Jadi wajarlah kalimat pertama yang diucapkan malaikat adalah
Jangan Takut!

Tujuannya supaya manusia pada masa itu bisa tenang dan mendengar baik-baik apa
yang akan disampaikan malaikat. Jadi, jangan takut yang diucapkan malaikat pada konteks
Natal adalah supaya menenangkan manusia pada saat itu yang sedang kaget dan sedang
harap-harap cemas menantikan Allah berfirman, karena mereka pikir jangan-jangan Allah
sedang marah dan ketika Allah ngomong itu mau beritahukan penghukuman.

Saudara saya itu kagum sekali sama Tuhan kita, kalau saudara lihat berkali-kali
Tuhan yang selalu datang lebih dulu kepada umat-Nya untuk memberikan pertolongan.
Waktu Adam berdosa, Tuhan yang sibuk mencari mereka, waktu Kain bunuh Habel, Tuhan
yang sibuk bertanya dimana adikmu, waktu mau dirikan bangsa Israel, Tuhan yang cari
Abraham, waktu mau selamatkan Israel dari Mesir, Tuhan yang cari Musa untuk menjadi
pemimpin, waktu berkeliling di padang gurun, Tuhan yang jadi tiang awan dan tiang api,
2

waktu mau masuk Kanaan, Tuhan yang sibuk atur strategi bersama Yosua. Waktu Israel
minta raja, Tuhan yang pilihkan. Waktu Israel dalam pembuangan, Tuhan yang panggil
pulang dengan perantara nabi-nabi. Terus menerus demikian sampai untuk membebaskan
manusia dari dosa, Tuhan yang datang ke dalam dunia. Saya belum lihat Tuhan yang
dipercayai agama lain bisa seinisiatif Tuhan kita. Tuhan kita luar biasa, amin! Haleluya.

Tadi kita sudah membaca bagaimana malaikat Tuhan menyampaikan berita Natal
kepada para gembala dengan diawali kalimat Jangan Takut. Ternyata saudara, jauh sebelum
malaikat bertemu dengan para gembala ini untuk berkata “Jangan takut, hari ini telah lahir
bagimu Juru Selamat!” Malaikat sudah lebih dulu bertemu dengan tokoh-tokoh seputar
Natal yaitu Yusuf, Maria, Zakharia dan pesannya hampir sama, yaitu diawali kalimat jangan
takut. Kira-kira bedanya sekitar 9 bulan lebih, karena pada waktu malaikat datang ke Maria,
Yusuf dan Zakharia adalah pada waktu menjelang kehamilan Maria, dan ketika malaikat
mendatangi para gembala adalah pada waktu Yesus sudah lahir. Jadi jaraknya sekitar 9
bulan lebih masa kehamilan.

Mari kita lihat ayat-ayatnya kepada Maria, Yusuf, dan Zakharia. Dalam Injil Lukas
1:30, malaikat Tuhan berkata kepada perawan Maria: "Jangan takut, hai Maria, sebab
engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.” Malaikat Tuhan juga berkata kepada Yusuf
dalam Injil Matius 1:20: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria
sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus." Sedang
dalam Injil Lukas 1:13, Malaikat Tuhan juga berkata kepada imam Zakharia: "Jangan takut,
hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang
anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.” Dan terakhir kepada para
gembala yang tadi kita sudah baca, malaikat berkata, “jangan takut, sebab sesungguhnya
aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa.”

Nampaknya kalimat jangan takut ini memang perlu disampaikan oleh malaikat Tuhan
kepada Yusuf, Maria, Zakharia, ataupun para gembala. Selain karena kaget tiba-tiba ada
malaikat Tuhan, jangan-jangan mau menghukum, mereka juga ada masalah ketakutan yang
lain. Dalam Maria kita melihat ketakutannya yang berdasarkan kepada 'tragedi' yang sedang
mengancam dirinya, dimana ternyata dia telah hamil sebelum menikah resmi. Saudara di
dalam tradisi Yahudi, untuk pernikahan biasanya mereka ada tiga tahapan. Tahapan
pertama biasa disebut perjodohan, ini bisa dilakukan oleh orangtua bahkan ketika anaknya
masih kecil, lalu ada pertunangan, pertunangan ini pun ada tradisi lagi, bahwa setelah
mereka bertunangan dan pasti akan menikah, ada satu tahun si calon mempelai wanita
harus tinggal bersama keluarga mempelai pria untuk pengenalan, setelah satu tahun itu
barulah mereka menikah dan berpisah dengan orang tua.

