Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN HASIL ANALISIS MASALAH PADA SHUTTLE

LISTRIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Alfa Narendra S. T., M. T.

DISUSUN OLEH :

Kelompok 20

1. Ufaira Adila Khairunisa (5111422008)


2. David Parhorasan Sianipar (5111422115)
3. Yesi Permata Sari (5111422121)
4. Bagus Sikap Sinuraya (5111422151)
5. Adita Narotama (5111422078)
6. Kelvin Narandika Azzahra (5111422047)

TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2022
BAB I

PENDAHULUAN

Universitas Negeri Semarang (UNNES) merupakan salah satu perguruan tinggi yang
memiliki wawasan konservasi bertekad untuk menerapkan prinsip-prinsip perlindungan,
pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari terhadap sumber daya alam dan seni budaya,
serta bersifat ramah lingkungan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Maka dari
itu dalam mewujudkan visi misi tersebut, Universitas Negeri Semarang (UNNES) mulai pada
tanggal 10 Agustus 2022 lalu memberlakukan layanan transportasi di dalam kampus berupa
shuttle. Dengan jam operasional berlaku dari hari senin-kamis mulai pukul 06.00-17.00 WIB
dan rute dari mulai gerbang utama kampus sampai dengan Fakultas Teknik.

Shuttle ini bertenaga listrik sehingga tidak menghasilkan dan meminimalisir emisi gas
karbon yang dapat menyebabkan polusi bagi udara sekitar. Shuttle listrik ini memiliki halte
dan drop off dari mulai Drop Off LPPM, Drop Off Kampung budaya, Drop Off FBS, Halte
GSG, Halte FIP, Halte SPBU, Halte FIK, Halte FIK 2, Drop Off FT, Halte FH, Halte FIS,
Drop Off FE, Halte KWU, Halte FMIPA, Drop Off Musrek, Drop Off PKM, Halte Parkir
PKM, dan Drop Off LPPP.
BAB II

PEMBAHASAN

Fasilitas shuttle listrik yang telah disediakan sangat bermanfaat bagi mahasiswa
terutama yang berpergian dengan jalan kaki dan tidak membawa kendaraan pribadi. Fasilitas
ini memudahkan mereka untuk mencapai tujuan atau titik drop off yang mereka inginkan
secara gratis, tanpa biaya apapun. Fasilitas ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa, civitas
akademika, bahkan tamu atau pengunjung dari luar universitas yang membawa kendaraan
roda dua atu empat pribadi. Dengan adanya fasilitas ini, mereka tak perlu repot-repot
memindahkan kendaraan mereka yang telah terparkir untuk menuju tempat yang diinginkan.

Fasilitas shuttle ini juga merupakan upaya perwujudan dari visi misi perguruan tinggi
yang berwawasan konservasi, maka dari itu fasilitas ini juga sudah bertenaga listrik, sehingga
dapat meminimalisir emisi gas karbon yang dapat membahayakan lingkungan sekitar dan
juga bersifat ramah lingkungan.

Sebanyak lima unit shuttle telah dioperasikan dan akan bertambah sesuai kebutuhan.
Shuttle listrik yang digunakan untuk semua civitas akademika Unnes ini beroperasi mulai
Senin sampai Jumat mulai pukul 06.00 - 17.00 WIB. Disediakan beberapa titik penjemputan
shuttle bus di setiap gedung atau fakultas, namun mahasiswa dapat memberikan sinyal
dengan jari kepada pengemudi shuttle apabila sedang berada di luar titik penjemputan.
Kecepatan maksimal shuttle bus hanya 20 km per jam yang biasanya di dominasi oleh
penumpang mahasiswi.

Di samping manfaat yang pastinya telah dirasakan oleh berbagai kalangan, bibit
permasalahan ini pun hadir dari system pengelolaan dan pengoperasian. Salah satu nya
adalah mengenai waktu kedatangan antar unit shuttle yang relative tidak menentu. Hal ini
bukan merupakan hal yang mengejutkan, mengingat unit armada yang sedang beroperasi
hanya berjumlah lima unit saja. Jika dibandingkan dengan jumlah rata rata penumpang dalam
sehari dan banyaknya keseluruhan mahasiswa Universitas Negeri Semarang, tentu lima unit
shuttle belum dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa secara maksimal.

meskipun fasilitas shuttle ini bertenaga listrik, dan tidak menghasilkan polusi atau emisi gas
karbon, namun permasalahan lain muncul dikarenakan kapasitas baterai yang relative singkat.
Sehingga tak jarang, terjadi kasus di mana, mahasiswa terpaksa turun sebelum sampai di titik
drop off karena baterai yang tidak mencukupi.
Maka dari itu, solusi yang dapat disarankan adalah diperlukannya pengadaan unit baru untuk
memenuhi kebutuhan agar tidak over-capacity, dengan jadwal dan rute yang lebih
terorganisir. Selanjutnya diperlukannya pengawasan dalam pengelolaan mesin, terutama daya
baterai shuttle untuk menghindari kasus diturunkannya penumpang shuttle.

Anda mungkin juga menyukai