Anda di halaman 1dari 23

A.

Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Deskripsi Penelitian Pra Siklus

Sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan

pengamatan pada motorik halus anak di RA Nurul Falah Baturaja sebagai

langkah awal. Hasil yang diperoleh dari pengamatan peneliti tentang

kemampuan motorik halus anak di RA Nurul Falah Baturaja akan

dibandingkan dengan hasil setelah tindakan melalui kegiatan diorama

Perbandingan ini mempunyai tujuan untuk mengetahui perkembangan

motorik halus anak sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Pada

observasi pra siklus yang dilakukan pada tanggal 3 februaari 2022, pada

saat tema pembelajaran tentang diri sendiri dengan sub tema anggota tubuh.

Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi melakukan bimbingan dan

stimulasi pada anak di RA Nurul Falah Baturaja untuk mengetahui

perkembangan dan mengoptimalkan keterampilan motorik halus anak di RA

Nurul Falah Baturaja.

Berikut adalah hasil kemampuan pra siklus pada tanggal 3 februari 2022

dengan menggunakan lembar ceklis observasi:

Tabel 4.5 Perkembangan Motorik Halus Anak Pra Siklus di RA Nurul


Falah Baturaja
Nama Indikator Pencapaian
Nama Jenis JML
Sisw Motorik Halus Anak Kriteria
Siswa Kelamin SKOR
a a b c d e f g h
Azizan
1 Laki-Laki 1 1 2 BB
N.A
2 Ahmad Z Laki-Laki 1 1 1 3 MB
3 Meilah S Perempuan 1 1 BB
4 Viola A Perempuan 1 1 BB
5 Atika Z.R Perempuan 1 1 BB
6 Restu R. Perempuan 1 1 1 3 MB
7 Fahri A Laki-Laki 1 1 BB
8 Intan A.F. Perempuan 1 1 BB
9 Al Barru Laki-Laki 1 1 1 3 MB
10 Ulfa P.U. Perempuan 1 1 1 3 MB
11 Nabila K. Perempuan 1 1 BB
12 Juna A. Laki-Laki 1 1 2 BB

Keterangan:
a. Menggambar sesuai dengan gagasan
b. Menirukan bentuk
c. Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan
d. Menggunting sesuai pola
e. Mengunakan alat tulis dan alat makan yang benar
f. Menempel gambar dengan tepat

BB : Belum Berkembang
MB : Mulai Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
BSB : Berkembang Sangat Baik

Jadi dari hasil pra siklus ini, yang diujikan pada delapan indikator pada anak

di RA Nurul Falah Baturaja, dapat diambil sebuah data dimana, tahapan pada

perkembangan motorik halus anak di RA Nurul Falah yaitu 8 anak masuk

dalam kategori BB (Belum Berkembang) dan 4 anak masuk dalam kategori

MB (Mulai Berkembang). Dengan demikian dapat diketahui bahwa

keterampilan motorik halus pada anak belum berkembang dengan maksimal di

RA Nurul Falah Baturaja. Maka dari itu, perlu dilakukan penelitian tindakan

kelas untuk mengembangkan kemampuan motorik halus pada anak usia 5-6

tahun melalui kegiatan bermain diorama di RA Nurul Falah Baturaja.

2. Deskripsi Penelitian Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Siklus I


Pada tahapan perencanaan tindakan kelas I ini, peneliti akan melakukan

perencana dalam rangka untuk mengembangkan kemampuan motorik halus

pada anak usia 5-6 tahun di RA Nurul Falah Baturaja, sebagai berikut:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), yang

mencangkup kompetensi dasar, hasil belajar, indikator, tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah

pembelajaran, alat dan sumber atau bahan dan penilaian.

2) Mempersiapkan lembar observasi yang digunakan untuk mengamati

perkembangan motorik halus pada anak usia 5-6 tahun melalui kegiatan

bermain diorama di RA Nurul Falah Baturaja.

3) Menyiapkan media yang dibutuhkan dalam kegiatan bermain diorama

yaitu lem fox, karton, plastisin, dan bahan lainnya.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan pada siklus I ini terdiri dari 2 kali pertemuan, kegiatan ini

dimulai dari tanggal 4-5 juli 2022 mulai pukul 07.30-10.00 WIB. Pada

pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin 4 juli 2022, pertemuan

kedua pada tanggal 5 juli 2022 dengan tema diri sendiri sub tema anggota

tubuh.

