Anda di halaman 1dari 2

Tema : Segala Bangsa Memuji dan Memuliakan Allah

Nas : Lukas 2:15-20


I. Pendahuluan
Pasal ini menuliskan tentang kelahiran dan masa kanak-kanak Yesus. Berita
kelahiran yang dibawakan para malaikat, telah sampai kepada para gembala-gembala
yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Memang
pada malam hari, para gembala duduk mengelilingi api unggun yang dipasang di
muka kandang itu. Malaikat menemui mereka dan mengatakan agar mereka jangan
takut sebab berita yang disampaikan adalah berita kesukaan besar untuk seluruh
bangsa (ay. 10). Akan lahir Juruselamat yang tidak akan mendirikan kerajaan yang
penuh kekejaman, melainkan IA akan melepaskan umat-Nya dari dosa. IA adalah
Kristus, Mesias, yang telah lama dinanti-nantikan kedatangan-Nya. IA adalah Tuhan,
Raja segala raja.
II. Penjelasan Nas
Adalah hal yang biasa, dikala manusia meragukan suatu pesan yang apabila
pesan tersebut belum pernah dilihat, bahkan hal yang logis pula jika para gembala
ingin memastikan hal tersebut sebab, Mesias yang dinantikan itu tidak lahir dari
keluarga bangsawan melainkan seorang bayi yang dibungkus dengan lampin dan
terbaring di dalam palungan.
Mendengar pemberitahuan dari malaikat, gembala-gembala itu sedikit pun tidak
menjawab berita yang disampaikan. Namun benar, tak perlu juga mereka menjawab.
Sebab dalam hati mereka ingin sekali melihat apa yang terjadi sesuai dengan yang
dikatakan malaikat itu, mereka ingin memastikan apakah pemberitahuan itu adalah
nyata dan bukan sebatas khayalan belaka. Mereka pergi dan menjumpai Maria dan
Yusuf, dan bayi yang sedang berbaring di dalam palungan. Sekalipun gembala-
gembala tidak melihat sesuatu terpancar dari dalam diri bayi Yesus, akan tetapi tanda
yang sederhana dari pemberitahuan itu adalah hal yang luar biasa dan lebih dari
cukup untuk memastikan bahwa Mesias telah lahir yang akan melepaskan umat dari
dosa, ini adalah berita kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Gembala-gembala tidak
hanya tinggal diam mendengar dan melihat kabar kesukaan besar itu, melainkan
mereka pergi dan memberitakan.
Gembala-gembala itu pulalah pemberita Injil yang pertama dalam Perjanjian
Baru. Mereka memberitahukan apa yang telah mereka lihat dan mereka alami.
Mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
Gembala-gembala membawa berita kesukaan besar ini dengan penuh bahagia. Akan
tetapi, Maria masih menyimpan tentang hal yang terjadi ini dan menyimpan di dalam
hatinya dan merenungkannya sebab masih banyak teka-teki yang telah dia alami.
Maria tetap sabar, sampai Allah membuktikan rahasia itu.
III. Refleksi/Kesimpulan
Gambaran Mesias yang telah lahir tentu bermacam-macam pada setiap orang.
Mungkin ada yang menggambarkan kelahiran Mesias itu adalah bayi yang lahir
dengan penuh kekayaan, disambut oleh banyak orang, atau mungkin digambarkan
sebagai bayi yang lahir dari keluarga bangsawan yang memiliki kuasa untuk
menyelamatkan. Mengapa hal ini terjadi? Sebab pada saat itu, pemerintahan Romawi
sungguhlah berkuasa sehingga Israel telah kehilangan kuasa politiknya dan mereka
tak berdaya dalam kerajaan penyembah berhala. Pembayaran pajak sangatlah besar,
sehingga umat banyak yang mengeluh dan menginginkan hadirnya seorang pembebas
yang membebaskan mereka dari perbudakan ini. Maka wajarlah jika dalam gambaran
bangsa Israel pada saat itu, Mesias yang lahir adalah seseorang yang lahir dari
keluarga bangsawan, gagah, yang memiliki kekuatan politik dan mampu
membebaskan mereka dari penderitaan. Akan tetapi, Yesus lahir di dalam palungan.
Apa respons orang-orang yang mendengar berita dari para gembala itu? Mereka heran
tentang apa yang dikatakan.
Berita kelahiran Yesus Kristus, Juru selamat dunia merupakan berita kesukaan
besar. Sebab IA adalah Raja diatas segala raja, hanya IA yang mampu membebaskan
manusia dari perbudakan dosa. IA adalah Raja damai sebab IA datang tidak dengan
pemerintahan yang kejam namun memberikan keadilan dan damai sejahtera. Kita
sepatutnya berlaku seperti para gembala, yang tidak berdebat tentang suatu Firman
yang disampaikan, tidak hanya bertanya, tidak hanya mendengar, namun mereka
berbuat dan memberitakan kepada sesama. Kedamaian, keadilan, dan memperlakukan
setiap orang sesuai dengan hak dan kewajibannya merupakan cara hidup kita orang
percaya. Segala bangsa akan memuji dan memuliakan Allah. Muliakanlah Allah
bukan hanya dengan kata-kata namun juga dengan perbuatan kepada sesama.

Anda mungkin juga menyukai