Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI FAAL

FINGER DEXTERITY

Nama : Satria Akbar Wicaksana

NIM : 1511414151

Rombel :4

Tutor : Ratna Indriana

Nomor Presensi : 33

LABORATORIUM PSIKOLOGI FAAL DAN EKSPERIMEN

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2016
LAPORAN PRAKTIKUM

PSIKOLOGI FAAL

Nama Percobaan : Finger Dexterity Test

Nomor Percobaan : 01

Nama Orang Percobaan : Satria Akbar Wicaksana

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 20 tahun

Pendidikan : Mahasiswa

Nama Pelaku Percobaan : Satria Akbar Wicaksana

Tanggal Percobaan : 25 April 2016

Waktu Percobaan : 07.30 – 08.00

Tempat Percobaan : Laboraturium Faal dan Eksperimen jurusan


Psikologi Universitas Negeri Semarang

A. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan dari finger dexterity adalah untuk mengukur
bakat atau kemampuan khusus kecekatan jemari individu, kecepatan
individu dalam menyelesaikan tugas dan untuk mengetahui kemampuan,
koordinasi antara kognitif dan psikomotorik.
B. DASAR TEORI
Finger dexterity test atau tes kecekatan jarimerupakan salah satu
sub tes dari serangkaian tes GATB.General Aptitude Test Battery (GATB)
disusun oleh Charles E. Odell dari United States Employes Services. Tes ini
digunakan untuk konseling pekerjaan di States Employment Service Office.
Test ini terdiri dari Terdiri dari 12 subtes yang mengukur 9 jenis bakat di
antaranya adalah yaitu kemampuan inteligensi, verbal, numerik, spatial,
visual, clerical, motorik, finger dexterity, dan manual dexterity. Tujuan dari
finger dexterity test adalah untuk mengukur bakat atau kemampuan khusus
kecekatan jemari individu dan untuk mengetahui kemampuan, koordinasi
antara kognitif dan psikomotorik.
Tes kecakapan jari atau kecekatan jari mengukur kecepatan,
ketangkasan jari-jari individu serta ketepatan dari gerakan – gerakan tangan
dan jari – jari individu.Dengan demikian tes ini termasuk Tes Psikomotor
yang mengukur kemampuan kecekatan jari – jari kedua tangan yang meliputi
koodinasi, terampil dan cepat untuk memperlakukan benda – benda kecil
dengan jari – jari. Sesuai dengan prinsip individu differences kecekatan
jemari individu itu akan berbeda.
Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan
keterampilan (skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima
pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya
merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan
dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-
kecenderungan berperilaku). Ranah psikomotor adalah berhubungan
dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul,
dan sebagainya.
Dalamranahpsikomotorik yang di ukurmeliputi
(1)gerak reflex,
(2) gerakdasarfundamen,
(3)keterampilan perceptual,
(4)keterampilanfisik,
(5) gerakanterampil,
(6)komunikasi non diskusi (tanpabahasamelaluigerakan)

Pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil-hasil


belajar yang berupa penampilan. Namun demikian biasanya pengukuran
ranah ini disatukan atau dimulai dengan pengukuran ranah psikomotorik
sekaligus. Misalnya, Penampilan Dalam Menggunakan Termometer, hal ini
diukur mulai dari pengetahuan mereka mengenai alat tersebut, pemahaman
tentang alat dan pengetahuannya (aplikasi), kemudian baru cara
menggunakannya dalam bentuk keterampilan. Untuk pengukuran yang
terakhir ini harus diperinci antara lain : cara memegang, cara
meletakkan/menyelipkan ke dalam ketiak atau mulut, cara membaca angka,
cara mengembalikan ke dalam tempatnya, dan sebagainya. Ini semua
tergantung kehendak kita, asal tujuan pengukuran dapat tercapai.
Menurut Lunetta dkk, tes untuk mengukur ranah psikomotor dapat berupa :
A.    Tes Paper and Pencil
Walaupun bentuk aktivitasnya seperti tes tulis, namun yang menjadi
sasarannya adalah kemampuan peserta didik dalam menampilkan karya,
misalnya berupa desain alat, desain grafis dan sebagainya.