Pada pertemuan pertama hari Senin 4 juni 2022 pembelajaran dimulai

pukul 07.30-10.00 WIB. Sebelum pembelajaran dimulai peneliti

mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam penelitian baik

media yang akan digunakan dalam kegiatan bermain diorama yaitu lem fox.

Kertas karton tebal, gunting, plastisin. Kegiatan awal pembelajaran dimulai


dengan berbaris di depan kelas sebelum masuk. Kemudian berdoa bersama,

lalu guru melakukan apresiasi tentang tema pembelajaran hari itu. Anak-

anak dikondisikan untuk mendengarkan penjelasan Ibu guru dan Peneliti.

Sebelum masuk pada materi pembelajaran tema diri sendiri sub tema

anggota tubuh, guru melakukan absensi kehadiran anak-anak, lalu anak-

anak diajak membaca dan menghafal surat-surat pendek Al Quran.

Pada tahapan selanjutnya kegiatan ini, peneliti dan guru menjelaskan

tentang tema pembelajaran yaitu tema diri sendiri dengan sub tema anggota

tubuh. Lalu Ibu guru dan Peneliti menjelaskan seluruh anggota tubuh yang

ada di diri kita. Selanjutnya, peneliti dan ibu guru menjelaskan cara bermain

plastisin membentuk anggota tubuh misal hidung. Selama proses kegiatan

pembelajaran berlangsung, peneliti dan guru memberikan bimbingan dan

memotivasi anak-anak yang mengalami kesulitan dalam mengikuti langkah-

langkah nya. Setelah selesai anak-anak diajak untuk mencuci tangan sampai

bersih. Pada kegiatan akhir, peneliti dan Ibu guru melakukan evaluasi,

dengan tanya jawab tentang kegiatan hari ini, dan memberikan motivasi

serta berdoa untuk pulang dan salam.

Pertemuan kedua pembelajaran dilakukan pada tanggal 5 juni 2022

dimulai dari pukul 07.30 WIB. Sebelum pembelajaran dimulai seperti biasa

peneliti mempersiapkan bahan-bahan dan media yang akan digunakan

dalam penelitian dan kegiatan pembelajaran. Media yang digunakan dalam

kegiatan melukis dengan tangan ini menggunakan media yang akan


digunakan untuk bermain diorama seperti lem fox dan kertas karton,

gunting.

Pada kegiatan awal pembelajaran, dimulai dengan anak-anak berbaris di

depan kelas dan berdoa sebelum masuk kelas setelah itu bernyanyi lagu

semangat kesukaan anak-anak. Guru dan peneliti membimbing anak-anak

untuk masuk kelas dan duduk dengan tertib dan rapi pada bangku masing-

masing. Lalu guru dan peneliti, mengajak anak-anak untuk menghafal surat-

surat pendek Al Quran dan menghafal nama-nama malaikat serta menghafal

huruf hijaiyah. Lalu guru mengabsen kehadiran anak-anak, dan peneliti

mempersiapkan media yang akan digunakan pada pembelajaran. Kemudian

guru dan peneliti menjelaskan tema pembelajaran. Anak-anak dikondisikan

untuk menyimak dan mendengarkan penjelasan guru dan peneliti tentang

materi yang disampaikan.

Kegiatan selanjutnya, adalah guru dan peneliti menjelaskan tata cara

membuat bentuk anggota tubuh dengan plastisin yang sudah tersedia di

meja masing-masing anak-anak. Kemudian anak-anak diberikan kebebasan

untuk membentuk sesuai pola dengan mengekspresikan sesuai keinginan

anak-anak. Guru dan peneliti melakukan bimbingan kepada anak-anak yang

mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran. Selanjutnya setelah

selesai kegiatan, guru dan peneliti mengajak anak-anak untuk mencuci

tangan sampai bersih. Pada kegiatan akhir, peneliti dan guru melakukan

evaluasi, tanya jawab tentang macam-macam buah lalu persiapan untuk

pulang berdoa dan salam.


c. Observasi I

Hasil pengamatan pertemuan pertama tanggal 4 juli 2022 pada kegiatan

bermain membuat bentuk anggota tubuh pada tema diri sendiri di RA Nurul

Falah Baturaja.