Nah, Maria mendapat kabar bahwa Ia akan mengandung juru selamat adalah di
dalam masa pertunangan yang satu tahun dimana dia tinggal bersama keluarga mempelai
pria ini. Jadi saudara bisa bayangkan betapa luar biasa kagetnya dan takutnya Maria. Karena
jika seorang wanita didapati tidak dapat menjaga kesuciannya, apalagi setelah bertunangan,
3

mati adalah hukumannya. Dia akan dirajam dengan batu didepan orang banyak sebagai
pembelajaran bagi yang lain.

Bagi Yusuf sendiri, kehamilan Maria juga mengancam kredibilitasnya di dalam


masyarakat, dikarenakan pada waktu itu status Maria adalah tunangannya. Otomatis,
masyarakat akan menuduh dia atau bahkan menghukumnya sebagai orang yang
bertanggung jawab atas kehamilan Maria. Entah itu dia yang menghamili atau orang lain,
tapi dia yang bertanggung jawab penuh. Jadi wajar kalau Yusuf merasa takut. Ketakutan itu
mungkin juga bercampur dengan rasa kecewa dan sakit hati kepada Maria. Siapa yang tidak
kecewa, sebentar lagi kawin, tiba-tiba tunangan datang lalu ngomong aku hamil, hamil dari
siapa, dari Roh Kudus. Sehingga di ayat 19 dikatakan Yusuf bermaksud menceraikan Maria
dengan diam-diam. Untuk itulah Tuhan sudah mengetahui kekhawatiran atau ketakutan
yang akan muncul sehingga Yusuf perlu diberikan ketenangan dan kekuatan dengan pesan
'Jangan Takut'.

Ketakutan yang muncul pada diri Zakharia mungkin agak lain dengan Maria dan
Yusuf. Sebagai seorang imam, dia dituntut untuk hidup lebih kudus dari orang-orang biasa.
Pada waktu itu usianya sudah tua, tapi sudah cukup lama dia berdoa minta keturunan. Maka
ketika nampak malaikat Tuhan, Zakharia terkejut dan ketakutan, dia berpikir apakah dia
sudah salah meminta anak diusia tua ataukah dia ada melakukan suatu dosa? Maka itu
malaikat Tuhan pun berkata 'Jangan Takut'. Lalu menyampaikan kabar bahwa istrinya akan
melahirkan seorang yang luar biasa, yang akan mempersiapkan jalan bagi Tuhan yaitu
Yohanes Pembaptis.

Ketakutan yang muncul dari para gembala adalah karena mereka dianggap sebagai
golongan masyarakat terendah pada masa itu, mereka mirip seperti budak, jarang mereka
dihargai, apalagi sampai didatangi Tuhan, itu tidak pernah terbayang oleh mereka. Maka itu
ketika tiba-tiba malaikat datang pada malam hari, mereka ketakutan, mungkin mereka kira
sosok ini akan mencuri domba mereka, atau sosok ini akan mencelakai mereka. Atau sosok
ini akan menganiaya mereka. Jadi, malaikat sekali lagi harus berkata jangan takut!. Justru
kepada mereka yang dianggap paling rendah, dan mungkin lebih sering mengalami
ketakutan, Allah malah menghormati mereka, dan memberitahukan secara langsung kepada
mereka melalui malaikat bahwa Allah sudah turun ke dalam dunia.