B.     Tes Identifikasi
Tes ini lebih ditujukan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam
mengidentifikasi sesuatu hal, misal menemukan bagian yang rusak atau
yang tidak berfungsi dari suatu alat

C.    Tes Simulasi
Tes ini dilakukan jika tidak ada alat yang sesungguhnya yang dapat dipakai
untuk memperagakan penampilan peserta didik, sehingga dengan simulasi
tetap dapat dinilai apakah seseorang sudah menguasai keterampilan
dengan bantuan peralatan tiruan atau berperaga seolah-olah
menggunakan suatu alat.

D. Tes Unjuk Kerja


Tes ini dilakukan dengan alat yang sesungguhnya dan tujuannya untuk
mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai/terampil menggunakan
alat tersebut.

Alat tes dari finger dexterity terdiri atas pinboard berbentuk


persegi panjang dengan jumlah lubang 10x10 serta baut dan ring. Alat tes
yang orisinil berbahan logam di keseluruhannya, seperti pinboard¸baut serta
ringnya.Aspek yang diukur dalam tes ini adalah koordinasi, kecepatan serta
keterampilan dalam memainkan benda-benda kecil.
Tes ini adalah tes individu karena pelaksanaanya per-individu.
Pada tes Kecekatan Jemari ini ada dua bagian yaitu assemble (perakitan)
dan disassemble (pembongkaran). Waktu yang digunakan untuk merakit ring
pada baut dan memindahkan (memasukkan) ke lubang papan adalah 120
detik. Sedangkan untuk pembongkaran ring dan bautnya adalah 90 detik.

C. HIPOTESIS
a. Perbedaan antara waktu reaksi individu dengan waktu reaksi standar
Ho : Tidak ada perbedaan antara waktu reaksi individu dengan waktu
reaksi standar
H1 : Ada perbedaan antara waktu reaksi individu dengan waktu reaksi
standar
b. Perbedaan waktu reaksi dalam kelompok dengan waktu reaksi individu
Ho : Tidak ada perbedaan waktu reaksi dalam kelompok dengan waktu
reaksi individu
H1 : Ada perbedaan waktu reaksi dalam kelompok dengan waktu
reaksiIndividu

D. METODELOGI
a. Variabel Dependen
Variabel dependen untuk hipotesis pertama adalah waktu reaksi standar
Variabel dependen untuk hipotesis kedua adalah waktu reaksi individu
b. Variabel Independen
Variabel independen untuk hipotesis pertama adalah waktu reaksi
individu
Variabel independen untuk hipotesis kedua adalah waktu reaksi dalam
kelompok
E. PELAKSANAAN
a. Alat dan Bahan
1. Alat tes finger dexterity
2. Stopwatch
3. Lembar kerja praktikum
4. Alat tulis
b. Langkah-Langkah Praktikum
1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Persiapkan tiga orang untuk menjadi eksperimenter, penyaji waktu,
dan observer
3. Ekperimenter mempersiapkan diri, penyaji waktu mempersiapkan
diri dengan mengambil stopwatch, dan observer mempersiapkan
diri dengan membawa lembar kerja praktikum dan alat tulis
4. Saat penyaji waktu mengatakan “mulai” , eksperimenter1 memulai
memasukkan stik kedalam lubang papan pada satu lajur setiap 10
detik. Setiap 10 detik penyaji waktu akan mengatakan “ganti”, maka
eksperimenter1 harus pindah memasukkan stik ke lajur papan
sebelahnya. Begitu seterusnya hingga 10 lajur dengan waktu 100
detik.
5. Observer bertugas dengan melihat dan mencatat berapa stik yang
masuk pada setiap lajur dan berapa jumlah stik yang jatuh. Selain
itu juga melihat ekspresi wajah dan perilaku eksperimenter1
6. Observer menghitung waktu reaksipadatiaplajurnya, dan menghitung
rata-rata waktu reaksi ekperimenter dan mencatat hasi lobservasi pada
lembar kerja praktikum.