Tabel 4.6 Perkembangan Motorik Halus Anak Siklus I Pertemuan I


di RA Nurul Falah Baturaja
Indikator Pencapaian
Nama Jenis JML
No Motorik Halus Anak Kriteria
Siswa Kelamin SKOR
a b c d e f g h
Azizan
1 Laki-Laki 1 1 2 BB
N.A
2 Ahmad Z Laki-Laki 1 1 1 1 1 5 BSH
3 Meilah S Laki-Laki 1 1 1 3 MB
4 Viola A Perempuan 1 1 1 3 MB
5 Atika Z.R Perempuan 1 1 2 BB
6 Restu R. Perempuan 1 1 1 1 4 MB
7 Fahri A Laki-Laki 1 1 2 BB
8 Intan A.F. Perempuan 1 1 2 BB
9 Al Barru Laki-Laki 1 1 1 3 MB
10 Ulfa P.U. Perempuan 1 1 1 1 1 5 BSH
11 Nabila K. Perempuan 1 1 2 BB
12 Juna A. Laki-Laki 1 1 2 BB

Berdasarkan data diatas dari enam indikator yang peneliti amati pada

kegiatan siklus I pertemuan pertama pada tanggal 4 juni 2022 dalam upaya

meningkatkan kemampuan motorik halus anak dengan dengan media

diorama, yang peneliti catat pada lembar observasi bahwa perkembangan

motorik halus pada anak usia 5-6 tahun di RA Nurul Falah Baturaja masih

belum berkembang dengan baik, hal ini dapatkan pada hasil pengamatan
yaitu 6 anak dalam tahapan belum berkembang (BB), 4 anak pada tahan

mulai berkembang (MB), 2 anak berkembang seperti harapan (BSH)

Dari hasil pengamatan pada Siklus I pertemuan kedua pada tangga 5 juni

2022 pada kegiatan dalam upaya meningkatkan kemampuan motorik halus

anak dengan dengan media diorama, yang peneliti catat pada lembar

observasi bahwa perkembangan motorik halus pada anak usia 5-6 tahun di

RA Nurul Falah Baturaja sebagai berikut :

Tabel 4.7 Perkembangan Motorik Halus Anak Siklus I Pertemuan II


di RA Nurul Falah Baturaja.
Indikator Pencapaian
Nama Jenis JML
No Motorik Halus Anak Kriteria
Siswa Kelamin SKOR
a b c d e f g h
Azizan
1 Laki-Laki 1 1 1 1 4 MB
N.A
2 Ahmad Z Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 7 BSB
3 Meilah S Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 6 BSH
4 Viola A Perempuan 1 1 1 1 1 1 6 BSH
5 Atika Z.R Perempuan 1 1 1 1 4 MB
6 Restu R. Perempuan 1 1 1 1 4 MB
7 Fahri A Laki-Laki 1 1 2 BB
8 Intan A.F. Perempuan 1 1 1 1 4 MB
9 Al Barru Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 6 BSH
10 Ulfa P.U. Perempuan 1 1 1 1 1 5 BSH
11 Nabila K. Perempuan 1 1 1 1 4 MB
12 Juna A. Laki-Laki 1 1 1 1 1 5 BSH

Dari hasil pengamatan siklus I pada pertemuan kedua tanggal 2

Nopember 2021, dengan menggunakan lembar observasi pada delapan

indikator yang diamati pada kegiatan melukis dengan jari dengan tema apel

pada perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun di PAUD Latansa

Kabupaten Tanggamus. Bahwa perkembangan motorik halus anak usia 4-5

tahun di PAUD Latansa Kabupaten Tanggamus yaitu 1 anak belum


berkembang (BB), 8 anak mulai berkembang (MB), 7 anak berkembang

sesuai harapan (BSH), 1 anak (BSB).

Berdasarkan hasil tindakan dan pengamatan motorik halus pada siklus I

dari pertemuan pertama dan kedua pada setiap pertemuan mengalami

perkembangan menuju baik. Akan tetapi, hasil ini belum dikatakan berhasil

apabila 17 anak mampu mencapai kriteria perkembangan berkembang

sesuai harapan (BSH).

d. Refleksi Siklus I

Berdasarkan hasil tindakan pada penelitian siklus I, dapat diketahui

bahwa perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan melukis dengan

jari, masih kurang berkembang. Hal ini dikarenakan jari-jari anak belum

terbiasa dan lentur dalam kegiatan melukis dengan tangan. Maka dari itu

peneliti melakukan refleksi terhadap kegiatan pada siklus I yang hasilnya

diperoleh sebagai berikut:

1) Beberapa anak masih mengalami kesulitan dalam mengoleskan adonan

cat warna saat kegiatan melukis dengan jari.

2) Masih ditemukan beberapa anak yang mengoleskan warna tidak teratur

dan tidak sesuai pola atau keluar dari pola.