Ketakutan-ketakutan seperti yang dialami oleh Yusuf, Maria, Zhakaria dan para
gembala, akan selalu ada pada tiap-tiap manusia. Hanya saja apa yang ditakuti bisa berbeda-
beda. Hal ini sangat wajar mengingat kehidupan itu sendiri sudah menakutkan dengan
beragam masalahnya. Karena masalah, setiap hari pasti ada yang kita takutkan. Apa saja
masalah kehidupan, selain dosa yang menjadi masalah utama, masalah yang lain sangat
banyak, baik yang muncul dari diri kita sendiri ataupun yang muncul karena orang lain.
Terkadang masalah datang bertubi-tubi sehingga membuat orang yang beriman pun akan
menjadi gentar dan bahkan takut menjalani kehidupan.
4

Misalnya masalah ekonomi, bisnis yang tidak pasti, kebijakan pemerintah yang
memberatkan misalnya kenaikan listrik, bbm, pajak, kejahatan yang semakin banyak, virus
dan penyakit yang aneh, pendidikan yang menuntut biaya sangat tinggi, perkembangan
teknologi yang mengancam kerusakan moral secara perlahan-lahan, belum godaan obat-
obat terlarang bagi kalangan pemuda remaja, pergaulan bebas dan semuanya itu
menghilangkan kedamaian dan mendatangkan ketakutan dalam hati kita. Coba saya tanya
apa yang sekarang sedang ditakutkan?

Pertanyaannya, apakah Tuhan tidak tahu apa yang terjadi, Tuhan tahu apa yang
sedang kita takutkan bahkan apa yang akan kita takutkan, dan pesan Tuhan tetap sama,
“jangan takut” amin! Masalah dosa, masalah yang paling besar saja Tuhan bisa bereskan
apalagi masalah duniawi yang sementara, yang penting saudara tidak pernah meragukan
Tuhan. Tetap berserah kepada Tuhan.

Saudara, Hakekat Natal adalah Allah menjadi manusia, Firman menjadi daging di
mana Allah Sang Pencipta langit dan bumi mengambil rupa seperti manusia yang terdiri dari
darah dan daging. Sang Pencipta menjadi ciptaan, yang Tidak Terbatas menjadi terbatas,
yang kuat menjadi lemah, yang kaya menjadi miskin, yang mulai menjadi hina, supaya yang
hina bisa dimuliakan. Itulah Natal! Tujuan Firman menjadi daging ialah membebaskan
manusia dari ketakutan terbesar yaitu upah dosa, maut. Ketakutan-ketakutan yang lain itu
kecil bagi Tuhan, kita bisa takut kepada banyak hal, tetapi rasa takut itu sendiri adalah
masalah dan harus dibereskan. Tidak ada manusia yang tidak takut akan sesuatu, pasti ada,
betul? Minimal dia takut masuk neraka. Dengar ini, ketakutan merupakan masalah terbesar
manusia, kenapa?

* Ketakutan adalah produk dari dosa


Kata takut pertama kali muncul di taman Eden, ketika manusia jatuh di dalam dosa. Setelah
makan buah pohon pengetahuan, lalu mendengar langkah kaki Tuhan, manusia pertama
menjadi takut. Hubungan yang tadinya begitu indah dan akrab, sekarang diliputi dengan
ketakutan. Itulah sebabnya sampai sekarang manusia dikuasai oleh ketakutan. Takut sudah
menjadi bagian dari kehidupan manusia berdosa. Tetapi hendaklah hidup kita tidak dikuasai
oleh ketakutan. Karena kita punya Tuhan yang baik, yang sudah membebaskan kita dari
ketakutan terbesar yaitu kebinasaan. Takut akan selalu ada tapi kita arahkan pada hal yang
baik, misalnya takut mengecewakan Tuhan, takut berbuat dosa, takut tidak jadi berkat, dll.

Saudara ingat, kita pernah berseteru dengan Tuhan, kita berdosa sama Tuhan, upah
dosa adalah maut, dan kita takut akan hukuman Tuhan. Tapi hari ini Tuhan berkata Jangan
takut! Bukankah ini berita sukacita, Tuhan sungguh memahami apa yang kita rasakan dan
kita butuhkan, yaitu pengampunan dan pemeliharaan. Natal membuat Allah yang tadinya
terasa jauh menjadi dekat karena Ia berkata: Jangan takut! Jadi, apalagi yang masih Saudara
takutkan? Ingat, dalam keadaan apa pun juga Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Ia
selalu ada di sisi kita untuk menolong kita. Dialah Allah Imanuel. Sebab itu jangan takut
menghadapi hari esok! Allah beserta kita semua! Mari kita berdoa.

Anda mungkin juga menyukai