7. Selanjutnya bergantian dengan eksperimenter2 hingga


eksperimenter6
c. Hasil Percobaan
Waktu reaksi individu yang diperoleh eksperimenter1 (Satria Akbar
Wicaksana) yaitu 2,383. Data memasukan jarum ke lubang bervariasi,
antara 3 sampai 5 lubang. Dari 10 lajur tidak ada jarum yang jatuh dan sikap
experimenter1 terlihat tenang selama mengisi 10 lajur lubang.Jumlah mean
waktu reaksi pada kelompok yaitu 10.254 detik, dengan jumlah waktu reaksi
standar adalah 5 detik.
a. Deskripsi

Pada kesepuluh lajur, hasil observasi menunjukan sikap


experimenter1 terlihat tenang. Lubang yang terisi secara berurutan
adalah 4,3,4,4,5,4,5,4,5,5 dengan mean 2,383.

b. Hasil Tabel Kelompok


1. Eksperimenter pertama (Nina Yuliaswati) memasukkan pin ke
dalam lubang secara berturut-turut:5,4,5,5,5,5,4,5,6,5 dan mean
waktureaksinyaadalah 2.067.
2. Ekperimenterkedua (ArifFaraditaRahman) memasukkan pin
kedalamlubangsecaraberturut-turut: 3,4,5,5,5,6,5,5,3,6 dan mean
waktureaksinyaadalah 2.25.
3. Eksperimenterketiga (Selfira Melarosa) memasukkan pin
kedalamlubangsecaraberturut-turut: 6,4,5,4,5,4,4,5,5,6,6dan mean
waktureaksinyaadalah 2.051.
4. Eksperimenterkeempat (SwastiMasayu) memasukkan pin
kedalamlubangsecaraberturut-turut: 5,5,6,4,6,4,6,6,6,5 dan mean
waktureaksinyaadalah 1,935.
5. Ekperimenterkelimaadalah (Devi PramestySatiti) memasukkan pin
kedalamlubangsecaraberturut-turut: 5,5,5,4,6,5,6,5,5,6 dan mean
waktureaksinyaadalah 1.951.

F. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang diperoleh waktu reaksi individu lebih besar
daripada waktu reaksi standar (2,383 > 1), maka H 0 ditolak. Pernyataan
“tidak ada perbedaan antara waktu reaksi individu dengan waktu reaksi
standar” ditolak, hal ini menunjukkan terdapat perbedaan antara waktu
reaksi individu dengan waktu reaksi standar.
Rata-rata waktu reaksi yang dibutuhkan kelompok adalah 10.254
detik yang berarti lebih besar daripada rata-rata waktu yang dibutuhkan
individu yaitu 10,254 detik >2.383 detik, maka H 0 hipotesis B ditolak dan H1
hipotesis B diterima. Jadi, ada perbedaan anatara waktu reaksi dalam
kelompok dengan waktu reaksi individu.

G. APLIKASI
a. Bidang Psikologi
Aplikasi dalam bidang psikologi digunakan untuk tes bakat, mengukur
bakat dan kemampuan khusus
b. Bidang Fisiologi
Aplikasi dalam bidang fisiologi digunakan untuk mengukur kecekatan
jemari individu dalam hal psikomotorik

H. DAFTAR PUSTAKA
Bajirani, Made Padma Dewidan L.K PandeArySusilawati, 2014,
“PengaruhNgulatTipatTaluhterhadapKetrampilanMotorikHalusAnakUsia 6-7
tahun”.JurnalPsikologi Udayana.Vol.1,No.2,227–240,

ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/download/8536/6396 (Di akses 01 mei 2016)

Widiawati, Diah, M.Psi, “Battery Test – Ruang Bidang & Mempersamakan


Perkakas”, Modul belajar Psikologi Universitas Mercubuana.

http://modul.mercubuana.ac.id/files/pbael/pbaelmercubuanaacid/Modul%20Backlink/
Modul%20Genap%202010-2011/Fakultas%20Psikologi/Diah%20Widiawati%20-
Psikodiagnostik%20V/ModulPsikodiagnostik5GP1011TM7.pdf (Di akses 01 mei 2016)

Semarang, 1 Mei 2016

Penyusun

Satria Akbar Wicaksana

Asisten : Ratna Indriana

Nilai :

Anda mungkin juga menyukai