3) Masih ditemukan anak-anak yang belum bisa mengembangkan imajinasi

kreasi warna dalam kegiatan melukis dengan jari

4) Beberapa anak masih belum bisa memotong sesuai dengan pola yang

teratur.
5) Beberapa anak masih belum bisa mengekspresikan kemampuan dalam

kegiatan melukis dengan jari.

6) Peneliti harus memperhatikan dan memberikan motivasi anak serta

memberikan komunikasi yang baik bagi anak yang membutuhkan.

Dari hasil tindakan dalam penelitian siklus I belum memuaskan dan

belum mencapai tujuan perkembangan yang diharapkan, maka peneliti

melanjutkan tindakan pada siklus II dengan tujuan agar motorik halus anak

usia 4-5 tahun di PAUD Latansa Kabupaten Tanggamus dapat berkembang

dengan baik dan maksimal, melalui kegiatan melukis dengan jari.

3. Deskripsi Penelitian Siklus II

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan pada siklus II ini akan dilakukan sebanyak 2 kali

pertemuan. Kegiatan tindakan melukis dengan jari akan dilaksanakan pada

tanggal 8-9 November 2021 dari pukul 07.30-10.00 wib di PAUD Latansa

Kabupaten Tanggamus. Tindakan siklus II ini diharapkan dapat memberikan

perkembangan yang lebih baik dalam mengembangkan motorik halus pada

anak usia 4-5 tahun di PUAD Latansa Kabupaten Tanggamus. Maka dari itu

perlu adanya, perbaikan dalam pelaksanaan tindakan siklus II, adapun

langkah yang direncanakan dalam perbaikan siklus II ini adalah:

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) sebagai

pedoman dalam kegiatan penelitian yang akan dilakukan.

2) Mempersiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi.


3) Menyiapkan bahan-bahan dan media yang digunakan dalam kegiatan

melukis dengan jari berupa cat warna 4-8 warna dan kertas gambar,

gunting, gambar pola, lap basah dan baskom berisi air dan sabun cuci

tangan.

4) Meja belajar agar anak-anak tidak kesulitan dalam melukis dengan jari

pada saat kegiatan berlangsung.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan tindakan siklus II ini, pada kegiatan 1`p0-omelukis

dengan jari pada anak-anak usia 4-5 tahun di PAUD Latansa Kabupaten

Tanggamus dalam mengembangkan motorik halus akan dilakukan dalam

dua sesi pertemuan yaitu mulai tanggal 8-9 November 2021 dari pukul

07.30-10.00 WIB. Pada pertemuan sesi pertama dilaksanakan pada hari

Senin 8 November 2021 dan pertemuan sesi kedua dilaksanakan pada hari

Selasa 9 November 2021 dengan tema tanaman dan sub tema pohon. Semua

kegiatan pada siklus II ini akan diamati dan dicatat oleh peneliti dalam

lembar observasi.

Pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 8

November 2021, kegiatan ini dimulai dari pukul 07.30-10.00 wib. Sebelum

kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dan guru. Peneliti dan guru

mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan

tindakan ini. Media yang digunakan dalam kegiatan melukis dengan jari ini

adalah cat warna 4-8 warna, kertas gambar, gunting, gambar pola, lap basah

dan baskom berisi air dan sabun cuci tangan.


Kegiatan awal pembelajaran diawali dengan anak-anak berbaris di

halaman kelas lalu berdoa dan mengucap salam. Kemudian guru mengajak

anak-anak untuk menghafal surat-surat pendek. Setelah itu peneliti,

melakukan apersepsi tentang pembelajaran yang akan dilakukan dengan

tema tanaman pada sub tema pohon pada hari itu. Kemudian guru

mengkondisikan anak-anak untuk duduk dan menyimak dengan khidmat

penjelasan dari peneliti.

Sebelum kegiatan melukis dengan jari dengan tema tanaman dan sub

tema pohon. Peneliti bertanya pada anak-anak, apa saja jenis-jenis pohon

dan warna pohon. Pada kegiatan ini peneliti menjelaskan tentang tema

pohon dengan mencontohkan membuat garis lurus dahulu pada pola yang

sudah ada pada gambar di lembar kerja. Kemudian dengan mengambil

adonan warna coklat menggunakan satu jari, lalu ditarik garis luru dari atas

ke bawah. Kemudian dilanjutkan dengan membuat garis-gari melengkung

pada pola yang sudah ada. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung,

peneliti membimbing dan memotivasi anak dalam mengikuti langkah-

langkah melukis pola pohon.

Setelah anak mengikuti langkah-langkah melukis pohon dengan jari

jemari, anak-anak diberikan kebebasan untuk mengekspresikan dan

imajinasi anak-anak dalam mengkombinasikan warna. Kemudian anak-anak

memotong pola pohon untuk ditempelkan pada pola yang sudah ada pada

kertas yang sudah disediakan oleh peneliti.


Setelah kegiatan itu, anak-anak diajak untuk cuci tangan dengan sabun

dan mengelap dengan serbet yang kering sampai bersih. Kemudian peneliti

melakukan evaluasi pada hasil yang dikerjakan oleh anak-anak. Setelah

melakukan evaluasi pada hasil karya melukis anak-anak dengan jari jemari,

peneliti melakukan tanya jawab pada kegiatan hari itu, lalu bersiap-siap

untuk berdoa sebelum pulang dan salam.

Pada tanggal 9 November 2021, tindakan siklus II pada pertemuan kedua

dilaksanakan dimulai dari pukul 07.30-10.00 WIB. Sebelum kegiatan

dilaksanakan seperti biasa anak-anak berbaris di halaman kelas dan

melakukan berdoa bersama, kemudian guru mengabsen kehadiran anak-

anak. Setelah itu, peneliti membimbing anak-anak untuk berhitung angka

mulai dari 1 sampai 50 angka dan menghafal jenis-jenis warna.

Kemudian peneliti mengkondisikan anak untuk duduk di bangku masing-

masing. Lalu, peneliti menerangkan materi tema pohon pada anak-anak

yang akan dilakukan pada kegiatan melukis dengan jari bersama-sama

dalam pembelajaran. Langkah selanjutnya adalah peneliti menjelaskan

bagaimana langkah-langkah cara melukis dengan jari dengan pola pohon.

Selama proses kegiatan ini, peneliti membimbing dan mengarahkan anak-

anak melukis dengan jari pada pola pohon dengan menggunakan cat warna

yang sudah disediakan. Anak-anak diberikan kebebasan untuk

mengkombinasikan warna dan mengekspresikan warna dengan imajinasi

anak. Setelah kegiatan melukis dengan jari pada kertas pola pohon, lalu

anak-anak memotong hasil melukis jari dengan tema pohon untuk


ditempelkan pada pola yang sudah disediakan pada kertas gambar. Setelah

kegiatan melukis dengan jari pada anak-anak selesai, guru melakukan

evaluasi dari hasil karya anak-anak pada kegiatan melukis pohon

menggunakan jari. Sebelum kegiatan berakhir, guru bertanya jawab kepada

anak-anak tentang kegiatan melukis dengan jari saat itu, persiapan pulang ke

rumah masing-masing anak-anak diajak berdoa dan salam.

c. Pengamatan

Hasil pengamatan pada siklus II ini terdiri dari pengambilan observasi

pada tanggal 8-9 November 2021 pada pertemuan pertama dan kedua yang

dimulai kegiatan dari pukul 07.30-10.00 WIB. Berdasarkan hasil

pengamatan pada anak usia 4-5 tahun pada kegiatan melukis dengan jari di

PAUD Latansa Kabupaten Tanggamus pada tanggal 8 November 2021 pada

tindakan siklus II kegiatan pertemuan pertama didapatkan bahwa

keterampilan motorik halus anak usia 4-5 tahun di PAUD Latansa

Kabupaten Tanggamus yaitu: 2 anak masuk mulai berkembang (MB), 12

anak berkembang sesuai harapan (BSH) dan 3 anak berkembang sangat baik

(BSB). Berikut adalah hasil observasi pada tanggal 8 Nopember 2021:

Tabel 4.8 Perkembangan Motorik Halus Anak Siklus II Pertemuan I


di PAUD Latansa Kabupaten Tanggamus.
Indikator Pencapaian JML
Nama Jenis Kriteri
No Motorik Halus Anak SKO
Siswa Kelamin a
a b c d e f g h R
1 Abiat Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 6 BSH
2 Adit Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 7 BSB
3 Alam Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 7 BSB
Perempua
4 Dea 1 1 1 1 1 5 BSH
n
5 Deva Perempua 1 1 1 1 1 1 6 BSH
n
Perempua
6 Dilla 1 1 1 1 4 MB
n
7 Dirga Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 6 BSH
Perempua
8 Faiha 1 1 1 1 1 1 6 BSH
n
9 Ilham Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 6 BSH
Perempua
10 Icha 1 1 1 1 1 1 1 7 BSB
n
Widiastut Perempua
11 1 1 1 1 1 5 BSH
i n
Perempua
12 Ajeng 1 1 1 1 1 5 BSH
n
Perempua
13 Dwi 1 1 1 1 4 MB
n
14 Putra Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 6 BSH
15 Zaki Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 6 BSH
16 Akmal Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 6 BSH
17 Imam Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 6 BSH

Berdasarkan hasil pengamatan pada tindakan siklus II pada pertemuan

kedua pada tanggal 9 November 2021 yang dimulai dari pukul 07.30-10.00

WIB di PAUD Latansa Kabupaten Tanggamus, pada motorik halus anak

usia 4-5 didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 4.9 Perkembangan Motorik Halus Anak Siklus II Pertemuan II


di PAUD Latansa Kabupaten Tanggamus.
Indikator Pencapaian JML
Nama Jenis Kriteri
No Motorik Halus Anak SKO
Siswa Kelamin a
a b C d e f g h R
1 Abiat Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 7 BSB
2 Adit Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BSB
3 Alam Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 7 BSB
Perempua
4 Dea 1 1 1 1 1 1 1 7 BSB
n
Perempua
5 Deva 1 1 1 1 1 1 1 7 BSB
n
Perempua
6 Dilla 1 1 1 1 1 1 6 BSH
n
7 Dirga Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 7 BSB
Perempua
8 Faiha 1 1 1 1 1 1 1 7 BSB
n
9 Ilham Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 7 BSB
Perempua
10 Icha 1 1 1 1 1 1 1 7 BSB
n
Widiastut Perempua
11 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BSB
i n
Perempua
12 Ajeng 1 1 1 1 1 1 6 BSH
n
Perempua
13 Dwi 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BSB
n
14 Putra Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BSB
15 Zaki Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BSB
16 Akmal Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 7 BSB
17 Imam Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BSB

Data diatas dapat dipahami yaitu: terdapat 2 anak masuk dalam kategori

berkembang sesuai harapan (BSH) dan 15 anak berkembang sangat baik

(BSB). Hal ini menunjukkan perkembangan motorik halus pada anak usia 4-

5 tahun di PAUD Latansa Kabupaten Tanggamus berkembang dengan

sangat baik.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil tindakan dan pengamatan pada siklus II selama dua

hari pertemuan pada tanggal 8-9 November 2021 yang dimulai dari pukul

07.30-10.00 WIB di PAUD Latansa Kabupaten Tanggamus dalam kegiatan

melukis dengan jari guna mengembangkan motorik halus pada anak usia 4-5

tahun mengalami perkembangan yang signifikan dan baik. Hal ini dilihat

dari hasil siklus II pada pertemuan pertama dan kedua mengalami

perkembangan yang sangat bagus dan baik. Jadi tindakan penelitian selanjut

tidak diperlukan, karena penelitian tindakan melukis dengan jari pada anak

usia 4-5 tahun di PAUD Latansa Kabupaten Tanggamus sudah mencapai


kriteria perkembangan berkembang sesuai harapan (BSH) dan

berkembangan sangat baik (BSB).

B. Analisis Data

Hasil dari tindakan penelitian mulai dari pra siklus, siklus I dan siklus II

bahwa perkembangan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun di PAUD

Latansa Kabupaten Tanggamus, mengalami perkembangan yang baik pada

setiap pertemuan. Hal diperkuat dengan analisis data yang didapatkan dari hasil

tindakan penelitian dan pengamatan pada kegiatan melukis dengan jari

dibawah ini:

Gambar 4.2 Grafik Hasil Perbandingan Perkembangan Motorik Halus


Pada Anak Usia 4-5 Tahun Pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Di
PAUD Latansa Kabupaten Tanggamus

Keterangan:
PRA: Pra Siklus
SKI.1: Siklus I Pertemuan I
SKI.2: Siklus I Pertemuan II
SKII.1: Siklus II Pertemuan I
SKII.2: Siklus II Pertemuan II

Berdasarkan data diatas, dari hasil penelitian dan pengamatan yang

dilakukan dari pra siklus hingga selesai siklus II menunjukkan bahwa adanya

perkembangan yang baik pada motorik halus anak pada usia 4-5 tahun dalam
kegiatan melukis dengan jari. Hal ini membuktikan bahwa adanya dampak

positif dari kegiatan melukis dengan jari. Berikut adalah data tabel rincian hasil

penelitian dari pra siklus, siklus I dan siklus II:

4.10 Data Tabel Perkembangan Motorik Halus


Pada Anak Usia 4-5 Tahun di PAUD Latansa Kabupaten Tanggamus
Pada Kegiatan Melukis Dengan Jari.
Jenis Tindakan BB MB BSH BSB TTL
Pra Siklus 11 6 0 0 17
Siklus I Pertemuan I 7 8 2 0 17
Siklus I Pertemuan II 1 8 7 1 17
Siklus II Pertemuan I 0 2 12 3 17
Siklus II Pertemuan II 0 0 2 15 17

Total Skor 19 24 23 19 85

Berdasarkan data pada tabel 4.10 tersebut, dapat kita ketahui adanya

perkembangan yang baik dari setiap sesi tindakan perkembangan motorik halus

pada anak usia 4-5 tahun di PAUD Latansa Kabupaten Tanggamus, dimana

pada tindakan pra siklus didapatkan 11 anak dalam kategori belum

berkembang, kemudian pada siklus I pertemuan I terdapat penurun yaitu 7 anak

masuk dalam tahapan belum berkembang. Sedangkan pada tahap siklus I pada

pertemuan II terdapat 1 anak yang masih belum berkembang. Lalu dilanjutkan

penelitian pada tindakan siklus II pada pertemuan kedua tidak ditemukan anak

pada tahapan belum berkembang, pada tahapan akhir ini anak sudah bisa

berkembang dengan baik dan benar dalam mengembangkan motorik halus

pada kegiatan melukis dengan jari.

Berdasarkan data pada tabel 4.10, dapat diketahui bahwa dimana semakin

berkembangnya motorik halus pada anak usia 4-5 tahun di PAUD Latansa
Kabupaten Tanggamus melalui kegiatan melukis dengan jari. Dengan kata lain,

indikator kinerja pada penelitian ini dapat tercapai pada siklus II pada

pertemuan II, dengan menunjukkan perkembangan yang sangat baik. Sehingga

penelitian melukis dengan jari pada anak usia 4-5 tahun di PAUD Latansa

Kabupaten Tanggamus berkembang sangat baik.

C. Pembahasan

Hasil penelitian tindakan kelas dalam rangka mengembangkan motorik

halus pada anak usia 4-5 tahun di PAUD Latansa Kabupaten Tanggamus,

melalui kegiatan melukis dengan jari, dapat dilakukan pembahasan sebagai

berikut:

1. Perkembangan keterampilan motorik halus akan bertambah dan berkembang

seiring dengan bertambah usia anak. Namun pada perkembangan motorik

halus pada anak sangat tergantung pada stimulasi yang diberikan pada anak.

Karena perkembangan adalah proses perubahan dari kapasitas fungsional

atau kemampuan kerja organ-organ tubuh ke arah keadaan yang

terorganisasi dan terspesialisasi.1 Maka dari itu anak-anak harus diberikan

sebuah stimulasi untuk bisa mengembang motorik halus ini. Untuk

mendapatkan perkembangan yang optimal maka diperlukan stimulasi yang

secara insentif diberikan kepada anak. Pada usia 4-5 tahun ini koordinasi

mata dan tangan anak akan semakin membaik. Anak sudah dapat

menggunakan kemampuannya untuk melatih diri dengan bantuan orang

dewasa, salah satu kegiatan yang bisa mengembangkan motorik halus


1
Sumantri, Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini, ( Jakarta: Kementerian
Pendidikan Tinggi, 2015), hlm.99.
adalah kegiatan melukis dengan jari. Pada saat mewarnai, anak bisa belajar

menggambar dan mengekspresikan imajinasi dalam bentuk goresan-goresan

warna yang digoreskan pada kanvas kertas. Karena pada dasarnya

perkembangan motorik ini sangat penting dalam perkembangan individu

secara keseluruhan. Hurlock menjelaskan fungsi dari perkembangan

motorik bagi anak adalah dapat menghibur dan perasaan senang pada anak

melalui perkembangan keterampilan, memberikan rasa percaya diri pada

anak, dan melalui perkembangan motorik halus ini anak akan belajar

menyesuaikan dengan lingkungan sekolah pada usia pra sekolah atau

persiapan untuk usia kelas awal SD sudah dapat dilatih menggambar,

melukis, baris dan persiapan menulis.2

2. Kegiatan anak dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai

positif dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran dengan memanfaatkan

sumber belajar untuk menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan

efektif. Dengan kata lain, kualitas pembelajaran sama dengan pembelajaran

yang efektif. Bahwa salah satu fungsi media pembelajaran adalah untuk

mengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran.3 Salah satu

media pembelajaran yang bisa diterapkan dan dilaksanakan pada anak usia

4-5 tahun dalam rangka mengembangkan motorik halus di PAUD Latansa

Kabupaten Tanggamus adalah melukis dengan jari. Melalui media melukis,

anak-anak akan lebih bebas mengekspresikan dirinya dalam menafsirkan

objek yang dilukis sesuai persepsi dan daya imajinasi dari perasaan anak.

2
Elizabeth Hurlock B., Perkembangan Anak, (Jakarta: Erlangga, 2016), hlm. 145.
3
Badru Zaman dkk, Media dan Sumber Belajar TK, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2015), hlm. 45.
Kegiatan melukis dengan jari pada anak-anak usia 4-5 tahun dalam rangka

mengembangkan motorik halus di PAUD Latansa Kabupaten Tanggamus,

merupakan sebuah tindakan penelitian mulai dari pra siklus sampai dengan

siklus II. Kegiatan ini dapat memberikan melatih keterampilan tangan,

kelenturan tangan, kerapian dan keindahan dari setiap goresan tangan pada

kanvas kertas. Menurut Sumanto bahwa dalam kegiatan melukis dengan jari

dapat membantu anak untuk berlatih gerakan tubuh.4 Dalam hal ini, peneliti

mengamati dan mencatat hasil dari kegiatan melukis dengan jari tangan

anak usia 4-5 tahun di PAUD Latansa Kabupaten Tanggamus baik itu

kelenturan jari tangan anak-anak dalam kegiatan melukis dengan jari. Dalam

kegiatan ini yang dilakukan anak-anak usia 4-5 tahun di PAUD Latansa

Kabupaten Tanggamus adalah membuat goresan warna dengan

menggunakan cat warna yang bermacam-macam pada pola gambar yang

sudah tersedia. Untuk dapat memenuhi pola pada gambar, maka dibutuhkan

sebuah kelenturan jari tangan dari anak-anak dengan menggoreskan cat

warna dengan tepat dan rapi agar hasil yang diharapkan sesuai dengan

tujuan pembelajaran. Kegiatan ini, dapat mengembangkan dan melatih

motorik halus anak yang melibatkan otot-otot tangan atau jari, melatih

koordinasi otot dan mata, mengekspresikan perasaan melalui goresan-

goresan serta mengembangkan ekspresi melalui melukis dengan gerakan

tangan. Hal ini juga diperkuat oleh Slamet Suyanto, yang menyatakan

4
Sumanto, Seni Keterampilan Anak, (Jakarta: CV Medina Data, 2016), hlm. 132.
bahwa kegiatan ini dapat mengembangkan dan melatih motorik halus dala

bidang seni dengan kegiatan melukis dengan jari pada anak-anak.5

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian tindakan kelas ini menyimpulkan bahwa

Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun

Melalui Kegiatan Melukis Dengan Jari Di PAUD Latansa Kab.

Tanggamus. perkembangan anak usia dini pada umur 4-5 tahun adalah

adanya gerakan otot yang teratur berkoordinasi dengan baik mata dan

tangan jari jemari dengan baik sehingga dapat melakukan kegiatan seperti

menggegam, menulis, melukis, mengguting dan merangkai bentuk-bentuk.

B. SARAN

Berdasarkan penjelasan judul diatas maka dapat disimpulkan yang

dimaksud dengan judul penelitian ini adalah proses mengembangkan

kemampuan otot-otot kecil berupa gerakan jari jemari tangan pada anak

usia 4-5 tahun dengan kegiatan melukis dengan jari jemari di PAUD

Latansa Kabupaten Tanggamus.

5
Slamet Suryanto, Konsep Dasar PAUD, (Jakarta: CV Meida Literasi, 2016), hlm. 231.
1. Mengembangkan kemampuan motorik halus adalah proses kemampuan

menggerakkan otot-otot yang kecil untuk menghasilkan tindakan gerak

berupa jari jemari tangan untuk terorganisasi yang digunakan untuk

menulis, menggambar, dan melukis.

2. Anak usia 4-5 tahun adalah usia peserta didik antara 4-5 tahun pada

PAUD Lantasa Kabupaten Tanggamus yang akan menjadi objek

penelitian.

3. Melukis dengan jari adalah jenis kegiatan menggambar dengan cara

menggoreskan adonan warna pada bidang kanvas gambar secara

langsung dengan jari jemari secara bebas.


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai